Manajemen Pembelajaran Bahasa Inggris Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Saat Pandemi Covid-19 Di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Manajemen Pembelajaran Bahasa Inggris Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Saat Pandemi Covid-19 Di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Manajemen Pembelajaran Bahasa Inggris Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Saat Pandemi Covid-19 Di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta
Abstract: The purpose of this study was to determine the effectiveness of distance learning during the Covid-19 pandemic in the
management of English learning and to improve student achievement at SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. The research
approach used is descriptive qualitative, with data collection techniques through interviews and observations. The research
subjects were English teachers and deputy principals of SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta. The results of the study are as
follows. First, English education planning is prepared based on subjects, competency standards, basic competencies, learning
objectives, teaching modules, procedures, time allocation, learning activities, learning resources/equipment, and evaluation of
distance education students' learning outcomes during the Covid- 19. Second, the implementation of education that the teacher
is trying has been guided by the latest updated syllabus and online learning implementation plan. English teachers have
practised innovative education during the Covid-19 pandemic, such as Google Classroom, Zoom, WhatsApp, and many more.
Distance learning that the teacher applies is to open lessons, deliver modules or teaching materials two days before learning
activities occur, and discuss learning with students where learning is student-centred. The educational process places more
emphasis on the cognitive and psychomotor domains. Third, learning assessment uses pre-test and post-test when online
education takes place. The evaluation method used in learning applies direct observation, carries out tests/exercises at the end
of the lesson so that the teacher knows the weaknesses and measurements of each student. Learning support facilities at
Muhammadiyah 3 High School Yogyakarta are equipped with a language laboratory to facilitate the implementation of
learning English more effectively.
Keywords: learning management, student learning outcomes, English lessons, the covid-19 pandemic
Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-
19 dalam manajemen pembelajaran bahasa Inggris dan meningkatkan prestasi siswa di SMA Muhammadiyah 3
Yogyakarta. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara dan observasi. Subjek penelitian adalah guru Bahasa Inggris dan wakil kepala sekolah SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Hasil penelitian adalah sebagai berikut. Pertama, perencanaan pendidikan
Bahasa Inggris disusun bersumber pada mata pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, tujuan
pembelajaran, modul ajar, tata cara, alokasi waktu, aktivitas pembelajaran, sumber/perlengkapan pembelajaran
di masa Covid-19, serta evaluasi hasil belajar siswa di kala pendidikan jarak jauh. Kedua, penerapan pendidikan
yang dicoba guru telah berpedoman pada silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran daring yang terkini yang
sudah diperbaharui. Guru Bahasa Inggris telah mempraktikkan pendidikan yang inovatif dikala pandemi Covid-
19, seperti Google Classroom, Zoom, WhatsApp serta banyak lagi. Pembelajaran jarak jauh yang diterapkan guru
ialah membuka pelajaran, mengantarkan modul atau bahan ajar dua hari sebelum aktivitas belajar berlangsung
dan mendiskusikan pembelajaran bersama siswa yang mana pembelajaran berpusat kepada siswa. Proses
pendidikan lebih menekankan pada ranah kognitif dan ranah psikomotor. Ketiga, penilaian pembelajaran
menggunakan pretes serta postes dikala pendidikan daring berlangsung. Metode evaluasi yang digunakan dalam
pembelajaran menerapkan observasi langsung, melaksanakan uji/latihan di akhir pembelajaran agar guru
Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya is licensed under a Creative Commons
Attribution-Share Alike 4.0 International License.
Mashuri & E. Hasanah
mengetahui kelemahan dan kekurangan setiap siswa. Sarana penunjang pembelajaran di SMA Muhammadiyah
3 Yogyakarta sudah dilengkapi dengan laboratorium bahasa sehingga dapat mempermudah pelaksanaan
pembelajaran Bahasa Inggris secara lebih efektif.
