Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer Untuk Efi Siensi Penyelenggaraan Makanan Di Instalasi Gizi RS Militer Malang

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

22

JURNAL GIZI
Hasan DANHari
Aroni, DIETETIK INDONESIA
Kusnanto, Anis Fuad
Vol. 1, No. 1, Januari 2013: 22-30

Pengembangan sistem informasi berbasis komputer untuk


efisiensi penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RS Militer
Malang
Hasan Aroni1, Hari Kusnanto2, Anis Fuad2

ABSTRACT

Background: The rapid development of science and technology in the globalization era, particularly information
technology enables data or information to be processed quickly and accurately. Nutrition service in the form of food
provision in hospitals requires precision and accuracy as well as speed in its process. Therefore the utilization of
science and technology especially computer-based information system will be of much help. Nutrition installation of
Malang Military Hospital still uses manual method in calculating the need for food stock so that it needs more time and
nutrition staff to do the work.
Method: The study was a quasi experimental study (before and after) without control group to find out the difference in
duration of food stock need calculation before and after the implementation of computer-based information system in
the food provision at Nutrition Installation of Malang Military Hospital.
Result: The implementation of computer-based information system at nutrition installation improved nutrition staff and
time efficiency in the calculation of food stock needs. Only one nutrition staff was needed to operate computer, whereas
in the manual calculation method two nutrition staff were needed to do the work. The time needed to calculate food stock
before the implementation of computer-based information system in average was 3.5 hours and after the implementation
was 1.6 hours, based on statistical test at significance level 95% p<α(0.05) whereby 0.003<0.05. This meant there was
difference in duration of time needed before and after the implementation of computer-based information system in food
provision at Nutrition Installation of Malang Military Hospital.
Conclusion: The development of computer-based information system improved nutrition staff and time efficiency in the
calculation of food stock need in food provision at Nutrition Installation of Malang Military Hospital.

KEYWORDS: information system, efficiency, food stock calculation, nutrition installation, food provision

ABSTRAK

Latar Belakang: Perkembangan iptek pada era globalisasi yang begitu pesat, terutama teknologi informasi akan
memungkinkan proses data atau informasi dengan cepat dan akurat. Pelayanan gizi, dalam hal penyelenggaraan
makanan rumah sakit dalam prosesnya memerlukan ketelitian dan ketepatan serta kecepatan waktu yang digunakan.
Untuk itu, pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknolgi dalam hal ini sistem informasi berbasis komputer akan sangat
membantu. Instalasi Gizi Rumah Sakit Militer Malang (RSMM), dalam kegiatan perhitungan kebutuhan bahan makanan
masih menggunakan penghitungan secara manual sehingga memerlukan waktu dan tenaga kerja gizi yang lebih untuk
menyelesaikannya.
Tujuan: Mengembangkan sistem informasi berbasis komputer untuk meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga kerja
gizi dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan pada penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSMM.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian quasi experimental (before-after) tanpa kelompok kontrol untuk mengetahui
perbedaan durasi waktu yang digunakan dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan sebelum dan sesudah
menerapkan sistem informasi berbasis komputer pada penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSMM.
Hasil: Penelitian ini menunjukkan bahwa dengan penerapan sistem informasi berbasis komputer pada instalasi gizi
akan meningkatkan efisiensi tenaga kerja gizi dan waktu dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan. Satu tenaga
kerja gizi cukup digunakan untuk operasional computer yangsebelumnya 2 tenaga kerja gizi untuk perhitungan secara
manual. Waktu yang diperlukan untuk perhitungan bahan makanan sebelum dan sesudah menerapkan sistem informasi
berbasis komputer berbeda nyata dengan rata-rata adalah 3,5 jam dan 1,6 jam(p<0,05).
Kesimpulan: Pengembangan sistem informasi berbasis komputer akan meningkatkan efisiensi tenaga kerja gizi dan
waktu dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan pada penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSMM.

