Introduction To Clinical Radiography
Introduction To Clinical Radiography
RADI R103 SSII 2006 UNIT VII CONTRAST MEDIA & EXAMINATIONS
CONTRAST MEDIA
Definitions : Contrast exhibit noticeable differences when compared. Radiographic Contrast visible differences between densities on an image Subject Contrast difference in the transmission of x rays due to the tissue in the body part.
Tissue that x rays easily penetrate Appear dark gray to black on the image Tissue that x rays do not penetrate Appear light gray to white on the image
Radiopague :
Contrast Media
Substance placed in the body to provide
added contrast when subject contrast in low Increase the radiographic contrast between the area containing the CM & areas not containing CM.
Phisiologically inert
Contrast substance absorbs x rays Organ become radiopaque (lighter) Most common media
Barium Iodine
Barium
Used almost solely in GI tract Used to coat the walls of hollow organs or to
Iodine
Numerous brands on market but each
Ionic (less costly; more prone to patient reactions) Non-ionic (expensive; less prone to reactions) Not predicable Minor or major
Iodine (cont.)
Precatutions
Right patient Right type, dose & administration Allergic history & vital signs
Hypersensitive to iodine Heart or renal failure Liver diseases
10
11
Image recording
Static image
spot film device (cassettes) spot film camera (70 mm, 105 mm, etc.) Cine camera (16 mm, 35 mm, etc). VCR from TV camera
Dynamic image
12
Personnel protection
Patient protection
13
Radiographers Tasks
1. 2.
3. 4.
Change spot films (or other methods of recording images) Take sout & overhead film
Scout pre-CM radiographs Overhead radiographs made after CM administrated
14
15
GI Studies (cont.)
Retrograde studies (against the
16
Time
set of exposures
17
18
abdominal problems. The first thing to look for on the film is the bowel-gas pattern. Gas normally provides contrast in the bowel which can help determine the location of bowel loops, and any dilation of these loops which suggest abnormalities. These are two bowel structures to observe The small intestine which is central and The colon which is around the outside. The colon usually contains a moderate amount of gas. The small intestine is fixed by mesentery across the pancreatic bed. The small intestine has constant peristalsis and as a result when gas builds up it is moved quickly. Normally the should be very little gas in the small bowel. A small amount of gas may exist in the stomatch.
19
20
21
A dynamic ileus leads to increased gas throughout the GI tract, multiple air-fluid levels, and gas in the rectum. Mechanical small bowel obstruction leads to a ladder-like arrangement of dilated small bowel loops, also termed a stacked coin appearance. The is very little or absent gas in the colon
22
have either an upright or left lateral decubitus view, will see a crescent of air under the diaphragm or outlining the liver. Abscess gas does not conform to a bowel loop in appearance or location, is persistent over time and with change of position. Ascites small bowel loops are displaced to the center of the abdomen, ground glass appearance to abdominal contents. Other emphysematous pyelonephritis, portal vein gas, gas in the biliary system.
23
Absence of Gas
Fluid filled loops of bowel
Abnormal mass
24
Abnormal size or contour of organs Absence of expected soft tissue structure Retro hemat Renal art oclus
25
Normal cacifications
Bones are the only normal calcified structures. Many other calcifications will be seen that have no clinical
Vascular-veins of the pelvis (phleboliths) Costal cartilage Lymph nodes Granulomas Injection site
26
Abnormal calcifications
Stones renal calculi, cholelithiasis, bladder-calculi,
appendicolith Vascular-calcification, aneurysm Atherosclerosis Aortic Aneurism Pancreatic chronic pancreatititis Leiomyoma Uterine fibroid Tumor calcification Dermoid cyst Other / Fetoes
27
Foregn Bodies
Abnormalities of bone Metabolic disease Arthritis Trauma-fractures Remember that a fractured bone may also have related soft tissue injuries A fracture of the left lower ribs may damage the spleen A fracture of the transverse process of a lumbar vertebra may damage the ureter A fracture of the pelvis may tear the urethra and/or rupture the bladder Pelvic Fracture
28
RADIOLOGI
Terdiri atas bagian : 1. Radio diagnostik 2. Radio terapi 3. Nuklir : diagnostik : I I-131, Tc 99, terapi : I 131.
