Penggunaan Media, Bahan Stek, Dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya Massoy (Oken) Kosterm)
Penggunaan Media, Bahan Stek, Dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya Massoy (Oken) Kosterm)
Penggunaan Media, Bahan Stek, Dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya Massoy (Oken) Kosterm)
The Use of Medias, Cutting Materials,and Plant Growth Regulator Towards The Success
of Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm) Cutting
Tanggal diterima: 27 April 2017; Tanggal direvisi: 9 April 2018; Tanggal disetujui: 25 Mei 2018
ABSTRACT
Masoyi (Cryptocarya massoy) is one of the high economic value, non-wood forest products endemic to
Papua. Development of masoyi plants currently are constrained by meeting the needs for quality seeds in a
large quantity on time. Therefore, vegetative propagation become one of the solutions for this problem. The
aim of this study was to get the best media, cutting materials, and doses of growth regulators for vegetative
propagation of masoyi. Completely randomized factorial design was used. The first factor was the media of
cuttings (soil+sand (2:1, v/v), coconut fiber+husk (2:1, v/v), and sand media). The second factor was cutting
materials derived from 1 year old seedlings (the upper shoots and the down shoots). The third factor was the
concentration of growth regulators (0; 500; and 1,000 ppm of NAA). The root percentage was influenced by
media, the shoots, and growth regulator NAA. Root length was influenced by media as a single factor and the
interaction between media and the shoots. The number of leaves was influenced by the media, while the
number of roots was not influenced by each single factor and their interactions. Media was a critical factor
for the success of masoyi cuttings. Thus, the combination of soil+sand (2:1, v/v) media with the upper shoots
is a recommended treatment for masoyi shoot cuttings, where the combination is not influenced by the
growth regulator NAA.
Keywords: Cryptocarya massoy, growth regulator, media, shoot cuttings
ABSTRAK
Masoyi (Cryptocarya massoy) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil hasil hutan bukan kayu
(HHBK) endemik Papua bernilai ekonomi tinggi. Upaya pengembangan tanaman masoyi saat ini terkendala
oleh sulitnya memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah banyak dan berkualitas. Untuk itu, perbanyakan
secara vegetatif menjadi salah satu solusi permasalahan pemenuhan bibit. Penelitian bertujuan mendapatkan
media tanam, bahan stek, dan dosis zat pengatur tumbuh NAA yang tepat untuk perbanyakan masoyi dengan
cara stek. Penelitian menggunakan bibit berumur 1 tahun dengan Rancangan Acak Lengkap Faktorial. Faktor
pertama adalah media tanam stek (tanah+pasir (2:1, v/v), serbuk sabut kelapa+ sekam (2:1, v/v), dan media
pasir). Faktor kedua adalah bahan stek (bagian pucuk atas dan bagian pucuk bawah). Faktor ketiga adalah
konsentrasi zat pengatur tumbuh (0 ppm, NAA 500 ppm, dan NAA 1.000 ppm). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa persen berakar dipengaruhi oleh faktor tunggal media tanam, bagian stek dan zat
pengatur tumbuh NAA. Panjang akar dipengaruhi oleh faktor tunggal media tanam dan interaksi antara
media dengan bagian stek. Jumlah daun dipengaruhi faktor media tanam, sedangkan jumlah akar tidak
dipengaruhi masing-masing faktor tunggal dan interaksinya. Faktor media merupakan faktor penentu
keberhasilan stek masoyi. Dengan demikian, kombinasi media tanah+pasir (2:1, v/v) dengan bagian pucuk
atas merupakan perlakuan yang direkomendasikan untuk stek masoyi, dan kombinasi perlakuan tersebut
tidak dipengaruhi oleh zat pengatur tumbuh NAA.