KATA KUNCI: sistem Informasi, komputer, efisiensi tenaga kerja gizi dan waktu, perhitungan kebutuhan bahan
makanan

1
Politeknik Kesehatan Malang, Jl. Besar Ijen 77C Malang, Jawa Timur, email: hasanaroni@yahoo.co.id
2
Minat Utama Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Program Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran UGM, Jl. Farmako,
Sekip Utara, Yogyakarta 55281, email: anisfuad@ugm.ac.id
Pengembangan sistem informasi berbasis komputer untuk efisiensi penyelenggaraan makanan 23

PENDAHULUAN manajemen pelayanan makanan. Meriwati dan Haksama(5)


dalam penelitiannya melaporkan bahwa perencanaan
Memasuki era globalisasi yang ditandai dengan kebutuhan bahan makanan merupakan salah satu langkah
adanya persaingan pada berbagai aspek, diperlukan penting dalam upaya pengendalian biaya makan pasien.
sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas tinggi agar Ketepatan dalam memperkirakan kebutuhan bahan
mampu bersaing dengan negara lain. Kesehatan dan makanan sangat membantu terlaksananya pengadaan
gizi merupakan faktor penting karena secara langsung makanan yang lancar dan baik.
berpengaruh terhadap kualitas SDM di suatu negara Instalasi Gizi Rumah Sakit Militer Malang (RSMM)
yang digambarkan melalui pertumbuhan ekonomi, umur mempunyai 5 ahli gizi dalam menjalankan kegiatan gizi
harapan hidup, dan tingkat pendidikan.Tingkat pendidikan rumah sakit, yaitu 2 orang di bagian poli gizi (rawat jalan)
yang tinggi hanya dapat dicapai oleh orang yang sehat serta rawat inap, 1 orang di bagian produksi, 2 orang
dan berstatus gizi baik. Oleh karena itu, diperlukan upaya di bagian perencanaan dan administrasi gizi. Kegiatan
perbaikan gizi dalam keluarga maupun pelayanan gizi perencanaan kebutuhan bahan makanan di instalasi gizi
pada individu dan populasidi institusi pelayanan kesehatan dalam menetapkan kebutuhan bahan makanan masih
seperti rumah sakit (1). menggunakan penghitungan secara manual. Berdasarkan
Pelayanan gizi merupakan bagian integral dari pengamatan, komputer yang tersedia sebanyak 1 unit
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang saling menunjang namun belum dimanfaatkan dengan maksimal untuk
dan tidak dapat dipisahkan dengan pelayanan lain. proses perhitungan kebutuhan bahan makanan. Siklus
Pelayanan gizi yang bermutu di rumah sakit akan menu yang digunakan adalah siklus menu 10 hari.Kegiatan
membantu mempercepat proses penyembuhan pasien, rutin perencanaan kebutuhan bahan makanan memerlukan
yang berarti pula memperpendek lama hari rawat sehingga tenaga setiap hari sebanyak 2 orang ahli gizi.Kegiatan ini
dapat menghemat biaya pengobatan. Hal ini sejalan dilakukan mulai pukul 07.30-11.00 WIB. Dengan jumlah
dengan perkembangan iptek (ilmu pengetahuan dan pasien rata-rata perhari 130 orang, proses perencanaan
teknologi) di bidang kesehatan, salah satunya adalah telah penetapan kebutuhan bahan makanan secara manual
