Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/327686793

ANALISIS PROGRAM REPLANTING KEBUN KELAPA SAWIT ANGGOTA KUD


MAKARTI JAYA DI DESA KUMAIN KECAMATAN TANDUN KABUPATEN ROKAN
HULU

Article · September 2018

CITATIONS READS

2 4,072

3 authors, including:

Dedi Iskamto
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
32 PUBLICATIONS   54 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Peranan Juru Dakwah dalam perkembangan ekonomi islam View project

Analysis Factor of Entrepreneur Satisfaction View project

All content following this page was uploaded by Dedi Iskamto on 17 September 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


ANALISIS PROGRAM REPLANTING KEBUN KELAPA SAWIT
ANGGOTA KUD MAKARTI JAYA DI DESA KUMAIN
KECAMATAN TANDUN KABUPATEN ROKAN HULU

Oleh
Risman1
Dedi Iskamto2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau
Jln. HR Subrantas KM 12 Telp (0761) 63237 Fax (0761) 63366
E-mail : [email protected]

Abstract: This research was conducted at KUD Makarti Jaya Desa Kumain Kec. Tandun
Kab. Rokan Hulu. The formulation of the problem in this research is how the constraints and
solutions in the replanting program of oil palm plantation member Karti Makarti Jaya village
Kumain Tandun District Rokan Hulu District. The purpose of this research is to know the
obstacle constraint which inhibit replanting program and to know the solution of palm oil
replanting program of KUD makarti member Jaya Desa Kumain Tandun District Rokan Hulu
Regency. The research method using qualitative descriptive method, the researcher use
informant or resource as data source, this research can be concluded that the replanting
constraint of oil palm plantation in KUD Makarti Jaya Desa Kumain is the debt of
Cooperative member to bank and certificate of plot as the benefit, the cost of replanting is big
enough. the cost of living of cooperative members during replanting is done until the plant
produces (productive) returns, lack of awareness of members in building cooperatives in the
future. The solution is to avoid the debt when the oil palm plant near the time of replanting,
planting other plants or open new gardens so that farmers' income members uninterrupted
during the replanting, intercropping system at the beginning of rejuvenation, between 1-3
years on the land, awareness of cooperative members about the importance of togetherness,
please help and participation of members in advancing cooperative organizations

Keywords: KUD, Replating Program


A. PENDAHULUAN Rp. 45.000.000 (empat puluh lima juta),
Dengan bergulirnya waktu dalam diperlukan dana sebesar Rp.
pengembangan kelapa sawit, ternyata 7.375.590.000.000 (tujuh triliun tiga ratus
beberapa wilayah pengembangan sudah tujuh puluh lima miliar lima ratus
memasuki ambang ekonomis dan harus sembilan puluh juta rupiah).
melakukan peremajaan tanaman kelapa Langkah yang telah ditempuh oleh
sawit atau replanting, namun demikian Direktorat Jenderal Perkebunan yaitu
yang harus dicermati yaitu terjadinya melakukan kegiatan pengembangan
kehilangan pendapatan pada periode TBM model-model peremajaan tanaman kelapa
dan biaya peremajaan yang cukup tinggi. sawit rakyat melalui DIPA sejak tahun
Kegiatan pengembangan pembangunan 2011, dengan maksud memberikan
kelapa sawit di wilayah Plasma PIR-Bun kejelasan model peremajaan yang baik
maupun PIR-Trans yang telah dibangun dan dapat dilaksanakan oleh masyarakat.
sejak tahun 1980-an sampai dengan tahun kegiatan pengembangan model-model
2010 mencapai luas 664.959 hektar, peremajaan kelapa sawit rakyat jangka
sedangkan saat ini area kelapa sawit di panjangnya bertujuan : Mencari paket
wilayah plasma PIR yang masuk usia teknologi alternatif peremajaan yang
ekonomis dan harus dilakukan peremajaan secara teknis merupakan alternatif
lebih kurang seluas 163.902 hektar yang teknologi konvensional; Memperoleh
terinci pengelolaan BUMN seluas 126.685 gambaran tentang tingkat pendapatan
hektar dan PBSN seluas 37.217 hektar, yang dicapai dari tumpangsari tanaman
dengan asumsi biaya peremajaan per hektar pangan secara intensif; Menemukan
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain 85
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

pendekatan paket teknologi peremajaan demikian umur tanaman kelapa sawit di


yang sesuai dengan kondisi wilayah Desa Kumain Kecamatan Tandun sudah
pengembangan. melebihi umur ekonomisnya antara 5
Kegiatan pengembangan model- sampai 7 tahun.
model peremajaan kelapa sawit rakyat Keterlambatan program
jangka pendeknya bertujuan : Mendapatkan penanaman kembali kebun kelapa sawit
konsep teknologi alternatif peremajaan (Replanting), disebabkan oleh banyak hal,
tahun pertama dan kedua; Mendapatkan diantaranyan adalah masalah sertifikat
konsep teknologi pengembangan tanaman kebun, hutang petani dan kesiapan pihak
tumpangsari pangan; Mengetahui tingkat lain yang berkaitan dengan program
pendapatan usahatani pada model-model tersebut, seperti KUD, Bapak angkat dan
peremajaan; Mengetahui kendala-kendala perbankan.
yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan Jumlah petani plasma anggota
pengembangan model-model peremajaan KUD Makarti Jaya Desa Kumain
tersebut. berjumlah 523 orang, dimana masing-
Pendekatan dilakukan dengan masing petani rata-rata memiliki 1
memberikan bantuan kepada kelompok tani kapling yang luas lahanya 2 ha, dengan
dalam melaksanakan kegiatan total luas areal sebanyak 1.046 ha dalam 1
pengembangan model-model peremajaan Desa. Dari 523 orang petani terbagi
kelapa sawit rakyat, prinsip pendekatan menjadi 27 kelompok tani yang rata –rata
pelaksanaan kegiatan adalah: Wilayah anggotanya 19 – 20 orang.
pengembangan kelapa sawit rakyat yang Tahapan pengembangan
tanamannya telah berumur lebih dari 25 perkebunan inti rakyat di Desa Kumain
tahun, produktivitasnya kurang dari 12 ton/ yang terbagi menjadi 3 tahap, yakni tahap
ha/ tahun, tanaman sudah tinggi sehingga pertama tahun 1985 seluas 282 Ha, tahap
sulit dipanen; Designpengembangan dan kedua tahun 1986 seluas 384 ha dan
metode pengamatan disusun bersama terakhir dilakukan tahun 1988 seluas 380
Direktorat Jenderal Perkebunan, Pusat ha, dari 3 tahapan tersebut total luas lahan
Penelitian dan Dinas Perkebunan setempat; yang dikembangkan sebanyak 1.046 ha.
Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh Produksi rata- rata TBS kelapa
masing-masing petani anggota kelompok sawit, dimana pada umur tanaman 5-10
atau dilaksanakan bersama secara tahun jumlah produksi rata-rata 1,5
berkelompok. ton/ha/ bulan, kemudian umur 11-20
(http://tabloidsinartani.com/read- tahun, produksi rata- rata 2 ton/ ha/ bulan,
detail/read/replanting-kelapa-sawit-1/13 umur 21-25 tahun produksi rata- rata 1,8
Juni 2016) ton/ ha/ bulan dan pada umur lebih dari 25
Kecamatan Tandun kabupaten tahun produksi rata- rata 1 ton/ ha/ bulan.
Rokan Hulu mempunyai 4 (empat desa) Menurut beberapa penelitian dan
ekstransmigrasi yang masyarakatnya konsep teori sebagaimana pendapat Rudi
bermata pencaharian sebagai petani kelapa Pambela, Yusmini dan Susy Edwina
sawit, dan diantara empat desa tersebut (2015), Fakultas Pertanian Universitas
termasuk didalamnya desa Kumain yang Riau, judul penelitian Repanting kebun
memiliki 1.046 Ha kebun kelapa sawit kelapa sawit di Penelitian ini dilaksanakan
plasma dengan jumlah petani 523 orang, di Kebun Plasma Desa Sari Galuh
yang tahun tanamnya sekitar tahun 1985 s/d Kecamatan Tapung Kabupaten Kampar
1988, dan sekarang umur tanaman sudah Provinsi Riau tahun Penelitian ini bertujuan
berkisar antara 30 sampai 32 tahun, adapun untuk merumuskan strategi yang tepat
umur produktif tanaman kelapa sawit dalam pelaksanaan peremajaan pola
adalah antara 5 s/d 25 tahun. Dengan perkebunan kelapa sawit plasma. Metode
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
86 Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

