1.POPULASI DAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dibedakan menjadi dua yaitu:
Populasi sampling, contoh apabila kita mengambil rumah tangga sebagai sampel, sedangkan yang diteliti adalah anggota rumah tangga yang bekerja sebagai PNS, maka seluruh rumah tangga adalah populasi sampling
Populasi sasaran, sesuai dengan contoh di atas, maka seluruh PNS adalah populasi sasaran
2.Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan mampu mewakili populasi dalam penelitian. Dalam penyusunan sampel perlu disusun kerangka sampling yaitu daftar dari semua unsur sampling dalam populasi sampling, dengan syarat:
Harus meliputi seluruh unsur sampel
Tidak ada unsur sampel yang dihitung dua kali
Harus up to date
Batas-batasnya harus jelas
Harus dapat dilacak dilapangan
Menurut Teken (dalam Masri Singarimbun dan Sofyan Efendi) Ciri-ciri sample yang ideal adalah:
dapat menghasilkan gambaran yang dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti
Dapat menentukan presisi (precision) dari hasil penelitian dengan menentukan penyimpangan baku (standar) dari taksiran yang diperoleh
Sederhana, sehingga mudah dilaksanakan
Dapat memberikan keterangan sebanyak mungkin dengan biaya yang rendah....
Ada empat faktor yang harus diperhatikan dalam penentuan besar kecilnya sampel, antara lain:
Degree of homogenity dari populasi, makin homogin populasi makin sedikit jumlah sampel yang diambil
Pressisi yang dikehendaki, makin tinggi tingkat pressisi yang dikehendaki makin banyak jumlah sampel yang diambil
Rencana analisa
Tenaga biaya dan waktu
3. Beberapa Teknik dalam Pengambilan Sampel
Ada beberapa teknik dalam pengambilan sampel, namun secara garis besar dapat dibagi menjadi dua:
a. Probability Sampling atau Random Sampling
Simple random sampling, pengambilan sample secara acak sederhana, ialah sebuah sample yang diambil sedemikian rupa sehingga tiap unit penelitian atau satuan elemen dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sample. Metode yang digunakan dengan cara (1) undian (digoncang seperti arisan), (2) ordinal (angka kelipatan), (3)tabel bilangan random
Proportionate stratified random sampling, misal dengan siswa sebagai sampelnya,…maka perlu ada kalsifikasi siswa berdasar strata (misal kelas I, II dan III)
Disproportional stratified random sampling,..
Area Sampling, teknik pengambilan sample berdasar wilayah
Kluster sampling, teknik pengambilan sample berdasar gugus atau clusters, misal: sebuah penelitian ingin mengetahui pendapatan keluarga dalam suatu desa, dengan berbagai klaster, missal dari segi pekerjaan: Tani, Buruh, PNS, Nelayan
b. Non-Probability Sampling.
Non probability sampling terdiri dari:
Sampling sistematis, yaitu memilih sampel dari suatu urutan daftar menurut urutan tertentu, missal tiap individu urutan no ke-n (10, 15, 20 dst)
Sampling kuota, (quota sampling), teknik sampling yang didasarkan pada terpenuhinya jumlah sample yang diinginkan (ditentukan)
Sampling aksidental, sample yang diambil dari siapa saja yang kebetulan ada, misalnya dengan menanyai siapa saja yang ditemui dijalan…untuk meminta pendapat tentang kenaikan harga sembako
Purposive sampling, teknik pengambilan sample didasrkan atas tujuan tertentu. (orang yang dipilih betul-betul memiliki kriteria sebagai sampel)
Sampling jenuh (sensus),
Snowball sampling, dimulai dari kelompok kecil yang diminta untuk menunjukkan kawan masing-masing. Kemudian kawan tersebut diminta untuk menunjukkan kawannya lagi dan seterusnya sampai secukupnya.
