ID Analisis Kinerja Perusahaan Dengan Metode Balanced Scorecard Pada Kusuma Sahid P PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE

BALANCED SCORECARD PADA KUSUMA SAHID PRINCE


HOTEL SURAKARTA

Farida Styaningrum, Kohar Sulistyadi, Asri Laksmi Riani


Magister Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Email: [email protected]

Abstract
Kusuma Sahid Prince Hotel (KSPH) is one of the hotels in Surakarta. The
performance measurement at KSPH Surakarta all this time is only viewed from financial
aspect. The financially measurement of performance is not enough to reflect the actual
company performance, so it is needed the more comprehensive method of performance
measurement as a benchmark of target attainment of the company. Balanced Scorecard
is an alternative choice for the measurement of a company performance. The objective of
the research is to gain result about the application of Balanced Scorecard in measuring
performance at KSPH Surakarta in the year of 2011-2013 through four perspectives;
financial, customer, internal business process, also learning and development
perspective. This research used qualitative approach with descriptive method type job
and activity analysis. Data analysis technique used in this research was interactive
model. The result of this research shows that performance at KSPH Surakarta in the year
of 2011-2013 based on the analysis result toward the four perspectives of Balances
Scorecard achieves at 64,583%, it means that KSPH Surakarta has the good
performance quality in achieving target strategy for every perspective in Balanced
Scorecard.

Keywords: performance measurement, Balanced Scorecard, Kusuma Sahid Prince


Hotel (KSPH) Surakarta

PENDAHULUAN Metode Balanced Scorecard


Dunia bisnis saat ini merupakan alternatif pemilihan
berlangsung dalam iklim yang sangat pengukuran kinerja perusahaan. Metode
kompetitif. Perusahaan dituntut untuk Balanced Scorecard merupakan
lebih meningkatkan kinerja dalam seperangkat ukuran yang memberikan
persaingan bisnis dengan perbaikan pandangan menyeluruh mengenai bisnis
kualitas kinerja. Sistem pengukuran kepada para manajer secara cepat
kinerja perusahaan kebanyakan masih dalam lingkungan yang kompleks untuk
menggunakan sistem pengukuran sukses dalam persaingan.
tradisional, yaitu hanya mengukur
kinerja berdasarkan aspek keuangan Penelitian Martello et al. (2008)
(finansial). Ukuran keuangan (finansial) membahas tentang penggunaan metode
saja tidak dapat memberikan gambaran Balanced Scorecard dalam sebuah
yang riil mengenai keadaan perusahaan organisasi nirlaba (Cattarougus County
yang sesungguhnya karena mudah bintang Pusat Rehabilitasi) dalam
dimanipulasi sesuai dengan proses perencanaan strategis. Pusat
kepentingan manajemen. Konsep Rehabilitasi memfokuskan pada
pengukuran kinerja yang hanya perspektif konsumen dan keuangan
menitikberatkan pada aspek keuangan yang didasarkan pada kebutuhan Pusat
(finansial) saja mulai ditinggalkan untuk melaksanakan misi utama untuk
karena hanya mengejar tujuan konsumen serta kebutuhan untuk
profitabilitas untuk jangka pendek menjaga stabilitas keuangan. Tantangan
semata. ke depan Pusat Rehabilitasi adalah
untuk terus mengembangkan ukuran

