Faktor Peran Perawat Dalam Pengisian Berkas Rekam Medis Di Rumah Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.

1, Oktober 2014

FAKTOR PERAN PERAWAT DALAM PENGISIAN BERKAS REKAM


MEDIS DI RUMAH SAKIT HARUM SISMA MEDIKA JAKARTA
TIMUR

Alpi Cintya1, Diana Barsasella2


1
Alumni Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat STIKes Persada Husada Indonesia
2
Dosen Program Studi DIII PIKES Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya
1
[email protected], [email protected]

Abstract
Medical Recordis necessarythingtonote, many roles ofmedical personnelwhoare veryinfluentialin theMedical
Recordfilefilling. One of the roleis thenurse’s role, becausenurseismedical professionalwhomoreoftencontact
withthe patientthan doctor. Types ofthis research isquantitative, and subject of research are nurses from the
entire roomat RumahSakitHarumSismaMedikaJakartaTimur. Theresearch wasconducted inApril-May2012
in Jakarta. TotalPopulationsare 100 people and Samples are117respondents. Resultshowedthat there is
no significant relationship between independent and dependent variablesbecausethe knowledgeandskill
ofrespondents are already good. Incompletedata of 42.91% were found during January-March 2012. Theresults
ofMedical RecordsQuality were amounted that56% of respondentsweregood and43% of respondents were not
good. Result of Bivariateanalysis that there are significant relationshipbetweenknowledgeandmedical record
qualitywiththe p-value of 0.027. The assessment resultsforrespondent knowledgeof medical record quality
wereobtained50% good knowledge and50% bad knowledge, theresults ofrespondent skills wereobtained68%
good skill and 32% bad skill. Based on theresearch results, medical recordsteam andthe headof nursing
atRumahSakitHarumSismaMedikaEast Jakartaare expected toprovidemoretrainingto nurses from entire room
includedhead room and attending nurse.

Key words: quality, medical record

Abstrak
Rekam Medis merupakan hal yang sangat perlu diperhatikan, banyak peran tenaga medis yang sangat
berpengaruh dalam pengisian berkas Rekam Medis. Salah satunya adalah peran perawat, karena perawat adalah
tenaga medis yang sangat sering bersentuhan dengan pasien selain dokter. Jenis penelitian kuantitaif dengan
subjek penelitian adalah para Perawat seluruh ruangan di RS Harum Sisma Medika Jakarta Timur. Proses
penelitian ini telah dilakukan pada bulan April-Mei 2012 di Kota Jakarta. Jumlah Populasi 117 dan Sampel
100 responden. Hasil penelitian menunjukkan antara variabel independen dan dependen tidak terjadi hubungan
yang bermakna atau signifikan dikarenakan dari segi pengetahuan dan keterampilan responden diketahui sudah
baik. Didapat angka tidak lengkapnya data selama bulan Januari-Maret tahun 2012 sebesar 42,91%, dan dengan
hasil Mutu Rekam Medis berjumlah 56% responden yang baik dan 43% responden yang kurangbaik. Dan dari
penghitungan Bivariat diperoleh adanya hubungan yang bermakna atau siginifikan antara pengetahuan dan
mutu rekam medis dengan p-value 0,027. Hasil penilaian dari pengetahuan responden terhadap mutu rekam
medis diperoleh hasil 50% berpengetahuan baik dan 50% berpengetahuan buruk, sedangkan pada keterampilan
diperoleh hasil sebesar 68% responden memiliki keterampilan baik dan 32% memiliki keterampilan buruk.
Berdasarkan hasil penelitian, maka pihak rekam medis dan kepala keperawatan di Rumah Sakit Harum Sisma
Medika Jakarta Timur diharapkan bisa memberikan pelatihan secara lebih kepada petugas perawat diseluruh
ruangan termasuk kepala ruangan dan perawat jaga.

Kata kunci: mutu, rekam medis

50 50
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...