29
Radio diagnostik
Jenis pemeriksaan : I. Sederhana (konvensional)
a. b.
Tanpa kontras/polos Dengan rkontras : 1. GIT esofagus s/d rectum 2. Tr. Urinarius ren-uretra 3. Vasculer & pembuluh limfe arteriografi & pelbografi
II.
Canggih :
CT Scan MRI USG
30
Tujuan Rontgen
1.
2.
3. 4. 5. 6.
Membantu diagnosa Evaluasi pengobatan Mencari metastase Chek up (screening) Mencari benda asing Konfirmasi janin & pelvi metri
31
Imaging perlu :
Sinar X foto polos +kontras + CT Scan Magnet MRI Gelombang suara USG
32
33
Costa
Terdiri atas : Os. Costa & cartilago costalis 12 pasang Terdiri atas : Capitulum & leher,krista capituil,
angulus costa, cartilago costa (bersendi dgn sternum s/d costa VIII) Costa vera : I VII Costa Spuria : VIII X Costa flunctuantes : XI XII (melayang / tdk bersendi dan sternum)
34
Thoracalis :
Lebih kecil daripasa V : lumbalis
35
Clavicula
Bentuk S Ro : PA bentuk V:
36
Scapula
Bentuk segitiga Pipih Letak antara costa I VII Ro : PA : exorotasi diluar angulus costa
AP : menutupi
37
Sternum
Pipih Tepi lateral D/S : fasies articularis bersendi
dgn costa I VII Bagian-bagian : manubrium sterni, corpus sterni, processus xyphoideus RO : PA / AP tak terlihat Lateral : garis tebal memanjang Oblig dan tangensial : lapangan pandang lebih luas.
38
Kelainan V. Thoracalis
Scoliosis (kekanan/kekiri) 2. Kompresi fraktur (truma), osteoporosis 3. Peradangan abases paravertebrae 4. Metastase lihat pedicle
1.
39
Kelainan Costa
Congenitai : cervical rib & bifida Fraktur : - sering dekat angulus,bisa parsial ? Total, alignment ? - akibat fraktur costa : emfisema subcutis, pneumothorax (jam>>>atelektatis), hemothorax. 3. Metastase : - osteolitic (bercabangcabang) - fraktur patologis/fisiologis.
1. 2.
40
Pleura
Parietalis melapisi permukaan dinding dada. 2. Visceralis melapisi permukaan luar paru & fissura 3. Antara keduanya cavum pelura : tdk lengket & pelumas (+)
1.
41
KELAINAN PLEURA
Penebalan pleura :e .c peradangan pleuritis r.o : garis opaq linier 2. Schwarte :
1.
Penebalan pleura yang tidak teratur + perlekatan Klasifikasi pleura r.o : opaq kehitaman
42
3. Efusi Pleura
Sedikit : +- 100 cc sudut costophrenicus tumpul
(normal lancip)
Banyak : posisi PA berdiri : tampak kesuraman
43
4. Tumor Pleura
Jinak : fibroma (batas jelas, costae
intack) / lipoma.
Ganas : mesothelioma
44
1. Trasudat :
Hidrothorax etiologinya : Decomp cordis Nephrotic syndrome Cirruhosis hepatis Anemia
3. Hemothorax
Trauma
Hemofilia
4. Chylothorax
Surgical Ca Paru
Lympoma
Filariasis
46
PNEUMOTHORAX
Adalah : udara dalam cavum pleura etiologi : 1. Pneumothorax traumatic Penetrasi luka dada Fractur costa 2. Penumothorax spontan Fistel cabang bronkus Bula pecah Keganasan Cavitas TB ruptur 3. Pneumothorax artificial : Pungsi / biopsi Bronchoscopy Tracheostomi dan esofagoscopy
47
2. Halo sign
Elevai of pericranial fat (soft tissue edema)
3. Extreme flexion
48
TORAKS
OLEH : DR. H. HASAN AMIN, SpRad.