32
Farida : Analisis Kinerja Perusahaan… (32-43) 33

hasil dari masing-masing departemen akibat dari empat perspektif dalam


untuk tujuan strategis Pusat dalam Balanced Scorecard dengan mengukur
jangka panjang. kinerja perusahaan berdasarkan pada
Hasil penelitian yang dilakukan persentase pertumbuhan atau
oleh Gimzauskiene dan Valanciene penurunan dalam mencapai target di
(2010) menunjukkan bahwa sistem setiap tahunnya. Hasil akhir dari
pengukuran kinerja dalam organisasi pengukuran kinerja dengan metode
Lithuanian akan efisien dan efektif ketika Balanced Scorecard dijadikan sebagai
bersifat multidimensi. Korelasi kuat bahan pertimbangan untuk perbaikan
antara keuangan, pasar, pelanggan, strategi perusahaan di masa yang akan
proses internal, dan langkah-langkah datang.
terkait intelektual membuktikan bahwa Kusuma Sahid Prince Hotel
hasil keuangan adalah titik akhir kinerja (KSPH) Surakarta merupakan
organisasi yang dapat dikelola sambil perusahaan yang bergerak di bidang
mengelola faktor nonkeuangan seperti jasa perhotelan. Selama ini KSPH
pelanggan, proses, dan modal Surakarta hanya menggunakan analisis
intelektual. laporan keuangan (rasio keuangan)
Panicker dan Seshadri (2013) untuk mengukur kinerja perusahaan.
membahas penggunaan Balanced Pengelolaan kinerja KSPH Surakarta
Scorecard untuk mengukur kinerja bank seharusnya mempertimbangkan
asing di India selama 2009-2012. Hasil keseimbangan antara aspek keuangan
penelitian menunjukkan bahwa kinerja dan nonkeuangan.
pada perspektif keuangan meningkat Pada tahun 2014, KSPH
pada 2009-2011. Perspektif proses Surakarta mulai merancang Balanced
internal tidak mengungkapkan perbaikan Scorecard untuk mengukur kinerja pada
yang signifikan pada tingkat setiap departemen. Pemahaman visi,
pertumbuhan tahunan rata-rata sekitar misi, strategi, dan tujuan perusahaan
2%. Skor Standard Chartered Bank lebih ditingkatkan dalam
pada perspektif pelanggan adalah yang pengimplementasian Balanced
terburuk. Perspektif pembelajaran dan Scorecard agar tujuan jangka panjang
pertumbuhan menunjukkan hasil baik. perusahaan dapat tercapai.
Bank telah mencetak hampir 100% pada Keunggulan penerapan
karyawan yang dinilai, pelatihan yang Balanced Scorecard yaitu untuk
diterima dan keterlibatan karyawan. memberikan ukuran yang dapat
Hasil dari beberapa penelitian dijadikan sebagai dasar dalam
yang telah dilakukan membuktikan perbaikan strategi. Pengukuran kinerja
bahwa metode Balanced Scorecard dengan pendekatan Balanced
dipandang cukup komprehensif dalam Scorecard diharapkan dapat menjadi
mengukur kinerja perusahaan. Metode pemicu dalam peningkatan kinerja
Balanced Scorecard dapat memotivasi perusahaan.
eksekutif dalam mewujudkan kinerja Penelitian ini bertujuan untuk
melalui empat perspektif yaitu memperoleh hasil tentang penerapan
keuangan, pelanggan, proses bisnis metode Balanced Scorecard dalam
interndal, serta pembelajaran dan pengukuran kinerja Kusuma Sahid
pertumbuhan, agar keberhasilan Prince Hotel Surakarta pada tahun
keuangan (finansial) perusahaan 2011-2013 melalui empat perspektif
bersifat berkesinambungan. yaitu perspektif keuangan, pelanggan,
Penelitian ini akan proses bisnis internal, serta
memfokuskan pada semua perspektif pembelajaran dan pertumbuhan.
dalam Balanced Scorecard yaitu
keuangan, konsumen, proses bisnis LANDASAN TEORI
internal, serta pembelajaran dan 1. Pengukuran Kinerja Perusahaan
pertumbuhan. Penelitian ini juga akan Kinerja perusahaan
mendeskripsikan hubungan sebab merupakan suatu ukuran yang
34 Jurnal Pendidikan Insan Mandiri : Vol. 3 No 1. (2014)

dipakai untuk mengukur diturunkan dari visi, strategi, dan


keberhasilan perusahaan dalam tujuan organisasi (Atkinson et al.,
mencapai tujuan yang telah 2012: 105).
ditetapkan. Pengukuran kinerja Balanced Scorecard
menurut Atkinson et al. (2012: 111) merupakan usaha sistematis dalam
adalah alat yang kuat untuk merancang sistem pengukuran
mengkomunikasikan dengan jelas dan kinerja yang menerjemahkan visi,
tanpa ambigu apa yang dimaksud misi, dan strategi organisasi menjadi
perusahaan terkait pernyataan tujuan, tujuan, pengukuran, dan inisiatif yang
misi, dan visi strategisnya. jelas.
Moeheriono (2012: 96) 3. Keunggulan dan Kelemahan
menyatakan bahwa pengukuran Balanced Scorecard
kinerja mempunyai pengertian suatu Keunggulan Balanced
proses penilaian tentang kemajuan Scorecard dalam sistem
pekerjaan terhadap tujuan dan perencanaan strategis menurut
sasaran dalam pengelolaan sumber Mulyadi (2014: 237-245) adalah
daya manusia untuk menghasilkan mampu menghasilkan rencana
barang dan jasa, termasuk informasi strategis yang memiliki karakteristik
atas efisiensi serta efektivitas sebagai berikut:
tindakan dalam mencapai tujuan 1) Komprehensif
organisasi. 2) Koheren
Peran pengukuran kinerja: 3) Terukur
komunikasi, klarifikasi, motivasi, 4) Seimbang
umpan balik, dan evaluasi dapat
digunakan perusahaan untuk Menurut Atkinson et al.
membandingkan kinerja saat ini (2012: 139-142) sedikitnya ada
dengan kinerja target, karyawan, dan empat kelemahan dalam membuat
manajer, sehingga dapat dan memasukkan ukuran serta
menentukan apakah perusahaan sistem manajemen baru ke
telah mencapai tingkat kinerja yang organisasi, yaitu:
diinginkan. 1) Manajemen senior tidak
2. Balanced Scorecard berkomitmen.
Balanced Scorecard 2) Tanggung jawab Balanced
dikembangkan pada tahun 1993 Scorecard tidak mengalir ke
oleh dua profesor Harvard Business bawah.
School, Robert Kaplan dan David 3) Solusi dirancang berlebihan
Norton. Menurut Kaplan dan Norton atau Balanced Scorecard
(2000: 16) Balanced Scorecard diperlukan sebagai peristiwa
adalah suatu kerangka kerja baru satu kali.
untuk mengintegrasikan berbagai 4) Balanced Scorecard
ukuran yang diturunkan dari strategi diperlakukan sebagai sistem
perusahaan. atau proyek konsultasi.
David (2009: 513) 4. Perspektif Keuangan (Finansial)
menyatakan bahwa Balanced Pengukuran kinerja
Scorecard merupakan sebuah keuangan akan menunjukkan apakah
proses yang memungkinkan perencanaan dan pelaksanaan
perusahaan mengevaluasi strategi strategi memberikan perbaikan yang
dari empat perspektif: kinerja mendasar bagi keuntungan
keuangan, pengetahuan konsumen, perusahaan. Menurut Kaplan dan
proses bisnis internal, serta Norton (2000: 23) tujuan keuangan
pembelajaran dan pertumbuhan. berhubungan dengan profitabilitas
Balanced Scorecard yang diukur.
mengukur kinerja organisasi Atkinson et al. (2012: 114)
berdasar empat perspektif yang menyatakan bahwa terdapat empat
berbeda namun berhubungan yang sub-tujuan perspektif yang dapat
Farida : Analisis Kinerja Perusahaan… (32-43) 35

