0% found this document useful (0 votes)
145 views

Dinasti Saljuk Dalam Sejarah Peradaban Islam

The document discusses the Saljuk dynasty in Islamic civilization history. It describes how the Saljuk dynasty originated from the Ghuzz tribe and embraced Sunni Islam in the 4th century AH. Under the leadership of Tughril Beg, the Saljuk dynasty gained recognition from the Abbasid Caliphate in Baghdad in 432 AH/1040 AD and entered Baghdad in 1055 CE, replacing the Buwaihid dynasty and establishing control over territories including Nishapur and Ray. The Saljuk dynasty helped strengthen and secure the Abbasid Caliphate, though they established their government centers in Nishapur and Ray rather than Baghdad.

Uploaded by

Abdulah Baehaki
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
0% found this document useful (0 votes)
145 views

Dinasti Saljuk Dalam Sejarah Peradaban Islam

The document discusses the Saljuk dynasty in Islamic civilization history. It describes how the Saljuk dynasty originated from the Ghuzz tribe and embraced Sunni Islam in the 4th century AH. Under the leadership of Tughril Beg, the Saljuk dynasty gained recognition from the Abbasid Caliphate in Baghdad in 432 AH/1040 AD and entered Baghdad in 1055 CE, replacing the Buwaihid dynasty and establishing control over territories including Nishapur and Ray. The Saljuk dynasty helped strengthen and secure the Abbasid Caliphate, though they established their government centers in Nishapur and Ray rather than Baghdad.

Uploaded by

Abdulah Baehaki
Copyright
© © All Rights Reserved
Available Formats
Download as PDF, TXT or read online on Scribd
You are on page 1/ 8

Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

Nuraini H. A. Manan
Dosen Tetap pada Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry
Banda Aceh - Indonesia
E-mail: [email protected]

Abstract: Dynasty of Saljuk is a group of Turks originating from the tribe Ghuzz. Dynasty of Saljuk attributed to their ancestors named
Saljuk ibn Tuqaq (Dukak). Their home country is located in the northern region of the Caspian sea and the Aral Sea and they embraced Islam
at the end of the 4th century H / 10M and more to the Sunni school. The development of the Dynasty of Saljuk was aided by the political
situation in the Transoksania region. At that time there was a political rivalry between the Dynasty of Samaniyah and the Dynasty of Khani-
yyah. In this competition Saljuk tended to help the Dynasty of Samaniyah. When the Dynasty of Samaniyah was defeated by the Dynasty of
Ghaznawi, Saljuk declared independence. Thugrul proclaimed the establishment of the Dynasty of Saljuk. In 432 H/1040 AD this dynasty
received recognition from the Abbasid Caliphate in Baghdad. At the time of Thugrul Bek’s leadership, in 1055 CE the Saljuks entered
Baghdad in the place of the Buwaihi dynasty. Previously Thugrul managed to seize the area of Marwa and Naisabur from Ghaznawi power,
Balkh, Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray and Isfahan. This year Thugrul Bek also got the title of the Abbasid caliph with Rukh al-Daulah
Yamin Amir al-Muminin. Although Baghdad can be controlled, but not used as a center of government. Thugrul Bek chose the city of
Naisabur and then the city of Ray as the center of govern- ment. These earlier dynasties broke away, having been conquered by the Saljuq
dynasty again recognizing the position of Baghdad. In fact they established the integrity and security of the Abbasids.

Keywords: Dynasty of Saljuk; Islamic history civilization; Thugrul Bek

Abstrak: Dinasti Saljuk merupakan kelompok bangsa Turki yang berasal dari suku Ghuzz. Dinasti Saljuk
dinisbatkan kepada nenek moyang mereka yang bernama Saljuk ibn Tuqaq (Dukak). Negeri asal mereka
terletak di kawasan utara laut Kaspia dan laut Aral dan mereka memeluk agama Islam pada akhir abad ke 4
H/10M dan lebih kepada mazhab sunni. Perkembangan Dinasti Saljuk dibantu oleh situasi politik di wilayah
Transoksania. Pada saat itu terjadi persaingan politik antara dinasti Samaniyah dengan dinasti Khaniyyah,
dalam persaingan ini Saljuk cenderung untuk membantu dinasti Samaniyah. Ketika dinasti Samaniyah
dikalahkan oleh dinasti Ghaznawiyah, Saljuk menyatakan memerdekakan diri. Thugrul memproklamirkan
berdirinya dinasti Saljuk. Pada tahun 432 H/1040 M dinasti ini mendapat pengakuan dari khalifah Abbasi -
yah di Baghdad. Disaat kepemimpinan Thugrul Bek inilah, pada tahun 1055 M dinasti Saljuk memasuki
Baghdad menggantikan dinasti Buwaihi. Sebelumnya Thugrul berhasil merebut daerah Marwa dan Nais -
abur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh, Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfahan. Pada tahun ini
juga Thugrul Bek mendapat gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh al-Daulah Yamin Amir al-Muminin.
Meskipun Bagdad dapat dikuasai, namun tidak dijadikan pusat pemerintahan. Thugrul Bek memilih kota
Naisabur dan kemudian kota Ray sebagai pusat pemerintahan. Dinasti-dinasti ini sebelumnya memisahkan
diri, setelah ditaklukkan dinasti Saljuk kembali mengakui kedudukan Bagdad. Bahkan mereka menjalin ke-
utuhan dan keamanan Abbasiyah.