4. Teknik Penentuan Jumlah Sampel
Salah satu cara untuk menentukan jumlah sample adalah dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane:
n= Jumlah sample,
N= Jumlah Populasi,
d² = Presisi yang inginkan (misal 5 % atau 10 %)
Definisi Populasi dan Sampel
Populasi dan smapel“The Population is the group of individuals having one characteristic that distinguishes them from other groups. The Target Population or Sampling Frame is the actual list of sampling units from which the sample is selected. The Sample is the group of participants in a study selected from the target population from which the researcher generalizes to the target population.” (CRESWELL) Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya. (SUGIYONO) Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam lainnya. Populasi juga bukan sekedar banyaknya objek/subjek yang diteliti, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek tersebut.
Konsep populasi SAMPEL POPULASI TARGET ATAU KERANGKA SAMPEL POPULASI • Contoh, bila populasi terdiri atas guru SMA. • Pada tingkat yang lebih spesifik, penelitian tidak mempelajari semua guru SMA. • Peneliti bisa mendapatkan daftar dari semua guru SMA di salah satu wilayah. Daftar ini merupakan populasi target atau kerangka sampel. Daftar atau catatan individu dalam suatu populasi menandakan bahwa peneliti telah mendapatkan calon sampel. • Dari populasi target, selanjutnya peneliti dapat memilih sampel.
Jenis populasi • POPULASI TERBATAS • Misalnya, 5.000 orang dai pada awal tahun 1999, dengan karakteristik; masa belajar di pesantren 10 tahun, lulusan pendidikan Timur Tengah, dan lain-lain. • POPULASI TAK TERBATAS • Misalnya, dai di Indonesia, berarti jumlahnya harus dihitung sejak dai pertama ada sampai sekarang dan yang akan datang. Jumlah • POPULASI HOMOGEN • Misalnya, seorang dokter yang akan melihat golongan darah seseorang, maka ia cukup mengambil setetes darah saja. Dokter itu tidak perlu satu botol, sebab setetes dan sebotol darah, hasilnya akan sama saja. • POPULASI HETEREOGEN • Misalnya, jumlah ulama di Jakarta, dan jumlah mahasiswa Islam di Yogyakarta. Keduanya perlu ditetapkan batas-batasnya Masalah.
Menentukan populasi • Manase Malo: (1) isi, (2) Satuan, (3) cakupan, (4) waktu. • Misalnya, penelitian tentang “Alih Kode dan Campur Kode Guru SD Negeri di Kecamatan Bogor Timur tahun 2013”. Maka populasinya dapat ditetapkan dengan 4 faktor tersebut: WAKTU Tahun 2013 CAKUPAN Kecamatan Bogor Timur SATUAN Guru tetap (bukan honorer) ISI Semua Guru SD Negeri *Kelas 4
SAMPEL Creswell • “Sampel adalah perwakilan dari kelompok yang telah diseleksi dari populasi target sehingga peneliti dapat mengeneralisasikan hasil penelitian yang diperoleh ke dalam populasi target”. Sugiyono • “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Jadi, sampel adalah perwakilan/bagian dari jumlah kelompok dengan karakteristik tertentu yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang baik, kesimpulannya dapat dikenakan kepada populasi (representatif). • Mengapa perlu sampling? 1. Menghemat sumber daya, waktu, tenaga dan pikiran. 2. Kecepatan mendapatkan informasi. 3. Ruang lingkup (cakupan) lebih luas. 4. Lebih mudah dibandingkan sensus.