berkembang terapi gizi medis yang merupakan kesatuan memerlukan waktu sekitar 3,5 jam perhari.
dari terapi medis, asuhan keperawatan, dan asuhan gizi Berdasarkan latar belakang tersebut, penelitian ini
(1). bertujuan mengembangkan sistem informasi berbasis
Kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah sakit terdiri komputer untuk meningkatkan efisiensi waktu dan tenaga
dari asuhan gizi pasien rawat jalan, asuhan gizi pasien kerja dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan pada
rawat inap, penyelenggaraan makanan, serta penelitian penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSMM.
dan pengembangan gizi. Di dalam mekanisme kerja
penyelenggaraan makanan, terdapat proses perhitungan
kebutuhan bahan makanan yang digunakan untuk BAHAN DAN METODE
menyusun kebutuhan bahan makanan yang diperlukan Penelitian ini merupakan penelitian quasi
untuk pengadaan bahan makanan (1). experimental (before-after) tanpa kelompok kontrol untuk
Dalam proses perhitungan kebutuhan bahan mengetahui perbedaan durasi waktu yang digunakan
makanan, diperlukan data serta informasi untuk dapat dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan sebelum
diproses lebih lanjut sampai menghasilkan kebutuhan dan sesudah mengembangkan sistem informasi berbasis
bahan makanan yang diperlukan untuk pengadaan komputer pada penyelenggaraan makanan di RSMM.
bahan makanan. Perkembangan iptek pada era Subjek penelitian adalah ahli gizi yang bertugas
globalisasi yang begitu pesat, terutama perkembangan di bagian perencanaan pada RSMM sebanyak2 orang.
komunikasi dan jaringan komputer menyebabkan Pengambilan data dilakukan sebelum dan sesudah
arus informasi dapat mengalir dengan cepat. Semua pengembangan sistem informasi berbasis komputer
perkembangan tersebut makin membuat informasi dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan pada
menjadi sumber daya yang sangat berharga dan perlu penyelenggaraan makanan di RSMM.
dikelola dengan cermat (2). Data sebelum dan sesudah penerapan sistem
Guley dan Stinson (3) melaporkan bahwa keuntungan informasi berbasis komputer berupa durasi waktu
dari penggunaan algoritma dalam komputer pada dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan uji
pelayanan makan di Rumah Sakit Syracuse, New York statistik parametrik T-test untuk mengetahui perbedaan
dapat meminimalkan waktu antara menyediakan bahan dalam perhitungan kebutuhan bahan makanan sebelum
makanan sampai penyajian pada konsumen.Sejalan dan sesudah mengembangkan sistem informasi berbasis
dengan penelitian di atas, Golzynski dan Cash(4)juga komputer pada penyelenggaraan makanan di RSMM.
menyatakan bahwa formula matematika pada teknologi Seluruh teknis pengolahan data dikerjakan dan dianalisis
informasi berbasis komputer dapat memudahkan dengan bantuan komputer.
24 Hasan Aroni, Hari Kusnanto, Anis Fuad

