Faktor Peran Perawat Dalam Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur
Faktor Peran Perawat Dalam Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur
Faktor Peran Perawat Dalam Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur
1, Oktober 2014
Abstract
Medical Recordis necessarythingtonote, many roles ofmedical personnelwhoare veryinfluentialin theMedical
Recordfilefilling. One of the roleis thenurse’s role, becausenurseismedical professionalwhomoreoftencontact
withthe patientthan doctor. Types ofthis research isquantitative, and subject of research are nurses from the
entire roomat RumahSakitHarumSismaMedikaJakartaTimur. Theresearch wasconducted inApril-May2012
in Jakarta. TotalPopulationsare 100 people and Samples are117respondents. Resultshowedthat there is
no significant relationship between independent and dependent variablesbecausethe knowledgeandskill
ofrespondents are already good. Incompletedata of 42.91% were found during January-March 2012. Theresults
ofMedical RecordsQuality were amounted that56% of respondentsweregood and43% of respondents were not
good. Result of Bivariateanalysis that there are significant relationshipbetweenknowledgeandmedical record
qualitywiththe p-value of 0.027. The assessment resultsforrespondent knowledgeof medical record quality
wereobtained50% good knowledge and50% bad knowledge, theresults ofrespondent skills wereobtained68%
good skill and 32% bad skill. Based on theresearch results, medical recordsteam andthe headof nursing
atRumahSakitHarumSismaMedikaEast Jakartaare expected toprovidemoretrainingto nurses from entire room
includedhead room and attending nurse.
Abstrak
Rekam Medis merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan, banyak peran tenaga medis yang sangat
berpengaruh dalam pengisian berkas Rekam Medis. Salah satunya adalah peran perawat, karena perawat adalah
tenaga medis yang sangat sering bersentuhan dengan pasien selain dokter. Jenis penelitian kuantitaif dengan
subjek penelitian adalah para Perawat seluruh ruangan di RS Harum Sisma Medika Jakarta Timur. Proses
penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2012 di Kota Jakarta. Jumlah Populasi 117 dan Sampel
100 responden. Hasil penelitian menunjukkan antara variabel independen dan dependen tidak terjadi hubungan
yang bermakna atau signifikan dikarenakan dari segi pengetahuan dan keterampilan responden diketahui sudah
baik. Didapat angka tidak lengkapnya data selama bulan Januari-Maret tahun 2012 sebesar 42,91%, dan dengan
hasil Mutu Rekam Medis berjumlah 56% responden yang baik dan 43% responden yang kurangbaik. Dan dari
penghitungan Bivariat diperoleh adanya hubungan yang bermakna atau siginifikan antara pengetahuan dan
mutu rekam medis dengan p-value 0,027. Hasil penilaian dari pengetahuan responden terhadap mutu rekam
medis diperoleh hasil 50% berpengetahuan baik dan 50% berpengetahuan buruk, sedangkan pada keterampilan
diperoleh hasil sebesar 68% responden memiliki keterampilan baik dan 32% memiliki keterampilan buruk.
Berdasarkan hasil penelitian, maka pihak rekam medis dan kepala keperawatan di Rumah Sakit Harum Sisma
Medika Jakarta Timur diharapkan bisa memberikan pelatihan secara lebih kepada petugas perawat diseluruh
ruangan termasuk kepala ruangan dan perawat jaga.
50 50
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...
51
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014
dalam rekam medis belum sepenuhnya diketahui. Untuk Usia perawat yang mencapai (67%) adalah
Sehinggapenulistertarikuntukmenelitifaktor perawat usia dari < 25 Tahun – 30 Tahun. Untuk lama masa
dalam pengisian berkas Rekam Medis terhadap mutu kerja perawat di Rumah Sakit Harum Sisma Medika
Rekam Medis di Rumah Sakit Harum Sisma Medika ini terbanyak ada dalam masa kerja < 3 – 5 Tahun
Jakarta Timur. sebesar (54%), dan persentase terendah (36%) adalah
5 – 10 Tahun masa kerja.
52
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...
53
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014
54
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...