PENDAHULUAN Didalam pengisian berkas rekam medis sangat


berpengaruh dengan Mutu rekam medis di Rumah
Negara seperti Cina yang Kedokteran umumnya Sakit tersebut, terutama dalam pembagian tugas
menjadi besar karena mencatat secara medis pengisian rekam medis oleh petugas rekam
secara rinci tentang pengalamannya, prosesnya, medis. Mutu adalah perpaduan sifat-sifat dan
peningkatan mutu, mengolah data informasinya. karateristik pemakai atau pelanggan. Deming (1980)
Sedangkan di Indonesia yang pengolahan data rekam mengemukakan bahwa mutu dapat dilihat dari aspek
medis untuk menjadi perencanaan jangka panjang konteks, persepsi pelanggan, serta kebutuhan dan
adalah tidak banyak, kita terlalu terlena terhadap keinginan peserta. Penyebab yang terjadi dari suatu
sesuatu yang rutin, biasa-biasa saja dan hanya masalah mutu selalu menitikberatkan kepada manusia
mencatat yang seperlunya saja. Kita menjadi bangsa (karyawan). Pandangan terhadap masalah mutu
yang kurang produktif tentang pencatatan karena 3 pelayanan seperti ini disebabkan karena kurangnya
hal yaitu (1) menganggap sesuatu yang rutin, (2) minat atau perhatian karyawan. Maka yang sering
sikap yang menunggu perintah dan (3) mengandalkan diangkat adalah bagaimana staf/karyawan dibuat
asistensi yaitu menunggu bantuan orang lain. Jangan lebih peduli terhadap peningkatan mutu pelayanan.
hanya diam tapi harus proaktif dan harus berbasiskan Pemantauan seperti ini guna mencegah konsumen
teknologi informasi jangan manual. atau pasien atau masyarakat memperoleh pelayanan
kesehatan yang tidak memenuhi standar yang sudah
Peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit pada
ditetapkan.
saat ini sangat penting untuk dilakukan, pada tahun
2010 jumlah Rumah Sakit di Indonesia sebanyak Peneliti melakukan penelitian ini di Rumah Sakit
1.523 dengan jumlah tempat tidur sebanyak 210.000 Harum Sisma Medika Jakarta Timur sesuai dengan
(Profil kesehatan Indonesia Tahun 2010), dan visi RS Harum Sisma Medika “Pusat Rujukan
salah satu upaya untuk mencapai Indonesia Sehat Alternative Bidang Pelayanan Kesehatan Bagi
tahun 2010 adalah upaya untuk meningkatkan dan Masyarakat Jakarta Timur Dan Sekitarnya”. Didalam
memelihara pelayanan kesehatan yang bermutu, pelayanan kesehatan Rumah Sakit ini mengutamakan
merata dan terjangkau. Munculnya transformasi pelayanan terbaik untuk pasien yang datang. Bertitik
paradigma rekam medis dari tradisional menjadi tolak dengan pengertian diatas hasil pengamatan
manajemen informasi kesehatan pada pertengahan selama bulan januari-maret tahun 2012 ini terdapat
tahun 1990-an merupakan reformasi baru di bidang hambatan, karena: 1. Pengisian yang tidak lengkap,
informasi kesehatan yang dipicu oleh modernisasi dimana terdapat angka ketidaklengkapan 42, 91%
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. dari jumlah pasien selama bulan Januari-Maret 895
orang sejumlah 384 orang. 2. Pengembalian tidak
Rekam Medis merupakan bukti tertulis tentang
tepat waktu, ini diakibatkan karena rekam medis tadi
proses pelayanan yang diberikan oleh dokter
belum terisi lengkap dan terhambat disaat melakukan
dan tenaga kesehatan lainnya kepada pasien
pengisian sehingga pengembalian Rekam Medis
dalam rangka penyembuhan pasien, rekam medis
terlambat.3. Keakuratan, dimana kebenaran dalam
mencantumkan nilai administrasi, legal, finansial,
pengisian berkas rekam medis di dalam dokumen
riset, edukasi, dokumen, akurat, informatif dan
berpengaruh dalam penggunaan berkas rekam medis
dapat dipertanggung jawabkan Rekam Medis harus
jika diperlukan 4. Memenuhi aspek hukum yang
dibuat secara tertulis, lengkap dan jelas atau secara
dikaitkan dengan lengkap dan akuratnya dalam
elektronik. Penyelenggaraan Rekam Medis dengan
pengisian Rekam Medis, setelah selesai melakukan
menggunakan teknologi informasi elektronik diatur
pengisian maka petugas pengisi Rekam Medis wajib
lebih lanjut dengan peraturan tersendiri. Kegunaan
memberikan tanda tangan yang di anggap sah dan
Rekam Medis di Rumah Sakit yaitu berupa aspek
memenuhi aspek hukum.
administrasi, aspek medis, aspek hukum, aspek
keuangan, aspek penelitian. Laporan rumah sakit Alasan penelitian ini diadakan terutama kepada petugas
meliputi: Laporan internal Rumah Sakit (disesuaikan perawat adalah kebanyakan penelitian dilakukan
dengan kebutuhan rumah sakit), Laporan eksternal kepada dokter, dikarenakan dokter tidak terlalu
Rumah Sakit yang dilaporkan pada Kementerian teliti dalam pengisian berkas rekam medis,penulis
Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Provinsi serta tertantang meneliti cara kinerja perawat dalam
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Periode pelayanan pengisian berkas rekam medis itu dikarenakan masih
eksternal yaitu bulanan, tri bulanan dan tahunan. banyaknya fakta dilapangan bahwa pengetahuan

51
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014

dalam rekam medis belum sepenuhnya diketahui. Untuk Usia perawat yang mencapai (67%) adalah
Sehinggapenulistertarikuntukmenelitifaktor perawat usia dari < 25 Tahun – 30 Tahun. Untuk lama masa
dalam pengisian berkas Rekam Medis terhadap mutu kerja perawat di Rumah Sakit Harum Sisma Medika
Rekam Medis di Rumah Sakit Harum Sisma Medika ini terbanyak ada dalam masa kerja < 3 – 5 Tahun
Jakarta Timur. sebesar (54%), dan persentase terendah (36%) adalah
5 – 10 Tahun masa kerja.