49
TULANG-TULANG TORAKS
Sternum :
1.
2.
Biasanya tidak dapat dilihat pada foto PA, karena adanya superposisi dengan vertebrae thorakalis, tetapi pinggir manubrium sternum dapat terlihat dengan baik Untuk menyelidiki sternum, lebih baik dibuat foto lateral dengan tehnik khusus.
50
Tulang-tulang iga
1.
2.
3.
4.
Iga-iga yang terletak di anterior adalah lebih tinggi disbelah lateral daripada diseblah medial, sehingga iga-iga kiri & kanan yang nomernya sama membentuk V shape Iga-iga yang terletak diposterior adalah lebih tinggi disebelah medial daripada disebelah lateral, sehingga iga-iga kiri & kanan yang nomernya sama membentuk A shape Bagian-bagian iga yang terletak anterior dan berhubungan dengan sternum pada orang muda masih merupakan kartilago, sehingga tidak terlihat pada foto Rontgen Sela-sela interkostal diberi angka menurut angka diatasnya.
51
Skapula
1. 2. 1.
2.
Sering menyebabkan superposisi atas dinding toraks sehingga margo vertebralis dan inferior menutup bagian lateral paru-paru atas Superposisi ini dapat dihindarkan dengan menyuruh pasien melakukan endorotasi maksimal dipersendian bahu Vertebrae : Pada foto yang dibuat untuk menyelidiki paru, sebagian besar vertebrae thorakalis tidak dapat dilihat, dikarenakan tertutup bayangan mediatinum yang sangat dens Pada skoliosis, vertebrae keluar dari bayangan mediastinum.
52
JARINGAN-JARINGAN LUNAK
1.
2.
Ke-2nya menyebabkan bayangan suram, yang luas & letaknya bergantung pada besarnya.
Pada usia lanjut, payudara terletak rendah s/d dibawah diafragma, sedangkan pada anak gadis letaknya lebih tinggi.
3.
4.
Papilla mammae mengakibatkan bayangan yang lebih tinggi lagi densitasnya, bergantung tebalnya.
Pada laki-laki berbadan tegap, M. Pektoralis mayor mengakibatkan bayangan suram dibagian tengah.
53
M. Sternocleidmastoideus
1.
2.
Terlihat jelas membujur dari leher diluar toraks s/d manubrium sternum, bagian paru yang tidak tertutup kelihatan amat jelas radiolusen Kalau batas M. SCM ini konkaf, maka bersama dengan batas medial iga 1 dan apeks yang juga konkaf, akan menimbulkan bayangan seperti kavitas (hati-hati). Pada orang tua yang kurus, bayangan jaringan lunak ini mungkin disebabkan oleh lipatan-lipatan kulit Bisa juga diakibatkan tumor dinding toraks, benjolan dalam kulit (neurofibromatosis), corpus alienum seperti : rambut wanita yang panjang.
54
BANGUNAN INTRATORAKAL
Disebelah bawah rongga toraks dibatasi oleh ke-2
difragma, dima yang kanan terletak lebih tinggi dibandingkan kiri oleh karena adanya banyangan jantung. Ditengah-tengah rongga toraks terdapat tampak bayangan padat yang disebabkan oleh mediastinum jantung, pembuluh-pembuluh besar, trachea dan bronkus yang besar Dibagian tengah paru terdapat bayangan hilus yang dibentuk oleh : a. pulmonalis, v.pulmonalis, kelenjar limfe, bronkus, persyarafan
55
2.
3.
4. 5.
Jaringan lunak dari thorax (soft tissue), apakah ada emphysema subcutis atau tumor dost tissue Struktur tulang (tulang iga dan clavicula, scapula apakah ada tanda-tanda fraktur, metastase Trachea, posisinya ditengah atau tidak, apakah ada desakan atau tarikan oleh suatu proses Besar, bentuk, posisi jantung (ukur CTR) Paru, karena terdiri dari udara yang merupakan kontras negatif akan terlihat sebagai bayangan radiolusen dan berwarna hitam. Bandingkan paru kiri & kanan. Perhatian hilus, corakan bronkovaskuler, ke-2 inus costophrenicus dan cardiophrenics, & diafragma kanan dan kiri.
56
2.
3.
4.
5.
Bayangan trachea & cabang broncus utama yang tampak sebagai bayangan radiolusen, arcus aorta dan aorta ascendens. Bayangan jantung; dengan ventrikel kanan didepan, ventrikel kiri dibelakang, arcus aorta dan aorta ascendens Paru kanan& kiri overlapping, corakan paru yang merupakan bayangan garis ke atas, bawah, depan & belakang. Perhatikan retrosternal space, retrocadiac space & mediastinum Perhatikan sinus costophrenicus dan cardiophrenicus
57
Pneumonia
Merupakan peradangan paru dengan etilogi bermacam-
macam (bakteri, virus, jamur, lesi kanker, radiasi ion) Gambaran foto ro : gambaran konsolidasi radang berupa bayangan homogen berdensitas tinggi pada satu segmen, lobus paru, hal ini dikarenakan udara didalam alveoli digantikan cairan radang (ekseudat) sehingga bagian paru tersebut tampak putih Kelainan ini dapat meliputi sebagian atau seluruh lobus (pneumonia lobaris) atau berupa bercak yang mengikutsertakan alveoli secara tersebar (Bronkopneumonia)
58
.
Kelainan penumonia harus dibedakan
dengan atelktasis, karena tidak terdapat pengurangan volume dari daerah paru yang terkena.
59
ABSES PARU
Adalah peradangan di jaringan paru yang
timbulkan nekrosis dan berakibat pengumpulan nanah. Gambaran Foto Ro : terdapatnya satu kavitas atau multikavitas berdinding tebal, dan juga ditemukan permukaan udara-cairan (air-Fluid level) didalamnya. Harus dibedakan dari empiema (pada empiema tampak pemisahan pleura visceral dan parietal / pleural split & kompresi paru) 75% lokasi dilobus bawah paru kanan.
60
Empisema
1. 2. 3. 4.
5.
Adalah suatu keadaan dimana udara ekspirasi terperangkap (air trapping) didalam alveoli, sehingga paru lebih banyak berisi udara. Gambar Ro : Gambaran paru yang lebih hitam (hiperlusen), sehingga corakan paru tampak lebih jelas. Penambahan ukuran paru baik AP maupun secara vertikal. Menyebabkan diafragma letak rendah & mendatar. Jantung berbentuk seperti menggantung (pendulum hearth / tear drop app). Pada kasus berat, bisa dijumpai bullae (merupakan destruksi alveoli/emfisema vaesikuler setempat ukuran 1-2 cm/>, gambaran ro : kantong radiolusen diperifer paru dima jaringan paru sekitarnya terkompres.
61
Bronkiektasis
Merupakan keadaan bronkus / bronkiolus yang melebar
akibat hilangnya elastisitas dinding otot bronkus. Etilogi : Peradangan kronis, obstruksi, kelainan kongenital : sindroma Kartagener Gambar Foto Ro : Corakan bronkovaskuler kasar di lapangan paru bawah yang kadang disertai bulatan bulatan translusen (diamter 1-10 cm) seperti sarang tawon (Honey Comb app). Kadang-kadang bulatan tersebut berisi cairan (air fluid level) akibat peradangan skunder (infected bronkieclasis).
62
Pleura
1. 2.
3. 4.
