Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Hampir tidak ada sebuah kawasan negara di dunia ini yang memiliki khazanah senjata berupa bilah tradisional sebanyak di kawasan kepulauan Nusantara -Indonesia. Senjata tradisional Indonesia penuh dengan makna simbol dan memiliki manifestasi kekuatan rohaniah yang sungguh banyak ragamnya, dan fungsinya erat dengan kehidupan sehari-hari. Namun karena kehidupan modern, masyarakat yang berpindah ke perkotaan sudah sangat jarang dan mulai melupakan bilah tradisional yang ada karena kemudahan hidup di perkotaan. Dari sinilah ide untuk membuat sebuah galeri yang mengakomodir pengenalan kembali dan edukasi bagi masyarakat tentang bilah-bilah nusantara yang ada di Indonesia. Kajian ini adalah untuk menghasilkan konsep desain arsitektur dengan penerapan prinsip dan konsep arsitektur Jawa untuk menghasilkan Galeri Seni dan Workshop Bilah Nusantara yang menarik dan informatif. Dasar desain diperoleh dari tipologi wilayah, bertempat di Kabupaten Sleman, Yogyakarta, maka tipologi Arsitektur Jawa dipakai untuk mendesain bangunan galeri ini. Hasilnya adalah penggunaan zoning dan struktur yang dipakai di bangunan tradisional Jawa: Joglo. Kata kunci bangunan Joglo kemudian disesuaikan dengan kondisi tapak dan wilayah, pengaruh arah mata angin dan arah sinar matahari untuk mendesain kompleks bangunan. Kemudian, standar galeri seni digunakan untuk mendesain alur dan pola sirkulasi pada bangunan Galeri.
2020
PARTISIPASI LARASATI ART PROJECT STUDIO DALAM WACANA DAN PRAKTIK MANAJEMEN SENI DI YOGYAKARTA
Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri karena dalam setiap perjalanan hidupnya akan terjadi hubungan antar satu sama lain. Tak dapat dipungkiri pula bahwa dalam menjalin hubungan
PARADIGMA PASAR BARU SENI RUPA Oleh Jajang Kawentar Wawancara Bersama Aa Nurjaman, Pengamat Seni, Kurator JK: Bagaimana Perubahan Paradigma Seni Rupa Saat ini? AA: Terjadi perubahan paradigma, dari seni yang idealis menjadi seni yang bermedan pasar, semakin tinggi karya, semakin tinggi harga karya itu maka dianggap semaki berkualitas, itu terjadi karena peran kurator-kurator, yang bagaimana menjadikan seniman biasa biasa menjadikan seniman yang luar biasa. Kurator-kurator itu ngomongnya art now art now art now. JK: Apa Sebetulnya Penyebab Terjadinya Paradigma dari Seni Idealis ke Seni Berorientasi Pasar?
Most elderly chose their own place where they lived. Many elderly who chose to live alone because their children are married and already started their own family. This was one of the reason that the elderly are prone to loneliness. This study aimed to describe the loneliness which experienced by elderly who lived in a nursing home. The research question was how the loneliness were experienced by elderly who lived in a nursing home; what were the causes and consequences of loneliness and how the elderly coped with loneliness that they experienced. Subjects in this study were two elderly women living in nursing home. The research data were collected by semistructured interviews. This study used qualitative research methods with descriptive phenomenological analysis. Credibility was obtained by the use of member checking, which involved matching the result from data analysis on each subject. The results suggested that: firstly, loneliness experienced in the form of job losses. Eventually, the loss of loved ones also experienced as loneliness. In addition, loneliness also experienced as a helplessness regarding physical limitation, living far away from family and the absence of an understanding friend. The elderly overcame loneliness by praying to regulate their emotions, sharing with friends in nursing home, receiving and be thankful for their current condition. Keywords: loneliness experience, elderly, coping, nursing home
Tata Kelola Seni ISI Yogyakarta, 2023
Kehadiran kebudayaan dan seni sangat terasa kehadirannya dan mampu mempengaruhi kehidupan masyarakat secara luas, baik di perkotaan maupun pedesaan hingga sekarang. Kota Yogyakarta merupakan salah satu daerah yang memiliki beberapa julukan yaitu, kota pelajar, kota budaya, dan kota pariwisata. Kebudayan milik Yogyakarta yang memiliki potensi tinggi ada pada seni pertunjukan seperti taritarian dan musik. Selain itu Yogyakarta terkenal juga akan kuliner yang dimiliki. Kehadiran Pasar Kangen memberikan dampak positif bagi wisatawasn, pedagang, dan pegiat seni dan budaya di Yogyakarta. dan pegiat seni, pedagang kaki lima dan asongan, serta juru parkir turut serta merasakan dampaknya.
