Strategi Pengembangan Pariwisata Di Kabupaten Semarang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

Strategi Pengembangan Pariwisata di Kabupaten Semarang

Oleh:
Dika Nurseptiani, M.Mustam

Jurusan Administrasi Publik


Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Diponegoro
Jalan Professor Haji Soedarto, Sarjana Hukum Tembalang Semarang Kotak Pos
1269 Telepon (024) 7465407 Faksimile (024) 7465405
Laman : http://www.fisip.undip.ac.id email [email protected]

ABSTRACT
The tourism sector in Semarang Regency is one contributor to PAD.
Semarang regency with a conditions that have the potential of tourism and
attraction of tourism, have opportunity to develop tourism into one of the leading
sectors in the Semarang Regency. Tourism development strategy undertaken to
develop tourism in Semarang regency.
The purpose of this research is to analyze how the implementation of the
tourism development strategy of Semarang Regency and identifies supporting and
obstacles factors in its implementation. This study uses a descriptive qualitative
research design with an informant from the Department of Youth, Sport and
Tourism Semarang District, business and tourism services providers in Semarang,
and tourist visitors.
Results of the research tourism development strategy in Semarang
Regency conducted through of the tourism destinations development, the tourism
marketing development and development partnerships where tourism
development needs to be focused is the development of tourism destinations by
referring to the potential, the attractions and the condition of advice facilities each
Tourism Destinations (DPD) Semarang regency so on get the focus on the
development of DPD Lerep in Sub Ungaran West to serve as a tourist destination.

Keywords: Tourism Development Strategy

1
PENDAHULUAN

Latar Belakang sektor pariwisata, dimana sektor


Pemerintah Indonesia melalui pariwisata memerlukan suatu strategi
Undang-Undang Otonomi Daerah yang dengan pola pengembangan
Nomor 23 Tahun 2014 memberikan kepariwisataan yang terencana atau
kewenangan terhadap pemerintahan tersusun agar potensi yang dimiliki
daerah untuk dapat mengatur dan bisa dikembangkan secara optimal.
mengurus sendiri urusan Disinilah peranan penting Dinas
pemerintahannya, dengan kata lain Pemuda Olahraga dan Pariwisata
pemerintah daerah harus mampu Kabupaten Semarang yang memiliki
mengembangkan dan wewenang penuh dalam menentukan
memaksimalkan potensi-potensi dan melaksanakan startegi-strategi
yang dimiliki daerahnya untuk pengembangan pariwisata di
menunjang penyelenggaraan urusan Kabupaten Semarang. Strategi
pemerintahannya. Salah satu potensi pengembangan pariwisata di
daerah ialah sektor pariwisatanya. Kabupaten Semarang dilakukan
Sektor pariwisata di Kabupaten dengan melaksanakan 3 strategi
Semarang sendiri merupakan sektor pengembangan pariwisata, yaitu
yang potensial dalam menyumbang pengembangan destinasi pariwisata,
pendapatan daerah dengan slogannya pengembangan pemasaran pariwisata
sebagai INTANPARI yaitu Industri dan pengembangan kemitraan
Pertanian dan Pariwisata. Berbatasan pariwisata, dimana masing-masing
dengan Kota Semarang di sebelah strategi dituangkan dalam program-
utara, Kabupaten Temanggung dan program pengembangan yang telah
Kabupaten Demak di sebelah barat, direncakan dalam Rencana Strategis
kabupaten Demak disebelah Timur, Dinas Pemuda Olahraga dan
kabupaten Boyolali di sebelah Pariwisata Kabupaten Semarang
selatan. Kabupaten Semarang Sarana dan prasarana penunjang,
merupakan jalur lintas utama di mana sarana dan prasarana yang
Joglosemar yang dilalui. Letak ada saat ini masih belum bisa untuk
Kabupaten Semarang yang strategis menunjang keberadaan dari objek-
ini memberikan peluang dan objek pariwisata itu sendiri, antara
kesempatan kabupaten semarang lain akses, yaitu berupa sarana
dalam mengembangkan sektor transportasi untuk menuju tempat
pariwisatanya. Daya tarik wisata wisata tersebut, dan Jalan yang
yang beragam memperbesar potensi belum memadai Sarana dan
wisata yang dimiliki Kabupaten prasarana yang ada saat ini masih
Semarang. belum bisa untuk menunjang
Banyaknya hambatan dan keberadaan dari objek-objek
rintangan yang harus dihadapi pariwisata itu sendiri untuk
terutama jika tidak didukung oleh menjadikan destinasi wisata menjadi
masyarakat sekitar tempat wisata daerah tujuan wisata, seperti
tersebut, pentingnya peraturan dan transportasi umum yang masih
kesadaran dari pemerintah daerah belum disediakan untuk mencapai
yang melaksanakan pembangunan di lokasi wisata, sehingga pengunjung

