Eka Setifani Afrianah

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 135

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN

KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN


PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP PROFITABILITAS

(Studi Kasus Pada SPBU di Daerah Tangerang Periode Tahun 2012 - 2015)

SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Eka Setifani Afrianah


NIM: 1112081000002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016

i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ii
iii
iv
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Eka Setifani Afrianah
2. Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 16 April 1994
3. Alamat : Jl. P&K II No. 64 RT 003 RW 005
Parung Serab, Ciledug Tangerang
4. Telepon : 0857 7213 7432
5. E-mail : [email protected]

II. PENDIDIKAN
1. SDN 1 Wnonorejo Tahun 2001-2006
2. SMP 2 Kadungora Garut Tahun 2006-2009
3. SMA 12 Tangerang Tahun 2009-2012
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016

III. LATAR BELAKANG KELUARGA


1. Ayah : H. Achmad Riyadi
2. Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 18 Maret 1959
3. Alamat : Jl. P&K II No. 64 RT 003 RW 005
Parung Serab, Ciledug Tangerang
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Ibu : Ibu Rumah Tangga
6. Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 13 Maret 1977
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

vi
ABSTRACT

This research has a purpose is to analyze the influence of sales growth,


Cash Turnover, Inventory Turnover, Size firm and Total Asset Turnover on
Profitability, both simultaneously and partial in SPBU company on Tangerang.
This method analyze data uses multiple regression analysis with eviews 7 and
level of significance 5%. Data used in this study uses secondary data obtained
from the company SPBU in Tangerang and the sample in this study is a company
SPBU in Tangerang from 2012 until 2015.
The result of this study indicate that there are significant variables
simultaneously on Sales Growth, Cash Turnover, Inventory Turnover, Size firm
and Total asset turnover of Return On Asset. The result of this study also showed
variable Inventory turnover and sales growth has a significant partial to Return
On Asset. Result of determination coefficient of 90.45%, this means the ability of
the independent variables explain the dependent variable at 90.45%, while the
remaining 9.55% are influenced by other variables and not inclued in this
regression analysis.

Keywords: Inventory Turnover, Ratio Cash turnover, Return On asset, Sales


growt , Size Firm.

vii
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan
penjualan, perputaran kas, perputaran persediaan, ukuran perusahaan dan
perputaran aktiva terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun secara
parsial pada perusahaan SPBU di Tangerang. Metode analisis data yang
digunakan adalah metode linier regresi berganda dengan eviews 7 dan tingkat
signifikasi 5%. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang diperoleh dari Perusahaan SPBU di daerah Tangerang dan sampel yang
digunakan adalah perusahaan SPBU di Tangerang dari tahun 2012-2015.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan
pada variabel Pertumbuhan penjualan, Perputaran kas, Perputaran Persediaan,
Ukuran Perusahaan dan Perputaran aktiva terhadap Return On Asset. Hasil
penelitian ini juga menunjukkan variabel Perputaran persediaan dan Pertubuhan
penjualan berpengaruh signifikan secara parsial secara parsial terhadap Return On
Asset. Hasil koefisien determinasi sebesar 90.45% hal ini berarti kemampuan
variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 90.45% sedangkan
9.55% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam regresi ini.

Kata Kunci: Perputaran aktiva, Perputaran persediaan, Perputaran Kas ,


Pertumbuhan penjualan, Return On Asset,Ukuran Persahaan.

viii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alikum Wr. Wb

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Pertumbuhan penjualan, Perputaran Kas,
Perputaran Persediaan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran aktiva
terhadap Profitabilitas”. Shalawat serta salam selalu dipanjatkan pada Nabi
Muhammad SAW Sang Suri Tauladan sepanjang zaman. Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa


dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan rohani dan jasmani sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan atas ijinnya.
2. Kedua orang tuaku, Ayahanda tercinta H. Achmad Riyadi dan Ibunda
tersayang Hj. Kusniati yang telah memberikan dukungan doa serta selalu
memotivasi untuk terus maju sehingga skrispi ini dapat terselesaikan.
3. Kepada keluargaku tercinta yang senantiasa memberikan doanya dan
mendukung dalam proses pembuatan skirpsi ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini , Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Pudji Astuti, selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan
Motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
6. Bapak Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA. Selaku pembimbing II, yang
senantiasa memberikan Motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi
ini hingga selesai.

ix
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah,
khususnya dosen-dosen manajemen, terima kasih atas ilmu dan bimbingannya
yang telah diberikan kepada penulis.
8. Para staff akademik jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah banyak membantu penulis.
9. Untuk temanku Rizki Eka Putri dan Larasati Septariani yang sudah menemani
mencari referensi buku dan yang telah memberikan semangat kepada penulis
hingga menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
10. Semua keluarga SF (Second Family: Dwi Aryani, Putri Handayani, Zahra
Afifah, Ibnu Kamal Aldin, M. Reza, M. Ehan, Maksum dan Rangga Permana)
yang sudah memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Kepada teman-teman KKN Jariyah (Dwi, Santi, Ana, Leni, Nurul, Irsyad,
Dedi, Faris, Awal, Bli, Iki, Acus, Arfan, Azis dan Ical) yang telah
memberikan kenangan dan kesan-kesan selama melakukan kegiatan
pengabdian di Desa Citaringgul selama satu bulan.
12. Semua teman-teman konsentrasi Manajemen Keuangan untuk
kebersamaannya selama kuliah.
13. Dan kepada semua teman-teman dan pihak-pihak lain yang telah membantu,
mendukung dan mendoakan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skirpsi ini masih


terdapat kekurangan, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dari penulis. Oleh
karena itu, penulis ucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang dapat
membangun demi perbaikan skirpsi ini. Semoga skirpsi ini bermanfaat bagi kita
semua amiin.
Jakarta,17 Mei 2016

Eka Setifani Afrianah

x
xi
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang MAsalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 8
C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKAN
A. Profitabilitas......................................................................................... 10
1. Pengertian Profitabilitas ................................................................... 12
2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas ..................................................... 15
B. Definisi Pertumbuhan Penjualan ........................................................... 15
C. Perputaran Kas ..................................................................................... 20
D. Perputaran Persediaan .......................................................................... 24
E. Ukuran Persediaan ................................................................................ 27
F. Perputaran aktiva .................................................................................. 29
1. Faktor yang mempengaruhi perputaran aktiva................................... 31
G. Hubungan Antar Variabel..................................................................... 33
H. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 36

xii
I. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 44
J. HIpotesis ............................................................................................... 45
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 47
B. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel................................................ 47
C. Metode Pengumpulan Data................................................................... 49
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 49
1. Pengujian Asumsi Klasik .................................................................. 49
2. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 52
3. Koefisien Determinasi ...................................................................... 55
4. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 56
E. Operasional Variabel ........................................................................... 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 61
1. Sejarah PT. Tegar Jaya Abadi ........................................................... 61
2. Objek Penelitian ............................................................................... 62
B. Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 70
1. Penemuan dan Pembahasan .............................................................. 76
2. Interpretasi ....................................................................................... 76
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 77
1. Hasil Uji F ........................................................................................ 77
2. Hasil Uji t ......................................................................................... 77
B. Saran .................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 79
LAMPIRAN ...................................................................................................... 87

xiii
DAFTAR TABEL

tabel 2.1 ............................................................................................................. 40


tabel 3.1 ............................................................................................................. 49
tabel 3.2 ............................................................................................................. 53
tabel 4.1 ............................................................................................................. 58
tabel 4.2 ............................................................................................................. 59
tabel 4.3 ............................................................................................................. 60
tabel 4.4 ............................................................................................................. 61
tabel 4.5 ............................................................................................................. 63
tabel 4.6 ............................................................................................................. 64
tabel 4.7 ............................................................................................................. 65
tabel 4.8 ............................................................................................................. 67
tabel 4.9 ............................................................................................................. 68
tabel4.10 ............................................................................................................ 69
tabel 4.11 ........................................................................................................... 70
tabel 4.12 ........................................................................................................... 72
tabel 4.13 ........................................................................................................... 73
tabel 4.14 ........................................................................................................... 74

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 .......................................................................................................... 2


Gambar 2.1 ........................................................................................................ 44
Gambar 4.1 ........................................................................................................ 58
Gambar 4.2 ........................................................................................................ 60
Gambar 4.3 ........................................................................................................ 61
Gambar 4.4 ........................................................................................................ 62
Gambar 4.5 ........................................................................................................ 64
Gambar 4.6 ........................................................................................................ 65
Gambar 4.7 ........................................................................................................ 66

xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 ........................................................................................................ 87
Lampiran 2 ........................................................................................................ 88

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam

yang merupakan modal penting dalam pembangunan nasional dan

peningkatan kemakmuran masyarakat. Salah satu sumber daya alam yang ada

di Indonesia adalah minyak bumi dan gas bumi, yang sebagian besar

pengelolaannya diberikan kepada Pertamina. Pertamina adalah perusahaan

minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (National Oil

Company). Maksud didirikannya Pertamina adalah untuk menyelenggarakan

usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik didalam maupun luar negeri serta

kegiatan usaha lain yang terkait, juga untuk menunjang kegiatan usaha

dibidang minyak dan gas bumi tersebut.

Pertamina kemudian melaksanakan pendistribusian dan pemasaran atas

keseluruhan produknya terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat

Indonesia. Dalam kegiatan pendistribusian produk Pertamina, khususnya

BBM, Pertamina dituntut untuk melaksanakan pendistribusian ke seluruh

pelosok tanah air dalam jumlah yang cukup, waktu yang cepat, mutu yang

baik dan harga yang layak (sesuai ketentuan berlaku).

Penulis dalam penelitian ini memilih untuk meneliti perusahaan yang

bergerak dibidang SPBU dikarenakan BBM merupakan salah satu kebutuhan

masyarakat dalam menggunakan transportasi mereka. Apabila BBM didalam

1
SPBU mengalami kekosongan akan mengganggu aktivitas masyarakat dalam

roda ekonomi yang sangat bergantung dengan transportasi mereka untuk

pergi dan melakukan kegiatan sehari – hari yang nantinya dari kekosongan

tersebut akan memberhentikan perputaran ekonomi masyarakat. Dengan

meningkatnya volume kendaraan di Indonesia perlu untuk perusahaan SPBU

dalam melakukan pengawasan dalam kegiatan operasionalnya.

Berikut volume peningkatan transportasi kendaraan di Indonesia sampai

tahun 2013 yang mengalami peningkatan:

Gambar 1.1.

Perkembangan Jumlah Kendaraan


90000000
80000000
70000000
60000000
50000000
Mobil Penumpang
40000000
Bus
30000000
Truk
20000000
Sepeda Motor
10000000
0
Tahun 1990
Tahun 1992
Tahun 1994
Tahun 1996
Tahun 1998
Tahun 2000
Tahun 2002
Tahun 2004
Tahun 2006
Tahun 2008
Tahun 2010
Tahun 2012

Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia

Seperti yang sudah diperlihatkan dari data diatas bahwa jumlah

kendaraan di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini yang

mendorong peneliti untuk meneliti mengenai kebutuhan pokok dalam

berkendara yaitu BBM. Karena BBM sangat diperlukan bagi pengendara

2
maka dari itu peneliti meneliti faktor yang dapat mempengaruhinya dalam

perusahaan yang bergerak di bidang SPBU. Dalam penelitian ini peneliti

memilih pengaruh faktor – faktor yang dapat mempengaruhi laba dari

perusahaan SPBU karena untuk dapat menghasilkan keuntungan dari kegiatan

operasionalnya pihak perusahaan harus melakukan pengaturan yang dapat

meminimalkan biaya untuk memaksimalkan labanya. Agar dapat

memaksimalkan laba yang didapat oleh perusahaan, manajer keuangan perlu

mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap

profitabilitas perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan

manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Dengan mengetahui

pengaruh dari masing-masing fakor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat

menentukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir

dampak negatif yang timbul.

Pengukuran tingkat efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba

yang dihasilkan perusahaan yang berasal dari berbagai faktor. Untuk

mengukur seberapa besar pengaruh dari beberapa faktor yang diambil untuk

mengukur tingkat efisiensi perusahaan yang dilihat dari rasio profitabilitas

yang dicapai oleh perusahaan.

Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba

dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain

profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba

selama periode tertentu (Riyanto, 2011: 35). Profitabilitas mempunyai arti

penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar untuk penilaian

3
kondisi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas menggambarkan kinerja

perusahaan yang dilihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan profit.

Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan return on asset (ROA)

karena dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari

penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam

menghasilkan keuntungan.

Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan

perusahaan dalam suatu industri. Penjualan memiliki pengaruh penting bagi

sebuah perusahaan karena penjualan yang dilakukan harus didukung

dengan harta atau aktiva dan bila penjualan ditingkatkan maka aktiva

pun harus ditambah. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran mengenai

kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan penjualan

yang relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman dibanding

dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.

Perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang

dilakukan oleh perusahaan, karena tingkat perputaran kas menggambarkan

kecepatan arus kas yang telah ditanamkan didalam modal kerja menjadi kas

kembali. Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam

perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat

diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai

sifat paling tinggi likuiditasnya sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu

kas itu dibutuhkan (Indriyo, 2002: 61). Perputaran Kas merupakan salah satu

metode dalam perputaran modal kerja. Kas memiliki kedudukan yang sangat

4
penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih

atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Jadi rasio

perputaran kas ini bermanfaat untuk mengukur tingkat kecukupan modal

kerja perusahaan yang dibutuhkan membayar tagihan dan membiayai

penjualan.

Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar

yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Hal ini mudah

dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan

kelancaran operasi perusahaan. Pengendalian persediaan yang efektif

diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis dan kualitas barang yang sesuai

dan mengatur investasi dalam persediaan. Menurut Harahap (2011: 308),

perputaran persediaan adalah menunjukkan seberapa cepat perputaran

persediaan dalam siklus produksi normal. Perputaran persediaan merupakan

salah satu rasio aktivitas, dimana rasio ini menunjukkan bagaimana sumber

daya telah dimanfaatkan secara optimal. Perputaran persediaan diperoleh

dari penjualan dibagai dengan rata – rata persediaan (Sartono, 2010: 395).

Perusahaan yang relatif besar cenderung akan menggunakan dana

eksternal yang besar pula karena dana yang dibutuhkan semakin meningkat

seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Ukuran perusahaan mempengaruhi

kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan modal eksternal untuk

membiayai aktivitas operasional perusahaan. Ukuran perusahaan

menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan (Sartono, 2010: 249).

Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana

5
eksternal berupa hutang dalam jumlah yang besar sehingga akan membantu

kegiatan operasional perusahaan dan menyebabkan produktivitas perusahaan

meningkat sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat pula.

Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur efektivitas penggunaan aset dalam menghasilkan pendapatan dari

penjualan. Semakin efisiennya suatu perusahaan dalam menggunakan

asetnya untuk memperoleh pendapatan, maka akan menunjukkan semakin

baiknya profit yang akan diterima, dan sebaliknya, ketidakefisienan

perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki hanya akan menambah

beban perusahaan berupa investasi yang tidak mendatangkan keuntungan

(Leliani dan Andreani Caroline, 2013).

