PWHT Procedure
PWHT Procedure
PT. BRIKASA
1. TUJUAN:
Guna menetapkan prosedur umum PWHT, untuk menghilangkan sisa tegangan pada Baja Karbon dan Baja
Paduan Rendah setelah mengalami Siklus Perlakuan Panas khususnya setelah proses pengelasan yang talah
diatur dalam CODE dan STANDARD.
2. RUANG LINGKUP:
Prosedur ini menjelaskan metodologi pelaksanaan PWHT dari mulainya persiapan peralatan PWHT, objek
lasan yang akan di PWHT, standard dan code serta syarat keberterimaan (acceptance criteria) yang diatur
dalam CODE.
3. REFERENSI:
Di mana :
5. PERSYARATAN UMUM:
Data teknis dari objek yang akan di PWHT harus disiapkan oleh client dalam bentuk lembar PWHT requirement
secara detail sebelum aktivitas PWHT dimulai, antara lain :
Tanggal.
Job no.
Line no.
Joint no.
Spesifikasi material; Grade dan P. No.
Diameter pipa.
Tebal pipa.
Lokasi.
PWHT PROCEDURE
PT. BRIKASA
7. PROSEDUR
Parameter prosedur perlakuan panas harus sesuai dengan instruksi yang diberikan dalam Lembar Instruksi
Perlakuan Panas.
PWHT bila diperlukan harus dilakukan sebelum pengujian hidrostatik dan setelah perbaikan pengelasan.
Untuk penomoran joint, pemasangan termokopel, pemasangan heating element dan ceramic fiber banket,
rangkaian modul, control, dan recorder dapat dilihat pada gambar.
Suhu Awal pada saat memulai Perlakuan Panas tidak melebihi 315 ° C kecuali secara khusus diizinkan
sebaliknya (tergantung pada bahan dan siklus perlakuan panas yang berlaku)
Laju Pemanasan hingga 425 ° C harus tidak kurang dari 56 ° C / jam. Setelah di atas 425 ° C hingga suhu
puncak (soak themperature), laju pemanasan per jam tidak boleh melebihi 225 ° C / jam.
Suhu puncak dan lama penahanan (soak themperature) ditentukan sesuai dengan spesifikasi material dan
dapat dilihat pada table 331.1.1 ASME B31.3.
Laju Pendinginan dari suhu puncak (soak themperature) hingga 427 ° C, maksimum per jam 275 ° C.
PWHT PROCEDURE
PT. BRIKASA
Temperature recorder harus mampu menampilkan grafik/ rekaman temperatur selama proses PWHT
berlangsung.
Temperature recorder harus sudah dikalibrasi, demikian juga Kontroler dan Termokopel yang akan
digunakan harus telah dikalibrasi.
Catatan : Model dan type peralatan PWHT tidak terikat dengan merek dagang yang penting specifikasinya
memenuhi yang disyaratkan.
PWHT PROCEDURE
PT. BRIKASA
9. KONTROL SUHU:
Suhu dikontrol secara otomatis dengan mengatur arus melalui programer yang dipasang pada unit distribusi
daya.
PWHT PROCEDURE
PT. BRIKASA
Heating element harus yang mudah diaplikasikan pada lasan yang berbentuk curva/ melengkung, khususnya untuk
sambungan las pipa. Mengingat fleksibilitasnya, heating element dapat diaplikasikan pada permukaan rata atau pada
permukaan melengkung. Jenis ini sangat ideal untuk pemanasan awal dan PWHT dari las kampu (butt weld). Heating
element harus mampu memanaskan sampai temperature 1050 oC dan voltase standarnya sampai 240V
Unit ini memudahkan dalam menempatkan thermocouple pada lasan (weldment) dengan proses pengelasan.
PWHT PROCEDURE
PT. BRIKASA