Pada perencanaan struktur gedung kuliah ini digunakan konsep Desain Kapasitas. Adapun penggunaan konsep ini bertujuan agar apabila terjadi gempa kuat yang menyebabkan terbentuknya sendi plastis pada elemen struktur diharapkan dapat terjadi pada balok. Guna menjamin terjadinya sendi plastis pada balok tersebut, maka kolom harus didesain lebih kuat dari balok (Strong Column Weak Beam).Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan menunjukan bahwa elemen struktur Gedung perkuliahan ini aman secara analisis.
Jurnal ARTEKS, 2018
Abstrak Hunian bantuan pasca bencana biasanya didesain dengan desain yang hanya mempertimbangkan kecepatan konstruksi dan efisiensi biaya pembangunan dengan kurang mempertimbangkan kekhasan budaya lokal serta kondisi lingkungan suatu kawasan. Bila hal ini terjadi secara terus menerus, maka arsitektur lokal yang merupakan wadah dari budaya lokal dan bentuk respon masyarakat terhadap kondisi lingkungan sekitar secara perlahan akan terancam hilang bersamaan dengan adanya bencana, yang kemudian akan tergantikan dengan bentuk-bentuk hunian yang hampir seragam disemua tempat. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi konsep ekologis dan budaya pada perancangan hunian paska bencana di desa Ngibikan yang berhasil menjawab kebutuhan penghuninya dan menyatu dengan kehidupan masyarakatnya. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif untuk menggali konsep ekologi dan budaya pada perancangan di desa Ngibikan.Berdasar hasil penelitian didapatkan bahwa penerapan konsep ekologis dan budaya pada perencanaan desain hunian paska bencana di desa Ngibikan turut mempengaruhi keberhasilan desain dalam menjawab kebutuhan penghuni dan merespon kondisi alamnya. Diharapkan proses rekonstruksi pemukiman paska bencana di desa Ngibikan ini dapat menjadi contoh bagi proses rekonstruksi dimasa mendatang agar proses rekonstruksi tidak hanya berupa upaya memenuhi kebutuhan hunian bagi korban bencana namun juga suatu upaya melestarikan arsitektur lokal yang merupakan wadah dari budaya lokal dan bentuk respon masyarakat terhadap kondisi lingkungan di suatu kawasan. Abstract Title: Ecologicals and Culture Concepts in Post-Disasters Housing Design Post-disaster housing is usually designed with a design that considers only the rapidity of development and cost efficiency without thinking of local cultural and environmental conditions of an area. If this happens continuously, then the local architecture which is a container of local culture and the form of community response to the surrounding environment will slowly be threatened to disappear along with the disaster, which will then be replaced by almost uniform shelter in all places. This study aims to identify ecological and cultural concepts on post-disaster residential design in Ngibikan village that successfully responds to the needs of its inhabitants and blends with the lives of its people. The method used is descriptive qualitative method to explore the concept of ecology and culture on the design in Ngibikan village. Based on the results of the research, it is found that the application of ecological and cultural concepts in the design of post-disaster residential design in Ngibikan village also influenced the success of the design in responding to the needs of the residents and responding to the natural conditions. It is expected that the post-disaster reconstruction process in Ngibikan village can serve as an example for the reconstruction process in the future so that the reconstruction process will not only be an effort to fulfill residential needs for disaster victims but also an effort to preserve local
Melnyk, Yu. B., & Pypenko, I. S. (2024). Artificial intelligence as a factor revolutionizing higher education. International Journal of Science Annals, 7(1), 5–13. https://doi.org/10.26697/ijsa.2024.1.2, 2024
Electrochimica Acta, 2022
Investigações em Ensino de …, 2007
Syllabus - Teorías de la justicia, 2022
Economic Analysis, 2021
Asian Journal of Agricultural and Horticultural Research
Research Works of Air Force Institute of Technology, 2016
Journal of Economics and Development Studies, 2020
Revista De La Facultad De Derecho, 2014
Saznanje, 2024
Materials Science and Engineering: C, 2019
Gastroenterology, 2020
Annals of Computer Science and Information Systems, 2014
Ediciones Clío, 2024
Mathematics Education in the Age of Artificial Intelligence, 2022
Physics Letters A, 2000