ID Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso
ID Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso
ID Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso
1 Januari 2016
Erny Rachmawati
Universitas Muhammadiyah Purwokerto
[email protected]
ABSTRACT
Research on Consumer Behavior in Purchasing Meatballs in Purwokerto , the
issue is what factors are dominating the consumer decision in purchasing meatballs
in Purwokerto , so the purpose of this study are 1) to determine what factors are
dominating the consumer decision in purchasing meatballs in Purwokerto , 2 ) to
describe the factors of consumer behavior in purchasing meatballs in Purwokerto
The research method used is descriptive qualitative with survey method using a
questionnaire. Respondents were selected purposively work in productive age.
Accidental sample data obtained. Collected data is displayed in tables and each
factor in variables assessed percentage.
The result, obtained a description that purchase meatballs in Purwokerto
dominated by women aged between 16 to 25 years, the Islamic religion to the level
of high school education and unmarried status. Respondents were mostly from
outside Purwokerto with a length of stay of more than 10 years, and started eating
the meatballs aged less than 10 years. Respondents obtain information where to sell
meatballs comes from a friend. Typically, consumers buy meatballs in a stall, with a
clean environment and has parking facilities. Assessment of marketing strategy, has
the impression of a special taste factor making it easier for friends to draw consumer
information. Meatballs is a food and culinary interlude, with the highest value of the
visit comes from the arrival of the consumer with the family every month about 1 to 2
times.
150
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
ABSTRAK
Penelitian mengenai Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso di
Purwokerto, permasalahannya adalah faktor-faktor apa saja yang mendominasi
pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian bakso di Purwokerto, sehingga
tujuan penelitian ini adalah 1) Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang
mendominasi pengambilan keputusan konsumen dalam pembelian bakso di
Purwokerto, 2) Analisa untuk menggambarkan faktor-faktor perilaku konsumen
dalam pembelian bakso di Purwokerto
Metode Penelitian yang digunakan adalah Deskriptif Kualitatif dengan metode
survey menggunakan kuesioner. Responden dipilih secara Purposive berusia
produktif kerja. Data sampel diperoleh secara Accidental. Data yang terkumpul
selanjutnya ditampilkan dalam bentuk tabel dan setiap faktor dalam variabel dinilai
secara prosentase.
Hasilnya, diperoleh gambaran bahwa pembelian bakso di Purwokerto
didominasi oleh perempuan berusia antara 16 hingga 25 tahun, beragama Islam
dengan tingkat pendidikan SMA dan berstatus belum menikah. Responden
kebanyakan berasal dari luar Purwokerto dengan lama tinggal lebih dari 10 tahun,
dan mulai mengkonsumsi bakso berusia kurang dari 10 tahun. Responden
memperoleh informasi tempat menjual bakso berasal dari teman. Biasanya,
konsumen membeli bakso di warung, dengan lingkungan bersih dan memiliki
fasilitas tempat parkir. Penilaian strategi pemasaran, faktor rasa memiliki kesan
khusus sehingga memudahkan informasi teman untuk menarik konsumen. Bakso
merupakan makanan kuliner dan selingan, dengan nilai kunjungan tertinggi berasal
dari datangnya konsumen bersama keluarga tiap bulan sekitar 1 sampai 2 kali.
I. PENDAHULUAN
Purwokerto adalah suatu daerah di wilayah kabupaten Banyumas propinsi
Jawa Tengah bagian barat sebelum Cilacap. Purwokerto memiliki dataran yang
tinggi sehingga menjadi salah satu tujuan wisata. Selain itu, iklim akademik di
Purwokerto cukup berkembang, sehinggamemiliki laju percepatan atau animo
kedatangan penduduk dari luar kota.Oleh karena itu pertumbuhan bisnis di
Purwokerto cukup maju karena menumbuhkan motivasi munculnya berbagai jenis
usaha diantaranya usaha kuliner. Salah satu kuliner yang familiar dan banyak
diminati semua kalangan adalah bakso. Hal ini memotivasi diadakannya suatu
penelitian mengenai Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso.
Penelitian ini didasarkan pada kajian teoridan kajian hasil penelitian terdahulu.
