Academia.eduAcademia.edu

LAPORAN PRAKTIK BAIK

Pasca Pandemi Covid 19 banyak siswa yang memiliki minat belajar yang rendah pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di kelas X B MAN 1 Bungo disebabkan karna Cara mengajar guru yang monoton dan kurang menarik yakni dalam pembelajaran belum menerapkan model serta media Pembelajaran berbasis digital yang menarik minat siswa sehingga menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu guru mencoba memanfatkan fasilitas yang ada di Madrasah Yakni siswa diperbolehkan untuk membawa Smartphone mereka ketika berada di lingkungan Madrasah. Oleh sebab itu Guru mencoba untuk mengubah model Pembelajaran Konvensional dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning serta membuat Aplikasi Android sederhana untuk meningkatkan Motivasi Belajar Mereka. Kata Kunci : Model Pembelajaran PBL Media Pembelajaran LCD Proyektor, Aplikasi Android Sederhana

LAPORAN PRAKTIK BAIK (BEST PRACTICE ) MENINGKATKAN MINAT PESERTA DIDIK DALAM MEMBACA TEXT ANNOUCEMENT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN LCD PROYEKTOR DAN APLIKASI ANDROID SEDERHANA DI KELAS XB MAN 1 BUNGO Disusun Oleh: Slamet Sri Setiowati Ningsih, S.Pd.I KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 BUNGO TP. 2022/ 2023 1 KATA PENGANTAR Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Allah SWT, atas segala Rahmat dan Karunia yang dilimpahkan kepada penulis sehingga makalah best practice ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Penulisan makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan. Namun sebuah proses pembelajaran, tak akan pernah terjadi tanpa praktek nyata. Untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis mengucapkan banyak – banyak Kepada Kakak tercinta Karmi, Mahmudah, Mustia, Musriah, Muslih Terkhusus kepada suami tercinta dan anak – anak yang selalu mendukung dan memberi semangat. Kemudian ucapan terimakasih kepada Bapak Dony Afrian, S.Pd.I, M.Pd.I selaku kepala Madrasah yang telah memberikan dukungan kepada penulis untuk berproses menjadi probadi yang kokoh, gigih dan mandiri serta selalu menjadi insan yang khaira ummah. Semoga makalah ini bisa bermanfaat dan barokah bagi setiap pembaca dan setiap orang – orang yang cinta ilmu pengetahuan. Muara Bungo, 2 Agustus 2022 Penulis, Slamet Sri Setiowati Ningsih 2 ABSTRAK Pasca Pandemi Covid 19 banyak siswa yang memiliki minat belajar yang rendah pada Mata Pelajaran Bahasa Inggris di kelas X B MAN 1 Bungo disebabkan karna Cara mengajar guru yang monoton dan kurang menarik yakni dalam pembelajaran belum menerapkan model serta media Pembelajaran berbasis digital yang menarik minat siswa sehingga menyebabkan rendahnya motivasi belajar siswa. Oleh sebab itu guru mencoba memanfatkan fasilitas yang ada di Madrasah Yakni siswa diperbolehkan untuk membawa Smartphone mereka ketika berada di lingkungan Madrasah. Oleh sebab itu Guru mencoba untuk mengubah model Pembelajaran Konvensional dengan Model Pembelajaran Problem Based Learning serta membuat Aplikasi Android sederhana untuk meningkatkan Motivasi Belajar Mereka. Kata Kunci : Model Pembelajaran PBL Media Pembelajaran LCD Proyektor, Aplikasi Android Sederhana 3 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan……………………………………………………… 1 Kata Pengantar ……………………………………………………… 2 Abstrak……………………………………………………………….. 3 Daftar Isi …………………………………………………………….. 4 BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….. 7 1.1 Latar Belakang ……………………………………………... 7 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………. 9 1.3 Tujuan ……………………………………………………….. 9 1.4 Manfaat ……………………………………………………… 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ………………………………………… 10 2.1 Problem Based Learning ............................................................... 10 2.2 Media Pembelajaran……………………………………………… 11 2.3 LCD Proyektor................................................................................. 12 2.4 Aplikasi Android ………………………………………………… 13 2.5 Minat Belajar…………………………………………………… 14 2.6 E- Module………………………………………………………… 14 2.7 Prestasi Belajar Matematika………………………………… 15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN …………………………… 16 A. Metode dan Pelaksanaan……………………………………….. 