Hubungan antara variabel tersebut juga telah diuji oleh peneliti

terdahulu dengan hasil yang berbeda – beda. Para peneliti terdahulu tersebut

antara lain: Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) melakukan penelitian yang

berjudul Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan

terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran

Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas

Ni Made Vironika Sari (2014) melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset

Turnover pada Profitabilitas. Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER

berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover

dan asset turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

6
Ketut Yuli Astini, dkk (2014) melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran piutang terhadap

Profitabilitas Ekonomis (2008-2012). Hasil penelitian ini menunjukkan

Perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan Perputaran

piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

Yazdanfar (2013), melakukan penelitian yang berjudul Profitability

Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh

terhadap profitability.

Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian

yang mengambil judul :“ ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN

PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN,

UKURAN PERUSAHAAN DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP

PROFITABILITAS (Studi kasus pada SPBU di daerah Tangerang periode

2012 - 2015).

7
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan –

permasalahan dalam dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh secara parsial antara Inventory Turnover, Ratio Cash

Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap

Profitabilitas ?

2. Bagaimana pengaruh secara simultan antara Inventory Turnover, Ratio

Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap

Profitabilitas ?

3. Berapa besar pengaruh Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm,

Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dari penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara Inventory Turnover,

Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover

terhadap Profitabilitas ?

2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara Inventory Turnover,

Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover

terhadap Profitabilitas ?

3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Inventory Turnover, Ratio Cash

Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap

Profitabilitas ?

8
Manfaat dari penelitian yaitu:

1. Bagi perusahaan

Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk

lebih memperhatikan kondisi perusahaannya terutama dalam segi

profitabilitasnya dari waktu ke waktu, sehingga dapat mengetahui kondisi

dari perusahaanya. Selain itu dari segi variabel yang peneliti ambil dapat

dijadikan sebagai salah satu mampu dijadikan sebagai bahan pertimbangan

untuk perusahaan dalam melakukan pengawasan sekaligus dapat di

implementasikan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.

2. Bagi Institusi

Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan

kontribusi yang positif dan dapat berguna untuk ilmu pengetahuan

khususnya dibidang manajemen keuangan dan sebagai perbandingan dengan

penelitian selanjutnya.

3. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui seberapa pentingnya profitabilitas bagi

keberlangsungan suatu perusahaan. Untuk itu perlu memperhatikan faktor

yang dapat meningkatkan profitabilitas sekaligus melakukan pengawasan

dalam melakukannya. Selain itu juga sebagai media pembelajaran penulis

guna memperoleh pengetahuan yang lebih luas, khususnya dalam bidang

manajemen keuangan. Serta penelitian ini digunakan sebagai tambahan

pengatahuan serta peneliti mampu menerapkan ilmu yang didapat selama

perkuliahan yang diharapkan menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.

9
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba

dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Profitabilitas mengukur tingkat

keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup

seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai

penggunaan aset dan pasiva dalam sutu periode. Profitabilitas

mempunyai arti penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar

untuk penilaian kondisi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas

menggambarkan kinerja perusahaan yang dilihat dari kemampuan

perusahaan menghasilkan profit. Kemampuan perusahaan memperoleh profit

ini menunjukkan apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik atau

tidak dimasa yang akan datang.

Profitabilitas dapat digunakan sebagai informasi bagi pemegang

saham untuk melihat keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk

dividen. Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa

besar perubahan nilai atas saham yang dimiliki. Kreditor menggunakan

profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar

pokok dan bunga pinjaman bagi kreditor. Dalam penelitian ini,

pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan membandingkan jumlah

laba setelah pajak dengan total aset.

10
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan

operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan

(analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan

indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para

penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai

perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan

datang. Dari sini permasalahannya menyangkut efektifitas manajemen dalam

menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih seperti yang tercatat dalam

neraca.

Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan,

perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta

meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. oleh karena itu,

manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk

memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan

haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal

untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan

rasio keuntungan atau rasio profitabilitas.

11
1. Pengertian Profitabilitas

Profitabilitas menurut Harahap (2008: 219) adalah kemampuan

perusahaan mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada,

penjualan,kas, aset, modal. Semakin besar risiko yang dihadapi maka

semakin besar keuntungan yang diharapkan. Risiko yang timbul akan sejalan

dengan kemampuan laba yang diharapkan. Menurut Agus Sartono (2010:

122), rasio profitabilitas adalah : “Kemampuan perusahaan memperoleh laba

dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.”

Perusahaan yang berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan

bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola modal yang dimilikinya

secara efektif dan efisien. Menurut Irham Fahmi (2012: 82): “Return on

asset sering juga disebut sebagai return on investment, karena ROA ini

melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan

pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi

tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan

atau ditempatkan.”

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah

penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan (Kasmir, 2012:

196).

12
Menurut Sartono (2010: 122-125) dalam bukunya terdapat beberapa

macam rasio profitabilitas yaitu:


a. Gross profit margin =

Rasio ini mengukur laba bersih dari penjualan dihitung dengan membagi

laba bersih dengan penjualan.



b. Net profit margin =

Rasio ini untuk mengukur profitabilitas dengan cara membagi laba setelah

pajak dengan penjualan.


c. Return on investment =

Return on investment atau return on asset menunjukkan kemampuan

perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.


d. Return on equity =

Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang

tersedia bagi pemegang saham perusahaan.



e. Profit margin =

Rentabilitas ekonomis =

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari asset

perusahaan, sebelum pengaruh pajak dan hutang.



f. Earning power ratio = x

Earning power merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan

13
pula tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva.

Dalam hal ini peneliti menggunakan ROA rasio dari profitabilitas untuk

mengukur efisiensi perusahaan. Dimana ROA (Return On Asset) atau yang

sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan

perusahaan menghasilkan laba. Return on asset adalah perbandingan antara

laba sesudah pajak dengan total aktiva, atau dapat dikatakan perbandingan

antara laba bersih dengan total aset. Semakin besar ROA semakin besar pula

tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi

perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Begitu juga sebaliknya

bila ROA kecil maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan

akan kecil dan posisi perusahaan akan kurang baik.

Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa return on asset

merupakan rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan

dalam memperoleh keuntungan yang dilihat dari segi aset perusahaan

tersebut. Dengan demikian profitabilitas (ROA) suatu perusahaan dapat

mencerminkan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba.

Apabila ROA suatu perusahaan tinggi, berarti efisiensi suatu perusahaan

tersebut juga tinggi. Rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat

efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.

Efektifitas manajemen ini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap

penjualan dan investasi perusahaan.

Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan

perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,

14
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat

dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar

terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik

penurunan atau kenaikkan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.

Jadi profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan memperoleh

laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.

Profitabilitas sendiri, dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap profitabilitas

(ROA) suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan. Untuk

mengetahui tingkat profitabilitas sebuah perusahaan, pada umumnya

dilakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Rasio perofitabilitas

berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan

(profitabilitas) pada tingkat penjulan asset, dan modal saham tertentu.

2. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas

Rasio profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi

pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar

perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan

dengan perusahaan.

15
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi

pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2014: 197-198), yaitu:

1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan

dalam satu periode tertentu;

2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan

tahun sekarang;

3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;

4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;

5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang

digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;

6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan

yang digunakan baik modal sendiri dsb.

16
B. Definisi Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan menggambarkan perubahan peningkatan

ataupun penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari

masing- masing laporan laba-rugi perusahaan. Perusahaan yang baik dapat

juga ditinjau dari aspek penjualannya dari tahun ke tahun yang terus

mengalami peningkatan. Hal ini akan berimbas pada meningkatnya

keuntungan perusahaan sehingga pendanaan internal perusahaan juga

meningkat.

Penjualan merupakan komponen utama bagi penghasilan perusahaan.

Perusahaan akan selalu berupaya meningkatkan penjualan produknya untuk

mendapatkan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi atau stabil.

Pertumbuhan penjualan yang stabil nantinya akan dapat berpengaruh

positif. Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena

jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka

secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan

karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun

akan berkurang.

Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan

perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan penjualan adalah indikator

penting dari penerimaan pasar atas produk jasa suatu perusahaan, produk atau

jasa suatu perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan

akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan

(Pritarini 2011) dalam Chusnul Chotimah dan Jono Susilo Wibowo (2014).

17
Menurut Rudianto (2009: 56) menyatakan bahwa: “pertumbuhan

penjualan merupakan volume penjualan pada tahun-tahun mendatang,

berdasarkan data pertumbuhan volume penjualan historis”.

Menurut I Made Sudana (2011: 57) menyatakan bahwa: “pendekatan

persentase penjualan adalah suatu metode perencanaan keuangan, yang

mana semua akun dalam laporan keuangan perusahaan berubah

tergantung pada prediksi tingkat penjualan perusahaan”.

Pertumbuhan penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun

sekarang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan

dalam bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014). Sambharakreshna

(2010) mengungkapkan, bahwa pertumbuhan penjualan mencerminkan

keberhasilan perusahaan dalam investasi yang dilakukan pada periode yang

lalu, sehingga dapat memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa yang

akan datang.

Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat

pertumbuhan penjualan merupakan tingkat perubahan penjualan dari

tahun ke tahun yang dapat dilihat dari laporan laba rugi masing-masing

perusahaan sebagai prediksi perusahaan dimasa yang akan datang sebagai

dampak dari permintaan dan daya saing perusahaan.

Dengan mengetahui penjualan dari tahun sebelumnya, perusahaan

dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada. Perusahaan harus

menggunakan dan mengelola sumber daya yang dimiliki untuk

18
menghasilkan pendapatan melalui penjualan. Dengan mengetahui seberapa

besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar

profit yang akan didapatkan. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran

mengenai kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan

penjualan yang relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman

dibanding dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Hal ini

dikarenakan para investor akan lebih menyukai saham dari perusahaan

yang mempunyai kondisi keuangan yang baik dan ditandai dengan laju

pertumbuhan yang stabil. Suatu perusahaan yang berada dalam industri

yang mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi, harus menyediakan

modal yang cukup untuk perusahaan. Perusahaan yang tumbuh pesat

cenderung lebih banyak menggunakan utang untuk membiayai kegiatan

usahanya daripada perusahaan yang tumbuh secara lambat.

Dengan sales growth yang tinggi maka badan usaha tersebut

menunjukkan kemampuan dalam menembus pasar baru atau melakukan

diversifikasi produk dan saluran distribusi serta menetapkan harga jual. Oleh

karena itu sales growth harus selalu dipertahankan dan sales growth yang

tinggi memberi indikator badan usaha yang bersangkutan dapat

meningkatkan pertumbuhan perusahaannya dan diharapkan dapat

meningkatkan laba yang dihasilkan.

19
Pertumbuhan penjualan (growth) memiliki peranan yang penting dalam

manajemen modal kerja. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan

penjualan perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan

didapatkan. Untuk mengukur pertumbuhan penjualan digunakan rumus:

Keterangan:

St = Penjualan pada tahun t

St-1 = Penjualan pada periode sebelumnya

Perusahaan yang mempunyai rasio pertumbuhan yang positif

mengidentifikasikan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan posisi

ekonominya dan kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan penjualan juga

menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memsarkan hasil produksinya.

C. Perputaran Kas

“Perputaran kas (cash turnover) adalah rasio yang menggambarkan

berapa kali perusahaan telah memutar kas selama periode pelaporan, yang

dihitung dari omset tunai berdasarkan pendapatan perusahaan dibagi saldo kas

rata-rata selama periode tersebut”. (Kasmir, 2008: 176).

Menurut Riyanto (2012: 95) menyatakan semakin tinggi tingkat perputaran

kas berarti semakin efisien tingkat penggunaan kasnya. Sebaliknya semakin

rendah tingkat perputaranya semakin tidak efisien, karena semakin banyaknya

uang yang berhenti atau tidak dipergunakan.

20
Sedangkan menurut Indriyo (2002: 61), tingkat perputaran kas merupakan

ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan, karena tingkat

perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas yang telah ditanamkan

didalam modal kerja menjadi kas kembali. Kas dapat diartikan sebagai nilai

uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam

jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan

financial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya sehingga dapat

digunakan sewaktu-waktu kas itu dibutuhkan. Dari beberapa pendapat di

atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat perputaran kas menunjukkan

kecepatan kembalinya modal kerja yang tertanam pada kas atau setara kas

menjadi kas kembali melalui penjualan atau pendapatan. Dimana rata-rata kas

dapat dihitung dari saldo kas awal ditambah saldo kas akhir dibagi dua.

Makin tinggi perputaran kas, berarti makin tinggi efisiensi penggunaan

kasnya. Tingkat perputaran kas dapat dihitung dengan membagi pendapatan

usaha dengan kas rata-rata (Ketut Yuli Astini: 2014).

Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai

pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali

menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar

kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Hal ini akan

mencerminkan adanya over investment dalam kas, begitu pula sebaliknya.

Jumlah kas yang relatif kecil kemungkinan besar akan menyebabkan

diperolehnya tingkat perputaran kas yang tinggi.

21
Menurut Menuh (dalam Nina dan Ketut Purnawati, 2013)

perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas

diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas-

kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya.

Menurut Kasmir (dalam Dewi, 2013) rasio perputaran kas (cash

turnover) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja

perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai

penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas

untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan

penjualan. Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti ketidakmampuan

perusahaan dalam membayar tagihannya. Sebaliknya apabila rasio perputaran

kas rendah, dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan

dalam waktu singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang

lebih sedikit.

Perputaran kas merupakan salah satu dari rasio modal kerja. Metode

perputaran modal kerja ini berbeda dengan metode keterikatan dana, karena

metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan

perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri (Sartono, 2010: 393).

Rasio ini menunjukkan efektivitas manajemen dalam mengelola aset yang

digunakan oleh perusahaan. Dengan menghitung tingkat perputaran kas akan

dapat diketahui sampai sejauh mana tingkat efisiensi yang dapat dicapai

perusahaan dalam mengelola kas untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu

sendiri. Yang dimaksud dengan perputaran kas adalah berapa kali kas berputar

22
dalam suatu periode tertentu melalui penjualan barang atau jasa (Deni Irman,

2014).

Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai

pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali

menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.

Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar

kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Hal ini akan

mencerminkan adanya over investment dalam kas, begitu pula sebaliknya.

Jumlah kas yang relatif kecil kemungkinan besar akan menyebabkan

diperolehnya tingkat perputaran kas yang tinggi. Perputaran kas dapat dihitung

dengan membandingkan penjualan bersih dengan jumlah rata-rata kas

(Kasmir, 2014). Rata-rata kas dalam perhitungan ini adalah kas akhir yang

diperoleh ditambah dengan kas awal dibagi dua.

Menurut Sartono (2010: 393) perputaran kas dapat dihitung berdasarkan

rumus:


Perputaran Kas =

23
D. Perputaran Persediaan

Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perdagangan ataupun perusahaan

pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya

persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya

pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan

atau meminta barang atau jasa.

Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan

tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya – biaya yang ditimbulkannya.

Maka periode perputaran persediaan ini perlu diperhatikan untuk mengetahui

berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghabiskan

persediaan dalam proses produksinya. Hal ini dikarenakan semakin lama periode

perputaran persediaan, maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh

perusahaan untuk menjaga agar persediaan di gudang tetap baik. Oleh karena itu

diperlukan penghematan ongkos penyimpanan dan pemeliharaan agar

keuntungan yang diperoleh semakin besar sehingga semakin kecil biaya yang

harus ditanggung perusahaan, semakin besar laba yang akan didapat dan

perputaran persediaan semakin tinggi (Deni Irman, 2014). Persediaan adalah

barang atau bahan-bahan yang akan dijual kembali, baik dengan pengolahan

maupun tanpa pengolahan dari perusahaan serta merupakan aset yang

mengalami perputaran secara terus menerus (Rahma, 2011).