Effusi Pleura Merupakan pembentukan cairan dalam pleura Etiologi : - kelainan paru : infeksi, tumor, metastase - Kelainan sistemik Penyakit yang akibatkan hambatan aliran getah bening, hipoproteinnemia pada penyakit hati, ginjal, jantung. - Trauma / tindakan pembedahan Cairan pleura bisa berupa : Transudat, eksudat, cairan darah, cairan getah benih. Gambaran Ro : perselubungan homogen yang menutupi struktur paru bawah yang relatif radioopak dengan permukaan cekung (lateral atas ke medial bawah), dan jaringan paru terdorong ke sentral/hilus dan kadang mendorong mediastinum ke kontralateral.
63
250 300 ml, bila 100-2 ml dapat ditemukan pengisian cairan disinus costophrenicus posterior pada foto lateral tegak Cairan yang kurang dari 100 ml dapat diperlihatkan dengan posisi dekubitus dan arah sinar horisontal (cairan akan berkumpul disisi samping bawah). Kadang cairan terkumpul setempat di pleura atau fissura interlobar (loculated / ecapsulated) o/k perlekatan pleura.
64
Pneumotoraks
2.
3.
4.
Spontan : akibat bulla subpleura yang pecah dan masuk ke rongga pleura, suatu trauma tertutup terhadap dinding torak, fistula bronkopleural akibat neoplasma atau inflamasi. Artifisial : akibat luka tusuk, atau untuk tujuan terapi dalam hal pengecilan kevitas proses spesifik, tindakan biopsi paru/cairan pleura. Mediatinal penumotoraks, akibat trauma pada trachea atau esofagus akibat benda tajam yang tertelan/keganasan mediastinal. Pneumotoraks akibat udara yang berasal dari sub diafragma akibat robekan lambung atau abses sub diafragma (dari kuma pembentuk gas)
65
Gambaran Ro :
Bayangan udara dalam rongga pleura memberikan gambaran bayangan radiolusen yang tanpa struktur jaringan paru (avascular pattern) 2. Batas paru berupa garis radioopak tipis dari pleura visceral 3. Jika luas : menekan jaringan paru ke arah hilus atau paru menjadi kolaps 4. Sela iga menjadi lebar.
1.
66
TUBERKULOSIS PARU
Terdiri dari :
1.
2.
67
TUBERKULOSIS PRIMER
Terjadi karena infeksi melalui jalan
pernafasan (inhalasi) oleh Mycobacterium Tuberculosis Pada anak, sarang dalam parenkim paru sering disertai dengan perbesaran kelenjar limfe regional (kompleks primer) Komplikasi yang sering timbul : pleuritis, atelektasis.
68
2.
3. 4.
5.
Pada umumnya infeksi terjadi perihalasi, tapi dapat juga per oral, sehingga infeksi dapat terjadi pada parenkim paru atau pada saluran nafas (endobronchial TB). Bila infeksi mengm kim paru : lesi eksudatif dengan lokasi subpleural dekat hilus/lobus inferior, disebut juga fokus primer dari Ghon. Fokus Ghon menyebar secara limfatik ke kelenjar Kombinasi fokus primer Ghon & perbesaran kelenjar hilus & peradangan saluran limfe disebut : Kompleks pimer Ranke Tergantung imunitas tubuh, kompleks ranke dapat sembuh sempurna atau tinggalkan fibrosis . Kalsifikasi atau berkembang dan menyebar timbulkan consis TB dengan manifestasi TB miller.
69
Kompleks primer ranke yang tidak aktif pada orang dewasa dapat alami reinfeksi bersumber pada infeksi endogen & eksogen Re-infkesi tersebut menimbulkan lesi eksudatif yang baru serta
5.
6.
7.
mengambil lokasi diapek atau sub apical. Lesi eksudatif ini dapat berlanjut dengan fibrosis, fibrokaseasi dan kaseasi dengan ulserasi Daerah yang alami ulserasi selanjutnya terjadi kavitasi dan dapat menimbulkan penyebaran hamatogen ke dalam bronkus (penyebaran bronkogen). Bila infeksi menyerang , infeksi dapat berlanjut menjadi bronchitis TB dengan fibrosis, bila fibrosisnya hebat akan timbulkan atekektasis atau emfisema obstruksi. Infeksi bisa berjalan menuju parenkim paru, bahkan ke kranial menimbulkan laringitis TB. Tergantung imunitas dan pengobatan, Bronkitis TB dapat alami kaseasi dengan encapsulated dan bersifat inaktif atau mengadakan penetrasi timbulkan mediastinitis bahkan menyebar keluar cavum thorax melalui pembuluh limfe atau pembuluh darah mengakibatkan penyebaran milie atau fokus lain ekstra torakal.
