Kajian Hak Cipta Terhadap Karya Musik Di Era Dunia Digital "Keke Bukan Boneka" M Fauzi Rizqullah

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 25

KAJIAN HAK CIPTA TERHADAP KARYA MUSIK DI ERA DUNIA

DIGITAL
“KEKE BUKAN BONEKA”
M Fauzi Rizqullah
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Nazma Afifah
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Taufik Akbar
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Seni Hastuti Mulyaningsih


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Nida Nabila
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Cindy Aulia Putri


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Miranti indirani
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Attansyah Rafli Rusaedi


FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]

Fajri Salam
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SURYAKANCANA
[email protected]
ABSTRACT
Copyright works in the field of art in the form of song, music, and
film is one part of the copyright that should receive legal
protection. Copyright, that is, as part of the Law of Intellectual
Property has specific characters, namely the appreciation,
recognition, legal protectionand has economic value. A song that
has been created is essentially intellectual work of a creator,as the
embodiment of a sense of quality and the ability of its creator. In
this thesis, entitled Copyright Study of Artwork in the Digital World
Era “Keke is not a doll” will discuss how copyright regulation
pursuant to Act No.19 of 2002, how Protection of Copyright Law
works in the form of songs and music on the ringtone of cell
phone,and how disputes over infringement of intellectual songs
and music. This study uses normative juridical, that is, a method
that examines legislation, legal theories, theories of law and
jurisprudence relating to the issues discussed, in this case the
approach issued to analyze qualitatively on the Protection of
Copyright Law on Songwriting and Music in the Form of You Tube
to Cell Phones. Based on theresults of these studies which
conclude that the arrangement of copyright law is regulated in Law
Number 19 Year2002 on Copyright, the copyright is subject to
exclusive rights to the creator. Legal arrangement is the
authenticity protection of creative works and creation, and the
rights of the creator.Legal protection of copyrighted songs and
music is the legal protection of authenticity (original) of the
creation of a personal nature have occurred since the creation of
songs and music were born. Settlement of a dispute over the
copyright can be conducted either through litigation or
nonlitigation path. Through Litigation path,theCommercial Courtis
filed in accordance with Article 60, and non-litigation path is
through Arbitration or Alternative Dispute Resolution (ADR) in
accordance with the Article 65 of Law of Copyright.1

1
Denny Kusmawan , perlindungan Hak cipta atas buku,
ABSTRAK
Hak cipta yang bekerja di bidang seni dalam bentuk lagu, musik,
dan film adalah salah satu bagian dari hak cipta yang harus
mendapat perlindungan hukum. Hak cipta, yaitu, sebagai bagian
dari Hukum Kekayaan Intelektual memiliki karakter khusus, yaitu
penghargaan, pengakuan, perlindungan hukum dan memiliki nilai
ekonomi. Sebuah lagu yang telah diciptakan pada dasarnya adalah
karya intelektual seorang pencipta, sebagai perwujudan rasa
kualitas dan kemampuan penciptanya. Dalam paper ini, berjudul
Kajian Hak Cipta Terhadap Karya Musik di Era Dunia Digital
“Keke Bukan Boneka” akan membahas bagaimana peraturan hak
cipta berdasarkan UU No.19 tahun 2002, bagaimana Perlindungan
Undang-Undang Hak Cipta bekerja dalam bentuk lagu dan musik
di era digital khususnya media platform Youtube dan bagaimana
perselisihan tentang pelanggaran lagu dan musik intelektual. 2
Penelitian ini menggunakan yuridis normatif, yaitu, suatu metode
yang mengkaji undang-undang, teori hukum, teori hukum dan
yurisprudensi yang berkaitan dengan masalah yang dibahas,
dalam hal ini pendekatan yang dikeluarkan untuk menganalisis
secara kualitatif tentang Perlindungan Hukum Hak Cipta tentang
Penulisan Lagu dan Musik dalam Bentuk You Tube ke Ponsel.
Berdasarkan hasil penelitian ini yang menyimpulkan bahwa
pengaturan undang-undang hak cipta diatur dalam Undang-
Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, hak cipta
tunduk pada hak eksklusif untuk pencipta. Pengaturan hukum
adalah perlindungan keaslian karya kreatif dan kreasi, dan hak-
hak pencipta. Perlindungan hukum terhadap lagu dan musik yang
dilindungi hak cipta adalah perlindungan hukum keaslian (asli)
dari kreasi yang sifatnya pribadi telah terjadi sejak penciptaan
lagu dan musik lahir. Penyelesaian sengketa hak cipta dapat
dilakukan melalui jalur litigasi atau nonlitigasi. Melalui jalur
Litigasi, Pengadilan Komersial mengajukan sesuai dengan Pasal
60, dan jalur non-litigasi adalah melalui Arbitrase atau Alternatif
Penyelesaian Sengketa (ADR) sesuai dengan Pasal 65 Hukum Hak
Cipta.
Kata Kunci : Hak Cipta, Perlindungan, Single,Musik

2
Pengaturan Hak Cipta di Indonesia
A. PENDAHULUAN

Teknologi sebagaimana digambarkan Mc Luhan dalam bukunya

“Understanding Of Media, The Extention Of Man”, merupakan media yang

mampu mengantarkan kecepatan arus informasi menembus batas

negara. Ironis, karena kecanggihan teknologi tersebut tidak saja berguna

untuk kemaslahatan manusia. Nyatanya, perkembangan teknologi juga

seringkali dimanfaatkan oleh para pelaku tindak pidana untuk

mempermudah perbuatanya3

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan informasi di

masa sekarang ini, dunia seni yang berupa lagu, musik maupun

film juga mengalami perkembangan yang signifikan. Pada

gilirannya, akan melahirkan konsepsi perlindungan hukum atas

kekayaan intelektual (Intellectual Property). Salah satu ciptaan

yang dilindungi oleh hak cipta berdasar Pasal 12 UUHC adalah

ciptaan lagu atau musik (huruf d). Karya lagu atau musik adalah

ciptaan utuh yang terdiri dari unsur lagu atau melodi, syair atau

lirik dan aransemen, termasuk notasinya, dalam arti bahwa lagu

atau musik tersebut merupakan suatu kesatuan karya cipta.

Tanpa disadari, perubahan tren menjadi tren digital merupakan

3
Saptaning Ruju Paminto,2017, Wawasan Yuridikia, Vol.1, No.2, hlm. 176.
salah satu ancaman penjualan single musik 4. Penemuan pemutar

music format digital dan ponsel pemutar musik membuat

perubahan perilaku konsumen. Tidak mau ketinggalan, produsen

telepon genggam pun melakukan tranformasi teknologi, salah

satunya dengan menyediakan fiture YouTube dalam aplikasinya.

yang berupa musik dan Vidio ini, dapat diunggah secara bebas

oleh masyarakat melalui internet dalam bentuk MP4 ,WAV, WMA,

dan AAC5. Dan pada saat ini Negara Republik Indonesia telah

mempunyai Undang - Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak

Cipta dan telah diberlakukan sejak 29 Juli 2003, semestinya

mampu membuat para pembajak jera melakukan tindak pidana

tersebut, namun pada kenyataannya pelanggaran HKI (Hak

Kekayaan Intelektual) masih saja terjadi bahkan cenderung kearah

yang semakin memprihatinkan. 6

Terkait dengan masalah perlindungan terhadap hasil karya

seni termasuk seni musik dan lagu, negara memberikan

perlindungan secara ekslusif melalui Undang-undang Hak Cipta.

Berkaitan dengan Pasal 2 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 19

Tahun 2002 tentang Hak Cipta (selanjutnya disingkat UU Hak

Cipta) yang menjelaskan bahwa: “seorang pencipta lagu memiliki

hak eksklusif untuk mengumumkan atau memperbanyak

4
Farhan bin Machmud , 2015 , Menakar keberhasilan dan kegagalan reformasi birokrasi,
5
Hilda Farida , 2015 , pengaruh whatsapp perilaku tertutup manusia,/
6
Pekanbaru tribun news , 2012, mendownload lagu via vallen
ciptaannya ataupun memberikan ijin kepada pihak lain untuk

melakukan hal tersebut”. 7Berdasarkan ketentuan Pasal 2 Ayat (1)

