a. Puisi Lama
Pengertian, Jenis, dan Contoh Puisi Lama, Syair, Pantun, Seloka, Gurindam, Karmina, Mantra, dan Talibun |
adalah puisi yang memiliki aturan atau terikat dalam beberapa hal, yaitu:
- Menggunakan kata pada 1 baris puisi, setiap baris terdiri dari beberapa kata.
- Menggunakan baris pada 1 bait, satu baris terdiri dari beberapa baris.
- Menggunakan Rima, misalkan aaaa, abab, dan aabb.
- Memiliki banyak suku kata.
- Mengunakan Irama.
dan ada beberapa Jenis Puisi Lama
Contoh :
Dengarkanlah wahai kawan sejati,
Syair sederhana dari lubuk hati,
Tentang hidup dunia fana ini,
Tentang kerikil yang kena dihadapi,
Hidup sementara hanyalah untuk beribadat,
Bukan mengumpat bukan maksiat,,
Janganlah terbuai godaan syahwat,
Hingga ibadah kena terlewat,
Janganlah lalai akan sholat,
Janganlah kikir akan zakat,
Kenalah kita perbanyak sholawat,
Guna bekal kelak di akhirat,
Tuhan tak pernah lupa,
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita,
Sebab Tuhan selalu bersama kita,
Tapi kita selalu lupa pada-Nya,
(sumber:dosenbahasa.com)
Terdiri dari beberapa jenis, yaitu Pantun Jenaka, Pantun Nasehat, Pantun Teka-Teki, Pantun Anak, dan Pantun Muda/i
Contoh:
Pantun nasehat
Ke Jakarta mampir Tegal
dan ada beberapa Jenis Puisi Lama
a.1. Syair
Berasal dari Bahasa Arab, biasanya terdiri dari rima a-a-a-a dan berisi tentang nasihat.Contoh :
Dengarkanlah wahai kawan sejati,
Syair sederhana dari lubuk hati,
Tentang hidup dunia fana ini,
Tentang kerikil yang kena dihadapi,
Hidup sementara hanyalah untuk beribadat,
Bukan mengumpat bukan maksiat,,
Janganlah terbuai godaan syahwat,
Hingga ibadah kena terlewat,
Janganlah lalai akan sholat,
Janganlah kikir akan zakat,
Kenalah kita perbanyak sholawat,
Guna bekal kelak di akhirat,
Tuhan tak pernah lupa,
Tuhan pun tak pernah memalingkan kita,
Sebab Tuhan selalu bersama kita,
Tapi kita selalu lupa pada-Nya,
(sumber:dosenbahasa.com)
a.2. Pantun
Terdiri dari beberapa jenis, yaitu Pantun Jenaka, Pantun Nasehat, Pantun Teka-Teki, Pantun Anak, dan Pantun Muda/i
Contoh:
Pantun nasehat
Ke Jakarta mampir Tegal
Bersama kasih bersenang-senang
Janganlah sampai kita menyesal
Ingat hidup tak sembahyang
Lihat gelembung meletup-letup
Kalau pecah jadi melekat
Perbanyaklah ilmu saat kau hidup
Untuk bekal kau di akhirat
Pantun jenaka
Waktu kecil minumnya milo
Hingga besar masih ketagihan
Hingga besar masih ketagihan
Beginilah nasib menjadi jomblo
Ke kondangan tak ada gandengan
Begini pula namanya cinta
Hati selalu berbunga-bunga
Kalau sudah mengingat nona
Senyum sendiri macam orang gila
· Pantun Teka-teki
Buah lemon buah pepaya
Tapi membeli buah durian
Cobalah terka wahai saudara
Makin diisi kok makin ringan
Pantun Muda-mudi
dari bantan ke tanjung kandis
berlayar ditumbang utara
lagi berhadapan mulutnya manis
balik belakang lain bicara
ambil puan di atas batu
hendak berlayar ke benua jawa
jika tuan berkata begitu
esok hari kakanda bawa
terang bulan terang kepaya
raja mesir bertenun kaintuan
dipandang bertambah caya
rasaku tidak pada yang lain
berlayar ditumbang utara
lagi berhadapan mulutnya manis
balik belakang lain bicara
ambil puan di atas batu
hendak berlayar ke benua jawa
jika tuan berkata begitu
esok hari kakanda bawa
terang bulan terang kepaya
raja mesir bertenun kaintuan
dipandang bertambah caya
rasaku tidak pada yang lain
Pantun Anak
Dengar lagu berirama
Tertawalah si adik manja
Mari main bersama-sama
Jangan duduk sendiri saja
Lihatlah burung kutilang
Terbang tinggi dia pulang
Main dengan senang
Jadi anak yang periang
a.3. Seloka
Adalah jenis Pantun berkait yang berasal dari tanah Melayu, karena antara bait satu dan selanjutnya masih berkait, Seloka juga biasanya berisi tentang Ejekan atau Gurauan.