METODE Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden


Menurut Jenis Kelamin, Usia, Masa
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif untuk Kerja Perawat di Rumah Sakit Harum
mengetahui faktor Peran Perawat dalam pengisian Sisma Medika Jakarta Timur Tahun
berkas rekam medis terhadap mutu rekam medis di 2012
Rumah Sakit Harum sisma Medika Jakarta Timur Pertanyaan Jumlah Persentase
dengan penelitian yang digunakan adalah cross Jenis Kelamin
sectional (potong lintang),dengan metode deskriptif 1. Laki- Laki 5 5%
korelasi, hal ini dikarenakan pengukuran variabel
2. Perempuan 95 95%
bebas dengan variabel terikat dilakukan dengan
Usia
waktu yang sama.
1. < 30 Tahun 67 67%
Populasi penelitian adalah semua perawat yang 2. > 30 Tahun 34 34%
bertugas di Rumah Sakit Harum Sisma Medika Masa Kerja
Jakarta Timur. Sampel adalah sebagai bagian dari 1. < 5 Tahun 54 54%
populasi yang menjadi objek penelitian (Imron,2010). 2. > 5 Tahun 36 36%
Dalam penelitian ini peneliti mengambil objek
seluruh petugas perawat yang bekerja di Rumah Gambaran Pengetahuan
Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur. Dari
populasi yang ada, sampel penelitian berjumlah 100 Gambaran pengetahuan responden diukur
responden. menggunakan delapan pertanyaan.Berikut adalah
rincian jawaban responden dapat dilihat pada tabel 2.
Dalam penelitian ini semua tenaga perawat adalah
responden, karena jumlah perawat bekerja di Rumah Tabel 2. Distribusi Pertanyaan dan Jawaban
Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur yang tidak Pengetahuan Responden Tentang
terlalu banyak yaitu 100 perawat sehingga akan lebih Rekam Medis
akurat jika semua perawat dijadikan responden. Pertanyaan Jumlah Persentase
Pengertian Umum Rekam
Pengelolaan data dilakukan dengan cara Medis
menggunakan program SPSS Versi 17, maka dari
1. Salah 67 67%
itu perlu dilakukan Editing Data, Coding Data,
2. Benar 33 33%
Entry Data, danCleaning Data.Metodeanalisis data
Fungsi Utama Rekam Medis
dengan: Analisis UnivariatdanAnalisisBivariat.
1. Salah 56 56%
Analisis statistic bivariat mengunakan Chi-Square
2. Benar 44 44%
yaitu: untuk mengetahui hubungan antara variabel
Yang Bukan Kegunaan Rekam
independen dan variabel dependen. Medis
1. Salah 64 64%
2. Benar 36 36%
HASIL
Yang Dimaksud Dengan Rekam
Medis Pasif
Gambaran Karateristik
1. Salah 54 54%
Karakteristik responden dalam penelitian ini terdiri 2. Benar 46 46%
dari jenis kelamin, usia dan masa kerja.Berdasarkan Yang Dimaksud Dengan Rekam
tabel 1 dibawah, jenis kelamin perawat yang bekerja Medis Aktif

di Rumah Sakit Harum Sisma Medika ini paling 1. Salah 62 62%


banyak adalah perempuan dengan persentase (95%). 2. Benar 38 38%

52
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...

Pertanyaan Jumlah Persentase Pertanyaan Jumlah Persentase


Rekam Medis Bersifat Dengan Cara Apa Anda
Rahasia,Karena: Menginput Data
1. Salah 65 65% 1. Salah 68 68%
2. Benar 35 35% 2. Kadang – Kadang - -
3. Benar 32 32%
Kegunaan Rekam Medis Dilihat
Dari Berbagai Aspek,Antara
Lain
Keterampilan responden dikategorikan menjadi
1. Salah 38 38%
keterampilan baik dan buruk.Pengkategorian
menggunakan kriteria median. Jika skor ketrampilan
2. Benar 62 62%
lebih besar atau sama dengan median (2), dikategorikan
Pendokumentasian Yang Sangat
Tepat Berguna Bagi Pihak keterampilan baik, jika skor pengetahuan lebih kecil
1. Salah 29 29% dari median (2), dikategorikan berketerampilan
2. Benar 71 71% buruk, seperti yang terlihat pada tabel 5.

Pengetahuan responden dikategorikan Tabel 5. Distribusi Responden menurut


menjadi berpengetahuan baik dan kurang baik. Keterampilan terhadap Pengisian
Pengkategorian menggunakan kriteria median. Jika Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit
Harum Sisma Medika Jakarta Timur
skor pengetahuan lebih besar atau sama dengan
Tahun 2012
median (6), dikategorikan berpengetahuan baik,
jika skor pengetahuan lebih kecil atau sama dengan Keterampilan Jumlah Persentase
median (6), dikategorikan berpengetahuan kurang Baik 68 68 %
baik, seperti yang terlihat pada tabel 3. Buruk 32 32%
Total 100 100 %
Tabel 3. Distribusi Responden menurut
Pengetahuan terhadap Pengisian
Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit
Harum Sisma Medika Jakarta Timur
Gambaran Mutu
Tahun 2012
Dari hasil analisis dalam Mutu yang dikategorikan
Pengetahuan Jumlah Persentase menjadi 2 yaitu baik dan buruk, didapat jumlah
Baik 50 50 % responden yang berpengetahuan Baik berjumlah 56
Buruk 50 50 % responden (56%), dan yang berpengetahuan Buruk
Total 100 100 % berjumlah 44 responden (44%).

