Diploma Ips Safhira Alfarisi 19027508 Kti
Diploma Ips Safhira Alfarisi 19027508 Kti
Diploma Ips Safhira Alfarisi 19027508 Kti
OLEH
SAFHIRA ALFARISI
J3A116222
PROGRAM STUDI KOMUNIKASI
SEKOLAH VOKASI
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt., atas berkah dan anugerah-
Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul “Beasiswa 10.000:
Wujud Kontribusi Milenial Indonesia dalam Bidang Pendidikan untuk Mendukung
Sustainable Development Goals - 4 (Quality Education)” ini. Selesainya karya tulis ini
tidak lepas dari bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu.
1. Kedua orang tua, Ahmad Safari Muher dan Yulia Palupi yang selalu mendoakan,
mengasihi, dan mendukung penuh setiap hal yang penulis kerjakan. Selain itu
keenam adik-adik penulis yang selalu menyemangati dan menjadi motivasi
terbesar penulis yang selalu membantu, mendukung, dan berkontribusi dalam
setiap perjuangan hidup penulis.
2. Dr. Ir. Wahyu Budi Priatna, M.Si. selaku Kepala Program Studi Komunikasi
sekaligus dosen pembimbing dan Bayu S. Suwanda, M.I.Kom. selaku dosen
pendamping.
3. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si. selaku Rektor IPB; Dr. Ir. Drajat Martianto, M.Sc.,
selaku Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan; Dr. Alim
Setiawan Slamet, S.T.P., M.Si. selaku Direktur Kemahasiswaan dan
Pengembangan Karir; Dr. Ujang Suwarna, S.Hut., M.Sc.selaku Kepala Sub-
Direktorat Pengembangan Prestasi dan Reputasi Mahasiswa; dan seluruh staf
yang membantu.
4. Dr. Ir. Arief Darjanto, M.Ec. selaku Dekan Sekolah Vokasi IPB; Dr. Ir. Bagus
Priyo Purwanto, M.Agr. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan; Ir. Hudi Santoso, M.P.; dan seluruh dosen yang membantu.
5. Seluruh teman, sahabat, terutama pengurus pusat dan volunteers Yayasan
Beasiswa 10.000, Mawapres IPB, dan keluarga besar IPB.
iv
DAFTAR ISI
v
4.3 Total Dana yang Telah Diterima dan Disalurkan oleh Beasiswa 10.000 ....14
4.4 Wujud Apresiasi, Kepercayaan, dan Testimoni Publik ...............................14
BAB V PENUTUP .................................................................................................15
5.1 Simpulan ......................................................................................................15
5.2 Rekomendasi ...............................................................................................15
DAFTARPUSTAKA .............................................................................................16
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Karya ilmiah ini dimaksudkan untuk menyajikan sebuah gerakan yang telah
dibangun melalui gagasan orisinil untuk membangkitkan semangat gotong royong
generasi milenial untuk berpartisipasi membantu mengurangi kendala pendidikan
di Indonesia. Sebagai bagian dari masyarakat Indonesia, generasi milenial dinilai
tetap mewarisi kearifan budaya gotong royong yang dikenal sejak dahulu. Gotong
royong dapat menjadi dasar nasionalisme Indonesia yang dibangun atas dasar
kebersamaan (Dewantara, 2016). Gagasan tersebut direalisasikan dan diakui oleh
Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia pada tanggal 14 Maret 2018
dengan nama Yayasan Beasiswa 10.000. Generasi milenial melalui gerakan
Beasiswa 10.000 berhasil menggerakkan 2.000 sukarelawan pendidikan yang
tersebar di 15 kota dan memberikan manfaat kepada lebih dari 9.000 orang dalam
bidang pendidikan, serta menyelenggarakan lebih dari 20 program kerja sosial, baik
tingkat kota, nasional, maupun internasional.
