30 2020 (11) Aspirasi Strategi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Di Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
30 2020 (11) Aspirasi Strategi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Di Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
30 2020 (11) Aspirasi Strategi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Di Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur
2 Desember 2020
ISSN: 2086-6305 (print) ISSN: 2614-5863 (electronic)
doi: 10.22212/aspirasi.v11i2.1556
link online: http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/index
Naskah diterima: 2 Februari 2020 | Naskah direvisi: 2 Juni 2020 | Naskah diterbitkan: 31 Desember 2020
J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 229
Keywords: corruption; corruption eradication; corruption prevention; Kupang City
J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 231
sekunder (diperoleh dari sumber yang korporasi atau lembaga yang merugikan
terkait dengan penelitian ini), yaitu: buku, perekonomian maupun keuangan negara.
jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs- Aturan ini menjelaskan bahwa manifestasi
situs di internet. Data diperoleh melalui korupsi terwujud dari penyalahgunaan
pencarian informasi di internet. Output sumber daya kekuasaan/kewenangan
dari studi literatur ini adalah terkoleksinya seperti fasilitas maupun perangkatnya
referensi yang relevan dengan berdasarkan kekuasaan maupun
tujuan penelitian, yaitu memperkuat kewenangan yang melekat ke dirinya agar
permasalahan serta sebagai dasar teori kepentingan pribadinya, keluarganya,
dalam melakukan studi dan juga menjadi dan kroni/golongannya dipenuhi. Pelaku
dasar untuk menyusun konsep strategi korupsi bisa berasal dari semua dimensi,
pencegahan dan pemberantasan korupsi baik di segmen politik, birokrasi, dan
di Pemkot Kupang. ekonomi untuk perbuatan yang sama
Data yang diperoleh kemudian (Setiyono, 2017: 28).
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Shah dan Schacter (2004: 43)
Penyusunan konsep strategi dalam analisis menyatakan bahwa korupsi terjadi atas
data kualitatif ini merupakan satu kesatuan tiga kategori, yaitu: (1) grand corruption,
analisis yang mendalam berdasarkan yaitu perilaku penyalahgunaan kekuasaan/
analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan kewenangan menggunakan sumber daya
alat formulasi strategi yang digunakan publik secara masif yang dilakukan oleh
untuk identifikasi berbagai faktor secara sejumlah pejabat; (2) state capture atau
sistematis untuk merumuskan strategi. influence peddling, yaitu kolusi antara
Analisis ini didasarkan pada logika yang swasta terhadap sejumlah pejabat publik
bisa memaksimalkan kekuatan (strengths) untuk memperoleh keuntungan pribadi
dan peluang (opportunities), namun maupun keuntungan secara bersama-
secara bersamaan dapat meminimalkan sama; dan (3) bureaucratic corruption
kelemahan (weaknesses) dan ancaman atau petty corruption, yaitu korupsi yang
(threats) (Rangkuti, 2006: 18–19). terjadi atas kemudahan yang diberikan
Melalui analisis SWOT akan membantu dalam suatu birokrasi seperti melalui suap
penulis mencari formula strategi yang atau sogok atau mengalikan sejumlah
dapat dilakukan Pemkot Kupang untuk sumber daya ke pihak tertentu karena
mencegah dan memberantas korupsi di pertimbangan untuk memperoleh suap
wilayahnya. atau keuntungan yang kecil.
Dimensi korupsi dapat dilihat juga dari
Dimensi Korupsi perspektif analysis context used, yaitu:
Secara umum tidak ada definisi yang public office to centred, market to centred,
tegas mengenai korupsi itu sendiri dalam dan public interest to centred (Rothstein &
peraturan perundang-undangan. Namun, Varraich, 2014; Retnowati & Utami, 2014:
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 30; Setiyono, 2017: 35; Herdiana, 2019: 5).
Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor Teori public office to centred menjelaskan
20 Tahun 2001 tentang Perubahan bahwa corruption (korupsi) adalah perilaku
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 31 yang menyimpang oleh pejabat publik
Tahun 1999 menyiratkan bahwa tindak terhadap aturan formal yang berlaku untuk
pidana korupsi meliputi siapa saja (setiap tujuan keuntungan sendiri (pribadi), seperti
orang) yang secara sadar maupun tidak gratifikasi, nepotisme, dan tidak prosedural
sadar melakukan tindakan bertentangan (maladministrasi). Teori market to centred
dengan hukum yang bertujuan untuk menjelaskan bahwa corruption (korupsi)
memperkaya diri sendiri, kroni, maupun merupakan penyalahgunaan kewenangan
golongan atau orang lain, dan juga suatu melalui jabatan dari seorang pejabat negara
J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 233
Modus korupsi satu sampai tiga World Bank (2003: 5) menyatakan
merupakan tindakan korupsi sesuai bahwa penyebab seseorang melakukan
kesepakatan antara dua belah pihak korupsi karena adanya motivasi personal
seperti eksekutif dengan legislatif untuk dan bekerja pada sistem yang buruk.
mencari celah hukum dan kewenangan Motivasi personal dipengaruhi oleh
yang terkadang tumpang tindih untuk keinginan untuk mendapatkan keuntungan
kepentingan dua pihak. Korupsi jenis ini yang paling tinggi dibandingkan orang
dianggap korupsi legal karena dipayungi lain dengan cara yang cepat melalui
oleh peraturan perundangan. Pope (2000: penggelapan sejumlah uang untuk tujuan
15) menyatakan bahwa modus korupsi dan kepentingan pribadinya. Setiyono
terjadi atas dua kategori, yaitu: (1) korupsi (2017: 55) menyatakan korupsi yang
karena dinamika yang didukung peraturan dipengaruhi motivasi personal disebabkan
perundangan, dan (2) modus korupsi karena menghindari denda atau penalti dari
karena tindakan korupsi yang melanggar pajak, atau pejabat (politisi) yang takut jika
peraturan perundang-undangan. Setiyono disaat pensiunnya nanti tidak menerima
(2017: 37) menjelaskan bahwa korupsi pensiun atau dana talangan hari tua dan/
karena dinamika menguntungkan pihak atau uang jaminan standar hidup mereka,
yang melakukan korupsi karena dipayungi pembayaran kredit, biaya pendidikan,
peraturan perundangan, dan korupsi dan sebagainya. Sistem yang buruk
karena tindakan nyata korupsi karena memengaruhi seseorang untuk melakukan
terbukti melanggar perundangan dan korupsi karena adanya kesempatan
memperkaya diri sendiri. Dua modus korupsi dari kewenangan yang dimiliki,
korupsi tersebut ada pada setiap seperti desentralisasi dan otonomi daerah
hierarki kelembagaan pemerintah dan pada penggunaan APBD, pengelolaan
menyebabkan kerugian pada keuangan perusahaan daerah, perizinan, dan lain
daerah dan negara dari kecil sampai besar. sebagainya. Sistem yang buruk ini tercipta
karena pengelolaan anggaran publik yang
Faktor-Faktor Penyebab Korupsi tidak akuntabel dan transparan, serta
Ada dua penyebab seseorang lemahnya penegakan hukum daerah
melakukan korupsi, pertama, karena setempat. Badan Pengawas Keuangan
adanya kebutuhan (corruption by need), dan Pembangunan (2002) menyatakan
yaitu tindakan untuk memeras (ada unsur bahwa selain aspek individu dan sistem
paksaan) dalam melakukan kegiatan- (organisasi) yang buruk, yang juga sangat
kegiatan pelayanan publik, seperti berbahaya adalah jika terjadi sikap permisif
suap untuk kemudahan memperoleh dari lingkungan terhadap kesalahan
administrasi kependudukan, maupun personal dan organisasi.
menyogok untuk memperoleh pelayanan Berdasarkan aspek individu, seseorang
istimewa di rumah sakit. Kedua, korupsi melakukan korupsi dipengaruhi sikap
juga disebabkan karena adanya sikap tamak manusia, moral yang kurang kuat,
serakah (corruption by greed), yaitu penghasilan yang kurang mencukupi,
kongkalikong (kerja sama) dalam kebutuhan hidup yang mendesak, gaya
mendapatkan keuntungan pribadi melalui hidup yang konsumtif, malas, dan ajaran
kolusi yang saling menguntungkan dan agama yang kurang diterapkan. Sistem
melibatkan sejumlah aktor, seperti kolusi yang buruk tercipta karena kurang
proyek dan jabatan di pemerintahan (Bauhr adanya sikap keteladanan pimpinan, tidak
& Nasiritousi, 2011: 2–3). Corruption by adanya kultur organisasi yang benar,
greed lebih tersembunyi dan sistematis kurang memadainya sistem akuntabilitas
dibandingkan corruption by need. di instansi pemerintah, kelemahan
sistem pengendalian manajemen, dan
J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 235
2020 (Supriyanto, 2020). Dalam proses sehingga meningkatkan transparansi dan
pelelangan pekerjaan jasa konstruksi di akuntabilitas berorientasi partisipasi publik;
Dinas PUPR, terindikasi ada kolusi dan (4) Pemkot Kupang memiliki website
nepotisme yang dilakukan oleh Panitia untuk mempublikasikan kinerja berbasis
Pelelangan (Pokja) di lingkungan Dinas anggaran; (5) Pemkot Kupang memiliki
PUPR di mana dalam hal pemenang sumber daya personil dan peralatan tugas
tender ada banyak peserta/rekanan pemerintah yang memadai. Sementara itu,
yang urutan terakhir yang ditetapkan kelemahannya terdiri atas: (1) Fungsi Badan
oleh Pokja sebagai pemenang Inspektorat tergantung pada keinginan
(“Terindikasi KKN,” 2020). kepala daerah karena pertanggungjawaban
kinerjanya adalah walikota, demikian
Strategi Pemerintah Kota Kupang juga SPI yang diharapkan sebagai
dalam Mencegah dan Memberantas pengendali dan penilaian kinerja personil
Korupsi tidak berjalan maksimal; (2) Kemitraan
Forkompimda memengaruhi penegakan
Penyelenggaraan pemerintahan
hukum di daerah; (3) Website hanya
yang baik (good governance) adalah
menjadi fungsi kegiatan pengadaan dalam
pemerintahan yang memberikan berbagai
APBD dan fungsi informasi, belum diikuti
kemudahan, kepastian, dan bersih dalam
penerapan penyediaan dokumen APBD
menyediakan pelayanan dan perlindungan
elektronik; (4) Walikota dan pimpinan
dari berbagai tindakan sewenang-wenang
dinas sulit melakukan evaluasi terhadap
baik atas diri, hak, ataupun harta bendanya
kinerja personil karena perilaku korupsi
(Fauzan, Bahtaruddin, & Nuraini, 2012:
dipengaruhi faktor individu, organisasi,
449). Oleh karena itu sangat wajar apabila
maupun campuran keduanya; (5) Modus
tuntutan penyusunan kebijakan pemerintah
korupsi terkait erat dengan kewenangan
yang bersih dalam kerangka rencana aksi
tugas dan fungsi jabatan sehingga sulit
daerah pemberantasan korupsi terutama
dalam pemantauan pungli dan suap-
ditujukan pada pembaharuan administrasi
menyuap yang terjadi; (6) Kota Kupang
negara dan juga penegakan hukum
merupakan kota terkorup di Indonesia; (7)
melalui penyusunan strategi yang berbasis
Transaksi anggaran di pemerintahan masih
dinamika daerah setempat.
bersifat manual; dan (8) Pungli masih
Untuk menemukan strategi yang tepat,
tinggi di Kota Kupang (Habaora, 2015ab;
maka perlu dijabarkan faktor-faktor yang
2016ab; & 2017).
akan memengaruhi upaya Pemkot Kupang
Selain faktor internal di atas, ada faktor
dalam mencegah dan memberantas
eksternal yang patut dipertimbangkan,
korupsi. Berdasarkan penelusuran
yaitu peluang yang dimiliki Pemkot Kupang,
penulis pada situs resmi Pemkot Kupang,
yang terdiri atas: (1) Pengelolaan anggaran
kekuatan Pemkot Kupang terletak pada: (1)
daerah diawasi oleh masyarakat dan aparat
Pemkot Kupang memiliki badan pemeriksa
penegak hukum (Komisi Pemberantasan
keuangan yang bersifat semi independen,
Korupsi, Badan Pemeriksa Keuangan,
yaitu Badan Inspektorat Kota Kupang,
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
sedangkan di tingkat badan, kantor, dan
Keuangan, Kepolisian, Kejaksaan, NGO/
dinas masing-masing memiliki Satuan
LSM, media massa, dan masyarakat);
Pengendali Internal (SPI); (2) Kepala Daerah
(2) Era digitalisasi memudahkan akses
memiliki kelembagaan pimpinan daerah
informasi dan pengawasan publik; (3)
(Forkompimda) bersama Kejaksaan,
Nawacita Revolusi Mental yang digagas
Pengadilan Negeri, dan Kepolisian; (3)
oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk
Undang-Undang Keterbukaan Informasi
memberantas korupsi sampai ke daerah-
Publik menyebabkan anggaran publik
daerah; (4) Seluruh pengelolaan proyek
mudah diakses oleh masyarakat
Kelemahan
1) Fungsi Badan Inspektorat tergantung
Kekuatan pada keinginan kepala daerah karena
1) Pemkot Kupang memiliki Badan pertanggungjawaban kinerjanya adalah
Inspektorat dan Satuan Pengendali Walikota, demikian juga SPI yang diharapkan
Internal untuk mengawasi dan sebagai pengendali dan penilaian kinerja
pencegahan tindakan korupsi di personil tidak berjalan maksimal.
kelembagaan pemerintah. 2) Kemitraan Forkopimda memengaruhi
2) Walikota (Kepala Daerah) memiliki penegakan hukum di daerah;
kelembagaan pimpinan daerah 3) Website hanya menjadi fungsi kegiatan
(Forkopimda) bersama Kejaksaan, pengadaan dalam APBD dan fungsi informasi,
Pengadilan Negeri, dan Kepolisian belum diikuti penerapan penyediaan dokumen
Internal
Peluang
1) Pengelolaan anggaran daerah diawasi oleh
masyarakat dan aparat penegak hukum (Komisi Ancaman
Pemberantasan Korupsi, Badan Pemeriksa 1) Kemajuan informasi dan
Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisis teknologi serta pengalaman
Transaksi Keuangan, Kepolisian, Kejaksaan, membentuk strategi baru
NGO/LSM, media massa, dan masyarakat); menyembunyikan korupsi
2) Era digitalisasi memudahkan akses informasi dalam organisasi, seperti
Eksternal
J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 237
(strengths), kelemahan (weaknesses), kesalahan dan duplikasi pembayaran,
kesempatan (opportunity), dan ancaman seperti pembayaran gaji aparatur, dan lain
(threat). Penggunaan matriks SWOT di sini sebagainya. Selain itu, pembayaran secara
dimaksudkan untuk membantu mengambil manual dapat menyebabkan pemotongan
keputusan dalam menentukan strategi gaji aparatur dengan alasan ketiadaan
yang akan digunakan. sejumlah uang recehan. Secara hukum
Berbekal analisis SWOT di atas, maka tindakan ini merupakan perilaku korupsi.
penulis menilai ada beberapa strategi Untuk mewujudkan pembayaran yang
yang dapat dilakukan dalam rangka tepat waktu dan cepat, dapat difasilitasi
pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan sistem pembayaran secara
di Pemerintahan Kota Kupang, yaitu: elektronik. Pembayaran secara elektronik
Pertama, membuat Memorandum dapat mendukung penyelenggaraan
of Understanding (MoU) dengan administrasi publik yang efisien dan
lembaga penegakan hukum. Kebijakan efektif. Jika proses administrasi publik
pemberantasan korupsi melalui MoU efisien dan efektif maka ekonomi akan
merupakan suatu langkah tepat karena lebih berdaya saing. Transaksi secara
akan memfokuskan locus dari penanganan elektronik juga dapat dilakukan pada
korupsi di antara kedua belah pihak. penagihan-penagihan yang dilakukan
Penulis menyadari bahwa KPK memiliki oleh pemerintah kepada pihak ketiga,
kelemahan jangkauan sampai ke daerah- seperti pada retribusi parkir dan Pajak
daerah. Oleh karena itu, jika Pemkot Bumi Bangunan (PBB) di Kota Kupang
membuat MoU dengan KPK diharapkan yang masih dilakukan secara manual. Hal
semakin tercipta good governance dalam ini untuk mengatasi indikasi korupsi pada
pengelolaan anggaran publik di daerah. laporan pertanggungjawaban kinerja dari
MoU merupakan suatu nota kesepahaman Dinas (contohnya Dinas Perhubungan
yang dibuat antara subjek hukum yang dan Dinas Pendapatan Daerah) di Kota
lainnya, baik dalam suatu negara atau Kupang yang selama ini dianggap tidak
antarnegara untuk melakukan kerja sama sesuai besaran jumlah uang yang cukup
dalam berbagai aspek kehidupan dan besar dari penagihan yang dilakukan
jangka waktunya tertentu (Novianti, 2014: oleh dinas tersebut. Model penagihan
235). MoU adalah dokumen yang memuat elektronik ini dapat dikembangkan pada
saling pengertian dan pemahaman keseluruhan dinas dalam melakukan
para pihak sebelum dituangkan dalam transaksi keuangan dengan Pemkot
perjanjian yang formal yang mengikat Kupang. Transaksi elektronik (online)
kedua belah pihak. Alangkah baiknya jika melalui bank atau ATM akan meniadakan
MoU dituangkan kembali dalam suatu kesalahan data, menghindari proses
model perjanjian. MoU yang dilakukan duplikasi tagihan, dan duplikasi proses
Pemkot Kupang tidak saja dilakukan tagihan, manajemen arsip lebih sederhana,
terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi dan staf dapat diarahkan untuk aktivitas
namun perlu dilakukan juga kepada yang lebih bermanfaat. Implementasi area
pihak Kepolisian, Kejaksaan, BPK, dan bebas korupsi pun semakin baik karena
Pengadilan. Semakin banyak lembaga mengurangi kecurangan, pelaporan dan
yang mengawasi dalam pengelolaan audit lebih mudah, cepat dan akurat.
anggaran publik akan semakin baik Ketiga, membentuk gugus tugas
(Habaora, 2015a: 131). pemberantasan pungli di pemerintahan.
Kedua, menyelenggarakan transaksi Pungli merupakan perbuatan yang
keuangan berbasis elektronik di dilakukan oleh seseorang atau pegawai
pemerintahan. Pembayaran yang masih negeri atau pejabat negara dengan cara
bersifat manual cenderung terjadi meminta pembayaran sejumlah uang
J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 239
Oleh karena itu peran walikota Kupang lingkungan hidup dengan memaksimalkan
untuk membuka akses publik melalui potensi sumber daya yang dimiliki (jabatan,
basis data elektronik seperti dokumen jaringan, dan kekuasaan). Faktor penyebab
anggaran merupakan solusi terbaik untuk korupsi di Kota Kupang adalah motivasi
meningkatkan fungsi kontrol masyarakat individu dan sistem organisasi pemerintah
dalam pemberantasan korupsi di Kota yang buruk, dan akan semakin meningkat
Kupang. pengaruh korupsi jika didukung oleh
Keenam, melakukan pengukuran lingkungan di mana individu dan sistem
kinerja berbasis pakta integritas. Pakta yang buruk berada. Berdasarkan hal
integritas merupakan surat pernyataan tersebut maka rekomendasi strategi yang
yang berisi ikrar untuk mencegah dan dapat dilakukan oleh Pemkot Kupang
tidak melakukan kolusi, korupsi, dan adalah: (1) Membuat Memorandum
nepotisme. Ansari (2016: 385) menyatakan of Understanding dengan lembaga
bahwa pengaturan pakta integritas di penegakan hukum; (2) Menyelenggarakan
pemerintahan merupakan salah satu transaksi keuangan berbasis elektronik di
upaya untuk mewujudkan pemerintahan pemerintahan; (3) Membentuk gugus tugas
yang baik dan bersih (good governance pemberantasan pungli di pemerintahan;
and clean government). Namun, yang (4) Memberlakukan pelaporan keuangan
lebih penting adalah penerapan materi pada pejabat di lingkup pemerintahan;
dari ikrar untuk mencegah dan tidak (5) Meningkatkan efisiensi anggaran
melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme. pemerintahan yang ganda fungsi dan
Pemkot Kupang perlu mempertimbangkan tidak bermanfaat; (6) Membuka akses
implementasi pakta integritas dalam pemantauan publik melalui basis data
setiap pelaksanaan kebijakan pemerintah, elektronik; dan (7) Melakukan pengukuran
seperti saat melakukan mutasi-demosi dan kinerja berbasis pakta integritas. Strategi
reward-punishment. ini jika diimplementasikan dalam visi dan
Keseluruhan strategi dalam upaya program Pemkot Kupang berdampak pada
pencegahan dan pemberantasan korupsi di pencegahan dan pemberantasan korupsi
Kota Kupang dapat disebar dan dilakukan di Kota Kupang sehingga masyarakat
dalam visi misi kepala daerah, maupun semakin sejahtera dan keadilan pelayanan
implementasi program pemerintah. Usaha publik semakin tertata baik.
mencegah dan memberantas korupsi,
sangat dipengaruhi juga oleh faktor
leading (kepemimpinan). Strategi ini jika Daftar Pustaka
diimplementasikan berdampak pada
pencegahan dan pemberantasan korupsi Ama, K. K. & Haryo PS, C. W. (2010, Mei
di Kota Kupang. Hasilnya, masyarakat 25). Otonomi daerah NTT: gurita korupsi
semakin sejahtera dan keadilan pelayanan di daerah miskin. Diakses dari https://
publik semakin tertata baik di Pemkot antikorupsi.org/id/newsotonomi-daerah-
Kupang. ntt-gurita-korupsi-di-daerah-miskin/.
Ansari, M. I. (2016). Integrity pact
Penutup implementation of procurement of goods/
services to realize that clean government.
Korupsi adalah tindakan untuk
Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 18(3), 385–401.
memperkaya diri, keluarga, kelompok,
dan korporasinya dengan cara melanggar Assegaf, F. (2009, Januari 21). Kupang, kota
aturan, melanggar norma, melanggar hak paling korup di Indonesia. tempo.co.
asasi manusia melalui eksploitasi sumber Diakses dari https://nasional.tempo.co/
read/156263/kupang-kota-paling-korup-
daya ekonomi, politik, sosial budaya, dan
di-indonesia.
J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 241
korupsi di Kota Kupang. PortalNTT.com. Strauss, A. & Corbin, J. (2009). Dasar-Dasar
Diakses dari http://www.portalntt.com/ Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
warga-jalan-nangka-dan-firmamu-siap- Belajar Press.
ratakan-korupsi-di-kota-kupang/.
Suparno & Nanda, R. (2016). Pengaruh
Pradana, I. P. Y. B. (2014). Transparansi kemandirian keuangan daerah, diferensiasi
birokrasi dalam pengelolaan APBD Kota fungsional dan spesialisasi fungsional
Kupang. Jurnal Kebijakan dan Administrasi terhadap tingkat pengungkapan wajib
Publik, 18(2), 185–205. laporan keuangan pemerintah daerah.
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 3(2),
Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik
105–118.
Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis untuk Tashandra, N. (2016, Februari 24). ICW:
Menghadapi Abad 21. Jakarta: PT. Sepanjang tahun 2015, anggaran
Gramedia Pustaka Utama. negara 134 kali dikorupsi. kompas.com.
Diakses dari https://nasional.kompas.
Ramadhani, W. (2017). Penegakan hukum
com/read/2016/02/24/17044021/ICW.
dalam menanggulangi pungutan liar
Sepanjang.Tahun.2015.Anggaran.
terhadap pelayanan publik. Jurnal Hukum
Negara.134.Kali.Dikorupsi.
Samudra Keadilan, 12(2), 263–276.
Terindikasi KKN, Pokja ULP Dinas PU-PR Kota
Rambu, B. (2018a, Maret 23). Korupsi Wali
Kupang dilaporkan ke Kejati NTT. (2020,
Kota Cup 2017 Naik Status. Victory News.
Juni 6). Diakses dari http://www.expontt.
Diakses dari https://www.victorynews.id/
com/terindikasi-kkn-pokja-ulp-dinas-pu-
korupsi-wali-kota-cup-2017-naik-status/.
pr-kota-kupang-dilaporkan-kejati-ntt/.
Rambu, B. (2018b, Maret 14). Pelaku korupsi
Wahyono. (2019, Januari 15). Politik dinasti
di NTT terbanyak ASN. Victory News.
di Indonesia dalam cengkraman
Diakses dari https://www.victorynews.id/
politik. sindonews.com. Diakses dari
pelaku-korupsi-ntt-terbanyak-asn/.
https://nasional.sindonews.com/
Redaksi Timor. (2016, April 29). NTT urutan read/1370481/12/politik-dinasti-indonesia-
4 terbanyak korupsi. Timor Express. dalam-cengkeraman-korupsi-1547480071.
Diakses dari https://timorexpress.fajar.
World Bank. (2003). Youth for good
co.id/2016/04/29/ntt-urutan-4-terbanyak-
governance, distance learning program
korupsi/.
(Module IV). Washington: World Bank
Retnowati, Y. & Utami, Y. S. (2014). Relevansi Press.
gerakan anti korupsi untuk pembangunan.
Jurnal Paradigma, 18(1), 28–38. doi:
10.31315/paradigma.v18i1.2406
Rothstein, B., & Varraich, A. (2014). Corruption
and the opposite to corruption: A map
of the conceptual landscape. Sweden:
University of Gothenburg Press. Diakses
dari https://anticorrp.eu/wp-content/
uploads/2014/12/D1.1_Part1_Corruption-
and-the-Opposite-to-Corruption.pdf.
Setiyono, B. (2017). Understanding corruption
at local level post decentralization:
Evidence from four case studies. Politika:
Jurnal Ilmu Politik, 8(1), 27–62. doi:
10.14710/politika.8.1.2017.27-62
Shah, A. & Schacter, M. (2004). Combating
corruption: look before you leap. Finance
and Development, 41(4), 40–43.