memicu kinerja keuangan Menurut Atkinson et al.


perusahaan secara keseluruhan, (2012: 118) Perspektif proses
yaitu menaikkan pendapatan dan mengidentifikasi operasi penentu
margin atas pelanggan yang ada; keberhasilan, proses manajemen
memperluas penjualan dengan pelanggan, inovasi, serta aturan dan
pelanggan, produk, dan pasar baru; proses sosial yang harus
mengurangi biaya per unit produksi dilaksanakan organisasi dengan baik
produk dan jasa; serta meningkatkan demi mencapai tujuan pelanggan,
pemanfaatan aset. Faktor pendorong pertumbuhan pendapatan, dan
dalam perspektif keuangan harus profitabilitas.
disesuaikan menurut jenis industri, Mencapai proses
lingkungan persaingan, dan strategi keseluruhan yang baik, umumnya
setiap unit bisnis. mensyaratkan perusahaan memiliki
5. Perspektif Pelanggan tujuan dan ukuran untuk
Perspektif pelanggan memperbaiki proses di keempat
memungkinkan perusahaan untuk kelompok proses tersebut, sehingga
menyelaraskan antara kepuasan, manfaat dari tiap-tiap rangkaian
loyalitas, retensi, akuisisi, dan proses bertambah dari waktu ke
probabilitas dengan pelanggan dan waktu.
segmen pasar sasaran (Kaplan dan 7. Perspektif Pembelajaran dan
Norton, 2000: 55). Pertumbuhan
Menurut Atkinson et al. Perspektif yang keempat
(2012: 115) perspektif pelanggan dalam Balanced Scorecard yaitu
dalam pengukuran dengan Balanced pembelajaran dan pertumbuhan
Scorecard dapat diukur dengan mengidentifkasi tujuan bagi
kepuasan pelanggan, retensi keterpaduan orang, sistem, dan
pelanggan, akuisisi pelanggan, organisasi yang menciptakan
profitabilitas dari pelanggan, pangsa pertumbuhan dan perbaikan jangka
pasar, dan pangsa akun. panjang.
Setiap ukuran dalam Menurut Atkinson et al.
perspektif pelanggan harus (2012: 123-124) pembelajaran dan
disesuaikan dengan kelompok pertumbuhan menekankan pada
pelanggan sasaran yang diharapkan keahlian dan kemampuan karyawan,
dapat memberi pertumbuhan dan teknologi, dan keterpaduan
profitabilitas yang paling besar organisasi yang akan memicu
kepada perusahaan. perbaikan di sejumlah proses
6. Perspektif Proses Bisnis Internal penentu keberhasilan dalam
Perspektif proses bisnis pembelajaran dan pertumbuhan.
internal diawali dengan proses
inovasi menggali kebutuhan
pelanggan saat ini dan yang akan
datang serta mengembangkan
pemecahan kebutuhan, proses
operasi, penyampaian produk atau
jasa pada pelanggan saat ini dan
diakhiri dengan layanan purna jual
(Kaplan dan Norton, 2000: 80).

8. Penelitian yang Relevan


36 Jurnal Pendidikan Insan Mandiri : Vol. 3 No 1. (2014)

Gambar 1. Road Map Penelitian yang Relevan

Penelitian ini akan memberikan gambaran tingkat


mengembangkan sebuah model dan kinerja perusahaan secara
membahas tentang pengukuran keseluruhan. Hasil pengukuran
kinerja perusahaan berdasarkan kinerja perusahaan dapat dijadikan
penelitian terdahulu dengan metode bahan pertimbangan untuk perbaikan
Balanced Scorecard. berdasarkan strategi perusahaan yang akan
empat perspektif yaitu keuangan datang.
(finansial), pelanggan, proses bisnis Kerangka pemikiran tersebut
internal, serta pembelajaran dan dapat dibuat suatu paradigma
pertumbuhan. Penelitian ini akan penelitian sebagai berikut:
akan mendeskripsikan hubungan
sebab akibat dari empat perspektif
dalam Balanced Scorecard dengan
mengukur kinerja KSPH Surakarta
pada tahun 2011-2013. Visi dan Misi Perusahaan
9. Kerangka Pemikiran
Visi, misi, dan strategi Rencana Strategik
perusahaan dijabarkan ke dalam
empat perspektif dalam Balanced
Scorecard yaitu keuangan
Balanced Scorecard
(finansial), pelanggan, proses bisnis  Perspektif Keuangan
internal, serta pembelajaran dan (finansial)
pertumbuhan. Semua point tersebut  Perspektif Pelanggan
diterjemahkan dalam bentuk kriteria  Perspektif Proses Bisnis
keseimbangan dengan menentukan Internal
sasaran strategis, ukuran hasil, dan  Perspektif Pembelajaran dan
target, kemudian mengukur kinerja
dari masing-masing perspektif dalam
Pertumbuhan
Hasil Pengukuran
Balanced Scorecard. Kinerja Perusahaan
Hasil dari pengukuran kinerja
perusahaan dengan metode Tingkat Kualitas
Balanced Scorecard berdasarkan
Kinerja Perusahaan
empat perspektif tersebut dapat
Farida : Analisis Kinerja Perusahaan… (32-43) 37

Gambar 3. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ditinjau dari apek


Penelitian yang diteliti merupakan jenis penelitian
analisis kerja dan aktivitas (job and
METODE PENELITIAN activity analysis). Tujuannnya adalah
Penelitian ini akan dilakukan untuk membuat deskripsi secara
pada Kusuma Sahid Prince Hotel sistematis, faktual, dan akurat mengenai
(KSPH) Surakarta yang berada di Jalan beberapa fakta di KSPH Surakarta
Sugiyopranoto No. 20 Surakarta 57111 terkait dengan pengukuran kinerja
dengan pertimbangan bahwa di KSPH perusahaan dengan metode Balanced
Surakarta belum menggunakan alat Scorecard. Teknik pengumpulan data
pengukuran kinerja untuk mengukur yang digunakan yaitu observasi,
keberhasilan perusahaan dalam wawancara, dan analisis dokumen.
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Teknik analisis data yang digunakan
adalah model interaktif.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Perspektif Keuangan (Finansial)
Kinerja KSPH Surakarta keuntungan perusahaan pada tahun
dalam mencapai sasaran strategis 2011-2013 mengalami peningkatan.
dari perspektif keuangan (finansial) Tabel 1. Penilaian Kinerja KSPH
seperti pertumbuhan pendapatan, Surakarta dari Perspektif
meningkatkan Gross Operating Profit Keuangan
(GOP), dan meningkatkan
Tolak Ukur Pertumbuhan Hasil Skala Skor Hasil
Strategis yang Dicapai Penilaian Penilaian
2010-2011 2011-2013
Pertumbuhan 15,620% 17,350% 4 = >20% 3
Pendapatan 3 = 16%-20% (Baik)
2 = 11%-15%
1 = <10%
Gross 17,756% 16,076% 4 = >20% 3
Operating 3 = 16%-20% (Baik)
Profit 2 = 11%-15%
(GOP) 1 = <10%
Net Profit 23,790% 23,407% 4 = >20% 4
Margin 3 = 16%-20% (Sangat Baik)
(NPM) 2 = 11%-15%
1 = <10%
Skor yang Dicapai 10
Total Skor 12
Skor Kinerja Perusahaan 83,333%
Kesimpulan Sangat Baik
Sumber: Pengolahan data (2014)
Kualitas kinerja KSPH 2. Perspektif Pelanggan
Surakarta secara keseluruhan Kinerja KSPH Surakarta
berdasarkan penilaian dari perspektif dalam mencapai sasaran strategis
keuangan (finansial) dapat mencapai dari perspektif pelanggan seperti
nilai 83,333%. Pencapaian nilai meningkatkan kepuasan, retensi, dan
tersebut menunjukkan bahwa kinerja akuisisi pelanggan pada tahun 2011-
KSPH Surakarta dalam mencapai 2013 mengalami peningkatan.
sasaran strategis dalam perspektif Tabel 2. Penilaian Kinerja KSPH
keuangan (finansial) pada tahun Surakarta dari Perspektif Pelanggan
2011-2013 adalah “sangat baik”.
Tolak Ukur Pertumbuhan Hasil Skala Skor Hasil
Strategis yang Dicapai Penilaian Penilaian
38 Jurnal Pendidikan Insan Mandiri : Vol. 3 No 1. (2014)

2010-2011 2011-2013
Kepuasan Good Good 4 = Excellent 3
pelanggan 3 = Good (Baik)
2 = Fair
1 = Poor
Retensi 23,903% 26,330% 4 = 76%-100% 2
pelanggan 3 = 51%-75% (Cukup Baik)
2 = 26%-50%
1 = <25%
Akuisisi 5,101% 6,664% 4 = >8% 3
pelanggan 3 = 6%-8% (Baik)
2 = 3%-5%
1 = <2%
Skor yang Dicapai 8
Total Skor 12
Skor Kinerja Perusahaan 66,667%
Kesimpulan Baik
Sumber: Pengolahan data (2014)
Kualitas kinerja KSPH strategis dalam perspektif pelanggan
Surakarta secara keseluruhan pada tahun 2011-2013 adalah “baik”.
berdasarkan penilaian dari perspektif Kinerja yang baik menjadikan
pelanggan dapat mencapai nilai pelanggan dapat bertahan dan
66,667%. Pencapaian nilai tersebut menjadi pelanggan loyal.
menunjukkan bahwa kinerja KSPH
Surakarta dalam mencapai sasaran
3. Perspektif Proses Bisnis Internal
Kinerja KSPH Surakarta dengan memperdalam hubungan
dalam mencapai sasaran strategis dengan pelanggan, dan
dari perspektif proses bisnis internal meningkatkan inovasi produk pada
seperti meningkatkan pelayanan, tahun 2011-2013 mengalami
proses manajemen pelanggan perbaikan.
Tabel 3. Penilaian Kinerja KSPH Surakarta dari Perspektif Proses Bisnis Internal
Tolak Ukur Realisasi Skala Skor Hasil
Target
Strategis 2011 2012 2013 Penilaian Penilaian
Proses Maks. 24 24 24 24 4 = 24 jam 4
Pelayanan Jam Jam Jam Jam 3 = 17-24 jam (Sangat
2 = 9-16 jam Baik)
1 = <8 jam
Proses Customer 4 kali 4 kali 4 kali 4 = >6 kali 2
Manajemen Gathering 3 = 5-6 kali (Cukup
Pelanggan minimal 4 2 = 3-4 kali Baik)
kali dalam 1 = 1-2 kali
setahun

Proses 2 inovasi Lebih Lebih Lebih 4 = >4 inovasi 3


Inovasi dalam dari 2 dari 2 dari 2 3 = 3-4 inovasi (Baik)
setahun 2 = 1-2 inovasi
1 = tidak ada
inovasi
Skor yang Dicapai 9
Total Skor 12
Skor Kinerja Perusahaan 75%
Kesimpulan Baik
Sumber: Pengolahan data (2014)
Farida : Analisis Kinerja Perusahaan… (32-43) 39

Kualitas kinerja KSPH tersebut menunjukkan bahwa kinerja


Surakarta secara keseluruhan KSPH Surakarta dalam mencapai
berdasarkan penilaian dari perspektif sasaran strategis dalam perspektif
proses bisnis internal dapat proses bisnis internal pada tahun
mencapai nilai 75%. Pencapaian nilai 2011-2013 adalah “baik”.
4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Penilaian kinerja pada KSPH ditinjau dari perspektif pembelajaran
Surakarta dengan menggunakan dan pertumbuhan disajikan dalam
metode Balanced Scorecard yang tabel berikut.
Tabel 4. Penilaian Kinerja KSPH dari Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Tolak Ukur Pertumbuhan Hasil Skala Skor Hasil
Strategis yang Dicapai Penilaian Penilaian
2010-2011 2011-2013
Pelatihan 7,160% (2,600%) 4 = >15% 1
Karyawan 3 = 11%-15% (Kurang Baik)
2 = 6%-10%
1 = <5%
Produktivitas 13,252% 19,562% 4 = >30% 2
Karyawan 3 = 21%-30% (Cukup Baik)
2 = 11%-20%
1 = <10%
Turn Over (50,794%) (66,129%) 4 = >95% 1
Karyawan 3 = 86%-95% (kurang Baik)
2 = 76%-85%
1 = <75%
Skor yang Dicapai 4
Total Skor 12
Skor Kinerja Perusahaan 33,333%
Kesimpulan Cukup Baik
Sumber: Pengolahan data (2014)
Kualitas kinerja KSPH keseluruhan mencapai nilai 33,333%.
Surakarta dalam mencapai sasaran Pencapaian nilai tersebut
strategis dari perspektif menunjukkan bahwa kinerja KSPH
pembelajaran dan pertumbuhan Surakarta dalam mencapai sasaran
seperti meningkatkan pelatihan strategis dalam perspektif
karyawan, meningkatkan pembelajaran dan pertumbuhan
produktivitas karyawan, dan pada tahun 2011-2013 adalah “cukup
meningkatkan kepuasan karyawan baik”.
pada tahun 2011-2013 secara
5. Pengukuran Kinerja Kusuma Sahid Prince Hotel Surakarta dengan Metode
Balanced Scorecard pada Tahun 2011-2013
Hasil pengukuran kinerja perspektif dalam Balanced
perusahaan secara keseluruhan Scorecard. Hasil perhitungan adalah
dilakukan dengan menjumlah hasil sebagai berikut:
pencapaian nilai dari setiap
Tabel 5. Penilaian Kinerja KSPH Surakarta dengan Balanced Scorecard
Perspektif Hasil yang Dicapai Kriteria
Perspektif Keuangan (Finansial) 83,333% Sangat Baik
Perspektif Pelanggan 66,667% Baik
Perspektif Proses Bisnis Internal 75% Baik
Perspektif Pembelajaran dan 33,333% Cukup Baik
Pertumbuhan
Rata-Rata Hasil yang Dicapai 64,583% Baik
Sumber: Pengolahan data (2014)
40 Jurnal Pendidikan Insan Mandiri : Vol. 3 No 1. (2014)

Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode


dan perhitungan dari setiap Balanced Scorecard mencapai nilai
perspektif dalam Balanced Scorcard 64,583%. Pencapaian nilai tersebut
yang ditunjukkan pada tabel di atas, menunjukkan bahwa kinerja KSPH
diperoleh hasil bahwa kinerja KSPH Surakarta pada tahun 2011-2013
Surakarta secara keseluruhan memiliki kinerja yang “baik”.

KESIMPULAN menunjukkan bahwa KSPH


Kesimpulan hasil analisis data Surakarta memiliki kualitas kinerja
dan pembahasan tentang pengukuran yang baik dalam mencapai sasaran
kinerja dengan metode Balanced strategis yang ditentukan.
Scorecard pada Kusuma Sahid Prince
Hotel (KSPH) Surakarta pada tahun SARAN
2011-2013 adalah: Saran yang dapat penulis
1. Kualitas kinerja KSPH Surakarta berikan berdasarkan simpulan hasil
pada perspektif keuangan (finansial) penelitian dan implikasi penelitian
mencapai hasil sebesar 83,333% adalah:
yang berarti sangat baik. KSPH 1. Kusuma Sahid Prince Hotel
Surakarta dapat mencapai target Surakarta hendaknya mulai
pertumbuhan pendapatan, Gross mempertimbangkan aspek kinerja
Operating Profit, dan net profit keuangan dan nonkeuangan dengan
margin di setiap tahunnya. menerapkan Balanced Scorecard
2. Kualitas kinerja KSPH Surakarta dalam pengukuran kinerja
pada perspektif pelanggan mencapai perusahaan agar mampu
hasil sebesar 66,667% yang berarti mewujudkan visi dan misi
baik. KSPH Surakarta dapat perusahaan dengan melakukan
meningkatkan jumlah pelanggan perencanaan strategis yang matang.
baru dan memberi kepuasan kepada 2. Kusuma Sahid Prince Hotel
pelanggan. Surakarta perlu meningkatkan
3. Kualitas kinerja KSPH Surakarta promosi untuk menarik pelanggan
pada perspektif proses bisnis internal dan memperluas pangsa pasar
mencapai hasil sebesar 75% yang dengan tujuan meningkatkan
berarti baik. KSPH Surakarta dapat penjualan yang akhirnya dapat
memaksimalkan waktu untuk meningkatkan keuntungan
memberikan layanan yang prima perusahaan.
kepada pelanggan dan menghasilkan 3. Kusuma Sahid Prince Hotel
beberapa produk baru yang dapat Surakarta perlu meningkatkan
memenuhi kebutuhan pelanggan. pelayanan dalam memenuhi
4. Kualitas kinerja KSPH Surakarta kebutuhan pelanggan dengan
pada perspektif pembelajaran dan menciptakan inovasi dalam produk
pertumbuhan mencapai hasil dan menjalin hubungan baik dengan
sebesar 33,333% yang berarti cukup pelanggan agar dapat
baik. KSPH Surakarta belum mempertahankan loyalitas
maksimal dalam mengembangkan pelanggan.
kemampuan serta keahlian para 4. Kusuma Sahid Prince Hotel
karyawannya sehingga produktivitas Surakarta perlu meningkatkan
karyawan kurang maksimal dan pelatihan karyawan dan pemberian
tingkat turn over karyawan pelatihan haruslah disesuaikan
mengalami peningkatan. dengan tugas dan tanggung jawan
5. Kinerja KSPH Surakarta secara karyawan agar kompetensi karyawan
keseluruhan berdasarkan empat meningkat.
perspektif dalam Balanced Scorecard 5. Kusuma Sahid Prince Hotel
mencapai hasil sebesar 64,583%. Surakarta hendaknya lebih
Pencapaian hasil tersebut memperhatikan kebutuhan dan
Farida : Analisis Kinerja Perusahaan… (32-43) 41

kesejahteraan karyawan agar komunikasi dan hubungan baik


produktivitas karyawan dapat optimal sehinggan menciptakan kenyamanan
serta memiliki dedikasi yang tinggi dalam lingkungan kerja.
terhadap perusahaan. 7. Peneliti yang ingin melakukan
6. Kusuma Sahid Prince Hotel penelitian sejenis tentang Balanced
Surakarta hendaknya lebih Scorecard hendaknya melakukan
memperhatikan hubungan yang pengukuran kinerja perusahaan
terjalin antara pimpinan dan dengan menambah beberapa ukuran
karyawan bawah, maupun hubungan kinerja yang belum dapat terukur
antarkaryawan bawah agar terjalin dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Iqra, Umair, Tahira, Rashid, Pakistan. International J. of
Yahya, dan Naeem, Basharat. Innovative and Applied Finance.
2013. Developments on pp. 1-12.
Balanced Scorecard: A
Historical Review. World Hindawi, Wanas A. W. dan Zureikat,
Applied Sciences J. 21 (1): 134- Khaled K. 2013. Measurement
141. The Marketing Performance for
The Jordanian Pharmaceutical
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Companies by using Balanced
Penelitian: Suatu Pendekatan Scorecard. European J. of
Praktik. Jakarta: PT. Rineka Business and Management Vol.
Cipta. 5, No. 4, pp. 228-247.

Atkinson, Anthony A., Kaplan, Robert S., Kaplan, Robert S. dan Norton, David P.
Matsumura, Ella Mae, dan 2000. Balanced Scorecard:
Young, S. Mark. 2012. Menerapkan Strategi Menjadi
Akuntansi Manajemen, Edisi Aksi. Jakarta: Erlangga.
Kelima, Jilid 2. Jakarta: Indeks.
Lawson, Assion, Mukankus, Laurence,
David, Fred R. 2009. Manajemen dan Miller, Gleen. 2008. An
Strategis: Konsep, Edisi 12, Adaptation Of The Balanced
Buku 1. Jakarta: Salemba Scorecard For E-Government
Empat. Service Delivery: A Content
Analysis. J. of Service Science
Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Metodologi Vol. 1, No. 1, pp. 75-82.
Penelitian dan Teknik
Penyusunan Skripsi. Jakarta: Lehmann, Donald R., Zahay, Debra, dan
Rineka Cipta. Peltier, James W. 2013. Survey
Analyze Customer Relationship
Gimzauskiene, Edita, dan Valanciene, Management using Balanced
Loreta. 2010. Efficiency of Scorecard. J. of Interactive
Performance Measurement Marketing 27, pp 1–16.
System: The Perspektive of
Decision Making. Economics Makhijani, Naresh dan Creelman,
and Management. pp. 917-923. James. 2012. Menciptakan
Balanced Scorecard untuk
Hanif, Nadia, Ahmad, Zafar, Farooq, Organisasi Jasa Keuangan.
Sadia, dan Farid, Hasan. 2013. Jakarta: Erlangga.
Balanced Scorecard as a
Spontaneous Performance Martello, Michael, Watson, John G. dan
Measurement Tool: A Case of Fischer, Michael J. 2008.
Insurance Companies in Implementing A Balanced
42 Jurnal Pendidikan Insan Mandiri : Vol. 3 No 1. (2014)

Scorecard In A Not-For-Profit Scorecard (Studi Kasus:


Organization. J.of Business & Koperasi Produksi Susu (KPS)
Economics Research Vol. 6, No. Bogor Jawa Barat). J. NeO-Bis
9, pp. 67-80. Vol. 7, No. 1, pp. 1-16.

Miles, Matthew B, dan Huberman, A. Putrayasa, Agus. 2011. Pengukuran


Michael. 1994. Qualitative Data Kinerja Ditinjau dari Empat
Analysis: An Expanded Perspektif Balanced Scorecard
Sourcebook. California: Sage pada Koperasi Mertha Yasa di
Publication. Desa Panarungan. J. Bisnis dan
Kewirausahaan, Vol. 7, No. 3,
Moeheriono. 2012. Indikator Kinerja pp. 141-149.
Utama (IKU): Perencanaan,
Aplikasi, dan Pengembangan. Qin, S. Y., Atkin, A. S. dan Yu, H. 2013.
Jakarta: Rajawali Pers. Balanced Scorecard Approach
to Evaluate Business
----------. 2012. Pengukuran Kinerja Performance Measurement
Berbasis Kompetensi. Jakarta: Using Web Tools in E-Tourism.
Rajawali Pers. International J. of Computing
Science and Communication
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi Technologies, Vol. 5, No. 2, pp.
Penelitian Kualitatif. Bandung: 822-828.
Remaja Rosdakarya.
Rompho, Nopadol. 2011. Why the
Mulyadi. 2001. Alat Manajemen Balanced Scorecard Fails in
Kontemporer untuk SMEs: A Case Study.
Pelipatganda Kinerja Keuangan International J. of Business and
Perusahaan. Jakarta: Salemba Management Vol. 6, No. 11, pp.
Empat. 39-46.

----------. 2014. Sistem Terpadu Santoso, Joko, Yantu, M.R dan


Pengelolaan Kinerja Personel Sulaeman. Pengukuran Kinerja
Berbasis Balanced Scorecard. Sumberdaya Manusia: Suatu
Yogyakarta: UUP STIM YKPN. Pendekatan Balanced
Scorecard (Studi Kasus pada
Narbuko, Cholid dan Achmadi, Abu. Industri Tahu Mitra Cemangi
2004. Metodologi Penelitian. Kelurahan Boyaoge Kecamatan
Jakarta: Bumi Aksara. Palu Barat Kota Palu. e-J.
Agrotekbis Vol. 1, No. 3,
Nazir, Moh. 2011. Metode Penelitian. pp:259-266.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Sapardianto. 2013. Analisis
Panicker, Sunita dan Seshadri, Vinita. Pengukuran Kinerja
2013. Devising a Balanced Perusahaan dengan Konsep
Scorecard to determine Balanced Scorecard (Studi
Standard Chartered Bank's Kasus Pada PT Trustco Insan
Performance: A Case Study. Mandiri Samarinda). e-J
International J. of Business Administrasi Bisnis, Vol. 1, No.
Research and Development Vol. 2, pp: 94-103.
2 No. 2, pp. 35-42.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Purwono, Joko, Sugyaningsih, Sri, dan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Roseriza, Anisa. 2013. Analisis Bandung: Alfabeta.
Kinerja Koperasi Produksi Susu
dengan Pendekatan Balanced
Farida : Analisis Kinerja Perusahaan… (32-43) 43

Sulistyo, Tommy. 2007. Analisis Sapardianto. 2013. Analisis


Penggunaan Balanced Pengukuran Kinerja
Scorecard sebagai Alat Ukur Perusahaan dengan Konsep
Kinerja pada PT. Pan Brothers Balanced Scorecard (Studi
Tbk V-Surakarta. Tesis S2 Kasus Pada PT Trustco Insan
Fakultas Ekonomi UNS. Mandiri Samarinda). e-J
Surakarta. (Unpublished) Administrasi Bisnis, Vol. 1, No.
2, pp: 94-103.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Wibisono, Dermawan. 2006. Bandung: Alfabeta.
Manajemen Kinerja: Konsep,
Desain, dan Teknik Sulistyo, Tommy. 2007. Analisis
Meningkatkan Daya Saing Penggunaan Balanced
Perusahaan. Jakarta: Erlangga. Scorecard sebagai Alat Ukur
Kinerja pada PT. Pan Brothers
Zhang, Yansheng dan Li, Longyi. 2009. Tbk V-Surakarta. Tesis S2
Study on Balanced Scorecard of Fakultas Ekonomi UNS.
Commercial Bank in Surakarta. (Unpublished)
Performance Management
Wibisono, Dermawan. 2006.
System pp. 206-209.
Manajemen Kinerja: Konsep,
Proceedings of the 2009
Desain, dan Teknik
International Symposium on Meningkatkan Daya Saing
Web Information Systems and Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Applications (WISA’09). China.
Zhang, Yansheng dan Li, Longyi. 2009.
Santoso, Joko, Yantu, M.R dan Study on Balanced Scorecard of
Sulaeman. Pengukuran Kinerja Commercial Bank in
Sumberdaya Manusia: Suatu Performance Management
Pendekatan Balanced System pp. 206-209.
Scorecard (Studi Kasus pada Proceedings of the 2009
Industri Tahu Mitra Cemangi International Symposium on
Kelurahan Boyaoge Kecamatan Web Information Systems and
Palu Barat Kota Palu. e-J. Applications (WISA’09). China.
Agrotekbis Vol. 1, No. 3,
pp:259-266.