UU Hak Cipta di atas berarti bahwa orang lain atau pihak lain

yang memiliki keinginan untuk menggunakan karya cipta (lagu)

milik orang lain, maka ia harus terlebih dahulu meminta ijin dari

si pencipta lagu atau orang yang memegang hak cipta atas lagu

tersebut. Sehubungan dengan hak eksklusif yang dimiliki oleh

pemegang hak cipta lagu sebagaimana dijelaskan diatas, maka

pemegang hak cipta dapat saja memberikan ijin kepada pihak lain

untuk menggunakan lagu ciptaannya tersebut, pemberian ijin

tersebut biasanya disebut sebagai pemberian lisensi yang

ketentuannya diatur dalam Pasal 45 sampai Pasal 47 UU Hak

Cipta. Bersamaan dengan pemberian lisensi tersebut, biasanya

diikuti oleh pembayaran royalti kepada pemegang hak cipta lagu

tersebut.8 Royalti itu sendiri dapat diartikan sebagai kompensasi

bagi penggunaan sebuah ciptaan termasuk karya cipta lagu.

Namun demikian walaupun telah ada peraturan yang mengatur

mengenai perlindungan hak cipta disertai dengan sanksi yang

berat bagi para pelanggarnya, akan tetapi di dalam prakteknya

masih banyak para pelanggar hak cipta di bidang musik dan

lagu.Penegakan hukum pidana dalam rangka perlindungan

7
Irmalia Murniati , 2013 ,Analisis dasar pertimbangan hakim terhadap tindak pidana korupsi di
lampung timur
8
Digilib Unila , bab1
hukum pemegang hak cipta di Indonesia seluruhnya di atur dalam

UU Hak Cipta.9

Dilihat dari aspek kebijaksanaan hukum pidana,

sikap/asumsi atau kebijakan mengenai sarana penal (sanksi

pidana) tidak selalu digunakan dalam implementasinya. Kebijakan

penggunannya harus sehemat mungkin, lebih berhati-hati dan

cermat. Oleh karena itu sering dinyatakan bahwa sanksi/hukum

pidana mempunyai fungsi “subsidair” yaitu sebagai upaya

pengganti terakhir apabila sarana atau upaya-upaya lain sudah

tidak memadai 10

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk

membuat karya tulis dalam bentuk paper dengan judul “Kajian

Hak Cipta Terhadap Karya Musik di Era Dunia Digital “

B. PERUMUSAN MASALAH

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, perlu dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

a. Bagaimanakah pelaksanaan perlindungan hukum pemegang

hak cipta atas praktik pembajak lagu dan musik dengan format

MP3 ataupun MP4?

9
Satrio , 2016 , Penulisan skripsi dengan metode penelitian yuridis normative
10
Barda Nawawi Arief, 1998 : 139
b. Faktor-faktor apa sajakah yang menjadi penghambat dalam

pelaksanaan perlindungan hukum pemegang hak cipta atas

praktik pembajak lagu dan musik dengan format MP3 ataupun

MP4?11

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui pelaksanaan perlindungan hukum pemegang

hak cipta atas praktik pembajak lagu dan musik dengan format

MP3 ataupun MP4.

b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dalam

pelaksanaan perlindungan hukum pemegang hak cipta atas

praktik pembajak lagu dan musik dengan format MP3 ataupun

MP4.

2. Mafaat Penelitian

a. Secara teoritis penulisan Paper ini diharapkan dapat

dipergunakan untuk memperkaya serta lebih dapat

mengembangkan ilmu pengetahuan pada umumnya dan

memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu hukum

pidana pada khususnya serta lebih jelas lagi mengenai

perlindungan hukum pemegang hak cipta atas praktik pembajak

lagu dan musik dengan format MP3 maupun MP4.

