Perbandingan Motion Graphic Dan Leaflet Terhadap P
Perbandingan Motion Graphic Dan Leaflet Terhadap P
Perbandingan Motion Graphic Dan Leaflet Terhadap P
Article history: Inadequate storage of medicines at home is a common health problem in the
community. Therefore, it is important to promote this issue through
Received date interesting media to increase knowledge related to medication storage. This
10 Mar 2020 study aims to compare conventional media (leaflet) with motion graphics in
Revised date
increasing knowledge of drug storage at home. Quasi-experimental research
09 Apr 2020 with a pretest-posttest design was applied to 45 housewives with similar
education levels. In the initial stage, the leaflet group (23 people) and the
Accepted date motion graphic group (22 people) were given a pretest about medication
24 Apr 2020 storage, then were intervened with the media for 5 minutes, we're given a
post-test afterward. The results showed there were significant differences in
medication storage knowledge between groups that were exposed to motion
Keywords: graphics and leaflets (p-value=0,029). The median score of the knowledge
in the motion graphic group was significantly higher (85,71) than the leaflet
Drug storage; group (71,43). Motion graphics might be beneficial as an educational media
Health promotion;
Leaflet;
to deliver message related to effective drug management for the community,
Motion graphic. especially housewives.
Kata kunci: Penyimpanan obat yang tidak tepat di rumah merupakan masalah kesehatan
yang umum terjadi di masyarakat. Oleh karena itu diperlukan edukasi
Penyimpanan obat; melalui media promosi kesehatan yang menarik untuk meningkatkan
Promosi kesehatan; pengetahuan terkait penyimpanan obat. Penelitian ini bertujuan untuk
Leaflet;
Motion graphic.
membandingkan media konvensional (leaflet) dengan motion graphic dalam
meningkatkan pengetahuan penyimpanan obat di rumah. Penelitian
eksperimental kuasi dengan desain pretest-posttest diterapkan terhadap 45
orang responden yang merupakan ibu rumah tangga dengan tingkat
pendidikan yang homogen. Pada tahap awal, kelompok leaflet (23 orang)
dan kelompok motion graphic (22 orang) diberi pretest tentang
penyimpanan obat, kemudian diintervensi dengan media selama 5 menit,
dan setelahnya diberi posttest. Hasil penelitian menunjukkan terdapat
perbedaan signifikan pengetahuan penyimpanan obat antara kelompok yang
diberi paparan motion graphic dengan media leaflet (p-value=0,029).
Median skor pengetahuan kelompok motion graphic (85,71) lebih tinggi
dibanding kelompok leaflet (71,43). Motion graphic dapat bermanfaat
sebagai media edukasi terkait pengelolaan obat yang efektif bagi
masyarakat, khususnya ibu rumah tangga.
Corresponding Author:
Nanda Puspita
Jurusan Farmasi, Politeknik Kesehatan Jakarta II
Email: [email protected]
61
62 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 1, Tahun 2020, hlm 61-67
paragraf. Rumus dari Gunning Fox index adalah Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rerata
sebagai berikut: skor pengetahuan sebelum dan sesudah perlakuan
masing-masing media, dilakukan uji T
0,4x [( berpasangan (Paired T-test) apabila data
terdistribusi normal atau Wilcoxon signed rank
jika data tidak terdistribusi normal. Sedangkan
Dari materi yang disusun diketahui skor untuk mengetahui perbedaan rerata skor antara
Gunning Fox test adalah 16,6 (di bawah 18) yang edukasi dengan leaflet dan motion graphic,
menunjukkan isi materi mengandung bahasa dilakukan uji T bebas (independent T-test) jika
yang dapat dimengerti oleh orang dewasa umum. data terdistribusi normal atau Mann-Whitney jika
Sebelum diberi perlakuan, responden diberi data tidak terdistribusi normal. Perbedaan skor
pretest dengan kuesioner tentang pengetahuan dinyatakan bermakna apabila p-value di bawah
penyimpanan obat untuk data baseline. Kuesioner nilai signifikansi yang ditentukan (0,05).
terdiri dari 7 pernyataan tentang penyimpanan Penelitian ini dilakukan dengan
obat yang terkait langsung dengan isi media. menerapkan informed consent kepada responden
Pernyataan dalam kuesioner diberikan dalam sebagai tanda kesediaan terlibat dalam penelitian.
format benar-salah untuk menguji kepahaman Penelitian juga telah mendapat persetujuan etik
responden terhadap informasi yang disajikan dari komisi etik penelitian Politeknik Kesehatan
(tabel 1). Jakarta II (KEPK-PKJ II) dengan nomor ijin etik
LB.02.01/l/KE/39/466/2019.
Tabel 1. Daftar Pernyataan Kuesioner terkait
isi media leaflet & motion graphic
tentang penyimpanan obat di rumah HASIL
No. Pernyataan B S
1. Obat sirup antibiotik sebaiknya
Penelitian ini menguji efek intervensi
tidak disimpan lebih dari 7 hari di
dalam kulkas edukasi melalui dua media yang berbeda, leaflet
2. Sediaan salep atau krim racikan dan motion graphic. Responden merupakan ibu
sebaiknya tidak digunakan lagi rumah tangga dengan rentang usia antara 16-68
setelah 6 bulan tahun, dan berpendidikan SD sampai SMA.
3. Obat-obatan yang sering Sejumlah 45 responden terbagi menjadi dua
diperlukan dalam perjalanan dapat kelompok dengan latar belakang usia dan
disimpan di dalam mobil agar pendidikan yang hampir sama baik dalam
mudah dijangkau kelompok leaflet maupun motion graphic.
4. Obat luar dan obat dalam dapat Sebelum diberi intervensi, masing-masing
disimpan pada satu kompartemen
kelompok responden diberi pretest untuk
5. Sediaan insulin untuk penderita
diabetes yang belum digunakan mengamati baseline knowledge tentang
sebaiknya disimpan di dalam penyimpanan obat di rumah. Hasil penelitian
freezer menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna
6. Sediaan insulin yang sudah dibuka pada rerata usia dan tingkat pendidikan
baik digunakan atau tidak responden. Demikian pula dengan nilai pretest
sebaiknya dibuang setelah 1 bulan sebagai baseline knowledge responden. Antara
7. Sediaan tetep mata dapat disimpan nilai pretest responden pada kelompok kontrol
maksimal selama 6 bulan setelah dan perlakuan tidak terdapat perbedaan bermakna
digunakan (p-value=0,285) seperti tampak pada tabel 2. Hal
ini berarti kedua kelompok data berasal dari
Selanjutnya, responden dari kelompok populasi dengan variasi yang sama dan memiliki
leaflet diberi waktu untuk membaca informasi kondisi yang homogen sehingga syarat penelitian
penyimpanan obat yang tertera dalam media terpenuhi.
cetak tersebut. Sementara itu, responden dari
kelompok motion graphic diminta untuk
menonton tayangan edukasi penyimpanan obat
yang telah diupload oleh peneliti melalui media
sosial, Youtube. Durasi waktu yang diberikan
untuk kedua perlakuan adalah sama, yaitu 5
menit. Pasca perlakuan, responden dari masing-
masing kelompok menjawab posttest dengan
pertanyaan yang sama dan dievaluasi skornya.