Tahapan Pemilihan Sampel Penentuan Populasi Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel Penentuan Metode Pemilihan Sampel Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel Penentuan Jumlah Sampel Pemilihan Unit Sampel Aktual Data sampel (Kuantitatif atau Kualitatif) Analisis data Kesimpulan dan saran Populasi
Sampling Penelitian Kuantitatif • Sampel dalam Penelitian Kuantitatif dinamakan responden. • Bersifat sampel statistik. • Sampel harus mewakili populasi dengan karakteristik yang unik (representatif). • Keputusan mengenai responden harus dilakukan oleh peneliti untuk memaksimalkan kemampuan generalisasi penelitian. Model Generalisasi Penelitian Kuantitatif
Teknik Sampling Penelitian Kuantitatif Teknik Sampling Probability Sampling Nonprobability Sampling 1. Simple random sampling 2. Proportionate stratisfied random sampling 3. Disproportionate stratisfied random sampling 4. Cluster Sampling (Area sampling) 1. Sampling sistematis 2. Sampling kuota 3. Sampling aksidental 4. Purposive sampling 5. Sampling jenuh 6. Snowball sampling (SUGIYONO)
Probability Sampling Simple random sampling •Pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi. •Besarnya populasi harus diketahui oleh peneliti •Populasi Homogen •Dapat dilakukan dengan pengundian, dan tabel bilangan acak. Proportionate stratisfied random sampling •Digunakan pada populasi yang mempunyai susunan bertingkat atau berlapis-lapis •Populasi tidak homogen dan berstrata secara proporsional •Kriteria jelas untuk menstratifikasi •Diketahui jumlah tiap tingkatan Disproportionate stratisfied random sampling •Jumlah sampel bila populasinya berstrata tetapi kurang proporsional Cluster Sampling (Area sampling) •Populasi tidak terdiri dari individu- individu, melainkan terdiri dari kelompok- kelompok individu (populasi mini). •Digunakan bila populasi tidak mendapat kerangka sampling
Contoh Probability Sampling Simple random sampling • Populasi terdiri dari 500 orang mahasiswa program S1 (unit sampling. Jumalh sampel yang ditentukan 150 orang dari populasi. Dilakukan dengan undian maupun tabel bilangan acak. Proportionate stratisfied random sampling • Jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, STM = 800, ST = 900, SMEA = 400, SD = 300. Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut yang diambil secara proporsional jumlah sampel. Disproportionate stratisfied random sampling • Misalnya, pegawai dari PT tertentu mempunyai mempunyai 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMU, 700 orang lulusan SMP, maka 3 orang lulusan S3 dan empat orang S2 itu diambil semuanya sebagai sampel. Karena dua kelompok itu terlalu kecil bila dibandingkan denan kelompok S1, SMU dan SMP. Cluster Sampling (Area sampling) • Di Indonesia terdapat 34 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 10 provinsi, maka pengambilan 10 provinsi itu perlu menggunakan stratified random sampling.
Nonprobability Sampling Sampling sistematis • Teknik penentuan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut. Sampling kuota • Teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri- ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. • Sampel diambil dengan memberikan jatah atau quorum tertentu terhadap kelompok. Sampling aksidental • Teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data. Sampling Jenuh • Teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. • Dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil
Contoh Nonprobability Sampling Sampling sistematis •Anggota populasi yang terdiri dari 100 orang. Dari semua anggota itu diberi nomor urut, yaitu nomor 1 sampai dengan nomor 100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja, atau kelipatan dari bilangan tertentu,. Sampling kuota •Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang. Kalau pengumpulan data belum didasarkan 500 orang tersebut maka penelitian dipandang belum selesai. Sampling aksidental •Penelitian tentang pendapat umum mengenai pemilu dengan mempergunakan setiap warga negara yang telah dewasa sebagai unit sampling. Sampling Jenuh •Misalnya, populasi kurang dari 30 orang. Maka semua anggota populasi tersebut dijadikan sampel.