Kata Kunci: Dinasti Saljuk; sejarah peradaban Islam; Thugrul Bek

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 13


Nuraini H. A. Manan

Pendahuluan masyarakat Islam di Jand itu sendiri. Bebera-


pa sarjana berkebangsaan Rusia mengatakan
Dinasti Saljuk merupakan kelompok bang-
bahwa masyarakat Turki Saljuk memeluk Is-
sa Turki yang berasal dari suku Ghuzz. Dinasti
lam setelah mereka memeluk agama Kristen,
Saljuk dinisbatkan kepada nenek moyang mer-
dengan melihat nama anak-anak Saljuk yang
eka yang bernama Saljuk ibn Tuqaq (Dukak).
memiliki kemiripan dengan nama-nama yang
Ia merupakan salah seorang anggota suku
ada di dalam kitab Injil, yaitu Mikail, Musa, Is-
Ghuzz yang berada di Klinik, dan akhirnya
rail, dan Yunus. Akan tetapi kemungkinan ini
menjadi kepala suku Ghuzz yang dihormati
sulit diterima, terutama setelah melihat dan
dan dipatuhi perintahnya. 1
mempelajari tradisi yang ada pada mereka.3
Negeri asal mereka terletak di kawasan
Perkembangan Dinasti Saljuk dibantu
utara laut Kaspia dan laut Aral dan mereka
oleh situasi politik di wilayah Transoksania.
memeluk agama Islam pada akhir abad ke 4
Pada saat itu terjadi persaingan politik antara
H/10M dan lebih kepada mazhab sunni. Pada
dinasti Samaniyah dengan dinasti Khaniyyah,
mulanya Saljuk ibn Tuqaq mengabdi kepada
dalam persaingan ini Saljuk cenderung untuk
Bequ, raja daerah Turkoman yang melipu-
membantu dinasti Samaniyah.4 Ketika dinasti
ti wilayah sekitar laut Arab dan laut kaspia.
Samaniyah dikalahkan oleh dinasti Ghaznaw-
Saljuk diangkat sebagai pemimpin tentara.
iyah, Saljuk menyatakan memerdekakan diri.
Pengaruh Saljuk sangat besar sehingga Raja
Ia berhasil mengusai wilayah yang tadi diku-
Bequ khawatir kedudukannya terancam. Raja
sai oleh Samaniyyah.5 Setelah Saljuk bin Tuqaq
Bequ bermaksud menyingkirkan Saljuk, na-
meninggal, kepemimpinan bani Saljuk dipimp-
mun sebelum rencana itu terlaksana Saljuk
in oleh Israil ibn Saljuk yang juga dikenal den-
mengetahuinya. Ia tidak mengambil sikap
gan nama Arslan. Setelah itu diteruskan oleh
melawan atau memberontak tetapi bersama
Mikail, sedangkan ketika itu dinasti Ghaznaw-
dengan para pengikutnya ia berimigrasi ke
iyah dipimpin oleh Sultan Mahmud. Kareana
daerah Jand atau disebut juga daerah muslim
kelicikan penguasa Ghaznawiyah, kedua pemi-
di wilayah Transoxiana antara sungai Ummu
mpin dinasti Saljuk ini ditangkap dan dibunuh
Driya dan Syrdarya atau Jihun.2
sehingga mengakibatkan lemahnya kekuasaan
Bangsa Turki Saljuk adalah pemeluk Is- Saljuk.
lam yang militan. Masyarakat Turki Saljuk
Pada periode berikutnya Saljuk dipimpin
memeluk Islam diperkirakan jauh sebelum
oleh Thugrul Bek. Ia berhasil mengalahkan
mereka memasuki daerah Jand, tetapi kemu-
Mahmud al-Ghaznawi, penguasa Ghaznawiyah
ngkinan besar mereka memeluk agama Islam
pada tahun 429 H/1036 M dan memaksanya
setelah terjadinya interaksi sosial dengan
meninggalkan daerah Khurasan, setelah ke-
1
Syafiq A Mughni, Sejarah Kebudayaan Islam di
Kawasan Turki, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997),
3
Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan …, hal.
hal. 13. 14.
4
2
Badri Yatim, Sejarah Peradaban Is- lam Ibid., hal. 14.
(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1998), hal. 73. 5
Badri Yatim, Sejarah Peradaban…, hal. 73.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 14


Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

berhasilan tersebut, Thugrul memproklamir- H/1103-1117 M)


kan berdirinya dinasti Saljuk. Pada tahun 432 7. Abu Harits Sanjar (511-522 H/1117-
H/1040 M dinasti ini mendapat pengakuan 1128 M)
dari khalifah Abbasiyah di Baghdad. Disaat
Pemerintahan Saljuk ini dikenal dengan
kepemimpinan Thugrul Bek inilah, pada ta-
nama al-Salajiqah al-Kubra (Saljuk Raya). Pada
hun 1055 M dinasti Saljuk memasuki Baghdad
masa pemerintahan Alp Arselan, ia mencoba
menggantikan dinasti Buwaihi.6 Sebelumnya
melakukan konsolidasi dan ekspansi wilayah
Thugrul berhasil merebut daerah Marwa dan
kekuatan politik Saljuk. Ia menjadikan kota
Naisabur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh,
Ray sebagai ibu kota kesultanan Saljuk, se-
Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfah-
bagaimana pada masa pemerintahan Thugrul
an.7 Pada tahun ini juga Thugrul Bek mendapat
Bek. 9 Alp-Arselan melakukan ekspedisi mi-
gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh al-
liter sampai ke pusat kebudayaan Romawi di
Daulah Yamin Amir al-Muminin. Meskipun Bagdad
Asia Kecil, yaitu Bizantium. Peristiwa penting
dapat dikuasai, namun tidak dijadikan pusat
dalam gerakan ekspansi ini adalah apa yang
pemerintahan. Thugrul Bek memilih kota
dikenal dengan peristiwa Manzikart (1071
Naisabur dan kemudian kota Ray sebagai pusat
M). Tentara Alp-Arselan berhasil mengalah-
pemerintahan. Dinasti-dinasti ini sebel- umnya
kan tentara Romawi yang besar yang terdiri
memisahkan diri, setelah ditaklukkan dinasti
dari tentara Romawi, Ghuz, al-Akhraj, al-Hajar,
Saljuk kembali mengakui kedudukan Bagdad.
Perancis dan Armenia. Dengan dikuasainya ini
Bahkan mereka menjalin keutuhan dan
maka kekuasaannya telah meluas sampai ke
keamanan Abbasiyah.
Asia Kecil.10 Di samping itu Alp-Arselan juga
Setelah pemerintahan Thugrul Bek (455 berjaya melawan kerajaan Fathimiyah hingga
H), Daulah Saljuk berturut-turut diperintah ke Damsyik.11 Maka dipandanglah Dinasti Sal-
oleh:8 juk sebagai dinasti pertama yang memperoleh
kekuasaan permanen kekaisaran Romawi.
1. Alp Arselan (455-465 H/1063-1072
Dengan kemenangan itu Ramailus Diogenus
M)
(pemimpin pasukan Byzantium) selama 50 ta-
2. Maliksyah (465-485 H/1072-1092 M)
hun harus membayar jizyah kepada kesultan-
3. Mahmud al-Ghazy (485-487 H/1092-
an Saljuk.
1094 M)
4. Barkiyaruq (487-498 H/1094-1103 Setelah Alp Arselan meninggal kemudian
M) tampuk kekuasaan dipegang oleh Maliksyah,
5. Maliksyah II (498 H) ia dibantu oleh wazir Nizam al-Mulk yang su-
6. Abu Syuja’ Muhammad (498-511 dah berhubungan dengan ayahnya ketika dia
6
masih menjabat sebagai Gubernur Khurasan
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Is-
lam (Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1990), hal. 85. Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan …, hal.
9

7
Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan …, hal. 19.
15. Badri Yatim, Sejarah Peradaban…, hal. 74
10

8 11
C. E. Boswort, Dinasti-DinastiIslam(Bandung: Mahayudin Dkk, Sejarah Islam (Kuala
Mizan, 1980), hal. 141. Lumpur: Fajar Bakti, 1993), hal. 310.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 15