64 Jurnal Kesehatan, Volume 11, Nomor 1, Tahun 2020, hlm 61-67
Tabel 2. Data Karakteristik Ibu Rumah Tabel 3. Perbedaan Efek Penyuluhan melalui
Tangga selaku Responden pada Media Leaflet dan Motion Graphic
Kelompok Media Leaflet dan Motion terhadap Pengetahuan Penyimpanan
Graphic Obat di Rumah
Kelompok Median Skor p-
Karakteristik p- Kelompok
Motion (min-maks) value
Responden Leaflet value Post test leaflet 71,43 (28,57-100) 0,029c
Graphic
Rata-rata usia 42,78 43,36 0,853 (n=23)
(SD) (±8,97) (±11,86) Post test motion 85,71 (28,57-100)
Pendidikan graphic (n=22)
Tidak tamat 9 3 0,053
SMA
Tamat SMA 14 19 PEMBAHASAN
sederajat
Skor pretest 60,87 66,88 0,285 Penelitian ini merupakan salah satu dari
sedikit penelitian yang menganalisis motion
Uji normalitas data terhadap selisih skor graphic sebagai media promosi kesehatan
pengetahuan sebelum dan sesudah intervensi khususnya di bidang farmasi. Motion graphic
leaflet menunjukkan data terdistribusi normal merupakan media audio-visual yang saat ini
sehingga selanjutnya dilakukan uji T- berkembang penggunaannya untuk sarana
berpasangan untuk kelompok leaflet. komunikasi kesehatan. Media motion graphic
Berdasarkan tabel 3, hasil uji menunjukkan tidak dibuat dengan menggambar garis dan bidang dua
terdapat perbedaan bermakna (p-value=0,076) dimensi melalui software desain seperti adobe
skor pengetahuan penyimpanan obat sebelum dan illustrator atau adobe flash. Susunan gambar
sesudah diberi bacaan leaflet. Sedangkan tersebut kemudian digerakkan dan diisi dengan
kelompok motion graphic memiliki data tak suara maupun teks. Motion graphic lebih
terdistribusi normal sehingga dianalisis dengan sederhana dari animasi pada umumnya. Fungsi
uji non-parametrik. Hasil penelitian menunjukkan motion graphic lebih pada penyampaian
adanya perbedaan skor bermakna antara sebelum informasi berupa pesan teks kepada penonton.
dan sesudah perlakuan. Data dianalisis dengan uji Dibanding video edukasi yang merekam orang di
Wilcoxon signed rank dan menunjukkan adanya dalamnya, motion graphic memberi keluasan
perbedaan bermakna pengetahuan responden dalam menyunting konten/isi dan membutuhkan
sebelum dan sesudah diintervensi dengan motion durasi yang lebih pendek untuk menyampaikan
graphic (p-value= 0,005). pesan yang sama. Motion graphic lebih
memfokuskan penonton pada isi pesan teks
Tabel 3. Hasil Perbandingan Pretest & Posttest dibanding gesture atau ekspresi orang di dalam
pada Kelompok Media Leaflet dan video (Cone, 2013). Penelitian tentang motion
Motion Graphic graphic untuk media promosi kesehatan belum
Mean/Median banyak dilakukan, tetapi terdapat beberapa
Penge- p-
Kelompok skor penelitian tentang efektivitas media audio-visual
tahuan value
(min-maks) lainnya yang memiliki karakteristik serupa
Pretest 60,87
motion graphic.
Leaflet (28,57-85,71)
0,076a Penelitian dilakukan dengan teknik
(n=23) Posttest 70,81
(28,57-100) accidental sampling, salah satu teknik non-
Pretest 71,43 probability sampling yang memudahkan peneliti
Motion dalam pencuplikan sampel. Responden yang
(42,85-100)
graphic 0,005 b berpartisipasi dalam penelitian adalah para ibu
Posttest 85,71
(n=22)
(28,57-100) rumah tangga di kelurahan Jatimakmur,
Kecamatan Pondok Gede, Bekasi. Penyuluhan
Analisis terhadap skor pengetahuan antara tentang penyimpanan obat dengan media audio-
intervensi dengan leaflet dan motion graphic visual merupakan metode pendidikan massa,
(tabel 3) menunjukkan adanya perbedaan dimana sasarannya bisa siapa saja. Namun
signifikan (p-value=0,029). Median skor penelitian ini berfokus mengambil responden ibu
responden yang diberi tayangan video motion rumah tangga dengan hipotesis bahwa kelompok
graphic lebih tinggi (85,71) dibanding responden ibu memiliki peran penting dalam pengelolaan
dalam kelompok leaflet (71,43). obat di rumah.
