1361 2701 1 SM
1361 2701 1 SM
1361 2701 1 SM
PENDAHULUAN
Perubahan pola kehidupan
masyarakat dengan aktifitas dan
mobilitas yang tinggi mengakibatkan
semakin
meningkatnya
kejadian
kegawatdaruratan, baik
karena
kondisi tubuh seperti penyakit infeksi,
penyakit jantung dan persalinan atau
karena bencana alam seperti letusan
gunung
berapi,
gempa bumi,
tsunami, angin puyuh, kekeringan,
banjir dan tanah longsor maupun
karena bencana akibat ulah manusia
seperti kecelakaan di jalan raya,
tabrakan kereta api, kebakaran,
crash
landing
pesawat
dan
1)
kecelakaan industri.
Di instalasi
gawat darurat setiap saat terdapat
kasus dengan berbagai tingkat
kegawatan yang harus segera
mendapat
pelayanan.
Perawat
sebagai tenaga kesehatan yang
selalu kontak pertama kali dengan
pasien harus selalu cepat, tepat, dan
cermat untuk mencegah kematian
dan kecacatan.
Stres adalah kondisi fisik
dan psikologis yang disebabkan
karena adaptasi seseorang pada
2)
lingkungannya.
Selain itu, stres
adalah
persiapan
yang tidak
disadari oleh seseorang untuk
menghindar
atau
menghadapi
3)
tuntutan-tuntutan
lingkungannya.
Stres akibat kerja didefinisikan
sebagai respon emosional dan fisik
yang bersifat mengganggu atau
merugikan yang terjadi pada saat
tuntutan tugas tidak sesuai dengan
kapabilitas, sumber daya, atau
stres. Faktor faktor yang menjadi
sumber terjadinya stres kerja di
pekerjaan dikelompokkan ke dalam
tujuh kategori, yaitu : faktor intrinsik
4)
menjelaskan
keadaan
dalam
penelitian atau hubungan kausal
antara variabel pengujian hipotesa
dengan menggunakan studi cross
sectional.
Populasi dalam penelitian ini
adalah perawat yang bertugas di
Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD
Cianjur
pada
saat penelitian
sebanyak 27 orang. Jenis data yang
dikumpulkan adalah data primer dan
data
sekunder,
dengan
menggunakan kuesioner NASA-TLX
dan GHQ-12 dan pengukuran beban
kerja fisik dengan mengukur denyut
nadi menggunakan metode 10
denyut.
Beban Kerja
Fisik
Ringan
Sedang
Berat
Beban Kerja
Mental
Rendah
Sedang
Agak Tinggi
Tinggi
Tinggi sekali
Stres Kerja
25
1
0
0
0
0
19
7
Tidak Stres
Rendah
Tinggi
19
7
96,2
3,8
0
0
0
0
70,1
26,9
70,1
26,9
Berdasarkan
penelitian
HASIL PENELITIAN
diperoleh hasil sebagai berikut :
Berdasarkan penelitian diperoleh
a. Hubungan Beban Kerja Fisik
hasil sebagai berikut:
dengan Stres Kerja
Tabel 1
Karaktristik perawat IGD RSUD
Tabel 2
Cianjur
Hubungan Beban Kerja Fisik
Jumlah Persenta
terhadap Stres Kerja Perawat IGD
No
Variabel
se
(n)
RSUD Cianjur
(%)
Variabel
R
p-value N
1
Umur
-0,202 0,322
26
19,2 Beban
20-24 tahun
5
46,2 Kerja Fisik
25-29 tahun
12
34,6
30-34 tahun
9
b. Pengaruh Beban Kerja Mental
dengan Stres Kerja
35-39 tahun
Masa Kerja
19
5
2
< 6 tahun
6-10 tahun
> 10 tahun
Pendidikan
73,1
19,2
7,7
25
1
D3
S1
Jenis Kelamin
96,2 Variabel
3,8 Beban
Kerja Fisik
Laki-laki
Perempuan
19
7
73,1
26,9
Tabel 3
Pengaruh Beban Kerja Mental
terhadap Stres Kerja Perawat IGD
RSUD Cianjur
2
R
R
0,392 0,15
3
p-value N
0,322
26
PEMBAHASAN
RSUD Cianjur. Beban kerja fisik
yang berlebihan pada pekerja dapat
menimbulkan kelelahan yang dapat
berujung pada stres kerja. Kondisi
darah tinggi.
Tidak
adanya
pengaruh
beban kerja fisik terhadap stres kerja
perawat di IGD RSUD Cianjur dapat
dikarenakan rata rata umur perawat
yang sebagian besar masih berkisar
antara 25-29 tahun. Umur seseorang
dapat
menjadi
faktor
yang
mempengaruhi besar beban kerja
fisik yang mampu diselesaikan. Pada
rentang umur tersebut seseorang belum
mengalami penurunan kekuatan otot
serta kemampuan motoris dan sensoris
yang berarti karena kekuatan otot
seseorang menurun sebesar 50% dari
orang yang berumur 25 tahun pada
umur
50-60 tahun sedangkan kemampuan
sensoris dan
motoris menurun
sebanyak 60%, oleh sebab itu umur
yang
dapat
menimbulkan
stres
psikologis, yaitu ruangan kerja fisik yang
kurang baik, beban kerja terlau berat,
tempo kerja terlalu cepat, pekerjaan
terlalu
sederhana,
konflik
peran,
hubungan dengan atasan maupun
teman kerja yang kurang baik serta
iklim
organisasi
yang
kurang
19)
menyenangkan.
Beban kerja mental perawat IGD
RSUD Cianjur dapat berupa terdapatnya
berbagai jenis pasien dan penyakit,
tekanan
waktu
dalam
membuat
keputusan yang cepat dan tepat untuk
melakukan tindakan terhadap pasien
serta harus menghadapi keluarga
pasien yang panik. Beban kerja berlebih
secara fisik ataupun mental, yaitu harus
melakukan
terlalu
banyak
hal
merupakan kemungkinan sumber stres
pekerjaan.
Tugas
yang
harus
diselesaikan dengan cepat, tepat dan
cermat dapat menyebabkan banyak
kesalahan atau bahkan menurunnya
kondisi kesehatan individu. Dengan
sejumlah beban kerja mental yang di
hadapi menjadikan perawat kadang
kadang merasa tegang, tidak bisa
mengatasi kesulitan sendiri dan tidak
mudah dalam mempertimbangkan suatu
hal kaitannya dengan tugas sebagai
seorang perawat. Hal ini memungkinkan
perawat mengalami stres kerja. Jumlah
tempat tidur yang masih terbatas di
ruang
rawat
inap
menyebabkan
beberapa
pasien
harus
dirawat
sementara di IGD sehingga dapat
menyebabkan bertambahnya tanggung
jawab perawat yang akan berdampak
pada beban kerja yang berlebih. Selain
itu, masalah di luar pekerjaan, seperti
konflik keluarga dapat pula terbawa
mempengaruhi
munculnya
terhadap
masalah
kesehatan,
psikologi dan interaksi
interpersonal.
20)
KESIMPULAN
SARAN
DAN
2.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
20.