0% found this document useful (0 votes)
25 views

Abstrak: Mukhlis: Peningkatan Ketersediaan Fosfor Di Andisol

This document summarizes a study that aimed to determine the potential of different tomato varieties (Lycopersicum esculentum Mill.) to adapt to high salinity soil conditions. The study used a randomized block design with factorial treatment structure, with variety and NaCl concentration as factors. Three tomato varieties (Permata, Monica, Jelita) were tested under six NaCl concentrations (0, 150, 300, 450, 600, 750 ppm). Results showed that variety significantly influenced plant height, while NaCl concentration significantly influenced plant height, fruit number per bunch, fruit number per plant, production per sample, and production per plot. The interaction between variety and NaCl concentration was not significant for any observed parameters. In conclusion, different varieties

Uploaded by

Rizky Uchiha
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
25 views

Abstrak: Mukhlis: Peningkatan Ketersediaan Fosfor Di Andisol

This document summarizes a study that aimed to determine the potential of different tomato varieties (Lycopersicum esculentum Mill.) to adapt to high salinity soil conditions. The study used a randomized block design with factorial treatment structure, with variety and NaCl concentration as factors. Three tomato varieties (Permata, Monica, Jelita) were tested under six NaCl concentrations (0, 150, 300, 450, 600, 750 ppm). Results showed that variety significantly influenced plant height, while NaCl concentration significantly influenced plant height, fruit number per bunch, fruit number per plant, production per sample, and production per plot. The interaction between variety and NaCl concentration was not significant for any observed parameters. In conclusion, different varieties

Uploaded by

Rizky Uchiha
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Mukhlis: Peningkatan Ketersediaan Fosfor di Andisol

Melalui Pemberian Anion Silikat Alami

Uji Beberapa Varietas Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Salinitas

The Test of Tomato (Lycopersicum esculentum Mill.) Varieties on Salinity

Luthfi Aziz Mahmud Siregar, Rosmayati, dan Julita


Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan

Abstract
A study that aim for determine the potential of tomato (Lycopersicum esculentum Mill.) varieties
to adapt at higher salinity soil. The study applied block random design with factorial, in which the first
factor was different variety, i.e. variety of Permata, Monica and Jelita. The second factor was
concentrations of NaCl, i.e. 0, 150, 300, 450, 600 and 750 ppm. The parameter observed were the
height of plant, number of branch, be in bloom age, number of fruit per bunches, number of fruit plant,
production per sample, production per plot, rate weight of fruit and the length of root. Result of the research
showed that different varieties were significantly influence to the height of plant (2,3,4 and 5 weeks after
cultured), besides different concentration NaCl showed significant influence to he height of plant (4 and 5
weeks after cultured), number of fruits per bunch, number of fruits per plants, production per sample (g)
and production per plot (g). Interaction of variety and NaCl concentration treatment showed no significant
influence to all of parameter observed.
Keywords: Lycopersicum esculentum Mill., salinity, variety.

Abstrak
Suatu kajian yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan beberapa varietas tomat
(Lycopersicum esculentum Mill.) untuk beradaptasi pada lingkungan salinitas tinggi. Penelitian
ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktorial, dengan faktor pertama terdiri
dari 3 (tiga) varietas tanaman tomat, yaitu varietas Permata, Monica dan Jelita. Faktor kedua
terdiri dari konsentrasi garam NaCl, yaitu 150, 300, 450, 600 dan 750 ppm. Parameter yang
diamati adalah tinggi tanaman, jumlah cabang, umur berbunga, jumlah buah per tandan,
jumlah buah per tanaman, produksi per sample, produksi per plot, berat rata-rata buah dan
panjang akar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan varietas berbeda berpengaruh
nyata terhadap peubah amatan tinggi tanaman (2, 3, 4, 5 minggu setelah tanam), sedangkan
pemberian garam NaCl berpengaruh nyata terhadap peubah amatan tinggi tanaman (4 dan 5
minggu setelah tanam), jumlah buah per tandan, jumlah buah per tanaman, produksi per
sampel (g) dan produks per plot (g). Interaksi dari perlakuan varietas dan pemberian garam
NaCl berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah amatan yang diamati.
Kata kunci: Lycopersicum esculentum Mill., salinitas, varietas.

Pendahuluan memiliki komposisi zat yang cukup lengkap


Tanaman tomat (Lycopersicum dan baik, terutama kadar vitamin A dan
esculentum Mill.) termasuk keluarga besar vitamin C (Aashari, 1995).
Solanaceae. Keluarga ini terdiri dari tidak Perbaikan kultivar hingga sekarang
kurang 2200 spesies. Pada saat ini buah ditujukan untuk memperoleh varietas yang
tomat telah mempunyai kedudukan yang tahan kepada cekaman faktor lingkungan,
baik, walaupun belum merata digunakan seperti ketahanan terhadap penyakit layu,
dalam menu atau gizi masyarakat. Selain ketahanan terhadap cuaca panas dan
mempunyai rasa yag lezat ternyata tomat juga ketahanan terhadap hujan. Di samping itu,
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol. 4 No. 2 September 2010

dikembangkan juga varietas yag tahan dalam mengatasi adanya ion natrium,
terhadap pecah buah, berumur genjah, karbonat dan klorida dalam konsentrasi
mengandung vitamin C yang tinggi serta tinggi yang kemungkinan beracun bagi
tahan terhadap perubahan lingkungan tanaman (Salisbury dan Ros, 1995).
tumbuh lainnya yang kurang Produksi tanaman pangan dibatasi
menguntungkan (stress). Varietas yang oleh pengaruh salinitas pada 40 % negeri
dianjurkan pemerintah ada beberapa jenis, berpantai di dunia. Di sepanjang kepulauan
antara lain varietas Intan dan Ratna Sumatera, Kalimantan dan Irian Jaya
(Rismunandar, 1995). terdapat masing-masingnya 13.22 juta ha,
Walaupun buah tomat sudah 12.76 juta ha dan 12.98 juta ha rawa yang
dikenal da disukai masyarakat, tetapi dapat diusahakan untuk tanaman pertanian,
penanamannya sebagian besar masih terbatas sementara baru 3.60 juta ha yang telah
di daeah-daerah datarang tinggi. Di dataran dimanfaatkan untuk tanaman pertanian.
rendah lebih diutamakan menanam famili Apabila suatu saat rawa yang dipengaruhi
Solanaceae dari jenis terung yang nilai oleh pasang surut air laut tersebut digunakan
gizinya tidak setinggi buah tomat. Keadaan untuk lahan pertanian makan masalah
tersebut kemungkinan besar disebabkan salinitas harus diatasi terlebih dahulu. Salah
produksi tanaman tomat di dataran rendah satu usaha menanggulangi masalah lahan
sangat kecil dibandingkan di dataran tinggi salin adalah menanam tanaman yang toleran
atau jenis bibitnya tidak sesuai, atau kultur pada kondisi salin. Oleh karena itu,
teknis yang belum memadai. diperlukan program-program pertanian
Di seluruh dunia, kehilangan untuk mengatasi masalah ini seperti dalam
kualitas tanah produktif yang dapat ditanami penciptaan varietas-varietas baru yang unggul
semakin meningkat disebabkan perkembangan dalam produksi dan ketahanan terhadap
populasi penduduk global yang meningkat. cekaman lingkungan yang ekstrim
Lahan-lahan pertanian produktif dialih- (Kartasapoetra dkk, 1987).
gunakan untuk perindustrian, pemukiman dan Kertas kerja ini melaporkan suatu
jaringan transportasi. Diperkirakan 10 juta ha upaya untuk menguji ketahanan beberapa
tanah produktif yang hilang tiap tahun karena genotipe tanaman tomat terhadap salinitas
pengaruh salinitas yang disebabkan irigasi salin. yang tinggi dengan perlakuan pemberian
Pada umumnya, tanah salin (asin) garam NaCl konsentrasi rendah di
merupakan tanah tidak produktif untuk pembibitan untuk mendapatkan varietas-
pertanian. Tanah semacam ini dapat terjadi varietas yang dapat beradaptasi dan tahan
karena rembesan air laut. Tanah bergaram pada kondisi tanah dengan salinitas tinggi.
sifatnya lepas, sehingga musim hujan air
terus merembes ke bawah. Tanah semacam Bahan dan Metode
ini tidak mampu menahan air pada lapis Penelitian ini dilaksanakan di
olahnya yang disebabkan sifatnya yang lepas Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas
tersebut (Kuswandi, 1993). Efek dari salinitas Sumatera Utara, Medan dengan ketinggian
adalah tanaman akan lebih sulit menyerap 25 meter di atas permukaan laut, yang
air dari tanah. Pada tanah salin, air diserap berlangsung pada bulan Agustus 2006
dalam larutan ion sehingga banyak air yang sampai dengan Januari 2007.
tidak tersedia bagi tanaman (Plaster, 1992). Penelitian ini menggunakan
Tumbuhan menghadapi dua masalah di Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial
daerah dengan salinitas tinggi, yang pertama dengan 2 (dua) faktor dan 18 (delapan belas)
adalah dalam memperoleh air dari tanah kombinasi perlakuan. Faktor pertama,
yang potensial airnya negatif, dan yang kedua varietas benih tomat dengan tiga jenis
Luthfi Aziz Mahmud Siregar, Rosmayati, dan Julita:
Uji Varietas Tomat terhadap Salinitas

varietas, yaitu varietas Permata (V1), Monika jumlah buah per tanaman (buah), jumlah
(V2) dan Jelita (V3). Faktor kedua, yaitu: buah per tandan (buah), umur berbunga (hari),
salinitas media tanam dengan pemberian produksi per plot (g), produksi per sampel (g),
larutan garam (NaCl) konsentrasi rendah berat rata-rata (g) dan panjang akr (g).
pada saat pembibitan, yaitu 0 ppm (K0), 150
ppm (K1), 300 ppm (K2), 450 ppm (K3), 600 Hasil dan Pembahasan
ppm (K4), 750 ppm (K5). Kajian ini Dari hasil analisis data secara
menggunakan (tiga) ulangan dalam 54 plot statistik diperoleh bahwa perlakuan varietas
penelitian dengan ukuran plot 1m x 1m. berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman
Selain tiga jenis varietas dan garam pada umur 7, 8, 9 dan 10 mst, tetapi tidak
NaCl, bahan penelitian yang digunakan berpengaruh nyata terhdap tinggi tanaman
adalah top soil, pasir, kompos sebagai media pada umur 6 mst. Pada umur 10 mst,
tanam dengan perbandingan 2:1:1, varietas Monica menunjukkan rataan tinggi
insektisida, fungisida, air sebagai pelarut tanaman tertinggi (93.33 cm) dan berbeda
garam dan untuk penyiraman tanaman, nyata dengan varietas Jelita walaupun
polibek ukuran 15 x 10 cm dan 30 x 25 cm. menunjukkan tidak berbeda nyata dengan
Sedangkan peralatan yang digunakan dalam varietas Permata. Untuk perlakuan
penelitian ini adalah cangkul, handsprayer, pemberian 0 750 g garam NaCl di
timbangan analitik, timbangan biasa, pembibitan ditambah 4000 ppm NaCl di
gembor, alat pengukur panjang (meteran). penanaman, menunjukkan pengaruh yang
nyata terhadap tinggi tanaman pada umur 9
Pelaksanaan Penelitian dan 10 mst, namun berpengaruh tidak nyata
Sebelum biji/benih dikecambahkan terhadap tinggi tanaman pada umur 6, 7 dan
dalam media tanam, terlebih dahulu media 8 mst. Pemberian garam NaCl 450 ppm di
tanam di dalam polibek ukuran 15 x 10 cm pembibitan + 4000 ppm NaCl di penanaman
diaplikasikan larutan garam (NaCl) menunjukkan tinggi tanaman yang tertinggi
konsentrasi rendah sesuai dengan perlakuan. (berbeda nyata terhadap semua perlakuan)
Aplikasi larutan NaCl konsentrasi rendah pada kondisi salinitas tinggi. Sedangkan
dilakukan di pembibitan sampai umur 5 interaksi antara perlakuan varietas dan
minggu setelah tanam (mst). Bibit yang telah konsentrasi garam NaCl menunjukkan
berumur lima minggu di pembibitan perbedaan yang tidak nyata, namun untuk
dipindahkan ke polibek ukuran 30 x 25 cm. varietas Monica menunjukkan pertumbuhan
Seminggu setelah di penanaman diberi yang lebih baik dibandingkan varietas lain
pupuk urea 33 g, TSP 54 g dan ZK 45 g per pada keadaan salinitas tinggi akibat
polibek. Pemupukan ditabur keliling pemberian NaCl pada konsentrasi 450 ppm
tanaman pada jarak 5 10 cm dari batang pada masa awal pembibitan (Tabel 1).
tanaman tomat. Di samping itu, perlakuan varietas
Pada umur tanaman tomat 6 minggu menunjukkan pengaruh yang tidak nyata
setelah tanam dilakukan aplikasi larutan terhadap peubah amatan jumlah buah per
NaCl konsentrasi tinggi (4000 ppm). tanaman, jumlah buah per tandan, produksi
Pengaplikasian dilakukan sebanyak dua kali per sampel, berat rata-rata buah dan
untuk memperoleh dan mempertahankan produksi per plot. Sedangkan terhadap uji
potensial osmotik yang sama dengan kawasan salinitas, pemberian 450 ppm garam NaCl di
salinitas tinggi. pembibitan + 4000 ppm NaCl di penanaman
Beberapa peubah amatan yang menunjukkan pengaruh yang nyata dan
digunakan dalam kajian ini adalah tinggi rataan yang tertinggi terhadap peubah
tanaman (cm), jumlah cabang (cabang), amatan jumlah buah per tanaman, jumlah
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol. 4 No. 2 September 2010

buah pertandan, produksi per sampel, berat kecuali bila proses salinitas terjadi tidak secara
rata-rata buah dan produksi per plot tiba-tiba dimana tanaman telah mulai
dibandingkan dengan beberapa perlakuan beradaptasi di pembibitan dengan salinitas
konsentrasi garam yang lain. Sedangkan konsentrasi rendah untuk menghadapi
untuk interaksi kombinasi kedua perlakuan konsentrasi tinggi.
menunjukkan pengaruh yang tidak nyata Suatu tanaman akan mengalami
jumlah buah per tanaman, jumlah buah per adaptasi dalam keadaan mengalami cekaman
tandan, produksi per sampel, berat rata-rata tertentu. Konsentrasi garam yang tinggi
buah dan produksi per plot, tetapi dapat menyebabkan menurunnya
menunjukkan rataan tertinggi diperoleh permeabilitas akar dalam menyerap air, oleh
pada varietas Monica dan Jelita yang diberi sebab itu air akan masuk ke akar tanaman
perlakuan 450 ppm NaCl pada masa dalam jumlah yang kecil. Tanaman akan
pembibitan (Tabel 1). beradaptasi terhadap lingkungan yang
Hasil analsis statistik menunjukkan ekstrim tersebut sehingga diperoleh tanaman
bahwa perlakuan varietas dan pemberian resisten hidrolik. Resisten hidrolik terjadi
NaCl di pembibitan serta interaksi dari karena air yang masuk ke dalam sel terjadi
kedua perlakuan menunjukkan pengaruh secara lambat dan menyebabkan defisit air
yang tidak nyata terhadap peubah amatan semakin meningkat, sehingga sel akan
jumlah cabang pada umur 6,7 dan 8 mst, mengeluarkan larutan dalam sel agar terjadi
umur mulai berbunga dan panjang akar keseimbangan osmotik. Proses inilah yang
(Tabel 1). disebut dengan adaptasi (Epstein, 1984).
Pemberian 450 ppm NaCl pada Kemampuan suatu tanaman memberikan
masa pembibitan memberikan pengaruh respon akibat keadaan cekaman bergantung
yang baik bagi tanaman tomat setelah kepada potensi genetik yang dimiliki suatu
dipindahkan kepada kondisi cekaman tanaman dan faktor lingkungan yang
salinitas tinggi (4000 ppm). Perlakuan awal merangsang atau memicu proses adaptasi
ini merangsang tanaman tomat memberikan dapat terjadi seperti tipe tanah dan teknik
respon untuk bertahan hidup dan pengolahan (Sutedjo dan Kartasapoetra,
berproduksi dengan menyesuaikan diri 1988).
terhadap cekaman salinitas tinggi. Selalunya, Perlakuan pemberian beberapa
bentuk penyesuaian diri atau adaptasi konsentrasi NaCl di pembibitan + 4000 ppm
ditunjukkan dengan perubahan morfologi di penanaman menunjukkan pengaruh yang
akar pada tanaman-tanaman tomat yang tidak nyata terhadap panjang akar. Pada
menunjukkan ukuran tinggi tanaman dan kondisi ini tanaman masih dapat beradaptasi
produksi buah tertinggi. Tetapi dalam kajian dengan baik, ditunjukkan dengan produksi
ini, tidak ada perlakuan dari beberapa buah tomat yang dihasilkan optimum pada
konsentrasi garam yang menunjukkan suatu konsentrasi 450 ppm NaCl. Hal ini
perubahan panjang akar yang signifikan. Hal dikarenakan tanaman tomat dapat
ini kemungkinan disebabkan bahwa menyesuaikan diri pada kondisi cekaman
kompleks serapan hara pada media tanah walaupun tanpa harus merubah ukuran
salinitas tinggi yang digunakan masih morfologi akar secara signifikan. Namun
mencukupi bagi akar tanaman tomat untuk dapat diketahui bahwa akar terpanjang
tetap menerima pasokan hara dari kompleks terdapat pada perlakuan 300 ppm N.
media tanah di dalam polibek. Menurut Ukuran panjang akar semakin pendek jika
Harjadi dan Yahya (1988) bahwa tanaman penambahan konsentrasi NaCl di
dapat menyesuaikan diri dengan menurunkan pembibitan ditingkatkan hingga 750 ppm.
potensial osmosis tanpa kehilangan turgor, Menurut Lubis (2000) bahwa salinitas yang
Luthfi Aziz Mahmud Siregar, Rosmayati, dan Julita:
Uji Varietas Tomat terhadap Salinitas

