Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu
net/publication/327686793
CITATIONS READS
2 4,072
3 authors, including:
Dedi Iskamto
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
32 PUBLICATIONS 54 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Dedi Iskamto on 17 September 2018.
Oleh
Risman1
Dedi Iskamto2
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Riau
Jln. HR Subrantas KM 12 Telp (0761) 63237 Fax (0761) 63366
E-mail : [email protected]
Abstract: This research was conducted at KUD Makarti Jaya Desa Kumain Kec. Tandun
Kab. Rokan Hulu. The formulation of the problem in this research is how the constraints and
solutions in the replanting program of oil palm plantation member Karti Makarti Jaya village
Kumain Tandun District Rokan Hulu District. The purpose of this research is to know the
obstacle constraint which inhibit replanting program and to know the solution of palm oil
replanting program of KUD makarti member Jaya Desa Kumain Tandun District Rokan Hulu
Regency. The research method using qualitative descriptive method, the researcher use
informant or resource as data source, this research can be concluded that the replanting
constraint of oil palm plantation in KUD Makarti Jaya Desa Kumain is the debt of
Cooperative member to bank and certificate of plot as the benefit, the cost of replanting is big
enough. the cost of living of cooperative members during replanting is done until the plant
produces (productive) returns, lack of awareness of members in building cooperatives in the
future. The solution is to avoid the debt when the oil palm plant near the time of replanting,
planting other plants or open new gardens so that farmers' income members uninterrupted
during the replanting, intercropping system at the beginning of rejuvenation, between 1-3
years on the land, awareness of cooperative members about the importance of togetherness,
please help and participation of members in advancing cooperative organizations
yang digunakan penelitiannya adalah metode sumber energi, serta untuk mengelola
survei Hasil penelitian ini menunjukkan lingkungan hidupnya. Kegiatan
bahwa strategi peremajaan kelapa sawit pemanfaatan sumber daya hayati yang
perkebunan dapat dilaksanakan dengan (1) termasuk dalam pertanian biasa difahami
Rejuvention dilakukan dengan pola KKPA, orang sebagai budidaya tanaman atau
dimana petani sebagai peserta, PTPN V bercocok tanam (bahasa Inggris: crop
sebagai kontraktor, dan Bank sebagai cultivation) serta pembesaran hewan ternak
penyandang dana, (2) Peremajaan dilakukan (raising), meskipun cakupannya dapat pula
dengan pola Pir-Bun dengan memanfaatkan berupa pemanfaatan mikroorganisme dan
yang paling banyak sumber daya, dan petani bioenzim dalam pengolahan produk
sebagai pekerja dengan bantuan Bank dan lanjutan, seperti pembuatan keju dan tempe,
pemerintah, (3) mitra perusahaan dan KUD atau sekedar ekstraksi semata, seperti
yang memfasilitasi petani dalam mengatasi penangkapan ikan atau eksploitasi hutan.
keterbatasan modal dan memberikan Sektor perkebunan kelapa sawit merupakan
kesempatan kerja bagi petani untuk salah satu sektor yang saat ini menduduki
berpartisipasi dalam peremajaan, (4) Mitra posisi penting dan menjadi sektor unggulan
perusahaan, KUD, dan petani, tetap menjaga perkebunan di Indonesia dengan kondisi
hubungan baik agensi real estat dan geografis wilayah Indonesia yang sesuai
menemukan solusi terbaik untuk keterbatasan untuk pengembangan perkebunan kelapa
modal, (5) perusahaan mitra dan pemerintah sawit. Prospek yang cerah dalam
langsung dan memberikan informasi dan perkebunan kelapa sawit mendorong
pelatihan kepada petani tentang seberapa pemerintah Indonesia untuk terus
baik dan benar peremajaan teknis (6) mitra mengembangkan areal perkebunan kelapa