Perputaran persediaan yang semakin meningkat menunjukkan tingkat

perputaran dana yang tertanam pada persediaan juga tinggi. Perputaran

persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan tersimpan di perusahaan,

24
sehingga hal ini dapat memperbesar biaya persediaan, dan akan mempengaruhi laba

perusahaan (Fitri, 2013 ). Hal ini dikarenakan apabila jumlah persediaan

terlalu tinggi, dana yang tertanam dalam persediaan juga akan tinggi, sehingga

akan menimbulkan kerugian.

Ratio inventory turnover (rasio perputaran persediaan) ini melihat sejauh

mana tingkat perputaran persediaan yang dimiliki oleh perusahaan (Irham

Fahmi, 2012: 77). Menurut Kasmir (2014:180) perputaran persediaan

merupakan Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yamg ditanam dalam persediaan (inventory) ini

berputar dalam suatu periode.

Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan persediaan dapat dilihat dari

perhitungan tingkat perputaran persediaannya, karena semakin tinggi tingkat

perputaran persediaan akan menunjukkan semakin pendek waktu terikatnya

modal dalam persediaan sehingga untuk memenuhi volume penjualan

tertentu dalam naiknya perputaran persediaan maka dibutuhkan jumlah modal

kerja yang lebih kecil (Deni Irman, 2014).

Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual

atau diadakan kembali selama satu periode tertentu. Tingkat perputaran

persediaan menjadi tolok ukur perusahaan dalam pengelolaan persediaannya.

Perputaran persediaan yang cepat menandakan efektifitas manajemen

persediaan yang baik. Menurut Sawir (2005: 15), Perputaran persediaan

mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini

merupakan indikasi yang cukup populer untuk efisiensi operasional, yang

25
memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada

pada persediaan. Jadi meningkat atau turunnya jumlah perputaran persediaan

ditentukan dari pembagian harga pokok penjualan dengan persediaan. Semakin

cepat dan semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap

kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan

selera konsumen terhadap persediaan tersebut (Nursyami, 2011).

Perputaran persediaan merupakan merupakan salah satu dari rasio aktivitas.

Rasio ini menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva.

Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah

dimanfaatkan secara optimal (Sartono, 2010: 118). Perusahaan yang perputaran

persediaannya makin tinggi itu berarti makin efisien, tetapi perputaran

persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk itu perlu ditentukan

keseimbangan (Sartono, 2010: 120).

Berikut rumus perputaran persediaan yaitu:


Perputaran persediaan :

26
E. Ukuran Perusahaan

Firm size merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan

profitabilitas. Semakin besar firm size akan mengakibatkan biaya yang lebih

besar, sehingga dapat mengurangi profitabilitas. Perusahaan besar cenderung

memiliki skala dan keleluasaan ekonomis yang lebih besar dibandingkan dengan

perusahaan kecil sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman yang

pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan (Prihayaryanto,

2009) dalam (Ni Made Vironika Sari, 2014).

Ukuran perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk

memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai aktivitas operasional

perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu

perusahaan (Sartono, 2010: 249). Perusahaan yang lebih besar akan semakin

mudah untuk mendapatkan dana eksternal berupa hutang dalam jumlah yang

besar sehingga akan membantu kegiatan operasional perusahaan dan

menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat sehingga profitabilitas

perusahaan akan meningkat pula. Perusahaan yang berada pada pertumbuhan

penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber dana atau modal yang

semakin besar, begitu juga sebaliknya. Perusahaan kecil cenderung

menggunakan dana internalnya terlebih dahulu, kemudian berhutang dalam

jumlah yang lebih kecil. Perusahaan kecil memiliki tingkat risiko yang tinggi

apabila terjadi financial distress dibandingkan dengan perusahaan besar. Hal

ini dikarenakan perusahaan dengan ukuran yang lebih besar tidak mempunyai

kendala berarti untuk mendapatkan dana eksternal dalam bentuk hutang.

27
Menurut Becker-Blease, Kaen, Etebari & Baumann (2010), ada tiga teori

yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan

tingkat keuntungan, antara lain :

a. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan

lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan

yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.

b. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran

perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi,

didalamnya terdapat teori critical resources.

c. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti

sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent,

ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan.

Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari

total asset. Hal ini dikarenakan besarnya total asset masing-masing perusahaan

berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga didapat menyebabkan

nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut

maka data total asset perlu di Ln kan. Penggunaan total aktiva sebagai alat

ukuran perusahaan didasarkan pada penelitian.

28
Variabel ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan rumus :

Ukuran Perusahaan (Size) = LnTotalAktiva

F. Perputaran Aktiva

Total assets turn over (Perputaran Aktiva) merupakan rasio yang

menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin

besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar

dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan

aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama

dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan

atau diperbesar. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik

perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal

ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam

perusahaan. Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan efisiensi

perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan volume

penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012). Semakin tinggi rasio tersebut, maka

semakin efisien pula penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam

menghasilkan penjualan.

Total assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan

total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini mampu untuk

menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode

tertentu. Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat

29
efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan

volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19). Rasio ini merupakan ukuran

sampai seberapa jauh aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau

menunjukan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Apabila dalam

menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukan suatu trend yang

cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisiensi

penggunaan aktiva sehingga hasil usaha akan meningkat (Sawir 2012:56).

Menurut Hanafi dan Halim (2009:81) Total Asset Turnover adalah:

“Rasio untuk menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Rasio

yang tinggi biasanya menunjukan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang

rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasaran, dan

pengeluaran modalnya (investasi)”.

Total Asset Turnover menurut Sutrisno (2012:221) “Merupakan ukuran

efektifitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan”. Semakin besar

perputaran aktiva semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya. Dan rasio

ini juga menunjukan bagaimana sumberdaya telah dimanfaatkan secara

optimal.

Selanjutnya menurut Gitman (2006:62) Total Asset Turnover adalah

“Indicate the efficiency with which the firm uses it assets to generated

sales” Artinya bahwa mengidentifikasikan efisiensi yang digunakan oleh

perusahaan atas penggunaan asetnya dalam menghasilkan penjualan.

Sementara Van Horne dan Wachowicz (2005:221) dalam bukunya Prinsip–

Prinsip Manajemen Keuangan menyatakan bahwa rasio ini menjelaskan

30
hubungan dari penjualan bersih dengan aktiva total.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Total Asset Turnover adalah

perbandingan antara penjualan bersih atau net sales dengan total aktiva

yaitu akumulasi dari aktiva tetap dan aktiva lancar. Aktiva tetap terdiri

dari tanah, bangunan, mesin dan lain – lain yang memiliki umur ekonomis

lebih dari satu tahun sedangkan aktiva lancar terdiri dari kas, piutang dan lain

lain yang memiliki umur ekonomis kurang dari satu tahun

Menurut Sartono (2010: 120), Total assets turn over di hitung sebagai berikut:

Penjualan bersih (net sales) merupakan hasil penjualan bersih selama satu

tahun. Total aktiva merupakan penjumlahan dari total aktiva lancar dan

aktiva tetap.

1. Faktor yang mempengaruhi Total Asset Turnover

Total Asset Turnover yang biasanya digunakan untuk mengukur seberapa

efektifnya pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. TATO yang

rendah dapat diartikan bahwa penjualan bersih perusahaan lebih kecil dari pada

operating asset perusahaan. Jika perputaran aktiva perusahaan tinggi maka akan

semakin efektif dalam mengelola aktivanya.

31
Menurut Irawati (2006: 52), Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Total

Asset Turnover yaitu:

1. Sales (penjualan)

2. Total aktiva yang terdiri dari :

1. Current Asset (harta lancar)

1. Cash (kas)

2. Marketable securities (surat berharga)

3. Account payable (piutang)

4. Inventories (persediaan)

2. Fixed Asset

1. Land & Building (tanah dan bangunan)

2. Machine (mesin)

32
G. Hubungan Antar Variabel

1. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Return On Asset (ROA)

Pertumbuhan penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun

sekarang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan dalam

bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014). Sambharakreshna (2010)

mengungkapkan, bahwa pertumbuhan penjualan mencerminkan

keberhasilan perusahaan dalam investasi yang dilakukan pada periode yang

lalu, sehingga dapat memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa yang

akan datang. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan,

perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gladys

Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan (2016), bahwa Pertumbuhan

penjualan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset.

2. Pengaruh Perputaran Kas terhadap Return On Asset (ROA)

Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada

saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali

menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat

likuiditasnya. Perputaran kas merupakan salah satu dari rasio modal kerja.

Metode perputaran modal kerja ini berbeda dengan keterikatan dana, karena

metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan

perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri (Sartono, 2010: 393).

Menurut Kasmir (dalam Dewi, 2013) Perputaran kas (Cash Turnover)

berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal perusahaan yang

33
dibutuhkan untuk membayar tagihan dan penjualan. Artinya perputaran kas

ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar

tagihan dan biaya – biaya yang berkaitan dengan penjualan. Hal ini sesuai

dengan penelitian yang dilakukan (Ketut Yuli Astini dkk, 2014)

menghasilkan bahwa perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas perusahaan.

3. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Asset (ROA)

Perputaran Persediaan merupakan salah satu dari rasio aktivitas. Rasio

ini digunakan untuk menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada

berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan bagaimana

sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal (Sartono, 2010: 118).

Perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi itu berarti makin

efisien, tetapi perputaran persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk

itu perlu ditentukan keseimbangan (Sartono, 2010: 120).

Perputaran persediaan sendiri menunjukkan berapa kali persediaan

barang dijual atau diadakan kembali selama periode tertentu. Tingkat

perputaran persediaan menjadi tolak ukur perusahaan dalam pengelolaan

persediaan. Yang nantinya dengan pengelolaan persediaan yang dilakukan

perusahaan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Seperti penelitian

yang dilakukan oleh Wang Zuquan dan Asif Iqbal (2014), bahwa perputaran

persediaan, penjualan, Cash Conversion Cycle mempunyai pengaruh psitif

terhadap Proffitability.

34
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset (ROA)

Ukuran perusahaan bisa dilihat dari total asset perusahaan. Menurut

(Astuti dan zuhrotun,2007) dalam (Dewi Sartika, 2012) perusahaan dengan

total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan

yang sudah mapan biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil.

Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana

eksternal berupa hutang dalam jumlah besar sehingga akan membantu

kegiatan operasional perusahaan dan menyebabkan produktivitas

perusahaan meningkat sehingga keuntungan perusahaan akan meningkat

pula. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made

Virinika Sari (2014), bahwa Ukuran perusahaan tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas.

5. Pengaruh Perputaran Aktiva terhadap Return On Asset (ROA)

Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan

dalam menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan volume

penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012). Semakin tinggi rasio tersebut, maka

semakin efisien pula penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam

menghasilkan penjualan. Total assets turnover merupakan perbandingan

antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini

mampu untuk menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva

dalam satu periode tertentu. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ni Made Vironika Sari (2014) bahwa Perputaran aktiva tidak

berpengaruh terhadap Profitabilitas.

35
H. Penelitian Terdahulu

Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian

yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu :

1. Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap

Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan

dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas.

2. Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan (2016) melakukan

penelitian yang berjudul Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Pertumbuhan

Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan

Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

Tahun 2010-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan

penjualan berpengaruh signifikan sedangkan Cash Conversion Cycle dan

Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.

3. Kadek Agustia Dewi, dkk (2016), melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan

terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perputaran

Persediaan, Perputaran Piutang dan Perputaran Kas berpengaruh terhadap

Profitabilitas.

4. Davood Asefi Nejad (2015) melakukan penelitian yang berjudul Effect of

Working Capital Management on the Profitability of Companies in Tehran

Stock Exchange. The result is a significant relationship between cash

36
conversion cycle and its components, including inventory turnover and

account payable turnover period and profitability of the firm.

5. Ni Made Vironika Sari (2014) melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset

Turnover pada Profitabilitas. Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER

berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover

dan asset turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

6. Theresia Trisnia Susanti (2014) melakukan penelitian yang berjudul

Pengaruh Perputaran persediaan, Perputaran piutang dan Pertumbuhan

penjualan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI

(2009-2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang

berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan Perputaran persediaan dan

Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap ROA.

7. Prof.Dr.Abdul Hafoor Awan (2014) melakukan penelitian tentang Impact

of Working Capital Management on Profitability of cement Sector

Pakistan. The result is ROE negatively correlated with CR and Inventory

turnover. ROE positively correlated with WCT, QR, and Size.

8. Wang Zuquan and Asif Iqbal (2014) mekukan penelitian tentang Working

Capital Management and its impact on Firm’s Performance. This result

Sales, CCC, ITD, APP and Debts showed positive relationship to the

dependent variable Profitability, component of WCM, ACP showed

negative relationship to profitability.

37
9. Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo (2013) melakukan penelitian

yang berjudul Working Capital Management and Firm Profitability:

Emprical Evidence from Manufacturing Construction Firms Listed on

Nairobi Securities Exchange, Kenya.The study finds a positive relationship

between profitability and number of days of inventory. Moreover the

financial leverage, sales growth, current ratio and size firm also significant

effect on the firm’s profitability.

10. Leliani dan Andreani Caroline Barus (2013) melakukan penelitian yang

berjudul Analisis faktor –faktor yang mempengaruh Profitabilitas pada

perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (2008-2011). Hasil penelitian

menunjukkan TATO, DR dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap

profitabilitas sedangkan CR, DER dan Pertumbuhan penjualan tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas.

11. Yazdanfar (2013), melakukan penelitian yang berjudul Profitability

Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh

terhadap profitability.

12. Sarbapriya Ray (2012), melakukan penelitian yang berjudul Evaluating the

Impact of Working Capital Management Components on Corp

Profitability: Evidence from Indian Manufacturing Firms. The result a

strong negative relationship between working capital management and

insignificant negative relationship between firm size with corporate

profitability.

38
13. Serrasqueiro (2009), melakukan penelitian yang berjudul Growth and

Profitability in Portuguese Companies: A Dynamic Panel Data Approach.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan

berpengaruh terhadap Profitability.

14. Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas (2006), melakukan

penelitian yang berjudul Effect of Firm Size on Profitability: Evidence

from Nigerian Manufacturing Sector. Hasil penelitian ini menunjukkan

Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability.

