Work Permit Implementation

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 33

WORK PERMIT SYSTEM

HSSE 03-001 Permit to Work

By Muh. Yasir
OBJECTIVE OF THE TRAINING

1. Meningkatkan kompetensi dan pengetahuan terkait sistem


izin Kerja.

2. Mampu mempersiapkan dan membuat izin kerja dilokasi


kerja.

3. Mampu melakukan pemeriksaan izin kerja.

4. Mampu melakukan observasi dan penilaian bahaya/resiko


yang terdapat pada pekerjaan/aktivitas tersebut.
MODULE

1. Pelaksanaan Izin Kerja

2. Sistem Izin Kerja

3. Isi Izin Kerja

4. Simulasi menggunakan Work Permit


TUJUAN WORK PERMIT SISTEM

Mengendalikan resiko pekerjaan untuk memastikan keselamatan dan


perlindungan terhadap kesehatan manusia, lingkungan dan aset, melalui
proses:

1. Identifikasi bahaya dan resiko


2. Implementasi tindakan keselamatan dan tindakan pengganti untuk
mengurangi dan mengendalikan risiko
3. Koordinasi berbagai pekerjaan yang memungkinkan menimbulkan
gangguan, untuk memastikan keselarasan,
4. Informasi berbagai pihak yang terlibat, dan terutama tim yang
melaksanakan pekerjaan dan tim yang mengoperasikan instalasi
5. Memastikan bahwa pekerjaan diselesaikan dengan aman dan
instalasi aman sebelum dioperasikan kembali.
Roles & Responsibility
RSES
1. Identify the needed of a PTW according to the provisions of this SOP.
2. Decide at his/her sole discretion even if the subject is not specified in this SOP to cover any work with a PTW if
deemed necessary in order to improve the risk control.
3. Decide whether a formal risk assessment of the works must be carried out before PTW is approved.
4. Decide the level of monitoring and supervision of the work, including specific steps and presence of Operating
and/ or Performing Authorities or Representatives whenever required.
5. Define a specific drill to test the state of emergency preparedness of contractor and organization.
6. Ensure that the Operating Authorities and Performing Authorities and each representative have adequate
capabilities in term of PTW system.
7. Formally writing an assignment of Operating Authorities, Performing Authority and the representatives and
appoint the certified technical authorities (e.g. Electrical ability) and define their area of responsibility.
8. Hold a daily meeting for work coordination with concerned personnel.
9. Check validity period of PTW, compensatory measures and request additional precautions if deemed necessary,
10. Approve all PTW after Operating Authority has formally accepted.
11. Promote and participate in site PTW inspections
12. Ensure that work location and equipment are inspected before commencing the operation.
13. Ensure the on-going PTW are discussed during hand over of shift change and at any crew change for the positions
involved.
Operating Authority
During Preparation:
• To identify associated risks which may generated by:
- Any work activities which carry out during operation of existing installations
- Possibility of interference or interventions with other works.
• To ensure that related complementary permits have been issued.
• To participate in the formal risk assessment.
• To put adequate precautions and compensatory measures to control the risks, downgraded situations and possibility of any emergency situations that
may occur.
• To ensure that the installation is safe before the Performing Authority or Representatives are executing the work.
• To coordinate of works to avoid any interference on sites.
• Approve the PTW by formally signing on it.

During Execution:
• To ensure that all safety precautions requirement are fulfilled prior to validate the PTW.
• To open the PTW and inform to PTW Controller.
• To monitor the works is executed according to requirements in the PTW.
• Inform to related parties in case any anomalies found during performing of the works.
• If necessary, to stop the work. Resume it back when all precautions has been taken properly

Completion of Work:
• To ensure that all condition are safe and to put the installation back to normal i.e; resume overriding safety barrier, put safety equipment on place,
housekeeping etc.
• To ensure that the works have been commissioned by qualified TEPI representatives.
• Close the PTW and inform to PTW Controller.
Performing Authority
During Preparation:
• Describing the scope and nature of work clearly and expected way to do the job.
• Identifying the hazards and risks associated with the job and method or equipment that will be used.
• Initiating Job Risk Assessment (JRA) in coordination with Operating Authority or Representative,
• Attending daily PTW meeting in order to provide all necessary information to RSES, Operating and S&E Authorities (e.g. drawings,
procedures, spade list etc) in order to allow for reliable coordination and safe preparation of installations and areas to be interfered.
• Proposing the working procedure, incorporating:
- The precautions for controlling the associated risks
- The provisions and equipment for adequate waste management
• Registering Permit to Work
• Reviewing and signing Permit to Work form

