Nursing Care of CKD: Fungsi Ginjal
Nursing Care of CKD: Fungsi Ginjal
Nursing Care of CKD: Fungsi Ginjal
FUNGSI GINJAL
YUNIE ARMIYATI
1
7/15/2019
Hati Hati
25 - 25 -
Hidroksikolekalsiferol Hidroksikolekalsiferol
Paratiroid Paratiroid
Ginjal Ginjal
Hormon Hormon
1, 25 1, 25
Dehidroksikolekalsiferol Dehidroksikolekalsiferol
Epitel Pencernaan Epitel Pencernaan
Terbentuknya ikatan kalsium & Terbentuknya ikatan kalsium &
protein dalam epitel usus protein dalam epitel usus
MASALAH PENGERTIAN
Ginjal organ vital bagi kelangsungan hidup Penyakit ginjal kronik (Chronic Kidney
manusia fungsi normal adalah mengatur cairan Disease / CKD) adalah gangguan fungsi
tubuh, mempertahankan keseimbangan elektrolit,
mengatur keseimbangan asam basa dan pH ginjal yang progresif dan ireversibel,
dalam darah, fungsi endokrin dan hormonal berlangsung > 3 bulan, tubuh gagal
(Smeltzer, Bare, Hinkle & Cheever, 2013) untuk mempertahankan metabolisme
Kerusakan ginjal gangguan system tubuh serta keseimbangan cairan dan elektrolit
secara umum.
Survei PERNEFRI tahun 2009 menunjukkan 12,5% sehingga menyebabkan uremia (Smeltzer,
populasi mengalami penurunan fungsi ginjal itu et al, 2013; KDIGO, 2013).
dengan GFR (Glomerular Filtration Rate) kurang
dari 60 mL/ menit (Suhardjono, 2009)
2
7/15/2019
PATOFIOLOGI CKD
DERAJAT CKD BERDASAR GFR
KARENA HIPERTENSI
Tahap GFR Karakteristik Hipertensi tidak terkontrol dan lama
(ml/mt/1,73
m²) Perubahan struktur pada arteriol di ginjal
I > 90 Kerusakan ginjal dengan GFR normal atau meningkat, fungsi
ginjal normal tapi telah terjadi abnormalitas patologi dan Terjadi arterioskelosis ginjal
komposisi darah & urin
II 60 – 89 Penurunan GFR ringan, fungsi ginjal menurun ringan Iskemia (penyempitan lumen vaskuler intrarenal)
ditemukan abnormalitas patologi dan komposisi dari darah
dan urin Sklerosis pada arteriol aferen
III 30 – 59 Penurunan GFR sedang, penurunan fungsi ginjal sedang
Penyumbatan arteria dan arteriol
IV 15 – 29 Penurunan fungsi ginjal yang berat.
V < 15 Terjadi penyakit ginjal tahap akhir, penurunan fungsi ginjal Kerusakan glomerulus dan atrofi tubulus
sangat berat, diperlukan terapi pengganti ginjal permanen.
Nefron rusak
Gagal ginjal.
3
7/15/2019
PATOFISOLOGI CKD
Perjalanan CKD diawali dengan pengurangan cadangan ginjal yaitu
fungsi ginjal sekitar 3 – 50% berkurangnya fungsi ginjal terjadi
tanpa akumulasi sampah metabolik dalam darah sebab nefron yang
tidak rusak akan mengkompensasi nefron yang rusak.
Proses kegagalan ginjal selanjutnya masuk pada kondisi insufisiesi
ginjal sisa akhir metabolisme (ureum darah, kreatinin serum, asam
urea, dan fosfor) mulai terakumulasi dalam darah karena nefron sehat
yang tersisa tidak cukup untuk mengkompensasi nefron yang tidak
berfungsi perlu terapi medik diperlukan pada kondisi ini
Apabila penangan tidak adekuat, proses gagal ginjal berlanjut
pasien berada pada tahap penyakit ginjal tahap akhir (End Stage Renal
Disease / ESRD) ginjal tidak dapat mempertahankan homeostasis
timbul berbagai manifestasi klinik dan komplikasi pada seluruh
sistem tubuh (Ignatavicius & Workman, 2006; Smeltzer, et al, 2013).
