What do you think?
Rate this book
320 pages, Paperback
First published July 1, 2013
“Sepertinya rumah itu mendewasakan kamu.”
"Sebenarnya, aku sadar kalau kamu..., punya perasaan sama aku," katanya, membuatku terperanjat.
...
"Aku nggak bisa melarangmu, tapi..., aku juga nggak bisa membalasnya."
(The Chronicles of Audy: 4R, hlm. 192-193)
Apa aku harus melepaskan kuliahku dan kembali ke Serang? Cuti satu semester dan bekerja serabutan untuk mengumpulkan uang kuliah? Tapi, memikirkannya saja aku ngeri. Kalau aku melakukannya, kemungkinan besar aku akan terjebak di situasi itu dan tak akan pernah kembali lagi ke sini. Dan orang tuaku..., mereka tak akan pernah belajar. ---hlm.40
Apa aku akan berakhir di kota tempat keluargaku berada, dan tua di sana tanpa bisa meraih cita-citaku? ---hlm. 51
... Rex tampak memunggungiku, duduk menghadap meja belajarnya yang penuh akan buku yang terbuka. Dia memang murid kelas dua belas, tapi apa harus dia melakukan semua ini sepanjang waktu? Tidak bisakah dia bersikap seperti cowok remaja kebanyakan, main game atau baca majalah pria, misalnya? ---hlm. 203
..., aku bersyukur memiliki orangtua seperti Ayah dan Ibu. Mereka belajar dari kesalahan dan rela berubah demi anak-anaknya. Aku harap, Ayah tidak terlalu mengkhawatirkan aku lagi dan fokus dengan usaha barunya. Di sini, aku akan berusaha sama kerasnya, lulus dengan nilai baik dalam enam bulan tanpa menyusahkan mereka, lalu mencari pekerjaan yang baik untuk membantu mereka keluar dari kemiskinan. ---hlm. 315