HASIL DAN BAHASAN Informasi merupakan hasil dari pengolahan data


dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
Sistem informasi di instalasi gizi
bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-
Sistem informasi yang digunakan di Instalasi kejadian yangnyata yang digunakan untuk pengambilan
Gizi RSMM adalah konvensional (manual), mulai dari keputusan (8). Pada dasarnya, orang dapat membangun
perhitungan kebutuhan bahan makanan sampai dengan suatu sistem informasi tanpa komputer, tetapi kemampuan
pemesanan. Hal ini dipengaruhi oleh tidak tersedianya computer membuat suatu sistem informasi terwujud lebih
software aplikasi penggunaan komputer yang masih efisien(9). Pengelolaan data tak selamanya harus dengan
rendah (hanya untuk ketik surat). Dengan demikian, tenaga komputer, bisa juga secara manual, walaupun lebih lama
yang diperlukan menjadi lebih dari satu orang dan waktu dan sulit (10).
pengerjaan menjadi lebih lama. Menurut Setiawan (6),
komputer dapat digunakan manusia untuk memproses Penyelenggaraan makanan di RSMM
pemecahan masalah. Langkah-langkah perhitungan Penyelenggaraan makanan rumah sakit adalah suatu
kebutuhan bahan makanan sampai pada pemesanan di rangkaian kegiatan mulai dari perencanaan menu sampai
RSMM dapat dilihat pada Gambar 1. dengan pendistribusian makanan kepada konsumen,
Informasi mengenai jumlah pasien, macam diet, dan dalam rangka pencapaian status kesehatan yang optimal
perhitungan kebutuhan bahan makanan (perencanaan melalui pemberian diet yang tepat. Dalam hal ini termasuk
bahan makanan) termasuk pemesanan seringkali kegiatan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi (1).
kurang tepat dan akurat karena kesalahan penulisan Penyelenggaraan makanan di RSMM bertujuan untuk
dan perhitungan. Hal ini menyebabkan keputusan yang mendukung dan mempercepat kesembuhan pasien. Hal ini
diambil dalam pemesanan bahan makanan menjadi dibuktikan dengan adanya pembedaan menu untuk jenis diet
kurang lancar. Perencanaan kebutuhan bahan makanan yang berbeda. Namun belum semua jenis diet memiliki menu
merupakan salah satu langkah penting dalam upaya tersendiri. Jenis diet yang ada adalah diet DM (diabetes
pengendalian biaya makan pasien (5). Ketepatan dalam mellitus), hati, RG (rendah garam), RP (rendah protein),
memperkirakan kebutuhan bahan makanan sangat RKol (rendah kolesterol), dan TETP (tinggi energi tinggi
membantu terlaksananya pengadaan makanan yang protein). Hal ini disebabkan oleh jenis diet yang paling sering
lancar dan baik. Peralatan komputer menyediakan ada adalah seperti diet DM, hati, RG, RP, RKol, dan TETP,
kecerdasan untuk membantu membuat keputusan untuk sehingga jika ada jenis diet yang lain maka sifatnya temporer
kemajuan dari jasa dan teknologi informasi (7). dan akan dibuatkan saat itu juga.

Passien ruang rawat inap dietnnya ditulis pada bon peme


esanan makan nan
ap-tiap ruang rawat berdas
pasien di tia sarkan buku d
diet ruangan

Padaa bagian pereencanaan gizi, bon makanan direkap be erdasarkan sttatus


pasien (dinas, askes, swasta).. Rekapitulasii pasien diura
aikan sesuai kelas
k
perawa
atan dan macam diet

Hasil dari rek


kapan dapat ddiketahui jumllah pasien yaang mendapatt
ma
akanan biasa, lunak, saringg, makanan le ewat pipa (ML
LP), diet khus
sus,
tinggi enerrgi tinggi prote
ein (TETP)

Siklus menu sehari yang digunakan untuk keesokan harinya ditulis pada
p
mbar menu se
lem ehari dilengka
api pedoman menu dan staandar porsi yaang
digunakan

Me
embuat daftarr pemesanan bahan makan nan (rangkap p 2) setiap sta
atus
pa
asien berdasa
arkan jumlah pasien, jenis diet dan stan
ndar menu yang
digunaka an, termasuk
k pedoman me enu dan stand dar porsi

Le
embar pemessanan bahan makanan harian direkap u ulang ke dalam
pem
mesanan bahaan makanan bbulanan (1 bu
ulan). Setelah berjalan setiap 1
butuhan bahan makanan ditotal
bulan, jumlah keb

Gambar 1. Langkah-langkah perhitungan kebutuhan bahan makanan sampai


pada pemesanan di Rumah Sakit Militer Malang
Pengembangan sistem informasi berbasis komputer untuk efisiensi penyelenggaraan makanan 25