Kata kunci: manajemen pembelajaran, hasil belajar siswa, pelajaran bahasa Inggris, pandemi covid-19
A. PENDAHULUAN
Pada masa pandemi Covid-19, telah terjadi perubahan pola pembelajaran, dari
pola pembelajaran tatap muka ke pembelajaran jarak jauh. Perubahan pola
pembelajaran tersebut, menimbulkan tantangan bagi para guru agar mampu
mengelola kelas virtual menjadi kelas yang efektif. Pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh pada masa pandemi Covid-19 di Indonesia menghadapi berbagai kendala dan
tantangan yang cukup kompleks (Abidin, Hudaya, & Anjani, 2020). Meskipun
berbagai cara sudah di lakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan
mempertimbangkan protokol kesehatan sesuai dengan surat keputusan bersama
(SKB) 4 menteri, namun bermacam-macam hambatan keterbatasan dan kesulitan
tetap ditemui di lapangan. Permasalahan dalam pembelajaran jarak jauh ada pada
berbagai macam faktor yang memengaruhinya, antara lain faktor peserta didik dan
keluarga peserta didik maupun sarana dan prasarana yang belum memadai
(Septyanti & Kurniawan, 2020).
Selama proses pembelajaran jarak jauh, semua guru dituntut agar mampu
menciptakan pembelajaran jarak jauh yang efektif dan mampu mencapai tujuan
pembelajaran dengan baik. Para guru harus mampu melaksanakan manajemen
pembelajaran jarak jauh (Chandra, 2020) dengan baik agar para siswa mampu
memenuhi indikator keberhasilan pembelajaran yang telah direncanakan. Dalam
konteks ini para guru perlu memiliki kompetensi dalam melakukan manajemen
pembelajaran sesuai dengan kebutuhan saat ini. Seperti yang telah di sampaikan
Ramdhani & Istiqlaliyah (2018), manajemen pembelajaran dapat diartikan sebagai
usaha untuk mengelola sumber daya yang digunakan dalam pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Pemilihan model
pembelajaran yang tepat akan sangat menentukan minat, partisipasi peserta didik,
dan akan meminimalisir problematika yang dihadapi guru dalam pembelajaran.
Pada bidang pembelajaran diharapkan guru dapat memanajemen pembelajaran
dengan menentukan model pembelajaran yang tepat sehingga dapat menarik minat
peserta didik terhadap materi pelajaran. Manajemen pembelajaran meliputi
persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi (Mulawarman & Noviyanti, 2020).
Suatu pembelajaran akan ideal apabila tiga poin utama tercapai mulai dari
Persiapan, Pelaksanaan dan Evaluasi pembelajaran dan terintegrasi dalam kinerja
seorang guru. pembelajaran bukan hanya sekedar menekankan kepada pengertian
konsep-konsep belaka, tetapi bagaimana melaksanakan proses pembelajarannya dan
meningkatkan kualitas proses pembelajaran tersebut, sehingga pembelajaran tersebut
menjadi bermakna. Terkait dengan kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik (kompetensi pedagogis), guru berkepentingan untuk melakukan manajemen
pembelajaran. Selain itu, sarana dan prasarana adalah alat penunjang keberhasilan
suatu proses upaya yang dilakukan di dalam pelayanan publik, contohnya di sekolah,
karena apabila kedua hal ini tidak tersedia maka semua kegiatan pembelajaran yang
dilakukan tidak akan dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana.
Jadi, manajemen pembelajaran sangat berkaitan dengan sarana dan prasarana.
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu sumber daya yang penting
dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah. Keberhasilan program
pendidikan sangat dipengaruhi oleh kondisi sarana dan prasarana pendidikan yang
dimiliki sekolah (Amrullah & Susilo, 2019) di era pandemi Covid-19, ketahanan
digital merupakan hal yang sangat penting dimiliki oleh setiap siswa di sekolah agar
mampu menghasilkan kesejahteraan siswa dalam proses pembelajaran daring.
Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
yang semakin pesat dan telah merambah berbagai aspek kehidupan manusia,
termasuk dunia pendidikan. Di berbagai negara, pandemi Covid-19 memengaruhi
semua aspek kehidupan, termasuk kondisi psikologis dan perubahan perilaku
manusia yang sifatnya lebih luas dalam jangka waktu yang lebih panjang. Hal ini
juga berdampak pada sistem pendidikan di Indonesia. Pengajar dan peserta didik
akan terbiasa melakukan interaksi pembelajaran jarak jauh (Rosali, 2020). Bahkan
adanya tekanan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat besar terhadap
sistem pendidikan secara global karena teknologi yang berkembang menyediakan
kesempatan yang sangat besar untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan
proses pembelajaran (Song, Forsman, & Yan, 2015).
Teknologi informasi dan komunikasi (selanjutnya disingkat ICT) adalah
program pembelajaran berbasis multimedia (teknologi yang melibatkan teks,
gambar, suara, dan video) mampu membuat penyajian suatu topik bahasan menjadi
menarik, tidak monoton dan mudah untuk dicerna. ICT dalam pembelajaran dapat
menjadi dua kegunaan, yaitu: (1) sebagai media presentasi pembelajaran, misalnya
berbentuk slide power point dan animasi dengan program flash; dan (2) sebagai media
pembelajaran mandiri atau e-learning, misal peserta didik diberi tugas untuk
membaca atau mencari sumber dari internet, mengirimkan jawaban tugas, bahkan
mencoba dan melakukan materi pembelajaran.
SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta merupakan salah satu sekolah yang
menerapkan pembelajaran jarak jauh selama pandemi Covid-19. Guru mata
pelajaran Bahasa Inggris sudah menerapkan pembelajaran yang inovatif. Kegiatan
yang dilakukan guru dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu membuka pelajaran di
Google Classroom, menyampaikan materi di Zoom dan Whatsapp Group dan menutup
pelajaran. Ketiga evaluasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru setiap awal
semester dan di akhir semester. Berdasarkan penelitian di lapangan ditemukan
bahwa proses pembelajaran yang dilakukan saat ini cukup efektif walaupun masih
ada sedikit beberapa hambatan yang mengganggu pembelajaran jarak jauh, seperti
masalah interaksi sosial guru dengan siswa dan ekonomi peserta didik yang nyaris
belum siap (Abidin et al., 2020).
Berdasarkan uraian di atas maka tujuan penelitian ini adalah mengetahui
efektivitas pembelajaran jarak jauh di masa pandemi Covid-19 dalam manajemen
pembelajaran bahasa Inggris dan meningkatkan prestasi siswa di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta.
B. METODE
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi penelitian di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta. Teknik pengambilan data dengan wawancara,
pengamatan, dan dokumentasi. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini
menggunakan wawancara terstruktur dengan pedoman wawancara. Analisis data
dilakukan dengan mereduksi data, mengorganisasikan data, dan penyimpulan data.
Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan model yang dikembangkan oleh
Miles & Huberman (2018). Menurut Miles & Huberman (dalam Sugiyono, 2016)
tahapan analisis data kualitatif adalah penghimpunan data, reduksi, display dan
kesimpulan. Proses analisis dilakukan dari merekap data, dilakukan reduksi data
meliputi penyederhanaan data dengan memilah data yang dibutuhkan. Data hasil
reduksi digolongkan sesuai desain analisis yang telah dirancang yang kemudian di-
dispaly. Setiap data yang telah digolongkan verifikasi dengan berbagai fakta data
lapangan termasuk hasil validasi dan hasil tes prestasi hasil belajar siswa. Setelah
data di-display telah diverifikasi dan kemudian diambil kesimpulan.
C. PEMBAHASAN
Manajemen pembelajaran Bahasa Inggris dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta terdapat tiga poin utama, yaitu: (1)
perencanaan pembelajaran Bahasa Inggris, (2) pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Inggris, dan (3) evaluasi pembelajaran Bahasa Inggris. Berikut ini dipaparkan hasil
penelitian.
1. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran dipersiapkan guru sebelum melaksanakan
pembelajaran disusun pada awal semester dimulai yang menggunakan RPP dan
silabus yang sudah disederhanakan, yang terdiri atas: mata pelajaran, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode, alokasi waktu, kegiatan pembelajaran,
sumber/alat pembelajaran dan penilaian hasil. Dalam memulai proses
pembelajaran, dilakukan dengan masuk kelas online dan memberikan materi
pembelajaran dua hari sebelum pembelajaran berlangsung kemudian guru
menjelaskan materi yang disampaikan dan selanjutnya menanyakan materi yang lalu
dengan mengaitkan materi yang baru. Memperhatikan kesesuaian antara materi
dengan alat peraga dengan pembelajaran yang dilaksanakan.
2. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru dengan berpedoman
pada silabus dan RPP yang sudah di sederhanakan. Untuk menciptakan
pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan dan untuk mengukur ketercapaian
keseluruhan tujuan kurikulum yang telah ditetapkan, pelaksanaan pembelajaran
daring menggunakan aplikasi Zoom dan Google Classroom. Dalam pelaksanaan
pembelajaran jarak jauh, guru dan siswa sangat mahir menggunakan platform
tersebut sehingga tidak ada kendala dalam pelaksanaan pembelajaran.
mempunyai arti apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin
dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian. Selain evaluasi hasil belajar peserta
didik untuk meningkatkan prestasi belajar, guru juga menilai diri sendiri, baik
sebagai perencana, pelaksana, maupun penilai program pembelajaran. Oleh sebab
itu, guru harus memiliki pengetahuan yang memadai tentang penilaian program
sebagaimana memahami penilaian hasil belajar. Sebagaimana perancang dan
pelaksana program, guru memerlukan umpan balik (feedback) tentang efektivitas
programnya agar bisa menentukan apakah program yang direncanakan dapat
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Bahwa penilaian bukan merupakan tujuan,
melainkan alat untuk mencapai tujuan.
Dari ketiga pembahasan dapat disimpulkan berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa manajemen pembelajaran guru Bahasa Inggris telah berhasil
meningkatkan prestasi belajar siswa pada SMA 3 Muhammadiyah Yogyakarta
karena guru melakukan persiapan yang matang mulai dari awal kegiatan
pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
Sumar (2020) yang menunjukkan bahwa perencanaan pengelolaan kelas dilakukan
dengan mengatur fasilitas, pengelolaan pengajaran dan pengaturan siswa,
pelaksanaan pengelolaan kelas dilakukan dengan menerapkan beberapa prinsip
pengelolaan kelas dan beberapa pendekatan, pengawasan dilaksanakan secara terus
menerus. Faktor pendukung dan faktor penghambat pengelolaan kelas adalah
lingkungan fisik, sosial kondisi emosional dan organisasi.
Pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru Bahasa Inggris di SMA
Muhammadiyah 3 Yogyakarta telah berpedoman pada silabus dan RPP yang sudah
disederhanakan. Untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif dan menyenangkan,
diperlukan berbagai keterampilan. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Sumiarti
(2016). Kreativitas merupakan salah satu tanda bahwa seorang guru memiliki
intelegensi yang dan kreatif. Kreativitas merupakan hal penting untuk dikembangkan
dalam pendidikan. Evaluasi pembelajaran guru Bahasa Inggris dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa di SMA Muhammadiyah 3 Yogyakarta menjadi sangat baik.
Evaluasi pembelajaran dalam meningkatkan prestasi belajar siswa adalah
melaksanakan ujian akhir sekolah, ujian tengah semester, ulangan harian, dan porto
folio serta pemberian tugas kepada siswa yang diiringi dengan pelaksanaan remedial
kepada seluruh siswa sesuai dengan kelas masing-masing.
Pembelajaran jarak jauh yang dilakukan berpusat pada siswa sehingga
pembelajaran bisa lebih efektif yang mana siswa memiliki fasilitas yang memadai
untuk pembelajaran jarak jauh. Siswa sangat antusias dalam pembelajaran daring
karena setiap guru memberikan materi pembelajaran yang dapat diakses siswa di
mana pun dan kapan pun. Tantangan yang dihadapi siswa adalah pembiayaan
pembelajaran daring. Setiap siswa membutuhkan banyak paket data yang lumayan
mahal untuk pembelajaran jarak jauh. Terkadang paket data bantuan sekolah dan
pemerintah tidak cukup untuk siswa.
D. PENUTUP
Berdasarkan paparan, temuan penelitian dan hasil pembahasan fokus penelitian,
maka dapat dirumuskan hasil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut. Pertama,
perencanaan pembelajaran disusun guru sebelum pelaksanaan pembelajaran yaitu
pada awal semester, yang terdiri dari: identitas mata pelajaran, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran, materi
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z., Hudaya, A., & Anjani, D. (2020). Efektivitas Pembelajaran Jarak Jauh
pada Masa Pandemi Covid-19. Research and Development Journal of Education,
(Special Edition), 131–146. https://doi.org/10.30998/rdje.v1i1.7659
Amrullah, F., & Susilo, M. J. (2019). Identifikasi Sarana dan Prasarana Pendukung
Pelaksanaan Sekolah Adiwiyata di SMA Negeri Kota Yogyakarta. Symposium
of Biology Education (Symbion), 316–322.
https://doi.org/10.26555/symbion.3554
Chandra, Y. (2020). Online Education During COVID-19: Perception of Academic
Stress and Emotional Intelligence Coping Strategies Among College Students.
Asian Education and Development Studies, 10(2), 229–238.
https://doi.org/10.1108/AEDS-05-2020-0097
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldana, J. (2018). Qualitative data analysis: A
methods sourcebook (4th ed.). California: SAGE Publications.
Mulawarman, W. G., & Noviyanti, N. (2020). Manajemen Bahasa Penulisan
Proposal Mahasiswa Nonkebahasaan. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra,
Dan Pengajarannya, 3(1), 53–64. https://doi.org/10.30872/diglosia.v3i1.49
Ramdhani, M. T., & Istiqlaliyah, I. (2018). Manajemen Pembelajaran di MIS
Hidayatul Insan Palangka Raya. Anterior Jurnal, 17(2), 125–129.
https://doi.org/10.33084/anterior.v17i2.10
Rosali, E. S. (2020). Aktivitas Pembelajaran Daring pada Masa Pandemi Covid-19
di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Siliwangi Tasikmalaya. GEOSEE:
Geography Science Education Explored Journal, 1(1), 21–30. Retrieved from
http://jurnal.unsil.ac.id/index.php/geosee/article/view/1921
Septyanti, E., & Kurniawan, O. (2020). Studi Eksploratif Kebutuhan Pembelajaran
Daring untuk Mata Kuliah Menyimak pada Masa Pandemi Covid-19. Diglosia:
Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 3(4), 365–372.
https://doi.org/10.30872/diglosia.v3i4.106
Song, W. W., Forsman, A., & Yan, J. (2015). An e-Curriculum Based Systematic
Resource Integration Approach to Web-Based Education. International Journal
of Information and Education Technology, 5(7), 495–501.
https://doi.org/10.7763/IJIET.2015.V5.556
Sugiyono. (2016). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sumar, W. T. (2020). Pengelolaan Kelas dalam Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa. Jambura Journal of Educational Management, 1(1), 49–59.
https://doi.org/10.37411/jjem.v1i1.105
Sumiarti. (2016). Strategi Pembelajaran Kreativitas dalam Pendidikan. Educrative:
Jurnal Pendidikan Kreativitas Anak, 1(2), 14–23.