70
tidak melebihi daerah yang dibatasi oleh garis median apeks dan iga 2 depan, sarang dapat dimana saja, kavitas (-) TB lanjut sedang (moderaterly advanced) : Luas sarang tidak melebihi luas satu paru, kavitas diameternya tidak melebihi 4 cm. TB sangat lanjut (Far Advanced) : luas sarang melebihi klasifikasi di atas, atau bila ada kaitas melebihi 4 cm diameternya.
71
Penyembuhan TB
Penyembuhan tanpa bekas : sering pada anak, pada
dewasa bila pengobatannya baik. Penyembuhan dengan meninggalkan cacat : berupa garis berdensitas tinggi (garisfibrotik)/bintik-bintik kapur (sarang kalsiferus), atau sarang fibrokalsiferus Jika terjadi di ke-2 lapangan atas mengakibatkan penarikan pembuluh-pembuluh darah di hilus ke atas (Tuberkulosis fibrosis densa) Pembuluh darah besar yang berangkat di hilus menyerupai kantong celana yang diangkat : fenomena kantong celana (Broekzak Fenomeen) Jika sarang-sarang kapur kecil mengelompok dipuncak paru dinamakan sarang-sarang simon (Simons Foci) Seacara ro sarang paru dinilai sembuh bila setelah 3 bintik kapur)
72
Perburukan / Perluasan TB
Pleuritis : o/k meluasnya infiltrat primer langsung ke pleura atau
secara hematogen Penyebaran miliar : secara hematogen, tampak sarang kecil 1-2 mm, atau sebesar kepala jarum (milium), secara merata dike-2 belah paru, terdapat gambaran badai kabut (Show storm app), penyebaran ini bisa meluas ke ginjal, tulang, sendi, selaput otak. Stenosis Bronkus : akibat atelektasis lobus atau segmen paru, sering pada lobus kanan (sind lobus medius). Kavitas : akibat melunaknys sarang keju. Dinding lubang tipis, licin, kadang didalamnya terdapat cairan (sedikit). Jika terdapat lubang kecil dengan dikelilingi jaringan fibriotik dan sifatnya stationer dinamakan : lubang sis (residual cavity), ini berarti proses sudah tenang.
73
Yg berhubungan dengan rontgen : 1. BNO Zonde : sblm ada USG untuk menentukan apakah IUD intra uterine/extra uterine posisi foto AP & lateral.
74
2. Fistulografi :
Pemeriksaan fistel untuk mencari aal dari fistel Mis. Fistulo recto vagina & fistulo vesico vaginal. 3. HSG (Hystero salphyngo grafi) Merupakan pemeriksaan uterus & tuba uterina Tuba uterina : Lumen kecil Berkelok-kelok
75
Kontra indikasi :
Infeksi pelvis Gangguan ginjal & jantung yang berat Hamil Alergi kontras Nomor 3 & 4 KI mutlak Kelainan kongenital : 1. Uterus didelphys : masing-masing 1 2 korpus 2. Uterus bicornis bicollis 3. Uterus bicornis unicollis 4. Uterus unicornis unicollis 5. Uterus unicornis unicollis dgn rudimenter apposite corn
1. 2. 3. 4.
76
Pelvimetri : pengukuran panggul apakah ada penyempitan baik pd PAP, PTP, PBP Kehamilan : indikasi : Fetal death, kapan ? Multiple pregnancy Congenital abnormality Tanda-tanda kematian janin : 1. Spalding sign :
77