perusahaan, KUD, dan Petani memanfaatkan sawit. Kecamatan Tapung pada tahun 2010
petani yang memiliki pengalaman tinggi memiliki jumlah produksi kelapa sawit
untuk meminimalisir petani Terjadi terbesar dibandingkan dengan kecamatan
kesalahan dalam peremajaan kelapa sawit lainnya. Perkebunan Inti Rakyat (PIR)
sehingga akan menambah produktivitas merupakan salah satu pola pengembangan
Risman (2016), Sekolah Tinggi Ilmu perkebunan rakyat. Konsep PIR perusahaan
Ekonomi Riau, Judul penelitian Kesiapan perkebunan baik pemerintah maupun
anggota KUD dalam menghadapi Replanting swasta beperan sebagai inti, sedangkan
Kebun Kelapa Sawit di Desa Kumain perkebunan rakyat sebagai plasma atau
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu, peserta (Fauzi,2002). Perusahaan
ada beberapa faktor yang mempengaruhi perkebunan besar yang memiliki konsep
kesiapan anggota KUD dalam menghadapi PIR baik nasional maupun swasta berperan
replanting yaitu faktor diri sendiri petani sebagai inti, sedangkan kebun yang berada
dengan skor rata rata 3,25 yang artinya cukup disekitarnya, sejenis perkebunan rakyat
siap, faktor KUD dengan skor rata rata 2,83 disebut “plasma" dengan petani yang
yang artinya cukup siap, faktor pihak lain dialokasikan 2 ha/KK lahan dan setengah
seperti bapak angkat dan perbankan skor rata hektar pekarangan rumah, dengan tujuan
rata 4,47 yang artinya sangat siap. Nilai R meningkatkan produksi, pendapatan petani,
Square sebesar 0,718 atau tiga faktor tersebut dan pengembangan ekonomi setempat.
diatas berpengaruh sebesar 71,8 % terhadap Berdasarkan konsep PIR jika
program replanting kebun kelapa sawit dikaitkan dengan tujuannya, perkebunan
petani. kelapa sawit masih menjadi perhatian
Pertanian adalah kegiatan khusus pemerintah pusat maupun daerah,
pemanfaatan sumber daya hayati yang karena produktivitas tanaman kelapa sawit
dilakukan manusia untuk menghasilkan akan semakin menurun seiring
bahan pangan, bahan baku industri, atau bertambahnya usia tanaman, secara
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain 87
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)
ekonomis umur tanaman kelapa sawit 25 kelapa sawit pertama berlokasi di Pantai
tahun, setelah itu perlu diadakan peremajaan. Timur Sumatera (Deli) dan Aceh. Luas
Daerah Riau umumnya dan di Kampar areal perkebunan mencapai 5.123 Ha.
khususnya umur tanaman kelapa sawit Pada masa pendudukan Belanda,
berada pada kisaran 20-26 tahun kondisi perkebunan kelapa sawit maju pesat sampai
tersebut sudah mendekati usia peremajaan, bisa menggeser dominasi ekspor Negara
dengan peremajaan dapat mengatasi Afrika waktu itu. Memasuki masa
produktivitas kelapa sawit yang semakin pendudukan Jepang, perkembangan kelapa
menurun. Peremajaan mutlak dilakukan bila sawit mengalami kemunduran. Lahan
petani ataupun perusahaan perkebunan ingin perkebunan mengalami penyusutan sebesar
mempertahankan dan meningkatkan 16% dari total luas lahan yang ada sehingga
produktivitasnya (Marwan, 2012). Umur produksi minyak sawitpun di Indonesia
kelapa sawit dilokasi penelitian sudah hampir hanya mencapai 56.000 ton pada tahun
habis umur ekonomisnya yaitu sekitar 22 dan 1948 / 1949, pada hal pada tahun 1940
23. Melihat kondisi saat ini lebih kurang 2 Indonesia mengekspor 250.000 ton minyak
tahun lagi petani seharusnya melakukan sawit.
peremajaan terhadap kelapa sawit mereka. Pada tahun 1957, setelah Belanda
Permasalahan yang dihadapi petani untuk dan Jepang meninggalkan Indonesia,
melakukan peremajaan menyangkut pemerintah mengambil alih perkebunan
kebutuhan biaya untuk investasi dan (dengan alasan politik dan keamanan).
operasional. Adapun tujuan dari penelitian Untuk mengamankan jalannya produksi,
ini yaitu Menyusun strategi yang prioritas pemerintah meletakkan perwira militer di
dalam pelaksanaan peremajaan perkebunan setiap jenjang manejemen perkebunan.
