Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 16

e-ISSN: 2722 – 290X

Vol. 1 No. 2 (November 2020), Page: 123 – 138

Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi


Pada Industri Penjualan Otomotif Dengan Pendekatan
Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil
Indonesia)
Andy Achmad Hendharsetiawan 1,*

* Korespondensi: e-mail: [email protected]

1
Program Studi Informatika; Universitas Bhayangkara Abstract
Jakarta Raya; Jl. Raya Perjuangan Bekasi Utara, Kota
Bekasi, Jawa Barat 17121; tlp (021) 88955882; fax (021) Automotive sales industries and businesses are
88955871; e-mail: [email protected] businesses that have a great contribution to economic
growth in the country. Competition in the automotive
Submitted: 9 Oktober 2020 sales business is also getting higher so it requires the
Revised: 30 Oktober 2020 need for the right business strategy to survive and grow.
Accepted: 13 November 2020 Most of these automotive businesses have utilized
Published: 30 November 2020 Information Technology (IT) to support their operations.
However, the capability in planning, managing and
implementing Information Systems and Information
Technology (SI/IT) that is linked to the company's
business strategy has not been fully implemented.
Therefore, Strategic Planning of Information Systems is
currently one of the keys in achieving the company's
goals that must be aligned with the business strategy set
by the company. The role of SI/IT should not only be an
operational automation tool but more than that as an
organizational key enabler. The study was conducted
for modeling SI/IT strategy plan based on Hyundai's
business strategy using Ward & Peppard methodology,
analysis with SWOT, Value Chain, Five Force which
then mapped into Critical Succes Factor to obtain
possible SI/IT strategies.

Keywords: Strategic Planning, Balanced Scorecard,


Automotive Industry

Abstrak

Industri dan bisnis penjualan otomotif merupakan bisnis


yang memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan
ekonomi di negeri ini. Persaingan pada bisnis penjualan
otomotif juga makin tinggi sehingga membutuhkan
kebutuhan strategi bisnis yang tepat untuk bertahan dan
tumbuh berkembang. Sebagian besar bisnis otomotif ini
telah memanfaatkan Teknologi Informasi (TI) untuk
menunjang operasionalnya. Namun kemampuan dalam
perencanaan, pengelolaan serta implementasi Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi (SI/TI) yang
dihubungkan dengan strategi bisnis perusahaan masih
belum diterapkan sepenuhnya. Untuk itu Perencanaan
Strategis Sistem Informasi saat ini merupakan salah
satu kunci dalam pencapaian sasaran perusahaan yang
harus diselaraskan dengan strategi bisnis yang
ditetapkan oleh perusahaan. Peranan SI/TI yang ada
sebaiknya tidak hanya sebagai alat otomasi operasional
namun lebih dari itu sebagai key enabler organisasi.
Kajian yang dilakukan untuk pemodelan rencana strategi
SI/TI berdasar strategi bisnis Hyundai dengan
menggunakan metodologi Ward & Peppard, analisis
dengan SWOT, Value Chain, Five Force yang kemudian
dipetakan ke dalam Critical Succes Factor untuk
mendapatkan strategi-strategi SI/TI yang
memungkinkan.

Available Online at http://ejurnal.ubharajaya.ac.id/index.php/JSRCS

123
Andy Achmad Hendharsetiawan

Kata kunci: Perencanaan Strategis, Balanced Scorecard, Industri Otomotif

1. Pendahuluan
Di dalam buku Strategic Planning for Information System (Ward, 2002) mengatakan,
untuk mendukung strategi bisnis sebuah perusahaan diperlukan suatu strategi Sistem Informasi
(SI) dan Teknologi Informasi (TI) (Ari Wedhasmara, 2017). PT.Hyundai Mobil Indonesia (HMI)
yang merupakan distributor utama mobil pemegang merek Hyundai di Indonesia dengan moto
pemasarannya adalah Drive Your Way. Dengan visinya adalah mengembangkan Hyundai
sebagai kendaraan pilihan masyarakat Indonesia yang memiliki nilai lebih dengan layanan
purna jual yang baik dan menjadi menjadi pemain handal bisnis otomotif di Indonesia, menuntut
Hyundai melakukan inovasi baik internal maupun eksternal sehingga mempunyai competitive
advantage dibandingkan pesaing lainnya. Salah satu competitive advantage yang perlu
dipertimbangkan di masa sekarang ini adalah kesiapan Sistem Informasi/Teknologi Informasi
(SI/TI) yang dimiliki. Peranan SI/TI yang ada sebaiknya tidak hanya sebagai alat otomasi
operasional namun harus sebagai key enabler organisasi. Untuk itu perlu adanya suatu hal
yang dilakukan Hyundai untuk menyikapi kecenderungan ini agar tidak ditinggal oleh konsumen
dan tetap dapat menyelaraskan strategi SI/TI dengan visi dan misi bisnisnya. Kajian ini akan
mencari model rencana strategis SI/TI yang sesuai dengan strategi bisnis Hyundai dengan
menggunakan metodologi Ward & Peppard dengan metode analisis adalah SWOT, Value
Chain, Five Force yang kemudian dipetakan ke dalam Critical Succes Factor untuk
mendapatkan strategi-strategi SI/TI yang memungkinkan. Selanjutnya dipetakan dalam matriks
McFarlan sebagai future portfolio Application dan dikaitkan dengan Balanced Scorecard (BSC)
(Kaplan & Norton, 2001). Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan pemodelan
perencanaan strategis sistem informasi di bidang industri penjualan otomotif yang sesuai
dengan strategi bisnisnya.

