Jurnal 1 PDF

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ANALISIS PENANGANAN KREDIT BERMASALAH

BANK CIMB NIAGA UNIT SUBRANTAS PEKANBARU


(KASUS PENYALURAN KREDIT MIKRO)
Oleh:
Hot Dame Tamba
([email protected])
Pembimbing: Dra. Hj. Lena Farida, M.Si.
Jurusan Ilmu Administrasi – Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau
Kampus Bina Widya Jl. H. R. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru
28293–Telp/Fax. 0761-63277

Abstract
Micro Credit on CIMB Bank Unit Subrantas Pekanbaru is credit which
aimed for micro entrepreneurs. The purpose of distribution micro credit is to give
help fund for micro entrepreneurs in Pekanbaru for developing their bussiness.
Credit distribution is never rid of credit risk, that is Non Performing Loan. Non
Performing Loan must be handled as soon as possible in order to not give bank
suffer a financial loss because the bank does not receive the distribution fund
back. CIMB Niaga Bank Unit Subrantas Pekanbaru as micro credit distributor is
never rid of Non Performing Loan, so it is need to be handled well.
The purpose of this research is to know and analyze the handling of Non
Performing Loan on CIMB Niaga Bank Unit Subrantas Pekanbaru (Distribution
Micro Credit Case). The method of this research use primary and secondary data
with qualitative method which was arranged descriptively. The used sampling
technique was purposive sampling. The informants in this research were The
Chief of Micro Credit and employee who took in charge of collecting micro credit
on CIMB Niaga Bank Unit Subrantas Pekanbaru. To handle Non Performing
Loan, CIMB Niaga Bank Unit Subrantas Pekanbaru is needed to do credit
restructuring such as restructuring, taking over, and selling collateral.
Keyword: Micro Credit, Non Performing Loan, Handling Non Performing Loan

A. PENDAHULUAN jasa keuangan lainnya. Selain itu,


Dunia bisnis jasa perbankan bank juga melakukan pemberian
saat ini mengalami perkembangan pinjaman dana bagi masyarakat yang
dan kemajuan yang sangat pesat membutuhkan modal untuk
dalam membantu sektor memajukan sektor perekonomian
perekonomian masyarakat. Bank masyarakat. Usaha mikro merupakan
merupakan perantara keuangan salah satu aspek yang perlu
(financial intermediary), dimana diperhatikan karena merupakan salah
bank adalah tempat bagi masyarakat satu dari upaya yang secara
untuk menabung dan menyimpan berkesinambungan perlu dilakukan
uang mereka dan melakukan jasa- untuk pengembangan usaha mikro.