55
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014
56
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...
rekam medis). Dari hasil analisa diperoleh pula nilao Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri
OR=0,985 artinya keterampilan buruk pada perawat dari usia, dan lama masa kerja. Dari 100 responden
mempunyai peluang 0,985 kali untuk menyebabkan terdapat 67 (67%) responden pada usia < 30 tahun,
buruknya mutu dalam pengisian berkas rekam medis pada usia > 30 tahun berjumlah 34 responden
dibandingkan perawat yang berketerampilan baik. (34%). Penelitian ini menggambarkan tidak adanya
hubungan yang bermakna antara usia terhadap
mutu rekam medis. (p value = 0,966) dan odds
PEMBAHASAN Ratio (OR) sebesar 1,113. Dilihat dari hasil diatas
dapat disimpulkan bahwa kemungkinan semakin
Keterbatasan Kualitas Data
bertambahnya usia,maka ingatan dan ketelitian
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dalam mengerjakan sesuatu semakin menurun,
yang diisi oleh responden itu sendiri bersifat dan pada usia > 30 tahun kemungkinan melakukan
subyektif, sehingga kebenaran data tergantung kesalahan 1x lebih sering dibandingkan pada
kepada keseriusan dan kejujuran responden dalam responden yang berusia < 30 tahun.
mengisi kuesioner, selain itu, kuesioner yang
diajukan mencakup pengetahuan dan keterampilan Pada lama masa kerja responden yang terbanyak
pada pengisian berkas rekam medis terhadap mutu adalah <5 tahun berjumlah 54 responden (54%),
Rekam Medis yang mereka ketahui. dan masa kerja > 5 tahun berjumlah 36 responden
(36%). Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa
Keterbatasan Variabel Penelitian tidak adanya hubungan yang bermakna antara masa
lama kerja responden dengan mutu rekam medis (p
Terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan
value = 0,614) dan Odds Ratio (OR) sebesar 0,517.
pengetahuan keterampilan dalam mutu rekam medis
maka bisa disimpulkan hasil penelitian tidak sesuai
perawat, tetapi karena keterbatasan yang ada maka
hanya dipilih beberapa variabel saja. Pemilihan dengan apa yang dikatakan oleh (Notoatmodjo,2003)
variabel didasarkan pada teori dan penelitian bahwa semakin lama seseorang bekerja semakin
sebelumnya, walaupun demikian masih ada variabel- baik pula dalam memberikan pelayanan, baik
variabel lain yang masih bisa diteliti yang berkaitan dalam medis dan pendokumentasian. Dari hasil
dengan Mutu Rekam Medis. yang didapat, bisa diambil kemungkinan bahwa
dilihat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi,kemungkinan responden yang masa
Keterbatasan Instrumen Penelitian
kerjanya <5 tahun sudah mengikuti perkembangan
Instrumen penelitian secara keseluruhan adalah tersebut dan menerapkannya di tempat kerja
kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. mereka,sedangkan responden yang bekerja > 5 tahun
Kelemahan dari instrumen menggunakan kuesioner kemungkinan tidak mengikuti perkembangan dan
adalah pertanyaan pada kuesioner berbentuk kemajuan ilmu pengetahuan tentang rekam medis
tertutup, terstruktur, sehingga tidak membuka dan kemungkinan untuk melakukan kesalahan
peluang dikemukakan jawaban lain oleh responden. sebesar 0,517 dibandingkan dengan responden yang
Alasan-alasan yang lebih mendalam tidak dapat lama masa kerjanya >5 tahun.
ditemukan kaena tidak hanya intrumen yang
memungkinkan jawaban menjadi lebih mendalam.
Dengan pengumpulan data melalui kuesioner Hubungan antara Pengetahuan Responden dan
terdapat kelemahan tersendiri, dikarenakan kuesioner Mutu Rekam Medis
dengan pertanyaan yang sangat terbatas dan diisi Pengetahuan responden pada penelitian ini bagi
langsung oleh responden yang kemungkinan berbeda menjadi dua kategori Baik dan Buruk. Dari 100
persepsi dan jawaban yang mungkin cenderung responden terdapat 50 (50%) berpengetahuan Baik,
kepada jawaban ideal yang tidak sesuai dengan dan 50 (50%) responden berpengetahuan Buruk,
kondisi yang sebenarnya. dimana hasil ini didapat dari jawaban kuesioner
Hubungan antara Karakteristik Responden dari pertanyaan tentang pengetahuan berjumlah 8
(Usia dan Lama Kerja) terhadap Mutu Rekam pertanyaan. Penelitian ini menggambarkan adanya
Medis hubungan yang bermakna antara pengetahuan
terhadap mutu rekam medis. (p value = 0,277) dan
57
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014
odds Ratio (OR) sebesar 2,705. Sebagian besar 3. Karateristik Lama Masa Kerja < 5 tahun
pengetahuan seseorang diperoleh dari melalui berjumlah 54 (54%) dan > 5 tahun sebanyak
indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan 36(36%).