11
ERMAWAN SUSANTO ,2014, Pembelajaran akuatik prasekolah
b. Secara praktis hasil penulisan Paper ini diharapkan dapat

berguna bagi masyarakat dan bagi aparatur penegak hukum

dalam memperluas serta memperdalam ilmu hukum pidana dan

juga dapat bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan bagi

aparatur penegak hokum pada khususnya untuk menambah

wawasan

dalam berfikir dan dapat dijadikan sebagai masukan dalam rangka

perlindungan hokum pemegang

hak cipta atas praktik pembajak lagu dan musik dengan format

MP3 maupun MP4.12

D. METODE PENELITIAN

Penulisan jurnal ini menggunakan metode penelitian hukum

normatif (the statue approach) 13


dengan pendekatan yang

digunakan yaitu Peraturan Perundang-undangan serta

pendekatan kasus yang terkait dengan lagu single kekey bukan

boneka

E. PEMBAHASAN

 PENGATURAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA DI INDONESIA

12
Agus Candra Suratmadja ,2013, strategi penanggulangan pembajakan music di ranah dunia
maya
13
I Made Pasek Diantha, 2017, Metodologi Hukum Normatif dalam Justifikasi Teori Hukum,
Prenada Media Group, Jakarta, hlm. 156
1. Hak Cipta Secara Umum

Hak cipta menurut rumusan ini dapat dijadikan objek hak

milik. Hal ini dapat disimpulkan dari rumusan Pasal 2 UUHC,

yang berbunyi: hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta

atau pemegang hak cipta untuk mengumumkan atau

memperbanyak ciptaannya yang timbul secara otomatis setelah

suatu ciptaan lain sebagainya tersebut dengan batasan waktu

tertentu.

2. Pengertian Karya Cipta Lagu dan Musik Penjelasan Pasal 12

ayat (1) huruf d UUHC

terdapat rumusan pengertian lagu atau musik sebagai berikut:

“lagu atau musik dalam undang- undang ini diartikan sebagai

karya yang bersifat utuh sekalipun terdiri atas unsur lagu atau

melodi, syair atau lirik, dan aransemennya termasuk notasi. Yang

dimaksud dengan utuh adalah bahwa lagu atau musik tersebut

merupakan satu kesatuan karya cipta”.14

Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diambil suatu

kesimpulan bahwa :

a . Lagu atau musik dianggap sama pengertiannya;

b . Lagu atau musik bisa dengan teks, bisa juga tanpa teks;

14
Agus Candra Suratmadja ,2013, strategi penanggulangan pembajakan music di ranah dunia
maya
c . Lagu atau musik merupakan suatu karya cipta yang utuh,

jadi unsur melodi, lirik, aransemen, notasi dan bukan

merupakan ciptaan yang berdiri sendiri.15

3. Hak Ekonomi dan Hak Ekslusif dalam Karya Cipta

Lagu dan Musik

Hak eksklusif adalah bahwa hanya pemegang hak ciptalah yang

bebas melaksanakan hak cipta tersebut, sementara orang atau

pihak lain dilarang melaksanakan hak cipta tersebut tanpa

persetujuan pemegang hak cipta. Di Indonesia, hak eksklusif

pemegang hak cipta termasuk kegiatan menerjemahkan,

engadaptasi, mengaransemen, mengalihwujudkan, menjual,

menyewakan, meminjamkan, mengimpor, memamerkan,

mempertunjukkan kepada publik, menyiarkan,merekam, dan

mengkomunikasikan ciptaan dilahirkan tanpa mengurangi

pembatasan kepada publik melalui sarana apa menurut

peraturan perundang-undangan yang berlaku 16. Keberadaan

UUHC memang diperuntukkan khusus untuk melindungi hak

bagi mereka yang telah menghasilkan karya-karya yang berasal

dari pengungkapan (ekspresi) i ntelaktualitas (intangible), dan

bukannya yang bersifat kebendaan (tangible), apabila yang

berwujud apa-apa seperti ide-ide informasi dan Suatu karya cipta

15
Yesi damayanti ,2019, Pengertian pendidikan karakter
16
Singgih Heriwibowo ,2012, Hak cipta ,
menimbulkan hak ekonomi (economy right) dan hak moral (moral

right). Hak ekonomi (Economy Right)adalah hak yang di miliki oleh

seorang pencipta.17

4. Tata Cara Pendaftaran Karya Cipta Lagu dan Musik

Pencipta untuk mendaftarkan ciptannya diwajibkan

membuat suatu permohonan melalui Direktorat Hak Cipta, Desain

Industri, Desain Tata Letak Sirkut Terpadu, dan Rahasia Dagang

yang ditujukan kepada Menteri Kehakiman yang ditulis dalam

Bahasa Indonesia dan disertai contoh dari ciptaan. 18Dalam surat

permohonan tersebut berisi nama, kewarganegaraan, alamat

pemegang hak cipta, tanggal dan tempat ciptaan diumumkan

pertama kali, dan uraian ciptaan yang dibuat rangkap 3 (tiga).

