Wilayah Yurisdiksi

 

Pengadilan Negeri Sleman

PETA WILAYAH HUKUM. Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sleman mengikuti pada wilayah administrasi Pemerintah Kabupaten Sleman, yang saat ini terdiri dari 17 Kecamatan dan 86 Desa seluas 574,82 km2, dengan koordinat : 107° 15′ 03″ dan 107° 29′ 30″ Bujur Timur, 7° 34′ 51″ dan 7° 47′ 30″ Lintang Selatan.

Di samping menjadi wilayah hukum Pengadilan Negeri Sleman, Kabupaten Sleman juga termasuk dalam cakupan wilayah hukum Pengadilan Agama Sleman.

Kabupaten Sleman,  terletak di Daerah Istimewa YogyakartaIndonesia. Ibukota di  Sleman. Kabupaten ini berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di utara dan timur, Kabupaten Gunung KidulKabupaten Bantul, dan Kota Yogyakarta di selatan, serta Kabupaten Kulon Progo di barat. Sleman dikenal sebagai asal buah salak pondoh. Berbagai perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta sebenarnya secara administratif terletak di wilayah kabupaten ini, diantaranya Universitas Gadjah MadaUniversitas Negeri YogyakartaUniversitas Islam Negeri (IAIN Sunan Kalijaga) YogyakartaUniversitas Islam IndonesiaUniversitas Sanata Dharma YogyakartaUniversitas Pembangunan Nasional “Veteran” YogyakartaUniversitas Atmajaya Yogyakarta, dan STIE YKPN Yogyakarta.

Pusat pemerintahan di Kecamatan Sleman, yang berada di jalur utama antara Yogyakarta – Semarang. Dengan Pendapatan Asli Daerah Rp. 52.978.731.000,- (2005) Kabupaten Sleman merupakan Kabupaten Terkaya di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Bagian utara kabupaten ini merupakan pegunungan, dengan puncaknya Gunung Merapi di perbatasan dengan Jawa Tengah, salah satu gunung berapi aktif yang paling berbahaya di Pulau Jawa. Sedangkan di bagian selatan merupakan dataran rendah yang subur. Di antara sungai-sungai besar yang melintasi kabupaten ini adalah Kali Progo (membatasi kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo), Kali Code, dan Kali Tapus (sumber: Wikipedia Indonesia).

Wilayah Hukum Pengadilan Negeri Sleman, berbatas:

·  Sebelah Utara    : Gunung Merapi

·  Sebelah Timur   : PN. Klaten (Kabupaten Klaten)/PN. Boyolali (Kabupaten Boyolali)

·  Sebelah Selatan: PN. Yogyakarta (Kota Yogyakarta)/PN. Bantul (Kabupaten Bantul)

·  Sebelah Barat : PN Mungkid (Kabupaten Magelang)/PN. Wates (Kabupaten Kulon Progo).

Sejarah

Keberadaan Kabupaten Sleman dapat dilacak pada Rijksblad No. 11 Tahun 1916 tanggal 15 Mei 1916 yang membagi wilayah Kasultanan Yogyakarta dalam 3 Kabupaten, yakni Kalasan, Bantul, dan Sulaiman (yang kemudian disebut Sleman), dengan seorang bupati sebagai kepala wilayahnya. Dalam Rijksblad tersebut juga disebutkan bahwa kabupaten Sulaiman terdiri dari 4 distrik yakni : Distrik Mlati (terdiri 5 onderdistrik dan 46 kalurahan), Distrik Klegoeng (terdiri 6 onderdistrik dan 52 kalurahan), Distrik Joemeneng (terdiri 6 onderdistrik dan 58 kalurahan), Distrik Godean (terdiri 8 onderdistrik dan 55 kalurahan). Berdasarkan Perda No.12 Tahun 1998, tanggal 15 Mei tahun 1916 akhirnya ditetapkan sebagai hari jadi Kabupaten Sleman. Menurut Almanak, hari tersebut tepat pada Hari Senin Kliwon, Tanggal 12 Rejeb Tahun Je 1846 Wuku Wayang.

