Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersih Di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

STUDI PERENCANAAN PENGEMBANGAN PENYEDIAAN AIR BERSIH


DI KECAMATAN KUPANG TIMUR
KABUPATEN KUPANG
Denik Sri Krisnayanti ([email protected])
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

I Made Udiana([email protected])
Dosen Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

Henry Jefrison Benu ([email protected])


Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana

ABSTRACT
The water is very important to human life. Human does not live without getting
enough to water supply either in quantity and quality.The method used in the
calculation projection of population that using aritmatic method and exponential
method. The incresing of facilities and calculation projection which is analyzed by
deviation standart and hidrolis analysis to pipeline that using software Waternet
2.2. Based on analysis and evaluation of the planning development in the first phase
in 2021. It is founded the population of projection in District of East Kupang
amounts 58.697 people. The water suplay is needed by domestic, namely home
connection (SR) and public hydrant (HU) amounts 107,02 liter/sec and than the loss
of water amounts 15%. Therefore, the requirements of water is founded to 8 villages
namely 123,07 liters/sec. From the sources of water that is exis with minimum
discharge 145 liters/sec, it is able to serve of requirement clean water in the servise
area to 8 villsges in East Kupang District. The result of hydraulic analysis on
pipeline plans uses software WaterNet 2.2 and there is no node that has a relative
pressure under 10 meter. Therefore, the water can flow into each node within 24
hours. The maximum relative pressure occurs at node 51, it is 127,90 m in Naibonat
Village. This is caused by the different of reservoir elevation with a service area
until the pressure of relative getting high. The relative pressure can be derived using
the PRV valve that is installed of the heigh in 68,39 m and then the lowest of relative
pressure occurs at 74, namely 16,08 m in the Tuatuka Village. The highest energy
loss occurs in the pipe 4 until 33,67 m at 08:00 Oclock AM wita. The maximum of
flow velocity occours on pipe number 1,2,3 and 4 is equal 2,087 m/sec at 08:00
Oclock AM wita whereas the minimum of flow velocity occours on pipe 71 is equal
0,000 m/sec at 01:00 02:00 AM wita because of in the time there is no use at all.
Keyword: Water supply distribution,Pipe network,Node.
ABSTRAK
Air merupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak
dapat melanjutkan kehidupannya, tanpa penyediaan air yang cukup dalam segi
kuantitas dankualitasnya.Metode yang digunakan dalam perhitungan proyeksi
jumlah penduduk menggunakan Metode Aritmatik, Metode Geometrik dan
MetodeEksponensial. Pertambahan jumlah fasilitas-fasilitas, serta perhitungan
proyeksi kebutuhan air menggunakan hasil metode proyeksi terkecil, yang dianalisa
dengan standar deviasi serta analisis hidrolis pada jaringan pipa menggunakan
softwareWaterNet 2.2.Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perencanaan
pengembangan tahap pertama yaitu pada tahun 2021, maka diperoleh jumlah
71
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

proyeksi penduduk Kecamatan Kupang Timur pada tahun 2021 yaitu 58.697 orang.
Kebutuhan air bersih untuk domestik yaitu sambungan rumah (SR) dan hidran
umum (HU) sebesar 107,02 ltr/dtk, ditambah dengan kehilangan air sebesar 15%
diperoleh total kebutuhan air untuk 8 desa/kelurahan yaitu 123,07 ltr/dtk. Dari
sumber air yang ada dengan debit minimum sebesar 145 ltr/dtk, maka mampu
melayani kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan pada 8 desa/kelurahan di
Kecamatan Kupang Timur. Hasil analisis hidrolis pada jaringan pipa rencana
menggunakan software WaterNet 2.2 tidak ada node yang memiliki tekanan relatif
dibawah 10 m, dengan demikian air dapat mengalir ke setiap node dalam 24 jam.
Tekanan relatif maksimum terjadi pada node 51 yaitu 127,90 m pada Kelurahan
Naibonat,hal ini diakibatkan karena beda elevasi reservoir dengan daerah layanan
cukup tinggi sehingga tekanan relatif menjadi tinggi. Tekanan relatif dapat
diturunkan menggunakan katub PRV yang di pasang pada ketinggian 68,39 m dan
tekanan relatif terendah terjadi pada node74 yaitu 16.08 m di Kelurahan
Tuatuka.Kehilangan energi yang paling tinggi terjadi pada pipa 4 dengan kehilangan
energinya mencapai 33,67 m pada jam 08:00 wita. Kecepatan aliran maksimum
terdapat pada pipa no 1, 2, 3 dan 4 yaitu sebesar 2,087 m/dtk pada jam 08.00 wita,
sedangkan kecepatan paling rendah terdapat pada pipa nomor 71 yaitu sebesar 0.000
m/dtk pada jam 01:00-02:00 wita karena pada jam ini tidak ada pemakaian sama
sekali.
Kata Kunci: Distribusi air bersih,Jaringan pipa,Node.

PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan yang penting bagi kehidupan manusia. Manusia tidak dapat
melanjutkan kehidupannya, tanpa penyediaan air yang cukup dalam segi kuantitas
dankualitasnya.Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dan pengembangan penataan
kota,mengakibatkan juga bertambahnya permintaan kebutuhan air.Beberapa masalah yang
timbul dalam pemenuhan kebutuhan air bersih adalah jumlah atau ketersediaan sumber air
bersih, pengolahan sumber air dan sistem pendistribusian untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.Pusat Pemerintahan Kabupaten Kupang di Nusa Tenggara Timur sudah
dipindahkan dari Kota Kupang ke Oelamasi,yang berada pada Kelurahan Naibonat
Kecamatan Kupang Timur sebagai ibukota kabupaten sejak tahun 2010 hingga sekarang ini.
Wilayah ibu kotayang masih baru menjadikan Kabupaten Kupang memfokuskan pada tahap
pembangunan fisik dan insfrastruktur pendukung yang salah satunya ketersediaan air bersih
bagi masyarakat desa/kelurahan di Kecamatan Kupang Timur.Dilihat dari sumber-sumber air
yang ada, maka sistem penyediaan air bersih sudah saatnyadilakukan pengembangan, baik itu
jaringan distribusi maupun pemanfaatan sumber air yang ada.Tujuan penelitian ini
adalahuntuk menghitung berapa besar kebutuhan air bersih yang akan disuplai dari sumber air
dan untuk merencanakan pengembangan sistem jaringan air bersih bagi daerah/zona yang
membutuhkan air bersih di wilayah Kota Kabupaten untuk 10 tahun mendatang (tahap
I/jangka menengah)yaitu dari tahun 2012 sampai pada tahun 2021.
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Sanim B. (2011) air adalah kehidupan, begitu pentingnya peran air, organisme hidup
tidak dapat lepas dari air untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
2.1
Target pelayanan air bersih
Millenium Development Goals (MDGs) berisi rumusan tentang 8 tujuan, 18 target
dan 48 indikator, di mana pada sasaran ke-7, target ke-10 berisi tentang rumusan Air bersih
dan sanitasi yang merupakan hak dasar manusia sehingga pada KTT Bumi di Johanesburg
72
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

pada tahun 2015 diharapkan dapat memenuhi target pelayanan air bersih menjadi 80%. Target
pelayanan air bersih MDGs ini oleh Pemerintah Indonesia yang telah disepakati oleh
Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota.Peningkatan pelayanan air bersih yang aman
(perpipaan dan non perpipaan) pada tahun 2015 di Indonesia mencapai 68,87% dengan
sumber air terlindungi untuk daerah perkotaan sebesar 78,19% dan 61,60% di daerah
pedesaan. Tahun 2020 mencapai 85% dan pada tahun 2025 pelayanan air bersih mencapai
100%.
2.2.
Standar Kebutuhan Air
Air bersih digunakan untuk memenuhi kebutuhan.
1.
Kebutuhan air domestik
Kebutuhan air domestik dapat di lihat pada Tabel 2.1 yaitu :
Tabel.2.1Kriteria Perencanaan Air Bersih dan Standar Kebutuhan Air Domestik

No

URAIAN / KRITERIA

Konsumsi Unit Sambungan


Rumah (SR) (ltr/org/hari)
Konsumsi Unit Hidran Umum
2
(HU) (ltr/org/hari)
1

3 Faktor hari maksimum


4 Faktor jam puncak
5 Jumlah jiwa per SR (Jiwa)
6 Jumlah jiwa per HU (Jiwa)
Sisa tekan di penyediaan
7
distribusi (meter)
8 Jam operasi (jam)
Volume reservoir
9
(% max day demand )
10 SR : HU

KATEGORI KOTA BERDASARKAN


500.000
100.000
20.000
>1.000.000
s/d
s/d
s/d
< 20.000
1.000.000 500.000
100.000
Kota
Kota
Kota
Kota Kecil
Desa
Metropolitan
Besar
Sedang
> 150

150 - 120

90 - 120

80 - 120

60 - 80

20 - 40

20 - 40

20 - 40

20 - 40

20 - 40

1.15 - 1.25 1.15 - 1.25


* harian
* harian
1.75 - 2.0 1.75 - 2.0
* hari maks * hari maks
5
5
100
100
10

1.15 - 1.25
* harian
1.75 - 2.0
* hari maks
5
100

10

10

1.15 - 1.25 1.15 - 1.25


* harian
* harian
1.75 - 2.0 1.75 - 2.0
* hari maks * hari maks
5
5
100 - 200
200
10

10

24

24

24

24

24

15 - 25

15 - 25

15 - 25

15 - 25

15 - 25

50 : 50
s/d
80 : 20

50 : 50
s/d
80 : 20

80 : 20

70 : 30

70 : 30

Sumber : Kriteria Perencanaan Ditjen Cipta Karya Dinas PU, 1996.


2.

Kebutuhan air non domestik :


Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan diluar rumah
tangga.Kebutuhan air non domestik dapat dilihat pada Tabel 2.2:
Tabel 2.2. Kriteria dan Standar Kebutuhan Air Non Domestik
1
2
3
4
5

Fasilitas
(Non Rumah Tangga)
Asrama
Taman kanak-kanak
Sekolah Dasar
SLTP
SMU/SMK dan lebih tinggi

Rumah Sakit

7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19

Puskesmas
Puskesmas Pembantu
Posyandu
Peribadatan
Kantor
Toko
Rumah Makan
Hotel/Losmen
Pasar
Pabrik/Industri
Pelabuhan/Terminal
SPBU
Pertamanan

No

*)

Pemakaian Air
*)

120
10
40*)
50*)
80*)

500*)
500 1000
500 1000
500
500 2000
100**)
100 200**)
1000
250 - 300**)
6000 12000
60-100**)
10.00020.000
5000 20.000
25.000

Satuan
Ltr/penghuni/hari
Ltr/siswa/hari
Ltr/siswa/hari
Ltr/siswa/hari
Ltr/siswa/hari
ltr/Tempat tidur pasien
/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/pegawai dan guru/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/orang/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari
Ltr/unit/hari

Sumber : Dinas PU Cipta Karya, SK-SNI Air Minum, 2010 : 5.


Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing, 2005
**)
Noerbambang dkk, 1991 : 48.

73
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

2.3.

