Fungsi Komponen Mesin Mobil, Pahami dan Jadi Lebih Tahu!
Memahami fungsi dari ragam komponen mesin mobil dapat membantu para pemilik dalam hal perawatan.
Jumlah komponen mesin mobil memang mencapai ratusan, tapi ada beberapa bagian yang bisa menjadi awal proses pemahaman.
Mayoritas mobil yang beredar di jalan raya saat ini menggunakan mesin berjenis pembakaran internal atau dikenal dengan istilah Internal Combustion Engine (ICE).
Secara teori, mesin ICE bekerja dengan cara melakukan konversi energi kimia yang terdapat pada bahan bakar menjadi energi mekanis. Proses tersebut terjadi di dalam suatu ruang bakar yang tertutup.
Dalam prosesnya, energi kimia dalam bahan bakar diubah menjadi energi termal lebih dulu lewat proses pembakaran. Lantas energi termal tersebut akan menaikkan tekanan yang pada akhirnya menggerakkan komponen-komponen mekanis sampai akhirnya mobil bisa berjalan.
Seperti itulah kira-kira cara kerja mesin ICE. Meski terdengar sederhana, tapi pada kenyataannya cukup kompleks. Terlebih lagi mesin ICE memiliki sangat banyak komponen bergerak.
Maka itu perawatan dan pelumasan yang tepat sangat dibutuhkan. Hal ini sedikit berbeda dengan apa yang ditawarkan mobil listrik. Mayoritas brand yang menjual mobil listrik mengklaim produknya bebas perawatan atau paling tidak minim perawatan.
Hal itu ada benarnya mengingat jumlah komponennya jauh lebih sedikit. Tetapi bukan perbandingan mesin ICE dan listrik yang akan kita bahas kali ini. Melainkan komponen mesin mobil dan fungsinya.
Karena walau produk mobil listrik terus berdatangan, pengguna mobil ICE akan tetap ada selama beberapa waktu ke depan.
Isi Konten
Komponen Mesin Mobil dan Fungsinya
Sekarang mari lihat komponen atau bagian-bagian dari mesin mobil berjenis ICE serta fungsi darinya.
Mulai dari yang paling terlihat seperti halnya kepala silinder atau cylinder head sampai yang berada di dalam blok mesin.
Kepala Silinder
Ketika kap mesin mobil dibuka maka kepala silinder akan terlihat cukup menonjol, karena posisinya berada di atas.
Fungsi komponen kepala silinder pada mesin mobil cukup banyak, meliputi ruang pembakaran, lokasi mekanisme katup, saluran intake dan exhaust, sirkulasi oli, water jacket, sampai tempat pemasangan busi.
Terkait fungsinya sebagai ruang bakar, ada tiga model bentuk yang dikenal luas, yaitu wedge (segitiga siku-siku), pentroof (segitiga sama kaki), dan hemispheric (parabola).
Kepala silinder itu sendiri umumnya terbuat dari campuran baja dan aluminium.
Kepala silinder mesti tahan panas dan tekanan tinggi lantaran menjadi tempat terjadinya pembakaran.
Blok Silinder
Komponen selanjutnya, ialah blok silinder yang lokasinya bisa ditemui di bawah kepala silinder.
Kedua komponen ini dihubungkan oleh beberapa baut dengan menggunakan gasket atau yang juga biasa disebut paking.
Penggunaan gasket bertujuan agar tidak terjadi kebocoran kompresi.
Salah satu fungsi blok silinder, ialah menjadi tempat beradanya tabung silinder di mana piston bekerja atau yang juga disebut combustion chamber.
Lebar dari combustion chamber ini kemudian dikenal dengan istilah bore.
Di bagian inilah terjadi pemindahan energi panas menjadi mekanis seperti yang disampaikan di awal artikel.
Pada umumnya mobil yang beredar di Indonesia memiliki tabung silinder sebanyak empat buah yang diposisikan sejajar. Konfigurasi ini dikenal dengan istilah inline 4.
Mesin semacam ini banyak digunakan oleh pabrikan, karena menawarkan keseimbangan yang tepat antara tingkat efisiensi, performa, ongkos produksinya.
Tapi selain itu juga ada blok mesin dengan konfigurasi V atau boxer. Jenis mesin semacam ini biasanya digunakan pada mobil yang berorientasi pada performa.
Piston
Piston memiliki fungsi yang sangat penting pada mesin mobil.
Komponen ini setidaknya memiliki empat fungsi, di antaranya menghisap udara masuk ke dalam silinder, menciptakan kompresi, mengubah energi panas menjadi energi mekanis, dan mendorong gas sisa pembakaran keluar.
Semua itu terjadi secara cepat dan berulang-ulang selama mesin mobil dihidupkan.
Dalam menjalankan tugasnya bergerak naik dan turun, piston memiliki Titik Mati Atas (TMA) dan Titik Mati Bawah (TMB).
Pergerakan piston dari posisi paling bawah hingga paling atas kemudian dikenal dengan istilah stroke.
Piston sebenarnya tidak berdiri sendiri, tapi juga dilengkapi ring piston dan batang piston alias connecting rod yang menghubungkannya ke poros engkol atau istilah lainnya crankshaft.
Poros Engkol
Komponen ini punya beberapa sebutan. Dalam dunia akademik, crankshaft sering disebut poros engkol.
Tetapi, kalau di dunia perbengkelan istilah yang lebih dikenal adalah kruk as.
Posisi poros engkol berada di bagian bawah mesin, tapi masih menyatu dengan blok mesin. Poros engkol terhubung dengan batang piston melalui sebuah bearing yang disebut crank pin.
Pada intinya fungsi poros engkol ialah mengubah gerakan naik turun dari piston menjadi gerakan berputar.
Putaran itu kemudian diteruskan ke transmisi sehingga mobil bisa bergerak maju atau mundur.
Untuk diketahui, poros engkol memiliki lima bagian, meliputi:
- Crank pin journal: Bagian poros engkol yang terhubung dengan batang piston. Di dalamnya terdapat lubang oli untuk melumasi bidang yang bergesekkan.
- Main journal: Bagian poros engkol yang terhubung ke blok mesin.
- Crank pin oil hole: Lubang saluran oli di dalam poros engkol yang juga menghubungkan oli di crank pin journal dan main journal.
- Counter weight: Penyeimbang poros engkol ketika berputar,
- Crank arm: Penghubung antara main journal dan crank pin journal sehingga semuanya menjadi satu kesatuan komponen.
Transmisi
Membahas komponen mesin mobil dan fungsinya belum lengkap tanpa ikut melihat bagian yang satu ini, yaitu transmisi.
Transmisi bertugas mengatur torsi dan tenaga yang dibutuhkan oleh kendaraan.
Sampai di sini diasumsikan pemilik mobil sudah memahami perbedaan antara keduanya.
Sebagai contoh, ada sebuah mobil yang baru mau digunakan berjalan dari posisi diam. Pada kondisi seperti itu dibutuhkan torsi yang besar agar mobil bisa bergerak.
Hal ini menjadi tugas transmisi untuk “memanipulasi” torsi yang dihasilkan mesin agar mampu membawa mobil melaju. Caranya lewat pemilihan gir yang sesuai.
Tapi ketika mobil sudah melaju dengan kecepatan tertentu, torsi yang besar sudah tidak lagi dibutuhkan. Kini mobil justru membutuhkan tenaga atau power untuk membawanya berjalan lebih kencang lagi.
Lagi-lagi ini menjadi tugas transmisi untuk menyediakan gir yang mampu mengakomodir kebutuhan tersebut.
Setidaknya ada tiga jenis transmisi yang banyak digunakan mobil-mobil di Indonesia. Mulai dari transmisi manual yang mengharuskan pengemudi memilih gir sendiri, transmisi otomatis konvensional dengan torque converter, dan otomatis CVT yang memanfaatkan puli serta sabuk baja.
Turbocharger
Memang tidak semua mobil memiliki komponen turbocharger, tapi belakangan ini semakin banyak pabrikan yang menggunakannya. Contoh mobil baru yang memakai turbo adalah Toyota Raize dan Daihatsu Rocky.
Turbo di mesin mobil punya tugas memampatkan udara yang masuk ke ruang bakar. Caranya dengan mengambil udara panas dari saluran pembuangan kemudian mendorongnya ke intercooler untuk didinginkan terlebih dahulu.
Kemudian udara tersebut masuk ke ruang bakar dengan tekanan tinggi untuk kembali digunakan dalam proses pembakaran.
Penggunaan turbo membuat mobil-mobil bermesin kecil bisa punya tenaga lebih besar. Lihat saja tenaga mesin 3-silinder 1.000 cc Toyota Raize yang bisa sampai 96,6 Hp. Padahal tipikal tenaga mesin semacam itu jika tanpa turbo alias naturally aspirated ada di kisaran 66 Hp, seperti Agya 1.000 cc.
Tapi sayangnya turbin pada turbo baru bekerja pada putaran mesin tertentu. Kondisi delay inilah yang kemudian dikenal dengan istilah turbo lag.
Beda hal dengan supercharger yang bekerja secara instan mengikuti putaran mesin, tapi karena mengambil tenaga dari mesin maka cara kerjanya dinilai kurang efisien.
Kesimpulan
Itulah tadi ulasan beberapa komponen mesin mobil serta fungsi darinya.
Komponen yang cukup umum diketahui antara lain kepala silinder, blok silinder, piston, poros engkol, transmisi, dan turbo yang belakangan semakin populer keberadaannya.
Seperti disampaikan di awal, mesin ICE memiliki banyak komponen bergerak yang butuh perawatan dengan benar.
Oleh karena itu, pemilik mobil mesti rutin mengganti pelumas untuk menghindari kerusakan bidang yang bergesekan atau overheat.
Baca Juga:
- Review Toyota Fortuner 2021, Spesifikasi, Fitur, dan Mesin
- Tips Merawat Mobil dengan Mesin Bensin Turbo, Biar Kencangnya Tetap Awet
Penulis: Mada Prastya
Editor: Santo Sirait/Dms
Download Aplikasi Carmudi untuk Dapatkan Deretan Mobil Baru & Bekas Terbaik serta Informasi Otomotif Terkini!