(mata). (Notoatmodjo, 2005) jadi dengan kata lain, 4. Hasil analisis bivariat berdasarkan hubungan
pengetahuan responden dapat baik jika mereka sering Chi-Square karateristik usia/umur, lama masa
bertukar pendapat dan membaca, jadi kemungkinan kerja, terhadap Mutu Berkas Rekam Medis, hasil
dari hasil penelitian ini adalah bahwa 50 responden yang didapat adalah Usia/Umur (p value =0,966
berpengetahuan Baik dikarenakan peka terhadap dan OR=1,113), Lama Masa Kerja (p value =
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang 0,164 dan OR=0,517), karena nilai P-value
rekam medis yang berkembang pada saat sekarang lebih besar dari 0.005, maka dapat disimpulkan
dibandingkan 50 responden yang berpengetahuan bahwa tidak mempergaruhi antara karateristik
Buruk, serta responden yang berpengetahuan Buruk
responden (Umur/Usia dan Lama Masa Kerja)
kemungkinan melakukan kesalahan sebesar 2x lebih
terhadap mutu berkas rekam medis dirumah
besar dibandingkan responden yang berpengetahuan
Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur.
Baik.
5. Pengetahuan responden yang berpengetahuan
Baik sebanyak 50 orang (50%) dan responden
Hubungan antara Keterampilan Responden dan yang berpengetahuan buruk berjumlah 50 orang
Mutu Rekam Medis (50%).
Keterampilan responden pada penelitian ini bagi 6. F a k t o r k e t e r a m p i l a n r e s p o n d e n y a n g
menjadi dua kategori Baik dan Buruk. Dari 100 berketerampilan baik berjumlah 68 (68%), dan
responden terdapat 68 (68%) berketerampilan berketerampilan buruk berjumlah 32 (32%).
Baik, dan 32 (32%) responden berketerampilan 7. Hasil bivariat berdasarkan hubungan Chi-
Buruk. Penelitian ini menggambarkan tidak adanya Square antara pengetahuan terhadap Mutu
hubungan yang bermakna antara keterampilan Berkas Rekam Medis adalah dengan (p value
responden dalam pengisian berkas rekam medis = 0,027 dan OR = 2,705) menunjukkan bahwa
terhadap mutu rekam medis. (p value = 1,000) dan antara pengetahuan dan mutu rekam medis
odds Ratio (OR) sebesar 0,985. Hal itu disebabkan terdapat hubungan yang bermakna karena
kemungkinan dari ketelitian dari responden dalam mengingat P-value lebih kecil dari 0,005, dan
mengisi berkas rekam medis sudah baik. dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan responden dalam rekam medis
Keterampilan/Pengetahuan pegawai terdiri dari
sangat penting dalam mengetahui ukuran mutu
kemampuan potensi dan kemampuan reality. Artinya,
pegawai yang memiliki kemampuan diatas rata-rata rekam medis dengan benar. Sedangkan hasil dari
dengan pendidikan atau pengetahuan memadai keterampilan adalah (p value = 1,000 dan OR
untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari, maka = 0,985) karena nilai P-value lebih besar dari
ia akan lebih mudah mencapai kinerja(prestasi) 0,005 maka hasil dapat dinyakan tidak adanya
yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu hubungan yang bermakna antara keterampilan
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan dan mutu rekam medis, walau sebenarnya
keahliannya (Ridwan,2008). keterampilan sangat bisa mempunyai hubungan
yang bermakna namun hasil dari penelitian ini
menunjukkan hasil yang berbeda.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Karateristik jenis kelamin pada responden
terbanyak pada Perempuan mencapai 95
responden (95%) dan Laki-Laki berjumlah 5 Alamsyah, Dedi. 2011. Manajemen Pelayanan
repsonden (5%). Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
2. Karateristik kelompok usia/umur responden Boekitman, Paul. 1996. Faktor-faktor yang
yang paling banyak yaitu pada usia <30 tahun berhubungan dengan Mutu Rekam Medis
berjumlah 67 (67%) responden dan paling Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP
sedikit >30 tahun 34 (34%). Fatmawati. Jakarta: FKM UI
58
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...
Departemen Kesehatan R.I. 2008. Peraturanmenteri Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu kesehatan masyarakat
kesehatan no. 789a/Men.Kes/Per/2008 (Prinsip-prinsipdasar). Jakarta: Rineka Cipta.
tentang Rekam Medis/Medical Record.
Jakarta:Depkes RI. _____________. 2005. Ilmu kesehatan masyarakat
(Prinsip-prinsipdasar). Jakarta: Rineka Cipta.
Hatta, G., R. 1986. Peranan Rekam Medis dalam
Tanggung Gugat Praktik Profesional Tenaga Kusuma, D., Fauziah, A. 2009. Informatika
Kesehatan .Kumpulan Makalah Seminar Kesehatan. Yogyakarta: Graha Mulia.
Nasional dalam Kongresdan Rakernas I – III
PORMIKI, 52 – 80.
59