Teleskop Radio Square Kilometer Array siap beroperasi. Sejauh ini, Square Kilometer Array menjadi teleskop radio terbesar. Setelah beberapa waktu, akhirnya teleskop radio luar angkasa ini siap melalui tahap konstruksi.
Sebagai teleskop radio terbesar, maka proses pembuatannya pun termasuk ke dalam proyek ilmiah besar abad ke-21. Rencananya, pembangunan teleskop radio ini akan terjadi di dua tempat.
Beberapa sumber menyebut bahwa teleskop radio ini mampu mendeteksi alien. Benarkah demikian?
Baca Juga: Peluncuran Teleskop James Webb, Konfirmasi Kembali Alami Penundaan
Pembangunan Teleskop Radio Square Kilometer Array Terbesar
Berbagai proyek luar angkasa saat ini tengah berlangsung. Salah satu yang sangat menarik perhatian adalah proyek pembuatan Square Kilometer Array atau SKA.
Ini menjadi suatu proyek besar manusia di abad ke-21. Apabila proyek ini selesai, maka Square Kilometer Array akan menjadi teleskop radio terbesar yang pernah ada di dunia.
Proyek ilmiah ini baru saja memulai tahap konstruksinya pada hari Senin, 5 Desember 2022 kemarin. Apabila berjalan sesuai rencana, maka proyek pembangunan ini akan selesai pada tahun 2028 mendatang.
Baca Juga: Fakta Teleskop Hubble Lengkap dengan Prestasi yang Ditorehkan
Dibangun di Dua Wilayah Berbeda
Sebenarnya, ini merupakan proyek delegasi delapan negara di dunia. Kedelapan negara ini membangun proyek Teleskop Square Kilometer Array di dua tempat berbeda.
Wilayah yang terpilih untuk pembangunan proyek ini adalah Afrika Selatan dan juga Australia. Namun, mereka tetap memiliki kantor pusat yang berada di Inggris.
Delegasi dari delapan negara yang memimpin proyek pembangunan menghadiri upacara di Murchison Shire di Australia Barat dan Karoo, Northern Cape, Afrika Selatan.
Prof Phil Diamond, direktur jenderal Teleskop radio Square Kilometer Array Organisation mengungkapkan bahwa proyek ini merupakan buah dari perjalanan 30 tahun.
Pada sepuluh tahun pertama, mereka mengembangkan konsep dan ide. Sepuluh tahun kedua kemudian untuk melakukan pengembangan teknologi.
Sedangkan dekade terakhir, mereka membahas mengenai desain terperinci, mengamankan situs, dan membuat pemerintah untuk setuju mendirikan organisasi perjanjian (SKAO). Selain itu juga mulai menyediakan dana untuk memulai proyek.
Baca Juga: Teleskop Ruang Angkasa Bawah Air, Pesaing Ice Cube
Jadi Teleskop Radio Tercanggih?
Arsitektur awal teleskop ini akan menggabungkan kurang dari 200 antena parabola dan 131.00 antena dipole. Tujuannya adalah agar pembangunan area pengumpulan lebih efektif seluas ratusan ribu meter persegi yang membuat sensitivitas SKA tidak tertandingi.
Sistem akan beroperasi dengan rentang frekuensi 50 megahertz hingga 25 gigaherz yang dalam istilah panjang gelombang adalah rentang sentimeter hingga meter.
Dengan panjang gelombang ini, maka teleskop harusnya mampu mendeteksi sinyal radio yang sangat redup dari sumber kosmik letaknya dari Bumi miliaran tahun cahaya.
Salah satu pencarian terbesar SKA adalah menelusuri sejarah lengkap dari hidrogen yang merupakan unsur terbanyak di alam semesta.
Total keuangan pembangunan Teleskop Radio Square Kilometer Array saat ini di bawah 500 juta Euro dan perkiraan anggaran terakhirnya diperkirakan dua miliar Euro atau sekitar Rp 32,5 triliun. Adapun teleskop ini rencananya akan selesai dan mulai beroperasi pada 2028 mendatang. (R10/HR-Online)