Analisis Sifat Fisik Dan Kandungan Gizi Produk Krim Susu Menggunakan Teknologi Sentrifugasi
Analisis Sifat Fisik Dan Kandungan Gizi Produk Krim Susu Menggunakan Teknologi Sentrifugasi
2, September 2019
Email*): [email protected]
ABSTRACT
Milk contains complete nutritional components such as fat, protein, calcium, vitamins
and other minerals. To produce skim milk and cream, centrifugation technology is
needed. Centrifugation is a method that uses the principle of sedimentation, where
centripetal acceleration is used to separate substances that have different densities. By
centrifugation it is possible to break down the emulsion and separate the dispersion of
fine liquid droplets, although in this case the suspended phase is in the form of liquid
droplets which will coalesce after separation. The purpose of this study were to analyze
the effect of temperature and rotational speed of centrifugation on the physical properties
and nutritional content of milk cream. This study uses two parameters, namely
centrifugation speed and temperature. The variation in temperature used are 30, 40 and
50° C and the centrifugation speed are 6000.G, 7000.G and 8000.G. The results showed
that centrifugation using the conical disc centrifuge was able to separate fat from fresh
milk. The highest fat content is 20.42% and the highest protein is 1.577% at 6000.G
centrifugation speed. Increasing temperature and rotation speed will increase yield,
density, water content and conductivity of milk cream. On the other hand, it can shorten
the processing time, reduce the viscosity and boiling point of milk cream.
ABSTRAK
Susu mengandung komponen nutrisi yang lengkap seperti lemak, protein, kalsium,
vitamin dan mineral lain. Untuk menghasilkan susu skim dan krim diperlukan teknologi
sentrifugasi. Sentrifugasi adalah metode yang menggunakan prinsip sedimentasi, dimana
percepatan centripetal digunakan untuk memisahkan substansi dengan kepadatan lebih
besar dan lebih kecil. Dengan sentrifugasi dimungkinkan untuk memecah emulsi dan
memisahkan dispersi tetesan cairan halus, meskipun dalam hal ini fase tersuspensi adalah
196
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
dalam bentuk tetesan cair yang akan menyatu setelah pemisahan. Tujuan dari penelitian
ini untuk menganalisis pengaruh dari perlakuan suhu dan kecepatan putaran sentrifugasi
terhadap sifat fisik dan kandungan gizi pada krim susu. Penelitian ini menggunakan dua
parameter yaitu kecepatan sentrifugasi dan suhu. Variasi suhu yang digunakan sebesar
30, 40, dan 50°C dan kecepatan sentrifugasi sebesar 6000.G, 7000.G dan 8000.G. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sentrifugasi menggunakan Conical Disc Centrifuge
mampu memisahkan lemak dari susu segar. Kandungan lemak tertinggi 20,42% dan
protein tertinggi sebesar 1,577% pada kecepatan sentrifugasi 6000.G. Peningkatan suhu
dan kecepatan putaran akan meningkatkan rendemen, densitas, kadar air dan
konduktivitas krim susu. Di sisi lain mampu mempersingkat waktu proses, menurunkan
viskositas dan titik didih krim susu.
197
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.7, No. 2, September 2019
198
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
199
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.7, No. 2, September 2019
200
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
akan meningkatkan nilai rendemen. oleh suhu bahan, dimana semakin rendah
Semakin tinggi suhu pada bahan yang suhu maka laju aliran semakin melambat
akan disentrifugasi maka diekspektasikan dikarenakan viskositas juga semakin
akan menurunkan viskositas dan akan rendah. Pada suhu rendah memerlukan
meningkatkan rendemen yang diperoleh. waktu proses yang lebih lama yang
(Wong dan Hartina, 2014) mengindikasikan debit pada suhu tersebut
adalah yang paling lambat karena nilai
Waktu Proses viskositas paling rendah.