2
harus menggunakan transportasi 2. Bagaimana pelaksanaan
pribadi, hal ini akan menyulitkan strategi pengembangan
pengunjung yang tidak memiliki pariwisata di Kabupaten
transportasi pribadi, selain itu masih Semarang serta apa saja faktor
terdapat beberapa akses jalan yang penghambat dan pendukung
rusak untuk mencapai obyek wisata dari pelaksanaan strategi
sehingga mengurangi minat tersebut ?
pengunjung untuk datang ke obyek
wisata tersebut. Kondisi tersebut Tujuan Penelitian
mengakibatkan kurang maksimalnya Tujuan penelitian ini adalah:
minat kunjungan wisata di 1. Untuk mengetahui kondisi
Kabupaten Semarang padahal jika pariwisata di Kabupaten
dilihat dengan letak strategis yang Semarang.
dilalui untuk menuju ke Jogja ± Solo, 2. Untuk mengetahui
wisatawan yang akan berpergian ke pelaksanaan strategi
Jogja maupun ke Solo hanya sekedar pengembangan pariwisata di
lewat di wilayah Kabupaten Kabupaten Semarang serta apa
Semarang. saja faktor penghambat dan
Promosi dilakukan sebagai upaya pendukung pelaksanaan
strategi pemasaran wisata yang strategi tersebut.
merupakan langkah awal pemerintah
dalam upaya mengembangkan Tinjauan Pustaka
potensi pariwisata di Kabupaten Richard L. Daft dalam buku
Semarang, namun promosi yang Management (2003:355)
dilakukan belum berdampak mengartikan manajemen strategis
maksimal, hal ini dapat dibuktikan sebagai kumpulan keputusan dan
dengan masih ada beberapa obyek tindakan yang digunakan dalam
wisata yang dirasa masih asing penyusunan dan implementasi
bahkan tidak diketahui pengunjung. startegis, yang akan menghasilkan
Berkaitan dengan hal tersebut, kesesuaian superior yang kompetitif
maka perlu dikaji lebih strategis antara organisasi dan lingkungannya,
didalam memecahkan permasalahan untuk meraih tujuan organisasi
yang ada dalam pengembangan Menurut Fred R David
pariwisata di Kabupaten Semarang. (2009:21) dalam manajemen
Maka melalui tulisan ini penulis strategis terdiri dari tiga tahapan:
berusaha untuk mengetahui, meneliti, 1. Perumusan strategi, mencakup
mengkaji serta memecahkan pembangunan visi dan misi
permasalahan kepariwisataan identifikasi peluang dan ancaman
Kabupaten Semarang dengan judul : eksternal suatu organisasi,
³675$7(*, 3(1*(0%$1*$1 kesadaran akan kekuatan dan
PARIWISATA DI KABUPATEN kelemahan internal, penetapan
6(0$5$1*¶¶ tujuan jangka panjang, pencarian
strategi alternative dan pemilihan
Rumusan Masalah strategi tertentu untuk mencapai
1. Bagaimana kondisi pariwisata tujuan.
di Kabupaten Semarang?