yang digunakan penelitiannya adalah metode sumber energi, serta untuk mengelola
survei Hasil penelitian ini menunjukkan lingkungan hidupnya. Kegiatan
bahwa strategi peremajaan kelapa sawit pemanfaatan sumber daya hayati yang
perkebunan dapat dilaksanakan dengan (1) termasuk dalam pertanian biasa difahami
Rejuvention dilakukan dengan pola KKPA, orang sebagai budidaya tanaman atau
dimana petani sebagai peserta, PTPN V bercocok tanam (bahasa Inggris: crop
sebagai kontraktor, dan Bank sebagai cultivation) serta pembesaran hewan ternak
penyandang dana, (2) Peremajaan dilakukan (raising), meskipun cakupannya dapat pula
dengan pola Pir-Bun dengan memanfaatkan berupa pemanfaatan mikroorganisme dan
yang paling banyak sumber daya, dan petani bioenzim dalam pengolahan produk
sebagai pekerja dengan bantuan Bank dan lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe,
pemerintah, (3) mitra perusahaan dan KUD atau sekedar ekstraksi semata, seperti
yang memfasilitasi petani dalam mengatasi penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
keterbatasan modal dan memberikan Sektor perkebunan kelapa sawit merupakan
kesempatan kerja bagi petani untuk salah satu sektor yang saat ini menduduki
berpartisipasi dalam peremajaan, (4) Mitra posisi penting dan menjadi sektor unggulan
perusahaan, KUD, dan petani, tetap menjaga perkebunan di Indonesia dengan kondisi
hubungan baik agensi real estat dan geografis wilayah Indonesia yang sesuai
menemukan solusi terbaik untuk keterbatasan untuk pengembangan perkebunan kelapa
modal, (5) perusahaan mitra dan pemerintah sawit. Prospek yang cerah dalam
langsung dan memberikan informasi dan perkebunan kelapa sawit mendorong
pelatihan kepada petani tentang seberapa pemerintah Indonesia untuk terus
baik dan benar peremajaan teknis (6) mitra mengembangkan areal perkebunan kelapa
perusahaan, KUD, dan Petani memanfaatkan sawit. Kecamatan Tapung pada tahun 2010
petani yang memiliki pengalaman tinggi memiliki jumlah produksi kelapa sawit
untuk meminimalisir petani Terjadi terbesar dibandingkan dengan kecamatan
kesalahan dalam peremajaan kelapa sawit lainnya. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
sehingga akan menambah produktivitas merupakan salah satu pola pengembangan
Risman (2016), Sekolah Tinggi Ilmu perkebunan rakyat. Konsep PIR perusahaan
Ekonomi Riau, Judul penelitian Kesiapan perkebunan baik pemerintah maupun
anggota KUD dalam menghadapi Replanting swasta beperan sebagai inti, sedangkan
Kebun Kelapa Sawit di Desa Kumain perkebunan rakyat sebagai plasma atau
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu, peserta (Fauzi,2002). Perusahaan
ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkebunan besar yang memiliki konsep
kesiapan anggota KUD dalam menghadapi PIR baik nasional maupun swasta berperan
replanting yaitu faktor diri sendiri petani sebagai inti, sedangkan kebun yang berada
dengan skor rata rata 3,25 yang artinya cukup disekitarnya, sejenis perkebunan rakyat
siap, faktor KUD dengan skor rata rata 2,83 disebut “plasma" dengan petani yang
yang artinya cukup siap, faktor pihak lain dialokasikan 2 ha/KK lahan dan setengah
seperti bapak angkat dan perbankan skor rata hektar pekarangan rumah, dengan tujuan
rata 4,47 yang artinya sangat siap. Nilai R meningkatkan produksi, pendapatan petani,
Square sebesar 0,718 atau tiga faktor tersebut dan pengembangan ekonomi setempat.
diatas berpengaruh sebesar 71,8 % terhadap Berdasarkan konsep PIR jika
program replanting kebun kelapa sawit dikaitkan dengan tujuannya, perkebunan
petani. kelapa sawit masih menjadi perhatian
Pertanian adalah kegiatan khusus pemerintah pusat maupun daerah,
pemanfaatan sumber daya hayati yang karena produktivitas tanaman kelapa sawit
dilakukan manusia untuk menghasilkan akan semakin menurun seiring
bahan pangan, bahan baku industri, atau bertambahnya usia tanaman, secara
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain 87
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

ekonomis umur tanaman kelapa sawit 25 kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai
tahun, setelah itu perlu diadakan peremajaan. Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas
Daerah Riau umumnya dan di Kampar areal perkebunan mencapai 5.123 Ha.
khususnya umur tanaman kelapa sawit Pada masa pendudukan Belanda,
berada pada kisaran 20-26 tahun kondisi perkebunan kelapa sawit maju pesat sampai
tersebut sudah mendekati usia peremajaan, bisa menggeser dominasi ekspor Negara
dengan peremajaan dapat mengatasi Afrika waktu itu. Memasuki masa
produktivitas kelapa sawit yang semakin pendudukan Jepang, perkembangan kelapa
menurun. Peremajaan mutlak dilakukan bila sawit mengalami kemunduran. Lahan
petani ataupun perusahaan perkebunan ingin perkebunan mengalami penyusutan sebesar
mempertahankan dan meningkatkan 16% dari total luas lahan yang ada sehingga
produktivitasnya (Marwan, 2012). Umur produksi minyak sawitpun di Indonesia
kelapa sawit dilokasi penelitian sudah hampir hanya mencapai 56.000 ton pada tahun
habis umur ekonomisnya yaitu sekitar 22 dan 1948 / 1949, pada hal pada tahun 1940
23. Melihat kondisi saat ini lebih kurang 2 Indonesia mengekspor 250.000 ton minyak
tahun lagi petani seharusnya melakukan sawit.
peremajaan terhadap kelapa sawit mereka. Pada tahun 1957, setelah Belanda
Permasalahan yang dihadapi petani untuk dan Jepang meninggalkan Indonesia,
melakukan peremajaan menyangkut pemerintah mengambil alih perkebunan
kebutuhan biaya untuk investasi dan (dengan alasan politik dan keamanan).
operasional. Adapun tujuan dari penelitian Untuk mengamankan jalannya produksi,
ini yaitu Menyusun strategi yang prioritas pemerintah meletakkan perwira militer di
dalam pelaksanaan peremajaan perkebunan setiap jenjang manejemen perkebunan.
kelapa sawit Pola Plasma Kecamatan Tapung Pemerintah juga membentuk BUMIL
Kabupaten Kampar. (Buruh Militer) yang merupakan kerja sama
Menurut Mas Nur Haryono (2011), antara buruh perkebunan dan militer.
tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) Perubahan manejemen dalam perkebunan
berasal dari Afrika barat, merupakan dan kondisi social politik serta keamanan
tanaman penghasil utama minyak nabati yang dalam negeri yang tidak kondusif,
mempunyai produktivitas lebih tinggi menyebabkan produksi kelapa sawit
dibandingkan tanaman penghasil minyak menurun dan posisi Indonesia sebagai
nabati lainnya. Kelapa sawit pertama kali pemasok minyak sawit dunia terbesar
diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah tergeser oleh Malaysia.
Belanda pada tahun 1848. Saat itu ada 4 Pada masa pemerintahan Orde Baru,
batang bibit kelapa sawit yang ditanam di pembangunan perkebunan diarahkan dalam
Kebun Raya bogor (Botanical Garden) rangka menciptakan kesempatan keja,
Bogor, dua berasal dari Bourbon (Mauritius) meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan dua lainnya dari Hortus Botanicus, dan sektor penghasil devisa Negara.
Amsterdam (Belanda). Awalnya tanaman Pemerintah terus mendorong pembukaan
kelapa sawit dibudidayakan sebagai tanaman lahan baru untuk perkebunan.
hias, sedangkan pembudidayaan tanaman Direktorat Jenderal Perkebunan
untuk tujuan komersial baru dimulai pada (2010) menyatakan, pengelolaan praktis
tahun 1911. yang dilakukan di perkebunan kelapa sawit
Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di umumnya bertujuan untuk mencapai
Indonesia adalah Adrien Hallet (orang keuntungan maksimal. Peremajaan
Belgia), kemudian budidaya yang merupakan upaya pengembangan
dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang perkebunan dengan melakukan peremajaan
menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit tanaman yang sudah tidak produktif dengan
di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan tanaman baru baik secara keseluruhan
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
88 Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

maupun bertahap. Peremajaan kelapa sawit Setelah empat minggu dan daun-daun
juga terkait erat dengan upaya peningkatan kelapa sawit mengering, selanjutnya
produksi suatu kebun. dilakukan “pangkas akar”. Pangkas akar
Dari segi pengusahaan, suatu kebun adalah pemotongan akar-akar kelapa sawit
kelapa sawit dianggap sudah tua jika berukuran besar yang berada dekat pangkal
berumur sekitar 20 sampai 25 tahun dan batang dan dekat permukaan tanah. Hal ini
perlu diremajakan. Peremajaan tanaman bertujuan untuk mempermudah tanaman
(replanting) dilakukan agar hasil produksi kelapa sawit terbongkar dari permukaan
kebun sawit tidak menurun secara drastis. tanah pada saat penumbangan.
Pada tahap ini diperlukan perencanaan yang Penumbangan cukup mudah dilakukan
matang dan terperinci untuk menghindari karena tanaman kelapa sawit bukan
terjadinya kerugian selama kegiatan merupakan tanaman dengan akar tunggang.
peremajaan. Mengatasi hal tersebut, Sebagai tanaman yang berasal dari famili
peremajaan dapat dilakukan secara bertahap Palmae, kelapa sawit memiliki akar serabut.
dengan membagi areal tanaman tua menjadi Penumbangan dapat dilakukan dengan alat
beberapa wilayah pengerjaan. Tahapan berat yang pada tahap ini biasanya
peremajaan tanaman kelapa sawit meliputi digunakan excavator yang dilengkapi
kegiatan penumbangan tanaman lama, dengan alat pencacah (chipper).
pencacahan cabang dan batang, perumpukan, Kedua, Pencacahan Cabang dan
penanaman tanaman penutup tanah (LCC), Batang. Kegiatan pencacahan merupakan
pemancangan, konservasi tanah, pembuatan kegiatan membagi batang sawit menjadi
lubang tanam, dan penanaman bibit tanaman beberapa bagian bongkahan dengan
kelapa sawit (Mangoensoekardjo dan ketebalan sekitar 15 sampai 20 cm. Tujuan
Semangun 2005). dari pencacahan ini adalah mempermudah
Program peremajaan setiap tahun serta mempercepat proses pembusukan
sekitar 4% dari total luas tanaman agar luas (dekomposisi) sehingga biomassa sawit
tanaman belum menghasilkan (TBM) tidak dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk
lebih dari 12% dari total seluruh areal bagi tanaman baru. Selain itu pencacahan
tertanam. Hal ini dilakukan agar tandan buah juga bermanfaat untuk mencegah datangnya
segar (TBS) yang diolah pabrik kelapa sawit hama seperti kumbang. Kumbang akan
(PKS) tetap stabil. Peremajaan dilakukan cepat menyerang pada batang yang
sesuai dengan prosedur yang mengacu pada ditumbangkan dalam kondisi utuh. Proses
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pencacahan ini cukup mudah dilakukan
karyawan serta mencegah dan karena kondisi batang yang masih segar dan
menanggulangi terjadinya polusi terhadap basah. Alat mesin yang digunakan yaitu
lingkungan dengan penerapan konsep tanpa excavator dengan kapasistas 20 ton yang
pembakaran (zero burning) ( Tim MCAR dilengkapi dengan alat chipping bucket
2007). (Fadhilla 2011). Ketiga pemupukan.
Adapun alur proses replanting adalah Fadhilla (2011) menyatakan, perumpukan
sebagai berikut: pertama Penumbangan merupakan kegiatan mendistribusikan hasil
Tanaman Lama. Menurut Mangoensoekardjo cacahan sehingga dapat merata dan teratur.
dan Semangun (2005), pohon-pohon kelapa Tujuan dari perumpukan adalah
sawit yang akan ditumbangkan terlebih memastikan hasil dekomposisi biomassa
dahulu selanjutnya diracun dengan herbisida dapat bermanfaat secara merata. Pada
paraquat atau diquat sebanyak 50 sampai 75 kegiatan ini, alat mesin yang digunakan
ml/pohon yang dimasukkan atau disuntikkan yaitu excavator dengan kapasitas 20 ton
ke dalam lubang yang dibuat dengan bor atau yang dilengkapi dengan alat chipping
kampak di sekeliling atau melingkar pangkal bucket.
batang setinggi 1 m dari permukaan tanah.
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain 89
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

Keempat penanaman tanaman Ketujuh. Lubang tanam untuk


penutup. Pada pola tanam monokultur kelapa sawit dibuat dengan ukuran panjang
sebaiknya penanaman tanaman kacang- x lebar x kedalaman lubang tanam (60 cm x
kacangan sebagai tanaman penutup tanah 60 cm x 60 cm). Tetapi ada juga yang
dilaksanakan segera setelah persiapan lahan berukuran 50 cm x 40 cm x 40 cm. Pada
selesai. Penanaman LCC pada areal tanaman saat menggali, tanah atas diletakkan di
kelapa sawit sangat penting karena dapat sebelah utara dan tanah bawah diletakkan di
memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia, dan sebelah selatan lubang. Ajir ditancapkan di
biologi tanah, mencegah erosi, samping lubang dan bila lubang telah
mempertahankan kelembaban tanah dan selesai dibuat, ajir ditancapkan lagi di
menekan pertumbuhan tumbuhan tengah-tengah lubang (Setyamidjaja 2006).
pengganggu atau gulma (Badan Penelitian Menurut Pahan (2012), pembuatan lubang
dan Pengembangan Pertanian 2008). tanam dapat dilakukan secara manual dan
Tanaman kacangan penutup tanah mekanis dengan menggunakan alat post
(LCC) merupakan salah satu jenis tanaman hole digger (PHD). Sistem tanam yang
agensia pengendali hayati (APH) yang dianjurkan yaitu membuat lubang tanam
ditanam di areal penanaman baru. Secara satu bulan sebelum masa tanam. Hal ini
umum digunakan campuran jenis kacangan bertujuan untuk mengurangi kemasaman
Calopogonium mucunoides (CM), Pueraria tanah dan mengontrol ukuran lubang yang
javanica (PJ), Centrocema pubescens (CP), dibuat. Pengontrolan ukuran ini perlu
dan Caloppgonium caerelium (CC). dilakukan karena ukuran lubang tanam
Penanaman LCC yang dianjurkan merupakan salah satu aspek penting dalam
menggunakan jenis kacangan Mucuna perkebunan kelapa sawit.
brachteata (MB) karena memiliki Kedelapan. Pola tanam kelapa sawit
pertumbuhan yang cepat, yaitu ± 20 cm/hari berbentuk segi tiga sama sisi pada areal rata
(Tim MCAR 2007). atau datar sampai bergelombang. Sementara
Kelima pemancangan Pemancangan pada areal berbukit dengan sudut
dimaksudkan untuk memberikan tanda-tanda kemiringan lebih dari 1200 perlu dibuat
guna pembuatan lubang tanam sesuai dengan teras kontur dengan jarak tanam sesuai
jarak tanam yang telah direncanakan. Selain ketentuan (violle lining). Penanaman bibit
itu, pemancangan juga digunakan sebagai kelapa sawit merupakan salah satu tahapan
acuan untuk pembuatan jalan, parit, teras yang penting pada proses peremajaan
atau tapak kuda, dan penanaman kacang- karena investasi yang sebenarnya dari
kacangan penutup tanah (Pahan 2012). perusahaan perkebunan yaitu bibit yang
Keenam konservasi tanah. ditanam di lapangan. Pokok yang ditanam
Mangoensoekarjo dan Semangun (2005) akan menentukan produksi selama satu
menyatakan, konservasi tanah dilakukan generasi yang akan datang (25 sampai
untuk mengatur drainase dan mencegah erosi 30 tahun) (Pahan 2012). Waktu tanam yang
terutama pada daerah-daerah yang miring. dilakukan pada saat tanah cukup lembab
Drainase buruk akan mengganggu agar akar dapat berkembang baik setelah
ketersediaan unsur hara dan perkembangan penanaman. Sebagai upaya untuk
akar. Sedangkan erosi menyebabkan tanah menyiasati hal ini, biasanya sehari sebelum
lapisan atas terdegradasi sehingga miskin bibit ditanam, bibit di dalam polybag
unsur hara dan memunculkan sub soil ke disiram dengan air. Hal ini dilakukan agar
permukaan. Beberapa tindakan dalam bibit tidak mengalami stres lingkungan.
konservasi tersebut adalah pembuatan teras Apabila tanah lembab, maka akar akan
kontur, teras individu, benteng kontur, rorak, mampu menyesuaikan dengan
dan parit (sistem drainase). lingkungan (Tim Bina Karya Tani 2009).

Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
90 Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

Nildayanti (2011) menyatakan, agar petani, KUD dan pihak yang


bibit kelapa sawit yang ditanam memiliki berkepentingan dalam program replanting.
cukup hara saat tanam dan menghidari Pengumpulan data melalui wawancara dan
serangan cendawan Ganoderma sp. lubang teknik analisis data dengan menggunakan
tanam harus diberikan pupuk Rock phospate, teknik deskriptif kualitatif.
Tricodherma, dan Mikoriza. Pemberian fungi
Mikoriza arbuskular (FMA) memiliki HASIL
pengaruh yang luas terhadap patogen dan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui
mikrob non-patogenik di dalam tanah. Selain bahwa faktor yang menjadi Kendala
berpotensi dalam pengendalian hayati, juga Program Replanting Kebun Kelapa Sawit
mampu meningkatkan penyerapan hara Anggota KUD Makarti Jaya Desa Kumain
esensial terutama fosfor (P) oleh akar Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu
tanaman. Selain itu, FMA mampu adalah sebagai berikut:
meningkatkan kandungan klorofil dan zat a. Hutang dan Keberadaan Sertifikat
perangsang tumbuh, sehingga tanaman Sertifikat tanah lahan perkebunan
terhindar dari stres lingkungan terutama saat anggota KUD Makarti Jaya adalah SHM
dipindahkan ke lapangan. yang akan menjadi agunan pada saat kebun
Menurut Sunarko (2007), proses anggota KUD tersebut diperemajakan,
penanaman bibit kelapa sawit di lapangan karena program peremajaan ini memerlukan
yaitu, sayat polybag dari dasar ke atas, lalu biaya yang cukup besar, yang akan dibiayai
keluarkan bibit, masukkan bibit ke dalam oleh badan keuangan seperti bank. Oleh
lubang dengan posisi tegak lurus, masukkan karena itu sertifikat harus dikumpulkan
tanah galian bagian atas terlebih dahulu, lalu secara bersama sama sebagai jaminan dana
tanah galian bagian bawah hingga yang diterima petani anggota koperasi
membentuk gundukkan setinggi 5 cm, sampai dana pinjaman itu lunas.
padatkan tanah di sekitar tanaman agar Mengapa sertifikat tanah menjadi
tertanam kokoh, kemudian dibuat piringan kendala dalam program replanting ini,
dengan jari-jari 50 cm. Piringan harus bebas sebab keberadaan sertifikat tanah tersebut
gulma, sisa pupuk ditaburkan di piringan, pada saat ini masih digunakan sebagai
lalu ajir ditancapkan dan bekas polybag aguna pinjaman keberbagai perbankan
digantung pada ujung ajir sebagai penanda yang ada diwilayah kabupaten Rokan Hulu
bahwa polybag telah dilepaskan dan untuk seperti untuk agunan pinjamam pada bank
memudahkan pengawasan, keadaan tanaman Riau Kepri, Bank BRI, Bank Mandiri dan
diperiksa 3 sampai 4 hari setelah tanam lembaga keuangan lainya. Menurut
(HST), kegiatan ini untuk memastikan tidak informasi dari pengurus KUD Makarti Jaya,
ada tanaman yang miring atau lubang tanah sampai saat penulis melakukan penelitian
belum terisi penuh. ini, dari 523 sertifikat masih ada kurang
Pada daerah areal rendahan yang lebih 100 sertifikat atau 19,12 % masih
rentan tergenang air saat musim hujan, tanah berada dibank, dan belum ada pihak yang
disekitar pokok tanaman harus ditinggikan berani melunasi atau menalangi agar
(pungguhan) setelah penanaman selesai. Hal sertifikat bisa dikembalikan kepada petani
ini bertujuan untuk mencegah akar tanaman agar program replanting ini bisa segera
tidak tergenang dalam waktu lama yang dimulai.
dapat memicu terjadinya pembusukan akar
(Tim MCAR 2007). b. Biaya Replanting
Menurut informasi yang penulis
METODE terima dari berbagai pihak yang
Penelitian ini menggunakan metode studi berkompeten pada organisasi koperasi ini,
kasus. Informan dalam penelitian ini adalah biaya replanting sesuai RAB yang dibuat
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain 91
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

oleh pihak Dinas Perkebunan propinsi Riau ikut bersama sama mengikuti program
sekitar Rp.58.000.000,00 / Ha, artinya dalan replanting demi menjaga kebersamaan dan
satu kapling yang luasnya 2 ha akan persatuan dalam berorganisasi.
menghabiskan anggaran kurang lebih Rp.
116.000.000,00 . biaya sebesar itu PEMBAHASAN
merupakan biaya sang sangat besar yang Hutang petani anggota koperasi yang
harus ditanggung oleh petani dalam proses berjumlah kurang lebih 100 orang atau
replanting kebun kelapa sawit petani anggota 19,12 % dari total anggota koperasi, dengan
KUD tersebut. Hal ini akan menjadi kendala nilai hutng kurang lebih 1 miliar rupiah
dalam pelaksanaan program replanting sebab telah dilakukan berbagai usaha yang
selain petani anggota koperasi tidak memiliki dilakukan oleh pengurus koperasi untuk
anggaran sebesar itu, juga sulitnya mencari menutup hutang tersebut agar program
pihak perbankan yang sanggup membiayai peremajaan segera bisa dilakukan,
dana sebesar itu yang jika dikalikan seluruh diantaranya adalah dengan cara : Meminta
anggota koperasi yang berjumlah 523 orang, kepada pihak PTP.N.V sebagai bapak
berarti akan dibutuhkan dana kurang lebih angkat untuk menutup hutang petani agar
sebesar Rp. 60.668.000.000,00. Dimana program replanting bisa cepat terlaksana,
pengembalianya menunggu 4 sampai 5 tahun dan dana tersebut akan dikembalikan petani
setelah tanaman menghasilkan. setelah kebun mereka menghasilkan, namun
cara ini belum membuahkan hasil. Meminta
c. Biaya Hidup Petani Anggota KUD kepada seluruh petani untuk melunasi sisa
pada saat Replanting hutang tersebut kepada pihak bank, dan
Biaya hidup sehari hari petani hasilnya hanya ada beberapa orang saja
anggota KUD disaat kebun belum yang mampu melakukan pelunasan hutang
diperemajakan dan semasa kebun di tersebut. Mencari lembaga perbankan yang
peremajakan sama saja besarnya, bahkan sanggup membiayai seluruh biaya
ada kecenderungan mengalami kenaikan replanting sekaligus menutup hutang
seiring terjadinya inflasi dari tahu ketahun. hutang petani anggota koperasi, yang
Nah tidak bisa terbayangkan jika pada saat konsekwnsinya petani akan menanggung
tanaman masih berdiri mereka hutang yang sangat besar, karena pertama
berpenghasilan 3- 4 juta rupiah perkapling menanggung hutang dana peremajaan dan
(perkepala rumah tangga), kemudian menjadi yang kedua menanggung hutang biaya
berpenghasilan 0 rupiah pada saat tanaman penutupan hutang lama petani anggota
diperemajakan. Ini menjadi kendala yang koperasi ditambah tentunya bunga hutang
sangat serius karena berhubungan dengan dari keseluruhan hutang dengan jangka
kebutuhan pokok mereka sehari hari. waktu yang cukup lama. Cara keempat
adalah menunggu sampai hutang hutang
d. Kesadaran Dalam Kebersamaan petani anggota koperasi lunas dengan
Dari anggota KUD yang jangka waktu rata rata 2 tahun kedepan,
berjumlah 523 orang, sebesar 468 orang atau dengan konsekwensi program peremajaan
89,48 % sudah sepakat untuk melakukan semakin molor, dan pendapatan petani pun
program replanting secara bersama sama semakin rendah.
melalui KUD dan Bapak Angkat yang dalam Biaya replanting yang cukup besar
hal ini adalah PTP.N.V. dan sisanya 55 orang menjadi masalah bagi petani anggota
atau sebesar 10,05 % belum sepakat untuk koperasi karena tidak semua anggota
melaksanakan program replanting melalui koperasi memiliki anggaran kurang lebih
KUD dan PTP.N.V tersebut. Ini akan Rp.116.000.000,00 / kapling. Dari beberapa
menjadi tugas pengurus KUD untuk tetap diskusi yang dilakukan pengurus KUD, ada
mengajak kepada 55 orang tersebut agar bisa beberapa alternatif yang bisa diambil utk
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
92 Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

pembiayaan replanting ini, diantaranya : sebagai pengganti hilangnya pendapatan


Dalam hal ini pihak perbankan akibat proses replanting tersebut.
menanggung seluruh dana yang diperlukan Banyaknya anggota koperasi dan
dalam poses replanting, dari awal bedanya masing masing karakter anggota
penumbangan sampai kebun berproduksi koperasi menjadi tantangan tersendiri bagi
kembali ( 1- 5 tahun ), namun cara ini pengurus koperasi untuk mengajak dan
dianggap memberatkan petani karena petani mengarahkan anggotanya agar mereka mau
lima tahun kemudian akan dibebani biaya bersatu dalam wadah yang sama yaitu
replanting sebesar kurang lebih koperasi. Hal ini perlu dilakukan agar
Rp.116.000.000,00 ditambah bunga bank anggota koperasi tidak bercerai berai,
sesuai besarnya pinjaman tersebut, yang sehingga apa yang menjadi tujuan dan cita
diperkirakan total hutang petani dalam satu cita koperasi yaitu meningkatkan taraf
orang mencapai kurang lebih Rp. hidup anggota dan mensejahterakan
200.000.000,00, dan hutang ini akan diangsur anggota secara khusus dan masyarakat luas
setelah 5 tahun proses replanting selesai, dan secara umumnya bisa terwujud. Dalam hal
akan lunas sekitar 5 tahun lagi setelah ini pengurus koperasi sering mengadakan
tanaman kebun mereka menghasilkan. Jadi sosialisasi sosialisai untuk mengajak
lamanya waktu tunggu tanaman sebelum anggota koperasi agar bisa hidup rukun
menghasilkan ( TBM ), dan waktu untuk dalam kebersamaan, ringan sama dijinjing
pelunasan memicu besarnya beban bunga berat sama dipikul, sesuai azas koperasi
yang harus ditanggung oleh petani. yaitu kebersamaan dan saling tolong
Gabungan pembiayaan proses menolong.
replanting yang ditanggung oleh beberapa Program replanting ini bisa berjalan
pihak yakni pihak perbankan dan pihak dengan baik, jika ada kekompakan,
Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa kebersamaan, semangat yang tinggi untuk
Sawit ( BPDPKS ). Cara ini dianggap cukup maju, jiwa tolong menolong dan saling
efektif karena petani anggota KUD akan menjaga amanah. Tugas dan tanggung
mendapat bantuan subsidi sebesar kurang jawab anggota dilaksanakan dengan baik
lebih sebesar Rp.50.000.000,00, dari Badan dan tugas serta tanggung jawab pengururs
Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit koperasi sebagai pemegang amanah
(BPDPKS ), dan sisanya ditanggung oleh anggota juga harus dijunjung tinggi.
pihak Bank sebesar Rp. 66.000.000,00. Nah Anggota harus sadar bahwa maju
anggaran Rp.66.000.000,00 inilah yang akan mundurnya koperasi tergantung dari
diangsur kembali setelah kebun mereka partisipasi anggota, kompetensi pengurus
menghasilkan. dan kompetensi karyawan dalam
Biaya hidup petani pada masa tunggu mengemban tugas dan tanggung jawab atas
sampai tanaman menghasilhan, diusulkan maju dan tidaknya usaha koperasi.
beberapa cara, yaitu : Adanya JADUP atau
jatah biaya hidup dari pemerintah atau SIMPULAN
perusahaan bapak angkat. Adanya tanaman Kendala yang muncul pada proses
tumpang sari, yaitu semasa umur tanam sawit program replanting kebun kelapa sawit
antara 0- 3 tahun lahan perkebunan tersebut anggota KUD Makarti Jaya Desa Kumain
ditanami tanaman pangan seperti padi, kec. Tandun Kab. Rokan Hulu adalah
jagung, ubi kayu, kedelai dan yang lainya. Hutang anggota Koperasi kepada pihak
Dan dari hasil tanaman tumpang sari tersebut bank dan sertifikat kapling sebagai
diharapkan bisa menopang biaya hidup agunanya. Biaya replanting yang cukup
petani samapai tanaman sawit benar benar besar. Biaya hidup anggota Koperasi saat
produktif ( TM ). Menyiapkan kebun sawit replanting dilakukan sampai tanaman
lain yang hasilnya relatif sama ataupun lebih menghasilkan (produktif) kembali.
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain 93
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)

Kurangnya kesadaran anggota dalam


membangun koperasi dimasa datang.
Dari beberapa kendala yang ada pada
program replanting seperti, hutang dan
keberadaan sertifikat, biaya replanting, biaya
hidup petani anggota koperasi dan kesadaran
anggota dalam kebersamaan bisa
ditanggulangi dengan beberapa usaha yaitu
Menghindari adanya hutang disaat tanaman
kelapa sawit mendekati masa replanting.
Menanam tanam lain atau membuka kebun
baru agar pendapatan petani anggota koperasi
tidak terputus pada saat replanting. Sistim
tumpang sari pada awal peremajaan, antara
1-3 tahun pada lahan tersebut. Melakukan
sosialisasi kesadaran anggota koperasi
tentang pentingnya kebersamaan, tolong
menolong dan partisipasi anggota dalam
memajukan organisasi koperasi

DAFTAR RUJUKAN
Qayuum Amri , 2016 , Menanti Replanting
Kelapa Sawit, Agro Industri, Jakarta.
Bayu Krisnamurthi, 2016, Sawit Indonesia,
Tabloid Sinar Tani , Jakarta.
Mas Nur Haryono , 2011 Kelapa Sawit,
Sekilas Kelapa Sawit, Tabloid sinar tani,
Jakarta.
Mangoensoehardjo, 2005, Replanting Kelapa
sawit, Permentan, Jakarta.
Fadilla, 2011, Penumbangan Tanaman
Kelapa Sawit, Media Perkebunan,
Jakarta.
Setya midjaja, 2006, Penanaman Kelapa
Sawit, Kansius , Yogyakarta.
Tim Bina Karya Tani, 2009, Pembibitan
Kelapa Sawit, Bina Karya, Jakarta.
Dra. Ninik Widiyanti, 2008, Koperasi dan
Perekonomian Indonesia, Rineka Cipta
& Bina Adiaksara, Jakarta.
Sunarko, 2007, Penanaman Bibit Kelapa
Sawit, Departemen Pertanian, Jakarta.
Yusnawati, 2007: 11, Teori Kesiapan dan
Prilaku, Rineka, Jakarta.
Slameto, 2010 : 14, Aspek aspek Kesiapan,
Jakarta

Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018

View publication stats

You might also like