Grafik hubungan antara waktu
proses dengan suhu dan kecepatan Kadar Air
sentrifugasi ditunjukkan pada Gambar 5. Grafik hubungan antara kadar air
Waktu proses terendah sebesar dengan perlakuan suhu dan kecepatan
70,33 detik pada perlakuan suhu 30°C dan sentrifugasi ditunjukkan pada Gambar 6.
tertinggi 110,33 detik pada perlakuan suhu Kadar air terendah diperoleh
50°C dan pada perlakuan kecepatan 74,65% pada perlakuan kecepatan
sentrifugasi 6000.G. Semakin tinggi suhu sentrifugasi 6000.G dan pada suhu 30°C,
perlakuan dan semakin tinggi kecepatan sedangkan kadar air tertinggi diperoleh
sentrifugasi akan mempercepat waktu dengan persentase 82,49% dengan
proses. Menurut Walstra (2005), laju kecepatan sentrifugasi 6000.G pada suhu
aliran dari sentrifugasi dipengaruhi kuat 50°C. Semakin tinggi suhu perlakuan
201
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.7, No. 2, September 2019
meningkatkan nilai kadar air krim. 3,51 pada kecepatan sentrifugasi 6000.G
Menurut Hui (2008) kandungan kadar air dan suhu 50°C. Semakin tinggi suhu
dalam krim yang akan dibuat dipengaruhi perlakuan akan meningkatkan nilai
oleh komposisi susu, kandungan lemak konduktivitas krim. Konduktivitas dari
dalam krim, suhu pendinginan pada krim, suatu fluida berhubungan dengan
laju keluar krim dari centrifuge, dan suhu konsentrasi ion yang berada di dalam
feed pada sentrifugasi. Hal ini fluida tersebut. Semakin tinggi
mengindikasikan bahwa krim yang konsentrasi ion dari suatu fluida maka
memiliki kadar air lebih rendah memiliki akan semakin tinggi konduktivitas dari
komposisi padatan susu yang lebih tinggi. fluida tersebut.
202
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
kombinasi perlakuan, pada suhu 30°C dan ikut berputar di dalam mesin. Dalam
kecepatan sentrifugasi 6000.G. Semakin mesin tersebut susu skim yang bermassa
tinggi kecepatan sentrifugasi akan jenis lebih tinggi akan bergerak menjauhi
menurunkan titik didih pada krim. dari pusat putaran tersebut dan bergerak
Menurut Woodward (1932), dalam menuju jalur keluar yang berada di pinggir
keadaan tekanan standar atmosfer titik bowl, sedangkan lemak yang memiliki
didih dari susu akan meningkat 0,9°F massa jenis lebih rendah akan tetap berada
apabila konsentrasi dari susu meningkat di dekat pusat putaran dan selama aliran
dua kali lipat. susu segar terus masuk maka lemak akan
terakumulasi di cone yang terletak di dekat
Kadar Lemak pusat putaran dan akan terus mendorong
Grafik hubungan antara kadar lemak lemak tersebut untuk keluar melalui jalur
dengan perlakuan suhu dan kecepatan keluar krim sesuai pada Gambar 10.
sentrifugasi ditunjukkan pada Gambar 9. Krim yang terdorong akan keluar
Kadar lemak tertinggi sebesar akan tertampung, sedangkan apabila aliran
20,42% pada kecepatan 6000.G dan pada susu segar terhenti krim yang tidak
suhu 30°C, sedangkan hasil terendah terdorong keluar akan menggumpal di
dengan kadar 11,57% pada kecepatan dalam bowl dan tertinggal di dalam cone,
6000.G dan pada suhu 50°C. krim yang menggumpal tersebut
Semakin tinggi suhu perlakuan dan ditunjukkan pada Gambar 11. Gumpalan
semakin tinggi kecepatan sentrifugasi tersebut terjadi karena lemak yang terus
akan menurunkan kadar lemak krim. mengendap seiring semakin lama proses
Proses yang dilakukan pada suhu rendah sentrifugasi, semakin lama proses
adalah kondisi yang paling optimal dalam sentrifugasi maka gumpalan tersebut akan
memisahkan lemak yang terdapat dalam semakin banyak dan mengendap, sehingga
bahan, karena lemak akan terhidrolisis mampu menurunkan efisiensi sentrifugasi.
apabila suhu naik secara terus menerus Gerak sentrifugal seharusnya dapat efektif
(Wong dan Hartina, 2014). dan menjadi alternatif untuk memisahkan
Menurut Williams (2018), proses lemak dan bahan lainnya, dalam
pada sentrifugasi ini menerapkan gaya percobaan yang tanpa penambahan zat
sentrifugal dalam prosesnya, dalam kimia (Nour, dkk., 2009).
keadaan putaran tinggi setelah susu
dimasukkan ke dalam mesin centrifuge
secara vertikal, secara otomatis susu akan
203
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.7, No. 2, September 2019
204
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol. 7, No. 2, September 2019
205
Jurnal Ilmiah Rekayasa Pertanian dan Biosistem, Vol.7, No. 2, September 2019
206