Kata Kunci : Cryptocarya massoy, media, stek pucuk, zat pengatur tumbuh
43
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol. 15 No. 1, Juni 2018, 43-55
44
Penggunaan Media, Bahan Stek, dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm)
Darwo dan Irma Yeny
daun (Subiakto, 2009). Dari parameter dan dilakukan pada pagi hari antara pukul
fisiologis serta manipulasi lingkungan 07.00-10.00. Pada bagian pangkal disayat
telah diperoleh teknik perbanyakan dengan kemiringan 45°. Untuk
sistem stek dengan sungkup propagasi mengurangi penguapan, masing-masing
yang dinamakan “KOFFCO system” bahan stek disisakan 2-3 helai daun dan
akronim dari Komatsu-FORDA Fog setiap helai dipotong separuhnya. Bagian
Cooling System. Sistem KOFFCO telah pangkal bahan stek selanjutnya direndam
digunakan memproduksi bibit jenis di dalam larutan hormon NAA sesuai
dipterokarpa dan jenis pohon indigenous dosis perlakuan selama 15 menit. Bahan
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk stek yang telah diberi perlakuan hormon
mengetahui keberhasilan perbanyakan ditanam pada beberapa perlakuan media
stek masoyi menggunakan sistem yang sudah disterilkan dan disiram
KOFFCO dengan perlakuan media, sampai jenuh, lalu disungkup plastik.
bahan stek dan dosis zat pengatur tumbuh Selanjutnya sungkup diletakkan pada
NAA. rumah kaca yang dilengkapi dengan
sistem pendingin (cooling system) atau
II. METODOLOGI ruang KOFFCO (Komatsu-FORDA Fog
Cooling System). Sistem KOFFCO
A. Lokasi dan Waktu Penelitian memiliki suhu <30°C, kelembaban
>95%, dan intensitas cahaya <20.000 lux.
Penelitian dilakukan di rumah kaca Pemeliharaan stek dilakukan dengan
Pusat Penelitian dan Pengembangan penyiraman dan, pembersihan daun yang
Hutan Bogor. Penelitian berlangsung rontok agar tidak menimbulkan penyakit.
pada bulan Mei sampai November 2016. Jika suhu melebihi 30°C dan kelembaban
Bahan stek yang digunakan adalah <90%, maka diberikan fogging untuk
anakan masoyi yang berasal dari cabutan menstabilkan suhu dan kelembaban. Jika
alam yang diperoleh dari Kabupaten Fak- intensitas cahaya tinggi, maka dilakukan
fak, Provinsi Papua Barat. Bibit asal penutupan sungkup dengan shading net.
cabutan dipelihara sampai berumur 1
tahun, selanjutnya dijadikan bahan 2. Rancangan percobaan
indukan untuk pembuatan stek. Bahan
stek berupa stek pucuk bagian atas dan Penelitian menggunakan Rancang-
stek pucuk bagian bawah. Bahan stek an Acak Lengkap (RAL) pola Faktorial
pucuk diambil bagian juvenil yaitu 2 ruas dengan 3 faktor. Faktor pertama berupa
daun atau 3 nodul bagian atas dan bahan media stek (M) yang terdiri dari 3 taraf,
stek pucuk bagian bawah diambil 3 nodul yaitu M1 = campuran media tanah+pasir
berikutnya setelah bagian pucuk atas (2:1, v/v), M2 = campuran media serbuk
yang masih memiliki daun. Bahan untuk sabut kelapa+sekam (2:1, v/v), dan M3 =
media adalah tanah, pasir, arang sekam media pasir. Faktor kedua berupa bahan
dan serbuk sabut kelapa. Zat pengatur stek (B) dengan 2 taraf, yaitu B1 = stek
tumbuh yang digunakan adalah NAA pucuk bagian atas, dan B2 = stek pucuk
(Napthalene Acetic Acid). bagian bawah. Faktor ketiga adalah
konsetrasi zat pengatur tumbuh NAA (H)
B. Metode terdiri dari 3 taraf (H0 = 0 ppm, H1 = 500
1. Prosedur kerja ppm, dan H2 = 1.000 ppm). Setiap
kombinasi perlakuan diulang tiga kali dan
Pembuatan stek menggunakan setiap unit percobaan terdiri dari 10 stek.