During Execution:
• Ensuring that the required precautions are taken properly.
• Ensuring that tool box meeting is conducted prior execution of the job to ensure that all personnel involved are understand with the
scope of the work and associated risks.
• Suspending or stopping the job in case of any changing in the scope or modification to the approved procedures/planning. S/he shall
notify to Operating Authority or Representative in respect to search the safe method.

By the end of day / shift work


• Reporting the latest condition or status of the work to Operating authority
• Ensuring that all working environment are secured and will not generate any additional hazards i.e; work location must be keep clean
and tidy, ensure the equipment/tools are not blockage any evacuation route, safety equipment or controlling devices.

After Completion of Work:


• Participating in the commissioning of the works if required,
• Ensuring that work location is clean and tidy. Any waste, tools or equipment must be contained or secured accordingly prior to leave.
Roles & Responsibility
CONTRACTOR FOREMAN
Roles & Responsibility
SAFETY AND ENVIRONMENT AUTHORITY
Roles & Responsibility
AUTHORIZED GAS TESTER

PTW COORDINATOR AND CONTROLLER


TYPES OF PERMIT TO WORK SYSTEM
Permit To Work System

MAIN PTW COMPLEMENTARY PERMITS


COLD WORK PERMIT
Certificate
1. Isolations
HOT WORK PERMIT
2. Electrical Safety Procedures
HOT WORK PERMIT 3. Gas testing
Naked Flame

PERMITS FOR SPECIFIC WORK

Entry into confined space


Lifting Operations
WORK NOT REQUIRED WORK PERMIT Hot Tapping
Excavations
(exception)
Service Vessel Operations
Diving
Ionizing Radiations
Main PTW
Complementary Permit and Certificate
Complementary permits / certificates and other permits shall follow and
refer to SOP:

• Confined spaces entry permit


• Gas test certificate
• Excavation permit
• Hot Tapping permit
• Process / Mechanical / Instrument isolation certificate
• Electrical isolation permit
• Use of ionizing radiations permit
• Marine operations permit
• Permit to launch diving / remote operated vehicle (ROV) operation
• Lifting operations plan (LOP)
IJIN KERJA PELENGKAP
DIPERLUKAN UNTUK MELENGKAPI PEKERJAAN2 KHUSUS
1. IJIN MASUK RUANG TERTUTUP.
Diperlukan bilamana pekerjaan pokok meliputi pekerjaan2 diruang tertutup
dimana ada kemungkinan kurangnya ventilasi alam, adanya gas yang mudah
terbakar dan/atau gas beracun

2. IJIN KERJA RADIOGRAPHY.


Diperlukan pada saat melakukan pekerjaan2 radiasi

3. IJIN KERJA PENYELAMAN.


Diperlukan untuk pekerjaan2 di dalam air dalam jarak 500 meter dari instalasi
produksi
TYPES OF WORK PERMITS AND FORMS (5/7)

4. IJIN PEKERJAAN MENGANGKAT


Diperlukan bilamana pekerjaan utama meliputi pekerjaan mengangkat dengan
menggunakan alat angkat.

5. HOT TAPPING
Diperlukan untuk pekerjaan menghubungkan pipa tanpa mematikan aliran poduksi
dari pipa yang dikerjakan.

6. IJIN GALIAN
Diperlukan untuk pekerjaan penggalian dalam jarak 500 m atau kurang dari instalasi.

7. IJIN PERGERAKAN KAPAL.


Diperlukan untuk pergerakan kapal2 dalam daerah operasional. Ijin Pergerakan Kapal
dapat berdiri sendiri tanpa Ijin Kerja Pokok (Hot / Cold Work Permit).
TYPES OF WORK PERMITS AND FORMS (6/7)