Apabila pemohon tidak bertempat tinggal di dalam wilayah

Republik Indonesia19, maka untuk keperluan permohonan

pendaftaran ciptaan tersebut, ia dapat memilih tempat tinggal dan

menunjuk seorang kuasa di dalam wilayah Republik Indonesia.

Permohonan yang dikuasakan tersebut harus disertai dengan

surat kuasa yang sah, serta melampirkan bukti tentang

kewarganegaraan yang diberi kuasa. Setelah melengkapi

permohonan yang diajukan kepada Dirjen HKI, dilakukan

17
Reza Rahmat , 2012 , Hak Cipta Copyrightl,
18
Adella Farah Fadillah A ,2018, Penegakan hukum atas pelanggaran hak cipta terhadap VCD/DVD
bajakan
19
Dosen Pendidikan ,2020, hak cipta
pemeriksaan administratif, pemeriksaan tersebut dilakukan untuk

menentukan lengkap atau tidaknya persyaratan yang ditentukan.

Apabila dari pemeriksaan administratif hasilnya menunjukkan

surat permohonan pendaftaran telah lengkap dan sesuai dengan

yang dipersyaratkan, maka pada saat itu pendaftaran ciptaan

dianggap telah dilakukan. Tetapi UUHC tidak mengatur lebih

lanjut mengenai permohonan-permohonan yang persyaratan atau

pra syaratnya masih belum lengkap20.

Tidak dijelaskan mengenai permohonan tersebut dianggap ditarik

kembali ataukah harus dilengkapi. Jadi, meskipun belum

dilakukan pencatatan namun pendaftaran ciptaan dianggap telah

terjadi pada waktu diterimanya permohonan pemohon oleh Dirjen

HKI secara lengkap Tanggal diterimanya permohonan tersebut

disebut dengan filling date.21

Setelah dilakukan filling date, pencatatan dirumuskan kedalam

sebuah daftar yang disebut daftar umum ciptaan. Dalam daftar

umum ciptaan menurut Pasal 39 UUHC yang isinya memuat

antara lain:

a. Nama pencipta dan pemegang hak cipta;

b. Tanggal penerimaan surat permohonan;

20
Catatan Kuliah , 2017 , hak cipta sebagai karya intelektual
21
Widuri raharja,2014,Hak paten dan merek
c. Tanggal lengkapnya persyaratan menurut Pasal 37;

a. Nomor pendaftaran ciptaan.22

Setelah dilakukannya proses diatas, maka permohonan yang telah

kita ajukan akan diumumkan, pengumumannya dilakukan

dengan cara menempatkan kedalam berita resmi. Dengan

pengumuman dalam media tersebut dianggap semua orang telah

mengetahui adanya pendaftaran. Tahap tersebut dapat dikatakan

sebagai tahap akhir dalam prosesi pendaftaran suatu ciptaan.23

5. Perjanjian Lisensi Karya Cipta Lagu dan Musik

Lisensi adalah kontrak yang memungkinkan pihak lain selain

pemilik hak kekayaan intelektual untuk membuat, menggunakan,

menjual atau mengimpor produk atau jasa berdasarkan kekayaan

intelektual yang dimiliki oleh seseorang. Pemberian lisensi oleh

pencipta atau pemegang hak cipta dalam karya cipta lagu dan

musik kepada pengguna dilakukan oleh pihak ketiga dalam hal ini

Yayasan Karya Cipta Indonesia (selanjutnya disebut YKCI) atas

dasar Pasal 46 UUHC.