Contoh:
Jalan-jalan ke kota batik
Naik motor milik si Aan
Jikalau engkau berkendara dengan baik
Supaya selamat sampai tujuan
Naik motor milik si Aan
Jikalau engkau berkendara dengan baik
Supaya selamat sampai tujuan
Naik motor milik si Aan
Siang-siang kena panas
Supaya selamat sampat tujuan
Taatilah lalu lintas
Siang-siang kena panas
Pakai payung tutup kepala
Taatilah lalu lintas
Agar berkah bagi semua
a.4. Gurindam
Adalah puisi lama yang berasal dari India, memiliki aturan setiap baitnya terdiri dari 2 baris yang bersajak a-a, biasanya berisi tentang suatu nasihat.
Contoh :
Ketika muda malas sembahyang
Masa tua bisa terguncang
Masa tua bisa terguncang
Siapa tidak hormat orang tua
Akan jauh dari bau surga
Kalaulah engkau banyak tidur
Banyak rezeki jadi terkubur
Jika suami berhati kufur
Keluarga idaman pasti terkubur
a.5. Karmina
Adalah sejenis pantun namun pendek, maka dari itu Karmina biasa disebut pantun kilat dengan sajak a-a, dan berisi tentang ejekan.
Contoh :
Dahulu beras sekarang ketupat
Orang pemerat tersiksa si akhirat
Buah durian tajam berduri
Baca Al Quran tenangkan hati
Ikan salem beli di pasar
Pipi tembem buatku gusar
Pergi ke laut asin airnya
Nyali menciut sebab dia menyapa
Orang pemerat tersiksa si akhirat
Buah durian tajam berduri
Baca Al Quran tenangkan hati
Ikan salem beli di pasar
Pipi tembem buatku gusar
Pergi ke laut asin airnya
Nyali menciut sebab dia menyapa
a.6. Mantra
Adalah jenis puisi lama yang mengandung unsur ghaib, memiliki rima dan irama yang sifatnya misterius, biasanya berisi tentang permintaan do'a atau kekuatan yang menggunakan gaya bahasa metafora dan bersifat esoferik ( bahasa yang dipakai antara pembicara dan lawan bicara). Mantra ini erat dan terkenal dikalangan bangsa indonesia khususnya di Pulau Jawa.
Contoh :
Bismillahirrahmanirrohim
Hai besi bangunlah engkau si rajabesi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat sayyidina ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat lailaha illallah
Hai besi bangunlah engkau si rajabesi
Yang bernama si ganda bisa
Engkau duduk di kepala jantungku
Bersandar di tiang arasy
Kuminta tinggalkan insanku
Kuminta rendah insan sekalian
Berkat aku memakai wujud kodrat sayyidina ali
Bujur lalu melintang patah
Lalu juga kehendak Allah
Berkat lailaha illallah
Muhammadarrasulullah
a.7. Talibun
Merupakan sejenis Puisi lama, namun bedanya Talibun memiliki bait yang berisi 6 baris dan juga 8 baris. Dalam talibun terdapat Sampiran dan Isi, jika talibun 6 Baris memiliki jumlah 3 Sampiran dan 3 Isi, sedangkan Talibun 8 Baris memiliki 4 Sampiran dan 4 Isi.
Contoh
6 Baris
Penat sudah daku mendaki
Puncak tiada lagi terlihat
Bulan pun tak lagi ada (Sampiran)
Puncak tiada lagi terlihat
Bulan pun tak lagi ada (Sampiran)
Penat sudah daku mendaki
Hati sudah tiada lagi kuat
Melihat engkau tak lagi nyata (Isi)
Hati sudah tiada lagi kuat
Melihat engkau tak lagi nyata (Isi)
8 Baris
Duduk berpangku menatap purnama
Anak tertawa sambil berlari
Aku pun telah hilang kuasa
Menangkap pesan yang tersirat (Sampiran)
Anak cucu hormatilah mama
Agar hilang semua duri
Jangan sampai berbuat dosa
Dan selamat kelak di akhirat (Isi)
Sebelumnya Yuk Subscribe Channel Youtube Saya dan Teman-teman di Diary Jomblo Production
Anak tertawa sambil berlari
Aku pun telah hilang kuasa
Menangkap pesan yang tersirat (Sampiran)
Anak cucu hormatilah mama
Agar hilang semua duri
Jangan sampai berbuat dosa
Dan selamat kelak di akhirat (Isi)
Sebelumnya Yuk Subscribe Channel Youtube Saya dan Teman-teman di Diary Jomblo Production
(sumber refrensi:dosenbahasa.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar