Tugas Pci Girder
Tugas Pci Girder
Tugas Pci Girder
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi.
Adapun maksud dari tugas ini untuk memenuhi nilai tugas mata kuliah Metode Pelaksanaan
Konstruksi.
Laporan tugas ini tidak akan terlaksana dan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai
pihak yang telah mendukung dalam penulisan tugas ini. Oleh karena itu kami mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Ir. Aman Subekti, MS, selaku Dosen mata kuliah Metode
Pelaksanaan Konstruksi.
Akan tetapi dalam laporan tugas Metode Pelaksanaan Konstruksi ini, kami menyadari
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak.
Dan pada akhirnya, kami berharap semoga makalah tugas ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................ 4
1.3 Tujuan............................................................................................................... 6
4.1 Kesimpulan..................................................................................................... 21
3
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Girder I ........................................................................................................ 8
Gambar 2. 2 Box Girder ................................................................................................... 9
Gambar 2. 3 Balok T ........................................................................................................ 9
Gambar 2. 4 Plate Girder ................................................................................................ 10
Gambar 2. 5 Jembatan Box Girder ................................................................................. 11
Gambar 2. 6 Jembatan dengan I Girder .......................................................................... 11
Gambar 3. 1 Simulasi Proses Penggalian Tanah ............................................................ 14
Gambar 3. 2 Ilustrasi Steel Truss ................................................................................... 17
Gambar 3. 3 Ilustrasi Peluncuran PCI-Girder ................................................................ 17
Gambar 3. 4 Enam buah bentang girder roboh setelah tersenggol oleh eskavator yang
tengah bekerja pada proyek tol Depok-Antasari ............................................................ 19
Gambar 3. 5 Empat girder ambruk pada proyek pembangunan Jalan Tol Pasuruan-
Probolinggo akibat tali crane putus pada saat proses pemasangan ................................ 19
Gambar 3. 6 Kegagalan pemasangan PCI girder pada proyek LRT Jabodebek rute
Kelapa Gading-Velodrome akibat gantungan crane mengalami pelonggaran sehingga
gelagar berotasi dan bracing baja tulangan tidak mampu menahan gaya guling ........... 20
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Bagaimana metode pelaksanaan pemasangan PCI-Girder pada jembatan ?
2. Apa saja faktor yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan pemasangan PCI-
Girder pada jembatan?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui metode pelaksanaan Pemasangan PCI Girder Pada Jembatan.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh pada proses pemasangan PCI-
Girder pada jembatan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Girder
Girder adalah sebuah balok diantara dua penyangga dapat berupa pier ataupun
abutment pada suatu jembatan atau fly over. Umumnya girder merupakan balok baja dengan
profil I, namun girder juga dapat berbentuk box (box girder), atau bentuk lainnya. Menurut
material penyusunnya girder dapat terdiri dari girder beton dan girder baja. Sedangkan
menurut sistem perancangannya, girder terdiri dari girder precast yaitu girder beton yang
telah di cetak di pabrik tempat memproduksi beton kemudian beton tersebut di bawa ke
tempat pembangunan jembatan atau fly over dan pada saat pemasangan dapat menggunakan
girder crane. Selain girder precast, juga dikenal istilah on-site girder, yaitu girder yang di cor
di tempat pelaksanaan pembangunan jembatan, girder ini dirancang sesuai dengan
perancangan beton pada umumnya yaitu dengan menggunakan bekisting sebagai cetakannya.
Sehingga yang disebut jembatan sistem girder adalah sebuah struktur bangunan
jembatan yang komponen utamanya (balok) berbentuk girder. Girder ini dapat terbuat dari
beton bertulang, beton prategang, baja atau kayu. Panjang bentang jembatan girder beton
bertulang ini dapat sampai 25 m, dan untuk jenis girder yang menggunakan beton prategang
umumnya memiliki panjang bentang di atas 20 m sampai 40 m. Contoh jembatan girder yang
paling umum kita jumpai adalah jembatan sungai.
Setiap bentuk girder memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Girder
dengan profil balok I memiliki kelebihan pada pengerjaannya yang mudah serta cepat dalam
berbagai jenis kasus, namun jika jembatan yang akan dibangun memiliki bentuk kurva, girder
balok I menjadi lemah karena kurang kuat terhadap kekuatan puntir/memutar, yang sering
disebut sebagai torsi. Web kedua pada balok I perlu ditambahkan dalam gelagar kotak untuk
meningkatkan kekuatan stabilitas untuk menahan torsi, Hal ini membuat gelagar kotak/box
girder merupakan pilihan yang tepat untuk jembatan dengan bentuk kurva.
7
kelebihan dan keutungan masing-masing. Menurut bentuknya, jenis girder dapat dibedakan
menjadi :
a. Balok I
Girder dengan bentuk balok I sering disebut dengan PCI Girder (yang dibuat dari
material beton). Girder ini dapat terbuat dari bahan komposit ataupun bahan non komposit,
dalam memilih hal ini perlu dipertimbangkan berbagai hal seperti jenis kekuatan yang
diperlukan dan biaya akan akan dikeluarkan. Biasa dikenal dengan sebutan PCI-Girder.
Gambar 2. 1 Girder I
a. Box Girder
Box girder sangat cocok digunakan untuk jembatan bentang panjang. Biasanya box
girder didesain sebagai struktur menerus di atas pilar karena box girder dengan beton
prategang dalam desain biasanya akan menguntungkan untuk bentang menerus. Box girder
sendiri dapat berbentuk trapesium ataupun kotak. Namun bentuk trapesium lebih digemari
penggunaannya karena akan memberikan efisiensi yang lebih tinggi dibanding bentuk kotak.
8
Gambar 2. 2 Box Girder
b. Balok T
Balok T ekonomis untuk bentang 40-60 ft. Namun pada struktur jembatan miring,
perancangan balok T memerlukan rangka kerja yang lebih rumit. Perbandingan tebal dan
bentang struktur pada balok T yang dianjurkan adalah sebesar 0,07 untuk struktur bentang
sederhana dan 0,065 untuk struktur bentang menerus.
Gambar 2. 3 Balok T
9
2.1.2 Macam-Macam Girder Pada Jembatan
a. Plate Girder
Plate girder adalah elemen struktur lentur tersusun yang didesain dan difabrikasi untuk
memenuhi kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh penampang gilas panas biasa.
Bentuk plate girder yang paling umum dewasa ini didesain terdiri atas dua flens yang dilas
pada plat web yang relatif tipis . Gelagar plat akan ekonomis apabila panjang bentang yang
sedemikian rupa hingga biaya untuk keperluan tertentu bisa dihemat dalam perencanaan.
Gelagar plat bisa berbentuk kontruksi paku keeling, baut, atau las.
Jembatan box girder adalah sebuah jembatan dimana struktur atas jembatan terdiri dari
balok-balok penopang utama yang berbentuk kotak berongga. Box girder biasanya terdiri dari
elemen beton pratekan, baja structural, atay komposit baja dan beton bertulang. Bentuk
penampang dari box girder umumnya adalah persegi atau trapezium dan dapat direncanakan
terdiri atas 1 sel atau banyak sel.
10
Gambar 2. 5 Jembatan Box Girder
c. I Girder
I Girder merupakan jenis gelagar yang paling banyka di gunakan pada jembatan-
jembatan di indonesia, pada perkembangannya I girder yang di gunakan yaitu dengan metode
pratekan dan beton bertulang atau biasa disebut PCI Girder.
11
BAB III
METODE PELAKSANAAN PCI GIRDER
Tahap Pelaksanaan Pekerjaan adalah tahap realisasi design rencana menjadi sebuah
bangunan yang utuh. Pada tahap ini dibutuhkan metodologi yang efektif dalam
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan shop drawing. Metode yang dipakai dalam
pelaksanaan pekerjaan dapat berbeda meskipun untuk pekerjaan yang sama, hal ini
tergantung dari sumber daya dan kondisi lingkungan yang dihadapi. Perencanaan yang
matang mengenai tahapan-tahapan dalam menyelesaikan pekerjaan dilapangan mutlak
diperlukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan.
Berikut ini akan dijelaskan metode pelaksanaan fisik struktur atas jembatan gelagar
utama jembatan menggunakan PCI-Girder (Precast Consreete I Girder). Pekerjaan fisik di
lapangan tersebut meliputi pekerjaan persiapan, pekerjaan tanah, pekerjaan struktur (pondasi,
abutmen dan PCI-Girder).
Tahap awal pelaksanaan pekerjaan dimulai dengan memobilisasi semua keperluan yang
dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan dilapangan seperti tenaga kerja lapangan, personil
inti dan alat kerja. Proses mobilisasi alat berada dilakukan secara betahap sesuai keperlu-
annya sehingga tidak ada alat yang menumpuk tidak terpakai sehingga berpotensi meng-
hambat pelaksanaan dilapangan.
Proses mobilisasi pada jembatan ini meliputi :
Tenaga Kerja :
Personil inti lapangan.
Tenaga kerja harian
Bahan :
Papan nama proyek
Direksi Keet
12
Pagar sementara
Tenda pengecoran
Rambu lalu lintas
Lampu pengaman.
Peralatan :
Excavator
Vibrator roller
Tandem roller
Tire Roller
Asphalt finisher;
Asphalt sprayer
Genset;
Stamper;
Concrete Vibrator;
Air Compressor
Mobil crane
Mobil Concrete Pump
Bar bender
Bar cutter
Boogey trailer
Untuk membuat bidang datar pada pekerjaan pengukuran dan leveling lapangan ini
digunakan pesawat waterpass.
13
Membuat garis siku, untuk sudut-sudut bangunan
14
3.4 Pekerjaan Struktur
Pelaksanaan pekerjaan struktur ini terdiri dari dua sub bidang pekerjaan yaitu struktur
bagian bawah (pondasi dan abutmen) jembatan dan struktur atas jembatan.
Setelah pekerjaan pengukuran dan galian selesai, tahap berikutnya adalah pelaksanaan
pekerjaan pondasi. Pada pembangunan jembatan ini telah direncanakan menggunakan
pondasi tiang pancang. Tahapan pelaksanaan pondasi tiang pancang untuk jembatan A
meliputi :
Mobilisasi tiang pancang yang telah diproduksi di rumah produksi dengan spesifikasi
sesuai perhitungan ke lokasi proyek dengan menggunakan kendaraan truck besar.
Mengangkat tiang pancang menggunakan mobile crane dengan posisi titik angkat
sesuai perhitungan sehingga tidak terjadi patah dalam pengangkatan.
Surveyor melakukan pengukuran dilapangan untuk menentukan titik-titik sesuai
gambar rencana, kemudian digunakan theodolit untuk mengecek ketegakan
pemancangan, tiang pancang diangkat tegak lurus kemudian posisi ujung diesel
hammer dinaikkan dan topi paal dimasukkan pada kepala tiang pancang.
Ketegakkan posisi pemancangan dikontrol menggunakan 2 buah theodolit yang
dipasang dari dua arah untuk memastikan posisi tiang pancang tegak dan melakukan
control setiap 2 m, pemancangan dilakukan sampai dengan elevasi kedalaman yang
direncanakan.
Berat palu yang direkomendasikan adalah seberta 2 ton dengan tinggi jatuh palu tidak
boleh melampaui 2,5 meter.
Tiang pancang yang tersisa di atas elevasi rencana dikelupas betonnya sehingga tersisa
beli tulangan yang akan dipakai sebagai stek untuk dihubungkan dengan pile cap pada
abutmen jembatan
15
b. Pelaksanaan Struktur Atas
Pelaksanaan PCI girder dapat dilakukan setelah abutmen/pier sudah cukup umur. Pada
tahap dilaksanakan launching PCI-Girder dengan didatangkan ke lokasi kerja dalam bentuk
potongan, hal ini karena panjang bentang yang panjang, setelah PCI-Girder sampai dilokasi
maka dilanjutkan dengan penyatuan dengan cara stressing. Hal yang harus diperhatikan
dalam proses stressing ini adalah elevasi stressing bed. Lokasi post tensioning harus
diusahakan sedatar mungkin agar tidak menyebabkan girder mengalami perpindahan dalam
arah lateral. Pemotongan kabel strand dilakukan seminimal mungkin agar tidak ada kabel
yang terbuang.
Metode pelaksanaan pemasangan PCI Girder yang digunakan adalah metode mobile
crane, dengan panjang PCI Girder setelah terangkat adalah 40 meter, tinggi 2,1 meter, dan
berat 80 ton. PCI Girder tersebut didesain hanya untuk menerima beban vertikal dan tidak
menerima beban horisontal. Hal ini menyebabkan proses pengangkutan PCI Girder dari
lokasi penyimpanan (stockyard) sampai ke lokasi pemasangan harus dibuat sedatar dan
selurus mungkin. Karena untuk menghindarkan terjadinya gaya horisontal akibat gerakan
truk yang berlebihan yang dapat menyebabkan balok girder patah.
Tahapan pemindahan girder dimulai dari pabrikasi girder yang sudah disimpan di
stockyard diangkat menggunakan dua crane dan diletakkan pada boogie untuk di stressing.
Setelah selesai stressing tahap I (satu), Kemudian girder tersebut diangkut dengan boogie
untuk dikirim ke lokasi proyek. Selanjutnya, girder tersebut dilakukan stressing tahap II dan
dilakukan grouting lay out tendon. Bila girder selesai distressing dan digrouting, proses
selanjutnya girder tersebut siap untuk dierection (dilakukan pengangkatan).
Setelah proses erection grider selesai, selanjutnya dilakukan pemindahan grider ke pier
atau abutmen dengan menggunakan crane maupun launcher.
Launching PCI-Girder dilaksanakan menggunakan truss crane dimana pada prosesnya
diperlukan 2 (Dua) tahap dalam memasang PCI girder pada tempatnya.
Tahap 1; Instal Steel Truss Crane
16
Tahap 2; Launching PCI Girder
Sebelum dilaksanakan pemasangan PCI-Girder maka dilakukan terlebih dahulu
pemasangan truss crane. Truss crane dipasang membentuk Box Balance Cantilever dimana
tumpuannya berada pada tiga titik kaki jembatan yang sudah selesai dibangun sebelumnya.
Setelah Truss selesai diinstal maka dilanjutkan dengan pemasangan PCI -Girder tapi
terlebih dahulu apakah elastomerik terpasang dengan sempurna. Setelah mendapat
persetujuan dari konsultan pengawas maka pelaksanaan launching girder dapat dilanjutkan.
PCI-Girder di masukan kelokasi kerja dan diposisikan pada tempat yang dapat dijangkau oleh
hook crane yang terpasang pada steel truss. Setelah PCI girder terkait dengan kuat pada truss
crane selanjutnya dengan perlahan PCI Girder diluncurkan keposisinya pada elastomerik di
kedua sisi kepala jembatan.
Setelah girder terpasang pada posisinya, perlu dilakukan control ulang untuk
memastikan letak dengan sempurna. Setelah letak girder dirasa sempurna maka dipasang
pengaman brussing (besi pengikat) dengan menggunakan besi beton yang dilas antara
backwall dengan shear connector.
17
dilanjutkan memasang diafragma beton dengan cara cor ditempat. Diafragma berfungsi
mengakukan PCI-Girder dari pengaruh gaya melintang. Proses pembuatan diafragma dimulai
dari pemasangan bekisting diafragma dilanjutkan dengan penulangan dan dilanjutkan dengan
pengecoran menggunakan Beton Radymix K.300. waktu pengecoran dilaksanakan pada siang
dan malam hari secara menerus untuk mempercepat pelaksanaan pekerjaan berikutnya.
18
Gambar 3. 4 Enam buah bentang girder roboh setelah tersenggol oleh eskavator yang
tengah bekerja pada proyek tol Depok-Antasari
Gambar 3. 5 Empat girder ambruk pada proyek pembangunan Jalan Tol Pasuruan-
Probolinggo akibat tali crane putus pada saat proses pemasangan
19
Gambar 3. 6 Kegagalan pemasangan PCI girder pada proyek LRT Jabodebek rute
Kelapa Gading-Velodrome akibat gantungan crane mengalami pelonggaran sehingga
gelagar berotasi dan bracing baja tulangan tidak mampu menahan gaya guling
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
PCI-Girder (Precast Concrete I Girder) merupakan balok baja dengan profil I diantara
dua penyangga dapat berupa pier ataupun abutment pada suatu jembatan atau fly over.
Pemasangan PCI-Girder pada umumnya dilakukan dengan sistem mobile crane yang mana
perlu adanya pengawasan khusus saat proses pemasangan girder yang sesuai dengan SOP
untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan atau kegagalan pemasangan pada proyek yang
dapat mengakibatkan korban jiwa ataupun kerugian secara material
4.2 Saran
Sebelum dilakukan proses pemasangan PCI-Girder perlu dilakukan peninjauan atau
pemeriksaan ulang pada unit alat-alat berat di sekitar lokasi agar tidak membahayakan atau
menghalangi proses pemasangan girder seperti kasus yang terjadi pada kegagalan
pemasangan PCI-Girder akhir-akhir ini. Serta perlu adanya peninjauan ulang terhadap SOP
yang berlaku agar pada proyek mendatang tidak terjadi kegagalan seperti pada proyek yang
sebelumnya.
21
DAFTAR PUSTAKA
1
1