Praktikum 3 Kartika Maya Sari 03041181520021
Praktikum 3 Kartika Maya Sari 03041181520021
Praktikum 3 Kartika Maya Sari 03041181520021
Karakteristik komponen
a. Generator
Generator 1
Operating Mode : Swing
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 42,5 MW
Daya Semu (S) : 50 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,2 %
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Generator 2
Operating Mode : Voltage Control
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 42,5 MW
Daya Semu (S) : 50 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,25%, 0,3%, 0,3%
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Dynamic Model Substransient (Xd,Xd ' ' ¿ : 0,3, 0,2%
Generator 3
Operating Mode : Voltage Control
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 25,5 MW
Daya Semu (S) : 30 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,25 %, 0,2%, 0,2%
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Dynamic Model Substransient (Xd,Xd ' ' ¿ : 0,3%, 0,2 %
b. Transformator
c. Transmission line
Length = 15 Km;
Impedance (Pos. & Neg.) R-T1 = 0,3; R-T2 = 0,3; X = 0,2Ohm/Km
Phase Conductor Type : AL
Grounding Wire : Conductor Type : AL
Ground Wire Library
d. Load
Load 1 : P = 12,5 MW; S = 14,577 MVA; Q = 7,5 Mvar; V = 20 kV
e. Data Bus
Bus 1 : 13,8 kV
Bus 2 : 20 kV
Bus 3 : 20 kV
Bus 4 : 13,8 kV
Bus 5 : 13,8 kV
Karakteristik komponen
a. Generator
Generator 1
Operating Mode : Swing
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 60 MW
Daya Semu (S) : 70,588 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,2 %
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Dynamic Model Substransient: 10%
b. Transformator
Trafo 1, 2, dan 3, Z = Impedance Typical Z & X/R
Trafo 1: Vp = 12 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 100 MVA
Trafo 2: Vp = 12 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 60 MVA
Trafo 3: Vp = 10 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 60 MVA
Trafo 4: Vp = 10 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 50 MVA
Grounding : Hubung ∆−Y
c. Transmission line
Line 1: Length = 20 Km
Impedance (Pos. & Neg.) R-T1 = 0,2; R-T2 = 0,2; X = 0,3Ohm/Km
Line 2: Length = 30 Km
Impedance (Pos. & Neg.) R-T1 = 0,4; R-T2 = 0,4; X = 0,6Ohm/Km
Phase Conductor : Conductor Type : AL
Grounding Wire : Conductor Type : AL
Ground Wire Library
Pada output gangguan short circuit untuk rangkaian diatas, gangguan terjadi
pada bus 3, dengan besar arus gangguan yaitu 11,7 kA. Arus gangguan dari
generator 1 sebesar1,77 kA dan dari generator 2 sebesar 1,47 kA. Lalu pada
bus 5, arus dari generator 1&5 masing-masing menjadi 1,22 kA dan 1,01 kA.
Lalu setelah melewati TL, arus pada bus 3 tempat terjadinya gangguan adalah
sebesar 2,23 kA. Sedangkan supplay arus dari generator 3 sebesar 10,14 kA
sehingga total arus pada bus 3 adalah 11,7 kA.
Pada output gangguan short circuit untuk rangkaian diatas, gangguan terjadi
pada bus 1, dengan besar arus gangguan yaitu 1205,3 kA. Arus gangguan
terbesar disupplay dari generator 1. Hal ini karena bus 1 terletak dekat dengan
generator 1 dan hampir tanpa adanya hambatan. Maka dari itu arus akan
dengan mudah mengalir ketitik gangguan. Sedangkan suplay dari generator 2
hanya sebesar 1,52 kA dpada line 1 dan pada line 2 sebesar 0, 548 kA. Bus 1
terdapat banyak hambatan yang menyebabkan sedikit arus gangguan yang
sampai pada titik gangguan yaitu pada bus 1.
JAWABAN :
1. Pada suatu system tenaga listrik dapat dihindari adanya gangguan,
walaupun sudah didesain sebaik mungkin. Hal ini dapat disebabkan oleh
kerusakan isolasi pada system tenaga listrik ataupun gangguan dari luar
seperti adanya dahan pohon dan sebagainya yang menyebabkan terjadi
hubung singkat. Adanya hubung singkat menimbulkan arus lebih yang
pada umumnya jauh lebih besar daripada arus pengenal peralatan dan
terjadi penurunan tegangan pada system tenaga listrik, sehingga bila
gangguan tidak segera dihilangkan dapat merusak peraltan dalam system
tersebut. Besarnya arus hubung singkat yang terjadi sangat dipengaruhi
oleh jumlah pembangkit yang masuk pada system, letak gangguan, dan
jenis gangguan.
2.
3.
Dari gambar diatas, didapatkan bahwa jika pada SC2 terjadi gangguan
pada Bus 5 maka arus gangguan yang muncul adalah sebesar 13,5 kA.
Sedangkan jika terjadi pada Bus 1, seperti terlihat pada Gambar 3.15, arus
gangguan yang muncul adalah 1205,3 kA. Itu artinya jauh lebih besar
daripada Bus 5. Sama seperti perbandingan pada SC1, secara teori bahwa,
semakin dekat dengan sumber tegangan maka arus gangguan yang terjadi
juga akan semakin besar.
4. Pada SC1 rangkaian dibuat dengan beban, sedangkan pada SC2 tanpa
diberi beban. Jika dilihat SC 1 dan SC 2, kondisinya sama mulai dari
jumlah generator yang digunakan, transmisi line, impedansi,dan lain-lain.
Jika dilihat dari besarnya gangguan maka hasil perbandingan dari
keduanya tidak sesuai, tergantung dari dimana adanya titik ganngguan
tersebut. Akan tetapi, jika secara teori arus gangguan pada rangkaian yang
memiliki beban akan lebih besar, hal ini dikarenakan dalam perhitungan
untuk arus gangguan akan ditambah dengan arus beban.
2.7 Kesimpulan