Jumlah penduduk pemakai air bersih


Pertambahan penduduk dapat dianalisa dengan menggunakan tiga metode (Djawa
D.R. 2011:11-12):
1.
Metode aritmatik
Pn = Po + (n.q) Po
...................... (2.1).
2.
Metode geometrik
n

Pn = Po . (1 + q)
...............(2.2).
3.
Metode eksponensial
nq
Pn
=
Po.e
.........(2.3).
Dimana
Pn = Jumlah penduduk tahun rencana
Po = Jumlah penduduk pada tahun dasar
q =Laju pertumbuhan penduduk
n =Selisih tahun terhadap tahun dasar
e = Bilangan eksponensial = 2,718282
Untuk menentukan nilai q maka dicari jumlah persentase selisih nilai kenaikan dan
penurunan selama n tahun dibagi dengan selisih tahun terhadap tahun dasar dan dapat
dihitung dengan rumus (Djawa D.R. 2011, 12) :
Jumlah Persentase
q

.................................................................................................................(2.4).

n-1
Selanjutnya dilakukan pemilihan metode yang akan di pergunakan dalam perhitungan
kebutuhan air, maka perlu dilakukan perhitungan standar deviasi dari ketiga metode tersebut:
Berikut ini rumus standar deviasi atau simpangan baku (s) yaitu (Furqon, 2008 : 65):

s=

n Xi Xi
i =1
i =1 .......................................
n (n - 1)
n

.(2.5).
Dimana :
s = Standar deviasi
Xi= Variabel independen (Jumlah penduduk)
n = Jumlah sampel (banyaknya data)
Metode perhitungan proyeksi penduduk yang paling tepat adalah yang memberikan
harga standar deviasi terkecil.Semakin kecil standar deviasi, maka data akan semakin seragam
(homogen) dan sebalikya standar deviasi semakin besar, maka data semakin bervariasi
(Furqon, 2008 : 65).
2.4. Jumlah kebutuhan air bersih suatu wilayah pada tahun rencana
Setelah diketahui jumlah penduduk rencana (Pn) dan jumlah fasilitas tahun rencana
(Fn) maka dapat diketahui jumlah kebutuhan air bersih suatu wilayah atau debit rencana (Qr),
yaitu dengan rumus (Djawa.D.R, 2011 : 13):
Qr =(Pn .q) + (Fn . q) ...........................................................................(2.8)
Di mana :
Qr = Debit rencana (ltr/dtk)
Pn = Jumlah penduduk pada tahun rencana
Fn = Jumlah fasilitas pada tahun rencana
q = Besarnya kebutuhan air (ltr/org/hr).
2.5. Prinsip dasar aliran dalam pipa

74
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

Menurut Triadmodjo B.(2003) aliran dalam pipa merupakan aliran tertutup dimana
airkontak dengan seluruh penampang saluran. Jumlah air yang mengalir melalui lintang aliran
tiap satuan waktu disebut debit aliran, secara matematis dapat ditulis(KlassK.S.Y, 2009:2):
Q=A.V
...............(2.9).
Dimana :
Q = Debit aliran (m3/detik)
V = Kecepatan rerata di saluran (m/detik)
A = Luas penampang aliran pada pipa (m2)
1.
Persamaan kontinuitas
Pada setiap aliran dimana tidak ada kebocoran maka untuk setiap penampang berlaku
debit setiap potongan selalu sama.

Gambar 2.1. Pipa Alir


Sumber :Klass K.S.Y, 2009 : 3.
Menurut Triadmodjo (1993) untuk pipa bercabang berdasarkanpersamaan
kontinuitas, debit aliran yang menuju titik cabang harus sama dengan debit yang
meninggalkan titik tersebut, yang secara matematis dapat ditulis sebagai berikut
(Triadmodjo B,1993 :137):
Q1
=
Q2
+
Q3
atau
...........................(2.10).
A1 x V1 =A2x V2 + A3x V3 .............................(2.11).
Persamaan kontinuitas pada pipa bercabang

2.

Gambar 2.2. PersamaanKontinuitas pada Pipa Bercabang.


Sumber :Triadmodjo B, 1993:137.
Persamaan Bernoulli
Menurut Bernoulli jumlah tinggi tempat, tinggi tekan dan tinggi kecepatan pada
setiap titik dari aliran air selalu konstan.

Gambar 2.3.Garis Tenaga dan Tekanan pada Zat Cair Ideal


Sumber: Triadmodjo B,1993:144.
Rumus (Triadmodjo T, 1993:145) :
2
2
p A VA
p B VB
zA +
+
= zB +
+
...............................................(2.12).

2g

2g
Dimana :
z = Tinggi datum (m)
P = Tinggi tekanan
V = Kecepatan rerata aliran dalam pipa (m/dtk)
75
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

g = Percepatan grafitasi (m/dtk2)


= Berat jenis fluida
2.6. Kehilangan energi pada pipa
Douglas(1986), menyebutkan hfsebagaikehilangan energi karena gesekan oleh
permukaan pipa dan hm sebagai kehilangan energi karena tahanan oleh bentuk pipa
sebagaimana dalam uraian berikut:
1.
Kehilangan tinggi total
Kehilangan tinggi total (head losses) adalah head atau kerugian-kerugian
dalam aliran pipa yang terdiri atas mayor losses dan minor losses
Sumber : (Klass.K.S.Y, 2009 :15):
hl = hf + hm ........................................................................................... (2.13).
Di mana :
hl = kehilangan tinggi total (m)
hf = kehilangan tinggi karena tahanan oleh permukaan pipa (m)
hm = kehilangan tinggi karena tahanan oleh bentuk pipa (m).
a.
Kehilangan tinggi besar(Mayor losses), hf
Kehilangan energi akibat gesekan dengan dinding pipa di aliran seragam dapat
dihitung dengan :
- Persamaan Darcy-Weisbach
Sumber : (Kodoatie R.J, 2002: 243).
2