2. Metode Penelitian
Pada dasarnya, metodologi penyusunan perencanaan strategis SI/TI PT HMI terdiri dari
penganalisaan kondisi saat ini dan penganalisaan terhadap kondisi ideal (future).
Penganalisaan kondisi saat ini dilakukan untuk memperoleh informasi yang memadai mengenai
kondisi penerapan TI saat ini di PT HMI. Yang termasuk ke dalam hal ini adalah penganalisaan
terhadap aplikasi bisnis yang telah ada, infrastruktur TI, Sumber Daya Manusia (SDM)
pendukung, peraturan-peraturan internal yang ada dan terkait dengan penerapan TI.
Sedangkan untuk penganalisaan terhadap kondisi ideal dilakukan untuk menyusun kondisi atau
konsep ideal bagi PT HMI dalam penerapan TI untuk mendukung keseluruhan proses
bisnisnya. Penganalisaan difokuskan pada bagaimana TI dapat mendukung tercapainya visi
dan misi PT HMI. Konsep metodologi yang digunakan dalam perencanaan strategis SI/TI PT
HMI ini yaitu metodologi perencanaan yang mengacu pada John Ward dan Joe Peppard (Ward
and Peppard, 2002). Kemudian dilakukan analisis Value Chain untuk menghasilkan formula

124 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)


Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penjualan Otomotif
Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil Indonesia)

yang sesuai untuk industri penjualan otomotif. Sedangkan untuk mendapatkan formulasi IS/IT
digunakan tools Balanced Scorecard (BSC) (Robert S. Kaplan, 2001). Metode formulasi IS/IT
yang align dengan BSC ini untuk mengoptimalisasi perencanaan strategis IS/IT ini dengan
strategi bisnis perusahaan. Gambar 1 memperlihatkan langkah-langkah formulasi IS/IT Strategy
dengan BSC hingga mencapai IS/IT Portfolio.

Sumber: (Ward and Peppard, 2002)


Gambar 1. IS/IT Strategy Align with BSC Strategy

3. Hasil dan Pembahasan


3. 1. Analisis Value Chain
Analisis value chain digunakan untuk memetakan seluruh proses kerja pada organisasi PT HMI,
baik pada aktivitas utama maupun pada aktivitas pendukung. Analisis value chain dilakukan
untuk memetakan seluruh proses kerja yang terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori
aktivitas, yaitu aktivitas utama dan aktivitas pendukung (Firmansyah et al., 2017). Langkah awal
untuk melakukan analisis value chain adalah dengan memahami proses bisnis dalam suatu
organisasi dan keterkaitan antara unit bisnis atau departemen yang satu dengan yang lainnya
dalam mencapai tujuan organisasi. Kemudian alur informasi di setiap proses dapat dikaji agar
ketersediaan informasi dapat disediakan dengan lebih tepat, cepat dan biaya yang lebih
rendah. Hal ini memungkinkan proses pengadaan yang cepat dan tidak birokratis, analisis
penjualan produk tertentu di suatu regional secara realtime dan laporan keuangan terkontrol.
Secara singkat, value chain mendorong terjadinya re-engineering suatu organisasi sehingga
dapat beroperasi lebih optimal. Mengacu pada dokumen organisasi yang menyebutkan tugas
dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan yang dilakukan terhadap proses kerja
yang terjadi di masing-masing unit kerja, maka diagram value chain dapat terlihat seperti
gambar 2.

Copyright © 2020 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020) 125
Andy Achmad Hendharsetiawan

Sumber: Hasil Penelitian (2020)