Puspita, Perbandingan Motion Graphic dan Leaflet terhadap Peningkatan Pengetahuan … 65
DAFTAR PUSTAKA
Agrimon, O., & Street, J. (2016). Developing Media Promosi Kesehatan Booklet dan
Comprehensive Diabetes Education Video terhadap Keterampilan Deteksi Dini
Materials for Structured Patient Education Kanker Payudara pada Wanita Usia Subur.
Programs in Primary Care Setting. Journal Universitas Sebelas Maret.
International Journal of Public Health Gracia-Vásquez, S. L., Ramírez-Lara, E.,
Science (IJPHS), 5, 16. Camacho-Mora, I. A., Cantú-Cárdenas, L.
https://doi.org/10.11591/.v5i1.4758 G., Gracia-Vásquez, Y. A., Esquivel-
Angelina, C., Nuryani, D. D., & Elviyanti, D. Ferriño, P. C., … Gonzalez-Barranco, P.
(2019). Efektifitas Pemanfaatan Media (2015). An analysis of unused and expired
Gambar Bergerak dan Video Animasi medications in Mexican households.
terhadap Peningkatan Pengetahuan dan International Journal of Clinical
Sikap Ibu tentang Gizi Seimbang pada Pharmacy, 37(1), 121–126.
Balita. Jurnal Kesehatan, 10(2), 181–186. https://doi.org/10.1007/s11096-014-0048-1
Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Infografis. (2017). Penetrasi dan Perilaku
Kesehatan. (2019). Cerdas Gunakan Obat Pengguna Internet Indonesia tahun 2017.
dengan Tanya Lima O. www.teknopreneur.com
https://www.youtube.com/watch?v=aZmW Jumilah, J., Jauhari, A. H., & Ridha, A. (2013).
xSYFk-4&t=30s Efektifitas Media Poster terhadap
Cone, J. (2013). The language of Motion Design. Peningkatan Pengetahuan tentang
Computer Arts. Kesehatan Gigi. Jurnal Mahasiswa Dan
Crichton, B. (2004). Keep in a cool place: Peneliti Kesehatan - JuMantik, 1–12.
exposure of medicines to high Latif, S., Ahmed, I., Amin, M. S., Syed, I., &
temperatures in general practice during a Ahmede, N. (2016). Exploring the
British heatwave. Journal of the Royal potential impact of health promotion
Society of Medicine, 97(7), 328–329. videos as a low cost intervention to reduce
https://doi.org/10.1258/jrsm.97.7.328 health inequalities: A pilot before and after
Delp, C., & Jones, J. (1996). Communicating study on Bangladeshis in Inner-city
Information to Patients: The Use of London. London Journal of Primary Care,
Cartoon Illustrations to Improve 8(4), 66–71.
Comprehension of Instructions. Academic https://doi.org/10.1080/17571472.2016.12
Emergency Medicine, 3(3), 264–270. 08382
https://doi.org/10.1111/j.1553- Notoatmodjo, S. (2003). Pendidikan dan
2712.1996.tb03431.x Perilaku Kesehatan (1st ed.). Jakarta:
Duke, C. H., Yin, J., Zhang, X., Blankenship, E. PT.Rineka Cipta.
B., Akuse, S. E., Shah, G. H., … Fung, I. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan:
C. H. (2019). Adopting YouTube to Teori & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Promote Health: Analysis of State Health Puspita, N., & Wardiyah. (2019). The
Departments. The Permanente Journal, 23, Development of Motion Graphic as
1–6. https://doi.org/10.7812/TPP/18-094 Education Material for Promoting
Fatimah, M., & Musfiroh, M. (2014). Perbedaan Adequate Home Drug Storage. SANITAS,
Puspita, Perbandingan Motion Graphic dan Leaflet terhadap Peningkatan Pengetahuan … 67