LV
h =f
.................. (2.14).
f
d 2g
Di mana :
hf= Kehilangan energi oleh tahanan permukaan pipa (m)
f = Koefisien tahanan permukaan pipa atau dikenal dengan Darcy Weisbach
faktor gesekan
L = Panjang pipa(m)
d =Diameter pipa (m)
V = Kecepatan aliran (m/dtk)
g = Percepatan gravitasi (m/dtk2)
Diantara faktor faktor di atas, faktor gesek (f) merupakan salah satu faktor
yang sulit penentuannya. Kesulitan ini karena faktor gesek juga tergantung pada jenis
aliran dan pipa yang digunakan. Jika diketahui komponen debit Q dan luas penampang
A, maka persamaan menjadi (Klass.K.S.Y, 2009 :16):
8.f.L.Q 2
h =
.................. (2.15).
f
2 .g.D 5
Moody (1944) kemudian membuat diagram yang dikenal dengan Diagram
Moody untuk nilai f dan R bagi beragam nilai kekasaran relatif, /D. Diagram tersebut
dapat dilihat pada Gambar 2.4 berikut.

Gambar 2.4.Diagram Moody


Sumber: KlassK.S.Y, 2009:19.
Dalam metode ini beberapa langkah yang digunakan adalah sebagai
berikut:
76
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

Menentukan bilangan Reynolds (Klass K.S.Y, 2009:17)


V. D
R=
............................. (2.16).

Dimana :
R = Bilangan Reynolds
Tabel 2.3Jenis Aliran Berdasarkan Nilai Bilangan Reynols, R
Jenis aliran
Laminer
Transisi
Turbulen

Sumber: KlassK.S.Y, 2009:17.


V = Kecepatan aliran (m/dtk)
D = Diameter pipa (m)

Nilai R
< 2100
2100 < R < 4000
> 4000

= Kekentalan absolut (kg/m.dtk) atau (N.dtk/m2).


= Rapat massa fluida (kg/m3)
Sumber : (Klass.K.S.Y, 2009 :18):
1
T 1.165

= 1.792x10 6 1 +
25
..............(.2.17).

= Kekentalan kinematik m 2 /dtk =

T=Suhu (0C)
a) Kekasaran relatif dengan nilai kekasaran merujuk pada Tabel 2.4.
b) Tentukan nilai koefisien gesekan, f dengan memetakan nilai Bilangan
Reynold dan /D pada Diagram Moody dapat di lihat pada Gambar 2.11.
Nilai adalah tinggi kekasaran mutlak yang nilainya dapat dilihat pada
Tabel 2.4 berikut:
Tabel 2.4 Koefisien Kekasaran Mutlak,
Bahan
Kuningan, timah, gelas, semen, yang diaduk secara sentrifugal, lapis batu bara
Baja yang diperdagangkan atau besi tempa, pipa baja yang dilas
Polyvinyl chloride (PVC)
Besi cor diaspal
Besi berlapis seng (galvanisir)
Besi cor
Papan dari kayu
Beton
Baja dikeling

Nilai dalam
mm
0.0015
0.046
0.05
0.12
0.15
0.26
0.18 0.9
0.3 3
9

Sumber: KlassK.S.Y, 2009:19.


Keuntungan persamaan Darcy Weisbach terhadap Hazen William :
a) Lebih akurat dalam menentukan koefisien kekasaran
b) Bisa dipakai secara umum untuk berbagai macam viskositas cairan
c) Hasil dari persamaan Darcy Weisbach lebih besar dibanding Hazen Williams.
2) Kerugian persamaan Darcy Weisbach terhadap Hazen Williams :
Lebih banyak membutuhkan waktu penyelesaian.
Persamaan Hazen Williams
Persamaan ini sangat dikenal di Amerika Serikat (USA). Persamaan Hazen Williams
dapat ditulis sebagai, (Giles, 1977):
Rumus : Triadmadja R, 200 7 : 5-12.
Q = 0.2785 x C HW D 2.63 i 0.54
.............................................(2.18).
1)

77
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

Dimana :
CHw = Koefisien Hazen Williams
i
= Kemiringan atau sloop garis tenaga (i = hf/l)
D = Diameter pipa
Q = Debit aliran.
- Keuntungan Persamaan Hazen Williams terhadap Darcy Weisbach :
Koefisien gesekan tidak perlu memperhatikan harga Reynold
Number
sehingga perhitungan akan lebih cepat.
- Kerugian Persamaan Hazen Williams terhadap Darcy Weisbach :
a) Tidak dapat digunakan untuk aliran fluida yaitu minyak
b) Kesalahan menentukan koefisien Hazen Williams akan berakibat fatal.
Persamaan Hazen Williams memberikan hasil yang berbeda dibanding persamaan
Darcy Weisbach, karena persamaan Darcy Weisbach lebih umum digunakan, sehingga
dianjurkan menggunakan persamaan Darcy Weisbach. Hasil dari persamaan Darcy Weisbach
lebih besar dibanding Hazen Williams.
b. Kehilangan energi kecil(minor losses), hm
Penyempitan tiba-tiba (Sudden contraction)

Gambar 2.5.Kehilangan Tinggi Karena Penyempitan Tiba-Tiba


Sumber:KlassK.S.Y, 2009:29.
Rumus :KlassK.S.Y, 2009:29.
2

(V2 V1 )
h =k
.................................(2.19).
m
m
2g
Di mana :
hm=Kehilangan tinggi pada penyempitan tiba-tiba (m)
km = Koefisien kehilangan, k (D2/D1) Tabel 2.6.
V2= Kecepatan aliran di pipa hilir (m/dtk)
V1=Kecepatan aliran di pipa hulu (m/dtk)
g= Percepatan gravitasi (m/dtk2)
Nilai kmuntuk berbagai nilai D2/D1 tercantum dalam Tabel 2.5. berikut:
Tabel 2.5. Koefisien Kehilangan Untuk Penyempitan Tiba-tiba
D2/D1
0
0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1.0
km
0.50 0.45 0.42 0.39 0.36 0.33 0.28 0.22 0.15 0.06 0.00
Sumber : Klass K.S.Y, 2009 : 29.
- Pembesaran tiba-tiba (Sudden expansion)

Gambar 2.6.Kehilangan Tinggi Energi Karena PembesaranTiba-Tiba


Sumber: KlassK.S.Y, 2009:31.
.
78
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.


2

( V1 - V2 )

=
m
2g
................................(2.20).
Di mana :
hm= Kehilangan tinggi pada penyempitan tiba-tiba (m)
V1= Kecepatan aliran pada pipa hulu(m/dtk)
V2= Kecepatan aliran pada hilir(m/dtk)
g = Percepatan gravitasi (m/dtk2)
Koefisien kerugian pada belokan pipa
Ada dua macam belokan pipa yaitu belokan lengkung dan belokan patah.
Untuk belokan lengkung sering dipakai rumus Fuller dimana f pada persamaan 2.22
dinyatakan sebagai berikut (Sularso, Haruo Tahara: 2000, 33).
h

Gambar 2.7.Bentuk Belokan Lengkung Pipa


Sumber:KlassK.S.Y, 2009:44.

Gambar 2.8.Bentuk Belokan Patah Pipa


Sumber:KlassK.S.Y, 2009:42.

Sumber:Sularso, Haruo Tahara : 2000, 33.


3,5
0,5

f = 0,131+1,847


2R 90

..........................................(2.21).
Di mana :
f = Koefisien kerugian
D= Diameter dalam belokan (m)
R = Jari-jari lengkung sumbu belokan (m)
= Sudut belokan (derajat)
Hubungan di atas di lihat pada Gambar 2.9.

Gambar 2.9.Koefisien Kerugian pada Belokan


Sumber:Sularso, Haruo Tahara : 2000. 34.
Dari percobaan Weisbach dihasilkan rumus yang umum dipakai untuk belokan
patah sebagai berikut (Sularso, Haruo Tahara: 2000).
Sumber:Sularso, Haruo Tahara : 2000. 34.

f = 0,946 sin 2 + 2,047 sin 4


2
2
..................................................(2.23).
Dimana:
f= Koefisien kerugian
= Sudut belokan (derajat)
Tabel 2.6. Kehilangan Energi Sekunder Akibat Belokan Patah (Mitred)

5o
10o
15o 22.5o 30o
45o
60o
90o
Halus 0.016 0.034 0.042 0.066 0.130 0.236 0.471 1.129
f
Kasar 0.024 0.440 0.062 0.154 0.165 0.320 0.684 1.265

Sumber : Triatmadja R, 2007 : 5-25.


79
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1.
Rencana Pentahapan Perencanaan / Pengembangan(10 Tahunan)
Konsep pengembangan tahap pertama ( tahun 2012 2021 ) yaitu tahap ini adalah
tahapan prioritas yang lebih ditekankan pada jaringan air bersih, khususnya pada ibu kota
kabupaten sebagai pusat kota dan pelayanan sesuai dengan tata ruang kota Kabupaten Kupang
Tabel 4.1.
Perencanaan dan Pengembangan Jaringan Pipa Air Bersih Tahap
Pertama Tahun 2012 2021
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Wilayah Pelayanan
Desa Nunkurus
Desa Oelatimo
Kelurahan Naibonat
Desa Manusak
Desa Pukdale
Kelurahan Oesao
Desa Oesao
Kelurahan Tuatuka

Keterangan
Perencanaan jaringan pipa
Pengembangan jaringan pipa

Perencanaan jaringan pipa

4.2. Analisa Kebutuhan Air Bersih Pada Tahun Rencana


Dibawah ini adalah perhitungan proyeksi kebutuhan air bersih di Kelurahan Tuatuka
tahun 2021. Besar kebutuhan air bersih di Kelurahan Tuatuka untuk kebutuhan domestik dan
non domestik adalah :
4.2.1. Kebutuhan domestik
Pelayanan air bersih bagi masyarakat sesuai target MDGs tahun 2020 adalah 85%,
sehingga pada tahun 2021 tingkat pelayanan sambungan rumah 70% dan hidran umum
30%.Jumlah penduduk di Kecamatan Kupang Timur tahun 2021 untuk 8 desa/kelurahan yaitu
58.697 orang. Berdasarkan Tabel 2.1 di peroleh konsumsi air rata-rata SR adalah 120
ltr/org/hari dan HU yaitu 30 ltr/org/hari.
Perhitungan kebutuhan air domestik untuk 8 desa/kelurahan dapat di lihat pada Tabel 4.2 :
Tabel 4.2.Perhitungan Kebutuhan Air Domestik pada 8 Desa/ Kelurahan
Tahun 2021
Kebutuhan Domestik
No

Jenis
Jumlah
Tingkat
Desa/ Kelurahan sambungan
penduduk Pelayanan
domestik
(Orang)
(%)

1 Kel.Tuatuka
2 Desa Pukdale
3 Desa Oesao
4 Kel. Naibonat
5 Desa Nunkurus
6 Desa Manusak
7 Kel. Oesao
8 Desa Oelatimo
Jumlah

SR
HU
SR
HU
SR
HU
SR
HU
SR
HU
SR
HU
SR
HU
SR
HU

3169
2873
1797
26671
2977
9026
10933
1251
58697

70
30
70
30
70
30
70
30
70
30
70
30
70
30
70
30

Jumlah Konsumsi air


terlayani
rata-rata
(Orang) (ltr/org/hari)

Jumlah kebutuhan air


ltr/hari

ltr/dtk

2218
951
2011
862
1258
539
18670
8001
2084
893
6318
2708
7653
3280
876
375

266160
28530
241320
25860
150960
16170
2240400
240030
250080
26790
758160
81240
918360
98400
105120
11250
5458830

3.08
0.33
2.79
0.30
1.75
0.19
25.93
2.78
2.89
0.31
8.78
0.94
10.63
1.14
1.22
0.13
63.18

120
30
120
30
120
30
120
30
120
30
120
30
120
30
120
30

Jumlah
(ltr/dtk)

3.41
3.09
1.93
28.71
3.20
9.72
11.77
1.35
63.18

.
Ket :
SR = Sambungan Rumah
HU = Hidran Umum
Jumlah hidran umum dan volumenya dihitung berdasarkan pemakaian air per hari, yaitu :
80
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

Jumlah penduduk Kelurahan Tuatuka terlayani yaitu 951 orang


Q kebutuhan air 30 ltr/org/hari
Volume HU dipakai 20% dari kebutuhan satu hari.
Syarat : 1 KK = 5 orang dan 1 HU = 300 orang
Hidran umum dihitung untuk 8 desa/kelurahan pada tahun 2021, dapat di lihat pada Tabel
4.20 :
Tabel 4.3.
Perhitungan Jumlah dan Volume Hidran Umum di 8
Desa/Kelurahan pada Tahun 2021
Jumlah
Konsumsi
No Desa/ Kelurahan terlayani HU
air
(org)
(ltr/org/hari)

1
2
3
4
5
6
7
8

Kel.Tuatuka
Desa Pukdale
Desa Oesao
Kel. Naibonat
Desa Nunkurus
Desa Manusak
Kel. Oesao
Desa Oelatimo

Jumlah

951
862
539
8001
893
2708
3280
375
17609

30
30
30
30
30
30
30
30

Jumlah kebutuhan
air
ltr/hari

ltr/dtk

28530
25860
16170
240030
26790
81240
98400
11250
528270

0.33
0.30
0.19
2.78
0.31
0.94
1.14
0.13
6.11

1 HU =
Volume HU
%
Jumlah
Jumlah
Volume
Dipakai
Pemakai
HU (Unit)
3
HU
ltr
(m )
3
(org)
(m )
300
20
3
1902.00
1.90
2.00
300
20
3
1724.00
1.72
2.00
300
20
2
1617.00
1.62
2.00
2.00
300
20
27
1778.00
1.78
2.00
300
20
3
1786.00
1.79
2.00
300
20
9
1805.33
1.81
2.00
300
20
11
1789.09
1.79
2.00
300
20
1
2250.00
2.25
59
14651.42 14.65
16.00

.
4.2.2. Kebutuhan non domestik
Proyeksi kebutuhan air bersih dilakukan untuk Kelurahan Tuatuka. Jumlah penduduk
Kelurahan Tuatuka pada tahun 2011yaitu 2256 jiwa dan proyeksi jumlah penduduk pada
tahun 2031 adalah 4082jiwa. Hasil proyeksi yaitu:
1. Proyeksi fasilitas-fasilitas di Kelurahan Tuatuka
Fn = K .Fo
F2021 = K x F2011
K = P2021 / P2011
= 3169 / 2256
K = 1.40 2
2.8 3unit TK
F2021 = 1.4 x 2 unit Taman Kanak-Kanak =
2.8 3unit SD
F2021 = 1.4 x 2 unit Sekolah Dasar
=
9.8 10 unit Peribadatan
F2021 = 1.4 x 7unit Peribadatan
=
1.4 1unit Pustu
F2021 = 1.4 x 1unit Puskesmas Pembantu
=
5.6 6 unit Posyandu
=
F2021 = 1.4 x 4unit Posyandu
Jadi jumlah total fasilitas-fasilitas yang ada di Kelurahan Tuatuka tahun
proyeksi 10 tahun ke depan berjumlah 24unit.
Hasilperhitungankebutuhan air bersihnon domestik untuk 8 desa/kelurahandapat
dilihat pada Tabel 4.4:
Tabel 4.4.
Kebutuhan Air Bersih Non Domestik pada 8 Desa/Kelurahan Tahun 2021
Jenis Fasilitas-Fasilitas Non Domestik (Fn)
No
1
2
3
4
5
6
7
8

Desa/ Kelurahan
Kel.Tuatuka
Desa Pukdale
Desa Oesao
Kel. Naibonat
Desa Nunkurus
Desa Manusak
Kel. Oesao
Desa Oelatimo

Jumlah

Pendidikan
ltr/hari
ltr/dtk
57990
0.67
62340
0.72
115430
1.34
1158720 13.41
42490
0.49
305820
3.54
462600
5.35
7480
0.09

Peribadatan
ltr/hari
ltr/dtk
12500
0.14
5000
0.06
3750
0.04
45000
0.52
12500
0.14
10000
0.12
18750
0.22
7500
0.09

Perkantoran
ltr/hari
ltr/dtk
1000
0.01
1100
0.01
1300
0.02
739400
8.56
900
0.01
1000
0.01
1300
0.02
600
0.01

Kesehatan
ltr/hari
ltr/dtk
27750
0.32
23250
0.27
8250
0.10
250750
2.90
21750
0.25
55500
0.64
75000
0.87
8750
0.10

2212870

115000

746600

471000

25.61

1.33

8.64

5.45

Ket :
- Pendidikan : TK, SD, SMP dan SMA
81
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

Kesehatan : Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu dan Posyandu.