Beasiswa 10.000 didirikan untuk mewadahi kegiatan sosial generasi milenial
dalam bidang pendidikan nasional melalui berbagai kegiatan positif dan social
project berbasis media sosial. Secara jangka panjang, Beasiswa 10.000 diharapkan
dapat menggerakkan milenial di Indonesia secara lebih luas lagi untuk
berkontribusi di bidang pendidikan, dengan menjadikan generasi milenial sebagai
generasi yang menyalakan lilin, bukan generasi yang mengutuk kegelapan.
1.3 Tujuan
Sejalan dengan rumusan masalah, tujuan dalam karya tulis ini diuraikan ke
dalam tiga poin berikut.
1. Menjelaskan sistem kerja Beasiswa 10.000 sehingga dapat menjadi inspirasi
dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
2. Menjabarkan implementasi program kerja Beasiswa 10.000 untuk mendukung
Sustainable Development Goals poin ke-4 (Quality Education).
3. Menjelaskan cara Beasiswa 10.000 dalam menggerakkan milenial untuk
berkontribusi di bidang sosial dan pendidikan Indonesia dengan memanfaatkan
media sosial.
1.4 Manfaat
Secara umum, manfaat Beasiswa 10.000 adalah menginspirasi dan
menggerakkan milenial secara bergotong royong untuk lebih peduli dan
mendukung pendidikan di Indonesia. Dengan berbagai kegiatan donasi dan
penyelenggaraan program yang positif, diharapkan masyarakat yang kurang
mampu dapat meraih pendidikan yang lebih baik melalui kegiatan belajar mengajar
yang efektif. Bagi pelaksana, kegiatan ini menjadi wadah untuk berkontribusi di
bidang sosial dan pendidikan dengan memanfaatkan kemajuan media sosial untuk
mencapai Sustainable Development Goals-4 (Quality Education).
BAB II
TELAAH PUSTAKA
our World: the 2030 Agenda for Sustainable Development”. MDGs dibentuk pada
tahun 2000 dan berakhir pada tahun 2015. Sedangkan, SDGs atau disebut juga
dengan istilah Global Goals dibentuk pada tanggal 25 Desember 2015. SDGs yang
dibentuk, disahkan, dan diupayakan oleh PBB, dan berbagai organisasi dunia
memiliki 17 Tujuan, 169 Target, dan 241 Indikator, dengan 5 pondasi utama, yakni
manusia, planet, kesejahteraan, perdamaian, dan kemitraan. SDGs menuntut upaya
bersama untuk membangun masa depan yang inklusif, berkelanjutan, serta tangguh
bagi umat manusia dan bumi. Berdasarkan data yang didapatkan dari PBB, SDGs-
4 yaitu Quality Education bertujuan untuk memastikan pendidikan yang inklusif
dan berkualitas setara, sekaligus mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi
semua. Terdapat sepuluh tujuan dalam SDGs-4 yang terdiri dari 7 angka dan 3
huruf. Beasiswa 10.000 mengacu pada poin 4.4 yaitu pada tahun 2030 secara
substansial meningkatkan jumlah pemuda dan orang dewasa yang memiliki
keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan. Selain itu
jugapekerjaan yang layak dan kewirausahaan.