Menentukan ukuran sampel (Kuantitatif) Karakteristik Tabel Kretjie dan Morgan Tabel Isaac dan Michael Rumus Slovin Tujuan Penggunaan Menduga proporsi populasi Menduga proporsi populasi Menduga proporsi populasi Bentuk Terdiri dari dua kolom untuk ukuran populasi (N) dan kolom untuk ukuran sampel (n). Terdiri dari 4 kolom, yakni: (N) = populasi, (s) terdiri atas tiga tingkat kesalahan [1%, 5%, dan 10%] n = ukuran sampel N = ukuran populasi d = galat pendugaan (taraf kesalahan) Asumsi taraf kepercayaan Taraf kepercayaan 95% memakai Chi Kuadrat Menentukan tingkat kepercayaan yang diinginkan Taraf kepercayaan 95% distribusi distribusi normal Asumsi taraf kesalahan Sudah ditentukan batas kesalahan 5% Menentukan tingkat kesalahan, 1%, 5%, atau 10% Didasarkan atas pertimbangan (kebebasan) peneliti N n = N.d2 +1
Contoh Menentukan Ukuran Sampel • TABEL KRITJIE-MORGAN • Misalnya, jumlah populasi 1000, maka dapat secara langsung melihat tabel lampiran 1. Diperoleh jumlah sampel sebesar 278. Hasil ini dengan taraf kesalahan yang sudah ditentukan sebesar 5% (3,841) dalam distribusi Chi Kuadrat. • TABEL ISAAC DAN MICHAEL • Misalnya, untuk populasi 1000, taraf kesalahan 1%, jumlah sampelnya = 399; taraf kesalahan 5% jumlah sampelnya = 258, dan untuk taraf kesalahan 10%, jumlah sampelnya = 213. • RUMUS SLOVIN • Misalnya, jumlah populasi adalah 125, dan tingkat kesalahan yang dikehendaki adalah 5%, maka jumlah sampel yang digunakan adalah : N n = N.d2+1 n = sampel; N = populasi; d = nilai presisi 95% atau sig. = 0,05. 125 n = = 95,23 dibulatkan 95 125. (0,05)2 + 1
Sampling Penelitian Kualitatif • Populasi dalam penelitian kualitatif dinamakan situasi sosial (Objek yang ingin dipahami secara mendalam). • Sampel dalam penelitian ini berupa partisipan, atau narasumber. • Sampel dalam penelitian kualitatif didasarkan atas informasi yang maksimum (bukan statistik). • Teknik pengambilan sampel bersifat purposive, snowball, dan grounded theory • Kegiatan eksplorasi melalui pengamatan, wawancara, dan telaah dokumen. • Dilakukan saat mulai memasuki lapangan dan selama penelitian berlangsung (emergent sampling design). • Peneliti dapat menetapkan sampel lainnya yang dipertimbangkan akan memberikan data yang lebih lengkap. • Apabila penentuan unit sampel (partisipan/informan) dianggap telah memadai (redundansi), data telah jenuh maka tidak perlu lagi menambahkan sampel sebagai informasi yang baru. • Hasil penelitian dapat ditransferkan atau diterapkan ke situasi sosial (tempat lain), A B C D E F Model Generalisasi Penelitian Kualitatif Hasil dari A dapat ditransferkan hanya ke B, C, D
Teknik Sampling Penelitian Kualitatif Purposive Sampling •Prosedur dimana peneliti mengidentifikasi informan kunci: orang-orang yang memiliki pengetahuan khusus tentang topik yang sedang diselidiki. •Misalnya, Penelitian tentang kondisi politik maka sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Snowball •Teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. •Misalnya, Penelitian kasus korupsi Hambalang. KPK meminta sejumlah saksi dan bukti dari tersangka yang terlibat korupsi sebagai sumber data. Grounded Theory •Prosedur dimana mengumpulkan pengamatan, percakapan, wawancara, catatan publik, responden buku harian dan jurnal. •Kajian dalam bidang pendidikan, sosial, keperawatan, ilmu politik, dan psikologi Peneliti sendiri sebagai personal refleksi atau instrumen penelitian.
Proses pengambilan sampel sumber data dalam penelitian kualitatif A J D B H C F E G I Purposive sampling dan snowball Pengumpulan Data “Zigzag” dan Analisis Mencapai Kejenuhan Kategori (Grounded Theory)
Kesalahan Sampling Kesalahan Cakupan Kesalahan yang terjadi bila elemen sampel tertentu tidak diperhitungkan, atau bila seluruh populasi tidak diwakili secara tepat oleh kerangka sampel. Peneliti menyeleksi sendiri dengan memiliki daftar sampel yang telah tersusun. Kesalahan Sampling Tidak memperkirakan nilai populasi Peneliti menyeleksi besarnya sampel dari populasi yang mungkin Kesalahan Pengukuran Tidak berdasarkan pertimbangan teoretis (manasuka) Peneliti menggunakan instrumen yang baik, jelas, tidak ambigu, baik pertanyaan maupun pilihan jawaban. Kesalahan nonrespons Kesalahan akibat perbedaan statistik antara survei yang hanya memasukkan responden yang merespon dan juga responden yang gagal (tidak) merespon). Peneliti menggunakan prosedur administrasi yang ketat untuk mencapai tingginya tingkat jawaban yang mungkin.