Beberapa tahun kemudian Kabupaten Sleman sempat diturunkan statusnya menjadi distrik di bawah wilayah Kabupaten Yogyakarta. Dan baru pada tanggal 8 April 1945, Sri Sultan Hamengkubuwono IX melakukan penataan kembali wilayah Kasultanan Yogyakarta melalui Jogjakarta Koorei angka 2 (dua). Penataan ini menempatkan Sleman pada status semula, sebagai wilayah Kabupaten dengan Kanjeng Raden Tumenggung Pringgodiningrat sebagai bupati. Pada masa itu, wilayah Sleman membawahi 17 Kapenewon/Kecamatan (Son) yang terdiri dari 258 Kalurahan (Ku). Ibu kota kabupaten berada di wilayah utara, yang saat ini dikenal sebagai desa Triharjo. Melalui Maklumat Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 tahun 1948 tentang perubahan daerah-daerah Kelurahan, maka 258 Kelurahan di Kabupaten Sleman saling menggabungkan diri hingga menjadi 86 kelurahan/desa. Kelurahan/Desa tersebut membawahi 1.212 padukuhan (sumber: Wikipedia Indonesia).

KONDISI TANAH

Kondisi Tanah, sebelah utara terdiri dari dataran tinggi dengan ketinggian antara 100 – 200 m diatas permukaan laut, yang meliputi wilayah daerah utara yaitu:

1.    Kecamatan Seyegan:

  1. Desa Margoluwih
  2. Desa Margodadi
  3. Desa Margokaton
  4. Desa Margomulyo
  5. Desa Margoagung

2.    Kecamatan Tempel:

  1. Desa Tambakrejo

3.    Kecamatan Turi:

  1. Desa Bangunkerto
  2. Desa Donokerto
  3. Desa Girikerto
  4. Desa Wonokerto

4.       Kecamatan Pakem:

  1. Desa Puwobinangun
  2. Desa Candibinangun
  3. Desa Harjobinangun
  4. Desa Pakembingun

Sedang sisanya merupakan daerah dataran rendah yang meliputi 13 Kecamatan dan Kecamatan Tempel (Desa Banyuharjo, Desa Sumberejo, Desa Pondokrejo, Desa Mororejo, Desa Margorejo, Desa Lumbungrejo, Desa Merdikorejo)

5.       Kecamatan Gamping:

  1. Desa Balecatur
  2. Desa Ambarketawang
  3. Desa Nogotirto
  4. Desa Banyuraden
  5. Desa Trihanggo

6.       Kecamatan Godean:

  1. Desa Sidokarto
  2. Desa Sidorejo
  3. Desa Sidomulyo
  4. Desa sidoluhur
  5. Desa Sidomulyo
  6. Desa Sidoarum
  7. Desa Sidoagung

7.       Kecamatan Moyudan:

  1. Desa Sumberhayu
  2. Desa Sumbersari
  3. Desa sumberagung
  4. Desa Sumberarum

8.       Kecamatan Minggir

  1. Desa Sendangarum
  2. Desa Sendangmulyo
  3. Desa Sendangagung
  4. Desa Sendangsari
  5. Desa Sendangrejo

9.       Kecamatan Seyegan :

  1. Desa Margoluwih
  2. Desa Margodadi
  3. Desa Margokaton
  4. Desa Margomulyo
  5. Desa Margoagung

10.   Kecamatan Mlati

  1. Desa Sinduadi
  2. Desa Sendangadi
  3. Desa Tlogodadi
  4. Desa Tirtiadi
  5. Desa Sumberadi

11.   Kecamatan Depok:

  1. Desa Caturtunggal
  2. Desa Maguwoharjo
  3. Desa Condong Catur

12.   Kecamatan Berbah:

  1. Desa Kalitirto
  2. Desa Jogotirto
  3. Desa Sendangtirto
  4. Desa Tegaltirto

13.   Kecamatan Prambanan:

  1. Desa Wukirharjo
  2. Desa Sumberharjo
  3. Desa Gayamharjo
  4. desa Bokoharjo
  5. Desa Madurejo
  6. Desa Sambirejo

14.   Kecamatan Kalasan:

  1. Desa Tamanmartani
  2. Desa Tirtomartani
  3. Desa Selomartani
  4. Desa Purwomaratani

15.   Kecamatan Ngemplak:

  1. Desa Sindumartani
  2. Desa Binonartani
  3. Desa Widodomartani
  4. Desa Wedomartani
  5. Desa Umbulmartani

16.   Kecamatan Ngaglik:

  1. Desa Saronoharjo
  2. Desa Minomartani
  3. Desa Sukoharjo
  4. Desa Sariharjo
  5. Desa Sinduharjo
  6. Desa Donoharjo