Pada karya musik dan lagu, perjanjian lisensi ini berkaitan dengan

hak ekonomi yang dimiliki pemilik atau pemegang hak cipta

(pemberi kuasa) lagu untuk mendapatkan keuntungan ekonomi

22
http://hukum.unsrat.ac.id/men/menkeh_1_1987.pdf diakses tanggal 6 Juli 2020
23
Mentri keuangan Republik Indonesia , 2019 , Ketentuan kepabeanan , cukai , pajak atas impor
barang kiriman
secara maksimal atas hasil ciptaan mereka. Hak ekonomi itu

sendiri terdiri dari dua hak, yaitu hak untuk pengumuman lagu

(performing right), yaitu antara lain berupa hak untuk memainkan

lagu secara langsung (live), memutar rekaman lagu, menyiarkan

rekaman lagu (untuk kegiatan komersial),serta hak untuk

menggandakan lagu (mechanical right) yang dapat berupa hak

untuk memperbanyak lagu yang dilakukan secara mekanis dan

dialihkan dalam bentuk, digital, serta memperbanyak lagu dalam

rekaman film .24

6. Royalti Sebagai Wujud Penghargaan Karya Cipta Lagu dan

Musik

Royalti merupakan pembayaran sebagai bentuk penghargaan atas

penggunaan hasil karya cipta musi dan lagu yang dipergunakan

untuk keperluan komersial. Undang-Undang Hak Cipta memang

tidak memberikan defenisi mengenai royalti25, namun Pasal 45

UUHC menyebutkan.

PERLINDUNGAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA LAGU DAN

MUSIK DALAM BENTUK SINGLE VIDEO YOUTUBE

1. Karya Cipta Lagu dan Musik dalam Bentuk Single Video

Youtube

24
Fika Dwi rahmania , 2014, Tata cara mendapatkan hak cipta
25
Kampret news,2019, Cara mengurus HKI
Youtube merupkan situs web untuk berbagi video dalam jumlah

tak terbatas. Situs web ini memungkinkan pengguna mengunggah,

menonton, dan berbagi video. YouTube saat ini telah menyediakan

dua jenis lisensi di situsnya, yaitu perlindungan Hak Cipta dan

Perlindungan Creative Commons BY (CC BY).26 Suatu konten di

YouTube yang dilindungi oleh Hak Cipta, maka jika seseorang

akan mendownload, mengedit dan mengkomersialisasikan isi

konten di YouTube tersebut, maka seseorang harus terlebih

dahulu meminta izin kepada pemilik konten tersebut. 27

Penggunaan DRM pada musik internet dilakukan

(1) Pemegang hak cipta berhak memberikan lisensi kepada pihak

lain berdasarkan surat perjanjian Lisensi untuk melaksanakan

perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.

(2) Kecuali diperjanjikan lain, lingkup Lisensi sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi semua perbuatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 berlangsung selama jangka waktu lisensi

diberikan dan berlaku untuk seluruh wilayah Negara Republik

Indonesia.

(3) Kecuali diperjanjikan lain, pelaksanaan perbuatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) disertai dengan

26
Wikipedia , Youtube
27
Agus Candra Suratmadja , 2013 ,jenis lisensi di YouTube.com
kewajiban pemberian royalti kepada pemegang hak cipta oleh

penerima lisensi.

(4) Jumlah royalti yang wajib dibayarkan kepada pemegang hak

cipta oleh penerima lisensi adalah berdasarkan kesepakatan

kedua belah pihak dengan berpedoman kepada kesepakatan

organisasi profesi.28

Royalti diberikan kepada pencipta lagu, musisi, dan penyanyi dan

dipotong biaya administrasi yang berkaitan dengan penagihan

royalti kepada YKCI yang besarnya berkisar 22- 28 % (dua puluh

dua sampai dua puluh delapan persen) dari jumlah pendapatan

yang diperoleh. Royalti didistribusikan setiap tahunnya kepada

para pemegang hak cipta Indonesia maupun asing yang telah

memberikan kuasanya kepada YKCI, sehingga dalam hal ini YKCI

hanya mengurusi lagu-lagu yang telah didaftarkan kepadanya dan

semua musisi atau pencipta karya musik dapat bergabung dengan

YKCI29.

