Praktikum 3 Kartika Maya Sari 03041181520021

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 14

3.4.

2 Data Hasil Percobaan


A. Percobaan Short Circuit 1
Sebelum Terjadi Gangguan
Single line diagram:

3.9. Gambar Single Line Diagram Short Circuit 1 Sebelum Gangguan

Karakteristik komponen
a. Generator
Generator 1
Operating Mode : Swing
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 42,5 MW
Daya Semu (S) : 50 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,2 %
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 15


Dynamic Model Substransient (Xd,Xd ' ' ¿ : 20%

Generator 2
Operating Mode : Voltage Control
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 42,5 MW
Daya Semu (S) : 50 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,25%, 0,3%, 0,3%
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Dynamic Model Substransient (Xd,Xd ' ' ¿ : 0,3, 0,2%

Generator 3
Operating Mode : Voltage Control
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 25,5 MW
Daya Semu (S) : 30 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,25 %, 0,2%, 0,2%
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Dynamic Model Substransient (Xd,Xd ' ' ¿ : 0,3%, 0,2 %

b. Transformator

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 16


1. Transformator 1 (T1) : 13,8/20 kV, 60 MVA,
X 1= X 2=X 0 =12,5
2. Transformator 2 (T2) : 13,8/20 kV, 50 MVA
X 1= X 2=X 0 =12,5
3. Transformator 2 (T2) : 13,8/20 kV, 40 MVA,
X 1= X 2=X 0 =12,5
Impedance Typical Z& X/R
Grounding : Hubung ∆−Y ground

c. Transmission line
Length = 15 Km;
Impedance (Pos. & Neg.) R-T1 = 0,3; R-T2 = 0,3; X = 0,2Ohm/Km
Phase Conductor Type : AL
Grounding Wire : Conductor Type : AL
Ground Wire Library
d. Load
Load 1 : P = 12,5 MW; S = 14,577 MVA; Q = 7,5 Mvar; V = 20 kV

e. Data Bus
Bus 1 : 13,8 kV
Bus 2 : 20 kV
Bus 3 : 20 kV
Bus 4 : 13,8 kV
Bus 5 : 13,8 kV

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 17


B. Percobaan Short Circuit 2
Sebelum Terjadi Gangguan
- Single line diagram
-

3.10. Gambar Single Line Diagram Short Circuit 2 Sebelum Gangguan

Karakteristik komponen
a. Generator
Generator 1
Operating Mode : Swing
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 60 MW
Daya Semu (S) : 70,588 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,2 %
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Dynamic Model Substransient: 10%

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 18


Generator 2
Operating Mode : Voltage Control
Jumlah Bus :5
Kecepataan Putar : 1500 rpm
Daya Aktif (P) : 58,824 MW
Daya Semu (S) : 50 MVA
Tegangan (kV) : 13,8 kV
Power Factor (%) : 85
Effisiensi (%) : 95
Poles :4
Impedance (Xd ' ' ,X2,Xo) : 0,05 %, 0,015%, 0,05%
( Xd ' ' / Ra, X 2/ R 2, Xo/Ro ¿ :1
Dynamic Model Substransient: 10%

b. Transformator
Trafo 1, 2, dan 3, Z = Impedance Typical Z & X/R
Trafo 1: Vp = 12 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 100 MVA
Trafo 2: Vp = 12 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 60 MVA
Trafo 3: Vp = 10 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 60 MVA
Trafo 4: Vp = 10 KV; Vs = 20 KV; Power rating = 50 MVA
Grounding : Hubung ∆−Y

c. Transmission line
Line 1: Length = 20 Km
Impedance (Pos. & Neg.) R-T1 = 0,2; R-T2 = 0,2; X = 0,3Ohm/Km
Line 2: Length = 30 Km
Impedance (Pos. & Neg.) R-T1 = 0,4; R-T2 = 0,4; X = 0,6Ohm/Km
Phase Conductor : Conductor Type : AL
Grounding Wire : Conductor Type : AL
Ground Wire Library

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 19


d. Load
Rangkaian tanpa beban
e. Bus
Bus 1 : 12 kV
Bus 2 : 20 kV
Bus 7 : 20 Kv
Bus 6 : 20 kV
Bus 5 : 20 kV
Bus 4 : 10 kV