Ringkasan Materi Tahapan Pemilihan Sampel Kuantitatif Kualitatif Penentuan Populasi Besar (Orang, benda, hewan, tumbuhan, dll) Kecil (Situasi Sosial) Penentuan Kerangka Pemilihan Sampel Representatif (mewakili) Representatif (mewakili) Penentuan Metode Pemilihan Sampel Probability dan Nonprobability Purposive sampling, dan snowball sampling Penentuan Prosedur Pemilihan Jumlah Sampel Sampel statistik Sampel teoretis Penentuan Jumlah Sampel Ditentukan sejak awal Tergantung pada tingkat ketelitian/kepercayaan Berkembang selama proses penelitian Informasi yang maksimum Pemilihan Unit Sampel Aktual Dikontrol Redundansi (datanya telah jenuh) Data Random (acak) Deskripsi, narasi, ucapan, catatan lapangan, video, transkrip Pelaksaan Penelitian Setelah selesai pengumpulan data Deduktif Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis Terus menerus sejak awal sampai akhir penelitian Induktif Mencari pola, model, teori Hasil penelitian Digeneralisasikan ke dalam populasi Ditransfer ke dalam kasus sosial yang diteliti
2.TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
Pengertian dan prinsip dasar dalam proses pengambilan sampel perlu dibahas
terlebih dahulu, terutama mengenai beberapa terminologi dan teori peluang dan
distribusinya. Beberapa pengertian tersebut adalah sebegai berikut
Populasi
Populasi adalah keseluruhan obyek psikologis yang dibatasi kriteria-kriteria
tertentu. Obyek psikologis bisa merupakan obyek yang bisa diraba atau konkret (tangible)
maupun obyek abstrak (intangible). Misalnya, barang-barang manufakturing dan fisik
orang merupakan contoh obyek yang bersifat konkret, sedangkan motivasi kerja, kesadaran
hukum, atau kredibilitas seorang pemimpin merupakan contoh-contoh obyek yang bersifat
abstrak. Dalam ilmu sosial, misalnya bisnis atau manajemen, obyek psikologis yang sering
diteliti relatif lebih banyak bersifat abstrak.
Satuan Sampling
Sampling adalah proses memilih obyek psikologis dari sebuah populasi tertentu.
Segala sesuatu yang oleh peneliti dijadikan kesatuan (unit) yang nantinya akan menjadi
obyek pemilihan tersebut disebut satuan sampling (sampling unit). Satuan sampling
bentuknya bisa individu yang berdiri sendiri atau kumpulan individu. Misalnya, seorang
konsumen, karyawan, keluarga, perusahaan, desa atau kelurahan, kota besar, dan
sebagainya.
Non ProbabProbability Sampling (random sampling)
ility Sampling (non random sampling)
I. Probability sampling
Teknik penarikan sampel, dimana setiap unsure atau elemen sampling diberi kesempatan yang sama dan persis sama untuk diikutkan/dipilih dalam sample.
Syarat dalam penarikan sample probabilitas adalah tersedianya daftar anggota populasi atau daftar unsure/elemen populasi (kerangka sample/sampling frame).
Beberapa teknik probability sampling
1. Simple Random Sampling ( Penarikan sample secara Random/Acak Sederhana)
Caranya :
Dengan mengundi elemen/anggota populasi
Dengan menggunakan tabel angka random
2. Systematic Random Sampling (Penarikan sample secara sistematik) Caranya:
1. Melakukan cek keadaan daftar populasi (kerangka populasi)
2. Menetapkan jarak/interval
N
I = -----------
n
I = Interval (5)
N = Jumlah anggota populasi (100)
n = Jumlah anggota sampel (20)
3. Menetapkan nomor berapa peneliti akan mulai menghitung (penetapan momor pertama ini dilakukan secara acak/random)
1, 2, 3, 4 dan 5
4. Anggota sampel berikutnya ditentukan dengan menambahkan interval pada nomor pertama dan seterusnya
3. Stratified Random Sampling (Penarikan Sampel Startifikasi) Caranya:
Menetapkan kriteria yang jelas yang akan digunakan sebagai dasar penetuan strata (lapisan).