39
Tabel 2.1.
Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian dan Nama Variabel Hasil Penelitian
Peneliti
1. Pengaruh Perputarab Perputaran The Result is significant positive
Persediaan dan Persediaan, relationship among Average
Pertumbuhan Penjualan Pertumbuhan Collection Periode, CR and Size
terhadap Profitabilitas penjualan firm with profitability and
(Cintya Dewi Farhana, dkk dan insignificant a negative
2016) Profitabilitas relationship with Inventory
. Turnover and Average payment
periode with Profitability.
2. Pengaruh Manajemen CCC, Hasil penelitian ini menunjukkan
Modal Kerja, Pertumbuhan Ukuran bahwa Pertumbuhan penjualan
Penjualan dan Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan sedangkan
Perusahaan Terhadap dan Cash Conversion Cycle dan
Profitabilitas Pada Profitabilitas. Ukuran perusahaan tidak
Perusahaan Properti dan berpengaruh terhadap Return On
Real Estate Yang Terdaftar Asset.
di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2010-2014
(Gladys Suryaputra dan
Yulius Jogi Christiawan
2016)
3. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Hasil penelitian ini menunjukkan
Perputaran Piutang dan Persediaan, bahwa Perputaran Persediaan,
Perputaran Persediaan Perputaran Perputaran Piutang dan
terhadap Profitabilitas Piutang, Perputaran Kas berpengaruh
(Kadek Agustia Dewi, dkk Perputaran terhadap Profitabilitas.
2016) Kas dan
Profitabilitas.
4. Effect of Working Capital Cash The result is a significant
Management on the Conversion relationship between cash
Profitability of Companies Cycle, conversion cycle and its
in Tehran Stock Exchange Inventory components, including inventory
(Davood Asefi Nejad, turnover, turnover and account payable
2015) account turnover period and profitability
payable of the firm.
turnover
period and
profitability
5. Pengaruh Debt to Equity Debt to Hasil penelitin menunjukkan
Ratio, Firm size, Inventory Equity Ratio, bahwa DER berpengaruh
turnover dan Asset Firm size, terhadap profitabilitas sedangkan
Turnover pada Profitabilitas Inventory firm size, inventory turnover dan
(Ni Made Vironika Sari, turnover, asset turnover tidak berpengaruh

40
2014) asset terhadap profitabilitas.
turnover and
profitability.
4. Pengaruh Perputaran Perputaran Hasil penelitian menunjukkan
persediaan, Perputaran piutang, bahwa perputaran piutang
piutang dan Pertumbuhan Perputaran berpengaruh signifikan terhadap
penjualan terhadap ROA Persediaan, ROA sedangkan Perputaran
pada perusahaan dagang Pertumbuhan persediaan dan Pertumbuhan
yang terdaftar di BEI 2009- penjualan penjualan tidak berpengaruh
2012 (Theresia Trisnia dan ROA. terhadap ROA.
Susanti, 2014)
7. Impact of Working Capital Current ROE is negatively correlated
Management on Ratio, with CR and Inventory turnover.
Profitability of cement Inventory ROE positively correlated with
Sector Pakistan Turnover, WCT, QR, and Size.
(Prof.Dr.Abdul Hafoor Quick Ratio,
Awan, 2014) Size, WCT
and ROE
8. Working Capital Sales, CCC, This result Sales, CCC, ITD,
Management and its ITD, APP, APP and Debts showed positive
impact on Firm’s Debts, WCM relationship to the dependent
Performance (Wang and variable Profitability, component
Zuquan and Asif Iqbal, Profitability. of WCM, ACP showed negative
2014) relationship to profitability.
9. Working Capital Days of The study finds a positive
Management and Firm inventory, relationship between profitability
Profitability: Emprical Financial and number of days of inventory.
Evidence from leverage, Moreover the financial leverage,
Manufacturing Construction sales sales growth, current ratio and
Firms Listed on Nairobi growth, CR, size firm also significant effect
Securities Exchange, Kenya Size, on the firm’s profitability.
(Daniel Mogaka Makori Profitabiity. .
dan Amrose Jagongo 2013)
10. Analisis faktor –faktor TATO, DER, Hasil penelitian menunjukkan
yang mempengaruh Ukuran TATO, DR dan Ukuran
Profitabilitas pada Perusahaan, perusahaan berpengaruh
perusahaan manufaktur CR, DER, terhadap profitabilitas sedangkan
yang terdaftar di BEI Pertumbuhan CR, DER dan Pertumbuhan
2008-2011 (Leliani dan penjualan penjualan tidak berpengaruh
Andreani Caroline dan terhadap profitabilitas.
Barus,2013) profitabilitas.
11. Profitability Determinants Pertumbuhan Hasil penelitian ini menunjukkan
Among Micro Firms: penjualan bahwa Pertumbuhan penjualan
Evidence from Swedish dan berpengaruh terhadap
Data. (Yazdanfar, 2013) Profitabilitas profitability.

41
12. Evaluating the Impact of Working The result a strong negative
Working Capital Capital relationship between working
Management Components Management capital management and
on Corp Profitability: , Size, and insignificant negative
Evidence from Indian Profitability. relationship between firm size
Manufacturing Firms with corporate profitability.
(Sarbapriya Ray, 2012) .

13. Growth and Profitability in Pertumbuhan Hasil penelitian ini menunjukkan


Portuguese Companies: A penjualan bahwa Pertumbuhan penjualan
Dynamic Panel Data dan berpengaruh terhadap
Approach (Serrasqueiro, Profitabilitas Profitability.
2009)
14. Effect of Firm Size on Pertumbuhan Hasil penelitian ini menunjukkan
Profitability: Evidence penjualan Pertumbuhan penjualan
from Nigerian dan berpengaruh terhadap
Manufacturing Sector Profitabilitas profitability.
(Agiomirgianakis, .
Voulgaris & Papadogonas,
2006)

42
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan antara penelitian

terdahulu dengan penelitian yang di uji oleh peneliti saat ini. Dari segi

variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian, objek penelitian dan

periode penelitian yang digunakan juga berbeda. Sehingga hasil yang di

peroleh antara uang peneliti lakukan dengan peneliti terdahulu memiliki

perbedaan dari hasil variabel yang digunakan. Selain memiliki perbedaan

dengan peneliti terdahulu, persamaan antara penelitian terdahulu dengan

peneliti saat ini yaitu dalam hal penggunaan variabel dependennya yaitu

untuk mengukur profitabilitas menggunakan Return On Asset (ROA).

43
I. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan masalah yang ada, maka dibuat suatu kerangka berfikir dari

pengaruh pengendalian persediaan, perputaran kas, perputaran persediaan,

ukuran perusahaan dan peramalan penjualan terhadap profitabilitas pada

gambar berikut:

Pertumbuha Perputaran Perputaran Ukuran Perputaran


n Penjualan
Kas Persediaan Perusahaan Aktiva
X1
X2 X3 X4 X5

Profitabilitas (ROA)
Y

Uji Asumsi Klasik

Uji Regresi Berganda

Kesimpulan dan Saran

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

44
J. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian dan dari hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan konsep-konsep

dasar dan kerangka pemikiran diatas yang beraitan dengan adanya pengaruh

atau tidak dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun

hipotesis yang digunakan adalah:

1. Uji Hipotesis untuk Signifikasi Parsial t

Menurut Ghozali (2011), Uji parsial t dilakukan untuk menguji

pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan

variabel dependen. Tahap dalam pengujiannya adalah:

a. H0 : b1≥0, Variabel Inventory Turnover (ITR) tidak

berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)

Ha: b 1<0, Variabel Inventory Turnover berpengaruh positif

terhadap Return On Asset (ROA)

b. H0 : b2≥0, Variabel Ratio Cash Turnover (RCT) tidak

berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)

Ha: b 2<0, Variabel Rati Cash Turnover berpengaruh positif

terhadap Return On Asset (ROA)

c. H0 : b3≥0, Variabel Sales Growth (SG) tidak berpengaruh

positif terhadap Return On Asset (ROA)

Ha: b 3<0, Variabel Sales Growth (SG) berpengaruh

positifterhadap Return On Asset (ROA)

45
d. H0 : b 4≥0, Variabel Ukuran Perusahaan (Size) tidak

berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)

Ha: b 4<0, Variabel Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh

negatif terhadap Return On Asset (ROA)

e. H0 : b5≥0, Variabel Total Asset Turnover (TATO) tidak

berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)

Ha: b 5<0, Variabel Total Asset Turnover (TATO)

berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)

2. Uji Hipotesis untuk Signifikasi Simultan F

Uji signifikasi F menguji apakah variabel independen mempengaruhi

secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau menguji apakah

model dapat digunakan atau tidak (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini

hipotesis untuk uji signifikasi F yaitu:

H0 : b1, b 2, b3, b 4, b 5 = 0, Variabel independen yang terdiri dari Inventory

Turnover, Ratio Cash Turnover, Sales Growth,

Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva,

tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.

Ha : b1, b2, b3, b 4, b 5 ≠ 0, Variabel independen yang terdiri dari Inventory

Turnover, Ratio Cash Turnover, Sales Growth,

Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva

berpengaruh terhadap Return On Asset.

46
BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil

laporan keuangan dari perusahaan SPBU dari tahun 2012-2015. Pemilihan

lokasi penelitian ini karena dianggap sebagai rujukan yang tepat dalam

memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan serta dokumen

penunjang lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Pada penelitian ini

membahas variabel – variabel independen (variabel bebas) yaitu Economic

Order Quantity (EOQ), Inventory Turnover (ITR), Ratio Cash Turnover

(RCT), Ukuran perusahaan (SIZE) dan Peramalan Penjualan (TL). Sedangkan

variabel dependen (variabel terikat) yakni efisiensi perusahaan yang diukur

dengan rasio profitabilitas Return on Asset (ROA).

B. Teknik penentuan Populasi dan Sampel

Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2009: 72). Populasi bukan hanya orang tetapi obyek dan benda -

benda alam lainnya yang meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki

oleh subyek dan obyek yang diteliti tersebut. Adapun populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan SPBU di daerah Tangerang selama periode

2012-2015. Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan

47
yaitu metode purposive sampling, yakni metode pengambilan atas dasar

penentuan karakteristik dan kriteria tertentu yang sudah ditentukan

(Sugiyono, 2009: 122). Adapun pertimbangan yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu:

Tabel 3.1.
Sampel Perusahaan
No Persyaratan
1 Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang bergerak di bidang
Bahan Bakar Minyak (SPBU) pada periode 2012-2015.

2 Perusahaan yang membuat laporan keuangan secara lengkap tahun


2012-2015.

3 Perusahaan yang selalu menjalankan operasinya selama periode


penelitian
4 Laporan keuangan serta data yang dibuat oleh pihak perusahaan
mempunyai informasi yang dibutuhkan peneliti
5 Perusahaan yang mampu menghasilkan profitabilitas selama periode
penelitian.

C. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam

menentukan taknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang

bisa digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Dalam

penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder

adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui

media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lainnya yang

49
umumnya berupa bukti catatan ataupun laporan historis yang dipublikasikan

atau tidak dipublikasikan.

Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder

yang berasal dari laporan keuangan selama periode 2012-2015. Dimana data

tersebut berasal dari pihak perusahaan yang diambil peneliti sebagai sampel.

Dimana data sekunder ini didapat oleh peneliti melalui pihak perusahaan.

D. Metode Analisis Data

Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, uji hipotesis dan

koefisien determinasi.

1. Pengujian Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan

model dalam penelitian ini. Pengujian ini juga bertujuan untuk memastikan

bahwa dalam model regresi tidak terdapat mutikolinearitas,

heterokedastisitas, autokorelasi, serta untuk memastikan bahwa data yang

dihasilkan berdistribusi normal (Ghozali, 2011).

50
a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam regresi

variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal.

Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik

(Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai

distribusi data normal atau mendekati normal.

Dalam uji normalitas data peneliti menggunakan diagaram

distribusi normal.

Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak

menolak Ho berdasarkan P- value adalah sebagai berikut:

Jika P-Value 0,05 H0 diterima

Jika P- value > 0,05 H0 ditolak

b. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).

Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara

variabel independen (Ghozali, 2011: 105)

Untuk mendeteksi ad atau tidaknya multikolinearitas di dalam

model regresi dapat dilakukan dengan cara menganalisis matrik

korelasi variabel – variabel independen, jika antar variabel independen

ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,95), maka hal ini

merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2011)

51
c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamantan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual

satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homokedastisitas dan jika beda maka disebut heterokedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heterokedastisitas

(Ghozali, 2011). Uji Heterokedastisitas yang digunakan dalam

penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Pada Uji

Glejser untuk menguji Heterokedastisitas langkanya yaitu dengan

menggunakan nilai absolut residual diregresi dengan variabel

independen X, untuk mendapatkan nilai absolut residualnya

(Widarjono, 2009: 139).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi dikenalkan oleh Maurince G. Kendali dan William

R. Buckland. Uji ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi

dimana nilai variabel dependen tidak berkorelasi dengan nilai variabel

dependen itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode

sesudahnya. Untuk menguji autokorelasi menggunakan uji Durbin –

watson (DW). Uji ini menghasilkan DW hitung (d) dari nilai DW

tabel (dl dan dv).

52
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang

diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section).

Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut

Widarjono (2009) adalah:

Tabel 3.2.
Uji Statistik Durbin Watson d
Nilai statistik d Hasil
0 < d < du Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi
positif

dl ≤ d ≤ du Daerah keragu – raguan; tidak ada


keputusan
du ≤ d ≤ 4-du Menerima Hipotesis nol; tidak ada
autokorelasi positif/negatif
4 – du ≤ d ≤ 4 - du Daerah keragu – raguan; tidak ada
keputusan
4 – dl ≤ d ≤ 4 Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi
negatif

2. Pengujian Hipotesis

Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis – hipotesis yang

diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji f.

Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh

variabel – variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara

parsial maupun simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel –

variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian

terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara

parsial dan pengujian secara simultan.

53
1. Uji statistik t

Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel

independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

independen (Ghozali, 2011: 98). Oleh karena itu uji t ini digunakan

untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Langkah – langkah

pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesis

Hipotesis diterima : berarti terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel independen terhadap variabel dependen (ROA)

secara parsial.

2. Menentukan tingkat signifikasi dengan α sebesar 5%.

3. Membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel

maka Ha diterima.

2. Uji statistik F

Uji F digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh Economic

Inventory turnover (ITR), Ratio Cash Turnover (RCT), Sales Growth

(SG)Ukuran perusahaan (SIZE), dan PerputaranAKtiva (TATO)

terhadap Return on Asset (ROA) secara simultan.

54
Untuk menguji apakah koefisien regresi secara bersama – sama

atau menyeluruh berpengaruh terhadap variabel dependen terdapat

prosedur untuk menguji F yaitu sebegai berikut (Widarjono, 2009:

69):

a. Menyusun Hipotesis

Hipotesa yang akan diuji adalah kemampuan variabel bebas

menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas, apabila variabel

bebas tidak dapat mempengaruhi variabel bebas dapat dianggap

nilai koefisien regresinya sama dengan nol sehingga berapapun

nilai variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel tidak

bebas.

Dalam menyusun hipotesa selalu ada hipotesa nol dalam

hipotesa alternatif. Untuk hipotesa nol selalu mengandung unsur

kesamaan, maka dapa dirumuskan hipotesa nol adalah koefisien

regresi sama dengan nol. Untuk hipotesa alternatifnya adalah

koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesanya kemudian

dirumuskan sebagai berikut:

H0 : β1 = β2 = 0

Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0

b. Menentukan daerah keputusan

Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel

perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas

penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya pada dua taraf

55
nyata dipakai yaitu 1% dan 5% untuk derajat pembilang digunakan

nilai k- 1, yaitu jumlah variabel berkurang 1. Dan untuk derajat

penyebut digunakan n-1, yaitu jumlah sample dikurangi dengan

jumlah variabel.

c. Menentukan nilai F- hitung

Nilai F- hitung ditentukan dengan rumus:


/( )
F=( )/( )

Keterangan:

R2 = Koefisien Determinasi

K = Jumlah variabel independen

N = Jumlah Sampel

d. Menentukan keputusan

Menghitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau

menerima Ha.

e. Menentukan hipotesa

Jika F- hitung > F-tabel maka H0 ditolak, dan jika F- hitung <

F- tabel maka H0 diterima.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ( ) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau ( 0 < x < 1) (Ghozali,

2011: 97).