Teori tentang konsumen dari Collins (1997), konsumen adalah unit pengkonsumsi
dan peminta yang utama dalam teori ekonomi. Unit yang mengkonsumsi dapat
berupa pembelian suatu barang dan jasa yang dilakukan oleh individu,
rumahtangga, kelompok dari individu yang memutuskan pembelian secara bersama-
sama atau pemerintah. Sedangkan menurut Winardi (1982) menyatakan bahwa
konsumen (Consumer) berarti seseorang yang menikmati penggunaan fisik sesuatu
benda ekonomi atau jasa ekonomi.Sutisna (2002) mengatakan bahwaapa yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat
151
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
152
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
153
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
3. Keputusan Pembelian
a. Sutisna (2002) mengatakan bahwaapa yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen pada saat ini merupakan hal yang sangat penting. Memahami
konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan pemasaran yang tepat dan
efisien. Untuk mengetahui keinginan dan kebutuhan konsumen, aspek-aspek
yang mempengaruhi konsumen secara individu seperti persepsi, cara
memperoleh informasi, sikap, demografi, kepribadian dan gaya hidup
konsumen perlu dianalisis. Selain itu juga perlu dianalisis aspek lingkungan
seperti budaya, kelas sosial, kelompok rujukan, proses komunikasi, keluarga
dan lain-lain yang semuanya bisa mempengaruhi perilaku konsumen. Terdapat
tiga faktor yang mempengaruhi pilihan konsumen. Faktor pertama adalah
konsumen individual, faktor kedua adalah lingkungan yang mempengaruhi
konsumen, faktor ketiga stimuli pemasaran atau strategi pemasaran.
b. Mamang Sangaji dan Sopiah (2013) mengatakan bahwa terdapat beberapa
faktor penentu keputusan pembelian konsumen yaitu faktor psikologis, faktor
situasional, dan faktor sosial. Faktor psikologis mencakup persepsi, motivasi,
pembelajaran, sikap dan kepribadian. Faktor situasional adalah keadaan
sarana dan prasarana tempat belanja, waktu berbelanja, pengguna produk,
dan kondisi saat pembelian. Faktor sosial mencakup undang-
undang/peraturan, keluarga, kelompok referensi, kelas sosial, dan budaya
154
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
155
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
156
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Jumlah 86
4 Alasan mengkonsumsi Makanan utama 1 1,05
bakso
Makanan selingan 39 41,05
Hobi 12 12,63
Kuliner 42 44,21
Tidak diisi 1 1,05
Jumlah 95
Sumber: data diolah sendiri (2015)
Pada tabel 3, terlihat bahwa sikap responden yang mengkonsumsi bakso
dilihat dari mulainya mengkonsumsi bakso adalah sejak berusia di bawah 10 tahun
sebesar 86,05%, di atas 10 tahun sebesar 8, 14%. Untuk mengkonsumsi bakso,
konsumen lebih sering membeli bakso datang bersama keluarga (51,16%), bersama
teman sebesar 41,86%, dan datang sendiri sebesar25,58%. Besarnya frekuensi
kedatangan dalam 1 bulan sekitar 1 sampai 2 kali sebesar 54,65%, 3 sampai 4 kali
sebesar 26,74%, lebih dari 4 kali sebesar 11, 63%. Bagi responden, bakso
merupakan makanan kuliner (44,21%) dan makanan selingan (41,05%). Sedangkan
faktor hobi makan bakso besarnya 12,63%. Hal ini menunjukkan bahwa responden
mulai mengkonsumsi bakso berusia di bawah 10 tahun. Bakso merupakan makanan
kuliner dengan frekuensi makan dalam satu bulan antara 1 sampai 2 kali dengan
datang membeli bakso kebanyakan bersama keluarga.Hasil penelitian tersebut
sesuai dengan hasil penelitian terdahulu dalam pembelian bakso di Malang, bahwa
bakso merupakan makanan kuliner, tetapi di Malang tidak meneliti mulainya
mengkonsumsi bakso, kebiasaan tempat pembelian bakso, bersama siapa dalam
membeli, serta frekuensi pembelian dalam satu bulan.
Tabel 4. Referensi
NO KARAKTERISTIK KETERANGAN JUMLAH PROSEN
1 Cara memperoleh informasi Dari teman 67 54,03
Dari keluarga 17 13,71
Baca tulisan/plang 20 16,13
Pengetahuan 3 2,42
Iklan/promosi 17 13,71
Jumlah 124
Sumber: data diolah sendiri (2015)
Pada tabel 4 tersebut terlihat bahwa untuk memperoleh informasi tempat
membeli untuk menikmati makanan bakso, konsumen kebanyakan memperoleh
informasi dari temannya sebesar 54,03%, informasi dari keluarga sebesar 13,71%,
informasi yang berasal dari membaca tulisan/plang sebesar 16,13%. Hal ini
menunjukkan bahwa konsumen memperoleh informasi untuk membeli bakso
kebanyakan berasal dari temannya.Hal ini tidak diteliti dalam penelitian terdahulu.
