Kisah Paman Rasulullah SAW Wafat Tanpa Dimandikan, Ini Penyebabnya

Kisah Paman Rasulullah SAW Wafat Tanpa Dimandikan, Ini Penyebabnya

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Minggu, 05 Mar 2023 05:00 WIB
muslim funeral, pallbearer carrying coffin to cemetry in islam religion cartoon illustration vector
Ilustrasi jenazah. Foto: Getty Images/iStockphoto/Aryo Hadi
Jakarta -

Hamzah bin Abdul Muthalib adalah paman Rasulullah SAW yang dikenal sebagai sosok pejuang ternama karena keberaniannya dalam berperang. Ia merupakan penunggang kuda tersohor pada Perang Uhud dan Perang Badar.

Disebutkan dalam buku Dua Pedang Pembela Nabi SAW karya Rizem Aizid, paman Rasulullah SAW ini dijuluki sebagai 'singa Islam' karena saat bertempur bagaikan singa yang mengamuk, tanpa rasa takut, dan tak ada tandingannya.

Pada tahun 625 M, Hamzah bin Abdul Muthalib dinyatakan wafat. Kematiannya sungguh meninggalkan duka yang mendalam bagi Rasulullah SAW. Bahkan dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasul menangis saat melihat jasad pamannya. Namun, paman Rasulullah SAW ketika wafat tidak dimandikan seperti jenazah pada umumnya. Hal ini dikarenakan oleh sebab wafatnya paman Rasulullah SAW.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab Wafatnya Paman Rasulullah SAW

Dikisahkan pada buku Sirah Nabawiyah for Kids oleh Abdul Mun'im al-Hasyimi, Hamzah bin Abdul Muthalib wafat karena terbunuh di medan perang, tepatnya saat perang Uhud. Pembunuhnya adalah seorang penduduk Habsyah, yaitu Wahsyi bin Harb, yang menghabisi nyawanya dari belakang.

ADVERTISEMENT

Wahsyi adalah seorang budak yang masih remaja milik seorang Mut'am bin Jubair. Paman Mutham, Thu'aimah bin 'Adiy dulunya menjadi korban dalam perang badar. Setelah pasukan Quraisy berangkat menuju Uhud, Ibn Jubair menyampaikan pesan kepada Wahsyi, "Jika engkau mampu membunuh Hamzah bin Abdul Muthalib, paman Rasulullah, sebagai balasan dari kematian pamanku, maka engkau merdeka."

Akhirnya Wahsyi keluar bersama rombongan pasukan Quraisy. Ia memiliki kemampuan dalam melempar bayonet atau belati layaknya pelempar Habsyah yang handal. Lemparannya terbilang jarang meleset.

Ketika Hamzah bin Abdul Muthalib sedang menghabisi siapapun yang melawannya, Wahsyi bersembunyi di balik pohon agar saat paman Rasulullah datang hanya melewatinya.

Setelah paman Rasulullah muncul, Wahsyi langsung melemparkan bayonet miliknya hingga mengenai bagian bawah perut Hamzah bin Abdul Muthalib hingga menembus ke bawah. Hamzah bin Abdul Muthalib pun langsung tersungkur tak berdaya.

Setelah dirinya dinyatakan benar-benar tewas di medan perang, Wahsyi kembali mengambil senjatanya kemudian kembali bergabung dengan pasukan perang lainnya. Sementara itu, dada Hamzah bin Abdul Muthalib dicabik-cabik dan hatinya diambil bahkan dikunyah mentah oleh Hindun binti Utbah.

Meski sebab wafatnya terdengar begitu mengerikan, Hamzah bin Abdul Muthalib menerima balasan surga dan hidup bahagia bersama syuhada lainnya yang meninggal.

Paman Rasulullah SAW Ketika Wafat Tidak Dimandikan

Paman Rasulullah SAW ketika wafat tidak dimandikan, hal ini disebabkan oleh beliau meninggal saat berperang di jalan Allah. Hamzah bin Abdul Muthalib wafat dalam Perang Uhud sehingga dirinya dinyatakan wafat sebagai syuhada yang syahid di jalan Allah.

Setelah Perang Uhud usai, Rasulullah SAW bersama kaum muslimin lainnya mengumpulkan jenazah para syuhada yang berjumlah sekitar 70 orang untuk didoakan dan sholatkan.

Paman Rasulullah SAW sebagai seorang syahid jasadnya didoakan terlebih dahulu kemudian disusul lainnya. Setelah didoakan, jenazah Hamzah bin Abdul Muthalib tidak dimandikan dan tidak dipindahkan, melainkan langsung dikuburkan di tempat tersebut.

Jenazah yang Tidak Wajib Dimandikan

Dari kisah wafatnya paman Rasulullah SAW, dalam hukum Islam telah ditetapkan bahwa tidak semua jenazah wajib dimandikan. Ada beberapa syarat jenazah yang tidak wajib dimandikan, bahkan dianjurkan untuk langsung dikubur dalam kondisi apapun.

Mengutip dari buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-Hari dari Kandungan hingga Kematian karya Muh. Hambali, berikut ini adalah syarat jenazah yang tidak wajib dimandikan:

1. Orang yang mati syahid karena perang di jalan Allah SWT. Meskipun dalam kondisi junub.

2. Orang yang mati saat ihram dan kain kafannya adalah baju ihramnya.

3. Bayi yang baru lahir dan belum mengeluarkan suara.

Itulah kisah paman Rasulullah SAW yang meninggal ketika berperang di jalan Allah SWT.




(lus/lus)
close-line