Pilbup Malang

Relawan Merah Putih Protes Pemecatan Sujud Pribadi dari Keanggotaan PDIP

Pemecatan Sujud Pribadi dari keanggotan PDIP mendapat protes keras dari simpatisannya.

Penulis: Mohammad Erwin | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM/M Erwin
Relawan Merah Putih mencopot baju bergambar pasangan Muhammad Sanusi - Didik Gatot Subroto (SanDi) yang diusung PDIP dalam Pilbup Malang 2020. 

SURYAMALANG.COM, MALANG - Pemecatan Sujud Pribadi dari keanggotan PDIP mendapat protes keras dari simpatisannya.

40 orang yang mengaku sebagai Relawan Merah Putih kompak melakukan aksi copot baju bergambar pasangan Muhammad Sanusi - Didik Gatot Subroto (SanDi) yang diusung PDIP dalam Pilbup Malang 2020.

"Kami selalu mendampingi Pak Sujud saat beliau turun ke desa-desa seluruh Kabupaten Malang," terang Hari Priyanto, relawan Merah Putih kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (04/12/2020).

Hari memastikan aksi protes tersebut tidak ada paksaan dari pihak lain.

Hari menilai sikap DPP PDIP yang memecat Sujud Pribadi berawal dari dorongan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Kabupaten Malang

"Sehingga kami sebagai kader partai harus memiliki sikap yang jelas," ungkap Hari.

Diduga Sujud Pribadi dipecat karena mendukung paslon yang bukan diusung PDIP.

"Pak Sujud mendukung paslon karena demi kemajuan Kabupaten Malang," bebernya.

Hari pun mengisyaratkan akan mendukung pasangan Lathifah Shohib - Didik Budi Muljono (Ladub).

Hari memastikan relawan Merah Putih tidak akan golput dalam Pilbup Malang 2020

"Saya dan teman-teman akan mendukung paslon yang berangkat dari partai juga. Karena partai adalah alat perjuangan," jelasnya.

Relawan Merah Putih lain, Mujiono pun tidak terima Sujud Pribadi dipecat dari partai berlambang kepala banteng itu.

Mujiono menilai Sujud adalah kader PDIP terbaik.

"Kami tetap PDIP, dan saya menegaskan bahwa Pak Sujud adalah kader terbaik di Kabupaten Malang. Saat menjadi bupati, Pak Sujud adalah orang yang membesarkan PDIP," jelasnya.

Pria yang menjadi kader PDIP sejak tahun 1982 ini mengaku tidak takut bila sikapnya ini akan berimbas pada pemecatan sebagai anggota PDIP.

"Jika kami mendapat sanksi dari PDIP, silakan. Bahkan kalau dikeluarkan sekalipun, kami tidak apa-apa. Partai bukan perusahaan. Partai adalah wadah perjuangan," bebernya.

Sumber: Surya Malang
BeritaTerkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved