Determinan Penyakit Stroke: Determinant of Stroke Disease
Determinan Penyakit Stroke: Determinant of Stroke Disease
Determinan Penyakit Stroke: Determinant of Stroke Disease
Abstrak
Penyakit stroke merupakan penyebab kematiaan
cdaatnakneckronik yang paling tinggi pada kelompok umur
diatas usiau4n5tetarbhanyak di Indonesia. Tujuan penelitian ini
untuk mengidentifikaetseirmd inan utama yang berhubungan
dengan penyakit stroke pada madi skyealurraahkaant Kebon
Kalapa Bogor. Analisis lanjut terhadarepsp1o.9n1d2en subset
baselidnaeta penelitian Studi Kohort Faktor Risiko Pent
yTaidkai k
Pendahuluan
Stroke adalah penyakit gangguan fungsional otak
fokal maupun general secara akut, lebih dari 24 jam
kecuali pada intervensi bedah atau meninggal, berasal
dari gangguan sirkulasi serebral.1 Stroke merupakan
salah satu penyebab kematian dan kecacatan
serat digambarkan dengan kebiasaan konsumsi buahbuahan dan sayur-sayuran. Kebiasaan konsumsi serat dihitung dengan frekuensi konsumsi buah dan sayur le
dari 6 kali per minggu. Responden yang mengalami ga
guan emosional (stres) jika mengalami minimal 6 ge
dari 20 gejala dalam instrument Self Report
Questionnaire (SRQ).
Data dianalisis dengan menggunakan software
anali- sis data. Uji kai kuadrat digunakan untuk
membedakan proporsi berdasarkan karakteristik. Uji
logistik ganda di- gunakan untuk menentukan
determinan utama yan berhubungan dengan penyakit
stroke dengan mengontro beberapa konfonder dan
menghitung risiko (adjuste odds ratio). Baseline data
ini sudah mendapatkan izin etik dari Komisi Etik
Badan Penelitian dan Pengem bangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republi Indonesia.
Hasil
Dari 1.912 responden yang diwawancara dan diper
sa oleh dokter spesialis syaraf terdapat 49 orang ya
didiagnosis mengalami penyakit stroke (2,6%). Proporsi
stroke yang berbeda bermakna (p < 0,05) terdapat pada
variabel umur untuk kelompok umur 35 44 tahun dan
status ekonomi miskin. Proporsi responden yang mengalami stroke lebih tinggi kemungkinan terjadi atau
berisiko pada responden yang mempunyai umur 35 44
tahun dan terjadi pada kelompok yang mempunyai kate
gori status ekonomi yang miskin (kuintil 1 dan kuintil 2
(Tabel 1).
Perbedaan proporsi yang bermakna (p < 0,05) riw
Tabel 1. Proporsi Penyakit Stroke Menurut Karakteristik Sosiodoegmrafi
Penyakit Stroke
Karakterist
ik
Sosiodemog
rafi
Jenis kelamin
Usia
Pendidikan
Jenis pekerjaan
Suku ayah
Kepemilikan
askes
Status ekonomi
326
Kategori
Y
a
n
Laki-laki
Perempuan
25 34
tahun
35
44
tahun
45 54
tahun
55
65
tahun SD
Tamat
SMP SMA
D3 PT
Pemikir
Tenaga fisik
Suku lain
Jawa
Sunda
Betawi
Ya
Tidak
Tidak miskin
Miskin
1
6
3
23
1
3
2
4
1
0
2
4
2
32
2
2
57
3
4
10
1
6
3
3
2
4
2
5
Tidak
(
%
2,
0
3,
0
0,
4
2,
3
4,
4
3,
1
3,
2
2,
0
3,
0
2,
5
2,
6
3,
3
1,
0
2,
8
2,
3
2,
3
2,
7
2,
0
3,
5
5
2
3
1
1
3
4
2
95
,6
96
,9
1
0,70
Penyakit Stroke
Perilaku Berisiko
Kategori
Ya
n
Merokok
Aktivitas fisik
Konsumsi
alkohol
Konsumsi serat
Mental
emosional
Tiap hari
Kadang-kadang
Mantan
perokok
Tidak
merokok
Ku
Cu
Ya
Tid
Kurang
Cukup
Terganggu
Tidak
7
5
1
1
2
6
(
%
1,
2
2,
8
4,
3
2,
9
2
0
2
7
2
1
2
8
2,
6
2,
6
2,
4
3,
9
2,
0
Tidak
n
Penyakit Stroke
Determinan
Utama
Kategori
Ya
n
Hipertensi
Jantung koroner
Diabetes melitus
Status ekonomi
Keterangan :
*A
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Miskin
Tidak
Miskin
3
5
1
4
2
9
2
0
1
4
3
5
2
4
2
5
(
%
5,
9
1,
1
5,
5
1,
4
8,
0
2,
0
2,
0
3,
5
ntarvariabel
328
n
557
1.292
5
1
1
1
1.176
683
(
%
Daftar Pustaka
1. Kustiowati, E. Trombosis di bidang neurologi:
stroke
iskemik.
Semarang:
Bagian
Neurologi
Universitas Diponegoro; 2003.
2. Iskandar J. Patofisiologi stroke infark akibat
tromboemboli [online]. Medan: Universitas Sumatera
Utara; 2002 [diakses tanggal 11 Maret
2010].
Diunduh
dari:
http://library.usu.ac.id/download/fk/bedah- iskandar
%20japardi31.pdf, 2002.
3. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan.
Laporan Riset
Kesehatan Dasar 2007. Jakarta:
Departemen Kesehatan Republik Indonesia; 2008.
4. Badan
Penelitian
dan
Pengembangan
Kesehatan.
Laporan Riset Kesehatan Dasar Jawa Barat 2007.
Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia;
2008.
5. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Laporan
Survei
Kesehatan
Nasional.
Jakarta:
Departemen
Kesehatan Republik Indonesia; 2001.
6. Misbach J, Ali W. Stroke in Indonesia: a first large
prospective hospital- based study of acute stroke in
28 hospitals in Indonesia. Journal of
Clinical
Neuroscience 2001; 8( 3): 245-49.
7. Mansjur A. Kapita selekta kedokteran. 3rd ed.
Jakarta: Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran;
2000.
8. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan
akhir peneli- tian. Studi kohor tumbuh kembang anak
dan faktor risiko penyakit tidak menular tahun 2012.
Jakarta:
Pusat
Teknologi
Intervensi
Kesehatan
Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia;
2012.
9. Kusuma Y, Venketasubramanian N, Kiemas LS, Misbach
J. Burden stroke in Indonesia. International Journal
Stroke. 2009; 4(5): 379-80.
10. Zhou G, Liu. X, Xu G, Liu X, Zhang R, Wusheng. The
effect of so-
330