Penyelenggaraan makanan di RSMM dimulai dari tentang cara bagian perencanaan instalasi gizi menangani
perencanaan menu, perhitungan kebutuhan bahan makanan, operasi-operasinya, formulir yang digunakan, cara
pemesanan dan pembelian bahan makanan, penerimaan, mengisinya serta hal yang dilaporkan.
penyimpanan dan penyaluran bahan makanan, persiapan Melalui proses pengidentifikasian, kebutuhan
bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan distribusi organisasi yaitu pentingnya komputerisasi dalam instalasi
makanan ke pasien. Semua kegiatan mulai dari perhitungan gizi khususnya bagian perencanaan untuk memanfaatkan
kebutuhan bahan makanan sampai ke pemesanan di lakukan komputer guna mempercepat proses perhitungan
secara manual. Pelaksanaan penyelenggaraan makanan kebutuhan bahan makanan, maka dikembangkan suatu
rumah sakit harus dipandang sebagai program yang utuh, prototype software aplikasi dengan mengggunakan dasar
yang harus dikelola secara profesional.Pengelolaan makanan microsoft excel 2003 dan visual basic for application (VBA).
itu sendiri sebenarnya berfungsi sebagai sistem yang terpadu Untuk selanjutnya,software aplikasi ini disebut dengan
dan terintegrasi dengan subsistemnya, yaitu perencanaan PKBM (perhitungan kebutuhan bahan makanan).Tahapan
menu, taksiran kebutuhan bahan makanan, pengadaan pengembangan sistem informasi berbasis komputer dapat
bahan makanan, penerimaan dan penyimpanan, persiapan dilihat pada Gambar 2.
dan perlengkapan, tenaga yang tepat dan pengawasan harga Pengembangan sistem informasi yang direalisasikan
makanan (11). dengan bantuan komputer berguna dalam peningkatan
kinerja suatu organisasi untuk perbaikan prosedur-
Pengembangan sistem informasi berbasis komputer prosedur dan metode yang lebih baik. Informasi dapat
Pengembangan sistem informasi yang dilakukan di berguna jika didukung oleh tiga pilar, antara lain: tepat
bagian perencanaan pada instalasi gizi melalui beberapa pada orangnya atau relevan, tepat waktu, dan tepat
tahapan dalam pembuatannya.Pengembangan sistem nilainya atau akurat. Hasil yang tidak didukung oleh ketiga
informasi yang direalisasikan dengan bantuan komputer pilar ini tidak dapat dikatakan sebagai informasi yang
(computerized information system) melalui suatu tahapan tidak berguna (12). Suatu sistem informasi dapat berupa
yang disebut dengan sistem analisis dan desain. kombinasi yang terorganisir dari orang, perangkat keras,
Sebelum sistem dapat didesain untuk memperoleh data, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data
menghasilkan laporan-laporan, terlebih dahulu diketahui yang terkumpul, transformasi, dan memberikan informasi
pada suatu organisasi (13).

Mengammati dan mena


anyakan langkah demi langkah proses perhitungan kebutuhan
k
bahan ma
akanan yang dilakukan secara manual, termasuk forrm-form yang digunakan
orkan
dan yang dilapo

Mengemb bangkan siste


em informasi berbasis kommputer dengann merancang basis data,
form input data, menggunakan progrram aplikasi Microsoft
M Officce Excel 2003 dan Visual
Ba
asic for Application

Membu uat tampilan antar


a muka de
engan bantuaan Visual Basic for Application serta
Configu gs agar mene
uration Setting empel pada program
p file pa
ada drive aktif dengan
mengggunakan Insta
al Creator

Bersama dengan
d ahli giizi bagian perrencanaan, mengevaluasi
m sistem inform
masi berbasis
komputerr berupa softw
ware aplikasi P PKBM untuk proses perhittungan kebutuuhan bahan
makanan