Gambar 2. Analisis Value Chain
3.2. Aktivitas Utama (Primary Activities)
Dengan melakukan analisis value chain, maka dapat ditemukan adanya aktivitas-
aktivitas utama yang memiliki nilai (value) (Gable, 2020) yang dilakukan dalam kegiatan bisnis
PT HMI. Aktivitas-aktivitas yang termasuk dalam kategori aktivitas utama, yaitu : a. Inbound
Logistic (Penerimaan unit mobil, Penerimaan suku cadang, Penerimaan Asesoris Unit),
b.Operation (Perencanaan dan Pengendalian Distribusi, Proses Distribusi Unit Mobil, Suku
Cadang dan Asesoris Unit), c.Outbound Logistic (Penanganan dan Pengirimaan Unit Mobil,
Suku Cadang dan Asesoris), d. Sales & Marketing (Pemasaran dan Penjualan) e. Services
(Jasa Pelayanan Purna Jual dan Pemeliharaan) f.Penanganan Klaim dan Komplain.
3.3. Aktivitas Pendukung (Support Activities)
Dengan melakukan analisis value chain, maka dapat ditemukan adanya aktivitas-
aktivitas pendukung dalam kegiatan bisnis PT HMI. Aktivitas-aktivitas yang termasuk ke dalam
kategori aktivitas pendukung, yaitu Corporate Infrastructure (Sistem Informasi dan Otomasi
Proses peralatan bengkel dan Fasilitas Sipil, b. Perencanaan dan Pengendalian Keuangan, c.
Perencanaan Bisnis, d. Human Resources Management (Perencaan Organisasi dan Rencana
Kerja, Pengembangan SDM, Kompensasi (misal: Gaji, Tunjangan, Insentif, Asuransi),
Penegakan Disiplin dan Pemutusan Hubungan Kerja, e. Procurement (Pengadaan Barang dan
Jasa). Pada industry ini bidang yang menjadi faktor penentu kesuksesan dan memberikan
peningkatan performansi yang signifikan adalah inbound logistics, operation, outbound logistics,
sales and marketing dan services.
Inbound logistics yakni harus melakukan proses penerimaan mobil, suku cadang dari
PT HIM dan assesoris dari vendor lain. Operation yakni melakukan proses perencanaan dan
pengendalian distribusi, proses fistribusi unit mobil, suku cadang dan asesoris itu sendiri serta
proses penerimaan asesoris unit. Outbound logistics yakni melakukan pengelolaan dan
pengiriman unit mobil, suku cadang dan asesoris unit. Sales and marketing yakni memproses
permintaan dari konsumen dan dilanjutkan ke proses outbound logistics dan melakukan analisis

126 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)


Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penjualan Otomotif
Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil Indonesia)

penjualan untuk menentukan strategi sales berikutnya. Services yakni memproses permintaan
dari konsumen dalam hal maintenance setelah pembelian barang, Jasa pelayanan purna jual
dan pemeliharaan penanganan klaim dan komplain. Hal ini berguna untuk menjamin kepuasan
pelanggan.
3.4. Analisis SWOT (Strength & Weakness) dan Lingkungan Bisnis Eksternal
Analisis SWOT digunakan untuk melihat kekuatan dan kelemahan yang dihasilkan dari
analisis lingkungan bisnis internal dibandingkan dengan peluang dan ancaman yang dihasilkan
dari analisis lingkungan bisnis eksternal. Hasil dari analisis SWOT ini akan menghasilkan
strategi SO (Strength-Opportunity), strategi ST (Strength-Weakness), strategi WO (Weakness-
Opportunity), dan strategi WT (Weakness-Threat) (AW et al., 2019). Keempat strategi inilah
yang akan dijadikan sebagai strategi bisnis dan menjadi acuan bagi penentuan Critical Success
Factor yang akan berguna untuk memetakan kebutuhan sistem informasi di PT HMI.
Berdasarkan analisa SWOT yang telah dilakukan menghasilkan strategi-strategi bisnis,
yang kemudian dikelompokkan ke dalam perspektif BSC (Kaplan, 2005) sebagai berikut:
a. Perspektif Financial (Keuangan)
SB1. Meningkatkan penjualan dengan menambah segmen pasar baru.
SB2. Meningkatkan kinerja keuangan dengan peningkatan penjualan.
SB3. Memangkas biaya produksi dan biaya distribusi dengan memanfaatkan teknologi
informasi seoptimal mungkin.
b. Perspektif Customer (Pelanggan)
SB4. Mengembangkan program Social Community untuk meningkatkan image
perusahaan dan mendidik masyarakat tentang produk Hyundai dengan melalui
kegiatan sosial.
SB5. Meningkatkan kepuasan konsumen dengan meningkatkan nilai dan pelayanan yang
diterima konsumen.
SB6. Mengembangkan hubungan dengan konsumen untuk meningkatkan loyalitas produk.
c. Perspektif Internal Business Process
SB7. Mendata aset dan peningkatan penggunaan.
SB8. Menggencarkan promosi di internet dan berbagai media lainnya.
SB9. Meningkatkan pola kerja efektif untuk meningkatkan efisiensi perusahaan sehingga
mampu menghasilkan penjualan produk.
SB10. Meningkatkan kolaborasi untuk meningkatkan peningkatan penjualan.
SB11. Peningkatan integrasi antar bagian untuk meningkatkan produktivitas perusahaan.
SB12. Meningkatkan akses informasi strategis.
SB13. Perbaikan proses pemesanan unit, meningkatkan kualitas dan meningkatkan
ketepatan waktu pemesanan.
SB14. Meningkatkan kualitas produk sehingga memberikan produk irit bahan bakar, ramah
lingkungan dan memenuhi standar emisi gas buang.