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 1


Masalah yang dihadapi para pelaku Pekanbaru dalam mendukung penuh
usaha mikro adalah keterbatasan kegiatan produktivitas untuk
modal untuk melakukan kegiatan pengembangan usahanya agar bisa
usaha mereka. Perkreditan menjadi tumbuh berkesinambungan. Analisis
usaha utama dalam perbankan yang digunakan dalam perbankan
(financial Depending) dimana adalah analisis 5 C, yaitu Character
kegiatan perkreditan merupakan (watak), Capacity (kemampuan),
solusi yang ditawarkan oleh pihak Capital (modal), Collateral
bank untuk membantu masyarakat (jaminan), Condition of Economy
dalam mengatasi keterbatasan modal (kondisi ekonomi). Bank dapat
yang dimiliki masyarakat. melakukan analisis permohonan
Usaha mikro merupakan salah kredit calon debitur apabila
satu aspek yang perlu diperhatikan persyaratan yang ditetapkan oleh
karena merupakan salah satu dari bank telah terpenuhi. Selain itu pihak
upaya yang secara bank juga akan melakukan penilaian
berkesinambungan perlu dilakukan kelengkapan dan kebenaran
untuk pengembangan usaha mikro. informasi dari calon debitur,
Masalah yang dihadapi para pelaku penilaian ini dilakukan oleh petugas
usaha mikro adalah keterbatasan bank dengan cara melakukan
modal untuk melakukan kegiatan wawancara dan kunjungan (on the
usaha mereka. Kekurangan modal spot) ke tempat usaha debitur.
menjadi masalah yang cukup vital Adanya penyaluran pinjaman
dalam keberlangsungan kegiatan atau kredit yang dilakukan oleh bank
suatu usaha masyarakat. Bahkan CIMB Niaga unit Subrantas
tidak jarang banyak usaha-usaha Pekanabaru kepada masyarakat tidak
yang tidak berkembang dan pada akan terlepas dari resiko berupa
akhirnya mengalami kebangkrutan kredit yang tidak dapat dilunasi tepat
dikarenakan tidak mampu bersaing pada waktu pembayaran atau yang
dan bertahan dengan usaha-usaha dinamakan kredit bermasalah atau
yang lain dikarenakan keterbatasan Non Performing Loan (NPL).
dan kekurangan modal Tabel I.4 Jumlah kredit
Kredit mikro adalah kredit bermasalah (Non
modal kerja dan investasi yang Performing Loan) pada
diberikan bank, non bank kepada Bank CIMB Niaga unit
usaha mikro guna pembiayaan Subrantas tahun 2012-
produktif terhadap dana pinjaman 2014
dengan persyaratan yang ringan dan N Ta Jum Outstandi Perse
terjangkau. Salah satu pemberi o. hun lah ng ntase
pinjaman modal kerja adalah Bank Deb Bermasala (%)
CIMB Niaga unit Subrantas itur h (NPL)
Pekanbaru. 1 201 1 Rp209.00 2,16
Pemberian kredit mikro Bank 2 0.000,00
CIMB Niaga unit Subrantas 2 201 2 Rp313.00 2,65
Pekanbaru disebut dengan Mikrolaju 3 0.000,00
ditujukan untuk membantu 3 201 3 Rp521.00 3,86
pengusaha mikro mendapatkan 4 0.000,00
layanan simpan pinjam usaha dari Sumber : Bank CIMB Niaga Unit
CIMB Niaga unit Subrantas Subrantas Pekanbaru, 2015

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 2


a. Hasil penelitian ini dapat digunakan
Berdasarkan tabel 1.4 4 diatas sebagai bahan informasi dan
dapat dilihat bahwa jumlah masukan bagi pimpinan perusahaan
outstanding Bank CIMB Niaga unit atau bank dalam rangka menangani
Subrantas Pekanabaru pada tahun kredit bermasalah dengan debitur.
2012 dengan jumlah debitur 1 orang
sebesar Rp209.000.000,00 dengan D. KERANGKA TEORI
persentase 2,16%. Pada tahun 2013 1. Pengertian Bank
jumlah kredit debitur berjumlah 2 Istilah bank berasal dari bahasa
debitur dengan kredit bermasalah Itali yaitu Banca, yang berarti meja
atau Non Performing Loan (NPL) yang dipergunakan oleh para penukar
sebesar Rp313.000.000,00 dengan uang di pasar. Menurut Kasmir
persentase 2,65 %. Dan pada tahun (2000:11), Bank adalah lembaga
2014 kredit bermasalah (NPL) keuangan yang kegiatan usahanya
sebesar Rp521.000.000,00 atau adalah menghimpun dana dari
3,86% dengan jumlah debitur 3 masyarakat dan meyalurkannya
orang debitur. kembali dan tersebut ke masyarakat
Sekecil apapun kredit serta memberikan jasa-jasa bank
bermasalah yang terdapat pada bank lainnya.
akan memberikan dampak negatif
bagi bank itu sendiri, sehingga 2. Pengertian Usaha Mikro
diperlukan sebuah penanganan untuk Menurut Undang-Undang
oleh Bank CIMB Niaga unit No. 20 Tahun 2008 Pasal I
Subrantas Pekanbaru mendefinisikan usaha mikro adalah
menyelamatkan bank tersebut. usaha produktif milik perorangan dan
atau badan usaha perseorangan.
B. TUJUAN PENELITIAN Usaha mikro merupakan kegiatan
Adapun tujuan penelitian yang usaha yang dapat memperluas
ingin dicapai melalui penelitian ini lapangan pekerjaan serta
adalah mengetahui dan menganalisa memberikan pelayanan ekonomi
penanganan kredit bermasalah Bank secara luas kepada masyarakat dan
CIMB Niaga Unit Subrantas dapat berperan dalam proses
Pekanbaru (kasus penyaluran kredit pemerataan dan peningkatan
mikro). pendapatan masyarakat, mendorong
pertumbuhan ekonomi, serta
C. MANFAAT PENELITIAN berperan mewujudkan stabilitas
Adapun manfaat penelitian ini adalah nasional. Selain itu, usaha mikro
: adalah salah satu pilar utama
1. Manfaat Akademis : ekonomi nasional yang medapatkan
a. Hasil penelitian ini dapat menambah kesempatan utama, dukungan,
referensi, informasi, dan wawasan perlindungan serta pengembangan
untuk peneltian lebih lanjut dan yang secara luas sebagai wujud pihak
sebagai bahan kepustakaan serta yang tegas kepada kelompok usaha
sumber pengetahuan. ekonomi rakyat, tanpa harus
b. Penelitian ini dapat memberikan mengabaikan peranan usaha besar
bahasan penanganan kredit dan badan usaha milik pemerintah.
bermasalah.
2. Manfaat praktis

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 3


3. Pengertian Kredit atau pembayaran bunga, denda
Kredit berasal dari bahasa keterlambatan, serta ongkos-ongkos
Yunani, credere, yang berarti I bank yang menjadi beban debitur
believe, I trust, saya percaya, atau yang bersangkutan.
saya menaruh kepercayaan. Orang 6. Penanganan Kredit Bermasalah
yang mendapatkan kredit didasarkan Menurut Veithzal Rivai, dkk
pada kepercayaan pihak peminjam. (2007:481) “Penanganan kredit
Menurut Thomas Suyatno, dkk adalah upaya yang dilakukan di
(1999:50). Pinjaman yang diberikan dalam pengelolaan kredit bermasalah
(kredit) adalah penyediaan uang atau yang masih mempunyai prospek di
tagihan-tagihan yang dapat dalam usahanya, dengan tujuan
disamakan dengan itu berdasarkan untuk meminimlakan kemungkinan
persetujuan pinjam-meminjam antara kerugian bagi bank, menyelamatkan
bank dan lain pihak dalam hal, pihak kembali kredit yang ada agar
peminjam berkewajiban melunasi menjadi lancar atau dengan kata lain
utangnya setelah jangka waktu kualitas kredit nasabah meningkat,
tertentu dengan jumlah bunga yang serta usaha-usaha lainnya yang
telah ditetapkan. ditujukan untuk memperbaiki
4. Pengertian Kredit Mikro kualitas usaha nasabah”.
Kredit mikro menurut Grameen Menurut Kasmir (2001:116)
Bank adalah pinjaman usaha dalam penanganan terhadap kredit
jumlah kecil untuk orang miskin bermasalah dilakukan dengan cara
dengan tujuan mereka bisa antara lain : Rescheduling,
berwirausaha. Kredit mikro ditujukan Reconditioning, Restructuring,
untuk orang-orang yang tidak Kombinasi, Penyitaan Jaminan
memiliki jaminan, pekerjaan tetap, (eksekusi).
dan riwayat kredit yang terpercaya,
serta tidak mampu untuk E. METODE PENELITIAN
memperoleh kredit biasa. Kredit 1. Lokasi Penelitian
mikro merupakan bagian dari Penelitian ini dilakukan di Bank
keuangan miro yaitu suatu layanan CIMB Niaga Cabang Subrantas
keuangan untuk membantu orang- Pekanbaru yang berada pada
orang miskin. komplek pertokoan di Jalan
5. Pengertian Kredit Bermasalah Subrantas Panam, Pekanbaru
Kredit bermasalah merupakan tepatnya di komp. Metropolitan Blok
bagian dari pengelolaan kredit bank, C No. 116 Jl. HR. Subrantas Panam
karena kredit bermasalah tersebut Pekanbaru.
merupakan resiko yang dihadapi oleh
bisnis perbankan. Menurut Veithzal 2. Jenis dan Sumber Data
Rivai (2007:477) Kredit bermasalah a. Data primer, melakukan wawancara
adalah kredit yang di dalam kepada pihak terkait yakni kepala
pelaksanaannya belum tercapai atau bagian perkreditan dan pihak
memenuhi target yang diinginkan penagihan kredit mikrolaju Bank
oleh pihak bank. Kredit bermasalah, CIMB Niaga Unit Subrantas
yaitu mengalami kesulitan di dalam Pekanbaru mengenai kebijakan dari
penyelesaian kewajiban- penanganan kredit bermasalah.
kewajibannya baik dalam bentuk b. Data Sekunder, informasi dan
pembayaran kembali pokoknya dan keterangan yang diperoleh dari