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 20


2.4.3 Pengolahan Data
- Short Circuit 1
Rangkaian Setelah Terjadi Gangguan

3.11. Gambar Single Line Diagram Short Circuit 1 Setelah Gangguan

Pada output gangguan short circuit untuk rangkaian diatas, gangguan terjadi
pada bus 3, dengan besar arus gangguan yaitu 11,7 kA. Arus gangguan dari
generator 1 sebesar1,77 kA dan dari generator 2 sebesar 1,47 kA. Lalu pada
bus 5, arus dari generator 1&5 masing-masing menjadi 1,22 kA dan 1,01 kA.
Lalu setelah melewati TL, arus pada bus 3 tempat terjadinya gangguan adalah
sebesar 2,23 kA. Sedangkan supplay arus dari generator 3 sebesar 10,14 kA
sehingga total arus pada bus 3 adalah 11,7 kA.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 21


- Short Circuit 2
Rangkaian Setelah Terjadi Gangguan

3.12. Gambar Single Line Diagram Short Circuit 2 Setelah Gangguan

Pada output gangguan short circuit untuk rangkaian diatas, gangguan terjadi
pada bus 1, dengan besar arus gangguan yaitu 1205,3 kA. Arus gangguan
terbesar disupplay dari generator 1. Hal ini karena bus 1 terletak dekat dengan
generator 1 dan hampir tanpa adanya hambatan. Maka dari itu arus akan
dengan mudah mengalir ketitik gangguan. Sedangkan suplay dari generator 2
hanya sebesar 1,52 kA dpada line 1 dan pada line 2 sebesar 0, 548 kA. Bus 1
terdapat banyak hambatan yang menyebabkan sedikit arus gangguan yang
sampai pada titik gangguan yaitu pada bus 1.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 22


2.5 Tugas dan Jawaban
1) Apa yang dimaksud dengan short circuit?
2) Pada SC 1, bandingkan saat terjadi gangguan pada bus 3 dengan bus 4/5!
3) Pada SC2, bandingkan gangguan pada bus 5 dengan bus 1!
4) Bandingkan gangguan pada SC1 dan SC2 !

JAWABAN :
1. Pada suatu system tenaga listrik dapat dihindari adanya gangguan,
walaupun sudah didesain sebaik mungkin. Hal ini dapat disebabkan oleh
kerusakan isolasi pada system tenaga listrik ataupun gangguan dari luar
seperti adanya dahan pohon dan sebagainya yang menyebabkan terjadi
hubung singkat. Adanya hubung singkat menimbulkan arus lebih yang
pada umumnya jauh lebih besar daripada arus pengenal peralatan dan
terjadi penurunan tegangan pada system tenaga listrik, sehingga bila
gangguan tidak segera dihilangkan dapat merusak peraltan dalam system
tersebut. Besarnya arus hubung singkat yang terjadi sangat dipengaruhi
oleh jumlah pembangkit yang masuk pada system, letak gangguan, dan
jenis gangguan.
2.

Gambar 3.13 Gangguan SC 1 Pada Bus 2

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 23


Gambar 3.14 Gangguan SC 1 pada bus 3
Dapat dilihat dari gambar diatas, untuk Short Circuit 1, ketika gangguan
terjadi pada Bus 2, arus gangguan yang muncul sebesar 29,5 kA.
Sedangkan untuk gangguan pada Bus 3, bisa dilihat pada Gambar 3.14
yaitu sebesar 11,7 kA. Arus gangguan pada Bus 2 lebih besar daripada
gangguan di Bus 3, karena Bus 2 lebih dekat dengan sumber tegangan,
yaitu generator 1 dan generator 2. Sedangkan pada bus 3, dekat hanya
dengan generator 3. Hal ini mempengaruhi arus yang mengalir pada
masing-masing bus, oleh karena itu, semakin dekat dengan sumber
tegangan maka arus semakin besar.

3.

Gambar 3.15 Gangguan SC 2 Pada Bus 5

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 24


Gambar 3.16 Gangguan SC 2 pada Bus 1

Dari gambar diatas, didapatkan bahwa jika pada SC2 terjadi gangguan
pada Bus 5 maka arus gangguan yang muncul adalah sebesar 13,5 kA.
Sedangkan jika terjadi pada Bus 1, seperti terlihat pada Gambar 3.15, arus
gangguan yang muncul adalah 1205,3 kA. Itu artinya jauh lebih besar
daripada Bus 5. Sama seperti perbandingan pada SC1, secara teori bahwa,
semakin dekat dengan sumber tegangan maka arus gangguan yang terjadi
juga akan semakin besar.

4. Pada SC1 rangkaian dibuat dengan beban, sedangkan pada SC2 tanpa
diberi beban. Jika dilihat SC 1 dan SC 2, kondisinya sama mulai dari
jumlah generator yang digunakan, transmisi line, impedansi,dan lain-lain.
Jika dilihat dari besarnya gangguan maka hasil perbandingan dari
keduanya tidak sesuai, tergantung dari dimana adanya titik ganngguan
tersebut. Akan tetapi, jika secara teori arus gangguan pada rangkaian yang
memiliki beban akan lebih besar, hal ini dikarenakan dalam perhitungan
untuk arus gangguan akan ditambah dengan arus beban.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 25


2.6 Analisa Hasil Percobaan
Pada praktikum ketiga ini kami membahas mengenai Hubung Singkat atau
Short Circuit pada saluran transmisi. Hubung singkat atau Shorrt Circuit ini bisa
disebabkan karena adanya kerusakan isolasi pada system tenaga listrik ataupun
gangguan dari luar seperti adanya dahan pohon dan sebagainya yang
menyebabkan terjadinya Hubung Singkat. Pada praktikum ini kami melakukan
dua kali percobaan yakni membuat line diagram Short Circuit 1 dan Line diagram
Short Circuit 2. Pada percobaan Short Circuit 1, diberikan 3 Generator, 3 Trafo, 1
load dengan beban 11,18 MVA, dan 1 Transmission Line. Pada percobaan Short
Circuit 1, setelah dirunning ternyata terdapat arus gangguan pada bus 3 dan pada
bus 4. Arus gangguan yang terjadi pada bus 3 yaitu sebesar 29,4 kA dan pada bus
4 sebesar 11,7 kA. Dapat dilihat dimana arus gangguan pada bus 3 lebih besar
daripada bus 4, dan bus selanjutnya. hal ini dikarenakan letak posisi dari bus 3
lebih dekat dengan suplay atau Generator yang memiliki tegangan lebih besar dari
bus yang berada jauh dari generator sehingga berpengaruh pada arus gangguan
yang terjadi.

Untuk percobaan selanjutnya kami membuat Line diagram Short Circuit 2


yaitu dengan menggunakan 2 Generator, dimana untuk generator 1 diberi mode
swing, 4 Trafo, 2 Transmision Line, dengan 6 bus, tanpa ada beban. Dari
percobaan yang telah dilakukan, maka setelah di running terjadi gangguan pada
bus 5 dan pada bus 1. Yang dimana pada bus 5 terjadi gangguan setelah dirunning
sebesar 13,5 kA. Dan pada bus 1 adanya gangguan sebesar 1205,3 kA. Itu berarti
bahwa nilai pada bus 1 jauh lebih besar dibandingkan dengan bus 5. Dari
percobaan diatas, kedua short circuit ini memiliki arus gangguan yang lebih besar
daripada arus gangguan yang terdapat pada rangkaian short circuit ini. . Besar arus
gangguan yang ada pada setiap bus yang terjadi gangguan, dapat dipengaruhi oleh
faktor letak bus tersebut, dimana bus yang berada lebih dekat dengan
supplai/generator memiliki arus gangguan yang lebih besar dari arus gangguan
pada bus yang letaknya berada lebih jauh dari supplai/generator hal ini disebabkan
oleh bus yang berada lebih dekat dengan supplai/generator memiliki tegangan

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 26


yang lebih besar dari bus yang berada jauh dari generator sehingga berpengaruh
pada arus gangguan yang terjadi.

2.7 Kesimpulan

1. Pada rangkaian percobaan Short Circuit 1 arus gangguan yang mengalir


yaitu pada bus 3 sebesar 11,7 kA.
2. Pada rangkaian percobaan Short Circuit 2 arus gangguan yang mengalir
yaitu pada bus 1 sebesar 1205,3 kA.
3. Semakin jauh posisi bus dengan supplay atau generator, semakin kecil nilai
arus gangguan yang mengalir. Dan sebaliknya semakin dekat posisi bus
dengan generator maka akan semakin besar nilai arus gangguan.
4. Panjang saluran mempengaruhi nilai arus gangguan.
5. Besarnya arus hubung singkat yang terjadi diantaranya dipengaruhi oleh
jumlah pembangkit yang masuk, letak gangguan, dan jenis gangguan.
6. Adanya hubung singkat dapat menyebabkan penurunan tegangan pada
system tenaga listrik.

LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 27


LABORATORIUM DISTRIBUSI DAN SISTEM TENAGA LISTRIK / 28

You might also like