3
2. Penerapan atau implementasi Dapat disimpulkan
strategi untuk menetapkan tujuan bahwasannya implementasi
tahunan, membuat kebijakan, merupakan tindakan-tindakan atau
memotivasi karyawan, dan kejadian yang dilakukan oleh
mengalokasikan sumberdaya. individu/instansi maupun kelompok
Penerapan strategi untuk mencapai suatu tujuan yang
pengembangan budaya yang telah ditetapkan dan disetujui dengan
sportif pada strategi, penciptaan mempergunakan sumber daya
struktur organisasional yang organisasi yang ada.
efektif, pengerah ulang upaya Proses manajemen strategis
pemasaran, penyiapan anggaran, tidak hanya berhenti pada
pengembangan serta perencanaan strategi yang sudah
pemanfaatan sistem informasi terpilih saja, strategi yang telah
dan pengkaitan kompensasi disusun selanjutnya harus
karyawan dengan kinerja diimplementasikan atau
organisasi. dilaksanakan. Implementasi
3. Penilaian strategis, mencangkup (pelaksanaan) perlu dilakukan untuk
peninjauan ulang faktor-faktor memperinci secara lebih tepat dan
eksternal dan internal yang jelas, bagaimana sesungguhnya
menjadi landasan bagi strategi pilihan strategi yang diambil telah
saat ini, pengukuran kinerja dan terealisasi (William F. Glueck dan
pengambilan langkah korektif. Lawrence R. Jauch, 1990:303).
Pelaksanaan strategi Pada umumnya organisasi
merupakan proses dimana lebih perhatian pada proses
manajemen mewujudkan strategi dan perencanaan strategi dari
kebijaksanaan dalam tidakan melalui pelaksanaan strategi. Perencanaan itu
pengembangan program, anggaran, merupakan kegiatan intelektual atau
dan prosedur melibatkan seluruh pemikiran sedangkan pelaksanaan
sumber daya yang dimiliki oleh lebih berorientasi kepada tindakan.
organisasi yang dikerahkan untuk Implementasi atau pelaksanaan
melaksanakan strategi (J. David strategi merupakan aktivitas bagian
Hunger dan Thomas L Wheelen, besar dari total aktivitas organisasi.
2003:9). Dimana faktor-faktor yang
Strategy implementation pada mempengaruhi implementasi atau
dasatnya merupakan tugas pelaksanaan strategi ialah ( Freemont
administrative yang diperlukan untuk E. Kast dan James E. Rosenzweig,
menerapkan strategi menjadi 2007:708) :
tindakan (James F Stoner, 2003:286). 1. Sumber daya
Implementasi strategi Sumberdaya merupakan faktor
(strategy implemention) dalam penting dalam mengimplementasikan
manajemen strategis yang meliputi sebuah strategi.Sumberdaya ini dapat
penggunaan alat manajerial dan berupa Sumberdaya Manusia yang
organisasi untuk memanfaatkan meliputi kemampuan dan kapasitas
sumber daya agar mencapai hasil implementor serta sumberdaya
strategis (Richard L.Daft, 2003:367). financialnya. Apabila terjadi
kekurangan sumberdaya maka akan

4
mempengaruhi implementasi strategi Pengembangan pariwisata dalam
tersebut dan tidak akan berjalan penelitian ini diartikan sebagai
lancar. upaya-upaya yang dilakukan oleh
Dalam organisasi non-laba atau pihak pemerintah, pemilik usaha, dan
organisasi pemerintahan masyarakat dalam memperbaiki
menghimpun sumber daya memakan fasilitas pendukung atau melakukan
banyak waktu dikarenaka proses pembangunan demi kemajuan wisata
anggaran dan alokasi didasarkan dalam rangka meningkatkan arus
pada penyesuaian tambahan dari kunjungan wisata dan peningkatan
anggaran sebelumnya dengan pendapatan daerah disektor
mempertimbangkan keputusan- pariwisata.
keputusan anggaran mengenai Selo Sumardjan dalam Spillane
sasaran dan rencana . (2001:133) menyetakan bahwa
2. Kepemimpinan pengembangan pariwisata harus
Kepemimpinan adalah merupakan pengembangan yang
kemampuan untuk mempengaruhi berencana secara menyeluruh,
orang untuk mengadaptasi perilaku sehingga dapat diperoleh manfaat
baru yang dibutuhkan implementasi yang optimal bagi masyarakat, baik
strategi. Pemimpin sebagai dari segi ekonomi, sosial dan
implementor harus mampu kultular.
mengkomunikasikan mengenai apa
yang menjadi tujuan dan sasaran Metode Penelitian
suatu kebijakan dengan organisasi Desain penelitian yang
lain atau pihak-pihak yang terlibat digunakan dalam penelitian ini
dalam proses implementasi dimana adalah penelitian kualitatif deskriptif
komunikasi merupakan hal yang bertujuan untuk
terpenting dalam proses mendeskripsikan manajemen strategi
implementasi suatu strategi. untuk mengungkapkan bagaimana
Pemimpin harus mampu pelaksanaan strategi pengembangan
menciptakan struktur organisasi dan pariwisata di Kabupaten Semarang
sistem pengawasan yang mendukung serta apa saja faktor pendukung
proses implementasi strategi. maupun pengahambat pelaksanaan
Struktur organisasi mempengaruhi strategi. Penelitian ini dilakukan di
proses implementasi bilamana Dinas Pemuda Olahraga dan
struktur organisasi yang ada terlalu Pariwisata Kabupaten Semarang.
panjang maka akan melemahkan Teknik sampling yang digunakan
pengawasan. oleh peneliti adalah purposive
3. Komitmen sample yaitu teknik penentuan
Orang-orang dalam organisasi sampel dengan pertimbangan
harus memiliki komitmen kuat tertentu. Sumber data didapatkan dari
untuk meraih misi dan tujuan. data sekunder dan data primer.
Komitmen didasarkan pada Teknik Pengumpulan data dilakukan
keterlibatan dan loyalitas seseorang dengan wawancara, observasi dan
atau organisasi dalam pelaksanaan dokumentasi. Dalam penelitian ini,
strategi. untuk menganalisis data dilakukan
melalui Reduksi data dan Data

5
Display. Kualitas data dilakukan b. Pengembangan sumberdaya
dengan uji triangulasi. manusia dan profesionalisme
bidang pariwisata
PEMBAHASAN HASIL Dalam pelaksanaannya
PENELITIAN pengembangan destinasi yang
dilakukan sebagai upaya pelaksanaan
Strategi pengembangan strategi pengembangan pariwisata di
pariwisata di Kabupaten Semarang Kabupaten Semarang belum
meliputi 3 bidang pengembangan sepenuhnya terlaksana dengan baik.
wisata yaitu pengembangan destinasi Pengembangan sosialisasi dan
wisata, pengembangan pemasaran penerapan serta pengawasan
wisata dan pengembangan standarisasi dirasa masih kurang
kemitraan, dengan melaksanakan efektif dikarenakan pengawasan
program-program strategi dimana yang dilakukan hanya terfokus pada
program strategi yang tercantum obyek wisata milik UPTD Pariwisata
dalam Rencana Strategis Dinas sehingga untuk usaha dan jasa wisata
Pemuda Olahraga dan Pariwisata masih memiliki standar pelayanan
Kabupaten Semarang ialah sebagai dan pengawasan yang lemah.
berikut : Peningkatan sarana dan prasarana
1. Strategi Pengembangan wisata yang masih kurang hanya
Destinasi Pariwisata: terfokus pada ketersediaan sarana
a. Pengembangan sosialisasi prasarana obyek wisata dibawah
dan penerapan serta pegelolaan UPTD wisata, sehingga
pengawasan standarisasi berdampak pada program tujuan
b. Pengembangan daerah tujuan wisata daerah yang belum dapat
wisata terwujud.
c. Peningkatan pembangunan Pengembangan pemasaran
sarana prasarana pariwisata wisata dalam bidang pemasaran yaitu
promosi wisata sudah dapat
2. Strategi Pengembangan dilakukan secara baik dimana
Pemasaran Pariwisata dampak yang dihasilkan yaitu
a. Pengembangan statistic kemudahan pengunjung dalam
obyek, daya tarik, dan usaha mendapatkan informasi mengenai
jasa wisata pariwisata di Kabupaten Semarang
b. Pengembangan jaringan baik lewat website yang sudah
kerjasama promosi pariwisata disedikan serta media cetak berupa
c. Pelaksanaan promosi leaflet dan booklet, meeskipun dalam
pariwisata nusantara dan pengelolaan website belum dapat
diluar negeri dilakukan dengan maksimal
3. Pengembangan Kemitraan dikarenakan sumber daya manusia
Pariwisata yang kurang. Jaringan kerjasama
a. Peningkatan peran serta antara penyedia usaha jasa wisata
masyarakat dalam baik Pemerintah Daerah maupun
pengembangan kemitraan Swasta dengan Dinas Pemuda
pariwisata

6
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten Rencana Pembangunan Pariwisata
Semarang belum berjalan sinergis. Daerah (RIPPARDA) Kabupaten
Strategi pengembangan Semarang meliputi :
kemitraan dilakukan agar terwujud 1. DPD Lerep, Kecamatan Ungaran
pengembangan pariwisata yang Barat
berorientasi pada pemberdayaan a. KSPD Lerep
ekonomi rakyat yang menekankan b. KSPD Gogik
pada aspek kreatifitas masyarakat Destinasi pariwisata daerah yang ada
dalam bidang pariwisata dengan di Lerep dibagi menjadi dua kawasan
memperluas kesempatan kerja strategis yang pada tiap-tiap kawasan
namun hal ini masih belum destinasi yang ada di Lerep ini
dimanfaatkan baik oleh masyarakat memiliki daya tarik unggulan wisata
untuk menciptakan suatu peluang alamnya, wisata budaya dan religi
kerja bagi peningkatan ekonomi memiliki akses jalan yang sudah baik
masyarakat meskipun Dinas Pemuda meski ada lebar jalan yang masih
Olahraga dan Pariwisata Kabupaten sempit sehingga menyulitkan untuk
Semarang sudah memfasilitasi dilalui bis pariwisata muatan besar,
pembentukan kemitraan masyarakat dalam hal transportasi umum masih
dalam bentuk organisasi Kelompok sulit didapatkan karena belum ada
Masayarakat Sadar Wisata rute angkutan umum menuju obyek
(POKDARWIS) namun inisiatif wisata yang ada di Destinasi Lerep.
masyarakat masih rendah. Penginapan dan restoran sudah
Dalam pengembangan strategi banyak terdapat pada destinasi ini.
pariwisata di Kabupaten Semarang
dibutuhkan suatu prioritas 2. DPD Penggaron, Ungaran Timur
pengembangan destinasi wisata. a. Susukan
Prioritas pengembangan destinasi b. Kewengen
pariwisata ini pilih karena strategi c. Leyangan
pemasaran dan strategi kemitraan Destinasi daerah wisata yang ada di
akan berjalan seiring dengan Penggarong dibagi menjadi tiga
pengembangan destinasi yang kawasan strategis pariwisata dengan
dilakukan dengan baik. daya tarik wisata unggulan yaitu
Pengembangan destinasi yang wisata alam yang ada di Hutan
mengacu pada kondisi pariwisata di Penggaron dalam KSPD Susukan,
Kabupaten Semarang telah dibagi sedangkan 2 KSPD lain yang juga
menjadi 13 Destinasi Pariwisata memiliki dayatarik lainnya belum
Daerah (DPD) dan kemudian dibagi dikembangkan, memiliki akses jalan
menjadi 29 Kawasan Strategis yang belum baik, dimana jalanan
Pariwisata Daerah (KSPD) dengan sempit dan berlubang serta belum
beragam potensi dan dayatarik tersedianya alat transportasi umum
wisata yang ditawarkan oleh menuju obyek wisata yang ada pada
Kabupaten Semarang. Pariwisata di destinasi ini. Penginapan dan
Kabupaten Semarang dibagi menjadi restoran atau rumah makan pada
13 Destinasi Pariwisata Daerah dan destinasi wisata ini masih minin
29 Kawasan Strategis Pariwisata tersedia.
Daerah (KSPD) sesuai dengan

7
3. DPD Diwak-Ngempon, Bergas industrinya yang dapat
a. Diwak dikembangkan menjadi suatu
b. Ngempon dayatarik unggulan wisata daerah,
Destinasi wisata daerah Diwak- memiliki akses jalan yang baik
Ngempon yang dibagi menjadi tiga dimana letaknya berada pada jalur
Kawasan Strategis memiliki daya Semarang-Solo sehingga luas jalan
tarik unggulan wisata alam dan dan kondisi jalan baik serta sudah
sejarahnya dimana dalam KSPD tersedia banyak sarana transportasi
Diwak memiliki dayatarik wisata umum yang dapat digunakan menuju
sumber air panas Diwak yang kedestinasi ini. Penginapan dan
menjadi salah satu dayatarik Desa rumah makan cukup banyak tersedia
Wisata Diwak, sedangkan KSPD pada destinasi wisata ini
Ngempon memilki daya tarik
unggulan dalam wisata sejarahnya 6. DPD Sidomukti, Kecamatan
yaitu Candi Ngempon yang juga Jimbaran
menjadi daya tarik dari Desa Wisata a. Jimbaran
Ngempon, akses menuju daya tarik Destinasi Pariwisata Daerah (DPD)
wisata ini belum baik dimana jalan Sidomukti dengan letak geografisnya
sempit dan masih ada kondisi jalan yang berada dalam dataran tinggi
yang berlubang, namun sudah sehingga memiliki dayatarik
terdapat angkutan umum yang unggulan wisata alamnya dimana
digunakan menuju ke destinasi terdapat salah satu obyek wisata
wisata. Penginapan dan restoran atau Umbul Sidomukti yang juga menjadi
rumah makan pada destinasi wisata salah satu daya tarik dari Desa
ini masih minin tersedia. Wisata Sidomukti, memiliki akses
jalan yang cukup curam dimana
4. DPD Pringapus, Kecamatan geografisnya yang terletak pada
Pringapus dataran tinggi namun kondisi jalan
a. Pringapus baik meskipun luas jalan yang masih
Destinasi wisata memiliki akses jalan sempit. Sarana transportasi yang ada
yang belum baik dimana jalan sempit hanya pada rute jalan utama sehingga
dan masih ada kondisi jalan yang transportasi menuju obyek wisata
berlubang, serta belum tersedianya belum ada. Banyak penginapan dan
angkutan umum menuju destinasi. rumah makan yang tersedia di
Penginapan dan restoran atau rumah destinasi ini.
makan pada destinasi wisata ini 7. DPD Gedong Songo, Kec.
masih minin tersedia. Bandungan ±Kec. Sumowono
a. Gedongsongo
5. DPD Kampung Kopi, Kecamatan b. Keseneng
Bawen Destinasi Pariwisata Daerah (DPD)
a. Kendalisodo Gedong Songo yang meliputi dua
Destinasi Pariwisata Daerah (DPD) wilayah strategis yaitu Kecamatan
Kampung Kopi memiliki satu Bandungan yang memiliki dayatarik
kawasan strategis pariwisata yang unggulan dari wisata alam dan
memiliki daya tarik unggulan sejarahnya yaitu Candi Gedong
sebagai agro wisata dan wisata Songo yang menjadi salah satu daya

8
tarik unggulannya, sedangkan Museum Kereta Api dan Palagan
Kawasan strategis yang berada di Ambarawa, sehingga DPD ini
Kecamatan Sumowono memiliki memiliki prioritas lebih untuk
dayatarik dari sektor alamnya yaitu dilakukan pengembangan wisata,
Curug Bidadari yang juga menjadi memiliki akses jalan menuju
daya tarik Desa wisata Keseneng, destinasi ini baik dimana kondisi
memiliki akses jalan yang cukup jalan utama yang lebar sehingga
curam dimana geografisnya yang dapat dilalui kendaraan besar.
terletak pada dataran tinggi namun Letaknya di jalur utama sehingga
kondisi jalan baik meskipun luas transportasi umum sudah banyak
jalan yang masih sempit. Sarana tersedia. Ketersediaan penginapan
transportasi yang ada hanya pada dan rumah makan cukup banyak.
rute jalan utama sehingga
transportasi menuju obyek wisata 10. DPD Rawa Pening, Kec.
belum ada. Banyak penginapan dan Banyubiru-Kec.Tuntang
rumah makan yang tersedia di a. Kebondowo
destinasi ini. b. Muncul
c. Wirogomo
8. DPD Gemawang, Kec.Jambu d. Tlogo
a. Gemawang e. Tuntang
Destinasi Pariwisata Daerah (DPD) Destinasi Pariwisata Daerah (DPD)
Gemawang yang berada dalam Rawa Pening yang terletak pada
wilayah Kecamatan Jambu memiliki wilayah Kecamatan Banyubiru dan
daya tarik wisata unggulan desa Kecamatan Tuntang ini memiliki
wisatanya yang memiliki beragam lima kawasan strategis yang mana
daya tarik wisata baik wisata alam masing-masing kawasan memiliki
maupun budaya dan seni yang ada, daya tarik unggulan lebih besar pada
memiliki akses jalan menuju wisata alam airnya yaitu Rawa
destinasi ini belum baik, kondisi Pening sehingga dibutuhkan suatu
jalan yang belum diaspal maupun pengembangan untuk memperbesar
lubang-lubang dan luas jalan yang dayatarik wisata alamnya, memiliki
sempit sehingga hanya bisa dilalui akses jalan menuju destinasi ini
kendaraan kecil. Ketersediaan dalam kondisi baik meskipun
penginapan homestay dan rumah memang lebar jalan yang sempit
makan belum banyak. sehingga bis muatan besar harus
berhati-hati menuju destinasi ini,
9. DPD Ambarawa, Kec.Ambarawa transportasi umum sudah ada namun
a. Museum Kereta Api masih minim. Ketersediaan
Destinasi Pariwisata Daerah (DPD) penginapan yang masih jarang
Ambarawa yang berada dalam namun rumah makan yang tersedia
wilayah Kecamatan Ambarawa sudah banyak.
memiliki daya tarik wisata unggulan
wisata sejarahnya dimana obyek- 11. DPD Kopeng. Kec. Getasan
obyek wisata yang ditawarkan a. Umbul Songo
memiliki dayatarik wisata sejarah Destinasi Pariwisata Daerah (DPD)
dengan obyek wisata unggulan Kopeng hanya memiliki satu

9
kawasan strategis pada wilayah umum, penginapan dan rumah
Kecamatan Getasan, kawasan makan.
pariwisata ini memiliki daya tarik Dari kondisi pariwisata yang ada
unggulan dalam wisata alamnya di Kabupaten semarang dilakukan
karena didukung oleh letak analisis kondisi pariwisata untuk
geografisnya yang berda dalam mendapatkan fokus pengembangan
daratan tinggi sehingga DPD Kopeng pariwisata. Suatu Destinasi
LQL VHULQJ GLMXOXNL VHEDJDL ³3XQFDN´- Pariwisata Daerah (DPD) yang
nya Kabupaten Semarang. Akses memiliki potensi wisata baik,
jalan menuju destinasi wisata ini dayatarik wisata baik dan kondisi
cukup curam namun kondisi jalan sarana prasarana yang mendukung,
yang sudah baik, transportasi yang maka dapat dikatakan bahwa DPD
sudah tersedia, penginapan dan ini dalam kondisi baik sehingga tidak
rumah makan yang sudah banyak memerlukan prioritas
tersedia sepanjang jalan. pengembangan, jika dilakukan
prioritas pengembangan pada DPD
12. DPD Senjoyo, Kec. Pabelan yang memiliki kondisi baik seperti
a. Pebelan ini maka akan memberikan dampak
b. Ujung-ujung kesenjangan yang semakin jauh
c. Kebowan dengan DPD lain yang masih dalam
d. Plumutan keadaan belum baik.
e. Tengaran
Destinasi Pariwisata Daerah (DPD) Suatu Destinasi Pariwisata
Senjoyo memilik lima Kawasan Daerah (DPD) yang memiliki
Strategis Pariwisata Daerah potensi wisata baik, dayatarik wisata
meskipun hanya satu kawasan yang baik namun kondisi sarana prasarana
memiliki dayatarik wisata yang buruk atau kurang mendukung, maka
unggul yaitu wisata alam dan dapat dikatakan bahwasannya DPD
pengembangan diri sedangkan ini memiliki kondisi wisata yang
keempat kawasan belum dilakukan belum baik namun memiliki peluang
pengembangan. Akses jalan menuju sehingga diperlukan prioritas
destinasi wisata ini masih belum baik pengembangan sehingga peluang
dengan kondisi jalan yang masih yang ada yaitu potensi dan dayatarik
belum diaspal dan luas jalan yang wisata yang ada dapat
sempit serta minimnya ketersediaan dimaksimalkan dan menjadi suatu
transportasi umum, penginapan dan daerah tujuan wisata.
rumah makan.
Suatu Destinasi Pariwisata
Daerah (DPD) yang memiliki
13. DPD Pager Udan Uwuh, Kec.
potensi wisata buruk, dayatarik
Susukan
wisata buruk, dan kondisi sarana
a. Jagasatru
prasarana wisata buruk atau tidak
Akses jalan menuju destinasi wisata
mendukung, maka tidak memerlukan
ini masih belum baik dengan kondisi
prioritas pengembangan dikarenakan
jalan yang masih belum diaspal dan
tidak ada peluang yang menjanjikan
luas jalan yang sempit serta
dan akan sulit dilakukan
minimnya ketersediaan transportasi
pengembangan.

10
Penelitian ini memberikan fokus dan usaha wisata masih rendah.
pada pengembangan destinasi Struktur organisasi yang sudah baik
pariwisata yang mengutamakan pada namun kenyataannya pengawasan
program pengembangan daerah yang dilakuka masih kurang efektif
tujuan wisata pada DPD Lerep, dikarenakan kewenangan Dinas
Kecamatan Ungaran Barat yang Pemuda Olahraga dan Pariwisata
memiliki potensi dan dayatarik yang yang dibatasi dan banyaknya pihak-
sangat potensial untuk pihak yang terlibat menyulitkan
dikembangkan,dengan obyek wisata pengawasan yang dilakukan.
unggulan Makam Nyatnyono yang Faktor pendukung pelaksana
menjadi tujuan wisata andalan dan ialah komitmen yang tinggi untuk
sering dikunjungi dari berbagi menjadikan pariwisata Kabupaten
macam kalangan, namun Semarang sebagai surganya Jawa
membutuhkan sarana prasarana yang Tengah dimiliki oleh Dinas Pemuda
harus dibenahi untuk mecapai Olahraga dan Pariwisata Kabupaten
kematangan menjadi suatu daerah Semarang serta pelaku usaha dan
tujuan wisata. jasa wisata yang ada.
Faktor penghambat dari
pelaksanaan strategi pengembangan PENUTUP
dari faktor sumber daya adalah Kesimpulan
terbatasnya sumber daya anggaran
yang dianggarkan oleh Pemerintah Pelaksanaan strategi
Daerah Kabupaten Semarang dalam pengembangan pariwisata Kabupaten
bidang pariwisata. Kuantitas sumber Semarang dilakukan dengan
daya manusia yang masih kurang melaksanakan program-program
sehingga menimbulkan beban kerja pengembangan pariwisata baik fisik
yang berlebih pada pegawai Dinas maupun nonfisik dengan
Pemuda Olahraga dan Pariwisata melaksanakan program
Kabupaten Semarang. Sumber daya pengembangan destinasi pariwisata,
sarana prasarana yang dimiliki Dinas pengembangan pemasaran pariwisata
Pemuda Olahraga dan Pariwisata dan pengembangan kemitraan
Kabupaten Semarang selaku unit pariwisata dengan melaksanakan
pelaksana masih terbatas program strategi pengembangan
dikarenakan proses penyediaan pariwisata yang telah dimuat dalam
sarana prasarana yang harus Rencana Strategis (Renstra) Dinas
melewati birokrasi yang rumit. Pemuda Olahraga dan Pariwisata di
Kepemimpinan menjadi faktor Kabupaten Semarang.
penghambat pelaksanaan strategi Pengembangan pariwisata di
pengembangan yaitu kurang Kabupaten Semarang difokuskan
terjalinnya komunikasi yang baik pada pengembangan destinasi
antara Disporapar Kabupaten pariwisata dengan fokus pada
Semarang dengan pelaku jasa dan pengembangan daerah tujuan wisata
usaha wisata yang ada. Kurangnya dengan melihat kondisi pariwisata di
kemampuan pemimpin dalam Kabupaten Semarang yang telah
memberikan penghargaan sehingga dibagi menjadi 13 Destinasi
motivasi yang miliki oleh pelaku jasa Pariwisata Daerah (DPD) dan 29

