Academia.eduAcademia.edu

Teori Biaya Produksi

Abstract

Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu : jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat mebambah salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor produksi yang dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan.

Key takeaways

  • Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan jumlsh biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu : biaya yang selalu berubah dan biaya tetap.
  • Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan.
  •  ATC berbentuk menurun karena ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin kecil biaya rata-rata.
  • Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah.
  • Gambar 10.5 \ Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan menimbulkan biaya produksi.
Teori Biaya Produksi Analisis mengenai biaya produksi perusahaan perlu dibedakan kepada dua jangka waktu : jangka pendek dan jangka panjang. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat mebambah salah satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan lain, dalam analisis dimisalkan bahwa sebagian dari faktor-faktor produksi yang dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka panjang adalah jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu memang diperlukan. Biaya produksi dapat didefinisikan sebaga semua pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor -faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Biaya produksi yang dikeluarkan setiap perusahaan dapat dibedakan kepada dua jenis : biaya eksplisit dan biaya tersembunyi (imputed cost). Biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan biaya tersembunyi adalah taksiran pengeluaran terhadap faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri. Pengeluaran yang tergolong sebagai biaya tersembunyi antara lain adalah pembayaran untuk keahlian keusahawanan produsen tersebut, modal sendiri yang digunakan dalam perusahaan, dan bangunan perusahaan yang dimilikinya. Cara menkasir pengeluaran seperti itu adalah dengan melihat pendapatan yang paling tinggi yang diperoleh apabila produsen itu bekerja diperusahaan lain, modalnya dipinjamkan atau diinvestasikan dalam kegiatan lain, dan bangunan yang dimilikinya disewakan kepada orang lain. Biaya Produksi dalam Jangka Pendek Jangka pendek yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi tidak dapat ditambah jumlahnya. Berbagai Pengertian Biaya Produksi Jangka Pendek Apabila jumlah suatu faktor produksi berubah-ubah jumlahnya maka biaya produksi yang dikeluarkan juga berubah-ubah nilainya. Apabila jumlah faktor produksi yang digunakan adalah tetap maka biaya produksi yang dikeluarkan untuk memperolehnya tetap juga. Dari kedua pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa keseluruhan jumlsh biaya produksi yang dikeluarkan produsen dapat dibedakan kepada dua jenis pembiayaan yaitu : biaya yang selalu berubah dan biaya tetap. Biaya Total dan Jenis-Jenis Biaya Total Biaya total adalah keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan. Konsep biaya total dibedakan kepada tiga pengretian : Biaya Total (Total Costs) Biaya Tetap Total (Total Fixed Costs) Biaya Berubah Total ( Total Variable Costs) Contoh Biaya Produksi dalam Jangka Pendek (Ribu Rupiah) Jumlah Pekerja (1) Jumlah Produksi (2) Biaya Tetap Total (3) Biaya Berubah Total (4) Biaya Total (5) Biaya Marjinal (6) Biaya Tetap Rata-Rata (7) Biaya Berubah Rata-Rata (8) Biaya Total Rata-Rata (9) 0 0 50 0 50 - - - - 1 2 50 50 100 25 25 25 50 2 6 50 100 150 12,5 12.5 16.7 25 3 12 50 250 200 8.3 8.3 12.5 16.7 4 20 50 300 250 6.25 6.25 10 12.5 5 27 50 250 300 7.1 7.1 9.3 11.1 6 33 50 300 350 8.3 8.3 9.1 10.6 7 38 50 350 400 10.0 10.0 9.2 10.5 8 42 50 400 450 12.5 12.5 9.5 10.7 9 45 50 450 500 16.7 16.7 10 11.1 10 47 50 500 550 25 25 10.6 11.7 11 48 50 550 600 50 50 11.5 12.5 Biaya Total (Total Cost = TC) Keseluruhan jumlah biaya produksi yang dikeluarkan dinamakan biaya total. Kolom (5) dari contoh diatas menunjukkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen pada berbagai jumlah tenaga kerja. Biaya produksi total (Total Costs) didapat dari menjumlahkan biaya tetap total (TFC dari perkataan Total Fixed Cost) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Total Variable Costs). Dari contoh diatas dapat dilihat biaya total didapat dari menjumlahkan komom (3) dan komom (4) TC = TFC + TVC Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost = TFC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi atau (input) yang