Social Mapping Pranata P Ada Komunitas Lokal Kawasan Pesisir
Social Mapping Pranata P Ada Komunitas Lokal Kawasan Pesisir
Social Mapping Pranata P Ada Komunitas Lokal Kawasan Pesisir
Mochamad Syawie
ABSTRACT
In the past the need for economic institutions tlzat govern trade patterns is not considered as urgent and
important. Each family generally used to meet their need using their own crop, so there's lzardly any
possibility to came across the interest of other. The economic development of local communities tend to
become more complex, while on the other hand the amount of goods and services that are available relatively
limited and became more rare, causes the need for a more detailed economic institutions can no longer be
sided. The main study in this research is there are no comprehensive economic institutions mapping avail-
able to provide a picture of existing economic institutions in a local community in coastal area. The purpose
of this study is to get qualitative data about the existence of economic institutions on local communities in
that coastal area. The method used in this study is qualitative research method. The informant involved in
this study consisted of formal individual (Desa Kuala Lama Apparatus, Camat Pantai Cermin and the
Chairman of BPD/ Village Consultative Body) and informal leader (community leaders and leaders of local
economic group). The location of this study is in Desa Kuala Lama, Kecamatan Pantai Cermin, Sserdang
Bedagai. The result of this research revealed that there is strong indication that the existing economic
institutions have a relatively significant role and, to certain limit, tend to overcome minimum basic needs for
everyday lives.
89
Jumal Penelitian dan Pengembangan Kesejaltteraan Sosial, Vol 15, No. 02, 2010 : 89 - 95
gai komunitas yang terpisahkan don kurang ado pemetaan pranata ekonomi yang kom-
memperoleh perhatian dari derap pemba- prehensif untuk memberikan gambaran tentang
ngunan selama ini. pranata ekonomi yang ado pada komunitas
Nelayan sebagai komunitas yang boleh lokal di wilayah kawasan pesisir. Tujuan kajian
dikatakan "kurang memperoleh perhatian", ini adalah diperolehnya data kualitatif tentang
karena kemampuannya yang tinggi mengha- keberadaan pranata ekonomi pada komunitas
dapi berbagai persoalan sosial-ekonomi yang lokal (kawasan pesisir) tersebut. Metode yang
rum it don kurang bantuan negara secara berarti. digunakan adalah metode penelitian kualitatif .
Pemihakan kebijakan-kebijakan pembangunan Adapun informan dalam kajian ini terdiri dari
lebih banyak mengarah ke sektor-sektor da- tokoh forma l (Apa rat Deso Kuala Lama, Carnot
ratan. Formasi kebija kan yang secara subs- Pantai Cermin don Ketua BPD/ Badan Per-
tansial kurang berpihak ke wilayah "pesisir don musyawaratan Deso), tokoh Informal (Tokoh
lout" menjadikan komunitas yang mendiami Masyarakat,dan toko h-tokoh kelompok ekono-
kawasan pesisirtersingkir don bersaing dari deru mi local) . Lokasi penelition ini adalah di Deso
pembangunan bangsa. Kemiskinan don keter- Kuala Lama,Kecomaton Pontoi Cermin,Kabu-
belakangan sumber daya manusia yang secara paten Serdong Bedaga i.
potensial masih bersarang di kawasan pesisir Sehubungon dengan hol ini social map-
don kerusakan ekosistem lout merupakan buah ping pranata ekonomi pada komunitos lokal
dari kekurangpedu li an kebijakan pemba - kawasan pesisir menjadi relafan untuk dijadikan
ngunan tersebut ( Kusnadi, 2009). bahan kajian.