Copyright © 2020 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020) 127
Andy Achmad Hendharsetiawan

SB15. Mengembangkan kemampuan menyediakan informasi strategis berhubungan


dengan konsumen, dan pasar.
d. Perspektif Learning & Innovation (Pembelajaran dan Inovasi)
SB16. Pengembangan riset pasar untuk mengembangkan pasar baru dengan differensiasi
produk yang berbeda dengan merk lain.
SB17. Pengembangan kompetensi karyawan untuk bersaing secara global.
SB18. Pengembangan produk baru berorientasi kepada konsumen.
SB19. Pengembangan investasi untuk pengembangan produk baru sesuai dengan
teknologi terbaru (inovasi).
3.5. Pemetaan Strategi Bisnis (Strategy Map) BSC
Strategi bisnis dipetakan ke dalam strategy map dengan menggunakan tools BSS (Hu
et al., 2017) untuk melihat keterkaitan antara strategi bisnis yang satu dengan yang lainnya
dalam mencapai visi, misi dan tujuan organisasi.
Tabel 2. Identifikasi Pola Solusi dan Kebutuhan Sistem Informasi dengan CSF dan perspektif
Balanced Scorecard (BSC)
No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen
Factor Informasi yang
membutuhka
n

PERSPEKTIF FINANCIAL

SB1. Meningkatkan Pengembangan 1. Penyediaan Sales &


Business
penjualan dengan segmen pasar baru aplikasi analisa Operasional
Intelligence
menambah segmen konsumen dan Marketing &
pasar baru pasar CR After Sales
2. Aplikasi M
pemasaran
online
Peningkatan jaringan Dealer Sales &
Penyediaan sistem
pemasaran, service Network Operasional
pesanan online
dan sparepart System Marketing &
kendaraan, sparepart
After Sales
sehingga
memudahkan
pemesanan di seluruh
Indonesia
Variasi segmen Sales &
Aplikasi analisa SI Marketing
bertambah Operasional
segmen pasar dan Research &
Marketing &
pangsa pasar analysis
After Sales

SB2. Meningkatkan Peningkatan media Penyediaan informasi Corporate


Company
kinerja keuangan promosi untuk produk dan
website
dengan peningkatan meningkatkan perusahaan
penjualan pemahaman
konsumen terhadap
produk
Pengembangan 1. Penyediaan CRM Sales &
produk yang aplikasi untuk Business Operasional
memenuhi permintaan mendata Intelligence Marketing &
konsumen preferensi After Sales
produk menurut
konsumen
2. Penyediaan

128 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)


Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penjualan Otomotif
Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil Indonesia)

No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen


Factor Informasi yang
membutuhka
n
database
konsumen
3. Penyediaan
fasilitas analisa
data untuk
pengambilan
keputusan
Peningkatan jaringan 1. Penyediaan Dealer -Sales &
pemasaran PT.HMI aplikasi untuk Network Operasional
berhubungan System -Marketing &
dengan dealer After Sales
dan konsumen Finance
secara online
2. Aplikasi
kolaborasi
dengan jaringan
pemasaran lain
Peningkatan promosi 1. Aplikasi online SI SMS -Sales &
produk untuk untuk promosi Promotion Operasional
meningkatkan volume produk -Marketing &
penjualan 2. Penyediaan After Sales
mobile
promotion
dengan
kerjasama
dengan
operator
telekomunikasi
3. Aplikasi
pembelian
online
Mempermudah alur 1. Penyediaan SI Workflow General affairs
informasi dalam aplikasi flow MS
prosedur pemesanan management. SI Document
2. Aplikasi MS
manajemen
dokumen
SB3. Memangkas biaya Pengembangan Penyediaan aplikasi -Email system General Affair
produksi dan biaya budaya perusahaan online internal untuk
distribusi dengan untuk peningkatan mensosialisasikan -Web Intranet
memanfaatkan efisiensi. program
teknologi informasi
seoptimal mungkin

PERSPEKTIF CUSTOMER
SB4
Mengembangkan Peningkatan peran -
- -
program Social perusahaan dalam
Com-munity untuk meningkatkan taraf
meningkatkan image hidup masyarakat
peru-sahaan me-
lalui kegiatan sosial
SB5 Meningkatkan Peningkatan riset 1. Aplikasi analisa Business Sales &
Kepuasan pasar untuk data konsumen, Intelligence Operasional
Konsumen dengan mengetahui preferensi pola pembelian, Marketing &
meningkatkan nilai konsumen segmen pasar CRM After Sales
dan pelayanan 2. Penyediaan
yang diterima aplikasi untuk
konsumen pengumpulan

Copyright © 2020 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020) 129
Andy Achmad Hendharsetiawan

No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen


Factor Informasi yang
membutuhka
n
data konsumen
dan
pemeliharaan
hubungan
dengan
konsumen
Peningkatan layanan 1. Penyediaan Business Sales &
yang diberikan aplikasi analisa Intelligence Operasional
konsumen data konsumen,
pola pembelian, CRM Marketing &
preferensi produk After Sales
dan service
2. Aplikasi untuk
meningkatkan
hubungan
dengan
konsumen,
memberikan
pelayanan
mengenai
pertanyaan dan
keluhan
Mempermudah dan 1. Aplikasi Sales &
mempercepat delivery pemesanan Dealer Operasional
online Network Marketing &
2. Apikasi untuk System After Sales
memantau status
pengiriman
kendaraan
Peningkatan Jaringan 1. Penyediaan Dealer Sales &
pemasaran, service sistem Network Operasional
dan sparepart pemesanan System Marketing &
online After Sales
kendaraan,
sparepart
sehingga
memudahkan
pemesanan di
seluruh
Indonesia
2. Penyediaan
aplikasi untuk
pengajuan
program promosi
secara online
Peningkatan customer 1. Penyediaan SI Helpdesk Sales &
satisfaction index aplikasi untuk System Operasional
menampung SI Knowledge Marketing &
keluhan Management After Sales
konsumen
2. Peningkatan
aplikasi untuk
menyediakan
solusi bagi
keluhan
konsumen
Meningkatkan 1. Penyediaan Meningkatkan
SI dealer
kemudahan aplikasi kemudahan
Network
pemesanan pemesanan pemesanan

130 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)


Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penjualan Otomotif
Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil Indonesia)

No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen


Factor Informasi yang
membutuhka
n
kendaraan kendaraan System kendaraan
berbasis web
SI Mobile
2. Penyediaan
Sales
aplikasi
pemesanan
berbasis mobile
Meningkatkan 1. Penyediaan Marketing
SI Online
kemudahan pembelian aplikasi After Sales
Purchase
sparepart dan service pemesanan Sales &
Order
sparepart online Operasional
2. Penyediaan
aplikasi
pemesanan
service
kendaraan
Mempercepat proses 1. Penyediaan Procurement
SCM
delivery produk aplikasi integrasi Marketing
pembelian, After Sales
pengontrolan
kualitas
2. Penyediaan
aplikasi
penjadwalan
pengiriman
3. Penyediaan
aplikasi untuk
pengontrolan
inventori barang
Memberikan produk 1. Penyediaan Marketing
SI Quality
sesuai dengan aplikasi untuk After Sales
Control &
permintaan konsumen pengontrolan
Monitoring
kualitas spesifikasi
produk
2. Penyediaan
aplikasi monitoring
status produk
Memberikan variasi 1. Penyediaan sarana Finance &
SI Dealer
sarana pembayaran pemabayaran Accounting
Network
dengan
System
perusahaan
leasing SI Finance
2. Penyediaan &
aplikasi Accounting
pembayaran
dengan bank
3. Penyediaan
aplikasi
pengontrolan
status keuangan
SB6. Mengembang-kan Peningkatan program 1. Penyediaan • CRM -Sales &
hubungan dengan pelayanan konsumen aplikasi untuk • Helpdesk Operasional
konsumen untuk menampung • Knowledge -Marketing
mening-katkan keluhan dan management After Sales
loyali-tas produk saran dari
konsumen
2. Penyediaan
aplikasi untuk
menampung
berbagai solusi

Copyright © 2020 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020) 131
Andy Achmad Hendharsetiawan

No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen


Factor Informasi yang
membutuhka
n
dari
permasalahan
konsumen

Perspektif Internal Business Process


SB7
Mendata aset dan Pengembangan 1. Penyediaan General Affairs
SI
peningkatan pendataan aset aplikasi untuk
Asset
penggunaan menginventarisasi
Management
aset dan nilainya
System
2. Penyediaan
aplikasi untuk
perhitungan umur
dan depresiasi
serta nilai buku
Pengembangan Penyediaan aplikasi General affairs
SI Asset
utilitas aset informasi
Management
penggunaan aset
System
SI Asset
Peningkatan akses Penyedian aplikasi General Affairs
Management
informasi aset informasi daftar
System
aset, nilai aset dan
penggunaan
SB8
Menggencarkan Peningkatan Penyediaan aplikasi SI Online -Sales &
promosi di internet jangkauan media untuk promosi Marketing Operasional
dan berbagai media komunikasi untuk secara online atau
SMS -Marketing
lainnya promosi dengan mobile
Promotion After Sales

• SI Dealer
Peningkatan akses 1. Penyediaan -Sales &
Network
terhadap konsumen jaringan informasi Operasional
system
untuk
• Email system -Marketing
meningkatkan
• Maling list After Sales
transaksi dengan
konsumen. Forum

2. Penyediaan
aplikasi untuk
berkomunikasi
dengan konsumen

SB9.
Meningkatkan pola Pengembangan Penyediaan aplikasi Email system General Affair
kerja efektif untuk budaya perusahaan online internal untuk
meningkatkan untuk peningkatan mensosialisasikan
efisiensi perusahaan efisiensi. program Web Intranet
sehingga mampu
menghasilkan
penjualan produk
Sosialisasi program Penyediaan aplikasi Email system Human
perusahaan dalam internal untuk Resource
peningkatan mensosialisasikan Management
produktivitas. program Web Intranet

Peningkatan pelatihan Penyediaan aplikasi Knowledge Hum


dengan lembaga untuk pelatihan Management an Resource
manajemen dengan lembaga Management
manajemen

132 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)


Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penjualan Otomotif
Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil Indonesia)

No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen


Factor Informasi yang
membutuhka
n
SB10. • SCM
Meningkatkan Pelaksanaan Penyediaan sistem -Sales &
kolaborasi untuk kerjsama dengan informasi untuk Operasional
meningkatkan produsen otomotif lain kolaborasi dengan
- Procurement
peningkatan produsen, supplier
penjualan dan R & D dan
Lembaga terkait

SB11.
Peningkatan Peningkatan Penyediaan aplikasi Email system -Sales &
integrasi antar kemampuan berbagi untuk pertukaran Operational
Knowledge
bagian untuk informasi antar bagian informasi dalam
Management -Marketing &
meningkatkan perusahaan.
After Sales
produktivitas SI Integrated
perusahan. Online System -Human
Resource
Management &
General Affairs

Procurement

SB12.
Meningkatkan akses Peningkatan akses Penyediaan informasi Mobile portal Corporate
informasi strategis informasi tanpa batas dengan tanpa ada
Company
waktu dan tempat batasan waktu, dan
website
tempat

S
1. Penyediaan
Perbaikan proses Peningkatan ketepatan SI Product System &
SB13 . aplikasi online
pemesanan unit, waktu pemesanan unit Control Operational
internal untuk
meningkatkan Monitoring Procedure
menyediakan
kualitas dan
standard Sales &
meningkatkan
operating Operational
ketepatan waktu
procedure, dan
pemesanan Marketing &
guideline kepada
karyawan After Sales
2. Menyediaan General Affair
aplikasi untuk
mengevaluasi
standar kualitas
1. Penyediaan • Online SCM
Peningkatan Sales &
aplikasi untuk
Pengontrolan Operational
mengevaluasi
sparepart dari
standar kualitas • SI Sparepart
produser
sparepart Control
2. Penyediaan Procurement
aplikasi online
untuk integrasi
dengan
Produser,
dealer&
subdealer
SB14. 1. Penyediaan • SCM
Meningkatkan Peningkatan program Sales &
aplikasi untuk • SI
kualitas produk pengembangan Operasional
inventori Quality
sehingga kualitas menyeluruh Procurement
2. Penyediaan Control &
memberikan produk
aplikasi untuk Monitoring
yang kompetitif,
memonitor
ramah lingkungan
standar kualitas
dan memenuhi
produk
standar emisi gas
3. Penyediaan

Copyright © 2020 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020) 133
Andy Achmad Hendharsetiawan

No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen


Factor Informasi yang
membutuhka
n
buang aplikasi untuk
integrasi
pembelian dari
supplier

Pemenuhan standar - - -
lingkungan pada
produk yang
dihasilkan

SB15.
Mengembang-kan Peningkatan - - -
kemam-puan kerjasama dengan
menye-diakan lembaga riset
informasi strategis pemasaran
berhubungan
dengan konsumen,
dan pasar Pengembangan Penyediaan aplikasi Dealer network Sales &
kerjasama dengan terintegrasi antara System Operational
dealer, bengkel, supplier, dealer,
Marketing &
supplier dan produsen bengkel dan produsen
after Sales
otomotif lain. otomotif. SCM

Perspektif Learning & Innovation (Pembelajaran dan Inovasi)

SB16. 1. Aplikasi untuk • CRM


Pengembangan Peningkatan informasi Sales &
pengumpulan
riset pasar untuk pasar, konsumen dan Operasional
informasi, • Business
me-ngembangkan persaingan
menjaga Intelligence Marketing
pasar baru dengan
hubungan dan After Sales
di-ferensiasi produk.
menampung
keluhan dan
saran
konsumen

2. Aplikasi analisa
riset pasar dan
konsumen

SB17. 1. Aplikasi
Pengembangan Peningkatan pelatihan -SI Online Human
analisa kebutuhan
kompetensi internal dan ekternal. Learning Resource
training buat
karyawan untuk Management
karyawan
bersaing secara
2. Aplikasi
global. -HRIS
untuk penyediaan
pelatihan online
secara internal

Penempatan tenaga Aplikasi untuk HRIS Human


karyawan pada mengevaluasi kinerja Resource
tugas/jabatan yang karyawan Management
sesuai dengan berdasarkan
kompetensinya dan kompetensi
monitoring evaluasi
kinerja

Pelaksanaan sanksi Penyediaan aplikasi HRIS Human


yang tepat dan tegas untuk mencatat Resource
historikal disiplin dan Management
pelanggaran
karyawan

134 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)


Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penjualan Otomotif
Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil Indonesia)

No Strategi Critical Succes Pola Solusi SI Solusi Sistem Departemen


Factor Informasi yang
membutuhka
n
SB18. 1. Penyediaan
Pengembangan Penurunan komplain CRM Sales &
aplikasi untuk
Produk baru konsumen Operasional
pencatatan
berorientasi kepada
keluhan konsumen
konsumen Helpdesk
2. Penyediaan
aplikasi untuk Marketing &
mencatat solusi after Sales
dari keluhan dan Knowledge
untuk menjalin Management
hubungan dengan
konsumen
1. Penyediaan
Peningkatan Business Marketing &
aplikasi analisa
pengetahuan tentang Intelligence After sales
referensi
referensi konsumen,
konsumen, pola
pola pembelian dan
pembelian, dan
segmen pasar. Knowledge
segmen pasar.
2. Penyediaan Managemen
aplikasi untuk t
mengumpulkan
pengetahuan
yang ada.
SB19. 1
Pengembangan Pelaksanaan transfer Penyediaan aplikasi SI Online Sales &
investasi untuk pe- teknologi dari Hyundai online dengan Learning Operational
ngembangan produk transfer teknologi
baru sesuai dengan
teknologi baru Kolaborasi HMI Penyediaan aplikasi Knowledge Sales &
(inovasi) dengan peneliti untuk sharing untuk Management Operational
pengembangan penelitian dengan
teknologi produsen lain.

Sumber: Hasil Penelitian (2020)


3.6. Metode Five Forces
Five Forces meliputi threat of new entrants, threat of substitute, bargaining of supplier,
bargaining buyer, rivalry (Firmansyah et al., 2017).
Threat of new entrants berdasarkan pengamatan sekarang, secara umum ancaman
utama untuk adanya pendatang baru adalah produk-produk China yang mulai memenuhi pasar
Indonesia yang berarti dapat mengurangi pangsa pasar yang ada atau produk sejenis dari
merek mobil yang sudah ada. Di samping itu adanya beberapa produsen lokal yang mencoba
mengelurakan mobil nasional. Kekuatan utama pendatang baru adalah dengan menwarkan
harga yang murah dibanding dengan produk otomotif yang sudah ada sekarang sehingga bagi
konsumen yang sensitif terhadap harga, maka produk ini menjadi pilihan yang sangat
terjangkau dengan inovasinya.
Threat of substitute produk-produk yang dapat menggantikan posisi pemakaian mobil
Hyundai misalnya public transportation (Kereta api, busway, dan lain-lain), secondary
transportation (Sepeda motor).
Bargaining power of Supplier HMI adalah distributor mobil tunggal sehingga HMI
mempunyai nilai tawar yang tinggi terhadap supplier karena permintaan mobil pasti melalui HMI

Copyright © 2020 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020) 135
Andy Achmad Hendharsetiawan

dan berarti kuantitas produksi bergantung dari informasi dari perusahaan ini. Kekuatan tawar
supplier adalah rendah, karena PT.HMI adalah satu-satunya distributor tunggal untuk mobil
merek Hyundai di Indonesia. Hal ini menguntungkan perusahaan ini karena menjamin
ketersediaan mobil yang dipesan pelanggan dan layanan purna jual sehingga meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Bargaining power of Buyer, daya tawar konsumen terhadap produk PT HMI adalah
harga mobil hyundai relatif lebih murah dibandingkan dengan mobil merk lain, teknologi yang
dicapai memenuhi standar internasional, kualitas yang terjamin ditandai dengan pelayanan
purna jual yang sudah tersebar di seluruh wilayah Indonesia, hyundai memiliki keunggulan
mesin CRDi (engine Diesel) dan pengembangan mobil listrik yang merupakan titik tangguh
Hyundai yakni Fuel Efficiency, Durability, Comfort dan Maintenance. Kekuatan tawar buyer
adalah sedang, karena masyarakat Indonesia belum banyak mengenal mobil-mobil Hyundai,
dan dampaknya kepada PT.HMI adalah masih perlu promosi besar-besaran atas keunggulan
teknologi mobil hyundai dengan harga yang bersaing.
3.7. Penentuan Future Application Portfolio
Berdasarkan hasil identifikasi pola solusi dan kebutuhan sistem informasi yang
dibutuhkan oleh PT HMI, kemudian dilakukan gap analysis antara SI/TI yang dibutuhkan
dengan SI/TI yang sudah ada sehingga menghasilkan future application portfolio SI/TI dalam
bentuk Mc.Farlan Strategic Grid .
Tabel 4. Future Application Portfolio

Strategic High Potential


• SCM (Supplay Change Management) • Mobile Sales (MS)
• CRM (Customer Relationship Management) • Mobile Portal (MP)
• Business Intelligence (BI) • SI SMS Promotion (SISP)
• Sistem Informasi (SI) Marketing & Research Analysis • SI Knowledge Management (SIKM)
(SIMRA)
• SI Product Quality Control & Monitoring (SIPQM)
• SI Sparepart Control (SISC)
• SI Online Learning (SIOL)
• SI Integrated Online System (SIIOS)
• Dealer Network system (DNS)

Key Operational Support


• SI Helpdesk (SIH) • Email
• SI Online Marketing (SIOM) • Mailing list (MILIS)
• SI Online Purchase Order (SIOPO) • Company Website (CW)
• SI Document management (SIDM) • Forum
• Human Resource Information System (HIRS) • Web Intranet (WI)
• SI Asset Management (SIAM)
• SI Workflow Management (SIWM)
• SI Finance & Accounting (SIFA)
• Sistem Aplikasi Logistik (SAL)
• Sistem Aplikasi After Sales (SAAS)
Sumber: Hasil Penelitian (2020)
Penentuan matriks tersebut berdasarkan 1) High potential, aplikasi yang kemungkinan
penting di masa dating, 2) Strategic, aplikasi kritikal yang menjadi competitive advantage
perusahaan, 3) Key operational, aplikasi yang menjadi alat menjalankan kegiatan operasional,
4) Support, aplikasi yang mendukung kegiatan organisasi (Ashshidiqy & Ali, 2019).

136 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)


Pemodelan Perencanaan Strategis Sistem Informasi Pada Industri Penjualan Otomotif
Dengan Pendekatan Balanced Scorecard (Studi Kasus PT Hyundai Mobil Indonesia)

3.8. Gap Analysis


Analisis ini mencari solusi-solusi yang akan menjadi future application portofolio dengan cara
menganalisis aplikasi-aplikasi yang sudah ada dan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan sehingga
didapat solusi-solusi yang akan dikembangkan selanjutnya.

Sumber: Hasil Penelitian (2020)


Gambar 2. Analisis Value Chain
3.9. Penentuan Future Application Portofolio
Setelah didapatkan hasil dari gap analysis sehingga bisa ditentukan tindakan apa yang harus
dilakukan terhadap aplikasi saat ini dengan aplikasi future. Oleh karena itu dapat disusun
sebuah roadmap untuk pemenuhan kebutuhan SI berdasarkan future application portfolio,
seperti terlihat pada tabel berikut.

Sumber: Hasil Penelitian (2020)


Gambar 3. Tabel Roadmap
4. Kesimpulan
Pada industri penjualan otomotif dalam kancah persaingan usaha yang ketat tersebut
diperlukan kebijakan khususnya dalam penyusunan model Perencanaan Strategis Sistem
Informasi dan Teknologi Informasi dengan pendekatan BSC guna mendukung permodelan

Copyright © 2020 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020) 137
Andy Achmad Hendharsetiawan

perencanaan strategis SI/TI pada industri otomotif. Penyususan dengan mengintegrasikan


strategi BSC mendapatkan output model Perencanaan Strategis SI/TI (PSSI) yang lengkap,
komprehensif dan sesuai dengan kebutuhan oleh industri penjualan otomotif. Hal utama yang
perlu diperhatikan dalam model perencanan strategis ini adalah sebagai berikut a) Teknologi
bukan hanya menuntut penguasaan atas perangkat kerasnya, melainkan mengubah budaya
dan perilaku agar dapat berinteraksi dengan pihak lain dalam suatu sistem. b) Sistem yang
terbaik adalah yang sesuai dengan kebutuhan dan memberikan manfaat secara maksimal. c)
Penyiapan sistem yang mendorong pemanfaatan Teknologi Informasi sebagai suatu
kebutuhan dari seluruh stakeholder, baik bagi Pemerintah, Swasta maupun Masyarakat. d)
Solusi SI/TI yang diberikan dapat memecahkan permasalahan strategis yang muncul di PT.
HMI, misalnya Aplikasi SIIOS (Sistem Informasi Integrated Online System) dapat
mengintegrasikan sistem antar bagian yang ada di dalam organisasi serta mengintegrasikan
sistem dealer-dealer Hyundai yang terdapat di seluruh Indonesia

Daftar Pustaka
Ari Wedhasmara. (2017). Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi Dengan
Menggunakan Metode Ward And Peppard | Wedhasmara | Jurnal Sistem Informasi. Jsi.
Ashshidiqy, N., & Ali, H. (2019). Penyelarasan Teknologi Informasidengan Strategi Bisnis.
Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem Informasi. https://doi.org/10.31933/jemsi.v1i1.46
AW, A., Sulistyowati, N., & MM, Sk. (2019). Strategic Planning Analysis of Information System
Technology Using SWOT Method. International Journal of Scientific and Research
Publications (IJSRP), 9(4), p8862. https://doi.org/10.29322/ijsrp.9.04.2019.p8862
Firmansyah, Y., Purwaningtias, D., Pudjadi, T., & Tommy, A. (2017). Tinjauan Metodologi Ward
dan Peppard Dalam Menentukan Perencanaan Strategis SI / TI Pada Perusahan. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi Informasi.
Gable, G. G. (2020). The past and future of The Journal of Strategic Information Systems: A
conversation with Bob Galliers. Journal of Strategic Information Systems, 29(3), 101612.
https://doi.org/10.1016/j.jsis.2020.101612
Hu, B., Leopold-Wildburger, U., & Strohhecker, J. (2017). Strategy map concepts in a balanced
scorecard cockpit improve performance. European Journal of Operational Research,
258(2), 664–676. https://doi.org/10.1016/j.ejor.2016.09.026
Kaplan, R. S. (2005). How the balanced scorecard complements the McKinsey 7-S model.
Strategy and Leadership. https://doi.org/10.1108/10878570510594442
Kaplan, R. S., & Norton, D. P. (2001). Transforming the balanced scorecard from performance
measurement to strategic management: Part I. In Accounting Horizons.
https://doi.org/10.2308/acch.2001.15.1.87
Robert S. Kaplan, D. P. N. (2001). The Balanced Scorecard: Translating Strategy Into Action -
Strategy Focused Organization.
Ward, J. and J. P. (2002). Strategic Planning for Information Systems (3rd Edition).
https://www.researchgate.net/publication/272486646_Strategic_Planning_for_Information_
Systems_3rd_Edition

138 Jurnal JSRCS 1 (2): 123 - 138 (November 2020)

You might also like