metode sistem KOFFCO (Istomo,
Subiakto, & Ragmadianto, 2014). Pucuk
diambil dari bibit yang berumur 1 tahun
45
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol. 15 No. 1, Juni 2018, 43-55
A. Hasil
4. Analisis media stek
1. Pertumbuhan stek masoyi
Analisis media stek dilakukan di
Pohon masoyi dapat diperbanyak
laboratorium tanah SEAMEO-BIOTROP
secara vegetatif yaitu dengan teknik stek.
meliputi: kerapatan lindak (bulk density),
Stek masoyi mulai mengeluarkan akar
kesarangan ruang pori total (porositas),
pada umur 10 minggu. Hasil analisis
kadar air pada kapasitas lapang, kadar air
ragam menunjukkan bahwa faktor
pada titik layu permanen, kadar air pori
tunggal media berpengaruh sangat nyata
drainase cepat, pori drainase, dan jumlah
terhadap persen berakar, panjang akar,
air tersedia. Bulk density merupakan nilai
dan jumlah daun. Faktor tunggal bahan
berat kering tanah dibagi volume (g/cc).
stek dan faktor zat pengatur tumbuh NAA
Pengeringan tanah dilakukan dengan
berpengaruh nyata terhadap persen
menggunakan gravimetri pada suhu (105
berakar. Pengaruh interaksi yang
± 3)°C selama 24 jam. Sedangkan ruang
signifikan terjadi antara media dan bahan
pori total media stek dihitung dengan
stek terhadap panjang akar. Parameter
menggunakan rumus sebagai berikut:
jumlah akar tidak dipengaruhi oleh semua
komponen sumber keragaman.
Hasil uji lanjut menunjukkan
bahwa media tanah+pasir (2:1, v/v)
Kadar air media diukur dengan
memiliki persen berakar, panjang akar,
menggunakan alat Pressure Plate
46
Penggunaan Media, Bahan Stek, dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm)
Darwo dan Irma Yeny
dan jumlah daun tertinggi (71,67%; 9,3 panjang akan ternyata media serbuk sabut
cm; dan 2 daun) sedangkan pada kelapa+sekam (2:1, v/v) dengan media
parameter jumlah akar ketiga media tidak pasir tidak berbeda nyata, tetapi kedua
berbeda. Bahan stek berpengaruh secara media tersebut berbeda signifikan dengan
signifikan terhadap persen berakar, dan media tanah+pasir (2:1, v/v). Pada media
stek pucuk bagian atas menghasilkan tanah+pasir (2:1, v/v), stek pucuk bagian
persen berakar paling tinggi (53,33%). atas menunjukkan pertumbuhan yang
Tanpa pemberian zat pengatur tumbuh lebih baik daripada stek pucuk bagian
NAA menunjukkan persen berakar bawah. Dengan demikian, bahan stek dan
56,11% yang tidak berbeda nyata dengan media perakaran yang terbaik untuk
pemberian NAA 500 ppm dan 1.000 pertumbuhan akar stek masoyi adalah
ppm. Pada semua parameter yaitu persen stek pucuk dengan media tanah+pasir
berakar, panjang akar, jumlah akar, dan (2:1, v/v) (Tabel 3).
jumlah daun menunjukkan tidak ada Hasil penelitian ini menunjukkan
perbedaan antara kontrol dengan dosis bahwa perlakuan stek pucuk bagian atas
500 ppm dan 1.000 ppm. Kondisi ini dengan media tanah+pasir (2:1, v/v)
menunjukkan bahwa stek masoyi dapat menghasilkan persen berakar, panjang
ditumbuhkan tanpa diberi hormon NAA akar, dan jumlah daun stek yang tertinggi
(Tabel 2). pada stek masoyi (Tabel 2 dan Tabel 3).