Ada kecenderungan salah satu faktor yang
meningkatkan timbul nya berbagai masalah so- 11. ANALISA KONSEP DAN
sial-ekonomi don belum signifikannya kontribusi
sektor kelautan perikanan terhadap perekono-
PENDEKATAN
mian masyarakat adalah terbatasnya jumlah Pemetaan sosial (social mapping)
warga komunitas pesisir, khususnya komunitas merupakan upaya mengidentifikasi don mema-
nelayan, yang memiliki keandalan jiwa kewira - hami struktur sosial (indi vidu dalam masyarakat
usahaan. Dalam hal ini,struktursosial komunitas don sistem kelembagaan) serta tata hubungan
nelayan memerlukan lapisan baru yang memiliki antar lembaga pada lingkungan sosia l tertentu
wawasan pengetahuan, kemampuan, don kete- (Dod y Prayogo, 2003). ldentifikasi kelem-
rampilan berwirausaha, sehingga mereka mam- bagaan ini dilakukan secara akademik melalui
pu mengelola potensi sumberdaya pesisir lout, suatu penel itian lapangan, yakni mengum-
khususnya sumberdaya perikanan,berdasarkan pulkan data secara langsung, menginterpretasi
prinsip-prinsip bisnis yang benar. don menetapkan tata hubungan antara yang
Karena sektor perikanan merupakan salah satu dengan lain satuan sosial dalam kawasan
satu sektor primer yang mampu tumbuh positif komunitas yang diteliti .
di tengah terpaan krisis. Soot itu pertumbuhan Sebagai sebuah entitas sosial, komunitas
sektor perikanan memang sedikt menurun dari nelayan memiliki sistem sosial,ekonomi,dan
5,4 persen (2007) menjadi 5, 1 persen (2008). budaya yang berbeda dengan komunitas lain .
Seiring pulihnya pe rekonomian global, per- Upaya memahami komunitas nelayan dapat
tumbuhannya kembal i berekspansi. Di kuatal di lakukan dengan cara memetakan secara
pertama 2010, sektor perikanan bahkan tum- komprehensif sistem sosial,ekonomi,dan b u-
buh hingga 5,9 persen, lebih tinggi dari kuartal daya mereko.
yang soma tahun sebelumnya sebesar 5,7
Kaidah-kaidah yang mengatur masalah
persen (baca: Handri Thiono, 2010).
produksi, distribusi, pemakaian barang don jasa
Sementara itu, kontribusinya terhadap yang dibutuhkan bagi kelangsungan hid up
pendapa tan nasional tercatat sebesar 3,2 manusia itulah disebut pranata ekonomi .
persen. Selain itu, sektor perikanan adalah salah
Struktur pranata ekonomi pado dasarnya
satu sektor ekspor penyumbang devisa nasional .
bervariasi dalam berbagai komunitas (ado
Meski pangsa ekspornya hanya 1,9 persen dari
yang sederhana don ado yang rumit/ kompleks)
total ekspor nasional, ni lai don volum e ekspor-
tergantung pada elemen dasar proses ekonomi
nya cenderung naik. Permasalahan dalam
yang ado don faktor-faktor yang menentukan
kajian ini adalah selama ini cenderung belum
struktur pranata ekonomi (Karmoji, 2006).
90
Social Mapping Prnnata Eko110111i Pada Ko11111111ta, Lokal Kmmwa<aH l'c""r (Moc/1mw1d Symt>fr)
Secora garis besar, beberapa faktor yang masyarakat. Di do lam masya rakot yang makin
menentukan struktur pranata ekonomi, adalah: modern, kedudukan tekn ologi makin lama
1. Gathering atau pengumpulan adalah makin dominan don penting, kendoti dalam
proses pengumpulan borang atau sumber beberopo hol tekn o logi sering menimbulkan
daya alam dari lingkungannya . Apa don alienosi (ketereasing on) poda monusia.
berapa banyak yang dikumpulkan meru- Kewiraswastaan. Kewiraswastoon
pakan pencerminan dari tingkat tekn ologi, odalah struktur don proses dalam masyarakot
tingkat modal, sifat t enaga kerja, don yang meningkatkan organisas i don ing rosi
kemampuan masyarakat mengorganisasi elemen-elemen dosar dalam proses ekonomi.
elemen-elemen tersebut. Kewiraswastaan sedikit-banyok soma de ngan
2. Production atau produksi odalah proses ketrampilan monajemen. Kemampuan memu-
meng ubah sumber daya alom menjodi tuskan suatu keputuson yang cepot don tepot,
borang -barang atau komoditi tertentu bagaimono mengatur pemosaron, biaya pro -
sehingga do pat digunakan oleh subsistem du ksi, odolah termosuk ke dola m bagion
loi nnya . ketrompilon mano jemen.
3. Distributing atau distribusi adalah proses Tingkat kerogaman dolam kehidupan
pembagion barang don komoditi pada sosia l manusia adaloh fen omeno umum yang
subsistem-subsistem lain nya. te la h diketahui bonyak piho k. Sebag i on
4. Servising otou jasa adalah o rgonisasi dari masyarakot terorgonisir secaro sederhano don
elemen-eleme n ekonomi yang tidok kecil, sementara sebogian yang lain besor don
tercakup dolam proses produksi, tetapi sangot kompleks .Saloh satu faktor yang mem-
diperlukan untuk menunjong proses ekono- bedokon keragamon mosyorakat odolah pra-
mi lainnya . nato ekonomi yang berlaku di masyorakat itu.
Selain strukt ur pranata ekonomi, terdapat
beberapo elemen dasar proses ekonomi yang Ill. TEMUAN LAPANGAN DAN
mempengaruhi variasi struktur pronota ekono- PEMBAHASAN
mi, yoitu ontoro lain:
Tenaga kerja . Tenaga kerja adalah ele- A. Gambaran Umum Lokasi Kajian
men proses ekonomi yang mempunyai peronon l. Kondisi Geografis
do lam proses produksi . Menu rut Koy ( 1981 )
sebagoimona dikutip Kormoji (2006), tenago Deso Kua la Lama t erletak di dataron
kerja terdi ri dari duo unsur, yaitu jumloh don rendah dengan ketinggian limo meter dori per-
kualitos . Jumloh t enago kerja yang diperlukan mukaan lout, dengan suhu rota-rota 32 derojat
untuk proses dipenuhi dori tenago kerja keluar- Celcius, dengan curah hujan rota-rota berkisar
ga yang tersedia maupun dori luar keluarga. 3000 m .m dengan ratio hujan 5 dalam satu
Sedongkan kual itas tenaga kerja tergontung tahun. Kua la Lama mempunyoi luas wilayah
dari ketrampilo n,kondisi fisik,pengalama n don 522,5 Ha. Jara k Kuala Loma Ke Provin si Suma-
latihan. tera Utara ( Medan ) sekitar 55 Km, untuk ke
lbu Kata Ka bu paten (Sergei) sekitar 30 Km don
Modal. Dalam pengertion ekonomi ke lbu Kata Kecamatan Pantai Cermin 1,5 Km (
modal adalah ba ran g atau uang yang Profil Deso, 2008 ).
bersama -sama elemen proses ekonomi
menghosi lkan barang-barang baru. Di ling- 2. Pemerintohon
kungan masyarakot pedesaan,usoho pencip- Pemeritahan Deso Kua la Lama terdi ri dori
taan m odal biasonya dilokukon melolui duo Kepala Deso d o n Badon Permusyawaratan
cara, yokni: pertama dengon cara menyisih kan Deso ( BPD). Struktur pemerintahan Kuala Lama
kekakayoan otau sebagion hosil produksinya meliputi : Kepala Deso, Sekretaris Deso, Kepalo
untuk disimpa n don diinvestasikan kembali . Urusa n ( Kau r Pemerinta han, Kaur Pembangu-
Kedua, melalui pinjoman ota u kredit dari nan, Kesejahteraan Rakyat don Kaur Umum ).
berbagoi sumber dona yang ado. Kepa la Dusun te rdiri dari 9 D usun . Bodon
Teknologi. Secora umu m yang dimaksud Permusyawarotan Deso ( BPD ) beronggotakon
teknologi ialoh pengetahuan tentong dunia don 1 1 orang a nggota yang teloh mendapot pe-
lingkungan yang ado da lam kebudayaan suatu ngesahon dori Bupoti Serdang Bedogo i. Selain
91
Junia/ Penelitia11 da11 Pengemba11gan Kesejal1teraan Sosiql, Vol 15, No. 02, 2010: 89 - 95
BPD, di Kuala Lama terdapat juga lembaga desa bahwa penduduk yang memili ki rumah
kemasyarakatan Deso, yang meliputi Tim tidak layak huni sebesar 158 unit. Jodi boleh
penggerak PKK, Karang Toruno don LKMD. dikotokan bohwa buruh tani ( 50 orang ) don
3. Kependudukan sebagian petani dari komunitas wilayah kajian
berada pada katagori warga miskin.
Jumlah penduduk desa Kuala Lama seba-
nyak 3943 jiwa, jumlah penduduk ini terbanyak Sehubungan dengan hal ini perlu intervensi
ketiga di kecamatan Pantai Cermin. Jumlah pemberdayaan prioritas padd mereka yang
kepala keluarga sebanyak 1025 KK, dengan tergolong miskin. Selain berdasarkan anali sa
luas pemukimdn 40 Ha ( Profil Deso 2008 ). tersebut, diketahui juga bohwa yang tergolong
Dengan perincian, laki-laki berjumlah 2002 kepoda keluorga miskin sebesa r 364 KK ( profil
deso , 2008 ).
jiwa don perempuan 1941 jiwa. Sumber air
bersih penduduk berasal dari sumur tanah
Tabel. 2
sebanyak 895 unit rumah tangga. Kepadatan
penduduk rota-rota 36.4 %. Berdasarkan data dari tabel di atas,
Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Tabel. -
i
~~-
I
.._ Pedagang 75 orang
- ~
3.07
Sumber : Prof,/ desa kualo lama ( 2008)
6 Pegawai Negeri
I 28 orang 1.14 terungkap bahwa warga komunitas desa Kuala
Sumber : Pro/,1 deso kuala lama ( 2008 ) Lama sebagian besar hanya berpendidikan SD
Berdasa rkan data tabel tersebut terlihat don tidak to mat berjumlah 62,56 persen. Warga
bahwa sebogaian besar pendudu k Kuala Lama yang berpendidikan tingkat SLTP/ sederajat ado
adalah Nelayan 1507 o rang ( 61, 59 % ). 18.97 persen, SLTA/sederajat 10.72 %. Untu k
Urutan kedua mata pencaharian warga adalah sarjana/diploma berjumlah 7.64 % don pasca
sebagai petani ( termasuk buruh tani ) sebesar sorjana 3 .05 %. Dari data tentang pendidikan
490 orang ( 20,02 % ). Dilihat dari mata tersebut ado kesan kuat terdapat korelasi antara
pencaharian tersebut bahwa penduduk Kuala tingkat pendidikan dengan variasi pekerjaan.
Lama sebagai Komunitas Pesisir. Fakta lain me- Menurut ketua Badon Permusyawaratan
nunjukan, bahwa empat juta kepala keluarga Deso ( BPD ) Supardi ( 2009 ) boleh dikatakan
masyarakat pesisir yang bermukim di 8.098 sebagian besar nelayan don petani di daerah-
desa ternyata 32 % diantaranya hidup dengan nya do lam kategori keluarga miskin, kh ususnya
pendapatan kurang dari Rp. 300.000 perbu- para buruh tani don nelayan . Tidok berlebihan
lan( B.Mowardi, 2009 ) . Dengan data ini cen - pendapot yang dikemukakan Emers on,
derung komunitas desa Kuala Lama termasuk sebagai-mana dikutip oleh Mubyarto, Loekman
dari 32 persen yang berpendapatan kurang Soetrisno don Michael Do ve ( 1984)
dari Rp. 300.000/ bulan . mengatakan nelayan ada lah go longan
Selanjutnya dari data potensi desa, perta- penduduk termiskin dari golongan penduduk
nahan yang diguna kan untuk sawah irigasi 178 yang mempunyai mata pencaria n hidup lain di
Ha don sawah tadah hujan ado 47 Ha. Menu rut Indonesia . Demikian juga pandangan bahwo
Sayogjo ado kecenderungan bahwa komunitas pekerjaan sebagai nelayan tida k diragukan lagi
petani yang menggunakan tanah sawah sistem adalah pekerjaan yang sangat beret. M ereka
tadah hujan menunjukan bahwa komunitas ter- yang menjadi nela ya n tida k dapat
sebut termasuk katagori petani miskin. Berda- membayangkan pekerjaan la in yang lebih
sarka n kondisi tersebut don data dari profile mudah, sesuai kemamp uan yang mereko
92
Social Mapping Prcmata Ekonomi Padn Komumtas Lokal Kau.mu.m~an Pt.1!:'Jl ~fr (Moc/1n111ad Syml'ie)
93
Jurna/ Peneliltan dan Pengembangan Kesejaltteraan Sosia/, Vol 15, No. 02, 2010: 89 - 95
anggota kelompok yang memerlukan bantuan lout memil iki daya saing yang baik dibanding
sungguhpun dalam jumlah yang relatif kecil, tapi d i darat.Pengalaman telah memperlihatkan
bisa dirasakan manfaatnya oleh para anggota. bahwa modal yang rendah dalam usaha pe-
Misalnya untuk biaya berobat bila ado anggota nangkapan ikan selama ini hampir-hampirtidak
keluarganya yang sakit, don juga untuk keper- menolong kehidupan nelayan, sehingga timbul
luan membayar uang sekolah.Pinjaman ini nanti citra bahwa kecenderungan kesempatan kerja
dikembalikan bila sudah mendapat uang don sebagai nelayan merupakan pilihan terakhir.
dengan kesepakatan- berapa bisa mencicilnya
tiap bulan.
IV. KESIMPULAN DAN
Dari informasi mereka terungkap bahwa
banyak faktor yang mempengaruhi produksi
REKOMENDASI
ikan pada komunitas warga nelayan seperti tek-
A. Kes im pula n
nologi penangkapan ikan,jenis perahu yang di -
mi liki,alat jaring tangkap don keterbatasan mo- Terdapat indikasi kuat bahwa setiap komu-
dal usaha. Pada umumnya boleh dikatakan me- nitas memi liki mekanisme untuk mengatasi
reka tergolong nelayan kecil.Modal yang mere- persoaalan -persoalan yang berkaitan dengan
ka miliki adalah tenaga don peralatan yang ekonomi (pendapatan) don mempertahankan
relatif sederhana .Untuk nelayan kecil biasanya kehidupannya (survival). Untuk itu komunitas
melakukan penangkapan ikan terbatas di doe- memanfaatkan don mengorganisasikan sum-
rah pantai dengan kapasitas yang juga rendah . berdaya alam, sumberdaya sosial don sumber-
daya manusia dalam aktifitas ekonomi. Dengan
Menurut pandangan Naping don Lampe,
pengelolaan potensi inilah komunitas lokal
dkk (2006) mengungkapkan bahwa fenomena
kehidupan sosial komunitas di sekitar pesisir, mampu hidup don mengatasi segala masalah-
nya. Dalam konteks in i, pranata ekonomi mela-
khususnya kehidupan nelayan tradisional, sering
diidentifikasi sebagai kehidupan kelompok ma- lui lembaga-lembaga (kelompok-kelompok
syarakat khusus yang selama ini kental dengan usaha) yang ado hadir sebagai jawaban ba-
karakteristik kemiskinannya, tinggal di perkam- gai mana komun itas menghadapi masalah
sosial spesifik, don cenderung dapat memper-
pungan kumuh,memiliki aspirasi don akses yang
tahankan hidup dengan segala keterbatasan-
rendah terhadap pelayanan sosial lainnya
(Naping don Lampe, dkk, 2006) . nya . Adapun strategi yang mereka lakukan di-
antaranya dengan melalui kelompok-kelompok
Boleh dikata kan memang pe ke r jaan usaha ekonom i kecil.
sebagai nelayan tidak diragu kan lagi adalah
pekerjaan yang cukup berat. Mereka yang men- B. Rekome ndasi
jadi ne layan tidak dapat membayangkan
Dari hasil kajian di lapangan, kiranya
pekerjaan lain yang lebih mudah, sesuai ke-
lembaga-lembaga terkait, dalam hal ini pihak
mampuan yang mereka miliki.Ketrampilan
pemerintah maupun swasta perlu menindak-
sebagai nelayan bersifat sederhana don hampir
lanjuti hal-hal berikut ini:
sepenuhnya dipelajari dari o rang tua mereka
sejak mereka kecil. Nelayan memang merupa- 1. Mela kukan identifikasi kebutuhan untuk
kan jenis pekerjaan yang menghadapi banyak pengembangan kelembagaan (pranata)
tantangan baik di darat maupun di lo ut. Tanta - ekonomi dengan mempertimbangkan
ngan di darat antara lain kebutuhan modal, ni lai, norma don budaya loka l.
tekanan juragan/rentenir don penjualan yang 2. Keberadaan pranata ekonomi, dengan
mudah busuk. Sedangkan tantangan di lout segala kekuatan don kel e m a ha n nya
adalah musim ikan yang berfluktuasi, bebasnya merupakan modal sosial yang sudah ado
lout untuk pemburuan ikan bagi siapa saja don dalam komunitas lokal. Sehubungan
terbatasn ya waktu melaut. dengan hal ini akan lebih baik jika pro-
Semua faktor tersebut mempengaruhi ke- gram-program yang berkaitan dengan
ragaman ekono mi nelayan don rumah tangga- pelayanan sosia l-e konomi masyarako"
nya. Sebagian besar nelayan, termasuk nelayan perlu mempertimbang ka n modal sosia '
di Kuala Lama, adalah nelayan tradisional yang yang telah ado tersebut.
hanya bermodal keberanian don menjadikan Selain itu dapat dikemukakan jugo bohwo
lout sebagai sumber kehidupa n. Bagi mereka potensi lain da ri ko m unitas nelayon/ pes;s r
94
Social Mapping Pmnata Eko110111i Pada Ko111u11itas Lokal Kawawasan P<•sisir (Moclwmad S11m<'ic)
yang perlu dikembangkan adalah peran kaum manajemen praktis dalam mengelola usaha
perempuan. Hal ini juga dikemukakan oleh para kelompok. Mengingat dalam usaha kelompok
tokoh pelaku ekonomi lokal di wilayah kajian yang dilakukan belum memiliki manajemen
(2009). Mengapa kaum perempuan, ka rena yang standar agar lebih jelas pembukuannya
berdasarkan pengalaman mereka lebih teliti (berapa hasil pruduksi yang diperoleh, penge-
don tekun bila diberi tanggung jawab. Potensi lolaannya bagaiman don berapa yang perlu
yang perlu dikembangkan misalnya pelatihan disisihkan sebagai tabungan bersama).
DAFTAR PUSTAKA
Handri Thiono, Meniaring Untung Dari Ekspor Perikanan, dolam Kompas, 28/ 06/2010.
J. Dwi Narwoko - Bagong Suyanto (Ed), Sosiologi Teks Penganfar Dan Terapan, Prenada Media, Jakarta,
2006.
Karmaji, Pranata Ekonomi, dalam J. Dwi Narwoko don Bagong Suyanto (Ed), Sosiologi Teks Pengantar
Dan Terapan, Pranada Media, Jakarta, 2006.
Marzali, Amri, dkk. Pengelolaan Lingkungan Sosial. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia kerjosama dengan
Kantor Menteri Negara Lingkungon Hidup, 2002.
Mubyarto, Loekman Soetrisno don Michael Dove, Nelayan Dan kemiskinan, Sfudi Ekonomi Anfropologi
di Dua Deso Pantai, Yayasan Agro Ekonomi don Raiawali, Jakarta, 1984 .
Naping, Hamka don Munsi Lampe. Kajian Sekuritas Sosial Bagi Keluarga Miskin di Kofa Pare-Pare
Sulawesi Se/afon, Kofa Bau-Bau Sulawesi fenggara, Dan Kofa Ternafe. Maluku Utara: Kerjasama
Pusat Penelitian Permasolahan Sosial dengan Lembaga Penelitian Universitas Hasanudin, 2006.
Nos, Peter J.M. Kofa-Kota Indonesia Bungo Rampai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2007.
Prayogo, Dodi. "Pemefaan Sosial Mengenai Hubungan Korporasi-Komunitas Lokal", do/am MASYARAKAT.
Jakarta: Jurnal Sosiologi Labsosio Fisip UI, Edisi Nomor 12, 2003 .
Suparlan, Parsudi. Sukubangsa don Hubungan Anfar-Sukubangsa . Jakarta: Yayasan Pengembangan
Kaji an llmu Kepolisian, 2005.
BIODATA PENULIS
Mochomad Syawie, Alumnus Pasco Sarjana, Bidang Studi Sosiologi Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta, Dosen Luar Biasa Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti, Peneliti Pusat Pengembangan
Ketahanan Sosiol Masyarakat, don Anggota Dewan Redaksi Majalah JURNAL Ketahanan Sosial
Mmyarakat.
95