Universitas Muhammadiyah Ponorogo Health Sciences Journal

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO

HEALTH SCIENCES JOURNAL


http://studentjournal.umpo.ac.id/index.php/HSJ

STUDI LITERATUR: ASUHAN KEPERAWATAN GASTROENTERITIS


PADA ANAK DENGAN MASALAH HIPOVOLEMIA

Andika Kriswantoro*, Siti Munawaroh, Ririn Nasriati

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo


E-mail Korespondensi : [email protected]

Sejarah Artikel

Diterima : Februari 2021 Disetujui : Maret 2021 Dipublikasikan: April 2021

Abstract
Gastroenteritis is a large amount of watery stool, which accounts for many disorders, including bacterial and viral infections,
inflammatory bowel disease, malabsorption syndrome, and food allergies. Handling of gastroenteritis (acute diarrhea) in
addition to utilizing pharmacotherapy techniques, there are also complementary therapies that can be used, namely with the
addition of honey. Honey functions to treat gastroenteritis (acute diarrhea) because of it’s antibacterial effect and it’s nutrient
dose which is lightly digested. Honey also helps in replacing body fluids lost due to gastroenteritis (acute diarrhea). The
research that was carried out using literature study came from several journals with the contents of research on the effect of
honey support as a complementary therapy for children under five with acute diarrhea problems. The results were that there
was a vital change in honey support as a complementary therapy for children with acute diarrhea. So, together with the results
of this study, it is hoped that medical personnel, especially nurses, can apply complementary honey therapy support for
children with gastronteritis (acute diarrhea) with regular and gradual problems in overcoming patients with hypovolemia
problems. The author highly recommends the action of the first journal Honey Complementary Therapy to be applied to
children with diarrhea because it has a major influence on increasing body fluids in children so that it can overcome fluid
deficiency (hypovolemia) in children.
Keywords: gastroenteritis, children's diarrhea, honey

Abstrak
Gastroenteritis adalah suatu feses yang encer di dalam jumlah besar, yang terhitung terjadi terhadap banyak gangguan,
terhitung infeksi bakteri dan virus, penyakit radang usus, sindroma malabsorbsi, dan alergi makanan. Penanganan
gastroenteritis (diare akut) selain manfaatkan teknik farmakoterapi terkandung terhitung terapi komplementer yang bisa
digunakan yaitu bersama beri tambahan madu. Fungsi madu untuk mengatasi gastroenteritis (diare akut) sebab pengaruh
antibakterinya dan takaran nutrisinya yang ringan dicerna. Madu terhitung menolong di dalam penggantian cairan tubuh
yang hilang akibat gastroenteritis (diare akut). Penelitian yang dilakukan manfaatkan belajar literature berasal dari
beberapa jurnal bersamayang berisikan penelitian pengaruh dukungan madu sebagai terapi komplementer untuk anak balita
bersama masalah diare akut, didapatkan hasil adanya pergantian yang vital di dalam dukungan madu sebagai terapi
komplementer anak bersama masalah diare akut. Sehingga bersama adanya hasil penelitian ini di berharap tenaga medis
khususnya perawat bisa mengaplikasikan dukungan terapi komplementer madu terhadap anak bersama masalah
gastronteritis (diare akut) bersama teratur dan bertahap didalam mengatasi pasien bersama masalah hipovolemia. Penulis
sangat merekomendasikan tindakan Terapi Komplementer Madu jurnal pertama untuk diterapkan pada anak diare karena
memiliki pengaruh besar terhadap peningkatan cairan tubuh terhadap anak sehingga dapat mengatasi kekurangan cairan
(hipovolemia) pada anak.

Kata Kunci: gastroenteritis, diare anak, madu

How to Cite: Andika Kriswantoro, Siti Munawaroh, Ririn Nasriati (2021). Studi Literatur : Asuhan Keperawatan
Gastroenteritis Pada Anak dengan Masalah Hipovolemia. Penerbitan Artikel Karya Ilmiah Mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Ponorogo, Vol. 5 (No. 1)

© 2021 Universitas Muhammadiyah Ponorogo. All rights reserved


ISSN 2598-1188 (Print)
ISSN 2598-1196 (Online)
Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 3 0 - 3 4 | 31

PENDAHULUAN komprehensif untuk meningkatkan kualitas


Gastroenteritis secara luas yaitu hidup pasien kekurangan cairan pada anak
menguraikan pasien yang mengalami dengan kriteria hasil adanya peningkatan
pertumbuhan diare akut atau muntah. Istilah cairan, mukosa bibir tidak pucat dengan
ini mengacu pada sistem inflamasi dalam keadaan normal. (Moorhead, Johnson, L.
lambung dan usus, meskipun lebih dari satu Mass, & Swanson, 2013). Intervensi
kasus tidak senantiasa demikian (Sodikin, Keperawatan Gastroenteritis pada Anak
2011). Gastroenteritis merupakan penyebab dengan Masalah Keperawatan Hipovolemia
pertama tingginya angka kesakitan dan yang meliputi : Hitung kebutuhan cairan,
kematian anak di dunia. Menurut World suhu dan turgor kulit, monitor intake dan
Health Organisation (WHO) gastroenteritis output cairan.
adalah penyakit terbesar kedua yang Berdasarkan latar belakang di atas
menyebabkan kematian terhadap anak. terdapat banyak diare akut (gastroenteritis)
Sekitar 1,5 juta persoalan gastroenteritis dengan kasus hipovolemia, penulis tertarik
ditemukan tiap tahunnya di dunia. Jumlah untuk melakukan studi kasus “Asuhan
pasien gastroenteritis terhadap anak di Jawa Keperawatan Gastroenteritis pada Anak
Timur, insidensi nasional hasil survei dengan Masalah Hipovolemia”.
morbiditas penyakit gastroenteritis pada
tahun 2014 yakni sebesar 270/1.000 METODE PENELITIAN
penduduk, maka diperkirakan kuantitas Riset ini menggunakan studi literatur,
penderita gastroenteritis di fasilitas yaitu riset yang dicoba bersumber pada
kesehatan pada tahun 2016 sebanyak karya ilmiah tertulis, dicantumkan hasil riset
6.897.463 orang. (Profil Kesehatan Provinsi baik yang sudah atau belum diterbitkan
Jawa Timur, 2016). (Embun, 2012).
Gastroenteritis sering berlangsung Dalam studi literatur, peneliti
pada balita dibandingkan orang dewasa. mengambil masalah Asuhan Keperawatan
Penyebab utamanya gastroenteritis terhadap Gastroenteritis Pada Anak dengan Masalah
anak di negara berkembang adalah rotavirus, Hipovolemia. Tata cara yang digunakan
Escherichia coli enterotoksigenik, Shigella, dalam riset ini merupakan riset literature.
dan Cryptosporidium (Kemenkes RI,
2011). HASIL DAN PEMBAHASAN
Peran perawat untuk mengatasi Hasil penelitian dari literature review
masalah hipovolemia pada anak yaitu tentang intervensi pada Gastroenteritis pada
memberikan asuhan keperawatan yang anak dengan masalah Hipovolemia telah
32 | Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 3 0 - 3 4

dikumpulkan dalam pencarian beberapa Apporoval dari komisi Etik Penelitian


artikel dan jurnal. Pembahasan hasil Kesehatan UPN Veteran Jakarta. Analisis
penelitian dari sumber yang telah data bivariat menggunakan uji T dependent.
dikumpulkan sebagai berikut. Instrumen yang digunakan dalam penelitian
Dari kedua jurnal yang ditemukan ini meliputi formulir informed consent, form
oleh penulis didapatkan fakta bahwa madu data identitas responden, form observasi
sebagai terapi komplementer untuk anak frekuensi BAB, dan formulir observasi
diare akut (gastroenteritis). Pada jurnal konsistensi feses dengan gambar skala feses
pertama, berdasarkan penelitian: Rokhaidah Bristol.
dan Dwi Nurmaningsih, (2019) yang Hasil rata-rata frekuensi BAB pada
berjudul “Madu Sebagai Terapi kelompok eksperimen menunjukkan bahwa
Komplementer untuk Anak dengan Diare terdapat penurunan frekuensi BAB sebelum
Akut” didapatkan hasil : Variabel dan setelah intervensi sebesar 6,30, yaitu
independen adalah eksperimen pertolongan dari 7,92 turun menjadi 1,62. Hasil uji T
madu dan variabel dependen adalah diperoleh p value = 0,001 dengan 95%CI
frekuensi BAB dan karakteristik feses. 5.04;7.57 yang artinya secara statistik
Jumlah responden riset ini merupakan 26 adanya perbedaan yang signifikan antara
anak bayi dengan diare kronis yang dibagi frekuensi BAB sebelum dan setelah
menjadi 2 kelompok. Kelompok eksperimen intervensi pada kelompok eksperimen. Dan
mendapatkan terapi standar dari puskesmas hasil dari rata-rata frekuensi BAB pada
ditambah dengan terapi madu selama 5 hari kelompok kontrol menunjukkan bahwa
dengan dosis 5 cc madu dan diberikan 3 kali terdapat penurunan frekuensi BAB sebesar
sehari pada pukul 07.00, 15.00, dan 21.00 3,69, yaitu 7,69 turun menjadi 4,00. Hasil
WIB. Madu yang digunakan penelitian ini uji T diperoleh p value = 0.001 dengan 95%
adalah madu murni dari pusat perlebahan CI 2.75;4.62 yang artinya secara statistik
Pramuka yang sudah terstandarisasi SNI. adanya perbedaan yang signifikan frekuensi
Sedangkan kelompok kontrol mendapatkan BAB sebelum dan setelah intervensi pada
terapi standart dari puskesmas. Penelitian ini kelompok kontrol.
dilakukan di Poli MTBS Puskesmas Cinere, Penelitian yang dilakukan oleh Sakri
Depok terhadap bulan Mei-Juli 2018. (2015), menjelaskan bahwa madu memiliki
Peneliti menerapkan prinsip Kode Etik manfaat yang tinggi bagi dunia medis, madu
penelitian terhadap kegiatan penelitian yang sanggup menanggulangi berbagai infeksi
melibatkan peneliti dan subjek penelitian. yang disebabkan oleh bateri atau mikroba.
Penelitian ini sudah memperoleh Ethical madu juga sanggup dipakai untuk menang-
Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 3 0 - 3 4 | 33

gulangi diare dikarenakan pengaruh anti Ngumpul, Kec. Jogoroto, Kab. Jombang
bakterinya dan persentase nutrisinya yang yaitu sebanyak 40 anak balita.
gampang di terima. kegunaan madu lain Penelitian menggnuakan uji statistic
adalah menopang di dalam penggantian mutivariat 2 variabel bersama dengan uji
cairan tubuh yang hilang akibat diare, dalam Mann-Whitney U-Test yang penguji
cairan redehidrasi madu dapat menambah hipotesis. Didapatkan eksperimen saat
kalium serapan air tidak meningkatkan diberi madu frekuensi diare sebagian besar
serapan natrium, hal ini membantu mem- kilat (65%), tetapi terhadap group
perbaiki mukosa usus yang rusak, pengecekan (tidak diberi madu) menurunnya
merangsang pertumbuhan jaringan baru. frekuensi diare sebagian besar lambat
(Okkouei & Najari, 2013 hl 731-742). (40%). Hasil uji U-Test di atas, didapatkan
Hasil penelitian Sharif dkk (2017) hasil hitung ≤ nilai signifikannya (0,032 ≤
menunjukkan bahwa madu yang ditambah- 0,05), bersama dengan diambil kesimpulan
kan ke larutan oraloit, dapat memperpendek H1 diterima yang berarti memiliki kandung-
masa diare akut pada anak, madu juga dapat an perbandingan lama penyusutan frekuensi
mengendalikan berbagai jenis bakteri dan diare kelompok memakai madu serta
penyakit menular, penelitan juga dilakukan kelompok tidak memakai madu. Dengan
oleh Puspitayani dan Fatimah (2014), kata lain, adanya akibat proteksi madu pada
mengatakan madu mempunyai pH yang penyusutan frekuensi diare pada anak usia
rendah hal tersebut mampu menghindar 1- 5 tahun.
bakteri mikroorganisme yang ada di dalam
usus dan lambung, membuktikannya dengan DAFTAR PUSTAKA
waktu 24 jam, penurunan frekuensi diare Dinkes Jawa Timur. Profi l Kesehatan
menjadi padat, selagi di evaluasi suasana Provinsi Jawa Timur Tahun 2016.
anak balita biasanya jadi membaik. Sitasi pada 19 Februari 2018.
Peneliti selanjutnya oleh Dian Puspita Depkes RI Departemen Kesehatan Republik
dan Listriana Fatimah (2014) yang berjudul Indonesia. 2009. Buku Saku Gizi.
“Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Kapankah Masalah Ini Berakhir.
Penurunan Frekuensi Diare Anak Balita di Badan Penelitian dan Pengembangan
Desa Ngumpul, Jogoroto, Jombang” Kesehatan, Jakarta.
penelitian ini didapatkan hasil :
Dermawan, Dede. (2012). Proses
Penelitian dilakukan dari bulan April sampai
Keperawatan; Penerapan Konsep &
Juni 2014. Penelitian semua balita usia 1
sampai 5 tahun, mengalami diare di Desa
34 | Health Sciences Journal Vol 5 (No 1) (2021): 3 0 - 3 4

kerangka Kerja/Deden Dermawan. Puspitayani, D., & Fatimah, L. (2014).


Yogyakarta : Gosyen Publising. Pengaruh pemberian madu terhadap
penurunan frekuensi diare anak balita
Herdman,T Hether (2015). Diagnosis
di Desa Ngumpul, Jogorito, Jombang.
Keperawatan definisi dan
Jurnal Edu Health, 68-71.
klasifikasi 2015-2017 edisi 10. Jakarta
: EGC Riset Kesehatan Dasar (2013), Badan
Penelitian dan Pengembangan
Indonesia. (2013). KIE KKB Lini Lapangan
Kesehatan, Kementrian Kesehatan
Konsep, Rancangan Strategi, Media
Republik Indonesia, Jakarta.
KIE Kreatif dan Evaluasi. Jakarta:
BKKBN. Sakri, F.M. (2015). Madu dan khasiatnya:
suplemen sehat tanpa efek samping.
Isnaini, Nuril. (2013). Hubungan Sanitasi
Yogyakarta: Diandra Pustaka
Lingkungan dan Praktik Kesehatan
Indonesia.
Ibu Dengan Kejadian Diare Pada
Anak. Fakultas Ilmu Kesehatan. Sharif, A., Noorian, A., Sharif, M.R.,
Surakarta: Universitas Ardakani, A.T., Zahedi, A., &
Muhammadiyah Surakarta. Kheirkhah, D. (2017). A randomized
clinical trial on the effect of honey in
Moorhead S, J. M. (2013). Nursing
the acute gastroenteritis. Journal of
Outcomes Classification (NOC) Edisi
Research in Medical and Dental
5. Moco Media.
Science. 5 (6), 144-148.
Narendra, (2010). Pengukuran Antopometri
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. 2016. Standar
pada Penyinpangan Tumbuh
Diagnosis Keperawatan Indonesia
Kembang Anak. Available from
Definisi Dan Indikator Diagnostik
:http://www.kompas.coDl. Tanggal 18
November 2019. (SDKI). Jakarta: Dewan Pengurus
PPNI.
Ngastiyah. 2010. Perawatan Anak Sakit.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2018. Standar
Jakarta: EGC
Luaran Kepwrawatan Indonesia
Oskouei, T.E., & Najafi, M. (2013).
(SLKI). Edisi 1. Jakarta: PPNI.
Traditional and modern uses of natural
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar
honey in human diseas: a review. Iran
Intervensi Kepwrawatan Indonesia
J Basic Med Sci.16 (6), 731-742.
Definisi Dan Tindakan Keperawatan
(SIKI). Jakarta: PPNI.

You might also like