kelapa sawit Pola Plasma Kecamatan Tapung Pemerintah juga membentuk BUMIL
Kabupaten Kampar. (Buruh Militer) yang merupakan kerja sama
Menurut Mas Nur Haryono (2011), antara buruh perkebunan dan militer.
tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis) Perubahan manejemen dalam perkebunan
berasal dari Afrika barat, merupakan dan kondisi social politik serta keamanan
tanaman penghasil utama minyak nabati yang dalam negeri yang tidak kondusif,
mempunyai produktivitas lebih tinggi menyebabkan produksi kelapa sawit
dibandingkan tanaman penghasil minyak menurun dan posisi Indonesia sebagai
nabati lainnya. Kelapa sawit pertama kali pemasok minyak sawit dunia terbesar
diperkenalkan di Indonesia oleh pemerintah tergeser oleh Malaysia.
Belanda pada tahun 1848. Saat itu ada 4 Pada masa pemerintahan Orde Baru,
batang bibit kelapa sawit yang ditanam di pembangunan perkebunan diarahkan dalam
Kebun Raya bogor (Botanical Garden) rangka menciptakan kesempatan keja,
Bogor, dua berasal dari Bourbon (Mauritius) meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan dua lainnya dari Hortus Botanicus, dan sektor penghasil devisa Negara.
Amsterdam (Belanda). Awalnya tanaman Pemerintah terus mendorong pembukaan
kelapa sawit dibudidayakan sebagai tanaman lahan baru untuk perkebunan.
hias, sedangkan pembudidayaan tanaman Direktorat Jenderal Perkebunan
untuk tujuan komersial baru dimulai pada (2010) menyatakan, pengelolaan praktis
tahun 1911. yang dilakukan di perkebunan kelapa sawit
Perintis usaha perkebunan kelapa sawit di umumnya bertujuan untuk mencapai
Indonesia adalah Adrien Hallet (orang keuntungan maksimal. Peremajaan
Belgia), kemudian budidaya yang merupakan upaya pengembangan
dilakukannya diikuti oleh K.Schadt yang perkebunan dengan melakukan peremajaan
menandai lahirnya perkebunan kelapa sawit tanaman yang sudah tidak produktif dengan
di Indonesia mulai berkembang. Perkebunan tanaman baru baik secara keseluruhan
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
88 Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)
maupun bertahap. Peremajaan kelapa sawit Setelah empat minggu dan daun-daun
juga terkait erat dengan upaya peningkatan kelapa sawit mengering, selanjutnya
produksi suatu kebun. dilakukan “pangkas akar”. Pangkas akar
Dari segi pengusahaan, suatu kebun adalah pemotongan akar-akar kelapa sawit
kelapa sawit dianggap sudah tua jika berukuran besar yang berada dekat pangkal
berumur sekitar 20 sampai 25 tahun dan batang dan dekat permukaan tanah. Hal ini
perlu diremajakan. Peremajaan tanaman bertujuan untuk mempermudah tanaman
(replanting) dilakukan agar hasil produksi kelapa sawit terbongkar dari permukaan
kebun sawit tidak menurun secara drastis. tanah pada saat penumbangan.
Pada tahap ini diperlukan perencanaan yang Penumbangan cukup mudah dilakukan
matang dan terperinci untuk menghindari karena tanaman kelapa sawit bukan
terjadinya kerugian selama kegiatan merupakan tanaman dengan akar tunggang.
peremajaan. Mengatasi hal tersebut, Sebagai tanaman yang berasal dari famili
peremajaan dapat dilakukan secara bertahap Palmae, kelapa sawit memiliki akar serabut.
dengan membagi areal tanaman tua menjadi Penumbangan dapat dilakukan dengan alat
beberapa wilayah pengerjaan. Tahapan berat yang pada tahap ini biasanya
peremajaan tanaman kelapa sawit meliputi digunakan excavator yang dilengkapi
kegiatan penumbangan tanaman lama, dengan alat pencacah (chipper).