PRINSIP MANAJEMEN
TATA LAKSANA CKD
KONSERVATIF
STAGE GFR (ML/MT/1,73 M²) RENCANA TATALAKSANA 1. Mencegah perburukan fungsi ginjal
1 > 90 TERAPI PENYAKIT DASAR, KONDISI Cegah obat nefrotoksik termasuk penggunaan zat
KOMORBID, EVALUASI PERBURUKAN kontras
FUNGSI GINJAL, MEMPERKECIL RISIKO Cegah overload cairan
KARDIOVASKULER Cegah imbalans elektrolit
Restriksi protein dan cairan
2 60 – 89 MENGHAMBAT PERBURUKAN FUNGSI 2. Mengurangi gejala uremia
GINJAL
3. Pengobatan tepat
3 30 – 59 EVALUASI DAN TERAPI KOMPLIKASI 4. Kontrol Hipertensi
4 15 – 29 PERSIAPAN UNTUK PENGGANTIAN
5. Cegah Infeksi
GINJAL 6. Pendidikan kesehatan
7. Manajemen diit
5 < 15 TERAPI PENGGANTI GINJAL
4
7/15/2019
5
7/15/2019
6
7/15/2019
7
7/15/2019
8
7/15/2019
PSYCOLOGY MANAGEMENT
INTERVENSI KEPERAWATAN (4) ON CKD PATIENT
Intervensi keperawatan:
1. Bina hubungan saling percaya, Gunakan komunikasi terapeutik, agar terbina • Psikoedukasi meningkatkan kualitas hidup dan
rasa saling percaya antar perawat-pasien
2. Pantau kecemasan yang dialami oleh pasien
coping mechanism pasien CKD yang menjalani
3. Dorong pasien untuk mengungkapkan kecemasannya beri kesempatan HD (Armiyati, Rahayu, 2014)
pasien bertanya
4. Ciptakan situasi yang aman dan nyaman • Progresive Muscle Relactation reduce depression
5. Berikan keyakinan pada pasien bahwa perawat, dokter, dan tim kesehatan
lain selalu berusaha memberikan pertolongan yang terbaik dan seoptimal level on HD patient (Alfiyanti, 2014)
mungkin.
6. Terima pasien apa adanya dan lindungi privasi pasien, Lakukan tindakan • Kombinasi musik dan Muhasabah meningkatkan
keperawatan dengan hati-hati dan komunikasikan dengan baik pada pasien
7. Beri informasi yang akurat tentang proses penyakit, terapi dan perawatan
kualitas hidup pada pasien CKD yang menjalani
8. Berikan kesempatan keluarga untuk mendampingi pasien hemodialisis (Umarna, 2014)
9. Ajarkan cara mengatasi kecemasan dengan relaksasi
10.Motivasi pasien untuk memperagakan tehnik relaksasi jika cemas dan stres
muncul.
9
7/15/2019
PSYCOLOGY MANAGEMENT
ON CKD PATIENT
CONTOH KASUS CKD
Ny. U . Umur 45 Th, masuk RS sejak kamarin, jam 21.00 SELAMAT MENCOBA
WIB. Dirawat dengan diagnosa hypertensi, DM, CKD grade
V. TB : 165 cm , BB : 55. Saat masuk TTV, TD : 190/120
mmHg, N: 96 x/menit, S: 37.30C , Frekwensi napas 32
x/menit. Keluhan mual (+), muntah kurang lebih 200cc (
sekitar 2 minggu pasien mual dan terkadang muntah ).
Kepala pusing, sesak nafas, terpasang O2 3 liter/mnt,
gelisah (+), edema (++), kulit kering dan bersisik. Hasil
laboratorium Hb : 7.2 gr %, leukosit 11.000 , LED 50, ureum
175, kreatinin 3,5, Albumin 2.5, Na 132 , Kalium 5.4 , jumlah
urine /24 jam 800cc dan minum 1500cc/24 jam.
10