56
Nilai ( ) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel

independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai

yang mendekati 1 berarti variabel – variabel independen memberikan

hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen.

4. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk meramalkan

bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau

lebih variabel independen sebagai faktor prediksi dimanipulasi (dinaik

turunkan nilainya) (Sugiyono, 2010: 277). Rumus regresi berganda

adalah sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +e

Dimana:

Y = Variabel dependen ( Profitabilitas)

X1= Variabel independen (Economic Order Quantity)

X2= Variabel independen (Inventory Turnover)

X3= Variabel independen (Ratio Cash Turnover)

X4= Variabel independen (Ukuran perusahaan)

X5=Variabel independen (Peramalan Penjualan)

a = Konstanta

b = perubahan nilai Y apabila x berubah 1 unit

e = error

57
E. Operasional Variabel

Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu:

1. Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas

yang diukur menggunakan ROA. Return on Asset menunjukkan

kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang

dipergunakan (Agus Sartono, 2010: 123).

2. Variabel independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya

atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam

penelitian ini yaitu:

a. Sales Growth (X1)

Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding

keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan

penjualan menggambarkan perubahan peningkatan ataupun

penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari

masing- masing laporan laba-rugi perusahaan. Pertumbuhan

penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun sekarang

dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan

dalam bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014).

Untuk mengukur pertumbuhan penjualan digunakan rumus:

58
b. Ratio Cash Turnover (X2)

Merupakan salah satu rasio untuk mengukur modal kerja

dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal

kerja itu sendiri seperti kas, piutang dan persediaan (Agus

Sartono, 2010: 393)

Perputaran Kas =

c. Inventory turnover (X3)

Merupakan salah satu dari rasio aktivitas yang

menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara

optimal. Perputaran persediaan dimaksudkan agar lebih tepat lagi

apabila persediaan mengalami perubahan yang cukup besar (Agus

Sartono, 2010: 120).

Perputaran Persediaan = (Brigham Houston, 2010:

136).

d. Ukuran perusahaan (X4)

Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang

dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap

ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Yunita (2008),

dimana perusahaan diproksi dengan nilai logaritma dengan tital

asset. Karna aset biasanya sangat besar nilainya dan untuk

menghindari bias skala maka biasan aset perlu dikompres.

59
Secara umum proksi size dipakai Logaritma (log) atau

Logaritme Natural aset(Ahmad Rodhoni dan Herni Ali, 2012:

180)

Firm size = log natural Total Asset

e. Perputaran Aktiva (X5)

Total assets turn over (Perputaran Aktiva) merupakan rasio

yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume

penjualan. Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan

efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki

agar menghasilkan volume penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012).

Semakin tinggi rasio tersebut, maka semakin efisien pula

penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam menghasilkan

penjualan. Menurut Sartono (2010: 120), Total assets turn over

di hitung sebagai berikut:

60
BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan

yang bergerak di bidang Bahan Bakar Minyak (BBM) periode 2012-2015.

Tidak semua perusahaan menjadi sampel penelitian. Perusahaan yang telah

memenuhi kriteria dan dapat digunakan sebagai sampel berjumlah 6

perusahaan yang berada di daerah Tangerang selama periode 2012 – 2015.

Dengan menggunakan metode penggabungan data (panel) yang dilihat

berdasarkan quartal selama periode penelitian maka data penelitian yang

diperoleh sebanyak 96 observasi.

1. Sejarah PT. Tegar Jaya Abadi

PT. TEGAR JAYA ABADI merupakan suatu perusahaan yang

berbentuk Perseroan Komanditer (PT) dan berbadan hukum. Berdasarkan

Akta Notaris No. 3 tanggal 24 Agustus 2006 dengan nama PT. TEGAR

JAYA ABADI dan berkedudukan di Puri Beta I Aloha Blok C6/15

Larangan Utara, Ciledug – Kota Tangerang 15157. Secara umum

perusahaan ini bergerak dalam bidang Contractor SPBU dan General

Supplier.

Keberadaan PT. Karya Teknik Jaya Abadi didukung oleh tenaga-

tenaga profesional yang merupakan ahli pada bidang masing-masing dan

telah memiliki pengalaman. Sesuai dengan Visinya, yaitu

61
selalu memberikan pelayanan terbaik bagi Client atau pelanggan, kami

akan memberikan kemampuan yang terbaik dalam setiap pekerjaan dengan

profesional.

1. Visi dan Misi

Visi PT. TEGAR JAYA ABADI

Menjadi perusahaan yang menciptakan inovasi dan kualitas guna

menjaga kopetensi dan daya saing, sehingga menjadi perusahaan yang

memberikan pelayanan terbaik bagi Clien atau pelanggan.

Misi PT. TEGAR JAYA ABADI

Bergerak di bidang Contractor SPBU dan General Supplier, yang

memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para Clien,

serta menjadi perusahaan lokal yang memiliki kemampuan Nasional

maupun Internasional.

2. Struktur Organisasi

Dengan adanya struktur organisasi, diharapkaan tercapainya suatu

kondisi yang baik diantara unit-unit maupun bagian-bagian dalam

organisasi. Oleh karena itu, struktur organisai yang digunakan harus

disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan institusi agar

pendayagunaan sumber daya yang seoptimal mungkin.

Demikan juga dengan PT. TEGAR JAYA ABADI dari tahun ke

tahun pengelolaan terus diusahakan untuk meningkatkan dan

menyesuaikan struktur organisasi, agar sesuai dengan tuntutan

kegiatan-kegiatan yang semakin banyak dan kompleks.

57
Dengan adanya struktur organisasi, setiap dan tugas dan tanggung

jawab dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh masing-masing individu

yang dalam organisasi tersebut, sehingga tujuan yang telah ditetepkan

tercapai. Adapun PT. TEGAR JAYA ABADI mempunyai struktur

organisai sebagai berikut:

2. Cabang perusahaan yang menjadi objek penelitian


Tabel 4.1.
Cabang perusahaan yang menjadi Objek Penelitian
No Kode Nama Cabang
1 34-15123 Cabang Keragilan
2 34-15813 Cabang Legok
3 34-15207 Cabang Pondok Kacang
4 34-15608 Cabang Balaraja
5 34-15315 Cabang Bhayangkata
6 34-15713 Cabang Solear

Gambar 4.1.

Nilai ROA dari masing – masing cabang perusahaan


2012-2015
0.5
0.45
0.4
0.35
0.3
Series 1
0.25
Column1
0.2
Column2
0.15
0.1
0.05
0
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6

(Sumber : Data diolah)


58
Tabel 4.2.
Nilai – nilai ROA masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang Perusahaan Rata – rata ROA
1 Pondok Kacang 0.27714
2 Keragilan 0.34828
3 Solear 0.3577
4 Legok 0.27879
5 Balaraja 0.46106
6 Bhayangkara 0.31151
(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan data rata – rata ROA dari masing – masing cabang

perusahaan sejak tahun 2012-2015 pada tabel 4.2 di perusahaan SPBU

yang memiliki ROA tertinggi yaitu cabang perusahaan Balaraja sebesar

0.46106 atau 46,10% dan ROA terendah dimiliki cabang Pondok Kacang

sebesar 0.27714 atau 27,71%. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan

semakin bagus, karena menunjukkan keuntungan atau profit yang

dihasilkan oleh suatu perusahaan dari semua aktifitasnya dari modal yang

dikeluarkan. Sedangkan rendahnya ROA suatu perusahaan menunjukkan

keuntungan atau profit yang diterima suatu perusahaan atas

dikeluarkannya modal untuk aktifitas perusahaannya menunjukkann

keuntungan yang sedikit.

59
Gambar 4.2.

Nilai SG dari masing – masing cabang perusahaan


2012-2015
1.20000

1.0000

.80000
Series 1
.60000
Column1
Column2
.40000

.20000

-
Cabang1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.3.

Nilai SG dari masing – masing perusahaan


2012-2015
No Cabang perusahaan Rata – rata Sales Growth
1 Pondok Kacang 1.06
2 Keragilan 0.91
3 Solear 0.99
4 Legok 0.59
5 Balaraja 0.74
6 Bhayangkara 0.48
(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.3 nilai Pertumbuhan penjualan terbesar dimiliki

oleh cabang perusahaan Pondok Kacang dengan nilai Sales Growth

sebesar 1.06 sedangkan nilai Sales growth terendah dimiliki oleh cabang

perusahaan Bhayangkara sebesar 0.48.

60
Semakin tinggi nilai Sales growth suatu perusahaan semakin bagus karena

itu berarti menunjukkan kemampuan dalam menembus pasar baru atau

melakukan diversifikasi produk dan saluran distribusi serta menetapkan

harga jual.

Gambar 4.3.
Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
0.07
0.06

0.05

0.04 Series 1

0.03 Column1
Column2
0.02
0.01

0
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.4.
Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan Rata – rata RCT
1 Pondok Kacang 0.04
2 Keragilan 0.06
3 Solear 0.03
4 Legok 0.06
5 Balaraja 0.06
6 Bhayangkara 0.03
(Sumber: Data diolah)

61
Berdasarkan Tabel 4.4 Rasio perputaran kas tertinggi dimiliki oleh

cabang perusahaan Keragilan, Legok dan Balaraja dengan nilai sebesar

0.06 sedangkan nilai terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Solear dan

Bhayangkara dengan nilai sebesar 0.3. Semakin tinggi rasio perputaran kas

suatu perusahaan berarti menunjukkan semakin cepat kembalinya kas

masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan

kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak

mengganggu kondisi keuangan perusahaan.

Gambar 4.4.

Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan


2012-2015
100,000.00
90,000.00
80,000.00
70,000.00
60,000.00 Series 1
50,000.00
Column2
40,000.00
Column1
30,000.00
20,000.00
10,000.00
0.00
Cabang 1Cabang 2Cabang 3Cabang 4Cabang 5Cabang 6

(Sumber : Data diolah)

62
Tabel 4.5.
Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan Rata – rata ITR
1 Pondok Kacang 23.288,6
2 Keragilan 50.139,5
3 Solear 67.845,9
4 Legok 87.201,2
5 Balaraja 24.983,9
6 Bhayangkara 24.794,8
(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 nilai perputaran persediaan tertinggi dimiliki

oleh cabang perusahaan Legok sebesar 87.201,2 sedangkan nilai terendah

dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 23.288,6.

Perputaran persediaan merupakan salah satu dari rasio aktivitas.

Perusahaan yang nilai perputaran persediaannya semakin tinggi itu berarti

semakin efisien, tetapi perputaran yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk

itu perlu ditentukan keseimbangan (Sartono, 2010: 120).

63
Gambar 4.5.

Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan


2012-2015
970

960

950

940
Series 1
930
Column1
920 Column2
910

900

890
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.6.
Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan Rata – rata SIZE
1 Pondok Kacang 916.53
2 Keragilan 961.09
3 Solear 918.75
4 Legok 925.07
5 Balaraja 922.12
6 Bhayangkara 927.55
(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.6 nilai dari Ukuran Perusahaan nilai paling tinggi

terdapat pada cabang perusahaan Keragilan sebesar 961.09 sedangkan nilai

terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 916.53.

semakin tinggi ukuran suatu perusahaan menunjukkan bahwa tingkat

pengawasan dari kegiatan usahanya semakin tinggi.


64
Gambar 4.6.

Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan


2012-2015

1.8

1.6

1.4

1.2

1 Series 1

0.8 Column1
Column2
0.6

0.4

0.2

0
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 cabang 4 Cabang 5 Cabang 6

(Sumber : Data diolah)

Tabel 4.7.
Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan
2012-2015
No Cabang perusahaan Rata – rata TATO
1 Pondok Kacang 0.107
2 Keragilan 1.554
3 Solear 0.139
4 Legok 0.117
5 Balaraja 0.144
6 Bhayangkara 0.096
(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai dari perhitungan

perputaran aktiva paling tinggi nilainya dimiliki oleh cabang perusahaan

Keragilan sebesar 1.554 sedangkan perputaran aktiva terendah dimiliki

oleh cabang perusahaan Bhayangkara sebesar 0.096. Semakin besar rasio


65
ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan

meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan

aktiva dalam menghasilkan penjualan.

B. Analisis dan Pembahasan

1. Penemuan dan Pembahasan

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya

mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji data

terdistribusi normal atau tidak, ada dua cara untuk mendeteksinya

yaitu dengan cara grafik dan uji statistik.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisi grafik untuk

menguji normalitas data. Analisis grafik yang digunakan dalam

penelitian ini adalah grafik histogram yaitu sebagai berikut:

Gambar 4.7.
Grafik Histogram
16
Series: Standardized Residuals
14 Sample 2012Q1 2015Q4
Observations 96
12
Mean 5.74e-16
10 Median -0.000313
Maximum 0.023785
8
Minimum -0.016067
6
Std. Dev. 0.007731
Skewness 0.370935
4 Kurtosis 3.103475

2 Jarque-Bera 2.244308
Probability 0.325578
0
-0.01 0.00 0.01 0.02
(Sumber: Data diolah)

66
Berdasarkan hasil dari grafik Histogram diatas menunjukkan

bahwa Probability sebesar 0.325578 atau 32.56% yang artinya > dari

signifikasi 0.05 atau 5%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

b. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka

variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel

independen sama dengan nol (Ghozali, 2011: 105).

Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat

dilihat dari nilai masing – masing variabel independen. Berikut tabel

hasil uji multikolinearitas:

Tabel 4.8.
Hasil Uji Multikolinearitas
ITR RPK SG SIZE TATO
ITR 1.000000 -0.518719 0.040422 -0.135499 -0.078106
RCT -0.518719 1.000000 -0.095281 0.064193 0.188870
SG 0.040422 -0.095281 1.000000 0.121032 0.474130
SIZE -0.135499 0.064193 0.121032 1.000000 0.089494
TATO -0.078106 0.188870 0.474130 0.089494 1.000000
(Sumber: Data diolah)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari koefisien

korelasi antar sesama variabel independen yang terdiri dari Inventory

Turnover Ratio (ITR), Rasio Cash Turnover (RCT), Sales Growth

(pertumbuhan penjualan), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Total Asset

67
Turnover (Perputaran aktiva)cyang mempunyai nilai koefisien

korelasi dibawah 0,95. Hal ini menunjukkan bahwa dari variabel

independen yang digunakan tidak terdapat multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan e

pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika

berbeda maka disebut heterokedastisitas.

Tabel 4.9.
Uji Heterokedastisitas
Dependent Variable: ABSRES
Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 21/06/16 Time: 23:21
Sample: 2012Q1 2015Q4
Periods included: 16
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 96
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ITR -0.312303 0.780236 -0.400268 0.6899


RCT -4.86E-05 8.18E-05 -0.594069 0.5540
SG -21.02688 50.88791 -0.413200 0.6804
SIZE 0.075224 0.185496 0.405532 0.6860
TATO -0.328949 0.187481 -1.754572 0.0827
C 5.543782 4.397115 1.260777 0.2106
(Sumber: Data diolah)

68
Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa probabilitas

dari masing – masing variabel 5% atau α. Sedangkan t hitung > t

tabel. Maka dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hasil terbebas

dari heterokedastisitas atau data termasuk homokedastisitas.

d. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi

(Ghozali, 2011).

