Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Wanita Pre Menopause

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 8

Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.

1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

Doan Arlan Deka1, Dessy Hermawan2, Rahma Elliya3*


1
Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung. Email: [email protected]
3
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
3
Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

Abstract
Family support relationship to pre-menopausal woman anxiety.

Background : Menopause is a critical period in a woman's life, physical changes ranging from hair, decreased
sensory function, decreased skin elasticity, to physiological changes to other organs affect the psychic condition.
Based on Bandar Jaya SP2TP data the number of menopausal women in 2012 amounted to 566 people and in
2013 increased to 581 people.
Purpose: Knowing the relationship of family support with pre-menopausal woman anxiety in the context of nursing
care.
Method: The study was conducted in December 2014 using the Cross Sectional method. Involving 117
respondents in the working area of Bandar Jaya Inpatient Health Center, Terbanggi Besar District, Central
Lampung Regency, Lampung Province. Data collection was carried out by direct interview using knowledge
questionnaire about Menopause to assess the level of knowledge and questionnaire anxiety detection ability to
assess the ability to do the detection of anxiety levels in respondents.
Results: There is a family support relationship (p-value 0.005) and family support in pre-menopausal women is
higher in the negative category 67.5% positive 32.5%. The frequency distribution of anxiety of pre-menopausal
women with severe to severe anxiety 70.9% was not anxious until moderate anxiety was 29.1%.
Conclusion: Some support factors that need to be considered for pre-menopausal women in the context of
nursing care are very closely related such as; physical care, emotional support, informational, and appreciation /
communication support.

Keywords: Family support; Women's anxiety; Pre Menopause;

Pendahuluan: Menopause merupakan masa yang kritis dalam kehidupan wanita, perubahan fisik mulai dari
rambut, menurunnya fungsi panca indera, menurunnya elastisitas kulit, sampai perubahan fisiologis ke organ-
organ tubuh lainnya berpengaruh pada kondisi psikis. Berdasarkan data SP2TP Bandar Jaya jumlah wanita usia
menopause tahun 2012 sebesar 566 orang dan pada tahun 2013 meningkat menjadi sebesar 581 orang.
Tujuan: Mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause dalam konteks
asuhan keperawatan .
Metode: Penelitian dilakukan pada Desember 2014 dengan menggunakan metode Cross Sectional. Melibatkan
117 responden di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten
Lampung Tengah Propinsi Lampung. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara langsung
menggunakan kuisioner pengetahuan tentang Menopause untuk menilai tingkat pengetahuan dan kuisioner
kemampuan deteksi kecemasan untuk menilai kemampuan melakukakn deteksi tingkat kecemasan pada
responden.
Hasil : Terdapat hubungan dukungan keluarga (p-value 0.005) dan dukungan keluarga pada wanita pre
menopause lebih tinggi pada kategori negatif 67,5% positif 32,5% . Distribusi frekuensi kecemasan wanita pre
menopause cemas berat sampai berat sekali 70,9% tidak cemas sampai cemas sedang 29,1%.
Simpulan: Beberapa dukungan yang perlu diperhatikan terhadap wanita pre menopause dalam konteks asuhan
keperawatan sangat erat berhubungan seperti; perawatan fisik, dukungan emosional, imformasional, serta
dukungan penghargaan/komunikasi.

Kata Kunci: Dukungan Keluarga; Kecemasan wanita; Pre Menopause;