2.3 Potensi Internet dan Peran Media Sosial dalam Kegiatan Sosial
Data dari Kominfo (2017) menunjukkan jumlah pengguna internet tahun
2017 telah mencapai 143,26 juta jiwa atau setara dengan 54,68 persen dari total
jumlah penduduk Indonesia dan tertinggi nomor 6 di dunia. Hal ini dapat menjadi
peluang yang besar sebagai media anak muda untuk menebar kebermanfaatan
melalui penggunaan internet yang bijak. Internet memainkan peran dalam proses
komunikasi agar sesuai dengan perubahan lingkungan ekonomi dan sosial dalam
kehidupan kita. Fitur fungsional internet memungkinkan untuk mencapai tujuan
dengan cepat dan efisien dalam pencarian informasi, memperluas wawasan,
kegiatan bisnis, interaksi sosial, dan banyak lagi (Das & Sahoo, 2012). Media sosial
dan jejaring sosial sangat memengaruhi interaksi dan koneksi antara orang-orang
dengan minat serupa. Dukungan media sosial juga menciptakan, mentransfer,
mengambil dan menerapkan pengetahuan dan menyediakan sarana yang efektif
untuk meningkatkan kesadaran akan persoalan sosial dan mendorong penggalangan
donasi secara daring (Bekkers, 2010). Selanjutnya, menurut Miller (2010), selain
7
BAB III
DESKRIPSI PRODUK
BAB IV
PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN
Renovasi Sekolah
Program renovasi sekolah adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengurus
pusat Beasiswa 10.000 dengan cara mencari sekolah yang tidak layak huni dan
kekurangan fasilitas belajar mengajar untuk direnovasi oleh yayasan. Renovasi
11
sekolah sudah dua kali dilaksanakan yaitu pada bulan Februari 2019 di SD Negeri
No. 4 Punti Tapau dan Sanggar Kabassa (Sekolah Paket di daerah Bekasi Timur)
pada bulan Maret 2019. Foto kegiatan dapat dilihat di Lampiran 4.
Donasi Pendidikan
Donasi Pendidikan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengurus pusat
Beasiswa 10.000 dengan cara menyalurkan hasil donasi dengan pemberian alat
tulis, buku ajar, berbagai alat penunjang belajar, uang tunai, dan lain sebagainya
untuk membantu sasaran donasi mendapatkan keadaan yang lebih baik. Foto
dokumentasi kegiatan dapat dilihat di Lampiran 5.
Gerakan Rp10.000,-
Program Gerakan Rp.10.000 adalah program yang dilaksanakan setiap
tanggal 10 disetiap bulan, terhitung sejak tanggal 10 April 2019. Teknis dari
program tersebut adalah kampanye Gerakan Rp10.000,- untuk disalurkan sebagai
dana pendidikan kepada yang berhak dan membutuhkan. Kampanye disebarkan
melalui Instagram Beasiswa 10.000 dan donasi Rp10.000,- disalurkan melalui
rekening Yayasan Beasiswa 10.000. Di awal bulan selanjutnya, yakni 1 Mei 2019,
akan diberitahukan total dana yang terkumpul untuk Gerakan Rp10.000,- secara
transparan setiap hari melalui Instagram Beasiswa 10.000 , dan begitu pula pada
bulan selanjutnya.
4.1.2 Program Pendidikan
Kegiatan program pendidikan dilakukan berdasarkan misi ke-2 Yayasan
Beasiswa 10.00, yakni “Melaksanakan kegiatan pendidikan yang
berkesinambungan”. Dua program utama yang dilaksanakan, yaitu pendidikan
untuk daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T) dan pilot project Beasiswa 10.000
yang dilaksanakan oleh Pengurus pusat dan volunteers di 15 kota besar sebagai
berikut.
Pengabdian Masyarakat di Daerah Terdepan, Terluar, Tertinggal (3T)
Pengabdian Masyarakat adalah program yang dibuat oleh Divisi Program
Pendidikan yang ditujukan untuk menumbuhkan jiwa kepedulian masyarakat
terhadap daerah 3T di Indonesia serta memberikan kebermanfaatan di daerah
tersebut melalui bantuan yang diberikan Yayasan Beasiswa 10.000. Program
12
4.3 Total Dana yang Telah Diterima dan Disalurkan oleh Beasiswa 10.000
Pendanaan yang sudah diterima dan disalurkan oleh Beasiswa 10.000
berjumlah lebih dari satu milliar rupiah yang dikumpulkan melalui dua sumber
keuangan Beasiswa 10.000 yang telah disebutkan sebelumnya. Hasil audit yayasan
menggunakan akuntan publik sedang dalam proses dan dapat dilampirkan pada saat
lolos seleksi nasional.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Untuk mendukung cita-cita negara yaitu “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”
dan mendukung SDGs poin 4 (Quality Education), Indonesia dapat
memaksimalkan potensi milenial untuk ikut berkontribusi memajukan bangsa
dengan cara-cara kreatif yang mengikuti perkembangan zaman melalui media
sosial. Dengan populasi milenial yang begitu banyak di Indonesia, banyak di antara
mereka yang ingin membantu secara sukarela untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia. Namun tidak banyak dari mereka menemukan wadah untuk
berkembang. Karena itu, Beasiswa 10.000 hadir untuk merangkul dan
menggerakkan milenial untuk berkontribusi nyata terhadap pendidikan Indonesia
dengan berbagai program kerja positif baik tingkat kota, nasional, maupun
internasional. Program ini sekaligus sebagai sarana untuk mengembangkan sumber
daya pemuda yang aktif, inovatif, dan berjiwa sosial dalam memasuki bonus
demografi pada tahun 2020-2035 dengan pemanfaatan sosial media.