Tabel 4.10.
Uji Autokorelasi

R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197


Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022
S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149
Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589
Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162
F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407
Prob(F-statistic) 0.000034

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan hasil analisis regresi diatas pada tabel 4.10 maka

diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 1.897407; sedangkan

besarnya DW – tabel: dl (batas luar)= 1.5600; du (batas dalam)=

1.7785; 4 – du = 2.2215; dan du = 1.7785.

69
Maka dari itu perhitungan disimpulkan bahwa DW test terletak

antara 1.7785 dan 2.2215 atau du<d<4-du. Ini berarti tidak ada

autokorelasi positif maupun negatif.

e. Uji Parsial (Uji t)

Uji t – stat dilakukan untuk mengetahui signifikasi masing –

masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Dalam

uji ini peneliti menggunakan uji t pada tingkat keyakinan 95% dan

tingkat kesalahan dalam analis (α) 5%. Hasil uji t pada penelitian ini

dapat dilihat pada tabel:

Tabel 4.11.
Uji significant parsial t

Dependent Variable: ROA


Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)
Date: 06/23/16 Time: 00:03
Sample: 2012Q1 2015Q4
Periods included: 16
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 96
Swamy and Arora estimator of component variances

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ITR 0.021402 0.000801 2.610311


2.610311 0.0106
0.0106
RCT 0.000724 0.000810 0.893450 0.3740
SG 0.132562 0.043229 3.066469 0.0029
SIZE -0.000157 0.000673 -0.233080 0.8162
TATO -5.38E-08 2.95E-07 -0.182692 0.8555
C -0.279780 0.125010 -2.238063 0.0277

(Sumber: Data diolah)

70
Pada variabel Inventory Turnover dapat dilihat bahwa dari hasil

perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2.610311

dengan nilai Probability sebesar 0.0106. Karena nilai sifnifikasi lebih

kecil dari 5% maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan

antara variabel Inventory Turnover dengan variabel ROA.

Variabel Rasio Perputaran Kas dapat dilihat bahwa dari hasil

perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 0.893450

dengan nilai signifikasi sebesar 0.3740. Karena nilai signifikasi lebih

besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh

signifkan antara variabel Rasio Perputaran Kas dengan variabel ROA.

Variabel Sales Growth dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan

uji secara parsial diperoleh nilai t hitung 3.066469 dengan nilai

signifikasi sebesar 0.0029. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari 5%

maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan antara

variabel Sales Growth dengan variabel ROA

Variabel Ukuran Perusahaan dapat dilihat bahwa dari hasil

perhitungan uji secara parsial dapat diperoleh nilai t hitung -0.233080

dengan nilai signifikasi sebesar 0.862. Karena nilai signifikasi lebih

besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh

signifikan antara variabel Ukuran Perusahaan dengan variabel ROA.

Variabel Perputaran Aktiva dapat dilihat bahwa dari hasil uji

perhitungan secara parsial dapat diperoleh nilai t hitung -0.182692

71
dengan nilai signifikasi sebesar 0.8555. Karena nilai signifikasi lebih

besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh

signifikan antara variabel Perputaran aktiva dengan variabel ROA.

f. Uji F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel

independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama – sama terhadap variabel dependennya (Ghozali,

2011).

Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12.
Uji F
R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197
Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022
S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149
Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589
Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162
F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407
Prob(F-statistic) 0.000034

(Sumber: Data diolah)

pengambilan keputusan:

hipotesis ditolak jika F hitung < F tabel pada α = 5%

hipotesis diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%

Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Fhitung (7.372679) >

Ftabel(2.31) dengan nilai Prob(F-statistic) lebih kecil dari 0.05 atau

0.000034<0.05. Maka Ha diterima berarti secara simultan (bersama –

sama ) Inventort Turnver, Rasio perputaran kas, Pertmbuhan

72
penjualan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas.

g. Analisis Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya.

Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel – variabel

independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan

untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011) dalam

(Yunita: 84).

Hasil perhitungan koefisien determinasi pada penelitian ini dapat

dilihat pada tabel 4.13 berikut:

Tabel 4.13.

Koefisien Determinasi
R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197
Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022
S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149
Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589
Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162
F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407
Prob(F-statistic) 0.000034

(Sumber: Data diolah)

Berdasarkan output eviews tampak bahwa dari hasil perhitungan

diperoleh nilai koefisien determinai=si (R2) pada cabang di PT. Tegar

Jaya Abadi periode 2012-2015 sebesar 90.45%. Hal ini menunjukkan

bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu Inventory turnover,

Rasio perputaran kas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran perusahaan

dan Perputaran Aktiva terhadap variabel dependen yaitu Return on

73
Asset (ROA) yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah

90.45% sedangkan sisanya sebesar 9.55% dipengaruhi oleh faktor –

faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.

h. Persamaan Regresi Linear Berganda

Berdasarkan hasil output eviews secara parsial pengaruh lima

variabel independen yaitu EOQ,ITR,RCT,SIZE dan TL terhadap

variabel dependen yaitu ROA diperlihatkan pada tabel 4.14:

Tabel 4.14.
Hasil Regresi
Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 06/21/16 Time: 11:37
Sample: 2012Q1 2015Q4
Periods included: 16
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 96

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ITR 0.021754 0.000895 4.296587 0.0000


RCT 0.000665 0.000869 0.765415 0.4460
SG 0.163699 0.048550 3.371746 0.0011
SIZE -4.48E-05 0.000710 -0.063082 0.9498
TATo -0.003919 0.004080 -0.960349 0.3395
C 0.335740 0.114716 -2.926709 0.0043

(Sumber: Data diolah)

Dari hasil regresi di atas didapatkan hasil bahwa dari lima

variabel independen yang diuji hanya duavariabel yang berpengaruh

74
terhadap variabel dependen. Dimana hubungan masing-masing

variabel yang berpengaruh yaitu:

a. Constanta sebesar 0.335740 menyatakan bahwa jika nilai ITR,

RCT, SG, SIZE dan TATO diasumsikan konstan atau tetap, maka

perusahaan akan mendapatkan kenaikan tingkat profitabilitas

sebesar 0.335740

b. Koefisien regresi Inventory turnover adalah 0.021754 menyatakan

bahwa setiap kenaikan 1% Inventory Turnover akan

meningkatkan Return On Asset sebesar 0.021754

c. Koefisien regresi Sales Growth adalah 0.163699 menyatakan

bahwa setiap kenaikan 1% Sales growth akan meningkatkan

Return On Asset sebesar 0.163699

75
2. Interpretasi

Berdasarkan hasil diatas dan atas penelitian terdahulu maka variabel –

variabel yang mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan sekaligus

menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan pada masing – masing

cabang perusahaan yaitu:

a. Variabel Inventory turnover dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk

menunjukkan tingkat perputaran dana yang tertanam pada persediaan.

Perputaran persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan

tersimpan di perusahaan sehingga hal ini dapat memperbesar biaya

persediaan dan akan empengaruhi laba perusahaan (Fitri, 2013). Hal ini

dsesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kadek Agustia Dewi,

dkk. 2016) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan mampu

mempengaruhi profitabilitas perusahaan.

b. Variabel Sales growth dapat dijadikan sebagai tolak untuk

menggambarkan perubahan peningkatan ataupun penurunan penjualan

dari tahun ke tahun. Dengan mengetahui penjualan dari tahun

sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang

ada. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan

perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan

didapatkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) yang menyatakan bahwa

Pertumbuhan penjualan dan perputaran persediaan berpengaruh

terhadap profitabilitas.

76
BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Penelitian ini mencoba untuk menganalisa seberapa pengaruh antara

variabel independen Inventory Turnover (ITR), Rasio Cash Turnover (RCT),

Sales Growth (SG), Ukuran Perusahaan (SIZE), dan Perputaran Aktiva

(TATO) terhadap Profitabilitas (ROA). Berdasarkan analisa hasil penelitian

dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, maka

kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil Uji F

Hasil uji F bertujuan untuk menguji variabel independen terhadap variabel

dependen secara simultan. Dari hasil analisa dan pembahasan

menunjukkan bahwa dengan nilai Fhitung > Ftabel dengan nilai Prob (F-

statistic) < 0,05. Maka variabel Inventory turnover, Ratio Cash Tunrnover,

Inventory Turnover, Ukuran perusahaan dan peramalan penjualan

berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset.

2. Hasil uji t

Hasil uji t atau uji parsial menunjukkan bahwa dari variabel independen

yang digunakan hasil menunjukkan bahwa variabel Inventory

Turnover(ITR) dan Sales Growth (SG) berpengaruh positif signifikan

terhadap Return On Asset. Sedangkan variabel variabel Ratio Cash

77
Turnover (RCT), ukuran perusahaan dan Perputaran Aktiva tidak

berpengaruh terhadap Return on Asset.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti

dapat menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Jumlah sampel yang digunakan masih sedikit apabila dibandingkan

dengan populasi sektor SPBU yang terdapat di Indonesia. Sehingga

memungkinkan terjadinya ketidakakuratan pada hasil penelitian. Oleh

karena itu, disarankan dalam penelitian selanjutnya diharapkan agar

jumlah sampel yang digunakan dapat ditambah menjadi lebih banyak.

hal ini dikarenakan supaya penelitian selanjutnya dapat menghasilkan

hasil yang akurat.

2. Dalam penelitian ini periode yang digunakan dalam penelitian hanya

pada periode 2012-2015 atau seama 4 tahun. Oleh karena itu dalam

penelitian selanjutnya disarankan supaya peneliti menambah periode

yang digunakan agar mendapatkan hasil yang akurat.

3. Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel Economic Order

Quantity, Inventory Turnover, Rasio Cash Turnover, Ukuran

Perusahaan dan Peramlan penjualan. Disarankan untuk penelitian

selanjutnya peneliti dapat menggunakan variabel lain yang tidak

termasuk dalam penelitian ini untuk memperluas penelitian.

78
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Ghafoor Awan et al, “Impact of Working Capital Management on


Profitability of Cement Sector in Pakistan”, Jurnal: 2014.

Agiomirgianakis, G. M., Voulgaris, F., & Papadogonas, T, “Financial


Factors Affecting Profitability and Employment Growth: The Case of
GreekManufacturing. International Journal ofFinancial Services
Management, 1(2/3), 235-245”, Jurnal: 2006.

Agus Widarjono, Ekonometrika.2009.

Assauri, sofjan, “Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004”, FE-UI,
Jakarta, 2004.

Becker-Blease, J. R., Kaen, F. R., Etebari, A., & Baumann, H. Employees, “Firm
Size and Profitability in U.S Manufacturing Industries. Investment
Management and Financial Innovation, 7(2), 7-23”, Jurnal: 2010.

Brigham Houston, “Dasar – dasar Manajemen Keuangan”, Salemba Empat, 2010

Carvalho, L., & Costa, T. “Small and Medium Enterprises (SMEs) and
Competitiveness: An Empirical Study. Journal of Management Studies, 2(2),
88-95”, Jurnal: 2014.

Chusnul Chotimah dan Joni Susilowibowo, “Pengaruh Struktur Modal, Modal Kerja
dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitbilitas”, Jurnal : 2014.

Cintya Dewi Farhana, dkk “Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan


Penjualan terhadap Profitabilitas”, Jurnal: 2016.

Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo “Working Capital Management and
Firm Profitability: Emprical Evidence from Manufacturing Construction
Firms Listed on Nairobi Securities Exchange, Kenya”, Jurnal: 2013.

Davood Asefi Nejad, “Effect of Working Capital Management on the Profitability


of Listed Companies in Tehran Stock Exchange”, Jurnal: 2015.

Fitri, Meria, “Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan


Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Otomotif dan Komponen yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Pendidikan Ekonomi. 3(1):
2013.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS” Cetakan ke-4,
Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.

83
Gitman, L. J. “Principles of Managerial Finance” (10th ed.). Boston: Pearson
Education, Inc. Jurnal: 2006.

Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Manajemen Modal


Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap
Profitabilitas Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014”, Jurnal: 2016.

Hanafi, Mahmud M dan Abdu Halim, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi.


Keempat, Yogyakarta, 2009.

Harjanto, Eddy, “Manajemen Operasi”, Edisi ke-3, Grasindo, Jakarta,2008.

Heizer dan Render,”Manajemen Operasi”, Edisi Sembilan, Salemba Empat,


Jakarta, 2009.

Herni Ali dan Dr. Ahmad Rodoni, “Manajemen Keuangan”, Edisi Pertama, Mitra
Wacana Media, 2010.

Indriyo, “Manajemen Keuangan”, BPFE. Yogyakarta, 2002.

Irham Fahmi, “Pengantar Manajemen Keuangan”, Alfabeta. Bandung, 2013.

Irman Deni Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi Uniersitas Maritim Raja Ali
Haji, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan
Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”, Jurnal Indonesia,2014.

James C, Van Home dan John M. Wachowicz, “Prinsip-prinsip Manajemen


Keuangan”, Pustaka. Bandung, 2005.

Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan lainnya”, PT. Rajagrapindo, 2014.

Kesuma, Ali. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta


Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go
Public di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
2009. 11(1): 38-45.

Ketut Yuli Astini, dkk, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Tingkat
Perputaran Piutang terhadap Rentabilitas Ekonomi pada LPD”,
Singaraja, Indonesia, 2014.

Leliani dan Andreani Caroline Barus. “Analisis Faktor-faktor yang


mempengaruhi Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar
di BEI”, Jurnal: 2013.

84
Mowen, Hansen, “Akuntansi Manajerial”. Edisi Kedua. Buku Kedua. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat, 2009.
NurSiyami, “Pengaruh Perutaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran
Persediaan terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT. Astra Indonesia
TBK”, Jurnal : 2011.

Ni Made Vironika Sari, “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm Size, Inventory
Turnover dan Asset Turnover pada profitabilitas”, Jurnal : 2014.

Nina dan Ketut Purnawati, “Pengaruh Peputaran Kas, Perputaran Piutang dan
Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”, Jurnal, 2013.

Rahma, Aulia, “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap


Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA dan
PMDN Yang Terdaftar di BEI periode 2004-2008)”, Jurnal: 2011.

Richard Kofi Akoto et al, “Working Capital Management and Profitability:


Evidence from Ghanaian listed manufacturing firms”, Jurnal 2013.

Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan “, BPFE.


Yogyakarta, 2010.

Rudianto (2009). Penganggaran. Jakarta : Erlangga.

Sambharakreshna, Y. “Pengaruh Size, Growth dan Profitabilitas Terhadap


Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan
Sektor Publik, 6(2), 197-216”, Jurnal: 2010.

Sari, Desfita; Mariso, Muchtar; dan Sjahruddin, “ Pengaruh Assets turnover dan
Profit Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Farmasi
yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010”, 2012.

Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.” Edisi


Keempat. Yogyakarta: BPFE,2012.

Sawir, Agnes. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan


Perusahaan”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005.

Serrasqueiro, Z. “(Growth and Profitability in Portuguese Companies: A


Dynamic Panel Data Approach. Amfiteatru Economics Journal,
11(26), 565-573”, Jurnal: 2009.