Lanjutan Tabel 4.4. Kebutuhan Air Bersih Non Domestik pada 8 Desa/Kelurahan
Tahun 2021
No

Desa/ Kelurahan

1 Kel.Tuatuka
2 Desa Pukdale
3 Desa Oesao
4 Kel. Naibonat
5 Desa Nunkurus
6 Desa Manusak
7 Kel. Oesao
8 Desa Oelatimo
Jumlah

Perdagangan
ltr/hari
ltr/dtk
153000
1.77
6450
0.07
159450
1.85

Jenis Fasilitas-Fasilitas
Niaga
ltr/hari
ltr/dtk
9000 0.10
7000 0.08
16000 0.19

Non Domestik (Fn)


Industri
Perhubungan
ltr/hari ltr/dtk
ltr/hari
ltr/dtk
49280 0.57
2240
0.03
15000
0.17
51520 0.60
15000
0.17

Jumlah
ltr/hari
99240
91690
128730
2405150
77640
372320
588340
24330
3787440

ltr/dtk
1.15
1.06
1.49
27.84
0.90
4.31
6.81
0.28
43.84

Perdagangan : Pasar dan Toko


Niaga
: Rumah Makan dan Hotel.
Rekapitulasi perhitungan kebutuhan air bersih untuk domestik dan non domestik,
dapat di lihat pada Tabel 4.5 :
Tabel 4.5.
Rekapitulasi Kebutuhan Air Bersih Domestik dan NonDomestik pada 8
Desa/Kelurahan Tahun 2021
No

Desa/ Kelurahan

1 Kel.Tuatuka
2 Desa Pukdale
3 Desa Oesao
4 Kel. Naibonat
5 Desa Nunkurus
6 Desa Manusak
7 Kel. Oesao
8 Desa Oelatimo
Jumlah (ltr/dtk)
Kehilangan air (15%)
Total Pemakaian Air (ltr/dtk)

Domestik (ltr/dtk)
3.41
3.09
1.93
28.71
3.20
9.72
11.77
1.35
63.18

Kebutuhan air
Non Domestik
(ltr/dtk)
1.15
1.06
1.49
27.84
0.90
4.31
6.81
0.28
43.84

Jumlah (ltr/dtk)
4.56
4.15
3.42
56.55
4.10
14.02
18.58
1.63
107.02
16.05
123.07

Jadi jumlah kebutuhan air domestik dan non domestik untuk 8 desa/kelurahan di
Kecamatan Kupang Timur pada tahun 2021 yaitu 107,02 ltr/dtk dengan kehilangan air 15%
diperoleh total pemakaian air yaitu 123,07 ltr/dtk.
4.3.

Ketersediaan Air Bersih


Perhitungan ketersediaan air bersih diperlukan untuk mengetahui kapasitas sumber air
yang ada apakah telah mencukupi untuk memenuhi kebutuhan air tiap desa/kelurahan.
Ketersediaan air bersih perencanaan tahap pertama (tahun 2021)untuk8 desa/kelurahan yaitu :
Qsumber airQtotal 2031 = 145,00 123,07
= 21,93 ltr/dtk
Jumlah node (titik pelayanan)dari masing-masing desa/kelurahan dapat dilihat pada
Tabel 4.6:

Tabel 4.6 Jumlah Node Pada Daerah Layanan


82
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.


No

Zona

II

III

IV

Jumlah

Desa/Kelurahan
Desa Nunkurus
Desa Oelatimo
Kel. Naibonat
Desa Manusak
Desa Pukdale
Kel. Oesao
Desa Oesao
Kel. Tuatuka
8

Jumlah Node
5
3
30
9
3
12
3
4
69

4.4. Evaluasi Simulasi Kondisi Kebutuhan Berfluktuasi Pada Jaringan Pipa


RencanaTahap Pertama ( Tahun 2021)
Hasil simulasi ini dilakukan berdasarkan distribusi pengaliran air untuk 8
desa/kelurahan.Dari hasil running dengan WaterNet pada bagian report-nya menunjukkan
warna hijau yang artinya jaringan distribusi air bersih berjalan lancar tanpa ada masalah. Air
di suplai bagi zona II, zona III, zona IV dan zona V yaitu untuk Desa Oelatimo, Desa
Nunkurus, Kelurahan Naibonat, Desa Manusak, Desa Pukdale, Kelurahan Oesao, Desa Oesao
dan Kelurahan Tuatuka.
Hasil running WaterNet yaitu sebagai berikut :
a. Kebutuhan yang tinggi pada jam puncak menyebabkan kebutuhan air yang disuplai juga
lebih banyak sesuai dengan demand setiap node.
Energi relatif saat dilakukan simulasi untuk semua nodedan fluktuasi debit untuk
semua papa dapat ditunjukkan pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2berikut:

Gambar 4.1Grafik Fluktuasi Sisa Energi


di Semua Node

Gambar 4.2Grafik Fluktuasi Debit


di Semua Pipa

Dari Gambar 4.1 terlihat bahwa tidak ada node yang memiliki tekanan relatif di bawah
10 m, dengan demikian air dapat mengalir ke setiap node dalam 24 jam. Tekanan relatif
maksimum terjadi pada node 51 yaitu 127,90 m pada Kelurahan Naibonat,hal ini
diakibatkan karena beda elevasi reservoir dengan daerah layanan cukup tinggi sehingga
tekanan relatif menjadi tinggi. Tekanan relatif dapat diturunkan menggunakan katub
PRV yang di pasang pada ketinggian 68,39 m dan tekanan relatif terendah terjadi pada
node74 yaitu 16.08 m di Kelurahan Tuatuka.
b. Kehilangan energi pada pipa dilakukan untuk seluruh pipa yaitu tiap 100 meter. Dari
gambar 4.3 terlihat bahwa beberapa pipa mempunyai kehilangan energi di atas 1m/100
meter atau kemiringan kehilangan energi pada pipa tersebut melebihi 1%.