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 4


instansi atau badan yang berkaitan terhadap pihak bank dalam bentuk
dengan penelitian ini, buku-buku, kalimat dan uraian yang
dokumen-dokumen serta data-data menghubungkan teori-teori yang
lain yang berhubungan dengan relevan dengan permasalahan yang
penelitian ini. Data diperoleh juga diteliti.
dari Bank CIMB Niaga Unit
Subrantas Pekanbaru. F. PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian
3. Subjek dan Informan dan pembahasan serta analisis yang
Subjek dari penelitian ini adalah telah dilakukan pada bab
Bank CIMB Niaga unit Subrantas sebelumnya, maka pada bab ini
Pekanbaru. Adapun informan dalam penulis akan menarik kesimpulan
penelitian adalah karyawan kredit dari hasil penelitian mengenai
mikro Bank CIMB Niaga unit Analisis Penanganan Kredit
Subrantas Pekanbaru yang berkaitan Bermasalah Bank CIMB Niaga unit
dengan penanganan kredit Subrantas Pekanbaru. Selain itu
bermasalah. penulis juga akan memberikan saran-
saran sebagai implikasi dari hasil
4. Tekhnik Pengumpulan Data penelitian ini yang sekiranya dapat
a. Wawancara. Teknik pengumpulan bermanfaat bagi pihak-pihak yang
data yang dilakukan adalah dengan berkepentingan.
tanya jawab dengan pihak-pihak
tertentu secara terstruktur kepada key 1. Kesimpulan
information penelitian yaitu Kepala Bank CIMB Niaga unit
Perkreditan. Dan melakukan Subrantas Pekanbaru dalam
wawancara juga pada pihak melakukan penyaluran kredit mikro
penagihan bagian kredit mikro Bank tidak terlepas dari aturan-aturan dan
CIMB Niaga Unit Subrantas prosedur yang ada. Pemberian
Pekanbaru fasilitas kredit kepada debitur telah
b. Studi Kepustakaan. pengumpulan melakukan analisis kredit yaitu
data dan informasi lainnya dari analisis 5 C (Character, Capacity,
berbagai literatur, buku-buku dan teori Capital, Collateral, dan Contion of
yang berhubungan dengan masalah Economy). Permasalahan yang sering
yang dibahas pada penelitian ini. Hal dihadapai oleh bank dalam
tersebut dimaksudkan sebagai sumber penyaluran kredit adalah kredit
acuan untuk membahas teori yang bermasalah/Non performing Loan
mendasari pembahasan masalah dan (NPL). Hal ini ditandai dengan
analisis data dalam penelitian ini, serta adanya permasalahan kredit berupa
menelaah penelitian ini berupa terjadinya kredit bermasalah pada
laporan dan catatan yang diperoleh Bank CIMB Niaga unit Subrantas
dari Bank CIMB Niaga Unit Pekanbaru tersebut.
Subrantas Pekanbaru. Perkembangan mengenai
persentase kredit bermasalah yang
5. Analisis Data terdapat pada Bank CIMB Niaga unit
Dimana dalam menganalisis dengan Subrantas Pekanbaru dari tahun
metode deskriptif kualitatif. Dimana 2012-2014 mengalami peningkatan.
deskriptif kualitatif yaitu Dengan peningkatan kredit
merumuskan dan menganalisis data bermasalah yang dialami oleh Bank
dengan melakukan wawancara