Sudana, I Made “Manajemen Keuangan Perusahaan Teori Dan Praktik”


Jakarta : Erlangga 2011.

85
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D”, Alfabeta, Bandung, 2009.
Sumaira Tufail et al, “Impact of Working Capital Management on Profitability of
Textile Sector on Pakistan”, Jurnal: 2013.

Susan Irawati, “Manajemen Keuangan”, Pustaka. Bandung: 2006.

Sutrisno, “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (8 th ed)”,


Yogyakarta, 2012.

Syamsuddin, Lukman, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, PT. Raja Grafindo


Persada, Jakarta: 2009.

Theresia Trisna Susanti, “Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang


dan Pertumbuhan Penjualan terhadap ROA pada Perusahaan Dagang di
BEI”, Jurnal: 2014.

Wang Zhuquan and Asif Iqbal, “ Working Capital Management and its Impact on
Firm’s Performane”, Jurnal: 2014.

Yazdanfar, D. “Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from


Swedish Data. International Journal of Managerial Finance, 9(2), 150-
160”, 2013.

86
LAMPIRAN

Lampiran 1
(Daftar Perusahaan Objek Penelitian)

. Perusahaan Objek Penelitian

No Kode Nama Cabang

1 34-15123 Cabang Keragilan

2 34-15813 Cabang Legok

3 34-15207 Cabang Pondok Kacang

4 34-15608 Cabang Balaraja

5 34-15315 Cabang Bhayangkata

6 34-15713 Cabang Solear

87
Lampiran 2
(Data Mentah ROA)

Keragilan Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015


Jan 6% 9% 5% 10%
Feb 8% 9% 6% 9%
Mar 4% 8% 4% 7%
Apr 15% 8% 5% 10%
Mei 13% 9% 4% 9%
Jun 19% 7% -50% 7%
Jul 6% 9% 2% 7%
Aug 5% 10% 5% 9%
Sept 2% 9% 6% 7%
Okt 13% 8% 6% 7%
Nov 11% 2% 5% 10%
Des 11% 6% 9% 10%

88
Solear Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 8% 9% 15% 7%
Feb 5% 11% 9% 9%
Mar 12% 9% 5% 3%
Apr 4% 7% 13% 12%
Mei 5% 3% 6% 8%
Jun 9% 10% 17% 10%
Jul 11% 4% 15% 9%
Aug 12% 8% 10% 6%
Sept 11% 8% 23% 12%
Okt 13% 10% 6% 12%
Nov 9% 6% 3% 10%
Des 7% 4% 3% 8%

89
Pondok
Kacang Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 3% 8% 2% 4%
Feb 3% 21% 2% 7%
Mar 10% 11% 4% 4%
Apr 13% 7% 1% 1%
Mei 13% 11% 2% 4%
Jun 2% 8% 5% 7%
Jul 10% 7% 9% 2%
Aug 14% 6% 5% 4%
Sept 14% 7% 6% 3%
Okt 9% 3% 3% 3%
Nov 13% 3% 1% 21%
Des 11% 22% 2% 2%

Balaraja Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015


Jan 4% 7% 13% 15%
Feb 10% 8% 14% 15%
Mar 10% 4% 11% 9%
Apr -2% 8% 9% 14%
Mei 14% 13% 5% 7%
Jun 9% 6% 15% 11%
Jul 3% 10% 17% 6%
Aug 4% 8% 19% 12%
Sept 3% 13% 19% 14%
Okt 3% 15% 8% 8%
Nov 5% 9% 10% 100%
Des 7% 6% 10% 9%

90
Bhayangkara Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 2% 5% 21% 5%
Feb 6% 6% 11% 8%
Mar 12% 12% 7% 4%
Apr 4% 3% 23% 15%
Mei 11% 2% 5% 5%
Jun 2% 9% 6% 7%
Jul 4% 9% 1% 5%
Aug 9% 2% 3% 2%
Sept 3% 5% 19% 7%
Okt 4% 13% 6% 4%
Nov -25% 16% 5% -16%
Des 2% 18% 2% 3%
Legok Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 5% 10% 15% 7%
Feb 8% 8% 8% 10%
Mar 6% 9% 6% 6%
Apr 6% 6% 11% 8%
Mei 5% 9% 4% 2%
Jun 7% 6% 9% 12%
Jul 11% 8% 2% 3%
Aug 6% 12% 5% 4%
Sept 8% 9% 1% 11%
Okt 6% 4% 4% 7%
Nov 6% 5% 5% 17%
Des 8% 6% 5% 3%

91
Ratio Cash Turnover

BHY

2012 2013 2014 2015

0.000259511 0.000209537 0.000123676 0.000176811

0.000176552 0.002085675 0.000544905 4.677E-05

0.000385341 0.000185175 0.000359573 0.000169759

0.00020566 0.000285519 0.011261514 7.41454E-05

0.000166663 5.01512E-05 0.000260364 0.000261735

0.000497833 0.000126281 8.46458E-05 0.000522003

0.002231043 0.000155168 9.28564E-05 0.000372159

0.000250236 0.002780655 0.00014096 9.49887E-05

0.000200501 8.34597E-05 0.000293751 5.22657E-05

0.000192638 0.004297303 0.000300193 0.000178319

0.001887361 0.000296222 0.000112473 0.000198383

5.05077E-05 0.00035802 0.000267396 0.000176387

0.006503846 0.010913165 0.013842307 0.002323725

92
Pdk Kacang

2012 2013 2014 2015

0.000225682 0.000302299 0.00209285 0.000147886

0.000473959 0.000287266 9.56837E-05 0.000311268

0.000337198 6.52539E-05 0.000262046 0.000227542

0.000394967 0.000322553 0.00040256 0.000212022

0.000353575 0.003570272 0.000142995 0.000164247

0.000258043 0.000390903 0.000100381 3.61242E-05

0.004823774 0.000298946 0.000263103 0.000118706

8.94843E-05 0.000318162 0.000365627 0.00018164

0.004521114 0.003118777 0.00013382 0.000186201

0.000402651 0.000212918 0.000206186 0.001009962

0.000477948 0.000227746 0.000130152 0.000398108

0.005384503 0.001059018 0.000382218 8.62232E-05

0.017742897 0.010174114 0.004577622 0.003079928

93
KRG

2012 2013 2014 2015

0.000139823 0.000362977 0.006403678 0.000486909

0.000188465 0.000344408 6.72282E-06 0.000395732

0.000146045 0.003132447 0.000690815 0.000272598

0.000302026 0.000301086 0.000196717 0.000461827

0.000208464 0.000383974 1.3666E-05 0.000386371

6.04138E-05 0.000258204 0.015169567 0.000251762

0.000158651 0.000371843 0.000116993 0.000252817

0.000144588 0.0002789 0.000184076 0.002868995

0.001967627 0.000280944 0.000247537 0.000242416

0.004201595 0.000269565 0.003320211 0.000275403

0.000246762 0.000279063 0.000221697 0.003293403

0.001776406 0.000313417 0.004705469 0.000339744

0.009540867 0.006576827 0.031277148 0.009527978

94
LGK

2012 2013 2014 2015

6.20834E-05 5.42255E-05 5.51489E-05 5.69879E-05

0.000204344 0.000322313 0.00043193 0.002349951

7.0068E-05 0.000377529 0.000302831 0.000235345

0.004068065 0.000263145 7.45559E-05 5.91339E-05

0.000116522 0.000413854 0.000157226 0.000147487

0.000280949 0.000206726 0.000127786 8.94043E-05

0.00033 9.67594E-05 8.01695E-05 0.000292859

0.002984959 7.50005E-05 0.000147422 0.000187829

0.001258343 0.000529978 0.000114977 0.000114853

0.001905905 0.00039161 0.000350864 0.033980828

0.001596839 0.000314688 0.000360085 7.14113E-05

6.48901E-05 0.003219598 0.000512874 0.00015983

0.012942968 0.006265426 0.00271587 0.03774592

95
SLR

2012 2013 2014 2015

0.000185246 5.79008E-05 6.78623E-05 0.000325466

0.000302068 0.000774032 0.000346696 5.76042E-05

0.000513696 0.000302471 0.000246096 0.000266004

0.00014408 0.000290405 0.000484256 7.40017E-05

0.00012581 0.000268827 0.000333587 0.000301037

0.000320122 0.000498618 0.000218118 0.000612966

0.000399237 0.000376039 0.007482218 0.000360131

7.64506E-05 0.000420633 0.000388406 0.000425821

3.77548E-05 0.000358667 0.00548376 9.13665E-05

7.08101E-05 0.000463563 0.000362831 0.000525497

0.000370426 0.000355993 0.000204975 0.000151744

0.000230899 0.002499158 0.000880075 0.000351578

0.0027766 0.006666306 0.016498881 0.003543215

96
BLRJ

2012 2013 2014 2015

0.000493037 0.000327854 0.008428196 0.000283802

0.000295046 4.78605E-05 0.006971188 0.000119361

0.000238223 0.002841374 0.006035018 0.002895209

0.000714138 0.000288898 8.37646E-05 0.00010449

0.000129514 6.19882E-05 0.000264968 0.00028334

0.00026486 0.000227542 0.000134727 0.00057927

0.000450737 0.0039016 0.00696777 0.000222471

0.004019422 0.000586222 0.001027476 0.000408536

0.000512447 7.09412E-05 0.000275518 0.000842575

0.000365498 0.000711562 0.000387545 0.00029458

0.000492189 0.000175077 0.000509297 0.000287047

0.000130234 0.00049499 0.00056607 0.000318932

0.008105345 0.009735909 0.031651538 0.006639613

97
Inventory Turnover

Pdk Kacang 2012 2013 2014 2015

484.745 510.603 724.685 476.406

499.683 578.3 725.963 413.497

472.885 507.073 480.815 500.586

363.99 443.518 471.71 438.601

584.839 459.253 487.957 393.206

484.943 455.722 485.922 368.069

484.119 435.965 519.996 343.711

464.471 423.526 589.116 351.358

492.16 484.143 601.777 424.007

621.208 517.527 589.572 405.367

590.301 407.056 574.665 342.911

590.301 286.672 549.963 377.174

6133.645 5509.358 6802.141 4834.893

98
KRG 2012 2013 2014 2015

646.315 505.392 438.214 641.783

569.23 478.074 438.206 572.048

541.35 526.21 409.036 539.813

527.917 886.44 456.576 520.202

525.134 475.094 457.872 585.157

422.788 480.363 199.869 555.319

445.003 505.237 658.196 556.09

437.916 425.162 692.808 573.69

594.22 518.073 677.668 595.39

452.975 494.585 724.57 624.032

543.852 548.079 636.533 594.97

501.257 679.768 601.115 611.925

6207.957 6522.477 6390.663 6970.419

99
SLR 2012 2013 2014 2015

553.257 586.941 547.651 552.817

423.549 507.572 492.618 425.19

539.377 559.92 558.582 435.983

396.39 489.564 511.619 339.13

451.552 494.325 556.469 425.093

414.909 510.011 535.059 463.735

504.814 468.338 586.956 523.05

508.027 488.023 539.325 681.243

350.123 535.71 625.585 509.5

344.858 532.144 597.884 466.649

386.701 594.451 575.66 568.185

304.808 496.975 499.79 510.577

5178.365 6263.974 6627.198 5901.152

100
LGK 577.812 2013 2014 2015

509.559 484.569 505.441 587.733

496.039 534.86 459.66 503.372

486.619 523.955 572.78 557.324

609.905 527.526 554.213 494.106

555.577 441.317 629.786 493.041

495.351 435.965 556.206 508.118

486.464 566.369 572.601 469.186

536.459 601.55 582.722 488.977

536.527 532.225 781.746 537.908

533.033 548.973 489.445 606.775

379.5 526.821 594.95 432.008

6202.845 593.257 559.81 474.228

11827.878 6317.387 6859.36 6152.776

101
BLRJ 2012 2013 2014 2015

655.7 555.821 696.799 504.122

472.562 347.187 740.036 493.729

529.343 360.07 577.111 520.401

475.636 339.132 546.867 483.23

611.556 425.419 659.684 498.779

529.124 460.509 620.85 480.334

548.116 497.256 528.532 506.388

610.089 663.538 442.593 322.178

475.56 500.697 679.768 517.933

554.718 434.776 631.139 482.419

488.328 511.135 603.581 502.098

532.578 575.668 609.729 502.098

6483.31 5671.208 7336.689 5813.709

102
BHY 2012 2013 2014 2015

461.973 482.677 482.677 469.6

513.015 422.565 422.565 507.17

524.007 586.375 586.375 513.337

492.663 446.197 446.197 454.437

440.538 400.694 400.694 437.09

432.005 388.533 388.533 435.654

420.761 352.655 352.655 423.689

519.295 376.443 376.443 512.74

492.664 375.354 375.354 574.057

568.682 406.897 406.897 639.499

590.86 904.115 904.115 543.232

659.773 233.192 233.192 460.108

6116.236 5375.697 5375.697 5970.613

103
Sales Growth

BHY
2012 2013 2014 2015
0.00 -19.90 3.816388 -1.56165
-2.885638 -5.925944 38.15573 -14.5464
6.7310015 15.190205 16.20307 3.722527
-5.266535 -14.40547 -13.6766 -4.02987
-9.563143 4.8487232 -12.7692 1.99981
4.4041754 -5.775541 6.095733 -5.44396
-3.829552 -6.119914 -5.08014 -3.6863
5.7332031 7.9650754 9.200097 9.485423
-16.91576 -4.629926 10.64117 0.475482
15.310173 14.256701 -4.34707 8.799114
1.6024888 1.4008826 -8.51745 -36.3863
22.05 13.624361 -9.35577 43.4854

BLRJ

2012 2013 2014 2015


0.00 -1.021182 12.19035 20.46762
-9.807636 -8.101024 29.08165 0.649954
2.4863091 5.6190781 -11.9899 9.842556
3.9826478 3.3151524 4.45364 -7.5146
-2.970658 3.5009717 -0.90258 3.207657
-15.85648 5.919374 -2.02815 -0.88434
7.2207859 17.382394 4.125323 7.19721
13.676512 -8.48837 -16.3841 -0.99275
-3.126972 10.248107 33.38077 0.845914
11.014693 11.599844 4.560962 -13.7883
-13.37317 -30.05981 -5.19204 -22.0986
-5.055796 11.44022 -29.6131 45.78743

104
Solear

2012 2013 2014 2015


0.00 51.483431 19.901 8.281669
-8.466483 -7.657735 -8.62532 -8.00525
-9.042452 -1.343562 -7.17895 5.467708
-3.319467 -2.592634 15.94081 3.240938
4.6648281 -0.548788 0.215192 3.612758
-5.295902 7.600724 -10.4147 6.084981
9.7306651 -19.61841 22.90797 17.61468
-8.623851 34.19842 -20.9787 -7.70693
-15.85872 10.216945 15.86765 13.99337
4.188388 3.7617013 -8.27502 12.08141
8.6842054 -12.17422 -4.388 -42.4221
-8.339308 -2.252613 -18.3591 60.82675