157
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Tabel 5. Persepsi
NO KARAKTERISTIK KETERANGAN JUMLAH PROSEN
1 Harga bakso Sangat mahal 4 4,65
Mahal 9 10,46
Sedang 69 80,23
Murah 3 3,49
Sangat murah 1 1,16
Jumlah 86
158
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Tabel 7. Gaya
NO KARAKTERISTIK KETERANGAN JUMLAH PROSEN
1 Kebiasaan dalam Pedagang keliling 25 22,12
membeli/makan bakso
Di warung 50 44,25
Di Rumah makan 29 25,66
Di Mal/toko 9 7,96
Jumlah 113
Sumber: data diolah sendiri (2015)
Pada tabel 7 terlihat bahwa, gaya atau kebiasaan konsumen dalam membeli
bakso kebanyakan membeli di warung sebesar 44,25%, di rumah makan sebesar
25,66% kemudian membeli pada pedagang keliling sebesar 22,12% dan membeli di
mal atau pertokoan sebesar 7,96%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen lebih
menyukai membeli bakso di warung. Penelitian terdahulu tidak meneliti masalah
tempat pembelian bakso.
Tabel 8. Lingkungan
NO KARAKTERISTIK KETERANGAN JUMLAH PROSEN
1 Kepedulian pada Kenyamanan 31 26,49
produsen/tempat penjualan
Kebersihan 67 57,26
Pelayanan 24 20,51
Luas 5 4,27
Jumlah 117
2 Fasilitas tempat penjualan Tempat parkir 57 39,86
Toilet 37 25,87
Tempat pertemuan 5 3,49
Tempat ibadah 34 23,78
Taman 10 6,70
Jumlah 143
Sumber: data diolah sendiri (2015)
Pada tabel 8 terlihat bahwa faktor-faktor yang membuat konsumen menyukai
tempat dalam membeli bakso karena alasan kebersihan sebesar 57,26%,
kenyamanan sebesar 26,49%, pelayanan sebesar 20,51% dan tempat yang luas
sebesar 4,27%. Selanjutnya masalah fasilitas tempat penjualan, alasan konsumen
untuk datang membeli bakso karena tempat jual bakso memiliki tempat parkir
sebesar 39,86%, toilet sebesar 25,87% dan tempat ibadah sebesar 23,78%,
terdapat taman sebesar 6,70%. Hal ini menunjukkan bahwa alasan utama
konsumen datang membeli bakso karena tempatnya bersih dan terdapat tempat
parkir. Hal ini sesuai dengan penelitian sebelumnya (pembelian bakso di Malang).
159
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
Tabel 9. Ekonomi
NO KARAKTERISTIK KETERANGAN JUMLAH PROSEN
1 Alokasi biaya konsumsi < 500.000 31 36,05
pribadi
500.000 – 1.000.000 38 44,19
> 1.000.000 10 11,63
Tidak diisi 7 8,14
Jumlah 86
2 Pendapatan 1 bulan < 1.000.000 8 9,30
1.000.000-2.000.000 19 22,09
> 2.000.000- 6 6,97
3.000.000
> 3.000.000- 2 2,32
4.000.000
> 4.000.000 6 6,97
Tidak diisi 45 52,32
Jumlah 86
Sumber: data diolah sendiri (2015)
Pada tabel 9 terlihat bahwa responden memiliki alokasi biaya untuk konsumsi
pribadi per bulan kebanyakan berkisar antara Rp. 500.000,- hingga Rp. 1.000.000,-
dengan besarnya nilai 44,19%. Pendapatan responden per bulan berkisar antara
Rp. 1.000.000 hingga Rp 2.000.000,- dengan besarnya nilai 22,09% akan tetapi
kebanyakan responden tidak menjawab hal pendapatan atau merahasiakan
pendapatannya sebesar 52,32%.
160
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
kebersihan (57,26%) dan fasilitas tempat penjualan tertinggi pada faktor adanya
fasilitas tempat parkir (39,86%). Selanjutnya, lingkungan yang menarik untuk
melakukan pembelian bakso berdasarkan karakteristik Gaya/Kepribadian adalah
kebiasaan dalam membeli/makan bakso, nilai tertinggi adalah pembelian di warung
(44,25%). Konsumen mulai merasakan makan bakso kebanyakan berusia kurang
dari 10 tahun (86,05%). Hal ini berarti termasuk faktor keluarga juga mempengaruhi
dalam hal mengkonsumsi bakso. Penelitian dalam hal tempat yang bersih dan
tersedianya fasilitas parkir sesuai dengan penelitian terdahulu, tetapi dahulu tidak
meneliti masalah mulainya mengkonsumsi bakso, kebiasaan tempat pembelian
bakso, dan asal memperoleh informasi pembelian bakso.
5.1 Kesimpulan
Gambaran Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso di Purwokerto
didominasi oleh jenis kelamin perempuan berusia antara 16 hingga 25 tahun,
beragama Islamdengan tingkat pendidikan SMA dan berstatus belum menikah, dan
kebanyakan berasal dari luar daerah Purwokertodengan lama tinggal di Purwokerto
lebih dari 10 tahun, serta mulai mengkonsumsi bakso terbanyak berusia kurang dari
10 tahun.Responden memperoleh informasi tempat menjual bakso terbanyak
berasal dari teman. Berdasarkan Gaya/Kepribadian, kebiasaan dalam membeli,
konsumen terbanyak membeli bakso di warung, dengan lingkungan tempat
penjualandinilai bersih dan memiliki fasilitas tempat parkir.
Penilaian strategi pemasaran sebagai alasan yang menarik konsumen dalam
membeli bakso di Purwokerto,faktor rasa memiliki kesan khusus. Rasa ini
merupakan sumber informasi positip sebagai promosi gratis yang mampu memberi
penilaian khusus pada produk bakso. Faktor rasa juga memudahkan informasi untuk
menarik konsumen melalui informasi dari teman. Konsumen juga memiliki alasan
membeli karena kepedulian pada produsen/tempat penjualan pada faktor kebersihan
dan adanya fasilitas tempat parkir. Penjual juga perlu memperhatikan bahwa
161
Jurnal Manajemen dan Bisnis MEDIA EKONOMI Volume XVI, No.1 Januari 2016
konsumen membeli bakso bukan sebagai makanan pokok tetapi sebagai makanan
kulinerdan makanan selingan. Hal ini terbukti dari nilai kunjungan tertinggi berasal
dari datangnya konsumen bersama keluarga dengan intensitas kunjungan per bulan
sekitar 1 sampai 2 kali.
Hasil penelitian ini ada kesesuaian dengan penelitian sebelumnya (di Malang)
bahwa bakso merupakan makanan kuliner. Pembeli bakso kebanyakan adalah
perempuan berusia antara 16 hingga 25 tahun, beragama Islam dengan tingkat
pendidikan SMA dan berstatus belum menikah. Responden memilih tempat
penjualan bakso karena alasan harga, kebersihan lingkungan dan memiliki fasilitas
tempat parkir.Sementara penelitian terdahulu tidak meneliti dalam halasal usul
responden dan lama tinggal serta mulainya mengkonsumsi bakso. Selanjutnya,
pembelian bakso di Malang lebih mengutamakan penyajian dan ukuran produk.
5.2 Saran
Masih perlu diadakan penelitian sejenis di tempat yang berbeda dengan
pengembangan variabel dan metode penelitian lain.
DAFTAR PUSTAKA
Collins.1997. Kamus Lengkap Ekonomi edisi kedua, Erlangga, Jakarta.
Hartono, Budi. Dkk.2011. Perilaku Konsumen Dalam Pembelian Bakso Di Malang;
Buletin Peternakan Vol.35(2): 137-142, Malang
Https://andreastrihatmoyo.wordpree.com/2015/01/09/jurnal-perilaku-konsumen-
terhadap-pembelian-suatu-barang. Diunduh pada 17/9/2015 jam 14.42
Kotler, Philip.1999. Manajemen Pemasaran Perspektif Asia. Andi. Yogyakarta.
Mamang Sangaji, Etta. 2013. Perilaku Konsumen. Andi. Yogyakarta
Sudaryana, Arif. 2011. Perilaku Konsumen Dalam Berbelanja Pada Supermarket di
Yogyakarta. Akmenika UPY.volume 8. Yogyakarta
Sutisna.2002. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.PT.Remaja
Rosdakarya. Bandung.
Winardi. 1982. Kamus Ekonomi (inggris-Indonesia). Offset Alumni. Bandung.
162