Tabel 6. Distribusi Repsonden menurut Mutu


GambaranKeterampilan Rekam Medis di Rumah Sakit Harum
Gambaran keterampilan responden diukur Sisma Medika Jakarta Timur Tahun
menggunakan tiga pertanyaan. Berikut adalah rincian 2012
jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4. Mutu Jumlah Persentase
Baik 56 56%
Tabel 4. Distribusi Pertanyaan dan Jawaban
Buruk 44 44%
Keterampilan Responden tentang
Total 100 100 %
Rekam Medis
Pertanyaan Jumlah Persentase Gambaran Kelengkapan Pengisian Berkas
Apakah Anda Selalu Mengisi Rekam Medis
Discarge Planning
1. Salah 36 36% Gambaran kelengkapan dalam pengisian berkas
2. Kadang – Kadang - -
rekam medis responden diukur menggunakan
3. Benar 64 64 3 pertanyaan.Berikut adalah rincian jawaban
Apakah Discarge Planning responden dapat dilihat pada tabel 7.
Selalu Diisi Setiap Tindakan
1. Salah 66 66% Tabel 7. Distribusi Pertanyaan dan Jawaban
2. Kadang – Kadang - - Kelengkapan dalam Pengisian Berkas
3. Benar 34 34% Rekam Medis Responden

53
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014

Pertanyaan Jumlah Persentase Pertanyaan Jumlah Persentase


Apakah anda mengisi keadaan 3. Benar 45 45%
penderita, grafik, pemberian B e r a p a L a m a Wa k t u
obat – obatan, pemberian Pengembalian Berkas Keruang
cairan, tanggal/waktu : Rekam Medis
1. Salah 22 22% 1. Salah 47 47%
2. Kadang – Kadang 4 4% 2. Kadang – Kadang - -
3. Benar 74 74% 3. Benar 53 53%
Apakah Anda Mengisi Catatan
Mengenai Kemajuan Dan Ketepatan waktu dalam pengisian berkas rekam
Kemunduran Pasien medis responden dikategorikan baik dan buruk.
1. Salah 17 17% Dengan pengkategorian diambil dari nilai median.
2. Kadang – Kadang 6 6%
Jika skor >2 atau sama dengan 2 maka bisa
3. Benar 77 77%
dinyatakan ketepatan dalam pengisian berkas rekam
Apakah Anda Memereiksa
Kembali Hasil Pemeriksaan medis adalah baik, namun jika skor <2 dan atau sama
1. Salah 17 17% dengan 2 maka dinyatakan ketepatan waktu dalam
2. Kadang – Kadang 6 6% pengisian berkas rekam medis dinyatakan buruk.
3. Benar 77 77% Hal tersebutdapat dilihat pada tabel 10.
Kelengkapan dalam pengisian berkas rekam medis Tabel 10. Distribusi Responden menurut
responden dikategorikan baik dan buruk. Dengan Ketepatan Waktu dalam Pengisian
pengkategorian diambil dari nilai median. Jika Berkas Rekam Medis di Rumah Sakit
skor >6 atau sama dengan 6 maka bisa dinyatakan Harum Sisma Medika Jakarta Timur
kelengkapan dalam pengisian berkas rekam medis Tahun 2012
adalah baik, namun jika skor <6 dan atau sama
Ketepatan Waktu Jumlah Persentase
dengan 6 maka dinyatakan kelengkapan dalam
Baik 76 76%
pengisian berkas rekam medis dinyatakan buruk,
Buruk 24 24%
seperti tertera pada tabel 8.
Total 100 100%
Tabel 8. Distribusi Pertanyaan dan Jawaban
Kelengkapan dalam Pengisian Berkas
Gambaran Keakuratan
Rekam Medis Responden
Gambaran keakuratan dalam pengisian berkas rekam
Kelengkapan Jumlah Persentase
Berkas
medis responden diukur menggunakan 4 pertanyaan.
Berikut adalah rincian pertanyaan dan jawaban
Baik 100 100%
responden dapat dilihat pada tabel 11.
Buruk - -
Total 100 100% Tabel 11. Distribusi Pertanyaan dan Jawaban
Keakuratan dalam Pengisian Berkas
Gambaran Ketepatan Waktu Pengisian Berkas Rekam Medis
Rekam Medis
Pertanyaan Jumlah Persentase
Gambaran kelengkapan dalam pengisian berkas Apakah Anda Meneliti Identitas
rekam medis responden diukur menggunakan 2 Pasien Sesuai Dengan Waktu
pertanyaan.Berikut adalah rincian pertanyaan dan Masuk Untuk Dirawat