2. Perlindungan Hukum atas Karya Cipta Lagu dan Musik

dalam Bentuk Single Video Youtube

Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta

merupakan regulasi yang dimuat untuk melindungi pencipta dari

pelanggaran hak cipta atau tindakan yang merugikan hak cipta


28
Agus Candra Suratmadja , 2013 , jenis lisensi di YouTube.com
29
Mastah bisnis ,2020, bank syariah
yang dimilikinya30. Untuk melindungi karya cipta lagu dan musik

dari

Pembahasan Kasus Hak Cipta Single Kekeyi “Keke Bukan

Boneka”

Berawal dari Rahmawati Kekeyi Putri Cantika merilis single yang

berjudul “Keke Bukan Boneka”,dan di upload di media platform

Youtube. Akan tetapi beberapa hari kemudian muncul kontroversi

karena lagu tersebut dianggap meniru lagu milik Rinni Wulandari

yang berjudul 'Aku Bukan Boneka'. Dan lagu Kekeyi ini berpotensi

masuk ke ranah hukum karena berkaitan dengan pelanggaran

hak cipta. Pada bagian refrain dianggap sangat mirip dengan lagu

milik Rinni Wulandari. Karena menuai permasalahan, video musik

'Keke Bukan Boneka' sempat dihapus dari YouTube.

Adapun Pasal yang mengatur tentang Kepemilkian hak cipta

suatu karya seperti Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 tentang

Hak Cipta, hak cipta merupakan hak eksklusif yang terdiri atas

hak moral dan hak ekonomi. Dan perlu diketahui bahwa semua

tindak pidana dalam UU Hak Cipta merupakan delik aduan. Maka

dari itu dalam kasus ini Kekeyi dianggap memenuhi unsur

plagatirisme dan bisa dibawa kejalur hukum31

30
Pelajar Indonesia , 2013, UUHAKI
31
Kaskus , 2014 ,inilah berbagai bentuk perbuatan yang di larang menurut UU iTE
Penyelesaian Kasus Hak Cipta Single Kekeyi “Keke Bukan

Boneka”

“Kasus” ini menjadi semakin rumit karena secara non-yuridis,

kedua belah pihak memiliki argumentasi masing-masing. Sony

Music Indonesia dan Rinni Wulandari menuduh bahwa pola atau

corak musik yang dirilis Kekeyi memiliki kemiripan yang identik

dengan lagu yang dinyanyikan Rinni Wulandari. Misalnya saja

tema yang diambil sama-sama mengangkat tentang “bukan

boneka”. Atau ada pakar yang juga menyatakan kemiripan melodi

di kedua lagu tersebut. Di sisi lain, Kekeyi mengklaim bahwa

dirinya sama sekali tidak pernah mendengar lagu Rinni

Wulandari. Dan memang kemiripan dua buah ciptaan yang saling

tidak tau bukanlah perkara baru.