17.   Kecamatan Sleman:

  1. Desa Caturharjo
  2. Desa Triharjo
  3. Desa Tridadi
  4. Desa Pendawaharjo
  5. Desa Trimulyo

18.   Kecamatan Tempel:

  1. Desa Banyuharjo
  2. Desa Tambakrejo
  3. Desa Sumberejo
  4. Desa Pondokrejo
  5. Desa Mororejo
  6. Desa Margorejo
  7. Desa Lumbungrejo
  8. Desa Merdikorejo

19.   Kecamatan Turi:

  1. Desa Bangunkerto
  2. Desa Donokerto
  3. Desa Girikerto
  4. Desa Wonokerto

20.   Kecamatan Pakem:

  1. Desa Puwobinangun
  2. Desa Candibinangun
  3. Desa Harjobinangun
  4. Desa Pakembingun
  5. Desa Hargobinangun

21.   Kecamatan Cangkringan:

  1. Desa Argomulyo
  2. Desa Wukirsari
  3. Desa Glagaharjo
  4. Desa Umbulharjo

 

KEHIDUPAN SOSIAL BUDAYA:

Penduduk Kabupaten sebagian merupakan pendatang dari berbagai daerah maupun propinsi, ini disebabkan Kabupaten Sleman memiliki banyak perguruan tinggi, khususnya Universitas Gajah Mada dan tempat-tempat wisata. Sehingga masyarakat Kabupaten Sleman bisa digolongkan menjadi masyarakat perkotaan, pedesaan dan pegunungan. Namun ini tidak menjadikan masyarakat Kabupaten Sleman menjadi terpecah-pecah tetapi tetap menjunjung persatuan dan tidak meninggalkan tradisi yang sudah ada sejak dulu misalnya gotong-royong, kesenian daerah, upacara adat dll.

Ini bisa dibuktikan dengan keadaan penduduk Kabupaten Sleman yang senantiasa tercipta kondisi yang aman dan nyaman. Kabupaten Sleman sendiri merupakan Kabupaten yang paling menonjol di propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

BAHASA:

Bahasa yang dipergunakan penduduk Kabupaten Sleman adalah:

a.       Bahasa Indonesia.

b.       Bahasa Jawa yang merupakan bahasa sehari-hari.

LALU LINTAS dan PARIWISATA

  1. Lalu lintas darat, dengan menggunakan : mobil pribadi, sepeda motor, taxi, bus, truk, dll.Terminal Bus terletak di Jombor.
  2.  Pariwisata:

Kabupaten Sleman terdapat beberapa tempat wisata, antara lain:

a.       Pemandangan Alam

  1. Pegunungan dan hutan Kaliurang dan tugotritis.
  2. Mata air/ Pancuran terletak di Sempor dan Umbul Bebeng.
  3. Kaliurang, Kaliadem.

b.   Tempat-tempat/Peninggalan bangunan Kerajaan masa lampau.

  1. Candi Rorodjonggrang/Prambanan.
  2. Candi Banyutimbo.
  3. Candi Ijo
  4. Kraton Boko.
  5. Candi Sari.
  6. Candi Kalibening
  7. Candi Sambisari
  8. Candi Area.
  9. Candi Gebong.
  10. Candi Marangan.
  11. Benteng peninggalan Zaman Perang Diponegoro.

c.       Tempat-tempat yang mempunyai nilai sejarah :

  1. Pesanggrahan Ambarukmo.
  2. Monumen Pahlawan Revolusi.
  3. Bekas Kraton Yogyakarta.
  4. Makam dr. Wahidin Soediro Hoesodo terletak di Mlati.
  5. Monumen Jogja Kembali.