1
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

PENDAHULUAN
Setiap tahunnya diperkirakan 25 juta wanita diseluruh dunia akan memasuki masa menopause, jumlah wanita
yang berusia di atas 45 tahun diseluruh dunia akan meningkat dari 500 juta menjadi lebih satu miliyar pada tahun
2030. Di Amerika Seikat di dapatkan 1,2 juta wanita memasuki masa menopause setiap tahunnya, di Asia pada
tahun 2025 jumlah wanita berusia tua akan meningkat dari 107 juta menjadi 373 juta (Kusumawardhani, 2010).
Di Provinsi Lampung tahun 2012 jumlah wanita yang memasuki usia menopause 40-45 tahun sebesar
1.456.488 jiwa, dan meningkat ditahun 2013 menjadi sebesar 1.521.420 jiwa . Di daerah kabupaten Lampung
Tengah, jumlah wanita yang memasuki usia menopause 40-45 tahun 2012 sebesar 123.278 jiwa dan meningkat
di tahun 2013 menjadi sebesar 131.422 jiwa. ( Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, 2013).
Kata menopause berasal dari bahasa yunani yaitu men yang berarti bulan dan peuseis yang berarti
penghentian smentara yang digunakan untuk menggambarkan berhentinya haid. Secara linguistic yang lebih
tepat adalah menocease yang berarti berhentinya masa menstruasi. Menopause dalam pandangan medis bukan
hanya sekedar penghentian sementara dari siklus haid, melainkan penghentian haid untuk selamanya. Jadi
menopause dapat diartikan suatu masa ketika secara fisiologis siklus menstruasi berhenti. Hal ini berkaitan
dengan tingkat lanjut usia perempuan ( Kusumaningratri, 2010 ).
Penampilan pada seorang wanita menempati posisi yang utama, perubahan fisik yang terjadi sejalan dengan
masa menopause sudah tentu menimbulkan kesan yang lebih mendalam bagi kehidupan wanita. Timbulnya
perasaan tidak berharga, tidak berarti dan semacamnya memunculkan kekhawatiran tersendiri. Mereka khawatir
akan adanya kemungkinan bahwa orang-orang yang dicintainya akan berpaling dan meninggalkannya. Perasaan
inilah yang dirasakan oleh sebagian besar wanita menopause. Dengan demikian, kecemasan menghadapi
menopause adalah perasaan gelisah dan khawatir adanya perubahan fisik, social maupun seksual
( Kuaumaningratri, 2010 ).

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian kuantitatif dengan populasi wanita usia pre menopause 40-45 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Rawat Inap Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah. Metode yang
digunakan dengan cara lottre atau diundi Responden diberi nomor urut 1-164 dan di undi sebanyak 117 kali.
Nomor urut responden yang keluar saat di undi diambil sebagai subjek penelitian. Peneliti mendapatkan surat
layak etik No. Surat 441/151b/PKM/XII/2014. Adapun variable independentnya dukungan keluarga. Variabel
dependennya kecemasan wanita pre menopause.
Alat ukurnya menggunakan instrumen berupa kuesioner 1 tentang dukungan keluarga yang terdiri dari 10
pertanyaan, setiap item pertanyaan pengetahuan memiliki 2 alternatif jawaban Ya dan Tidak. Untuk
mendapatkan nilai dari kuisioner digunakan dua pilihan yang berbentuk score yang bergerak dari nilai 0-1, score
1 untuk jawaban ya dan score 0 untuk jawaban tidak. Kuisioner 2 tentang kecemasan wanita pre menopause
yang di adopsi dari Hamilton Rating Scale For Anxiety (HRS-A), yang berisi 13 pertanyaan dan 1 pertanyaan
observasi perilaku. Setiap item pertanyaan memiliki 5 alternatif jawaban dengan sistem score.

HASIL

Doan Arlan Deka1 Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung . Email: [email protected]
Dessy Hermawan2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
Rahma Elliya3* Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

2
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Responden N = 117

Variabel Frekuensi (f) Persentase (%)


Dukungan Keluarga
- Negatif 79 67.5
- Positif 38 32.5

Kecemasan Wanita Pre Menopause


- Cemas Berat s/d Cemas Berat 83 70.9
Sekali
- Tidak Cemas s/d Cemas Sedang 34 29.1

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui bahwa dukungan keluarga pada wanita pre menopause lebih tinggi pada
kategori negatif yaitu sebesar 79 orang (67,5%). Dan diketahui bahwa kecemasan wanita pre menopause lebih
tinggi pada kategori cemas berat s/d cemas berat sekali yaitu sebesar 83 orang (70,9%).

Tabel 2. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Wanita Pre Menopause N= 117

Kecemasan
Total
Cemas berat s/d Tidak cemas s/d p- Value OR (CI 95%)
Variabel
cemas berat sekali cemas sedang
n % n % N %
Dukungan
Keluarga
Negatif 63 79,7 16 20,3 79 100 0,005 3,544
Positif 20 52,6 18 47,4 38 100

N 83 70,9 34 29,1 117 (1,529 – 8,213 )

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 79 responden dengan dukungan keluarga kategori
negatif ada sebanyak 83 responden (79,7%) mengalami cemas berat s/d cemas berat sekali, sedangkan pada
responden dengan dukungan keluarga kategori positif dari 38 orang ada sebanyak 18 orang (47,4%) tidak cemas
s/d cemas sedang .
Hasil uji statistic chi square didapatkan nilai p value < α < ( 0,005 < 0,05 ), artinya Ho ditolak, ada hubungan
dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Bandar
Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. OR di dapat 3,544 yang berarti
responden dengan dukungan keluarga negatif beresiko mengalami cemas berat s/d cemas berat sekali sebesar
3,544 kali dibandingkan responden degan dukungan keluarga positif.