tidak dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya tetap total. Contohnya : membeli mesin, memdirikan bangunan pabrik. Dalam contoh tabel diatas besarnya biaya tetap total yang ditunjukkan dalam kolom (3) adalah Rp. 500.000,- Biaya Berubah Total (Total Variable Costs = TVC) Keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya dinamakan biaya berubah total. Dimisalkan bahwa faktor produksi yang dapat berubah jumlahnya adalah tenaga kerja. Setiap tenaga kerja yang dipergunakan memperoleh pendapatan sebesar Rp 500.000,- . Biaya berubah biasanya merupakan perbelanjaan untuk membayar tenaga kerja yang digunakan (kolom 4). Biaya Rata-Rata dan Marjinal Biaya rata-rata dibedakan kepada tiga pengertian : Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Costs) Biaya Berubah Rata-Rata ( Average Variable Costs) Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Costs) Konsep biaya lain yang perlu dipahami adalah Biaya Marjinal (Marginal Costs) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Costs = AVC) Apabila biaya tetap total (TFC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya tetap rata-rata. AFC = TFC Q Dalam contoh tabel diatas biaya tetap rata-rata ditunjukkan dalam komom (7) dan diperoleh dari pembagian nilai biaya tetap total (kolom 3) dengan jumlah produksi (kolom 2). Biaya Berubah Rata-Rata (Average Variable Costs = AVC) Apabila biaya berubah total(TVC) untuk memproduksi sejumlah barang (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya berubah rata-rata. AVC = TVC Q Dalam contoh tabel diatas biaya rata-rata ditunjukkan dalam kolom (8) dan angka-angka tersebut diperoleh dari membagi nilai biaya berubah total (kolom 4) dengan jumlah produksi (kolom 2) Biaya Total Rata-Rata (Average Cost = AC) Apabila biaya total (TC) untuk memproduksi sejumlah barang tertentu (Q) dibagi dengan jumlah produksi tersebut, nilai yang diperoleh adalah biaya total rata-rata. AC = TC Q Atau AC = AFC + AVC Dalam contoh tabel diatas biaya total rata-rata terdapat pada kolom (9) diperoleh dengan cara membagi nilai-nilai pada kolom (5) dengan kolom (8) serta menambahkan biaya tetap rata-rata kolom (7) dan biaya berubah rata-rata kolom (8) Biaya Marjinal (Marginal Cost = MC) Kenaikan biaya produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi sebanyak satu unit. MCn = TCn – TCn-1 Keterangan : Mcn = Marginal Cost ke – n TCn = Total Cost ke – n TCn-1 = Total Cost sebelum ke-n Atau MCn = TC Q Biaya Total Marjinal ditunjukkan pada kolom (6) Bentuk Kurva Biaya Jangka Pendek Keterangan : Kurva TFC horisontal karena nilainya tidak berubah walaupun berapa banyaknya barang yang diproduksikan Kurva TVC Bermula dari titik 0 ketika tidak ada produksi Semakin lama bertambah tinggi berarti semakin besar nilai TVC Kurva TVC semakin tegak artinya produksi dipengaruhi hukum hasil lebih yang semakin berkurang, yang menimbulkan efek : Pada permulaan jumlsh faktor produksi berubah sedikit, produksi marjinal meningkat, TVC berbentuk agak landai : ab. Produksi semakin banyak, prodksi marjinal berkurang, kurva TVC semakin tegak : bc. Kurva Biaya Rata-Rata Biaya tetap rata-rata, biaya berubah rata-rata dan biaya total rata-rata Keterangan : ATC berbentuk menurun karena ia menggambarkan bahwa semakin besar jumlah produksi, semakin kecil biaya rata-rata. Hubungan Kurva MC dengan AVC dan AC Kurva AVC dan AC dipotong oleh kurva MC pada titik terendah dari masing-masing kurva Contoh : Apabila jumlah produksi (Q) = 10 ; AVC = 100 ; TVC = 100x10 = Rp. 1000,- Apabila ditambah 1 unit produksi, maka MC = 56 ; TVC = 1000+56=1056 ; AVC = 1056/11 = 96 Apabila MC = 155 ; TVC = 1000+155=1155 ; AVC = 1155/11 = 105 Contoh di atas menunjukkan bahwa : Apabila MC < AVC, maka nilai AVC menurun (berarti kalau kurva MC dibawah kurva AVC, maka kurva AVC sedang menurun) Apabila MC > AVC maka nilai AVC akan semakin besar (berarti kalau kurva MC diatas AVC maka kurva AVC sedang menaik) Kurva hubungan antara MC dengan AVC dan AC Biaya Produksi dalam Jangka Panjang Dalam jangka panjang perusahaan dapat menambah semua faktor produksi atau input yang akan digunakannya. Oleh karena itu, biaya produksi tidak perlu lagi dibedakan antara biaya tetap dan biaya berubah. Di dalam jangka panjang tidak ada biaya tetap, semua jenis biaya yang dikeluarkan merupakan biaya berubah. Cara Meminimumkan Biaya dalam Jangka Panjang Gambar 10.5 \ Karena dalam jangka panjang perusahaan dapat memperluas kapasitas produksinya, ia harus menentukan besarnya kapasitas pabrik (plant size) yang akan menimbulkan biaya produksi. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata-rata (AC). Dengan demikian analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis kegiatan produksinya dalam kegiatan usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda-beda. Contoh yang menggambarkan bagaimana analisis tersebut dibuat ditunjukkan dalam gambar 10.5. Dimisalkan terdapat 3 kapasitas pabrik yang dapat digunakan oleh pengusaha. Kapasitas 1 ditunjukkan oleh AC1, kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC2 dan kapasitas 3 ditunjukkan oleh AC3. Dalam contoh ini pada hakikatnya pengusaha mempunyai 3 pilihan dalam menggunakan alat-alat produksi : kapasitas 1, kapasitas2, dan kapasitas 3. Berturut-turut biaya produksi yang akan dikeluarkan untuk menggunakan masing-masing kapasitas tersebut adalah seperti ditunjukkan AC1, AC2, dan AC3. Faktor yang menentukan kapasitas produksi yang digunakan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai. Apabila perusahaan tersebut ingin mencapai produksi sebanyak 100 unit, adalah lebih baik untuk menggunakan kapasitas 1 atau lihat titik a. Kalau yang digunakan adalah kapasitas 2, seperti dapat dilihat dalam gambar 10.5, Biaya produksinya adalah lebih tinggi atau lihat titik b. Kapasitas 1 adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan menimbulkan biaya produksi, untuk produksi dibawah 130 unit. Untuk produksi diantara 130 dan 240 unit, kapasitas 2 adalah yang paling efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan menggunakan kapasitas tersebut. Ini dapat dilihat misalnya untuk produksi sebanyak 160 unit. Seperti dapat dilihat dalam gambar 10.5, AC1 berada diatas AC2, yang berarti dengan menggunakan kapasitas 1 biaya akan lebih tinggi daripada menggunakan kapasitas 2. Untuk produksi melebihi 240 unit, misalnya 275 unit, kapasitas 3 adalah yang harus digunakan produsen. Penggunaam ini akan menimbulkan biaya. Dari contoh ini dapat disimpulkan bahwa peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada dua faktor berikut : Tingkat produksi yang ingin dicapai Sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia Kurva Biaya Total Rata-Rata Jangka Panjang Kurva biaya total rata-rata jangka panjang ata Long Run Average Cost (LRAC) adalah suatu kurva yang menunjukkan biaya rata-rata yang paling minimum untuk berbagai tingkat produksi, apabila perusahaan dapat selalu merubah kapasitas produksinya. Kurva LRAC dibentuk dari kurva AC yang tidak terhingga banyaknya. Kurva-kurva AC adalah banyak sekali, maka kurva LRAC adalah suatu kurva yang berupa garis lengkung atau berbentuk huruf U. Kurva LRAC merupakan kurva yang menyinggung kurva AC yang tak terhingga banyaknya seperti gambar berikut : Titik-titik singgung tersebut merupakan “biaya produksi” minimum untuk berbagai tingkat produksi yang ingin dicapai perusahaan dalam jangka panjang. Meskipun demikian dalam menggambarkan kurva LRAC, kurva LRAC ini pada umumnya tidak menyinggung titik terendah dari kurva AC. Kurva LRAC hanya menyinggung titik terendah kurva AC yang paling rendah diantara kurva-kurva AC yang tak terhingga banyaknya. Jadi LRAC tersebut menggambarkan “biaya minimum” perusahaan dalam jangka panjang. Kurva LRAC sering disebut kurva amplop (envelope curve), karena biaya rata-rata jangka panjang itu mengamplopi kurva-kurva biaya jangka pendek yang dipilihnya. Jika kurva AC bentuknya seperti huruf U karena dipengaruhi oleh hukum tambhan hasil yang semakin berkurang. Tetapi kalau kurva LRAC yang bentuknya seperti huruf U yang melebar bagian atasnya atau seperti “kuali: karena disebabkan oleh faktor-faktor yang disebut “economices of scale (skala ekonomis) dan diseconomies of scale (skala tidak ekonomis) Beberapa Bentuk Kurva LRAC Keterangan : Kurva LRAC sangat cepat penurunannya, tetapi ia sangat cepat pula mengalami kenaikan Kurva LRAC pada permulaan skala ekonomi sangat menguntungkan tetapi ia juga tidak beralangsung lama Kurva LRAC biasanya terdiri dari perusahaan-perusahaan yang sangat besar ukurannya, dan jumlah perusahaan da;am industri tersebut relatif kecil. https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&ved=0CDgQFjAB&url=http%3A%2F%2Fshinta.lecture.ub.ac.id%2Ffiles%2F2009%2F04%2Fpertemuan-11.ppt&ei=p7RrUZHjI4_orQf0voGADg&usg=AFQjCNGO9dLhoIfi46h3yruPjo5cXqov4A&sig2=iRoH8wAPQwL_4Itqi5pEcA&bvm=bv.45175338,d.bmk http://pramudita-lalitya.blogspot.com/2012/03/kurva-biaya-rata-rata-jangka-panjang_15.html http://usepmulyana.files.wordpress.com/2008/07/handout-ek-51.pdf Sadono Sukirno Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga