30 2020 (11) Aspirasi Strategi Pencegahan Dan Pemberantasan Korupsi Di Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

Aspirasi: Jurnal Masalah-Masalah Sosial | Volume 11, No.

2 Desember 2020
ISSN: 2086-6305 (print) ISSN: 2614-5863 (electronic)
doi: 10.22212/aspirasi.v11i2.1556
link online: http://jurnal.dpr.go.id/index.php/aspirasi/index

Strategi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi


di Pemerintah Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

Strategies of Prevention and Eradication of Corruption


in Kota Kupang Government, East Nusa Tenggara

Jefirstson Richset Riwukore,1 Hilda Manafe,2 Fellyanus Habaora,3


Yohanes Susanto,4 dan Tien Yustini5
[email protected]
1

Universitas Indo Global Mandiri


Jl. Jenderal Sudirman, No. 629 Palembang, Sumatera Selatan, 30129
[email protected]
2

Anggota DPD RI Periode 2019–2024


Kantor DPD RI, Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta 10270
3
[email protected] (correspondence author)
Sekolah Pascasarjana Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan IPB
Jl. Raya Dramaga, Babakan, Kec. Dramaga, Bogor, Jawa Barat, 16680
[email protected]
4

Universitas Bina Insan Lubuklinggau


Jl. Jendral Besar Moh. Soeharto KM. 13, Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan 36125
[email protected]
5

Universitas Indo Global Mandiri


Jl. Jenderal Sudirman, No. 629 Palembang, Sumatera Selatan, 30129

Naskah diterima: 2 Februari 2020 | Naskah direvisi: 2 Juni 2020 | Naskah diterbitkan: 31 Desember 2020

Abstract: Kupang is the most corrupt city based on a survey by Transparency


International Indonesia. The problem is what are the causes of corruption in Kupang City?
And what are the strategies the Kupang City Government could adopt to prevent and
eradicate corruption in its regions? This research identifies corruption behavior based on
terminology, behavioral factors, a mode that is often used to commit corruption, and what
must be done to overcome it. The method used in this research was an explanatory method
using secondary data. Qualitative analysis was then conducted using SWOT analysis.
Results showed that corruption is an action to enrich themselves, their families, groups,
and corporations by violating rules, norms, and human rights through the exploitation
of economic, political, socio-cultural, and environmental resources by maximizing the
potential of their resources (position, network, and power). Factors that cause corruption
are individual motivations and poor government organization systems and will increase
the influence of corruption if it is supported by an environment in which individuals and
poor systems are located. Based on this, the strategies that can be carried out by Kupang
City Government are to immediately carry out an MoU with law enforcement institutions;
to use electronic or online systems for all financial transactions within the government; to
form a task force against extortion in the government; to enforce financial reporting for all
officials within the government; to have a more efficient government budget for a dual and
unnecessary function to open access for public monitoring through electronic database;
and to have an integrity pact-based performance measurement.

J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 229
Keywords: corruption; corruption eradication; corruption prevention; Kupang City

Abstrak: Penelitian ini mengidentifikasi perilaku korupsi berdasarkan terminologi,


faktor penyebab perilaku, modus yang sering dilakukan untuk melakukan korupsi,
dan apa yang harus dilakukan untuk mengatasinya. Metode yang digunakan untuk
melakukan penelitian ini adalah penelitian eksplanatif menggunakan data sekunder.
Analisis secara kualitatif dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa korupsi adalah tindakan untuk memperkaya diri,
keluarga, kelompok, dan korporasinya dengan cara melanggar aturan, melanggar
norma, melanggar hak asasi manusia melalui eksploitasi sumber daya ekonomi,
politik, sosial budaya, dan lingkungan hidup dengan memaksimalkan potensi sumber
daya yang dimiliki (jabatan, jaringan, dan kekuasaan). Faktor penyebab korupsi
adalah motivasi individu dan sistem organisasi pemerintah yang buruk, dan akan
semakin meningkat pengaruh korupsi jika didukung oleh lingkungan di mana individu
dan sistem yang buruk berada. Berdasarkan hal tersebut maka strategi yang dapat
dilakukan oleh Pemerintah Kota Kupang adalah segera melakukan Memorandum of
Understanding dengan lembaga penegakan hukum; segala transaksi keuangan di
pemerintahan menggunakan transaksi elektronik atau online; pemerintah membentuk
gugus tugas pemberantasan pungli di pemerintahan; memberlakukan pelaporan
keuangan pada pejabat di lingkup pemerintahan; efisiensi anggaran pemerintahan
yang ganda fungsi dan tidak bermanfaat; membuka akses pemantauan publik melalui
basis data elektronik; dan pengukuran kinerja berbasis pakta integritas.

Kata Kunci: korupsi; Kota Kupang; pemberantasan korupsi; pencegahan korupsi

Pendahuluan 2018 melaporkan bahwa perkembangan


Peraturan Pemerintah Nomor 99 Indeks Perilaku Korupsi di Indonesia
Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua telah menyentuh angka 2,0 untuk periode
atas Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1999–2017, sedangkan Vietnam,
Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata China, Thailand, Kamboja, Filipina, dan
Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Malaysia menunjukkan indeks perilaku
Pemasyarakatan menyatakan korupsi korupsi cenderung menurun sampai minus
sebagai kejahatan luar biasa, sejajar nol. Periode tahun 2014–2017, perkara
dengan tindak pidana terorisme, narkotika korupsi yang ditangani KPK sebanyak 618
dan prekursor narkotika, psikotropika, kasus yang terdiri atas kasus penyuapan
kejahatan terhadap keamanan negara dan (55,02%), kasus pengadaan barang dan
kejahatan hak asasi manusia yang berat, jasa (26,54%), kasus penyalahgunaan
dan kejahatan transnasional organisasi anggaran (7,44%), kasus perizinan
lainnya. Korupsi mengakibatkan kerugian (3,40%), kasus pungutan (3,40%), kasus
yang besar bagi negara dan masyarakat, tindak pidana pencucian uang (3,07%),
atau menimbulkan korban banyak, dan kasus merintangi proses KPK (1,13%).
kepanikan, kecemasan, atau ketakutan Sementara itu, pelaku perkara korupsi
yang luar biasa kepada masyarakat. dengan persentase tertinggi adalah
Indonesia merupakan negara yang swasta (25,37%), eselon I sampai III
memiliki nilai Indeks Persepsi Korupsi (23,13%), anggota DPR/DPRD (20%), dan
tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Rerata sisanya dilakukan oleh kepala lembaga/
negara di Asia Tenggara menunjukkan kementerian, walikota/bupati dan wakil,
tren perilaku korupsi yang semakin gubernur, hakim, komisioner, duta besar,
menurun, sedangkan di Indonesia dan lain sebagainya (Panjaitan, 2018).
menunjukkan tren peningkatan. Komisi Dengan demikian perilaku korupsi di
Pemberantasan Korupsi (KPK) tahun Indonesia sangat terkait erat dengan

230 Aspirasi Vol 11 No 2, Desember 2020


dimensi penyuapan, pengadaan barang periode 2012–2013 bahwa Pemerintah
dan jasa, dan penyalahgunaan anggaran Kota (Pemkot) Kupang menutup akses
yang umumnya dilakukan oleh pihak informasi APBD terhadap publik karena
swasta dan pegawai pemerintahan, mulai harus melalui persetujuan dari Walikota
eselon paling bawah sampai eselon paling Kupang saat itu, Jonas Salean.
tinggi. Hariyanto (2012: 119) menjelaskan Namun begitu, pelaku korupsi
bahwa korupsi di Indonesia bermuara pada semakin cerdik untuk mengubah motif
rendahnya gaji yang diterima oleh pegawai. dan modus dalam melakukan korupsi
Ini telah berlangsung sejak Indonesia seperti memunculkan item anggaran
merdeka hingga sekarang. Secara faktual baru yang memiliki fungsi kegiatan yang
gaji yang diterima oleh pegawai pada sama, pungutan liar (pungli) berbasis dana
setiap bulannya hanya mampu untuk sukarela atau legalisasi pungutan, dan
bertahan hidup paling lama setengah bulan katebelece. Selama ini belum ada upaya
sehingga diperlukan daya usaha untuk yang sistematis dari Pemkot Kupang untuk
menutupi kekurangan setengah bulannya menyelesaikan dinamika (motif dan modus)
lagi. korupsi. Kajian akan berangkat dari proses
Pada tahun 2016 Indonesia Corruption mengidentifikasi perilaku korupsi di Kota
Watch merilis data kategori penanganan Kupang berdasarkan terminologi, faktor
kasus korupsi terbanyak di Indonesia penyebab perilaku, modus yang sering
sepanjang tahun 2015, yang menempatkan dilakukan untuk melakukan korupsi,
provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada dan apa yang harus dilakukan untuk
urutan ke-empat setelah provinsi Jawa mengatasinya. Dengan begitu tulisan ini
Barat, Sumatera Utara, dan Jawa Timur berangkat dari pertanyaan penelitian:
(Redaksi Timor, 2016). Identitas negatif strategi apa yang dapat dilakukan oleh
provinsi NTT sebagai provinsi terkorup naik Pemkot Kupang untuk mencegah dan
15 poin dari data Fitra di tahun 2012 yang memberantas korupsi di masa depan?
menempatkan provinsi NTT urutan ke-19 Kajian ini termasuk dalam
sebagai provinsi terkorup di Indonesia (“Ini penggolongan penelitian studi literatur
dia peringkat,” 2012). Berdasarkan data untuk mengungkap berbagai teori-teori
Pusat Anti Korupsi Undana tahun 2018 yang relevan dengan permasalahan yang
pelaku korupsi di NTT pada umumnya sedang diteliti. Teknik ini dilakukan dengan
adalah Pegawai Negeri Sipil (52,08%), cara membaca, mempelajari, dan mengkaji
swasta (35,42%), Pejabat/Pegawai BUMD literatur-literatur yang berhubungan
(10,42%), dan Anggota DPRD (2,08%) dengan modus dan motif korupsi, serta
(Rambu, 2018b). terkait pencegahan dan pemberantasan
Yang lebih mengejutkan adalah survei korupsi. Straus dan Corbin (2009: 39)
Transparency International Indonesia pada menyatakan bahwa pengkajian literatur
50 kota di Indonesia menyimpulkan bahwa untuk suatu kepentingan dapat berupa
Kota Kupang merupakan kota paling korup literatur teknis dan literatur nonteknis.
di Indonesia (Ama & PR, 2010) sehingga Literatur teknis seperti laporan tentang
Kota Kupang disinyalir menjadi target kajian penelitian dan karya tulis profesional
operasi KPK sebagai wilayah otonom atau disipliner dalam bentuk makalah
yang perlu diwaspadai tingkat korupsinya. teoretis atau filosofis, sedangkan literatur
Banyak kasus korupsi di Kota Kupang nonteknis seperti biografi, buku harian,
yang masih tersembunyi namun dirasakan dokumen, naskah, catatan, katalog, dan
masyarakat (Assegaf, 2009; Portal materi lainnya yang dapat digunakan
NTT, 2016). Hal ini dijelaskan Pradana sebagai data utama atau sebagai
(2014: 186) dalam penelitiannya tentang pendukung penelitian. Jenis data yang
transparansi informasi APBD Kota Kupang digunakan dalam penelitian ini adalah data

J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 231
sekunder (diperoleh dari sumber yang korporasi atau lembaga yang merugikan
terkait dengan penelitian ini), yaitu: buku, perekonomian maupun keuangan negara.
jurnal, artikel laporan penelitian, dan situs- Aturan ini menjelaskan bahwa manifestasi
situs di internet. Data diperoleh melalui korupsi terwujud dari penyalahgunaan
pencarian informasi di internet. Output sumber daya kekuasaan/kewenangan
dari studi literatur ini adalah terkoleksinya seperti fasilitas maupun perangkatnya
referensi yang relevan dengan berdasarkan kekuasaan maupun
tujuan penelitian, yaitu memperkuat kewenangan yang melekat ke dirinya agar
permasalahan serta sebagai dasar teori kepentingan pribadinya, keluarganya,
dalam melakukan studi dan juga menjadi dan kroni/golongannya dipenuhi. Pelaku
dasar untuk menyusun konsep strategi korupsi bisa berasal dari semua dimensi,
pencegahan dan pemberantasan korupsi baik di segmen politik, birokrasi, dan
di Pemkot Kupang. ekonomi untuk perbuatan yang sama
Data yang diperoleh kemudian (Setiyono, 2017: 28).
dianalisis secara deskriptif kualitatif. Shah dan Schacter (2004: 43)
Penyusunan konsep strategi dalam analisis menyatakan bahwa korupsi terjadi atas
data kualitatif ini merupakan satu kesatuan tiga kategori, yaitu: (1) grand corruption,
analisis yang mendalam berdasarkan yaitu perilaku penyalahgunaan kekuasaan/
analisis SWOT. Analisis SWOT merupakan kewenangan menggunakan sumber daya
alat formulasi strategi yang digunakan publik secara masif yang dilakukan oleh
untuk identifikasi berbagai faktor secara sejumlah pejabat; (2) state capture atau
sistematis untuk merumuskan strategi. influence peddling, yaitu kolusi antara
Analisis ini didasarkan pada logika yang swasta terhadap sejumlah pejabat publik
bisa memaksimalkan kekuatan (strengths) untuk memperoleh keuntungan pribadi
dan peluang (opportunities), namun maupun keuntungan secara bersama-
secara bersamaan dapat meminimalkan sama; dan (3) bureaucratic corruption
kelemahan (weaknesses) dan ancaman atau petty corruption, yaitu korupsi yang
(threats) (Rangkuti, 2006: 18–19). terjadi atas kemudahan yang diberikan
Melalui analisis SWOT akan membantu dalam suatu birokrasi seperti melalui suap
penulis mencari formula strategi yang atau sogok atau mengalikan sejumlah
dapat dilakukan Pemkot Kupang untuk sumber daya ke pihak tertentu karena
mencegah dan memberantas korupsi di pertimbangan untuk memperoleh suap
wilayahnya. atau keuntungan yang kecil.
Dimensi korupsi dapat dilihat juga dari
Dimensi Korupsi perspektif analysis context used, yaitu:
Secara umum tidak ada definisi yang public office to centred, market to centred,
tegas mengenai korupsi itu sendiri dalam dan public interest to centred (Rothstein &
peraturan perundang-undangan. Namun, Varraich, 2014; Retnowati & Utami, 2014:
Pasal 2 Undang-Undang Nomor 31 30; Setiyono, 2017: 35; Herdiana, 2019: 5).
Tahun 1999 jo Undang-Undang Nomor Teori public office to centred menjelaskan
20 Tahun 2001 tentang Perubahan bahwa corruption (korupsi) adalah perilaku
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 31 yang menyimpang oleh pejabat publik
Tahun 1999 menyiratkan bahwa tindak terhadap aturan formal yang berlaku untuk
pidana korupsi meliputi siapa saja (setiap tujuan keuntungan sendiri (pribadi), seperti
orang) yang secara sadar maupun tidak gratifikasi, nepotisme, dan tidak prosedural
sadar melakukan tindakan bertentangan (maladministrasi). Teori market to centred
dengan hukum yang bertujuan untuk menjelaskan bahwa corruption (korupsi)
memperkaya diri sendiri, kroni, maupun merupakan penyalahgunaan kewenangan
golongan atau orang lain, dan juga suatu melalui jabatan dari seorang pejabat negara

232 Aspirasi Vol 11 No 2, Desember 2020


atau publik untuk kepentingan pribadi nilai potensi pendapatan yang tidak
dengan cara mengoptimalkan kemampuan berdasarkan fakta lapangan di mana ada
sumber daya di birokrasinya dalam sikap peningkatan pendapatan melebihi dari
monopoli dan penerbitan kebijakan, seperti potensi yang ada. Laporan fiktif sering
pajak, retribusi, subsidi, bahkan privatisasi. dilakukan dengan cara melaporkan
Kemudian teori public interest to centred realisasi anggaran tidak berdasarkan
menjelaskan corruption (korupsi) sebagai kenyataannya. Modus ini paling banyak
perbedaan pelayanan dari seorang pejabat terjadi di perjalanan dinas.
atau pemegang kekuasaan karena lebih 1) Redundant (menggandakan) dilakukan
mengistimewakan orang (siapapun) yang melalui menggandakan jenis anggaran
memberikan keuntungan berupa imbalan yang berbeda-beda tetapi untuk
sehingga menciptakan prinsip inequality satu fungsi misalnya pos anggaran
(ketidakmerataan dan ketidakadilan) dalam untuk jaminan kesehatan tetapi pada
melayani masyarakat. pos anggaran lain dimunculkan item
Berdasarkan uraian di atas maka dapat anggaran dengan nama tunjangan
dijelaskan bahwa korupsi merupakan asuransi kesehatan. Sebenarnya pos
tindakan untuk memperkaya diri, keluarga, anggaran untuk jaminan kesehatan
kelompok, dan korporasinya dengan cara dan tunjangan asuransi kesehatan
melanggar aturan, melanggar norma, merupakan fungsi yang sama yaitu
melanggar hak asasi manusia melalui anggaran bagi kesehatan anggota
eksploitasi sumber daya ekonomi, politik, legislatif. Contoh lain, menitipkan pos
sosial budaya, dan lingkungan hidup anggaran ke eksekutif atau pemerintah
dengan memaksimalkan potensi sumber daerah melalui item anggaran bantuan
daya yang ada (jabatan, jaringan, dan kelembagaan.
kekuasaan). 2) Menciptakan pos mata anggaran
baru yang tidak sesuai dengan
Modus Korupsi peraturan perundang-undangan,
Indonesia Corruption Watch (ICW) seperti Peraturan Pemerintah Nomor
melaporkan bahwa modus atau cara 110 Tahun 2000 tentang Kedudukan
korupsi yang sering dilakukan antara Keuangan Dewan Perwakilan Rakyat
lain melalui penyalahgunaan anggaran, Daerah. Contoh: mengalokasikan pos
penggelapan, mark-up, penyalahgunaan anggaran untuk purna bakti/pensiun,
wewenang, laporan fiktif, suap atau dan/atau rumah dinas yang hanya
gratifikasi, pemerasan, mark-down, pungli, untuk pimpinan DPR/DPRD tetapi
dan anggaran ganda (Tashandra, 2016). diciptakan item anggaran rumah dinas
Setiyono (2017: 39–40) menyatakan untuk semua anggota DPR/DPRD.
umumnya modus korupsi yang sering 3) Korupsi dalam keuangan program
ditemukan pada setiap kasus terdiri atas kegiatan, seperti pemalsuan tiket
empat cara (modus), yaitu: perjalan dinas, surat perintah
Mark-up dan mark-down, perjalanan dinas fiktif, dan laporan
pertanggungjawaban fiktif, abuse of power, pertanggungjawaban fiktif. Modus
dan penggelapan. Mark-up dilakukan korupsi ini umumnya dilakukan melalui
melalui cara menaikkan anggaran pada manipulasi dokumen keuangan dalam
pembiayaan (pengeluaran) anggaran yang realisasi APBD, pelaksanaan kegiatan
tidak seharusnya agar menguntungkan fiktif untuk memperkaya diri sendiri
kepentingan pribadi, dan keuangan negara atau sekelompok orang sehingga
atau keuangan daerah dirugikan. Modus merugikan keuangan daerah atau
mark-down dengan cara menurunkan keuangan negara.

J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 233
Modus korupsi satu sampai tiga World Bank (2003: 5) menyatakan
merupakan tindakan korupsi sesuai bahwa penyebab seseorang melakukan
kesepakatan antara dua belah pihak korupsi karena adanya motivasi personal
seperti eksekutif dengan legislatif untuk dan bekerja pada sistem yang buruk.
mencari celah hukum dan kewenangan Motivasi personal dipengaruhi oleh
yang terkadang tumpang tindih untuk keinginan untuk mendapatkan keuntungan
kepentingan dua pihak. Korupsi jenis ini yang paling tinggi dibandingkan orang
dianggap korupsi legal karena dipayungi lain dengan cara yang cepat melalui
oleh peraturan perundangan. Pope (2000: penggelapan sejumlah uang untuk tujuan
15) menyatakan bahwa modus korupsi dan kepentingan pribadinya. Setiyono
terjadi atas dua kategori, yaitu: (1) korupsi (2017: 55) menyatakan korupsi yang
karena dinamika yang didukung peraturan dipengaruhi motivasi personal disebabkan
perundangan, dan (2) modus korupsi karena menghindari denda atau penalti dari
karena tindakan korupsi yang melanggar pajak, atau pejabat (politisi) yang takut jika
peraturan perundang-undangan. Setiyono disaat pensiunnya nanti tidak menerima
(2017: 37) menjelaskan bahwa korupsi pensiun atau dana talangan hari tua dan/
karena dinamika menguntungkan pihak atau uang jaminan standar hidup mereka,
yang melakukan korupsi karena dipayungi pembayaran kredit, biaya pendidikan,
peraturan perundangan, dan korupsi dan sebagainya. Sistem yang buruk
karena tindakan nyata korupsi karena memengaruhi seseorang untuk melakukan
terbukti melanggar perundangan dan korupsi karena adanya kesempatan
memperkaya diri sendiri. Dua modus korupsi dari kewenangan yang dimiliki,
korupsi tersebut ada pada setiap seperti desentralisasi dan otonomi daerah
hierarki kelembagaan pemerintah dan pada penggunaan APBD, pengelolaan
menyebabkan kerugian pada keuangan perusahaan daerah, perizinan, dan lain
daerah dan negara dari kecil sampai besar. sebagainya. Sistem yang buruk ini tercipta
karena pengelolaan anggaran publik yang
Faktor-Faktor Penyebab Korupsi tidak akuntabel dan transparan, serta
Ada dua penyebab seseorang lemahnya penegakan hukum daerah
melakukan korupsi, pertama, karena setempat. Badan Pengawas Keuangan
adanya kebutuhan (corruption by need), dan Pembangunan (2002) menyatakan
yaitu tindakan untuk memeras (ada unsur bahwa selain aspek individu dan sistem
paksaan) dalam melakukan kegiatan- (organisasi) yang buruk, yang juga sangat
kegiatan pelayanan publik, seperti berbahaya adalah jika terjadi sikap permisif
suap untuk kemudahan memperoleh dari lingkungan terhadap kesalahan
administrasi kependudukan, maupun personal dan organisasi.
menyogok untuk memperoleh pelayanan Berdasarkan aspek individu, seseorang
istimewa di rumah sakit. Kedua, korupsi melakukan korupsi dipengaruhi sikap
juga disebabkan karena adanya sikap tamak manusia, moral yang kurang kuat,
serakah (corruption by greed), yaitu penghasilan yang kurang mencukupi,
kongkalikong (kerja sama) dalam kebutuhan hidup yang mendesak, gaya
mendapatkan keuntungan pribadi melalui hidup yang konsumtif, malas, dan ajaran
kolusi yang saling menguntungkan dan agama yang kurang diterapkan. Sistem
melibatkan sejumlah aktor, seperti kolusi yang buruk tercipta karena kurang
proyek dan jabatan di pemerintahan (Bauhr adanya sikap keteladanan pimpinan, tidak
& Nasiritousi, 2011: 2–3). Corruption by adanya kultur organisasi yang benar,
greed lebih tersembunyi dan sistematis kurang memadainya sistem akuntabilitas
dibandingkan corruption by need. di instansi pemerintah, kelemahan
sistem pengendalian manajemen, dan

234 Aspirasi Vol 11 No 2, Desember 2020


manajemen yang cenderung menutupi kasus-kasus yang diberitakan di media
korupsi di dalam organisasi. Kondisi ini massa pada tahun 2018 sampai dengan
akan semakin buruk jika bertemu dengan 2020, diantaranya berbentuk:
nilai sosial kemasyarakatan yang kondusif 1) Mark-up dan mark-down. Kasus
untuk perilaku koruptif, seperti: (1) korupsi mark-up yang masih
Masyarakat yang menghargai seseorang dalam penyelidikan adalah dugaan
hanya berdasarkan status sosial maupun penyimpangan yang berpotensi
kekayaan. Hal ini membuat seseorang atau merugikan keuangan negara pada
komunitas menjadi tidak peka terhadap kegiatan Wali Kota Cup 2017 yang
sumber kekayaan yang diperoleh dari diduga merugikan negara sebesar
seseorang/komunitas yang melakukan Rp114.644.365.000 (Jahang, 2020).
korupsi; (2) Masyarakat yang menganggap Dalam event Walikota Cup I 2017
bahwa yang dirugikan perilaku korupsi menghabiskan dana Rp750 juta lebih.
adalah negara, bukan masyarakat. Laporan realisasinya diduga terjadi
Masyarakat tidak menyadari bahwa mark-up harga, salah satunya untuk
korupsi yang menyebabkan anggaran biaya konsumsi, yang realisasi riil
pembangunan berkurang; (3) Masyarakat hanya sekitar Rp50 juta, namun dalam
menganggap bahwa pemberantasan laporan mencapai Rp130 juta (Rambu,
korupsi merupakan urusan penegak 2018a).
hukum atau pemerintah, tidak memerlukan 2) Korupsi dalam keuangan program
partisipasi publik; dan (4) Masyarakat yang kegiatan, seperti pemalsuan tiket
lemah jika berkaitan dengan peraturan perjalanan dinas, surat perintah
yang berdampak kepada kelompok mereka perjalanan dinas fiktif, dan laporan
sendiri, kualitas aturan perundangan yang pertanggungjawaban fiktif. Misalnya
lemah, aturan perundangan yang tidak dalam kasus pengelolaan dana
tersosialisasi dengan baik, sanksi hukum bantuan operasional sekolah (BOS)
yang tumpul, implementasi sanksi yang tahun anggaran 2018 pada SMP
berdasarkan kepentingan dan pamrih, Negeri 3 Kupang (Jahang, 2020).
monitor dan evaluasi implementasi Tersangkanya adalah Kepala SD
undang-undang yang lemah. Inpres Liliba dan Kepala SD Inpres
Naimata yang menaikkan harga dan
Modus dan Faktor Penyebab Korupsi volume barang yang dibeli, juga
di Kota Kupang melakukan pembelanjaan fiktif yang
Korupsi di Kota Kupang umumnya tidak sesuai dengan ketentuan yang
terjadi di pemerintahan. Beberapa isu berlaku sehingga merugikan keuangan
politik dinasti dan korupsi menjadi isu negara hingga Rp149 juta (Kaha, 2018).
utama saat pemilihan kepala daerah Kasus lain adalah kegiatan Membina
(walikota dan wakil walikota) pada tahun Ekonomi Keluarga Sejahtera (MEKAR)
2017, dan saat pemilihan anggota legislatif yang merupakan program PT PNM
DPRD Kota Kupang pada tahun 2019. (BUMN). Diduga terjadi pembayaran
Pola korupsi yang terjadi di Kota Kupang fiktif terhadap penerima yang tidak
dan NTT secara umum disebabkan karena ada, oleh Kantor Cabang Maulafa yang
penyalahgunaan kekuasaan sehingga terjadi di Kota Kupang (Jahang, 2020).
menyebabkan kerugian negara dan adanya 3) Kolusi dan nepotisme dalam
transaksi balas jasa politik, kongkalikong penentuan pemenang tender. Misalnya
antara kontraktor (swasta) dan aparatur dalam indikasi pengaturan penetapan
negara, dan dinasti politik keluarga pemenang sejumlah paket pekerjaan di
(Assegaf, 2009; Khadafy, 2012; Nope, lingkungan Dinas Pekerjaan Umum dan
2018; Wahyono, 2019). Hal ini terlihat dari Perumahan Rakyat Kota Kupang Tahun

J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 235
2020 (Supriyanto, 2020). Dalam proses sehingga meningkatkan transparansi dan
pelelangan pekerjaan jasa konstruksi di akuntabilitas berorientasi partisipasi publik;
Dinas PUPR, terindikasi ada kolusi dan (4) Pemkot Kupang memiliki website
nepotisme yang dilakukan oleh Panitia untuk mempublikasikan kinerja berbasis
Pelelangan (Pokja) di lingkungan Dinas anggaran; (5) Pemkot Kupang memiliki
PUPR di mana dalam hal pemenang sumber daya personil dan peralatan tugas
tender ada banyak peserta/rekanan pemerintah yang memadai. Sementara itu,
yang urutan terakhir yang ditetapkan kelemahannya terdiri atas: (1) Fungsi Badan
oleh Pokja sebagai pemenang Inspektorat tergantung pada keinginan
(“Terindikasi KKN,” 2020). kepala daerah karena pertanggungjawaban
kinerjanya adalah walikota, demikian
Strategi Pemerintah Kota Kupang juga SPI yang diharapkan sebagai
dalam Mencegah dan Memberantas pengendali dan penilaian kinerja personil
Korupsi tidak berjalan maksimal; (2) Kemitraan
Forkompimda memengaruhi penegakan
Penyelenggaraan pemerintahan
hukum di daerah; (3) Website hanya
yang baik (good governance) adalah
menjadi fungsi kegiatan pengadaan dalam
pemerintahan yang memberikan berbagai
APBD dan fungsi informasi, belum diikuti
kemudahan, kepastian, dan bersih dalam
penerapan penyediaan dokumen APBD
menyediakan pelayanan dan perlindungan
elektronik; (4) Walikota dan pimpinan
dari berbagai tindakan sewenang-wenang
dinas sulit melakukan evaluasi terhadap
baik atas diri, hak, ataupun harta bendanya
kinerja personil karena perilaku korupsi
(Fauzan, Bahtaruddin, & Nuraini, 2012:
dipengaruhi faktor individu, organisasi,
449). Oleh karena itu sangat wajar apabila
maupun campuran keduanya; (5) Modus
tuntutan penyusunan kebijakan pemerintah
korupsi terkait erat dengan kewenangan
yang bersih dalam kerangka rencana aksi
tugas dan fungsi jabatan sehingga sulit
daerah pemberantasan korupsi terutama
dalam pemantauan pungli dan suap-
ditujukan pada pembaharuan administrasi
menyuap yang terjadi; (6) Kota Kupang
negara dan juga penegakan hukum
merupakan kota terkorup di Indonesia; (7)
melalui penyusunan strategi yang berbasis
Transaksi anggaran di pemerintahan masih
dinamika daerah setempat.
bersifat manual; dan (8) Pungli masih
Untuk menemukan strategi yang tepat,
tinggi di Kota Kupang (Habaora, 2015ab;
maka perlu dijabarkan faktor-faktor yang
2016ab; & 2017).
akan memengaruhi upaya Pemkot Kupang
Selain faktor internal di atas, ada faktor
dalam mencegah dan memberantas
eksternal yang patut dipertimbangkan,
korupsi. Berdasarkan penelusuran
yaitu peluang yang dimiliki Pemkot Kupang,
penulis pada situs resmi Pemkot Kupang,
yang terdiri atas: (1) Pengelolaan anggaran
kekuatan Pemkot Kupang terletak pada: (1)
daerah diawasi oleh masyarakat dan aparat
Pemkot Kupang memiliki badan pemeriksa
penegak hukum (Komisi Pemberantasan
keuangan yang bersifat semi independen,
Korupsi, Badan Pemeriksa Keuangan,
yaitu Badan Inspektorat Kota Kupang,
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
sedangkan di tingkat badan, kantor, dan
Keuangan, Kepolisian, Kejaksaan, NGO/
dinas masing-masing memiliki Satuan
LSM, media massa, dan masyarakat);
Pengendali Internal (SPI); (2) Kepala Daerah
(2) Era digitalisasi memudahkan akses
memiliki kelembagaan pimpinan daerah
informasi dan pengawasan publik; (3)
(Forkompimda) bersama Kejaksaan,
Nawacita Revolusi Mental yang digagas
Pengadilan Negeri, dan Kepolisian; (3)
oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk
Undang-Undang Keterbukaan Informasi
memberantas korupsi sampai ke daerah-
Publik menyebabkan anggaran publik
daerah; (4) Seluruh pengelolaan proyek
mudah diakses oleh masyarakat

236 Aspirasi Vol 11 No 2, Desember 2020


dan tender melalui internet (LPSE); (5) baru menyembunyikan korupsi dalam
Ratusan kasus terjaring Operasi Tangkap organisasi, seperti pada pelelangan proyek
Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi di pemerintahan; (2) Tim sukses yang selalu
Republik Indonesia (OTT KPK), termasuk membayangi kinerja pemerintahan karena
kepala daerah dan ASN. Sementara itu, kepentingan balas jasa; (3) Penegakan
pencegahan dan pemberantasan korupsi hukum yang lemah karena kongkalikong,
oleh Pemkot Kupang dapat terancam gratifikasi, dan tekanan politik.
oleh: (1) Kemajuan informasi dan teknologi Jika semua faktor di atas disusun
serta pengalaman membentuk strategi dalam matriks, akan tergambar kekuatan
Tabel 1.
Matrik SWOT Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi di Pemerintah Kota Kupang

Kelemahan
1) Fungsi Badan Inspektorat tergantung
Kekuatan pada keinginan kepala daerah karena
1) Pemkot Kupang memiliki Badan pertanggungjawaban kinerjanya adalah
Inspektorat dan Satuan Pengendali Walikota, demikian juga SPI yang diharapkan
Internal untuk mengawasi dan sebagai pengendali dan penilaian kinerja
pencegahan tindakan korupsi di personil tidak berjalan maksimal.
kelembagaan pemerintah. 2) Kemitraan Forkopimda memengaruhi
2) Walikota (Kepala Daerah) memiliki penegakan hukum di daerah;
kelembagaan pimpinan daerah 3) Website hanya menjadi fungsi kegiatan
(Forkopimda) bersama Kejaksaan, pengadaan dalam APBD dan fungsi informasi,
Pengadilan Negeri, dan Kepolisian belum diikuti penerapan penyediaan dokumen
Internal

sehingga mudah untuk memorandum APBD elektronik;


of understanding (MoU) atau kerja sama 4) Walikota dan pimpinan Dinas sulit melakukan
dalam pemantauan korupsi. evaluasi terhadap kinerja personil karena
3) Undang-Undang Keterbukaan Informasi perilaku korupsi dipengaruhi faktor individu,
Publik menyebabkan anggaran publik organisasi, maupun campuran keduanya;
mudah diakses oleh masyarakat. 5) Modus korupsi terkait erat dengan kewenangan
4) Pemkot Kupang memiliki website untuk tugas dan fungsi jabatan sehingga sulit dalam
mempublikasikan kinerja berbasis pemantauan pungli dan suap-menyuap yang
anggaran. terjadi
5) Pemkot Kupang memiliki sumber daya 6) Kota Kupang merupakan kota terkorup di
personil dan peralatan tugas pemerintah Indonesia.
yang memadai. 7) Transaksi anggaran di pemerintahan masih
bersifat manual.
8) Pungli masih tinggi di Kota Kupang.

Peluang
1) Pengelolaan anggaran daerah diawasi oleh
masyarakat dan aparat penegak hukum (Komisi Ancaman
Pemberantasan Korupsi, Badan Pemeriksa 1) Kemajuan informasi dan
Keuangan, Pusat Pelaporan dan Analisis teknologi serta pengalaman
Transaksi Keuangan, Kepolisian, Kejaksaan, membentuk strategi baru
NGO/LSM, media massa, dan masyarakat); menyembunyikan korupsi
2) Era digitalisasi memudahkan akses informasi dalam organisasi, seperti
Eksternal

dan pengawasan publik; pada pelelangan proyek di


3) Nawacita Revolusi Mental yang digagas pemerintahan.
oleh Pemerintah Republik Indonesia untuk 2) Tim sukses yang selalu
memberantas korupsi sampai ke daerah- membayangi kinerja
daerah; pemerintahan karena
4) Seluruh pengelolaan proyek dan tender melalui kepentingan balas jasa.
internet (LPSE); 3) Penegakan hukum yang
5) Ratusan kasus terjaring Operasi Tangkap lemah karena kongkalikong,
Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi gratifikasi, dan tekanan politik.
Republik Indonesia (OTT KPK), termasuk kepala
daerah dan ASN.

J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 237
(strengths), kelemahan (weaknesses), kesalahan dan duplikasi pembayaran,
kesempatan (opportunity), dan ancaman seperti pembayaran gaji aparatur, dan lain
(threat). Penggunaan matriks SWOT di sini sebagainya. Selain itu, pembayaran secara
dimaksudkan untuk membantu mengambil manual dapat menyebabkan pemotongan
keputusan dalam menentukan strategi gaji aparatur dengan alasan ketiadaan
yang akan digunakan. sejumlah uang recehan. Secara hukum
Berbekal analisis SWOT di atas, maka tindakan ini merupakan perilaku korupsi.
penulis menilai ada beberapa strategi Untuk mewujudkan pembayaran yang
yang dapat dilakukan dalam rangka tepat waktu dan cepat, dapat difasilitasi
pencegahan dan pemberantasan korupsi dengan sistem pembayaran secara
di Pemerintahan Kota Kupang, yaitu: elektronik. Pembayaran secara elektronik
Pertama, membuat Memorandum dapat mendukung penyelenggaraan
of Understanding (MoU) dengan administrasi publik yang efisien dan
lembaga penegakan hukum. Kebijakan efektif. Jika proses administrasi publik
pemberantasan korupsi melalui MoU efisien dan efektif maka ekonomi akan
merupakan suatu langkah tepat karena lebih berdaya saing. Transaksi secara
akan memfokuskan locus dari penanganan elektronik juga dapat dilakukan pada
korupsi di antara kedua belah pihak. penagihan-penagihan yang dilakukan
Penulis menyadari bahwa KPK memiliki oleh pemerintah kepada pihak ketiga,
kelemahan jangkauan sampai ke daerah- seperti pada retribusi parkir dan Pajak
daerah. Oleh karena itu, jika Pemkot Bumi Bangunan (PBB) di Kota Kupang
membuat MoU dengan KPK diharapkan yang masih dilakukan secara manual. Hal
semakin tercipta good governance dalam ini untuk mengatasi indikasi korupsi pada
pengelolaan anggaran publik di daerah. laporan pertanggungjawaban kinerja dari
MoU merupakan suatu nota kesepahaman Dinas (contohnya Dinas Perhubungan
yang dibuat antara subjek hukum yang dan Dinas Pendapatan Daerah) di Kota
lainnya, baik dalam suatu negara atau Kupang yang selama ini dianggap tidak
antarnegara untuk melakukan kerja sama sesuai besaran jumlah uang yang cukup
dalam berbagai aspek kehidupan dan besar dari penagihan yang dilakukan
jangka waktunya tertentu (Novianti, 2014: oleh dinas tersebut. Model penagihan
235). MoU adalah dokumen yang memuat elektronik ini dapat dikembangkan pada
saling pengertian dan pemahaman keseluruhan dinas dalam melakukan
para pihak sebelum dituangkan dalam transaksi keuangan dengan Pemkot
perjanjian yang formal yang mengikat Kupang. Transaksi elektronik (online)
kedua belah pihak. Alangkah baiknya jika melalui bank atau ATM akan meniadakan
MoU dituangkan kembali dalam suatu kesalahan data, menghindari proses
model perjanjian. MoU yang dilakukan duplikasi tagihan, dan duplikasi proses
Pemkot Kupang tidak saja dilakukan tagihan, manajemen arsip lebih sederhana,
terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi dan staf dapat diarahkan untuk aktivitas
namun perlu dilakukan juga kepada yang lebih bermanfaat. Implementasi area
pihak Kepolisian, Kejaksaan, BPK, dan bebas korupsi pun semakin baik karena
Pengadilan. Semakin banyak lembaga mengurangi kecurangan, pelaporan dan
yang mengawasi dalam pengelolaan audit lebih mudah, cepat dan akurat.
anggaran publik akan semakin baik Ketiga, membentuk gugus tugas
(Habaora, 2015a: 131). pemberantasan pungli di pemerintahan.
Kedua, menyelenggarakan transaksi Pungli merupakan perbuatan yang
keuangan berbasis elektronik di dilakukan oleh seseorang atau pegawai
pemerintahan. Pembayaran yang masih negeri atau pejabat negara dengan cara
bersifat manual cenderung terjadi meminta pembayaran sejumlah uang

238 Aspirasi Vol 11 No 2, Desember 2020


yang tidak sesuai atau tidak berdasarkan budaya anti korupsi dan berkurangnya
peraturan yang berkaitan dengan korupsi karena pejabat dituntut jujur,
pembayaran tersebut (Ramadhani, 2017: terbuka dan bertanggung jawab, merasa
267). Adanya pengawasan pemerintah diawasi, rasa takut berbuat korupsi, dan
melalui kerja sama dengan aparat penegak juga sebagai sarana kontrol masyarakat.
hukum semakin efektif mengurangi Kelima, meningkatkan efisiensi anggar-
pungli yang selama ini masih terjadi di an pemerintahan yang ganda fungsi dan
Pemkot Kupang karena dilakukan oleh tidak bermanfaat. Efisiensi anggaran
pejabat-pejabat pemerintahan. Strategi berdampak pada efektivitas dan efisiensi
membentuk tim cyber pungli di Pemkot pelayanan publik. Efektivitas terkait
Kupang merupakan tindakan efektif dengan pencapaian tujuan dari Satuan
mengurangi perilaku korupsi di daerah Kerja Perangkat Daerah (SKPD), dan
tersebut. Afiliasi Pemkot Kupang dengan efisiensi pelayanan publik terkait dengan
Komisi Ombudsman Nasional perlu usaha minimal untuk mencapai suatu
dipertimbangkan dalam penyusunan tim tingkat tertentu dari tujuan SKPD (Suparno
gugus tugas cyber pungli karena selain & Nanda, 2016: 115; Ferryono & Sutaryo,
memberantas pungli, juga untuk perbaikan 2017: 155). Dengan demikian, efisiensi
manajemen pemerintahan dari pembinaan anggaran pada SKPD-SKPD menyebabkan
yang dilakukan oleh Ombudsman. penghematan anggaran publik dan
Keempat, memberlakukan pelaporan meningkatkan pengembangan pelayanan
keuangan pada pejabat di lingkup publik secara efektif dan efisien sehingga
pemerintahan. Pelaporan harta kekayaan SKPD dapat memenuhi tujuannya tanpa
pejabat publik melalui mekanisme Laporan membebani anggaran tahun berjalan.
Harta Kekayaan Penyelenggara Negara Membuka akses pemantauan publik
(LHKPN) yang diatur sebagai kewajiban melalui pangkalan data elektronik. Salah
Penyelenggara Negara berdasarkan satu manfaat era globalisasi adalah untuk
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 memudahkan akses publik terhadap
menjadi landasan utama kewajaran informasi publik. Salah satu metadata
kepemilikan aset dan kekayaan yang yang dapat dipergunakan adalah website.
dimiliki oleh seorang pejabat publik Pradana (2014: 204) melaporkan bahwa
berdasarkan pendapatan yang sah yang tingkat sekresi/kerahasiaan informasi
dimilikinya (Palma, Abid, Martini, Alim, & pengelolaan Anggaran Pendapatan dan
Diansyah, 2014). Selama ini implementasi Belanja Daerah (APBD) Pemkot Kupang
hal tersebut di Kota Kupang belum sangat tinggi sehingga sulit diakses oleh
ada sehingga Pemkot Kupang perlu publik, seperti dokumen Rencana Kerja dan
memberlakukan setiap pejabat yang ada Anggaran (RKA), Dokumen Pelaksanaan
di lingkup Pemkot Kupang melaporkan Anggaran (DPA) dan Laporan Realisasi
harta kekayaan pejabat. Laporan harta Anggaran (LRA) merupakan rahasia negara
kekayaan menjadi pintu masuk mengukur sehingga perlu mendapatkan persetujuan/
kekayaan dan pendapatannya didapat dari rekomendasi dari kepala daerah jika akan
sumber yang sah. Seorang pejabat publik diakses oleh publik. Hal ini disebabkan
apabila diduga memiliki kekayaan melebihi oleh beberapa hal, yaitu permasalahan
dari sumber pendapatannya harus dapat sosialisasi, ketiadaan perangkat hukum
membuktikan dirinya tidak mendapatkan yang mengatur mengenai infrastruktur
kekayaan dan pendapatannya dari hasil di bidang keterbukaan informasi publik,
yang tidak sah. Untuk itu sangat diperlukan dan ketiadaan sumber daya serta adanya
sekali pelaporan kekayaan dari pejabat persepsi yang dimiliki oleh sebagian
publik sebagai penyelenggara negara. besar birokrat Pemkot Kupang mengenai
LHKPN dapat meningkatkan terbangunnya kerahasiaan dokumen pengelolaan APBD.

J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 239
Oleh karena itu peran walikota Kupang lingkungan hidup dengan memaksimalkan
untuk membuka akses publik melalui potensi sumber daya yang dimiliki (jabatan,
basis data elektronik seperti dokumen jaringan, dan kekuasaan). Faktor penyebab
anggaran merupakan solusi terbaik untuk korupsi di Kota Kupang adalah motivasi
meningkatkan fungsi kontrol masyarakat individu dan sistem organisasi pemerintah
dalam pemberantasan korupsi di Kota yang buruk, dan akan semakin meningkat
Kupang. pengaruh korupsi jika didukung oleh
Keenam, melakukan pengukuran lingkungan di mana individu dan sistem
kinerja berbasis pakta integritas. Pakta yang buruk berada. Berdasarkan hal
integritas merupakan surat pernyataan tersebut maka rekomendasi strategi yang
yang berisi ikrar untuk mencegah dan dapat dilakukan oleh Pemkot Kupang
tidak melakukan kolusi, korupsi, dan adalah: (1) Membuat Memorandum
nepotisme. Ansari (2016: 385) menyatakan of Understanding dengan lembaga
bahwa pengaturan pakta integritas di penegakan hukum; (2) Menyelenggarakan
pemerintahan merupakan salah satu transaksi keuangan berbasis elektronik di
upaya untuk mewujudkan pemerintahan pemerintahan; (3) Membentuk gugus tugas
yang baik dan bersih (good governance pemberantasan pungli di pemerintahan;
and clean government). Namun, yang (4) Memberlakukan pelaporan keuangan
lebih penting adalah penerapan materi pada pejabat di lingkup pemerintahan;
dari ikrar untuk mencegah dan tidak (5) Meningkatkan efisiensi anggaran
melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme. pemerintahan yang ganda fungsi dan
Pemkot Kupang perlu mempertimbangkan tidak bermanfaat; (6) Membuka akses
implementasi pakta integritas dalam pemantauan publik melalui basis data
setiap pelaksanaan kebijakan pemerintah, elektronik; dan (7) Melakukan pengukuran
seperti saat melakukan mutasi-demosi dan kinerja berbasis pakta integritas. Strategi
reward-punishment. ini jika diimplementasikan dalam visi dan
Keseluruhan strategi dalam upaya program Pemkot Kupang berdampak pada
pencegahan dan pemberantasan korupsi di pencegahan dan pemberantasan korupsi
Kota Kupang dapat disebar dan dilakukan di Kota Kupang sehingga masyarakat
dalam visi misi kepala daerah, maupun semakin sejahtera dan keadilan pelayanan
implementasi program pemerintah. Usaha publik semakin tertata baik.
mencegah dan memberantas korupsi,
sangat dipengaruhi juga oleh faktor
leading (kepemimpinan). Strategi ini jika Daftar Pustaka
diimplementasikan berdampak pada
pencegahan dan pemberantasan korupsi Ama, K. K. & Haryo PS, C. W. (2010, Mei
di Kota Kupang. Hasilnya, masyarakat 25). Otonomi daerah NTT: gurita korupsi
semakin sejahtera dan keadilan pelayanan di daerah miskin. Diakses dari https://
publik semakin tertata baik di Pemkot antikorupsi.org/id/newsotonomi-daerah-
Kupang. ntt-gurita-korupsi-di-daerah-miskin/.
Ansari, M. I. (2016). Integrity pact
Penutup implementation of procurement of goods/
services to realize that clean government.
Korupsi adalah tindakan untuk
Kanun Jurnal Ilmu Hukum, 18(3), 385–401.
memperkaya diri, keluarga, kelompok,
dan korporasinya dengan cara melanggar Assegaf, F. (2009, Januari 21). Kupang, kota
aturan, melanggar norma, melanggar hak paling korup di Indonesia. tempo.co.
asasi manusia melalui eksploitasi sumber Diakses dari https://nasional.tempo.co/
read/156263/kupang-kota-paling-korup-
daya ekonomi, politik, sosial budaya, dan
di-indonesia.

240 Aspirasi Vol 11 No 2, Desember 2020


Badan Pengawas Keuangan dan Hariyanto. (2012). Priayisme dan korupsi kolusi
Pembangunan. (2002). Upaya pencegahan nepotisme (KKN): Studi status group
dan penanggulangan korupsi pada di Kabupaten Sleman Provinsi Daerah
pengelolaan APBN/APBD. Diakses dari Istimewa Yogyakarta. Aspirasi: Jurnal
http://www.bpkp.go.id/public/upload/unit/ Masalah-Masalah Sosial, 3(2): 11–129.
investigasi/files/uppk_bumn_bumd.pdf.
Herdiana, D. (2019). Kecenderungan perilaku
Bauhr, M. & Nasiritousi, N. (2011). Why koruptif kepala desa dalam pembangunan
pay bribes? Collective action and anti desa. Matra Pembaharuan: Jurnal Inovasi
corruption efforts. (Working Paper Kebijakan, 3(1), 1–11. doi: 10.21787/
Series 2011: 18). Diakses dari https:// mp.3.1.2019.1-11
www.sahlgrenska.gu.se/digitalAsse
Ini dia peringkat provinsi terkorup di Indonesia
ts/1357/1357856_2011_18_bauhr_
versi FITRA. (2012, Oktober 1). detik.
nasiritousi.pdf.
com. Diakses dari https://news.detik.com/
Fauzan, M., Bahtaruddin, & Nuraini, H. berita/2047460/ini-dia-peringkat-provinsi-
(2012). Implementasi pemerintahan yang terkorup-di-indonesia-versi-fitra.
bersih dalam kerangka rencana aksi
Jahang, B. (2020, Januari 28). 3 kasus korupsi
daerah pemberantasan korupsi: studi di
ditangani Polres Kupang Kota. antaranews.
Kabupaten Pemalang. Jurnal Dinamika
com. Diakses dari https://kupang.
Hukum, 12(3), 448–463.
antaranews.com/berita/27905/3-kasus-
Ferryono, B. & Sutaryo. (2017). Manfaat korupsi-ditangani-polres-kupang-kotal.
akuntansi basis akrual dan akuntansi basis
Kaha, K. (2018, Desember 11). Polisi tahan
kas menuju akrual dalam pengambilan
dua kepsek selewengkan dana BOS.
keputusan internal pemerintah daerah.
antaranews.com. Diakses dari https://
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 4(1),
kupang.antaranews.com/berita/10386/
143–160.
polisi-tahan-dua-kepsek-selewengkan-
Habaora, F. (2015a). Populasi Opini dana-bos.
Penyalahgunaan Kekuasaan. Yogyakarta:
Novianti. (2014). Position of memorandum of
Deepublish Press.
understanding between Indonesia with
Habaora, F. (2015b). Inspirasi Pendidikan International Committee of Red Cross
Politik. Jakarta: Penerbit JP II Publishing (ICRC) linked to humanitarian relief based
House. on international law perspective. Jurnal
Negara Hukum: Membangun Hukum Untuk
Habaora, I. (2016a, Agustus 23). Mengurai
Keadilan, 5(2), 223–238. doi: 10.22212/jnh.
tabir PD Sasando: Smart City solusinya.
v5i2.242
zonalinenews.com. Diakses dari https://
www.zonalinenews.com/2016/08/ Palma, A. K., Abid, L., Martini, S., Alim, H., &
mengurai-tabir-pd-sasando-smart-city- Diansyah, F. (2014). Implementasi dan
solusinya/. pengaturan illicit enrichment (Peningkatan
kekayaan secara tidak sah) di Indonesia.
Habaora, I. (2016b, Oktober 23). 10 dugaan
Jakarta: ICW Press.
Jonas Salean, muluskan Firmanmu pimpin
Kota Kupang. Diakses dari http://www. Panjaitan, B. (2018, Oktober 17). Partisipasi
penanusantara.com/10-dugaan-jonas- Masyarakat Dalam Pemberantasan
salean-muluskan-firmanmu-pimpin-kota- Korupsi [Power Point Slide]. Diakses
kupang/. dari https://unwidha.ac.id/wp-content/
uploads/2018/10/materi-kuliah-Umum-
Habaora, I. (2017, Juli 18). Analisis masalah
KPK-Unwidha-2018.pdf.
penerimaan peserta didik baru (PPDB) di
Kota Kupang. Diakses dari http://www. Pope, J. (2000). Confronting corruption: The
ayananews.com/2017/07/18/analisis- elements of a national integrity system.
masalah-penerimaan-perserta-didik-baru- Berlin: Transparency International Press.
ppdb-di-kota-kupang/.
Portal NTT (Ed.). (2016, November 3). Warga
jalan nangka dan Firmanmu siap ratakan

J. R. Riwukore, H. Manafe, F. Habaora, Y. Susanto, & T. Yustini Strategi Pencegahan dan... 241
korupsi di Kota Kupang. PortalNTT.com. Strauss, A. & Corbin, J. (2009). Dasar-Dasar
Diakses dari http://www.portalntt.com/ Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka
warga-jalan-nangka-dan-firmamu-siap- Belajar Press.
ratakan-korupsi-di-kota-kupang/.
Suparno & Nanda, R. (2016). Pengaruh
Pradana, I. P. Y. B. (2014). Transparansi kemandirian keuangan daerah, diferensiasi
birokrasi dalam pengelolaan APBD Kota fungsional dan spesialisasi fungsional
Kupang. Jurnal Kebijakan dan Administrasi terhadap tingkat pengungkapan wajib
Publik, 18(2), 185–205. laporan keuangan pemerintah daerah.
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 3(2),
Rangkuti, F. (2006). Analisis SWOT Teknik
105–118.
Membedah Kasus Bisnis: Reorientasi
Konsep Perencanaan Strategis untuk Tashandra, N. (2016, Februari 24). ICW:
Menghadapi Abad 21. Jakarta: PT. Sepanjang tahun 2015, anggaran
Gramedia Pustaka Utama. negara 134 kali dikorupsi. kompas.com.
Diakses dari https://nasional.kompas.
Ramadhani, W. (2017). Penegakan hukum
com/read/2016/02/24/17044021/ICW.
dalam menanggulangi pungutan liar
Sepanjang.Tahun.2015.Anggaran.
terhadap pelayanan publik. Jurnal Hukum
Negara.134.Kali.Dikorupsi.
Samudra Keadilan, 12(2), 263–276.
Terindikasi KKN, Pokja ULP Dinas PU-PR Kota
Rambu, B. (2018a, Maret 23). Korupsi Wali
Kupang dilaporkan ke Kejati NTT. (2020,
Kota Cup 2017 Naik Status. Victory News.
Juni 6). Diakses dari http://www.expontt.
Diakses dari https://www.victorynews.id/
com/terindikasi-kkn-pokja-ulp-dinas-pu-
korupsi-wali-kota-cup-2017-naik-status/.
pr-kota-kupang-dilaporkan-kejati-ntt/.
Rambu, B. (2018b, Maret 14). Pelaku korupsi
Wahyono. (2019, Januari 15). Politik dinasti
di NTT terbanyak ASN. Victory News.
di Indonesia dalam cengkraman
Diakses dari https://www.victorynews.id/
politik. sindonews.com. Diakses dari
pelaku-korupsi-ntt-terbanyak-asn/.
https://nasional.sindonews.com/
Redaksi Timor. (2016, April 29). NTT urutan read/1370481/12/politik-dinasti-indonesia-
4 terbanyak korupsi. Timor Express. dalam-cengkeraman-korupsi-1547480071.
Diakses dari https://timorexpress.fajar.
World Bank. (2003). Youth for good
co.id/2016/04/29/ntt-urutan-4-terbanyak-
governance, distance learning program
korupsi/.
(Module IV). Washington: World Bank
Retnowati, Y. & Utami, Y. S. (2014). Relevansi Press.
gerakan anti korupsi untuk pembangunan.
Jurnal Paradigma, 18(1), 28–38. doi:
10.31315/paradigma.v18i1.2406
Rothstein, B., & Varraich, A. (2014). Corruption
and the opposite to corruption: A map
of the conceptual landscape. Sweden:
University of Gothenburg Press. Diakses
dari https://anticorrp.eu/wp-content/
uploads/2014/12/D1.1_Part1_Corruption-
and-the-Opposite-to-Corruption.pdf.
Setiyono, B. (2017). Understanding corruption
at local level post decentralization:
Evidence from four case studies. Politika:
Jurnal Ilmu Politik, 8(1), 27–62. doi:
10.14710/politika.8.1.2017.27-62
Shah, A. & Schacter, M. (2004). Combating
corruption: look before you leap. Finance
and Development, 41(4), 40–43.

242 Aspirasi Vol 11 No 2, Desember 2020

You might also like