83
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

Gambar 4.3Head Loss Untuk Semua Pipa

Gambar 4.4 Velocity Aliran


Untuk Semua Pipa

Kehilangan energi yang paling tinggi terjadi pada pipa 4 dengan kehilangan energinya
mencapai 33,67 m pada jam 08:00 wita. Hal ini terjadi karena pada jam-jam tertentu
terdapat pemakaian air dalam jumlah besar yang menyebabkan kecepatan aliran air
dalam pipa meningkat sehingga gesekan antara dinding pipa dengan partikel air juga
meningkat sehingga dapat menimbulkan kehilangan energi yang besar.
c. Pada Gambar 4.4 Kecepatan yang terjadi diseluruh jaringan pipa pada jam puncak
berkisar antara 0,002 - 2,087 m/dtk. Kecepatan paling tinggi terdapat pada pipa no 1, 2,
3 dan 4 yaitu sebesar 2,087 m/dtk pada jam 08.00 wita, sedangkan kecepatan paling
rendah terdapat pada pipa nomor 53 yaitu sebesar 0.000 m/dtk pada jam 01:00-02:00
wita karena pada jam ini tidak ada pemakaian sama sekali pada pipa71, sehingga
kecepatan aliranpun menjadi kecil berkisar antara 0,000 0,139 m/dtk.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang dilakukan pada bab sebelumnya,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil analisis dan evaluasi dari perencanaan pengembangan tahap I yaitu pada tahun
2021, maka diperoleh jumlah proyeksi penduduk Kecamatan Kupang Timur pada tahun
2021 yaitu 58.697 orang. Kebutuhan air bersih untuk domestik yaitu sambungan rumah
(SR) dan hidran umum (HU) sebesar 107,02 ltr/dtk, ditambah dengan kehilangan air
sebesar 15% diperoleh total kebutuhan air untuk 8 desa/kelurahan yaitu 123,07 ltr/dtk.
Dari sumber air yang ada dengan debit minimum sebesar 145 ltr/dtk, maka mampu
melayani kebutuhan air bersih di wilayah pelayanan pada 8 desa/kelurahan di Kecamatan
Kupang Timur.
2. Dari hasil analisis hidrolis pada jaringan pipa rencana menggunakan software WaterNet
2.2 tidak ada node yang memiliki tekanan relatif dibawah 10 m, dengan demikian air
dapat mengalir ke semua node selama 24 jam. Secara keseluruhan tekanan relatif
maksimum terjadi pada node 53 sebesar 126,29 m pada Kelurahan Naibonat dan energi
relatif terendah untuk semua node yaitu pada node98 sebesar 16,95 m di Kelurahan
Naibonat. Kehilangan energi yang paling besar terdapat pada pipa 13 sebesar 79,86 m
dan kemiringan gradien (hf/l) terbesar pada pipa nomor 5 yaitu 0,028. Kecepatan aliran
maksimum terdapat pada pipa no 1, 2, 3 dan 4 yaitu sebesar 2,087 m/dtk pada jam 08.00
wita, sedangkan kecepatan paling rendah terdapat pada pipa nomor 71 yaitu sebesar
0.000 m/dtk pada jam 01:00-02:00 wita karena pada jam ini tidak ada pemakaian sama
sekali.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2005. Tata Cara Perencanaan Sistem Plumbing
http://sipil.upi.edu. Diakses tanggal 02September 2012.

84
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

Djawa D. R, 2011. Analisis Kehilangan Energi Air Pada Pipa Penyaluran Sarana Air
Bersih Menggunakan Pompa Hidraulik Di BTN Kolhua Kota Kupang,
Universitas Nusa Cendana, Kupang.
Furqon, 2004. Statistika Terapan Untuk Penelitian, Alfa Beta, Bandung.
Kale B.M, 2012. Kecamatan Kupang Timur Dalam Angka 2012, BPS Kabupaten Kupang,
Kupang.
Klaas. K. S. Y, 2009. Desain Jaringan Pipa Prinsip Dasar Dan Aplikasi,
Bandung.

Mandor Maju,

Kodoatie R.J,2002. Hidrolika Terapan Aliran Pada Saluran Terbuka dan Pipa, Andi,
Yogyakarta.
NoerbambangS.M. dkk, 1991. Perancangan Dan Pemeliharaan Sistem Plumbing. PT
Paradya Paramita, Jakarta.
Sanim B, 2011. Sumber Daya Air Dan Kesejahteraan Publik, PT IPB Pres, Bogor.
Tahara H. S, 2000. Pompa dan Kompresor : Pemilihan, pemakaian dan Pemeliharan, PT.
Paradnya Paramita, Jakarta.
Triadmadja R, 2007. Manual Waternet Versi 2.1 Software Untuk Perencanaan Sistem
Jaringan Air Minum, Nafiri Offset, Yogyakarta.
Triatmodjo B, 1993. Hidraulika I, Beta Offset, Yogyakarta.
Triatmodjo B, 2003. Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta.

85
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

Jurnal Teknik Sipil, Vol. II. No. 1, April 2013.

86
Krisnayanti, D.,et., Al., Studi Perencanaan Pengembangan Penyediaan Air Bersihdi Kecamatan Kupang Timur
Kabupaten Kupang

You might also like