jawaban responden dapat dilihat pada tabel 9. 1. Salah 15 15%


2. Kadang – Kadang 21 21%
Tabel 9. Distribusi Pertanyaan dan Jawaban 3. Benar 64 64%
Ketepatan Waktu dalam Pengisian Apakah Anda Melihat Catatan
Berkas Rekam Medis Pemeriksaan Sesuai Dengan
Instruksi Dokter
Pertanyaan Jumlah Persentase 1. Salah - -
Berapa Lama Waktu Yang 2. Kadang – Kadang 32 32%
Digunakan Untuk Membuat 3. Benar 68 68%
Resume Keperawatan Apakah Anda Melihat Catatan
1. Salah 54 54% Diagnosis Sesuai Dengan Hasil
Pemeriksaan Pasien
2. Kadang – Kadang 1 1%

54
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...

Pertanyaan Jumlah Persentase Pertanyaan Jumlah Persentase


1. Salah 13 13% Apakah Anda Melakukan
2. Kadang – Kadang 32 32% Pembetulan Sesuai Dengan
3. Benar 55 55% Prosedur Yakni Ada Tanggal
Dan Tanda Tangan
Apakah Anda Meneliti Tanggal
Dan Waktu Pemeriksaan 1. Salah 5 5%
1. Salah 18 18% 2. Kadang – Kadang 6 6%
2. Kadang – Kadang 21 21% 3. Benar 89 89%
3. Benar 61 61% Apakah Anda Melihat Ada
Nama Dokter
Keakuratan dalam pengisian berkas rekam medis 1. Salah 18 18%
responden dikategorikan baik dan buruk. Dengan 2. Kadang – Kadang 7 7%
3. Benar 75 75%
pengkategorian diambil dari nilai median. Jika
Apakah Anda Mengecek
skor >6 atau sama dengan 8 maka bisa dinyatakan Lembar Persetujuan Tindakan
keakuratan dalam pengisian berkas rekam medis Medis
adalah baik, namun jika skor <6 dan atau sama 1. Salah 17 17%
dengan 6 maka dinyatakan keakuratan dalam 2. Kadang – Kadang 2 2%
pengisian berkas rekam medis dinyatakan buruk. 3. Benar 81 81%

Hal tersebutdapatdilihat pada tabel 12. Apakah Anda Menulis Identitas


Pasien Sesuai Dengan Waktu
Masuk Untuk Dirawat
Tabel 12. Distribusi Responden menurut
1. Salah 40 40%
Keakuratan dalam Pengisian Berkas
2. Kadang – Kadang - -
Rekam Medis di Rumah Sakit Harum 3. Benar 60 60%
Sisma Medika Jakarta TimurTahun 2012 Apa Ada Menulis Nama
Perawat Yang Menangani
Keakuratan Jumlah Persentase Pasien
Baik 62 62% 1. Salah 32 32%
Buruk 38 38% 2. Kadang – Kadang - -
Total 100 100 3. Benar 68 68%
Apakah Anda Mengisi Tanggal
Dan Waktu Tindakan
Gambaran PemenuhanAspekHukum 1. Salah 42 42%
2. Kadang – Kadang - -
Gambaran pemenuhan aspek hukum dalam pengisian 3. Benar 58 58%
berkas rekam medis responden diukur menggunakan
9 pertanyaan.Berikut adalah rincian pertanyaan dan Pemenuhan aspek hukum dalam pengisian berkas
jawaban responden dapat dilihat pada tabel 13. rekam medis responden dikategorikan baik dan
buruk. Dengan pengkategorian diambil dari nilai
Tabel 13 Distribusi Pertanyaan dan Jawaban median. Jika skor >12,5 atau sama dengan 12,5
Pemenuhan Aspek Hukum dalam maka bisa dinyatakan pemenuhan aspek hukum
Pengisian Berkas Rekam Medis dalam pengisian berkas rekam medis adalah baik,
Pertanyaan Jumlah Persentase namun jika skor <12,5 dan atau sama dengan 12,5
Apakah Anda Melakukan maka dinyatakan pemenuhan aspek hukum dalam
Penulisan Tidak Dengan Pensil pengisian berkas rekam medis dinyatakan buruk.
1. Salah 24 24% Hal tersebutdapatdilihatpadatabel 14.
2. Kadang – Kadang 9 9%
3. Benar 67 67% Tabel 14. Distribusi Responden menurut
Apakah Anda Melakukan Pemenuhan Aspek Hukum dalam
Penghapusan Pengisian Berkas Rekam Medis di
1. Salah 18 18% Rumah Sakit Harum Sisma Medika
2. Kadang – Kadang 19 19% Jakarta Timur Tahun 2012
3. Benar 63 63%
Apakah Anda Melakukan Keakuratan Jumlah Persentase
Coretan Atau Perbaikan Tulisan Baik 50 50%
1. Salah 31 31%
Buruk 50 50%
2. Kadang – Kadang 49 49%
Total 100 100%
3. Benar 20 20%

55
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014

Analisis Bivariat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian mutu


dalam pengisian berkas rekam medis antara yang
Analisis bivariat dilakukan untuk melihat hubungan
berusia <5 tahun dan > 5 tahun (tidak ada hubungan
antara variabel bebas yaitu karakteristik responden
yang signifikan antara lama mas kerja dan mutu
(usia dan lama masa kerja) terhadap variabel terikat
dalam pengisian berkas rekam medis). Dari hasil
yaitu mutu. Uji statistik yang digunakan adalah
analisa diperoleh pula nilao OR=0,517 artinya
Chi Square. Derajat kepercayaan yang digunakan
usia <5tahun mempunyai peluang 0,517 kali untuk
adalah 95% (a=0,05). Jika P value lebih kecil
mempunyai mutu dalam pengisian berkas rekam
dari a (p < 0,05), artinya terdapat hubungan yang
medis dibandingkan >5 tahun.
bermakna(signifikan) antara kedua variabel yang
diteliti, sedangkan bila P value lebih besar dari a Tabel 17. Distribusi Responden menurut
(p > 0,05), artinya tidak terdapat hubungan yang Pengetahuan Responden dan Mutu
bermakna (signifikan) antara kedua variabel yang Berkas Rekam Medis
diteliti.
Mutu
Total P
Tabel 15. Distribusi Responden menurut Usia Pengetahuan Buruk Baik
Value
Responden dan Mutu Berkas rekam N % N % N %
Medis Buruk Baik 3416 3416 2228 2228 5644 100 0,027
100
Mutu Jumlah 50 50 50 50 100 100
Total P
Usia Buruk Baik Value Hasil analisis hubungan antara pengetahuan dan
N % N % N %
mutu dalam pengisian berkas rekam medis dalam
< 30 3719 55,460 2816 44,640 6535 100 0,966
tahun > = 100 kategori baik sebanyak 22(22%), dan pengetahuan
30 tahun buruk sebanyak 28(28%). Hasil uji statistik diperoleh
Jml 56 56 44 44 100 100 nilai p=0,027 maka disimpulkan ada persamaan
Hasil analisis hubungan antara usia dan mutu dalam proporsi kejadian mutu dalam pengisian berkas
pengisian berkas rekam medis dalm kategori baik rekam medis antara yang berpengetahuan baik
pada usia < 30 tahun sebanyak 28 (28%), dan usia dan buruk (terjadi angka yang signifikan antara
>30 tahun sebanyak 16(16%). Hasil uji statistik pengetahuan dan mutu dalam pengisian berkas
diperoleh nilai p=0,966 maka disimpulkan ada rekam medis). Dari hasil analisa diperoleh pula
perbedaan proporsi kejadian mutu dalam pengisian nilai OR=2,705 artinya pengetahuan yang baik
berkas rekam medis antara yang berusia <30 tahun mempunyai peluang 2,705 kali untuk mempunyai
dan > 30 tahun (tidak ada hubungan yang signifikan mutu dalam pengetahuan rekam medis dibandingkan
antara usia dan mutu dalam pengisian berkas rekam dengan yang berpengetahuan buruk.
medis). Dari hasil analisa diperoleh pula nilao Tabel 18. Distribusi Responden menurut
OR=1,113 artinya usia <30 tahun mempunyai Keterampilan Responden dan Mutu
peluang 1,907 kali untuk mempunyai mutu dalam Berkas Rekam Medis
pengisian berkas rekam medis dibandingkan >30
Mutu
tahun. Keteram- Total P
Buruk Baik
pilan Value
Tabel 16. Distribusi Responden menurut Lama N % N % N %
Buruk 3830 3830 1814 1814 5644 100100 1,000
Masa Kerja Responden dan Mutu Baik
Berkas Rekam Medis Jumlah 68 57 32 32 100 100
Lama Mutu Total P
Masa Value
Hasil analisis hubungan antara keterampilan dan
Buruk Baik
Kerja N % N % N % mutu dalam pengisian berkas rekam medis dalm
< 5 tahun > 2828 2828 2915 2915 5644 100100 0,164 kategori buruk sebesar 18(18%), dan berpengetahuan
= 5 tahun baik sebanyak 14(14%). Hasil uji statistik diperoleh
Jml 56 56 44 44 100 100 nilai p=1,000 maka disimpulkan ada perbedaan
Hasil analisis hubungan antara lama masa kerja dan proporsi kejadian mutu dalam pengisian berkas
mutu dalam pengisianberkasrekam medis pada masa rekam medis antara yang keterampilan buruk dan
kerja <5 tahun sebanyak 29 (29%), dan 15(15%). baik (tidak ada hubungan yang signifikan antara
Pada hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,164 maka keterampilan dan mutu dalam pengisian berkas

56
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...