pencacahan cabang dan batang, perumpukan, Kedua, Pencacahan Cabang dan
penanaman tanaman penutup tanah (LCC), Batang. Kegiatan pencacahan merupakan
pemancangan, konservasi tanah, pembuatan kegiatan membagi batang sawit menjadi
lubang tanam, dan penanaman bibit tanaman beberapa bagian bongkahan dengan
kelapa sawit (Mangoensoekardjo dan ketebalan sekitar 15 sampai 20 cm. Tujuan
Semangun 2005). dari pencacahan ini adalah mempermudah
Program peremajaan setiap tahun serta mempercepat proses pembusukan
sekitar 4% dari total luas tanaman agar luas (dekomposisi) sehingga biomassa sawit
tanaman belum menghasilkan (TBM) tidak dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk
lebih dari 12% dari total seluruh areal bagi tanaman baru. Selain itu pencacahan
tertanam. Hal ini dilakukan agar tandan buah juga bermanfaat untuk mencegah datangnya
segar (TBS) yang diolah pabrik kelapa sawit hama seperti kumbang. Kumbang akan
(PKS) tetap stabil. Peremajaan dilakukan cepat menyerang pada batang yang
sesuai dengan prosedur yang mengacu pada ditumbangkan dalam kondisi utuh. Proses
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pencacahan ini cukup mudah dilakukan
karyawan serta mencegah dan karena kondisi batang yang masih segar dan
menanggulangi terjadinya polusi terhadap basah. Alat mesin yang digunakan yaitu
lingkungan dengan penerapan konsep tanpa excavator dengan kapasistas 20 ton yang
pembakaran (zero burning) ( Tim MCAR dilengkapi dengan alat chipping bucket
2007). (Fadhilla 2011). Ketiga pemupukan.
Adapun alur proses replanting adalah Fadhilla (2011) menyatakan, perumpukan
sebagai berikut: pertama Penumbangan merupakan kegiatan mendistribusikan hasil
Tanaman Lama. Menurut Mangoensoekardjo cacahan sehingga dapat merata dan teratur.
dan Semangun (2005), pohon-pohon kelapa Tujuan dari perumpukan adalah
sawit yang akan ditumbangkan terlebih memastikan hasil dekomposisi biomassa
dahulu selanjutnya diracun dengan herbisida dapat bermanfaat secara merata. Pada
paraquat atau diquat sebanyak 50 sampai 75 kegiatan ini, alat mesin yang digunakan
ml/pohon yang dimasukkan atau disuntikkan yaitu excavator dengan kapasitas 20 ton
ke dalam lubang yang dibuat dengan bor atau yang dilengkapi dengan alat chipping
kampak di sekeliling atau melingkar pangkal bucket.
batang setinggi 1 m dari permukaan tanah.
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain 89
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
90 Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)
oleh pihak Dinas Perkebunan propinsi Riau ikut bersama sama mengikuti program
sekitar Rp.58.000.000,00 / Ha, artinya dalan replanting demi menjaga kebersamaan dan
satu kapling yang luasnya 2 ha akan persatuan dalam berorganisasi.
menghabiskan anggaran kurang lebih Rp.
116.000.000,00 . biaya sebesar itu PEMBAHASAN
merupakan biaya sang sangat besar yang Hutang petani anggota koperasi yang
harus ditanggung oleh petani dalam proses berjumlah kurang lebih 100 orang atau
replanting kebun kelapa sawit petani anggota 19,12 % dari total anggota koperasi, dengan
KUD tersebut. Hal ini akan menjadi kendala nilai hutng kurang lebih 1 miliar rupiah
dalam pelaksanaan program replanting sebab telah dilakukan berbagai usaha yang
selain petani anggota koperasi tidak memiliki dilakukan oleh pengurus koperasi untuk
anggaran sebesar itu, juga sulitnya mencari menutup hutang tersebut agar program
pihak perbankan yang sanggup membiayai peremajaan segera bisa dilakukan,
dana sebesar itu yang jika dikalikan seluruh diantaranya adalah dengan cara : Meminta
anggota koperasi yang berjumlah 523 orang, kepada pihak PTP.N.V sebagai bapak
berarti akan dibutuhkan dana kurang lebih angkat untuk menutup hutang petani agar
sebesar Rp. 60.668.000.000,00. Dimana program replanting bisa cepat terlaksana,
pengembalianya menunggu 4 sampai 5 tahun dan dana tersebut akan dikembalikan petani
setelah tanaman menghasilkan. setelah kebun mereka menghasilkan, namun
cara ini belum membuahkan hasil. Meminta
c. Biaya Hidup Petani Anggota KUD kepada seluruh petani untuk melunasi sisa
pada saat Replanting hutang tersebut kepada pihak bank, dan
Biaya hidup sehari hari petani hasilnya hanya ada beberapa orang saja
anggota KUD disaat kebun belum yang mampu melakukan pelunasan hutang
diperemajakan dan semasa kebun di tersebut. Mencari lembaga perbankan yang
peremajakan sama saja besarnya, bahkan sanggup membiayai seluruh biaya
ada kecenderungan mengalami kenaikan replanting sekaligus menutup hutang
seiring terjadinya inflasi dari tahu ketahun. hutang petani anggota koperasi, yang
Nah tidak bisa terbayangkan jika pada saat konsekwnsinya petani akan menanggung
tanaman masih berdiri mereka hutang yang sangat besar, karena pertama
berpenghasilan 3- 4 juta rupiah perkapling menanggung hutang dana peremajaan dan
(perkepala rumah tangga), kemudian menjadi yang kedua menanggung hutang biaya
berpenghasilan 0 rupiah pada saat tanaman penutupan hutang lama petani anggota
diperemajakan. Ini menjadi kendala yang koperasi ditambah tentunya bunga hutang
sangat serius karena berhubungan dengan dari keseluruhan hutang dengan jangka
kebutuhan pokok mereka sehari hari. waktu yang cukup lama. Cara keempat
adalah menunggu sampai hutang hutang
d. Kesadaran Dalam Kebersamaan petani anggota koperasi lunas dengan
Dari anggota KUD yang jangka waktu rata rata 2 tahun kedepan,
berjumlah 523 orang, sebesar 468 orang atau dengan konsekwensi program peremajaan
89,48 % sudah sepakat untuk melakukan semakin molor, dan pendapatan petani pun
program replanting secara bersama sama semakin rendah.
melalui KUD dan Bapak Angkat yang dalam Biaya replanting yang cukup besar
hal ini adalah PTP.N.V. dan sisanya 55 orang menjadi masalah bagi petani anggota
atau sebesar 10,05 % belum sepakat untuk koperasi karena tidak semua anggota
melaksanakan program replanting melalui koperasi memiliki anggaran kurang lebih
KUD dan PTP.N.V tersebut. Ini akan Rp.116.000.000,00 / kapling. Dari beberapa
menjadi tugas pengurus KUD untuk tetap diskusi yang dilakukan pengurus KUD, ada
mengajak kepada 55 orang tersebut agar bisa beberapa alternatif yang bisa diambil utk
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018
92 Analisis Program Replanting Kebun Kelapa Sawit Anggota Kud Makarti Jaya Di Desa Kumain
Kecamatan Tandun Kabupaten Rokan Hulu (Risman)
DAFTAR RUJUKAN
Qayuum Amri , 2016 , Menanti Replanting
Kelapa Sawit, Agro Industri, Jakarta.
Bayu Krisnamurthi, 2016, Sawit Indonesia,
Tabloid Sinar Tani , Jakarta.
Mas Nur Haryono , 2011 Kelapa Sawit,
Sekilas Kelapa Sawit, Tabloid sinar tani,
Jakarta.
Mangoensoehardjo, 2005, Replanting Kelapa
sawit, Permentan, Jakarta.
Fadilla, 2011, Penumbangan Tanaman
Kelapa Sawit, Media Perkebunan,
Jakarta.
Setya midjaja, 2006, Penanaman Kelapa
Sawit, Kansius , Yogyakarta.
Tim Bina Karya Tani, 2009, Pembibitan
Kelapa Sawit, Bina Karya, Jakarta.
Dra. Ninik Widiyanti, 2008, Koperasi dan
Perekonomian Indonesia, Rineka Cipta
& Bina Adiaksara, Jakarta.
Sunarko, 2007, Penanaman Bibit Kelapa
Sawit, Departemen Pertanian, Jakarta.
Yusnawati, 2007: 11, Teori Kesiapan dan
Prilaku, Rineka, Jakarta.
Slameto, 2010 : 14, Aspek aspek Kesiapan,
Jakarta
Eko dan Bisnis (Riau Economics and Business Reviewe) P.ISSN: 1410-7988 E.ISSN: 2614-123X
Volume 9, Nomor 2, Juni 2018