Namun, bagaimana perbandingan antara ChatGPT dan Perplexity AI? Mana yang lebih cocok untuk kebutuhan Anda?
BACA JUGA:
- OpenAI Bakal Kembangkan AI Militer untuk Pertahanan Udara
- Terungkap! Rabbit R1 Bakal Gunakan Model Perplexity AI
Perbedaan Harga dan Fitur
Baik ChatGPT maupun Perplexity menyediakan opsi gratis dan berbayar. Perplexity menawarkan dua tier:
1. Gratis: Pencarian “Quick” tanpa batas, 3 pencarian “Pro” per hari, dan akses ke model standar Perplexity AI.
2. Pro: Dengan biaya $20/bulan (sekitar Rp310.000), pengguna mendapatkan pencarian “Quick” tak terbatas, 300 pencarian “Pro” per hari, akses ke model canggih seperti GPT-4o, serta fitur tambahan seperti unggahan file tanpa batas dan integrasi visualisasi.
Sementara itu, ChatGPT memiliki struktur yang mirip:
1. Gratis: Akses terbatas ke GPT-4o-mini, data analisis, unggahan file, dan fitur pencarian web.
2. Plus: Dengan biaya $20/bulan (sekitar Rp310.000), pengguna mendapatkan lima kali lipat pesan lebih banyak dengan GPT-4o, penggunaan penuh data analisis, dan fitur seperti Advanced Voice Mode.
3. Pro: Dengan harga $200/bulan (sekitar Rp3.100.000), pengguna mendapatkan prioritas tak terbatas untuk semua fitur dan model.
Keunggulan ChatGPT
ChatGPT unggul dalam kreativitas dan fleksibilitas. Platform ini memungkinkan pengguna untuk:
- Menganalisis, merangkum, memodifikasi, dan mengedit konten yang dihasilkan.
- Memberikan jawaban berbasis pencarian internet yang terus diperbarui.
- Mengintegrasikan fitur seperti DALL-E untuk pembuatan gambar, sehingga mengurangi kebutuhan alat eksternal.
Selain itu, fitur Advanced Voice Mode pada ChatGPT memungkinkan pengalaman percakapan yang lebih alami, memperkuat posisinya dalam tugas-tugas kreatif.
Keunggulan Perplexity
Berbeda dengan ChatGPT, Perplexity dirancang khusus untuk pengambilan informasi. Platform ini memiliki beberapa keunggulan, seperti:
- Kecepatan respons yang lebih tinggi.
- Transparansi sumber dengan mencantumkan referensi secara lebih jelas.
- Kemampuan untuk memfilter pencarian berdasarkan sumber tertentu, seperti akademik, media sosial, atau video.
Keunggulan ini menjadikan Perplexity lebih cocok untuk tugas penelitian mendalam, seperti merangkum makalah ilmiah atau laporan industri.
Mana yang Lebih Akurat?
Meskipun keduanya memiliki potensi menghasilkan kesalahan (hallucination), Perplexity cenderung lebih akurat dibandingkan ChatGPT dalam tugas-tugas pengambilan informasi. Sebuah studi oleh Columbia’s Tow Center for Digital Journalism menemukan bahwa ChatGPT Search memiliki tingkat kesalahan tinggi dalam menemukan sumber yang benar. Dari 200 artikel yang diuji, ChatGPT memberikan respons salah sebanyak 153 kali.
Namun, ChatGPT tetap unggul dalam fleksibilitas dan kreativitas, terutama untuk tugas-tugas yang melibatkan penyuntingan atau pengembangan ide.
BACA JUGA:
- Google Resmi Perkenalkan Fitur Circle to Search di Android
- OpenAI Kembangkan Chip Khusus untuk Tangani Beban Kerja AI
Kesimpulan
Jika Anda membutuhkan alat yang fleksibel untuk menghasilkan konten kreatif, merangkum data, atau berinteraksi secara mendalam, ChatGPT adalah pilihan terbaik. Namun, jika akurasi dan kecepatan dalam penelitian informasi menjadi prioritas, maka Perplexity adalah jawaban Anda.
Pada akhirnya, pilihan bergantung pada kebutuhan spesifik Anda. Dengan kedua platform ini, masa depan pencarian informasi dan kreativitas digital kini berada di genggaman Anda.