PEMBAHASAN
Dukungan Keluarga
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dukungan keluarga pada wanita pre menopause lebih
tinggi pada kategori negatif yaitu sebesar 79 orang (67,5%). Dukungan anggota keluarga pada wanita
premenopause berupa dorongan, memberikan semangat dan inspirasi, memperlihatkan kepercayaan pada
perbaikan perilaku kesehatan. Dukungan diberikan setelah anggota keluarga mengetahui tujuan dari dukungan
yang diberikan dan mengetahui bentuk dukungan yang akan diberikan ( Silvia, 2008 ).
Tingginya proporsi responden dengan dukungan keluarga terhadap wanita pre menopause di wilayah kerja
Puskesmas Rawat inap Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2014

Doan Arlan Deka1 Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung . Email: [email protected]
Dessy Hermawan2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
Rahma Elliya3* Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

3
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

dalam kategori negatif factor pertama disebabkan karna kurangnya pengetahuan anggota kelurga tentang tanda-
tanda fisik wanita menopause serta akibat jika perawatan keluarga tidak dilakukan yaitu kecemasan. Rendahnya
pengetahuan keluarga dimanifestasikan kedalam tindakan tidak berperan membantu secara fisik keperluan
wanita menopause secara maksimal seperti tidak memberikan informasi tentang menopause, tidak memberikan
perhatin secara penuh terhadap keluhan yang dialami wanita menopause, tidak teratur mengantar wanita
menopause mengontrol kesehatan ke petugas kesehatan, tidak memberikan motivasi atau dorongan agar mau
berobat dan mengontrol kesehatan secara teratut ke petugas kesehatan, tidak memberikan informasi mengenai
manfaat teratur berobat dan mengontrol kesehatan secara teratur ke petugas kesehatan, hal ini dapat menjadi
faktor predisposisi secara tidaklangsung keluarga tidak memberikan duakungan kepada wanita menopause.
Faktor ke dua disebabkan karna kurang nya informasi dan sosialisasi dari petugas kesehatan kepada
anggota keluarga tentang tanda-tanda menopause. Berdasarkan hasil wawancara didapat anggota keluarga
mengatakan petugaskesehatan selama ini tidak pernah memberikan informasi secara terperinci tentang cara
melakukan dukungan keluarga, hal ini dapat menjadi faktor predisposisi dukungan keluarga negatif.
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori bahwa dukungan keluarga merupakan fungsi yang diberikan atau
dilakukan pada pola perilaku sosial yang diharapkan atau dilaksanakan dalam suatu kegiatan tertentu, biasanya
dukungan keluarga ditentukan oleh status individu dalam sebuah masyarakat tertentu ( Arisman, 2004 ).

Kecemasan
Berdasarkan hasil penelitian didapati bahwa kecemasan wanita pre menopause lebih tinggi pada kategori
cemas berat s/d cemas berat sekali yaitu sebesar 83 orang (70,9%). Keceasan wanita menopause biasanya juga
mengalami berbagai macam disfungsi tergantung dari daerah kerusakan system persarafan yang dialaminya.
Seperti disfungsi motorik, disfungsi sensorik, gangguan kognitif, gangguan komuikasi dan kemampuan menelan
serta gangguan eliminasi urin dan fekal. Disfungsi ini akan menimbulkan dampak psikologis bagi pasien. Untuk
itu dukungan keluarga nya sangat dibutuhkan (Hudak & Galo, 2006). Tingginya proporsi wanita yang mengalami
cemas berat s/d cemas berat sekali di wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Bandar Jaya Kecamatan terbanggi
Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014 faktor pertama disebabkan karna menopause menyebabkan
berbagaimacam komplikasi gangguan masalah kesehatan sehingga wanita menopause merasa menopause
merupakan suatu ancama yang berbahaya bagi keselamatan jiwa dan khawatir terhadap kondisi kesehatannya
yang berdampak pada respon emosional penderita dalam bentuk kecemasan. Hal ini sesuai dengan pendapat
Stuart & Sundeen, 2002 yang menyatakan cemas disebabkan faktor presipitasi antara lain ancaman integritas
diri dan ancaman system diri.
Faktor kedua disebabkan ada kaitan dengan kurang baiknya dukungan keluarga. Menurunnya fungsi organ
tubuh wanita menopause berdampak pada penurunannya kondisi fisik sehingga penderita tergantung pada
anggota keluarga dalam memenuhi kebutuhannya sehri-hari. Kurang baiknya dukungan keluarga kepada wanita
menopause menyebabkan responden tidak mendapat dukungan keuarga secara fisik dan emosional sehingga
wanita menopause tidak memiliki motivasi dan dorongan dari luar untuk lebih tenang menghadapi menopause.
Begitupun sebaliknya responden yang tidak cemas dapat disebabkan karena penderita telah memiliki
kesiapan mental dalam menghadapi segala kemungkinan yang terjadi akibat menopause serta mendapatkan
dukungan keluarga yang positif sehingga kondisi psikologis dan kejiwaan akan lebih stabil sehingga tingkat
kecemasan akan ringan atau bahkan tidak sama sekali.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Anggraeny (2009) di kelurahan Kalirejo Kecamatan
Lawang Kabupaten Malang yang menyatakan tingkat kecemasan wanita pre menopause tergolong taraf sangat
tinggi karna dari subyek yang berjumlah 50 orang sebesar 38 orang (76%) mengalami gangguan kecemasan.

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan


Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 79 responden dengan dukungan keluarga kategori
negative ada sebanyak 83 responden (79,7%) mengalami cemas bera s/d cemas berat sekali, sedangkan pada
responden dengan dukungan keluarga positif dari 38 orang ada sebanyak 18 orang (47,4%) tidak cemas s/d
cemas sedang. Hasil uji statistik chi square didapat nilai p value < dari α (0,005 - 0,05) yang artinya Ho ditolak,
ada hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause di wilayah kerja Puskesmas Rawat

Doan Arlan Deka1 Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung . Email: [email protected]
Dessy Hermawan2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
Rahma Elliya3* Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

4
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

Inap Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2014. OR didapat 3,544
yang berarti responden dengan dukungan keluarga negatif beresiko mengalami cemas berat s/d cemas berat
sekali sebesr 3,544 kali dibandingkan responden dengan dukungan keluarga positif.
Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sunarno (2007) di wilayah Kerja Puskesmas
Pembantu ayunan wilayah UPT Puskesmas Abiansemal I Kabupaten Bandung Bali yang menyatakan ada
hubungan dukungan keluarga terhadap kecemasan wanita menopause (p value = 0,003). Menurut peneliti
adanya hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause di wilayah kerja Puskesmas
Rawat Inap Bandar Jaya Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung Tengah tahun 2014 kemungkinan
disebabkan wanita menopause yang mendapat dukungan keluarga dengan baik maka akan merasa disayang,
dihargai oleh anggota keluarga. Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi psikologis wanita menopause akan lebih
tenang dan tidak merasa khawatir karena keluarga siap memberikan dukungan keluarga secara fisik dan
emosional.
Begitupun sebaliknya wanita menopause yang mendapat dukungan keluarga kurang baik maka secara
psikologis wanita menopause tidak siap menghadapi berbagai permasalahan kesehatan dan psikis yang dihadapi
akibat menopause. Hal ini dapat menjadi faktor predisposisi wanita menopause tidak mendapat dukungan
keluarga secara fisik dan emosional sehingga wanita menopause khawatir berlebihan akibat mengalami
menopause. Hasil penelitian didapat meskipun responden mendapat dukungan keluarga positif akan tetapi
mengalami cemas berat dan berat sekali, sedangkan responden yang mendapat dukungan keluarga negatif
justru tidak cemas sampai dengan cemas sedang. Menurut peneliti hal ini disebabkan karena faktor penyebab
kecemasan bukan hanya dukungan keluarga, artinya meskipun dukungan keluarga positif akan tetapi responden
memiliki pengetahuan kurang baik tentang premenopause, tingkat pendidikan rendah hingga kurang memiliki
kemampuan untuk memahami penjelasan tentang premenopause, serta memiliki pandangan yang negatif
tentang premenopause maka dapat menjadi predisposisi meskipun dukungan keluarga positif akan mengalami
kecemasan.
Dukungan keluarga sangat signifikan dalam memulihkan percaya diri wanita yang mengalami menopause,
memberikan motivasi dan memberikan semangat atau dorongan memperhatikan kebutuhan biologis psikososial
wanita menopause untuk mencegah terjadinya kecemasan pasca mengalami menopause.

SIMPULAN
Dukungan keluarga pada wanita pre menopause lebih tinggi pada kategori negatif yaitu sebesar 79 orang
(67,5%). Kecemasan wanita pre menopause lebih tinggi pada kategori cemas yaitu sebesar 83 orang (70, 9%).
Ada hubungan yang bermakna dukungan keluarga dengan kecemasan wanita premenopause (p < α, 0,005 <
0,05). 

SARAN
Sebagai masukan untuk pelayanan kesehatan agar lebih meningkatkan dukungan keluarga terhadap
wanita menopause melalui sosialisasi penyuluhan secara terperinci hal-hal yang harus diperhatikan dalam
memberikan dukungan keluarga seperti memberikan perawatan secara fisik, memberikan dukungan
emosional dan informasional serta dukungan penghargaan/komunikasi agar penderita lebih tenang 

Doan Arlan Deka1 Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung . Email: [email protected]
Dessy Hermawan2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
Rahma Elliya3* Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

5
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

DAFTAR PUSTAKA

Agustina, 2007. Panduan Menopause Dan Terapi Hormon Pengganti. Jakarta. Balai Penerbit FKUI.

Anggraeny, 2009. Gambaran Tingkat Kecemasan Wanita Premenopause Di Kelurahan Kalirejo Kecamatan
Lawang Kabupaten Malang. dalam www.scribd.com. Diakses tanggal 17 Desember 2014.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineka Cipta.

Carpenito, 2000. Kecemasan. Jakarta. FKUI.

Choirah, 2010. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kecemasan Terhadap Perubahan Fisik Di
Jakarta. dalam www.scribd.com. Diakses tanggal 14 September 2014.

Dadang Hawari, 2002. Pengukuran Stres, Depresi Dan Kecemasan. Jakarta. FKUI.

Doan Arlan Deka1 Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung . Email: [email protected]
Dessy Hermawan2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
Rahma Elliya3* Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

6
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah, 2013. Profil Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Tengah.
Kabupaten Lampung Tengah.

Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, 2013. Profil Dinas Kesehatan Provinsi Lampung. Provinsi Lampung.

Friedman, Marilyn M. 2006. Keperawatan Keluarga. Jakarta.EGC

Hastono, 2007. Analisa Data. Jakarta. FKMUI.

Hudak dan Gallo, 2006. Problematika Wanita Di Usia Menopause. Yogyakarta, Buku Biru.

Indrajit, 2003. Perawatan Keluarga. Jakarta. Gramedia Pustaka.

Juwita, 2009. Hubungan Pengetahuan Wanita Menopause Dengan Kecemasan Terhadap Perubahan Fisik
Di Wilayah Kerja Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta . dalam www.scribd.com. Diakses tanggal
14 September 2014.
Kemenkes RI tahun 2013. Problema Menopause Dan Permasalahannya. Dalam www.depkes.go.id diakses
tanggal 12 September 2014.

Kusumaningratri, Rose. 2010. Bahagia Di Usia Menopause. Jakarta. A Plus Books.

Kuswardani, Danukusuma, 2010. Menopause. Jakarta. Erlangga.

Puskesmas Bandar Jaya, 2013. Data SP2TP (Sistem Pencatatan Dan Pelaporan Terpadu Puskesmas)
Bandar Jaya. Bandar Jaya.

Silvia, Andriani. 2008. Menopause. Jakarta Gramedia Pustaka.

Stuart & sundeen, 2002. Principles And Practice Of Nursing. Jakarta. EGC.

Sturdee, 2007. Kesehatan Reproduksi Wanita dalam www.woman.kapanlagi.com diaskes tanggal 8


September 2014.

Sunarno, 2007. Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Wanita Premenopause Di Wilayah Kerja
Puskesmas Pembantu Ayunan Wilayah UPT Puskesmas Abiansemal I Kabupaten Bandung Bali.
dalam www.scribd.com. Diakses tanggal 17 Desember 2014.

Doan Arlan Deka1 Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung . Email: [email protected]
Dessy Hermawan2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
Rahma Elliya3* Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

7
Holistik Jurnal Kesehatan, Volume 14, No.1, Maret 2020: 1-9

Hubungan dukungan keluarga dengan kecemasan wanita pre menopause

Tismiyati, 2006. Berbagi Ilmu Konsep Kecemasan. dalam www.Aynersblokspot. diakses tanggal 8 September
2014.

Doan Arlan Deka1 Sarjana Keperawatan Universitas Malahayati, Bandar Lampung . Email: [email protected]
Dessy Hermawan2 Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]
Rahma Elliya3* Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati, Bandar Lampung
*Email: [email protected]

You might also like