Melakukan uji coba so


oftware aplika
asi bersama dengan
d ahli gizi bagian perencanaan

Mem
mperbaiki keku
urangan softw
ware aplikasi PKBM

Menggunakan software ap
plikasi PKBM dalam kegiattan operasion
nal

Gambar 2. Tahapan pengembangan sistem informasi berbasis komputer


26 Hasan Aroni, Hari Kusnanto, Anis Fuad

Pengembangan sistem informasi dengan bantuan yang direkomendasikan dokter, begitu pula untuk TETP
komputer berupa software aplikasi PKBM menggunakan yang diberikan adalah sebanyak 2.500 kalori. Hal ini
metode ini perlu dikembangkan karena Instalansi Gizi merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh rumah sakit.
RSMM selama ini melakukan perhitungan kebutuhan Penggunaan Microsoft Office Excel sebagai dasar
bahan makanan secara konvensional. Metode prototype pembuatan software aplikasi PKBM memiliki beberapa
cocok digunakan sebagai metode pengembangan kelebihan antara lain pengoperasiannya yang relatif
sistem informasi manajemen (SIM) bagi organisasi yang mudah dan fleksibel, namun juga memiliki kelemahan yaitu
mempunyai sistem yang inovatif, misalnya organisasi adanya kemungkinan salah meletakkan entri ke kolom
yang sudah lama menggunakan sistem manajemen yang yang tidak tepat yang akan berakibat kesalahan dalam
konvensional akan mencoba menerapkan manajemen hasil, sehingga diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam
metode baru (2). mengentri data.
Dengan tersedianya software aplikasi PKBM,
pemesanan untuk pembelian bahan makanan, sistem Efisiensi waktu dan tenaga
peramalan/taksiran telah tersedia dan daftar bahan Dengan menggunakan software aplikasi PKBM
makanan sudah tersedia. Hal ini sesuai dengan penelitian dalam operasional perhitungan kebutuhan bahan
yang menyatakan bahwa pemesanan untuk pembelian makanan, tenaga gizi yang semula dua orang dalam
bahan makanan, peramalan/taksiran dan daftar bahan perencanaan, berkurang menjadi satu orang saja sebagai
makanan sudah tersedia (14), sehingga proses tersebut operator dalam menjalankan program, sedangkan waktu
dapat dilakukan dengan menggunakan komputer.Cara yang diperlukan dalam proses perhitungan kebutuhan
kerja software aplikasi PKBM dapat dilihat pada Gambar bahan makanan di RSMM sebelum menggunakan
3-8. menggunakan software aplikasi PKBM rata-rata adalah
Untuk pasien DM, yang dibedakan adalah jenis 210 menit atau 3,5 jam dan setelah menggunakan software
sayur, buah, dan snack yang diberikan, sedangkan untuk aplikasi PKBM rata-rata adalah 96 menit atau 1,6 jam,
jumlah nasi mengikuti standar makanan biasa, dikurangi jadi selisih waktu yang digunakan adalah 114 menit atau
dan ditambahkan yang disesuaikan dengan jenis diet DM

Meng
gisi tanggal se
esuai dengan
n tanggal yang
g berlaku harii yang bersan
ngkutan

Entri data
d kekuatan
n pasien sesu
uai dengan ke
ekuatan pasie
en yang dipero
oleh dari
Pelaya
anan Medik (Y
YanMed)

Merekap
p jumlah pasie
en dinas, swa
asta, askes, da
an gakin berd
dasarkan jumlah dietnya

Jumlah produksi
p hari ini secara oto
omatis berdas sarkan jumlah h pasien dina
as, swasta,
askes da
an gakin berupa jumlah na asi, tim, buburr, tim saring, lauk cincang jumlah
j diet
yang adaa serta kebutuuhan beras

Jumlah bahan
b makannan yang dipeerlukan secara
a otomatis pa
ada hari itu un
ntuk pasien
dinas, swa
asta, askes da
an gakin berd
dasarkan pada menu yang g digunakan serta
s standar
porsinya da
an masing-ma asing dietnya
a

Jumlah pesanan bahan makanan harian secara


a otomatis

Jumlah pe
esanan bahan
n makanan ha
arian secara otomatis
o terca
antum ke dalam rekapan
baha
an makanan bulanan
b

Gambar 3. Cara kerja software aplikasi perhitungan kebutuhan bahan makanan (PKBM)
Pengembangan sistem informasi berbasis komputer untuk efisiensi penyelenggaraan makanan 27