5.2 Rekomendasi
Beasiswa 10.000 berhasil hadir dan berkembang secara mandiri untuk
memotivasi dan menginspirasi milenial selama satu tahun sejak awal didirikan.
Sudah banyak kerjasama terjalin baik dari pihak swasta, maupun pihak asing.
Kedepannya Beasiswa 10.000 akan menjalin kerjasama yang erat dengan
pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan
berbagai komunitas peduli pendidikan di Indonesia untuk berkembang secara
bersama-sama dalam menyukseskan cita-cita negara dan SDGs dalam bidang
pendidikan. Beasiswa 10.000 percaya bahwa mencerdaskan kehidupan bangsa
bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas seluruh masyarakat Indonesia. Semoga
Beasiswa 10.000 dapat terus berkontribusi dalam menggerakkan milenial untuk
menebar kebermanfaatan agar kelak seluruh pemuda Indonesia dapat menjadi
generasi yang menyalakan lilin, bukan generasi yang mengutuk kegelapan.
16
DAFTARPUSTAKA
Epafras, L.C. (2016). Religious e-xpression among the youths in the Indonesian
cyberspace. Jurnal Ilmu Komunikasi, 13 (1), 1-18.
Fitzsimons, E. (2007). The effects of risk on education in Indonesia. Economic
Development and Cultural Change, 56 (1), 1-24.
Industri 4.0 solusi meningkatkan daya saing Indonesia. (2019, 2 Maret).
http://www.kemenperin.go.id/artikel/17432/Industri-4.0-Solusi-
Peningkatan-Daya-Saing-Indonesia.
Kristiansen, S., & Pratikno. (2006). Decentralising education in Indonesia.
International Journal of Educational Development, 26, 513-531.
Laudon, K.C., & Laudon, J.P. (2013). Management Information Systems. New
York : Pearson Higher Education.
Olken, B.A., Junko, O., & Susan, W. (2014). Should aid reward performance?
Evidence from a field experiment on health and education in Indonesia.
American Economic Journal : Applied Economics, 6 (4), 1-34.
Pengertian Bonus Demografi Menurut Para Ahli. (2019, 4 Maret).
http://www.seputarpembahasan.com/2016/01/pengertian-bonus-
demografi-menurut-para.html
Phoumin, H., & Kimura, F. (2014). Trade-off rationship between energy
intensity—thus energy demand—and income level: empirical evidence and
policy implications for ASEAN and East Asia Countries. Eria DP, 15, 1-29.
Potensi Energi Pemuda Bagi Pembangunan Bangsa dan Negara. (2019, 4 Maret.
https://republika.co.id/berita/komunitas/perhimpunan-pelajar-indonesia
/13/11/06/mvu07b-potensi-energi-pemuda-bagi-pembangunan-bangsa-
dan-negara.
Proyeksi Jumlah Pemuda Indonesia. (2019, 4 Maret). http://kppo.bappenas.go.id
/files/-1-Proyeksi Jumlah Pemuda.pdf
Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia. (2019, 4 Maret). http://www.datastatistik-
indonesia.com/proyeksi/index.php?option=com_proyeksi&task=show&Ite
mid=941.
17
LAMPIRAN