Pekerjaan dengan tindakan isolasi


1. Sertifikat isolasi proses produksi / sertifikat isolasi mekanis.
2. Sertifikat isolasi listrik.
jika beberapa ijin kerja dikeluarkan untuk satu peralatan khusus yang memerlukan
isolasi pada peralatan tersebut, maka tiap ijin kerja harus mempunyai ijin isolasi
sendiri-sendiri yang mempunyai nomor tagging masing-masing

3. Sertifikat pengukuran gas berkala.


SHORT PERMIT

1. Pekerjaan dilakukan secara teratur (misalnya beberapa kali per tahun) dan
dilaksanakan oleh personel yang memegang posisi dengan pelatihan dan
pengalaman yang memadai.
2. Penilaian risiko dengan jelas menunjukkan bahwa pekerjaan tidak melibatkan
bahaya yang tidak biasa atau risiko yang dinilai tinggi.
3. Pekerjaan didukung oleh prosedur terperinci termasuk identifikasi
komprehensif dari semua potensi bahaya dan tindakan pencegahan yang
diperlukan, dan prosedur tersebut telah diuji secara menyeluruh dan
kesesuaiannya untuk tujuan dikonfirmasi.
4. Pekerjaan harus ditujukan untuk diselesaikan dalam 1 shift.
5. RSES meninjau daftar Izin Pendek (Short Permit) dari waktu ke waktu dan
memastikannya diperbarui setidaknya setiap 2 tahun.
Pekerjaan tanpa ijin kerja (pengecualian)/ verbal instruction
Kegiatan tertentu hanya dapat dilakukan atas perintah lisan-oleh karena itu tidak didukung oleh izin
standar, khusus atau pendek apa pun asalkan kondisi di bawah ini terpenuhi:
1. Mereka adalah bagian dari operasi reguler instalasi dan peralatan, sesuai dengan spesifikasi desain dan dalam batas
operasi yang ditentukan oleh pabrikan.
2. Mereka didukung oleh program, prosedur, instruksi, daftar periksa atau manual operasi yang disesuaikan, tergantung
kasusnya
3. Mereka dilakukan oleh karyawan atau staf kontrak yang cukup terlatih dan berpengalaman, dan merupakan bagian
dari organisasi permanen yang ada di lokasi.
4. Mereka dirujuk dalam “daftar kegiatan yang tidak tunduk pada izin apa pun”, yang telah disetujui oleh Manajemen
Operasional entitas.

Ini biasanya berlaku untuk aktivitas berikut:


1. Kegiatan rutin dalam operasi lapangan, seperti penyesuaian parameter proses, penghentian peralatan, pengaktifan
ulang dan penggantian, pengoperasian derek dan roda pengangkat di area laydown/penyimpanan khusus, perangkat
khusus formulir pengambilan sampel, tur pemasangan dan pemeriksaan.
2. Kegiatan inti pengeboran dan pengerjaan ulang sebagaimana dicakup oleh program pengeboran/pengerjaan ulang
yang relevan.
3. Kegiatan reguler dalam operasi logistik atau kelautan, seperti penanganan kargo, pemindahan personel, pelayaran
kapal, truk dan mengemudi mobil, dll., asalkan semua prasyarat yang ditentukan terpenuhi: kondisi cuaca/angin
yang dapat diterima dan keadaan laut, tidak ada potensi gangguan pada bangunan yang didirikan instalasi atau
operasi pesanan yang dilakukan di area tersebut, dll.
4. Semua kegiatan yang berhubungan dengan penyelamatan dan intervensi dalam situasi darurat.

Karena kegiatan ini tidak diformalkan dengan izin apa pun, koordinasi dan pemantauannya harus mendapat perhatian
khusus untuk mencegah gangguan apa pun dengan pekerjaan lain.
MASA BERLAKU IJIN KERJA FOI
Cold and hot (non-naked flame) work permit:

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

       X X X X X X X
X X X X  X X X X X  X X X
X X X X X X X X X     

D N D N D N D X X X X X X X X X X X
S S S S S S S

• Berlaku maksimal tujuh (7) hari setelah pekerjaan dibuka atau hangus 14 hari
setelah disetujui.
• Bila terjadi gangguan setelah pekerjaan dilaksanakan, ijin masih berlaku. Tetapi
perlu alasan yang kuat mengapa pekerjaan tidak bisa dilakukan.
• Pekerjaan yang dibuka harus berdasarkan WP register yang telah ditandatangi oleh
RSES.

RSES lah yang akhirnya menentukan masa berlaku dari ijin


! kerja dan frekuensi dari revalidation period.
MASA BERLAKU IJIN KERJA FOI
Hot (naked flame) work permit:
1 2 3 4 5 6 7

X X   X X X
X X X X   X
X X X X X X 

DS NS DS NS X X X X X

• Berlaku maksimal dua (2) hari setelah ijin dibuka atau hangus tujuh (7) hari setelah
disetujui.
• Bila terjadi gangguan setelah pekerjaan dilaksanakan, ijin masih berlaku. Tetapi perlu
alasan yang kuat mengapa pekerjaan tidak bisa dilakukan.
• Pekerjaan yang dibuka harus berdasarkan WP register yang telah ditandatangi oleh
RSES.

RSES lah yang akhirnya menentukan masa berlaku dari ijin


! kerja dan frekuensi dari revalidation period.
MASA BERLAKU IJIN KERJA

KEABSAHAN

Work Permit

Work Permit Naked Flame berlaku untuk dibuka paling lambat 24 jam
setelah persetujuan RSES.

Hot work non naked flame dan Cold work berlaku untuk dibuka
selambat-lambatnya 48 jam setelah tanggal persetujuan.

Lebih dari waktu yang ditentukan dan tidak ada konfirmasi dari PA, RSES
dapat memutuskan untuk menutup izin kerja.
MASA BERLAKU IJIN KERJA
Hot Work Permit non naked and Cold Work Permit
Durasi maksimum yang disetujui adalah 7 hari atau (14 shift).
Jika WP tidak dibuka kembali selama maksimal 48 jam setelah pembukaan
pertama, WP dapat ditutup setelah dikomunikasikan saat daily meeting,
meskipun masih dalam periode durasi yang disetujui.

HWP Naked Flame


Durasi maksimum yang disetujui adalah 2 hari = 4 shift, RSES dapat
menentukan periode yang lebih lama.
Jika WP tidak dibuka kembali maksimal 24 jam setelah pembukaan pertama,
WP dapat ditutup setelah dikomunikasikan saat daily meeting meskipun masih
dalam periode durasi yang disetujui.

(Lihat Lampiran 1. Simulasi Validitas)


SUBMISSION & MEETING
MASA BERLAKU IJIN KERJA
 Pada setiap pergantian shift dan setiap penghentian dicatat oleh
Pemohon/Pengendali Izin Kerja/Control Room.
 Izin Kerja utama setiap saat dapat diinterupsi sementara oleh pihak lain (siapa
saja) untuk berbagai alasan:
 perubahan dalam kondisi lingkungan,
 pekerja tidak mematuhi tindakan keselamatan yang disebutkan,dsb
 Penghentian ijin kerja secara tiba-tiba memerlukan re-validasi. Jika terjadi
pengehentian untuk yang kedua kalinya, maka Ijin Kerja ditutup.
 Jika terjadi alarm (gas, api, dll), pekerjaan harus dihentikan sesegera mungkin.
Apapun penyebab dari alarm tersebut, pekerjaan tidak boleh dilanjutkan tanpa
persetujuan formal dari Wewenang Operasi.
 Pekerjaan dengan tindakan isolasi dapat diperpanjang seperti ijin kerja
utamanya. (isolasi dilakukan sebelum dimulainya ijin kerja utama dan
dikembalikan pada kondisi awal sebelum ijin kerja utama ditutup).
Pembagian Salinan ijin kerja

• Warna putih, harus selalu ada di tempat kerja pada saat pekerjaan
berlangsung.
• Warna kuning, setelah work permit dibuka akan dibawa oleh operating
authority (OA).
• Warna biru, akan dibawa oleh work permit controller (WPC)
• Warna merah muda, akan disimpan oleh S&E dan akan digunakan
sebagai dokumen referensi jika ada anomali atau insiden.
ROUTE OF PERMIT COPIES
PERSIAPAN IJIN KERJA
Wewenang pelaksana harus mengisi bagian pemohon di
ijin kerja dan menyerahkan 2 hari sebelum pekerjaan
dimulai (H-2).
LOKASI KERJA Wewenang Bagian Ruang Kontrol
MENETAPKAN KONDISI BERBAHAYA & PENCEGAHAN. Operasi Keselamatan
(DI DALAM MEETING)
Wewenang Pelaksana, Wewenang Operasi & Wewenang IJIN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN
Keselamatan mengidentifikasi dan memeriksa untuk bagian
kondisi bahaya dan pencegahan dan pengesahan ijin kerja oleh PADA AKHIR SHIFT ATAU PEKERJAAN SELESAI
RSES (H-1)
AT THE END OF MEETING
WORK PERMIT COPIES DISTRIBUTION MENGUMPULKAN KEMBALI
LEMBAR PERMIT

Lokasi Kerja Wewenang Bagian Ruang Kontrol NO YES


Operasi Keselamatan
Pada hari yang sama atau saat dimulainya shift PEKERJAAN SELESAI
PERMOHONAN UNTUK OTORISASI IJIN KERJA
Perwakilan PERMOHONAN OTORISASI IJIN KERJA COMPLETE THE HAND BACK BY COMPLETE SECT. FOR WORK
Wewenang Pelaksana atau Operasi masing-masing PERFORMING & OPERATING COMPLETION BY Performing
membawa lembar putih dan kuning dari ijin kerja utama & AUTHORITY THEN BRING THE Authority AND Operating
lembar biru disimpan di ruang kontrol PERMIT FOR THE NEXT Authority THEN LEAVE THE
REVALIDATION PERMIT FOR FILING

PENGESAHAN IJIN KERJA


(Wewenang pelaksana dan Operasi & Mandor kontraktor PENYELESAIAN IJIN
menandatangani lembar putih dan kuning dari ijin kerja utama KERJA
DI LOKASI KERJA) pada waktu yang sama, wewenang operasi
menginformasikan kepada ruang kontrol untuk
menandatangani lembar biru.
PEMOHON
Melengkapi kotak deskripsi
Ijin kerja Tambahan dan dilampirkan
Dokumen tambahan dilampirkan

PERSIAPAN PEKERJAAN
1. Oleh Wewenang Pelaksana
Identifikasi bahaya dari aktifitas tersebut
Pengajuan tindakan pencegahan
Tandatangan dari Wewenang Pelaksanan &
Perwakilan yang ditunjuk apabila ada

2. Oleh Wewenang Operasi & wewenang K3


Identifikasi bahaya ; Tugas beresiko
Proposal tindakan pencegahan, pengujian,
pengukuran
Tindakan pencegahan untuk mencegah eskalasi
insiden
Pemeriksaan Perizinan Pelengkap
Pencalonan Perwakilan jika perlu
Diskusikan dengan Performing Authority
Tinjau & Ditandatangani oleh Otoritas Pengoperasian
Supt & Lingkungan Keselamatan Supt.

APPROVAL By RSES
Keputusan : masa berlaku, tingkat pengawasan
Pemeriksaan kesesuaian dengan rencana lain
atau pekerjaan yang sedang berlangsung. Tanda tangan
RSES.
EXECUTION on SITE
Oleh Otoritas P&O dan Mandor Kontraktor
MEMBUKA IZIN KERJA
REVALIDASI
Memeriksa pelaksanaan tindakan pencegahan;
tes & pengukuran Gas untuk indikasi positif
Rapat pra kerja; Tanda tangan Otoritas P&O
dan Kontraktor Foreman
“NOTIFY CONTROL ROOM”.

To be Signed to confirm
Work Interruption
Ketika LINGKUNGAN BERUBAH; SETIAP deviasi; dalam kasus the work starting
ALARM (GAS atau KEBAKARAN), dll pekerjaan harus segera
dihentikan.

WORK COMPLETION
Periksa & pastikan pekerjaan selesai. Isolasi, spading, ……. Work Interruption
dihapus, Instalasi siap untuk serah terima NOTIFY CONTROL ROOM
Tanda tangan PA & OA dan
“NOTIFY CONTROL ROOM“.
HOT WORK & COLD WORK PERMIT FORM
PERMIT TO WORK INSPECTION, AUDIT AND KPI
Siapakah yang bertanggung jawab dalam pembuatan
ijin kerja (Work Permit)???
Have
A SAFE WORK
At Your SITE

You might also like