tinggi dapat menyebabkan akar tanaman Epstein, E. 1984. Mineral Nutrition of Plant:
menjadi lebih kecil, sedikit percabangannya, Principle and Perspectives. John Wiley
terjadi perubahan ultrastruktur jaringan, and Sons Inc, New York.
panjang akar dan jumlah akar menurun
dengan meningkatnya konsentrasi NaCl. Harjadi, S.S. dan S. Yahya. 1988. Fisiologi
Variasi genetik dalam populasi Stress Lingkungan. PAU. Bioteknologi
ditunjukkan dengan perbedaan reaksi dari Institut Pertanian Bogor, Bogor.
individu terhadap keadaan lingkungan yang
bervariasi. Dalam kajian ini, interaksi antara Kartasapoetra, G.A., M.M. Kartasapoetra
varietas dan pemberian garam NaCl di dan Sutedjo. 1987. Teknologi
pembibitan memberikan pengaruh yang Konservasi Tanah dan Air. PT Bina
tidak nyata pada semua komponen peubah Aksara, Jakarta.
amatan. Hal ini menunjukkan bahwa ketiga
varietas tanaman memilki daya adaptasi yang Kuswandi. 1993. Pengapuran Tanah
sama terhadap cekaman salinitas yang tinggi. Pertanian. Kanisius, Yogyakarta.
Pada tanaman tomat, toleransi pada garam
telah diidentifikasi pada spesies liar yang Lubis, K. 2000. Respon Morfogenesis
masih berhubungan dengan tanaman tomat Embrio Beberapa Varietas Kedelai
yang telah dibudidayakan. Sifat ketahanan pada Berbagai Konsentrasi NaCl
ini ditransfer pada kultivar tomat yang secara In Vitro. Tesis Magister.
dibudidayaan (Poehlman dan Sleper, 1995). Program Pasca Sarjana USU, Medan.

Kesimpulan Plaster, E.J. 1992. Soil Science and


Tiga varietas tomat yang dikaji Management. Second Edition, Delmar
memiliki karakter pertumbuhan dan Publisher Inc. Canada.
produksi yang hampir sama, kecuali karakter
morfologi tinggi tanaman varietas Monica Poehlman, J,M, and D.A. Sleper. 1995. Field
yang menunjukkan lebih tinggi Crops. Fourth Edition. Panima
dibandingkan varietas Jelita dan Pemata pada Publishing Corporation, New Delhi.
kondisi tanah salinitas tinggi. Tanaman yang
diberi 450 ppm garam NaCl di pembibitan Rismunandar. 1995. Tanaman Tomat. Sinar
memiliki kemampuan adaptasi yang lebih Baru Algensindo, Bandung.
baik terhadap cekaman salinitas
dibandingkan dengan konsentrasi garam 0, Salisbury, F.B. dan C.W. Ros. 1995. Fisiologi
150, 300, 600 dan 700 ppm. Namun, Tumbuhan. Edisi Pertama.
interaksi perlakuan antara varietas dan Terjemahan DR Lukman dan
pemberian beberapa konsentrasi garam NaCl Sumaryono. ITB Press, Bandung.
pada awal pembibitan tidak menunjukkan
pengaruh yang nyata jika diaplikasikan pada Sutedjo, M.M. dan A.G. Kartasapoetra.
kondisi tanah salinitas tinggi. 1988. Budidaya Tanaman Padi di
Lahan Rawa Pasang Surut. PT Bina
Daftar Pustaka Aksara, Jakarta.
Aashari S. 1995. Hortikultura Aspek
Budidaya. Universitas Indonesia Press,
Jakarta.
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol. 4 No. 2 September 2010

Tabel 1. Nilai rataan sembilan peubah amatan dari uji beberapa varietas tomat (Lycopersicum
esculentum Mill.) terhadap beberapa konsentrasi larutan garam NaCl (salinitas)
Peuabah amatan*
Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Varietas (V)
V1 (Permata) 87.89 ab 3.11 23.44 1.75 2.44 36.68 106.62 17.21 10.19
V2 (Monika) 93.33 a 3.39 24.22 1.89 2.56 46.87 117.85 17.29 10.74
V3 (Jelita) 80.50 a 3.22 23.44 1.94 2.97 41.33 121.42 15.79 10.00

Konsentrasi garam
(K)
K0 (0 ppm) 83.58 bc 2.83 21.89 1.50 b 1.72 c 21.62 c 53.82 d 13.26 b 10.23
K1(150 ppm) 77.72 bc 2.89 24.22 1.50 b 2.11 bc 28.76 bc 87.55 bc 15.96 b 9.76
K2 (300 ppm) 89.91 b 3.50 25.00 1.83 b 2.28 bc 35.22 bc 89.86 bc 15.53 b 11.03
K3 (450 ppm) 110.09 a 3.33 22.67 2.72 a 4.44 a 95.05 a 279.19 a 27.46 a 10.93
K4 (600 ppm) 85.44 bc 2.89 23.44 1.94 b 2.94 ab 45.24 b 118.68 bc 16.21 b 10.70
K5 (750 ppm) 76.71 c 4.00 25.00 1.67 b 2.44 bc 23.88 c 62.67 cd 12.15 b 9.20

Interaksi
VxK
V1K0 83.10 2.50 20.33 1.50 1.67 18.08 48.03 11.85 10.23
V1K1 86.35 4.00 22.67 1.83 2.67 24.88 66.45 12.64 10.57
V1K2 87.20 3.67 22.67 1.50 2.00 25.90 68.29 16.26 11.42
V1K3 110.63 3.00 25.00 2.17 3.33 81.86 276.26 34.59 10.43
V1K4 86.73 2.00 25.00 1.67 3.33 43.57 117.69 13.08 10.13
V1K5 73.35 3.50 25.00 1.83 1.67 25.79 62.99 14.82 8.37
V2K0 86.42 3.00 22.67 1.50 1.67 22.38 54.86 12.94 10.68
V2K1 74.67 2.67 29.67 1.33 2.33 42.77 111.20 19.70 11.05
V2K2 99.48 3.50 22.67 2.00 2.50 42.77 88.04 15.79 11.48
V2K3 117.67 3.00 22.67 3.00 4.83 111.43 290.13 24.68 9.80
V2K4 92.92 4.33 22.67 2.00 2.50 40.66 104.96 17.31 11.37
V2K5 88.80 3.83 25.00 1.50 1.50 21.23 57.94 13.32 10.03
V2K0 81.22 3.00 22.67 1.50 1.83 24.40 58.58 14.98 9.78
V2K1 72.13 2.00 20.33 1.33 1.33 18.63 85.00 15.53 7.65
V2K2 83.05 3.33 29.67 2.00 2.33 36.98 113.26 14.55 10.20
V2K3 101.97 4.00 20.33 3.00 5.17 91.88 271.19 23.12 12.57
V2K4 76.68 2.33 22.67 2.17 3.00 51.50 133.41 18.24 10.60
V2K5 67.97 4.67 25.00 1.67 4.17 24.61 67.09 8.31 9.20
* Angka-angka yang diikuti huruf yang berbeda dalam kolom yang sama adalah berbeda nyata pada taraf
5 % dengan Uji Duncan

Keterangan: 1. Tinggi tanaman (cm) 5. Jumlah buah per tanaman (buah)


2. Jumlah cabang (cabang) 6. Produksi per sample (buah)
3. Umur berbunga (hari) 7. Berat rata-rata buah (g)
4. Jumlah buah per tandan (buah) 8. Panjang akar (cm)
Luthfi Aziz Mahmud Siregar, Rosmayati, dan Julita:
Uji Varietas Tomat terhadap Salinitas
Jurnal Ilmu Pertanian KULTIVAR Vol. 4 No. 2 September 2010

You might also like