rekam medis). Dari hasil analisa diperoleh pula nilao Karakteristik responden pada penelitian ini terdiri
OR=0,985 artinya keterampilan buruk pada perawat dari usia, dan lama masa kerja. Dari 100 responden
mempunyai peluang 0,985 kali untuk menyebabkan terdapat 67 (67%) responden pada usia < 30 tahun,
buruknya mutu dalam pengisian berkas rekam medis pada usia > 30 tahun berjumlah 34 responden
dibandingkan perawat yang berketerampilan baik. (34%). Penelitian ini menggambarkan tidak adanya
hubungan yang bermakna antara usia terhadap
mutu rekam medis. (p value = 0,966) dan odds
PEMBAHASAN Ratio (OR) sebesar 1,113. Dilihat dari hasil diatas
dapat disimpulkan bahwa kemungkinan semakin
Keterbatasan Kualitas Data
bertambahnya usia,maka ingatan dan ketelitian
Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dalam mengerjakan sesuatu semakin menurun,
yang diisi oleh responden itu sendiri bersifat dan pada usia > 30 tahun kemungkinan melakukan
subyektif, sehingga kebenaran data tergantung kesalahan 1x lebih sering dibandingkan pada
kepada keseriusan dan kejujuran responden dalam responden yang berusia < 30 tahun.
mengisi kuesioner, selain itu, kuesioner yang
diajukan mencakup pengetahuan dan keterampilan Pada lama masa kerja responden yang terbanyak
pada pengisian berkas rekam medis terhadap mutu adalah <5 tahun berjumlah 54 responden (54%),
Rekam Medis yang mereka ketahui. dan masa kerja > 5 tahun berjumlah 36 responden
(36%). Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa
Keterbatasan Variabel Penelitian tidak adanya hubungan yang bermakna antara masa
lama kerja responden dengan mutu rekam medis (p
Terdapat banyak faktor yang berhubungan dengan
value = 0,614) dan Odds Ratio (OR) sebesar 0,517.
pengetahuan keterampilan dalam mutu rekam medis
maka bisa disimpulkan hasil penelitian tidak sesuai
perawat, tetapi karena keterbatasan yang ada maka
hanya dipilih beberapa variabel saja. Pemilihan dengan apa yang dikatakan oleh (Notoatmodjo,2003)
variabel didasarkan pada teori dan penelitian bahwa semakin lama seseorang bekerja semakin
sebelumnya, walaupun demikian masih ada variabel- baik pula dalam memberikan pelayanan, baik
variabel lain yang masih bisa diteliti yang berkaitan dalam medis dan pendokumentasian. Dari hasil
dengan Mutu Rekam Medis. yang didapat, bisa diambil kemungkinan bahwa
dilihat dari kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi,kemungkinan responden yang masa
Keterbatasan Instrumen Penelitian
kerjanya <5 tahun sudah mengikuti perkembangan
Instrumen penelitian secara keseluruhan adalah tersebut dan menerapkannya di tempat kerja
kuesioner yang dibuat oleh peneliti sendiri. mereka,sedangkan responden yang bekerja > 5 tahun
Kelemahan dari instrumen menggunakan kuesioner kemungkinan tidak mengikuti perkembangan dan
adalah pertanyaan pada kuesioner berbentuk kemajuan ilmu pengetahuan tentang rekam medis
tertutup, terstruktur, sehingga tidak membuka dan kemungkinan untuk melakukan kesalahan
peluang dikemukakan jawaban lain oleh responden. sebesar 0,517 dibandingkan dengan responden yang
Alasan-alasan yang lebih mendalam tidak dapat lama masa kerjanya >5 tahun.
ditemukan kaena tidak hanya intrumen yang
memungkinkan jawaban menjadi lebih mendalam.
Dengan pengumpulan data melalui kuesioner Hubungan antara Pengetahuan Responden dan
terdapat kelemahan tersendiri, dikarenakan kuesioner Mutu Rekam Medis
dengan pertanyaan yang sangat terbatas dan diisi Pengetahuan responden pada penelitian ini bagi
langsung oleh responden yang kemungkinan berbeda menjadi dua kategori Baik dan Buruk. Dari 100
persepsi dan jawaban yang mungkin cenderung responden terdapat 50 (50%) berpengetahuan Baik,
kepada jawaban ideal yang tidak sesuai dengan dan 50 (50%) responden berpengetahuan Buruk,
kondisi yang sebenarnya. dimana hasil ini didapat dari jawaban kuesioner
Hubungan antara Karakteristik Responden dari pertanyaan tentang pengetahuan berjumlah 8
(Usia dan Lama Kerja) terhadap Mutu Rekam pertanyaan. Penelitian ini menggambarkan adanya
Medis hubungan yang bermakna antara pengetahuan
terhadap mutu rekam medis. (p value = 0,277) dan