Namun sebagai masyarakat awam , kita tidak memiliki

kewenangan untuk menghakimi pihak mana yang benar dan

pihak mana yang salah. Kewenangan pembuktian itu memang

seharusnya diserahkan kepada Pengadilan sesuai amanat

Undang-Undang Hak Cipta. Pencipta dapat mengajukan gugatan

jika dirasa ada pihak yang menciderai haknya. Dalam “Kasus” ini,

apa yang dilakukan oleh pihak Sony Music Indonesia sudah tepat

yaitu melayangkan somasi kepada Kekeyi. Maka lebih baik lagi

jika “Kasus” ini dibawa ke meja hijau untuk membuktikan pihak


mana yang benar dan pihak mana yang salah. Kekeyi seharusnya

tidak perlu takut dipenjara jika merasa tidak bersalah. Mekanisme

pembuktian hukum perlu dijalani untuk mendapatkan hasil yang

adil dengan mempertimbangkan bukti-bukti yang diajukan oleh

para pihak.32

F. PENUTUP

KESIMPULAN

Menurut kami “kasus” hak cipta lagu memang harus di usut

tuntas karena jika tidak di usut tuntas maka bakal banyka

oknum yang akna terus menjiplak karya nya , namun dalam

kasus ini seorang kekey tidak perlu takut akan di penjara

karena kasus ini ujung ujung bakal bagi bagi royalti , dan

dalam kasus kekeyi ini Sony Music Indonesia tentu saja

peduli untuk mendaftarkan Hak Cipta atas lagu Rinni

Wulandari ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual

(DJKI). Maka, lagu itu pun memiliki perlindungan hukum

dari oknum plagiator , Lantaran Sony Music Indonesia telah

mendaftarkan Hak Cipta atas lagu Rinni Wulandari, bukan

berarti Kekeyi tidak memiliki perisai hukum ya. Secara teori,

yang namanya pelanggaran Hak Cipta pada dasarnya

menekankan pada “sumber” dari ciptaan, bukan “kesamaan”

32
Dwuanan muhfaqdilla , 2020 , 5 kasus pelanggaran hak cipta lagu yang pernah menimpa
sederet artis , tebaru kekey
ciptaan. , walaupun ada pendapat yang menyatakan bahwa

lagu Kekeyi dan Rinni Wulandari mirip, tapi jika dua lagu

itu memang berbeda sumber dan inspirasi maka dua-

duanya adalah dua ciptaan berbeda dan tidak saling

melanggar Hak Cipta. Mengenai Sony Music Indonesia yang

telah mendaftarkan, sebetulnya belum tentu memberi

keberpihakan hukum bagi Rinni Wulandari. Menurut Pasal

2 Undang-Undang Hak Cipta, sifat dari Hak Cipta adalah

otomatis melekat sejak ciptaan diumumkan. Dengan Kekeyi

yang menyebarkan lagunya melalui YouTube, secara

otomatis lagu itu dilindungi Hak Cipta (dengan atau tanpa

adanya klaim Hak Cipta dari pihak lain). 33

SARAN

Walaupun Kekeyi telah mengajukan permohonan maaf

kepada Rinni Wulandari, namun “Kasus” ini belum

sepenuhnya selesai. Perang argumentasi masih memanas

diantara dua pihak yang berseteru. Bahkan setelah sempat

terkena Take Down, video lagu Kekeyi akhirnya tayang

kembali dan dapat diakses melalui YouTube. Maka jika

33
rewangrencang.com,2020,analisis-hukum-kasus-kekeyi/
sudah begini, hanya gugatan pengadilan yang dapat

menyelesaikan pertikaian antara Rinni ft. Sony dan Kekeyi.

Namun walaupun “Kasus” ini belum selesai dan belum ada

putusan pengadilan yang menyatakan mana yang salah dan

mana yang benar, kita secara prematur tetap dapat

mengambil hikmah berharga. Bahwa memang yang disebut

dengan Hak Kekayaan Intelektual memegang peran yang

penting bahkan sangat berharga bagi pencipta.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Atmadya, Hendra Tanu, Hak Cipta Musik atau Lagu, Jakarta:

Penerbit Pasca Sarjana Universitas

Indonesia, 2003.
Hidayah, Uning Kusuma, Penanggulangan Pelanggaran Hak Cipta

Terhadap Pembajakan CD/VCD

(Studi Kasus di Jawa Tengah), Semarang.

Hoeve Van, Ensiklopedia Indonesia Buku 4, Jakarta: Ichtiar Baru.

Linsey, Tim, dkk, Hak Kekayaan Imtelektual Suatu Pengantar,

Bandung: PT. Alimni, 2006.

Margono, Suyud, Aspek Hukum Komersialisasi Asset Intelektual,

Bandung: Nuansa Aulia, 2010.

Soemantri, Sri, Prospek dan Pelaksanaan Arbitrase di Indonesia,

Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2001.

WEBSITE

Anonim, Hak Cipta, Http://id.wikipedia.org/wiki/Hak+Cipta.html,

diakses tanggal 1 Juli 2012.

Anonim, Seputar Hak Kekayaan Internasional,

Http://www.dgip.go.id, diakses tanggal 1 Juli 2012.

Kamil Idris, Ekspresi Kreatif, Http://www.wipo.int/, diakses

tanggal 9 Juli 2012.

https://rewangrencang.com/analisis-hukum-kasus-kekeyi/

You might also like