16 B. Hasil dan Pembahasan Masalah………………………………… 18 4 BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI ………………………… 26 4.1Simpulan………………………………………………………….. 23 4.2 Saran............………………………………………………………. 23 DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………. 24 5 Daftar Tabel Tabel 3.1: ringkasan hasil penelitian………………………………………… 6 18 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap Siswa mendambakan Proses pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan yang menyenangkan. Namun pada Tahun 2021 karena adanya Pandemi Covid 19 yang belum berakhir maka Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan penyesuaian kebijakan pembelajaran untuk memudahkan siswa dan guru belajar dan mengajar. Ada 2 hal yang akan dilakukan pemerintah yaitu memperluas pembelajaran tatap muka untuk zona kuning dan menerapkan kurikulum darurat (dalam kondisi khusus). Kurikulum darurat merupakan salah satu pilihan yang dapat diambil oleh satuan pendidikan yang melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) untuk jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK dengan menyederhanakan kompetensi dasar. Penyederhanaan ini mengurangi kompetensi dasar untuk setiap mata pelajaran dan siswa hanya akan fokus pada kompetensi esensial dan merupakan prasyarat untuk melanjutkan pembelajaran ke tingkat berikutnya khususnya di MAN 1 Bungo. Pada Tahun Pembelajaran 2022/ 2023 Prosess KBM di MAN 1 Bungo sudah kembali normal seperti biasa. Dimulai dari jam 07.15 sampai jam 16.00. Dengan adanya peralihan Proses Pembelajaran dari daring menjadi luring kembali membuat Motivasi belajar siswa sedikit menurun. Motivasi untuk literasi pun jauh berkurang, cara mengajar guru yang masih monoton dan kurang menarik yakni dalam proses pembelajaran belum menerapkan model serta media Pembelajaran berbasis digital yang menarik minat siswa. Untuk menarik minat siswa tersebut diterapkanlah Model Problem Based Learning agar dapat melibatkan siswa untuk berdiskusi, dan berpikir kritis untuk memecahkan masalah yang dihadapinya, sehingga guru tidak lagi mendominasi dalam pembelajaran, dan siswa menjadi meningkat perhatiannya karena mereka akan aktif dalam meembaca serta mengemukakan pendapatnya dalam forum diskusi sehingga mereka bisa lebih menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. 7 Model Pembelajaran PBL dikombinasikan dengan Media TPACK berupa LCD Proyektor serta Aplikasi Android sederhana diharapkan mampu untuk meningkatkan motivasi Peserta didik pada Skill membaca, dengan literasi digital ini lebih memudahkan Peserta Didik dalam memahami Materi tanpa Penjelasan panjang. Dalam pembelajaran ini, guru memiliki peran sebagai fasilitator. Guru memfasilitasi dan memberikan bimbingan kepada peserta didik terkait dengan tujuan untuk meningkatkan motivasi serta kemampuan peserta didik dalam Membaca Text Announcement. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah dalam penulisan ini adalah: a. Bagaimana penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media pembelajaran LCD Proyektor dan aplikasi android sederhana di kelas Xb di MAN 1 Bungo? b. Apakah ada peningkatan minat serta hasil belajar Bahasa Ingris pada Materi Text Procedure siswa kelas XII MIPA 1 MAN 1 Bungo setelah diterapkan model pembelajaran problem based learning dengan media pembelajaran LCD Proyektor dan Aplikasi Android sederhana di kelas Xb di MAN 1 Bungo? 1.3 Tujuan Penulisan Penulisan praktik baik ini pada dasarnya bertujuan untuk: a. Memberikan gambaran penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media pembelajaran LCD Proyektor dan aplikasi android sederhana di kelas Xb di MAN 1 Bungo b. Mengetahui capaian penerapan model pembelajaran problem based learning dengan media pembelajaran LCD Proyektor dan aplikasi android sederhana di kelas Xb di MAN 1 Bungo 8 1.4 Manfaat Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pertimbangan dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran problem based learning dengan media pembelajaran LCD Proyektor dan aplikasi android sederhana di kelas, sehingga proses belajar mengajar Bahasa Inggris menjadi lebih efektif dan kreatif. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 PBL (Problem Based Learning) Menurut Mislinawati M dan Nurmasyitah N pada Tahun 2018 mengatakan guru belum memahami langkah-langkah pembelajaran yang ada dikurikulum 2013 sehingga guru kurang termotivasi dalam mengaplikasikan model- model pembelajaran inovatif. Salah satu yang dapat diterapkan adalah Model pembelajaran berdasarkan masalah yaitu suatu model pembelajaran yang didasarkan pada banyaknya permasalahan yang membutuhkan penyelidikan autentik yakni penyelidikan yang membutuhkan penyelesaian nyata dari permasalahan nyata (Trianto, 2010:90). Menurut Teori Vygotsky PBL merupakan pembelajaran kooperatif antar siswa, sehingga mereka dapat berinteraksi satu sama lain dalam menyelesaikan masalah dan memunculkan ide-ide maupun strategi pemecahan masalah yang efektif. Vygotsky berpendapat bahwa siswa membentuk pengetahuan sebagai hasil dari pikiran dan kegiatan siswa sendiri melalui bahasa (Trianto, 2007: 26) Dengan permasalahan tersebut makan diterapkannya PBL pada proses pembelajaran dapat mendorong siswa untuk belajar mengintegrasikan dan mengorganisasi informasi yang didapat, sehingga nantinya dapat selalu diingat dan diaplikasikan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang akan dihadapi. Masalah-masalah yang didesain dalam PBL memberi tantangan pada siswa untuk lebih mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mampu menyelesaikan masalah secara efektif. Menerapkan penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning dalam pembelajaran di kelas. Kekuatannya: • Pemecahan masalah sangat efektif digunakan untuk memahami isi pelajaran. • Pemecahan masalah akan mendobrak dan menantang kemampuan siswa serta memberikan kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi siswa. 10 • Pemecahan masalah menjadikan aktivitas pembelajaran siswa lebih meningkat. • Pemecahan masalah dapat membantu siswa mengetahui bagaimana menstansfer pengetahuan mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata Kelemahanya Apabila peserta didik tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya. 2.2 Media Pembelajaran Arsyad (2015:10), Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Menurut Karim (2014:7), media pembelajaran adalah suatu perentara yang menghubungkan si penyampai pesan dengan si penerima pesan , dalam hal ini pesan berupa materi pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan dalam hal yang berhubungan dengan program pendidikan. Media memiliki peran yang sangat penting dalam pendidikan sebagai suatu sarana atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan (Asyar, 2011). Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran (Djamarah, 2002). Di mana media dapat menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan. Gagne dan Briggs (1975) dalam Arsyad (2011:4) mengemukakan bahwa media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camera, video recorder, film, slide (gambar bingkai), foto gambar, grafik, televisi, dan komputer. Media pembelajaran adalah semua alat (bantu) atau benda yang digunakan dalam pembelajaran, dengan maksud untuk menyampaikan pesan (informasi) pembelajaran dari sumber (pendidik maupun sumber lain) kepada penerima (peserta didik). Secara umum media 11 pembelajaran memiliki peran sebagai berikut: 1. Memperjelas penyajian pesan pembelajaran agar tidak terlalu bersifat verbal. 2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indra. 3. Penggunaan media pembelajaran secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif peserta didik. 4. Menjadikan pengalaman manusia dari abstrak menjadi konkret. 5. Memberikan stimulus dan rangsangan kepada peserta didik untuk belajar secara aktif. 6. Dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. 2.3 LCD Proyektor Proyektor menurut para ahli adalah perangkat yang dapat mengintegrasikan sumber cahaya, sistem optik, elektronik dan display dengan tujuan untuk memproyeksikan gambar atau video ke layar/ dinding dan membuatnya terlihat lebih besar. Mengacu pada pengertian proyektor, fungsi proyektor adalah untuk menampilkan objek atau data (teks, gambar, video) yang ada di dalam komputer/ laptop pada sebuah layar atau dinding. Proyektor dapat menampilkan obyek dalam ukuran yang lebih besar dengan mudah serta fleksibilitassnya tinggi. Dalam proses pembeelajaran proyektor ini sangat membantu bagi guru dan siswa untuk berbagi informasi. Dalam proses trafer ilmu guru dapat menampilkan ideo, Audio, Text maupun Persentasi PPT. 2.4 Penggunaan Aplikasi Android Sederhana dalam Pembelajaran Mengingat mayoritas remaja saat ini sudah mengenal dan bahkan menggunakan OS Android dalam kehidupannya sehari-hari, tentu tidaklah sulit bagi seorang guru atau dosen untuk mengarahkan peserta didik untuk menggunakan ponsel pintar berbasis Android dalam pembelajaran. Penggunaan gawai pintar Android dalam pembelajaran dapat digunakan dalam penyampaian informasi, baik yang bersifat synchronous maupun asynchronous (lihat Wahyuningsih & Makmur, 2017), meningkatkan keterlibatkan peserta didik dalam pembelajaran (lihat Foti & Mendez, 2014), berfungsi sebagai sumber informasi (e-resource, e-reader, e-book) di mana pengajar dapat mengunggah materi dan 12 meminta peserta membuka materi belajar lewat gawainya (lihat Geist, 2011). Android juga dapat digunakan sebagai alat utama dalam setting ekosistem belajar e-learning, di mana ekosistem e-learning yang dibentuk akan memiliki banyak keuntungan (lebih detail 2.4.1 Announcement 1.2_1_1.0 Merupakan Sebuah bentuk penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis melalui Aplikasi Microsft Office Power Point yang ukuran tampilanya di sesuaikan dengan layar Smathphone kemudian di kunci menggunakan Aplikasi “ispring suit” Kemudian di convert dengan Website 2 Apk Builder untuk menjadikan Aplikasi Android sederhan ini merupakan Aplikasi yang berisi E- Modul berisi tentang materi Pembelajaran Bahasa Inggris Materi Procedure Text berisi Text, Video, Generic Structure, Quiz dll dapat mempermudah siswa untu belajar pada masa pandemi pada skill Reading. 13 Berikut tampilan / Menu dari Procedure text_1_1.0. Apk Pada Halamam Pertama Menampilkan Jenjang dan Materi yang akan dibahas, kemudian pada halaman menu selanjutnya menampilkan daftar isi dari aplikasi ini yakni, Video, Example, Definition, Quiz dan References. Peserta didik dapat memilih materi mana yang akan dibaca dengan mengklik kotak berwarna biru tersebut. Keudian di setipa halaman terdapat symbol Home untuk kembali ke menu awal. 14 2.5 Minat Belajar Bahasa Inggris Menurut Poerwadarminto (1985), secara etimologi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, minat diartikan sebagai perhatian, kesukaan (kecenderungan) kepada sesuatu keinginan. Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat dapat timbul dengan sendirinya, yang ditengarai dengan adanya rasa suka terhadap sesuatu. Minat merupakan dorongan dari dalam diri seseorang yang mampu membuat seseorang ingin merasakan hal-hal yang menyenangkan. Seseorang yang memiliki minat terhadap apa yang dipelajari lebih dapat mengingatnya dalam jangka panjang dan menggunakannya kembali sebagai sebuah dasar untuk pembelajaran di masa yang akan datang. 15 BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Metode dan Pelaksanaan Implementasi pendekatan saintifik melalui model problem based learning (PBL) Pada Pembelajaran announcement dengan Media Lcd Proyektor dan Aplikasi Android Sederhana: 1. Guru menyajikan Video/ fhoto tentang pemilihan OSIM di MAN 1 Bungo 2. Guru membantu peserta didik untuk menemukan masalah pada video/ gambar yang ditayangkan 3. Peserta didik melakukan klarifikasi terhadap Video/ fhoto Tersebut 4. Guru memberikan Fakta, dan konsep tentang pengumuman dari pemilihan osim tersebut 5. Guru menfasilitasi Peserta didik berupa Materi dengan media android yang akan gunakan untuk pemecahan masalah dengan materi Announcement 6. Melalui media tersebut Peserta didik melakukan sharing informasi dengan teman sebangku 7. Peserta didik menyusun rencana tentang pembuatan sebuah Announcement melalui masalah yang dikemukanan sebelumnya 8. Peserta didik berpasngan mencari sumber/ contoh lain tentang materi announcement melalui android 9. Peserta didik membuat sebuah announcement dengan media android 10. Peserta didik mempresentasikan hasil karya nya di depan kelas 11. Peserta didik mereviu, menganalisis, mengevaluasi dan refleksi melalui diskusi 12. Peserta didik melakukan perbaikan 13. Guru dan siwa melakukan kesimpulan dan refleksi kegiatan B. Kendala yang dihadapi Ada beberapa kendala yang dihadapi peneliti selama menerapkan model PBL ini yaitu; 1. Mensosialisasikan kepada kepada siswa untuk menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan dengan menjelaskan dampak positif dari model pembelajaran yang akan diterapkan. 2. Melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran problem based (pbl), dan media aplikasi android 3. Menyusun bahan ajar yang bermuatan materi HOTS. 4. Menggunakan media interaktif yang dapat menarik siswa untuk 16 memiliki pemahaman terhadap materi. Media tersebut berupa tayangan PPT, video pembelajaran dan penggunaan gambar yang bersumber dari internet serta Aplikasi yang mampu di akses dengan Android 5. Mengkorelasikan materi dengan kejadian riil di lapangan 6. Guru memberikan LKPD kepada peserta didik untuk diselesaikan secara berdiskusi kelompok. 7. Peserta didik secara berkelompok membacakan hasil pekerjaan LKPD. 8. Kelompok lain menanggapi presentasi tersebut. 9. Peserta didik beserta guru melakukan evaluasi dan menarik kesimpulan. 10. Guru memberikan penguatan. C. Pemecahan Masalah - Menerapkan Model Pembelajaran PBL - Memfasilitasi peserta didik dengan menyiapkan materi berupa Text, Audio, Video pada PTT dengan Media LCD Proyektor - Memfasilitasi diskusi siswa agara berkolaborasi dalam kelompoknya dengan membuatkan tugas kolaborasi berupa Aplikasi Android dan LKPD - Membantu siswa menyelasikan maslah terkait Materi Pelajaran 3.2. Hasil dan Pembahasan 3.2.1 Hasil Belajar Hasil dari Penelitian yang dilakukan dengan menerapkan Model Pembelajaran PBL dan Aplikasi Android Sederhana dikelas XB MAN 1 Bungo yaitu: 1. Peserta didik merasa senang dengan cara belajar diskusi kelompok karena mereka dapat bekerjasama dengan teman lainnya dalam memecahkan suatu permasalahan dan mereka jadi mempu bersosialisasi dengan baik. 2. Peserta didik terbawa aktif dengan kegiatan pembelajaran dengan Model Pembelajaran Problem Based (PBL), Dengan Menggunakan Aplikasi Android serta LCD Proyektor mereka menjadi bersemangat untuk menghasilkan pemecahan masalah dengan lebih baik dengan metode diskusi kelompok, membandingkan dengan melakukannya secara mandiri. Karena ada banyak masukan dan saran dari teman di dalam kelompoknya. 17 Adapun ringkasan hasil penelitian sebagai berikut: Model dan Media Dengan Model PBL dan Media Android Sederhana Dengan Model PBL dan Media LCD Perte muan 1 Aktivitas belajar Skor Kategori aktivitas 10 Kurang Aktif 2 10,68 Aktif 1 13,34 Aktif 2 15,34 Sangat Aktif Ratarata hasil belajar Ketuntasan klasikal 79,97 69,70 % 80,85 87,88 % Table 3.1 ringkasan hasil penelitian Berdasarkan tabel 3.1 terlihat bahwa pada pertemuan 1 masih menggunakan metode konvensional skor aktivitas siswa adalah 10 dengan kategori kurang aktif, sedangkan pelaksanaan Pembelajaran dengan Model PBL dan Media LCD serta Aplikasi Android Sederhana pada pertemuan 2 skor aktivitas siswa mengalami peningkatan menjadi 10,68 dengan kategori aktif. Hal ini menunjukkan terjadinya peningkatandari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Hal serupa juga terjadi pada saat diterapkan Pembelajaran dengan Model PBL dan Media LCD serta Aplikasi Android Sederhana, dimana skor aktivitas siswa pada pertemuan 1 adalah 13,34dengan kategori aktif dan pada pertemuan 2 meningkat menjadi 15,34 dengan kategori sangat aktif. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa mengalami peningkatan pada saat diterapkan Pembelajaran dengan Model PBL dan Media LCD serta Aplikasi Android Sederhana. Dengan kata lain, data tersebut menunjukkan bahwa penerapan Pembelajaran dengan Model PBL dan Media LCD serta Aplikasi Android Sederhana dapat meningkatkan aktivitas serta minat belajar siswa. 18 Pada pertemuan pertama pada penerapan PBL ini siswa masih mengalami kebingungan serta masih belum mengenali tata cara menngunakan Aplikasi Android Sederhana tersebut Sehingga aktivitas siswa selama pembelajaran menjadi kurang memuaskan, hal ini terlihat dari diskusi kelompok yang kurang optimal dikarenakan anggota kelompok tidak bisa berkumpul dalam satu tempat diskusi, banyak tahapan pembelajaran yang belum dipahami oleh siswa. Akibatnya selama proses pembelajaran siswa lebih memilih diam dan mengandalkan siswa yang pandai saja. Selain faktor siswa, guru juga belum optimaldalam menerapkan model pembelajaran yang tepat. Kekurangan-kekurangan ini kemudian diperbaiki sehingga pada pertemuan 2, aktivitas siswa meningkat dengan skor 10,68 yang berkategori aktif. Perbaikan-perbaikan atas kekurangan-kekurangan selama pembelajaran yang ada terus dilakukan oleh guru sehingga guru mulai menerapkan model yang dianggap tepat selama proses pembelajaran daring yaitu dengan mengkombinasikan Pembelajaran dengan Model PBL dan Media LCD serta Aplikasi Android Sederhana. Model dan Media ini dapat dikatakan efektif karena siswa tidak hanya mendengarkan penjelasan, namun mereka secara mandiri dan juga berkelompok berliterasi untuk memecahkan permasalahan pada Materi yang diajarkan. Hal ini terlihat juga dari aktivitas belajar siswa semakin meningkat, dimana padapertemuan 1 setelah diterapkan Model dan Media tersebut skor aktivitas siswa mencapai 13,34 dengan kategori aktif dan akhirnya pada pertemuan 2 skor aktivitas siswa mencapai 15,34dengan kategori sangat aktif. Pada pembelajaran awal rata-rata hasil belajar dan ketuntasan kelasikal masih belum mencapai indikator yang ditetapkan, dimana ketuntasan kelasikal baru mencapai 69,70%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran sebelumnya masih terdapat kekurangan. Kekurangan-kekurangan ini kemudian diperbaiki yaitu dengan menerapkan 19 pembelajaran dengan Model PBL dan Media Pembelajaran LCD Proyektor dan Aplikasi Android Sederhana. Hasilnya adalah terjadi peningkatan nilai rata-rata menjadi 80,85 dan ketuntasan klasikal meningkat menjadi 87,88 %. Data ini menunjukkan bahwa indikator kerja yang ditetapkan telah. Dengan demikian dapat dikatakan model Model PBL dan Media Pembelajaran LCD Proyektor dan Aplikasi Android Sederhana dapat meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa kelas XB MAN 1 Bungo Tahun Pembelajaran 2022/ 2023 3.2.2 Minat Belajar Hasil dari Penelitian pada minat siswa setellah diterapkan Model Pembelajaran PBL dan Aplikasi Android Sederhana dikelas XB MAN 1 Bungo yaitu: Tabel 3.2.2Minat Belajar siswa Dari tabel diatas menjelaskan bahwa 9 siwa menyatakan sangat senang dan 1 orang siswa yang menyatakan biasa. Sehingga dapat disimpulkan hampir keseluruhan siswa 20 stelah diterapkan Modl Pembelajaran serta Menggunakan Media Pembelajaran LCD Proyektor serta Aplikasi Android sederhana mereka merasa sangat senang sehingga minat belajar mereka meningkat dari sebelumnya. 21 D. Dokumentasi (Capaian Program) Agar proses perubahan terlihat nyata, maka gambaran capaian program perlu ditampilkan. Berikut ini dokumentasi pelaksanaan pembelajaran di Kelas XB Gambar 1: dokumentasi capaian program 22 BAB IV PENUTUP A. Simpulan Pasca Pandemi Covid-19 banyak siswa yang memiliki minat belajar rendah sehingga guru harus menggunakan Model serta Media Pembelajaan yang berbeda yang kreatif, Inovatif dan menarik sehingga mampu meningkatkan minat serta prestasi belajar. Guru Oleh karena itu Guru menerapkan kombinasi model pembelajaran PBL serta menggunakan Media LCD Proyektor dan Alplikasi Android Sederhana Sehingga minat belajar serta prestasi siswa meningkat. B. Saran Setelah diterapkan kombinasi pembelajaran ini terlihat sangat efektif, sehingga memungkinkan untuk diterapkan di mata pelajaran yang lainnya. 23 DAFTAR PUSTAKA Artikel (online). https://guruberbagi.kemdikbud.go.id/artikel/pembelajaran-daring-kemasanproduk/. Diakses tanggal 12 Januari 2021. Djamarah, S. B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Surabaya: Usaha Nasional Lismaya, L. (2019). Berpikir Kritis & PBL( Problem Based Learning). Surabaya: Media Sahabat Cendekia Nurkhasanah , Dewi. (2019). Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas V. Salatiga: Jurnal Fakultas Keguruan dan Pendidikan Satya Wacana. Munawaroh, Junaidatul Nafiah. (2019) Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar. Sidoarjo : Jurnal Pendidikan Vokasi Sudjana, N. 2012. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda Karya. 24 25