Legok

2012 2013 2014 2015


0.00 4.2610321 23.18624 -0.69329
-15.4083 20.395351 18.84577 -7.66469
-0.078556 16.203071 18.69127 -1.30663
7.4958504 -13.67656 -9.37349 -2.53247
42.969292 -28.13261 14.69977 -0.53838
-8.323216 -5.435086 -24.8711 7.600241
-20.60945 29.259627 -18.311 -19.6756
2.9951986 20.820267 26.8798 34.21226
1.5158481 -4.347067 5.98293 10.25002
6.9399497 -17.12014 -0.69499 3.83819
-8.458043 10.366521 -10.117 -26.3202
-11.55844 -22.43089 -2.18149 11.99272

105
KRG

2012 2013 2014 2015


0.00 29.30925 29.81279 -5.15306
16.457234 0.6680681 -9.16148 -5.92506
3.2863508 9.755019 -7.52301 13.71419
-2.194573 -7.42716 -8.20112 -2.55868
-11.54262 3.2004742 9.042855 5.974148
-7.428205 -0.887907 -1.58812 -4.56643
-2.002181 7.206566 -3.51312 -5.39376
5.7283398 -0.995233 21.41581 10.09844
3.9700344 0.7329676 1.596628 -3.39769
-13.69689 -13.82447 0.280675 2.439956
0.2247924 -10.04441 -4.94267 -2.78503
5.8803031 37.249704 0.131473 7.245559

Pondok kacang

2012 2013 2014 2015


0.00 10.14875 95.92508 -29.8211
-12.45902 20.395351 15.24947 -5.92594
15.517491 -29.01791 -34.2414 -0.04988
21.084224 3.7574254 24.08874 -2.3686
0.8813832 -3.999611 -11.8603 3.958339
1.8299482 1.9617515 -8.01 -3.98123
-5.14511 -5.435086 23.19317 -6.11991
-4.058222 -3.64822 7.387786 7.965075
3.7255654 9.4808958 -19.7303 5.32869
4.26 -12.36717 0.380684 -0.49655
-7.304783 5.9199401 -5.4182 -50.6946
7.6686391 -33.28881 27.028 84.46544

106
Ukuran Perusahaan

KRG 2012 2013 2014 2015

Jan 20.1368517 19.6424358 20.5511179 19.8261074

Feb 20.085059 19.6758026 20.3625575 19.8248582

Mar 20.2518583 19.8225665 20.5415183 20.2895495

Apr 20.1358869 19.7870773 20.0366399 19.8652662

Mei 20.2592726 19.6442686 20.5432636 20.0833249

Juni 19.7985684 19.8882437 18.8009104 20.225293

Juli 20.1096542 19.6641435 20.5562242 20.1466727

Agust 20.151677 20.0145962 20.4251424 20.2110786

Sept 19.8250298 19.8343048 20.257258 20.2599697

Okt 19.5829906 19.6816224 20.1359864 20.1253921

Nov 19.9241161 19.7735782 20.2446011 20.0937469

Des 20.2774624 19.7470157 19.8283356 20.1397223

107
SLR 2012 2013 2014 2015

Jan 19.8692919 18.8300814 19.3192113 19.2008395

Feb 19.3031585 18.5654218 19.439126 18.8553496

Mar 18.9323353 19.3411366 19.485993 19.2937968

Apr 19.7223747 19.2701701 19.4315908 18.9951848

Mei 17.7001283 19.1718083 19.4167481 19.4661014

Juni 19.1424896 18.9996772 18.3377663 19.0544885

Juli 19.262136 18.72725 19.2827038 19.4915549

Agust 18.660918 19.1275407 19.3320552 19.3048542

Sept 18.9230317 19.3716256 18.0762698 19.2542562

Okt 18.4152102 19.2758408 19.2736954 19.5947847

Nov 18.9589044 19.1434895 19.648191 20.1021075

Des 19.325029 19.3928952 18.0545808 19.605881

108
Pdk
2012 2013 2014 2015
Kacng

Jan 19.0024509 19.2748329 19.3337242 19.4587551

Feb 18.1429038 18.3939791 19.0516508 18.94927

Mar 18.9910492 18.5299438 19.0415082 19.1346763

Apr 19.264069 19.0553143 19.2978948 19.1278894

Mei 19.3270174 18.9785714 19.565745 19.3945696

Juni 19.0702697 18.9066075 18.8134567 18.8290062

Juli 18.8080989 19.0649102 19.4447671 19.4857455

Agust 18.4381903 18.8887677 19.2029468 19.2709555

Sept 19.0353442 19.0223242 18.3259419 19.1887429

Okt 18.9470744 19.318782 19.4152181 19.8110731

Nov 18.9289796 19.1761254 19.550007 19.2899058

Des 18.8134014 19.1077736 19.2271714 19.8344779

109
BHY 2012 2013 2014 2015

Jan 20.0144377 19.1785348 19.3062256 19.7362506

Feb 19.4362813 19.117748 19.0349651 18.8640177

Mar 19.2232683 19.8085725 19.6302668 19.6207895

Apr 20.1002806 19.3923106 18.2044076 18.6685471

Mei 19.7343742 18.8093644 19.3323381 19.4616924

Juni 19.3070372 19.7765822 18.7990999 19.1220355

Juli 19.1471206 19.5457265 20.3011217 19.1497242

Agust 19.2438552 19.3743429 19.9812749 20.139443

Sept 19.5374381 18.8236673 18.4005634 18.7483071

Okt 19.2024166 18.9425401 19.408459 19.5447217

Nov 18.0323774 19.7271634 19.0025043 19.8357954

Des 19.2427402 19.7821397 19.2660969 19.4948843

110
BLRJ 2012 2013 2014 2015

Jan 18.8269679 19.1812389 19.3438638 19.7723411

Feb 19.4996716 18.9025464 19.2610871 19.1471206

Mar 19.530623 19.1600054 19.2417445 19.8907902

Apr 18.3332291 19.3891843 19.1347789 19.2447624

Mei 18.3985724 18.9564844 19.7285849 19.8666618

Juni 19.4648857 19.6047522 16.4345612 19.4612862

Juli 18.7271013 19.4739809 19.6857058 20.0527353

Agust 19.3901911 18.9463029 19.4001491 19.851163

Sept 19.371276 19.1080169 18.6366212 19.3889723

Okt 19.6467464 19.3260013 19.6814207 17.4631675

Nov 19.323504 19.2920638 19.4487337 20.420422

Des 17.8023719 18.9737186 19.095088 19.8434544

111
LGK 2012 2013 2014 2015

Jan 19.8267788 16.6902087 19.2902513 19.1209806

Feb 19.723287 19.3770847 19.1879293 18.6866232

Mar 18.7460974 19.4104643 19.7801835 19.6924067

Apr 19.1896587 19.6067717 19.0671295 19.142919

Mei 19.2055672 18.8684628 20.2482039 19.7531585

Juni 19.364439 19.3408538 18.9244626 18.8472201

Juli 19.4115717 18.4951058 20.2355105 19.1296637

Agust 19.4725784 18.8805635 20.1139499 19.8634765

Sept 18.7601337 18.9897285 20.4216592 19.064993

Okt 19.343389 18.8168061 19.2440727 19.519212

Nov 19.3470386 19.1712365 19.3546209 19.4217071

Des 18.9150763 18.9870608 19.1139023 19.9040276

112
Total Asset Turnover (TATO)

BHY Bulan 2012 2013 2014 2015


Jan 0.001 0.002 0.001776225 0.00132697
Feb 0.00 0.002 0.003218651 0.00271267
Mar 0.00 0.001 0.002062316 0.00132011
Apr 0.001 0.001 0.00740844 0.00328321
Mei 0.001 0.002 0.002091908 0.00151509
Juni 0.002 0.001 0.003782883 0.00201205
Juli 0.002 0.001 0.000799577 0.00188496
Agust 0.002 0.001 0.001202239 0.00076706
Sept 0.001 0.002 0.006462521 0.00309779
Okt 0.002 0.002 0.002256196 0.00151984
Nov 0.005 0.001 0.003097554 0.00072267
Des 0.002 0.001 0.00215716 0.00145815

Solear Bulan 2012 2013 2014 2015


Jan 0.001 0.004 0.00272767 0.00236499
Feb 0.002 0.004 0.002210749 0.00307352
Mar 0.003 0.002 0.001958086 0.00209093
Apr 0.001 0.002 0.002397147 0.0029099
Mei 0.009 0.002 0.002438228 0.00188267
Juni 0.002 0.003 0.006425502 0.00301432
Juli 0.002 0.003 0.003069771 0.00229
Agust 0.003 0.003 0.002308963 0.00254734
Sept 0.002 0.002 0.009392037 0.00305451
Okt 0.004 0.003 0.00260143 0.00243549
Nov 0.002 0.003 0.001710343 0.00084433
Des 0.001 0.002 0.006872065 0.00223039

113
Balaraja Bulan Column1 Column2 Column3 Column4
2012 2013 2014 2015
Jan 0.00410015 0.002414197 0.003336171 0.00190599
Feb 0.0018872 0.002925523 0.003647709 0.00358479
Mar 0.001875175 0.002388542 0.003273056 0.00187182
Apr 0.006048476 0.001962302 0.003804797 0.00330295
Mei 0.005868797 0.003130613 0.002082127 0.00183032
Juni 0.001700105 0.001734066 0.005497748 0.00272096
Juli 0.003812154 0.00231986 0.002217109 0.00161452
Agust 0.002232878 0.00359837 0.00246656 0.00195547
Sept 0.00220436 0.00337478 0.007059613 0.00313066
Okt 0.001857923 0.003028584 0.002596569 0.00186854
Nov 0.00222363 0.002191317 0.0031067 0.00074954
Des 0.009663853 0.003357398 0.002428487 0.00194576

Legok Bulan Column1 Column2 Column3 Column4


2012 2013 2014 2015
Jan 0.001 0.003 0.002 0.00275824
Feb 0.001 0.002 0.00292195 0.00393223
Mar 0.003 0.003 0.001918133 0.00141945
Apr 0.002 0.002 0.003546577 0.00239674
Mei 0.003 0.003 0.001248642 0.00129495
Juni 0.003 0.002 0.003524834 0.00344754
Juli 0.002 0.005 0.000776107 0.00208782
Agust 0.002 0.004 0.001112006 0.00134522
Sept 0.004 0.003 0.000866376 0.00329572
Okt 0.002 0.003 0.002793168 0.00217291
Nov 0.002 0.003 0.002247834 0.00176497
Des 0.003 0.002 0.002797229 0.00122028

114
Keragilan Bulan 2012 2013 2014 2015
Jan 0.001 0.002 0.001350962 0.00248723
Feb 0.001 0.002 0.001481849 0.00234279
Mar 0.001 0.002 0.001059295 0.00167392
Apr 1.268 0.002 0.001538832 0.00249311
Mei 0.001 0.002 0.001144966 0.00212442
Juni 0.001 0.002 0.006434789 0.00175908
Juli 0.001 0.002 0.001073197 0.00180032
Agust 0.001 0.002 0.001485535 0.00185849
Sept 0.002 0.002 0.001785145 0.00170968
Okt 0.002 0.002 0.002020962 0.00200369
Nov 0.001 0.002 0.001723348 0.00201051
Des 0.001 0.002 0.002616529 0.00205929

Pdk kacang 2012 2013 2014 2015


Jan 0.002029384 0.00210325 0.002082879 0.0012597
Feb 0.004196355 0.006110132 0.003182775 0.00197244
Mar 0.002 0.003785739 0.002114284 0.00163782
Apr 0.002 0.00232276 0.002030245 0.00160992
Mei 0.002 0.002407722 0.001287062 0.00128187
Juni 0.002 0.002638136 0.002672148 0.00216682
Juli 0.003 0.002129498 0.001750945 0.00105482
Agust 0.004 0.002447003 0.002394686 0.0014117
Sept 0.002 0.002344067 0.004620388 0.00161434
Okt 0.003 0.001824437 0.001560493 0.0008621
Nov 0.003 0.001865605 0.001289827 0.0007158
Des 0.003 0.00133261 0.00226275 0.00076595

115
LAMPIRAN 3 (Hasil Pengujian Regresi Berganda dengan eviews)

ROA ITR RCT SG SIZE TATO


Mean -2.793965 9.325878 6.101847 -7.931402 2.972985 10.47594
Median -2.620229 9.198560 6.183002 -8.166228 2.976177 10.81154
Maximum -0.692615 10.16406 8.674466 -4.188464 3.023164 11.93054
Minimum -5.289282 8.457214 3.780103 -11.91000 2.898280 4.318288
Std. Dev. 0.745357 0.382270 0.960489 1.285332 0.029430 1.295749
Skewness -0.688017 0.202060 0.042543 0.493428 -0.256510 -1.937233
Kurtosis 4.441951 2.094468 5.425161 4.238856 2.267098 8.269041

Jarque-Bera 15.89078 3.933202 23.55457 10.03460 3.201341 171.0971


Probability 0.000354 0.139932 0.000008 0.006622 0.201761 0.000000

Sum -268.2207 895.2843 585.7773 -761.4146 285.4066 1005.691


Sum Sq.
Dev. 52.77793 13.88239 87.64113 156.9475 0.082282 159.5016

Observations 96 96 96 96 96 96

116
Panel Least Square

Dependent Variable: ROA


Method: Panel Least Squares
Date: 2/06/16 Time: 23:26
Sample: 2012Q1 2015Q4
Periods included: 16
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 96

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ITR 0.021754 0.000895 4.296587 0.0000


RCT 0.000665 0.000869 0.765415 0.4460
SG 0.163699 0.048550 3.371746 0.0011
SIZE -4.48E-05 0.000710 -0.063082 0.9498
TATO -0.003919 0.004080 -0.960349 0.3395
C 0.335740 0.114716 -2.926709 0.0043

R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197


Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022
S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149
Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589
Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162
F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407
Prob(F-statistic) 0.000034

117
Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests


Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects

Effects Test Statistic d.f. Prob.

Cross-section F 5.348057 (5,85) 0.0003


Cross-section Chi-square 26.258499 5 0.0001

Cross-section fixed effects test equation:


Dependent Variable: ROA
Method: Panel Least Squares
Date: 21/06/16 Time: 23:52
Sample: 2012Q1 2015Q4
Periods included: 16
Cross-sections included: 6
Total panel (balanced) observations: 96

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

ITR 0.604653 0.306838 1.970592 0.0518


RCT 0.012976 0.073602 0.176304 0.8605
SG 0.132980 0.056764 2.342656 0.0214
SIZE -8.679341 3.753194 -2.312521 0.0230
TATO 0.142446 0.061927 2.300207 0.0237
C 16.85395 9.260675 1.819948 0.0721

R-squared 0.210583 Mean dependent var -2.793965


Adjusted R-squared 0.166726 S.D. dependent var 0.745357
S.E. of regression 0.680391 Akaike info criterion 2.128162
Sum squared resid 41.66382 Schwarz criterion 2.288434
Log likelihood -96.15178 Hannan-Quinn criter. 2.192946
F-statistic 4.801625 Durbin-Watson stat 1.745870
Prob(F-statistic) 0.000616

118
Uji Haustman

Correlated Random Effects - Hausman Test


Equation: Untitled
Test cross-section random effects

Chi-Sq.
Test Summary Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.

Cross-section random 26.740283 5 1.0000

Cross-section random effects test comparisons:

Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob.

ITR 0.182849 0.604653 0.049014 0.0567


RCT -0.029260 0.012976 0.000094 0.0000
SG 0.067930 0.132980 0.000310 0.0002
SIZE -15.665377 -8.679341 7.944278 0.0132
TATO 0.137632 0.142446 0.001325 0.8948

119