Terjadi interaksi yang signifikan
antara faktor media dan faktor bahan stek 2. Sifat fisik media stek
terhadap panjang akar stek. Pada stek
Sampel media untuk pengujian sifat
pucuk bagian atas maupun stek pucuk
fisik diambil dari media tanam steril yang
bagian bawah, media tanah+pasir (2:1,
belum digunakan. Hasil sifat fisik media
v/v) merupakan media yang terbaik untuk
stek yang dilakukan di Laboratorium
perkembangan panjang stek masoyi
BIOTROP disajikan pada Tabel 4.
dibandingkan dengan media lain yang
telah diujikan. Terhadap perkembangan
Tabel (Table) 1. Pengaruh perlakuan media stek, bahan stek, dan dosis NAA terhadap
parameter pertumbuhan stek C. massoy umur 16 minggu (The effects of
cutting medias, cutting materials, and concentrations of NAA on growth
parameters of C. massoy cutting at 16 weeks old)
Persen Panjang akar Jumlah akar Jumlah daun
berakar (Root length) (Number of (Number of
Sumber keragaman (Source of variance)
(Rooting roots) leaves)
Percentage)
Media stek (Cutting medias) (M) ** ** tn **
Bahan stek(Cutting materials) (B) * tn tn tn
Konsentasi zat pengatur tumbuh NAA
(Concentrations of growth regular NAA) (H) * tn tn tn
Interaksi (Interaction) M x B tn ** tn tn
Interaksi (Interaction) M x H tn tn tn tn
Interaksi (Interaction) B x H tn tn tn tn
Interaksi (Interaction) M x B x H tn tn tn tn
Keterangan (Remarks) : tn = Tidak nyata taraf uji 0,05 (Not significant at 0.05 level)
* = Nyata pada taraf uji 0,05 (Significant at 0.05 level)
** = Sangat nyata taraf uji 0,01 (High significance at 0.01 level)
47
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol. 15 No. 1, Juni 2018, 43-55
Tabel (Table) 2. Hasil uji beda pada masing-masing faktor media stek, bagian stek dan
konsentrasi zat pengatur tumbuh NAA terhadap parameter pertumbuhan
stek C. massoy umur 16 minggu (Analysis of the differences between the
cutting medias, cutting materials, and concentrations of growth regulator
NAA on growth parameters of C. massoy cutting at 16 weeks old)
Persen berakar Panjang akar Jumlah akar Jumlah daun
(Rootingpercentage) (Root length) (Number of roots) (Number of
Parameter (Parameters)
(%) (cm) (Helai/Strands) leaves)
Helai (Strands)
1. Media stek (Cutting medias):
a. Tanah+pasir (Soil+sand) 71,67 a 9,30 a 2,14 a 1,99 a
(2:1, v/v)
b. Sebuk sabut kelapa+ 35,01 b 4,46 b 2,13 a 0,23 b
sekam (Cocopet+ husk)
(2:1, v/v)
c. Pasir (Sand) 36,67 b 5,19 b 1,69 a 0,95 b
3. Konsentrasi NAA
(Concentrations of NAA):
a. 0 ppm 56,11 a 6,66 a 2,11 a 1,19 a
b. 500 ppm 37,22 b 6,20 a 1,98 a 1,05 a
c. 1.000 ppm 50,00 ab 6,17 a 1,85 a 0,94 a
Keterangan (Remark): Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf uji 5% (DMRT) (Values in rows followed by the same letter in the
same column are not significantly different at level of 5% base on Duncan Multiple
Range Test)
Tabel (Table) 3. Interaksi antara media stek dengan bahan stek terhadap panjang akar stek
C. Massoy pada umur 16 minggu (Interactions between cutting medias
and cutting materials on the length of C. massoy cutting rootsat 16 weeks
old)
Panjang akar (Root length) (cm)
Bahan stek (Cutting materials)
Stek pucuk bagian atas Stek pucuk bagian bawah
Media stek (Cutting medias) (Uppershoot cuttings) (Down shoot cuttings)
Tanah+pasir (Soil+sand, 2:1, v/v) 11,14 a 7,61 b