57
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia, ISSN:2337-585X, Vol.3, No.1, Oktober 2014

odds Ratio (OR) sebesar 2,705. Sebagian besar 3. Karateristik Lama Masa Kerja < 5 tahun
pengetahuan seseorang diperoleh dari melalui berjumlah 54 (54%) dan > 5 tahun sebanyak
indera pendengaran (telinga), dan indera penglihatan 36(36%).
(mata). (Notoatmodjo, 2005) jadi dengan kata lain, 4. Hasil analisis bivariat berdasarkan hubungan
pengetahuan responden dapat baik jika mereka sering Chi-Square karateristik usia/umur, lama masa
bertukar pendapat dan membaca, jadi kemungkinan kerja, terhadap Mutu Berkas Rekam Medis, hasil
dari hasil penelitian ini adalah bahwa 50 responden yang didapat adalah Usia/Umur (p value =0,966
berpengetahuan Baik dikarenakan peka terhadap dan OR=1,113), Lama Masa Kerja (p value =
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tentang 0,164 dan OR=0,517), karena nilai P-value
rekam medis yang berkembang pada saat sekarang lebih besar dari 0.005, maka dapat disimpulkan
dibandingkan 50 responden yang berpengetahuan bahwa tidak mempergaruhi antara karateristik
Buruk, serta responden yang berpengetahuan Buruk
responden (Umur/Usia dan Lama Masa Kerja)
kemungkinan melakukan kesalahan sebesar 2x lebih
terhadap mutu berkas rekam medis dirumah
besar dibandingkan responden yang berpengetahuan
Sakit Harum Sisma Medika Jakarta Timur.
Baik.
5. Pengetahuan responden yang berpengetahuan
Baik sebanyak 50 orang (50%) dan responden
Hubungan antara Keterampilan Responden dan yang berpengetahuan buruk berjumlah 50 orang
Mutu Rekam Medis (50%).
Keterampilan responden pada penelitian ini bagi 6. F a k t o r k e t e r a m p i l a n r e s p o n d e n y a n g
menjadi dua kategori Baik dan Buruk. Dari 100 berketerampilan baik berjumlah 68 (68%), dan
responden terdapat 68 (68%) berketerampilan berketerampilan buruk berjumlah 32 (32%).
Baik, dan 32 (32%) responden berketerampilan 7. Hasil bivariat berdasarkan hubungan Chi-
Buruk. Penelitian ini menggambarkan tidak adanya Square antara pengetahuan terhadap Mutu
hubungan yang bermakna antara keterampilan Berkas Rekam Medis adalah dengan (p value
responden dalam pengisian berkas rekam medis = 0,027 dan OR = 2,705) menunjukkan bahwa
terhadap mutu rekam medis. (p value = 1,000) dan antara pengetahuan dan mutu rekam medis
odds Ratio (OR) sebesar 0,985. Hal itu disebabkan terdapat hubungan yang bermakna karena
kemungkinan dari ketelitian dari responden dalam mengingat P-value lebih kecil dari 0,005, dan
mengisi berkas rekam medis sudah baik. dari hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan responden dalam rekam medis
Keterampilan/Pengetahuan pegawai terdiri dari
sangat penting dalam mengetahui ukuran mutu
kemampuan potensi dan kemampuan reality. Artinya,
pegawai yang memiliki kemampuan diatas rata-rata rekam medis dengan benar. Sedangkan hasil dari
dengan pendidikan atau pengetahuan memadai keterampilan adalah (p value = 1,000 dan OR
untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari, maka = 0,985) karena nilai P-value lebih besar dari
ia akan lebih mudah mencapai kinerja(prestasi) 0,005 maka hasil dapat dinyakan tidak adanya
yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu hubungan yang bermakna antara keterampilan
ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan dan mutu rekam medis, walau sebenarnya
keahliannya (Ridwan,2008). keterampilan sangat bisa mempunyai hubungan
yang bermakna namun hasil dari penelitian ini
menunjukkan hasil yang berbeda.
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Karateristik jenis kelamin pada responden
terbanyak pada Perempuan mencapai 95
responden (95%) dan Laki-Laki berjumlah 5 Alamsyah, Dedi. 2011. Manajemen Pelayanan
repsonden (5%). Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika.
2. Karateristik kelompok usia/umur responden Boekitman, Paul. 1996. Faktor-faktor yang
yang paling banyak yaitu pada usia <30 tahun berhubungan dengan Mutu Rekam Medis
berjumlah 67 (67%) responden dan paling Instalasi Rawat Inap Penyakit Dalam RSUP
sedikit >30 tahun 34 (34%). Fatmawati. Jakarta: FKM UI

58
Alpi Cintya, dkk. Faktor peran perawat dalam pengisian berkas ...

Departemen Kesehatan R.I. 2008. Peraturanmenteri Notoatmodjo, S. 2002. Ilmu kesehatan masyarakat
kesehatan no. 789a/Men.Kes/Per/2008 (Prinsip-prinsipdasar). Jakarta: Rineka Cipta.
tentang Rekam Medis/Medical Record.
Jakarta:Depkes RI. _____________. 2005. Ilmu kesehatan masyarakat
(Prinsip-prinsipdasar). Jakarta: Rineka Cipta.
Hatta, G., R. 1986. Peranan Rekam Medis dalam
Tanggung Gugat Praktik Profesional Tenaga Kusuma, D., Fauziah, A. 2009. Informatika
Kesehatan .Kumpulan Makalah Seminar Kesehatan. Yogyakarta: Graha Mulia.
Nasional dalam Kongresdan Rakernas I – III
PORMIKI, 52 – 80.

59

You might also like