Dengan dasar kriteria tersebut populasi dibagi ke dalam sub-subpopulasi (setiap subpopulasi diasumsikan homogen)
Penentuan besar sampel pada masing-masing subpopulasi bisa proporsional bisa pula tidak.
Penentuan usnsur bisa simple random/systematic
4. Cluster Sampling
(Penarikan Sampel Berkelompok)
Teknik ini digunakan karena mengalami dua permasalahan, yaitu:
peneliti kekurangan kerangka sampling yang baik, suatu populasi yang menyebar;
Biaya yang tinggi untuk menyusun kerangka sampling dan menjangkau setiap elemen sample.
5. Multistage Sampling
(Penarikan Sampel Secara Bertahap)
Hampir sama dengan cluster, dengan tahap lebih dari satu kali (misal propinsi, kabupaten, kecamatan, kelurahan/desa dan seterusnya)
6. Area Sampling
( Penarikan Sampel Wilayah)
Cara ini dilakukan karena populasi tidak dapat kerangka sampling.
Dibutuhkan suatu foto udara yang jelas dan rinci dari wilayah yang akan diteliti, sehingga dapat diketahui blok-blok yang ada seperti perumahan, pertokoan.
Teknik penarikan sample sama seperti penarikan sampel secara bertahap.
II. Non Probability Sampling
(Non random sampling)
Cara ini dilakukan bila tidak mungkin diperoleh daftar yang lengkap dari populasi penelitian, sehingga tidak terdapat kesempatan yang sama pada anggota populasi.
Karena itu peneliti tidak dapat membuat generalisasi atau kesimpulan yang dapat mewakili populasi, hasil analisis hanya berlaku untuk anggota populasi yang diteliti.
Dengan penarikan sample non probability, peneliti tidak dihadapkan pada cara-cara yang rumit.
Beberapa Teknik Non Probability Sampling
1. Purposive Sampling (Penarikan Sampel Secara Sengaja)
Cara ini membutuhkan kemampuan dan pengetahuan yang baik dari peneliti terhadap populasi penelitian.
Untuk menentukan siapa yang menjadi anggota sample, maka peneliti harus benar-benar mengetahui dan beranggapan bahwa orang yang dipilihnya dapat memberikan informasi yang diinginkan sesuai dengan permasalahan penelitian.
2. Quota Sampling
(Penarikan Sampel Jatah)
Cara ini mirip dengan stratified sampling, yaitu dengan membagi populasi ke dalam sub-sub populasi sesuai dengan fokus penelitian.
Penarikan sample jatah dilakukan bila peneliti tidak dapat mengetahui jumlah yang rinci dari setiap strata populasinya.
3. Snow-ball Sampling
(Penarikan Sampel Bola Salju)
Cara penarikan sampel ini dimulai dengan jumlah yang sedikit akhirnya menjadi banyak, dengan beberapa tahap.
Pertama, menentukan satu atau beberapa orang untuk diwawancarai.
Selanjutnya orang-orang tersebut akan berperan sebagai titik awal penarikan sampel selanjutnya.
Salah satu kelemahannya adalah sampel yang pada tahap berikutnya adalah orang-orang terdekat (peer group). Karena itu orang pertama dipilih lebih dari satu.
4. Sequential Sampling
Penarikan sample ini dimulai dengan pengambilan sample dalam jumlah kecil, kemudian data dianalisis.
Jika hasilnya masih diragukan, maka sample diambil yang lebih besar dan seterusnya.
5. Accidental/Haphazard Sampling (Penarikan Sampel Secara Kebetulan)
Penarikan sample ini dilakukan dengan cara memilih orang yang kebetulan ditemui.