Sebuk sabut kelapa+ sekam (Cocopet+husk) (2:1, 5,06 c 3,84 c
v/v)
Pasir (Sand) 4,13 c 6,25 c
Keterangan (Remark): Angka yang diikuti dengan huruf yang sama pada kolom yang sama tidak berbeda
nyata pada taraf uji 5% (DMRT) (Values in rows followed by the same letter in the
same column are not significantly different at level of 5% base on Duncan Multiple
Range Test)
Media tanah+pasir (2:1, v/v) dan drainase cukup tinggi, sehingga jumlah
media pasir memiliki kerapatan lindak air tersedia cukup rendah dibandingkan
terbesar. Kedua media tersebut memiliki media serbuk sabut kepala+sekam (2:1,
48
Penggunaan Media, Bahan Stek, dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm)
Darwo dan Irma Yeny
Tabel (Table 4). Sifat fisik media perakaran stek C. massoy (The physical characteristic of
rooting media for shoot cuttings of C. massoy)
Media stek (Cutting medias)
Sifat fisik media stek (The physical characteristic of Tanah+pasir Serbuk sabut
cuttings) (Soil+sand) kelapa+ sekam
Pasir (Sand)
(2:1, v/v) (Cocopeat+husk)
(2:1, v/v)
Kerapatan lindak (Bulk density) (g/cc) 1,21 0,76 1,19
Kesarangan ruang pori total (Porosity) (%) 54,34 53,94 55,09
Kadar air pada kapasitas lapang pada pF 2,54% 46,76 45,95 47,26
(Moisture content at field capacity at pF 2.54%) (%)
Kadar air pada titik layu permanen pada pF 4,20% 34,21 24,30 38,71
(Moisture content at permanent wilting point at pF
4.20%) (%)
Kadar air pada pF 1,00% (Moisture content at pF 52,43 53,56 52,64
1.00%) (%)
Pori drainase cepat (Drainage pore fast) (%) 3,76 0,84 6,71
Jumlah air tersedia (Available water capacity) (%) 12,57 21,65 8,55
A B C
Keterangan (Remarks): A = Tanah+pasir (Soil+sand, 2:1, v/v), B = Serbuk sabut kepala+sekam
(Cocopet+husk, 2:1, v/v), dan C = Pasir (Sand)
Gambar (Figure) 1. Stek C. massoy pada umur 8 minggu pada tiga media perakaran
(Cutting materials of C. massoy at 8 weeks old on three rooting
medias)
49
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol. 15 No. 1, Juni 2018, 43-55
A B C
Keterangan (Remarks): A = Tanah+pasir (Soil+sand, 2:1, v/v), B = Serbuk sabut kepala+sekam
(Cocopet+husk, 2:1, v/v), C = Pasir (Sand)
Gambar (Figure) 2. Perakaran stek pucuk bagian atas dan bagian bawah C. massoy pada
umur 16 minggu (Rooting of the upper shoot cuttings and thedown
shoot cuttings of C. massoy at 16 weeks old)
50
Penggunaan Media, Bahan Stek, dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm)
Darwo dan Irma Yeny
51
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol. 15 No. 1, Juni 2018, 43-55
52
Penggunaan Media, Bahan Stek, dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm)
Darwo dan Irma Yeny
53
Jurnal Penelitian Hutan Tanaman
Vol. 15 No. 1, Juni 2018, 43-55
sebagai bahan stek dengan nilai persen acetic acid in Petunia hybrida shoot
berakar yang cukup tinggi (42,22%) tip cuttings and relationship between
sehingga penggunaan tanaman masoyi auxin transport, carbohydrate
umur 1 tahun sebagai bahan stek dapat metabolism and adventitious root
digunakan sampai 6 nodul teratas. formation. Jurnal Planta, 283, 499–
517. http://doi.org/10.1007/s00425-
B. Saran 013-1907-z
54
Penggunaan Media, Bahan Stek, dan Zat Pengatur Tumbuh Terhadap
Keberhasilan Stek Masoyi (Cryptocarya massoy (Oken) Kosterm)
Darwo dan Irma Yeny
55