11
Kawasan Strategis Pengembangan
Daerah yang ada pada Rencana Arikunto, Suharsimi. (2006).
Pembangunan Pariwisata Daerah Prosedur Penelitian Suatu
(Ripparda) Kabupaten Semarang. Pendekatan dan Praktik. Jakarta: PT.
Setelah dilakukan analisis kondisi Asdi Mahasta
didapatkan bahwasannya DPD Lerep
yang ada di Kecamatan Ungaran David, Fred R. (2009). Manajemen
Barat menjadi fokus pengembangan Strategis Konsep. Jakarta: Salemba
destinasi pariwisata sebagai tujuan Empat
daerah wisata Kabupaten Semarang.
Faktor pendorong pelaksanaan Pitana, I Gede dan I Ketut Surya.
startegi yaitu Komitmen dan (2009). Pengantar Ilmu Pariwisata.
penghambat ialah sumber daya dan Yogyakarta: Andi Offset
kepemimpinan.
Fred R David. (2009). Manajemen
Saran Strategis ( Konsep). Jakarta: Salemba
Berdasarkan hasil penelitian Empat.
maka dapat disampaikan beberapa
saran sebagai berikut: Kast, Fremont dan James E
1. Dalam melakukan Rosenzweig. (2007). Organisasi dan
pengembangan pariwisata di Manajemen Jilid 2. Jakarta : PT
Kabupaten Semarang, Dinas Bumi Aksara.
Pemuda Olahraga dan Pariwisata
Kabupaten Semarang harus Pearce/ Robinson. (2009).
memprioritaskan pada Manajemen Strategis (formulasi,
pengembangan destinasi implementasi dan pengendalian).
pariwisata dengan menjadikan Jakarta: Salemba Empat.
DPD Lerep sebagai daerah tujuan
wisata yang ada di Kabupaten Siagian, Sondang P.(2000).
Semarang Manajemen Strategic. Jakarta: Bumi
2. Sarana komunikasi harus Aksara.
dibangun sebagai media yang
mampu menghubungkan Dinas Peraturan Daerah Kabupaten
Pemuda Olahraga dan Pariwisata Semarang Nomor 10 Tahun 2013
Kabupaten Semarang dengan Tentang Perubahan Kedua Atas
pihak-pihak pelaku usaha dan Peraturan Daerah Kabupaten
jasa dengan memanfaatan Semarang Nomor 18 Tahun 2008
teknologi informasi yang ada Tentang Organisasi dan Tata Kerja
secara maksimal, supaya tercipta Dinas Daerah Kabupaten Semarang
suatu hubungan dan komunikasi
antara Pemerintah Kabupaten Undang-Undang Otonomi Daerah
Semarang dengan penyedia usaha Nomor 23 Tahun 2014 Tentang
dan jasa wisata. Pemerintahan Daerah. Dalam
http://bpn.go.id .Diunduh pada 5 Juli
2015, pukul 08.00
DAFTAR PUSTAKA

12
Peraturan Daerah Kabupaten
Semarang Nomor 4 Tahun 2014
tentang Kepariwisataan di Kabupaten
Semarang. Dalam
http://semarang.bpk.go.id .Diunduh
pada 5 Juli 2015, pukul 09.30

Laporan Pertanggung Jawaban


Bupati Kabupaten Semarang Tahun
2011-2014. Dalam
http://semarangkab.go.id . Diunduh
pada 8 November 2015, pukul 14.34

13
14
15

You might also like