1,9 jam. Hasil pengamatan durasi waktu sebelum dan Di samping itu, tenaga yang ada dapat lebih
sesudah menggunakan software aplikasi PKBM seperti difungsikan untuk kegiatan lain yang diperlukan, yaitu
terlihat pada Gambar 9. sebelumnya perhitungan kebutuhan bahan makanan
Sebelum menggunakan software aplikasi PKBM, memerlukan 2 orang tenaga perencana gizi, maka setelah
waktu yang dipakai untuk menyelesaikan perhitungan tersedianya software aplikasi PKBM ini, tenaga yang
kebutuhan bahan makanan rata-rata adalah 210 menit diperlukan untuk perencanaan dalam hal perhitungan
atau 3,5 jam, setelah menggunakan software aplikasi kebutuhan bahan makanan menjadi 1 orang saja.
PKBM maka waktu yang dipakai untuk menyelesaikan Dalam sistem informasi yang berbasis komputer, hanya
perhitungan kebutuhan bahan makanan menurun menjadi memerlukan seorang operator saja untuk menjalankannya,
rata-rata96 menit atau 1,6 jam. Hal ini sesuai dengan sehingga personal-personal yang lain yang sebelumnya
penelitian yang menyatakan bahwa digunakannya terlibat dalam proses secara manual bisa difungsikan dan
komputer dalam sebuah sistem informasi memiliki didayagunakan untuk tugas-tugas yang lain yang tentunya
keunggulan yaitu proses pengolahan yang cepat (9). lebih perlu, namun demikian terdapat kemungkinan adanya

Gambar 4.Tampilan muka software aplikasi perhitungan kebutuhan bahan makanan


(PKBM)

Gambar 5.Tampilan entri data kekuatan pasien pada software aplikasi perhitungan
kebutuhan bahan makanan (PKBM)
28 Hasan Aroni, Hari Kusnanto, Anis Fuad

faktor yang dapat mempengaruhi perubahan tersebut sebelum dan sesudah menggunakan sistem informasi
yaitu jumlah komputer yang tersedia hanya satu unit. Hal berbasis komputer (software aplikasi PKBM) pada
ini sesuai dengan penelitian yang menyatakan bahwa penyelenggaraan makanan di RSMM, dengan tingkat
perubahan yang terjadi karena adanya interaksi sosial kepercayaan 95% di dapatkan nilai p<0,05. Hal ini berarti
yang komplek sebagai cerminan dari pengguna sistem terdapat perbedaan sebelum dan sesudah menerapkan
(15). sistem informasi berbasis komputer pada penyelenggaraan
makanan di RSMM.
Analisis perubahan durasi waktu yang diperlukan Pada penelitian ini, terdapat perbedaan durasi waktu
sebelum dan sesudah menggunakan software aplikasi yang digunakan sebelum dan sesudah menggunakan
PKBM software aplikasi PKBM.Dengan penggunaan software
Hasil analisis dengan menggunakan bantuan tersebut,waktu yang dperlukan menjadi lebih singkat.
komputer mengenai perubahan durasi waktu yang Digunakannya komputer dalam sebuah sistem informasi
diperlukan untuk perhitungan kebutuhan bahan makanan menjadikan proses pengolahan berlangsung cepat(9).

Gambar 6. Tampilan entri data rekapitulasi perhitungan pasien dinas

Gambar 7. Tampilan jumlah produksi pada software aplikasi perhitungan kebutuhan


bahan makanan(PKBM)
Pengembangan sistem informasi berbasis komputer untuk efisiensi penyelenggaraan makanan 29

Gambar 8. Tampilan jumlah bahan makanan yang diperlukan pada software aplikasi
perhitungan kebutuhan bahan makanan (PKBM)

SEB
BELUM R1 SEBELUM R2 SESUDAH R1 SESUDAH R2

Gambar 9. Hasil pengamatan durasi waktu sebelum dan sesudah


menggunakan software aplikasi perhitungan kebutuhan bahan
makanan (PKBM)

Keuntungan dari penggunaan algoritma dalam software aplikasi PKBM yang bermanfaat dalam efisiensi
komputer pada pelayanan makan di Rumah Sakit waktu, tenaga gizi, dan penyediaan data elektronik
Syracuse, New York dapat meminimalkan waktu antara sehingga mampu meningkatkan pelayanan pasien. Untuk
menyediakan bahan makanan sampai penyajian pada dapat menunjang keberhasilan pengembangan sistem
konsumen. Sejalan dengan penelitian di atas, formula informasi berbasis komputer pada penyelenggaraan
matematika pada teknologi informasi berbasis komputer makanan di RSMM diperlukan adanya peningkatan
pada manajemen pelayanan makanan menjadikannya ketrampilan pegawai bagian gizi dalam hal komputer
mudah (4). Ketepatan dalam memperkirakan kebutuhan aplikasi melalui kursus atau pelatihan.
bahan makanan sangat membantu terlaksananya Analisis lebih lanjut terhadap peningkatan asuhan
pengadaan makanan yang lancar dan baik(5). gizi sebagai dampak dari efisiensi penggunaan software
aplikasi PKBM juga perlu dilakukan dan dikaji lebih dalam.
Selain itu, dengan tersedianya software aplikasi PKBM,
KESIMPULAN DAN SARAN
maka tidak harus ahli gizi yang melakukan perhitungan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan kebutuhan bahan makanan tersebut, sehingga ahli gizi
bahwa pengembangan sistem informasi berbasis komputer yang ada dapat lebih dioptimalkan untuk kegiatan asuhan
pada penyelenggaraan makanan di RSMM menghasilkan gizi.
30 Hasan Aroni, Hari Kusnanto, Anis Fuad

RUJUKAN Ind1998;35(1-2):141-144[Accessed 26 Mei 2007].


Available from: http://www.sciencedirect.com.
1. Departemen Kesehatan RI. Pedoman pelayanan 8. Irmansyah F. Pengantar database. 2003 [diakses 6
gizi rumah sakit. Jakarta: Direktorat Jenderal Bina Desember 2007]. [Internet]. Tersedia dalam:http://
Kesehatan Masyarakat; 2003. www.IlmuKomputer.com.
2. Nugroho E. Rekayasa sistem informasi manajemen. 9. Wahyono T. Sistem informasi (konsep dasar, analisis
[Tesis]. Yogyakarta: UGM; 2008. desain dan implementasi). Yogyakarta: Graha Ilmu;
3. Guley HM, Stinson JP. Shceduling and resource 2004.
allocation in a food service system [Abstract]. J Oper 10. Sabarguna HBS.Sistem informasi manajemen rumah
Manag1984; 4(2): 129 - 44. sakit. DIY: Konsorsium Rumah Sakit Islam Jateng;
4. Golzynski DL, Cash SH. Food service management 2005.
formulas made easy: a self-instructional individualized 11. Mukrie NA, dkk. Manajemen pelayanan gizi institusi
unit for undergraduate dietetic students [Abstract]. J dasar. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Am Diet Assoc 1997; 97(9);Suppl:1. Indonesia; 1990.
5. Meriwati, Haksama S. Perencanaan dan persepsi 12. Jogiyanto HM. Sistem teknologi informasi. Yogyakarta:
pasien pada kegiatan pengadaan makanan pasien Andi; 2005.
rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. M. Yunus 13. O’Brien JA. Introduction to information system.New
Bengkulu. The Indonesian Journal of Public Health York: McGraw-Hill Irwin; 2005.
2006; 1(3): 73-100. 14. Sullivan CF. Management of medical foodservice.
6. Setiawan A. Pengantar sistem komputer. Bandung: Second Edition. New York: Van Nostrand Reinhold;
Informatika; 2004. 1990.
7. Sundarajan S, Srinivasan G, Staehle O, Zimmers 15. Anderson JG, Aydin CE, Jay SJ. Evaluating health
EWJr. Application of a decision support syatem for care information system. London: Sage Publications;
operational decisions. Pergamon [Internet], J Comput 1994.

You might also like