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 5


CIMB Niaga unit Subrantas Pengawasan yang berupa kunjungan
Pekanbaru untuk segera melakukan 3 bulan sekali atau setahun 4 kali
penanganan kredit bermasalah perlu ditingkatkan menjadi 2 bulan
tersebut dikarenakan risk asset bagi sekali
bank karena asset bank dikuasai oleh
pihak lain yaitu debitur. Penanganan DAFTAR PUSTAKA
kredit bermasalah yang dilakukan Abdullah, Faisal. 2003. Manajemen
dengan restrukturisasi kredit berupa Perbankan. Malang : Universitas
restructuring, penjualan jaminan, Muhammadiyah Malang ( UMM).
dan nasabah melakukan peminjaman Arthesa, Ade. 2006. Bank &
pada bank lain. Restrukturisasi kredit Lembaga Keuangn Bukan Bank. PT
ini dapat dilakukan apabila debitur Indeks
memiliki itikad baik untuk Departemen Koperasi dan UMKM
melakukan pembayaran, penilaian Kota Pekanbaru, 2011
usaha debitur, dan kemampuan Perkembangan Data Usaha Mikro,
bayar. Bagi debitur yang bermasalah Kecil dan Menengah.
akan diberikan surat peringatan Edward W. Reed & Edward K.
pertama, surat peringatan kedua, dan Gill.1995. Bank Umun Edisi
surat peringatan ketiga. Surat Keempat, Jakarta: Bumi Aksara
peringatan ketiga merupakan Ismail. 2010. Manajemen
pemberitahuan bahwa akan Perbankan. Jakarta : Kencana
dilakukan penjualan jaminan. Prenada Media Group
Kasmir. 1998. Bank dan Lembaga
2. Penutup Keuangan Lainnya (edisi baru).
Berdasarkanhasil penelitian Jakarta : Raja grafindo Persada
dan kesimpulan yang didapat, Bank Kasmir. 2000. Manajemen
CIMB Niaga unit Subrantas Perbankan. Jakarta : Raja Grafindo
Pekanabaru diharapkan untuk lebih Persada
memperhatikan prinsip kehati-hatian Kasmir. 2001. Bank dan Lembaga
dalam mengelola kredit untuk Keuangan Lainnya. Jakarta : Raja
penilaian debitur yang lebih mampu Grafindo Persada.
mentaati aturan perkreditan yang Manurung, Mandala. 2004. Uang,
telah disepakati sebelumnya dan Perbankan, dan Ekonomi Moneter
mampu meningkatkan daya serap (Kajian Kontekstual Indonesia)
kredit mikro dengan cara melakukan Jakarta : Penerbitan Fakultas
pembinaan terhadap debitur yang Ekonomi Universitas Indonesia.
sedang terikat pada Bank CIMB Pandia, Frianto, dkk. 2005. Lembaga
Niaga unit Subrantas Pekanbaru. Hal keuangan. Jakarta : PT. Rineka Cipta
ini bertujuan supaya debitur mampu Rivai, Veithzal, dkk. 2007. Bank and
menggunakan lebih produktif dan Financial Institution Management.
menjaga nasabah tidak berpindah ke Jakarta : Raja Grafindo Persada.
bank lain. Penyebab kredit Siamat, Dahlan. 2004. Manajemen
bermasalah juga diakibatkan karena Lembaga Keuangan. Jakarta :
kurangnya monitoring atau Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
pengawasan terhadap debitur setelah Universitas Indonesia
kredit direalisasikan. Untuk itu Sunindyo, 2010. Penanganan Kredit
diharapkan agar pihak Bank CIMB Bermasalah Pada PT. Bank Rakyat
Niaga meningkatkan pengawasan. Indonesia (Persero) Tbk. Cabang

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 6


Semarang Pattimura Unit Jrakah.
Jurnal akuntansi. Politeknik Negeri
Semarang.
Sutarno, 2003. Aspek-aspek Hukuk
Perkreditan pada Bank. Jakarta :
Alfabeta.
Suyatno, Thomas, dkk.1999.
Kelembagaan Perbankan. Jakarta :
PT. Gramedia Pustaka Utama.
Undang-undang Nomor 10 Tahun
1998 Tentang Perubahan atas
Undang-undang No.7. Tahun 1992
Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2008 Tentang
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Untung, Budi. 2000. Kredit
Perbankan di Indonesia. Yogyakarta
: ANDI
Wulandari, Beti. 2009. Analisis
Kredit Bermasalah Pada BRI
Cabang Solo Kartasura. Skripsi.
Program D3 Akuntansi. Fakultas
Ekonomi. Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Surakarta.
Surat-edaran-bank-indonesia-nomor-
14-26-dkbu
http://www.finansial.com/kredit-
mikro-umkm//
http://www.smecda.com/deputi7/file
_Infokop/EDISI%2029/grameen_ba
nk.pdf
www.cimbniaga.co.id

JOM FISIP Vol. 3 No. 1 – Februari 2016 Page 7

You might also like