Nuraini H. A. Manan

dan juga pemprakarsa berdirinya Madrasah departemen. Keberhasilan Bani Saljuq dalam
Nizamiyah (1065 H). Pada awalnya ia menja- mempertahankan kekuasaannya, tak lepas
dikan Naisabur sebagai ibukota Saljuk, tetapi dari para wazir (menteri) yang senantiasa loy-
kemudian memindahkannya ke Ray, ibukota al dan patuh terhadap sultan serta kecintaan
yang lama. Setelah ia naik tahta, ia melaku- mereka terhadap ilmu pengetahuan. Di antara
kan tiga hal: pertama, melakukan sentralisa- si mereka yang telah berjasa dalam membangun
kekuasaan politik, kedua, menjaga wilayah dan mempertahankan dinasti Bani saljuq ada-
yang diwariskan oleh ayah dan kakeknya, lah:
dan ketiga, memperluas wilayah politik kesul-
1. Abu Nasr Muhammad bin Manshur
tanan Saljuk ke hampir seluruh wilayah Islam.
al-Kundari, wazir pada masa Sultan
Pada masa Maliksyah wilayah kekuasaan Tughrul Bek dan Alp Arselan.
Dinasti Saljuk ini sangat luas, membentang 2. Tajuddin Abu al-Ghanayim, wazir pada
dari Kashgor sebuah daerah di ujung daerah masa Sultan Sanjar.
Turki sampai ke Yerussalem. Wilayah yang 3. Ali bin al-Hasan al-Tughra, wazir pada
luas itu dibagi menjadi lima bagian. 12 Yaitu : masa Sultan Sanjar.
4. Sa’ad bin Ali bin Isa, wazir pada masa
1. Saljuk Besar, yang menguasai Khu-
Sultan Mahmud.
rasan, Ray, Jabal, Irak, Persia dan Ah-
5. Al-Ustadz al-Tughra’i, wazir pada
waz. Ia merupakan induk dari yang
masa Sultan Mas’ud bin Muhammad
lain.
di Irak.
2. Saljuk Kirman, berada di bawah kekua-
6. Nizam al-Mulk, wazir pada masa Sul-
saan keluarga Qowurt Bek ibn Dawud
tan Malik Syah
ibn Mikail, ibn Saljuk.
3. Saljuk Irak dan Kurdistan, Pemimp- Setelah Maliksyah dan juga Nizam al-Mulk
in pertamanya adalah Mughirs al-Din wafat, pemerintahan Saljuk mengalami ke-
Mahmud. munduran. Dinasti Saljuk dilanda konflik in-
4. Saljuk Siria, diperintah oleh keluarga ternal, perebutan kekuasaan di antara anggota
Tutush ibn Alp Arselan ibn Daud ibn keluarga timbul. Dan akhirnya wilayah kekua-
Mikail ibn Saljuk. saan dibagi-bagi menjadi kesultanan-kesul-
5. Saljuk Rum, diperintah oleh keluarga tanan.13 Setiap propinsi berusaha melepaskan
Quthlumish ibn Israil ibn Saljuk. diri dari pusat. Konflik-konflik dan peperangan
antar anggota keluarga melemahkan pemer-
Di samping membagi wilayah menja-
intahan Saljuk. Kelemahan Saljuk diperparah
di lima bagian, yang dipimpin oleh gubernur
dengan adanya gerakan Dinasti Khawarizm
yang bergelar Syaikh, penguasa Saljuk juga
yang berusaha merebut Daulat Abasiah dari
mengembalikan jabatan perdana menteri
tangan Saljuk.14
yang sebelumnya dihapus oleh penguasa Bani
Buwaih. Jabatan ini membawahi beberapa 13
Jaih Mubarak, Sejarah Peradaban Is- lam
(Bandung: Pustaka Bani Quraisy, 2004), hal. 98
12 14
Badri Yatim, SejarahPeradaban…, hal. 75. Ibid, hal. 98

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 16


Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

Perkembangan Pengetahuan Pada Masa dengan fakultas-fakultas atau perguruan


Dinasti Saljuk tinggi masa sekarang, mengingat gurunya
adalah ulama besar yang termashur. 17 Ma-
Ilmu pengetahuan mulai berkembang dan
drasah Nizamiyyah didirikan dengan tu-
mengalami kemajuan pada masa pemerintah-
juan: Pertama, menyebarkan pemikiran Sunni
an Maliksyah bersama perdana menterinya Ni-
untuk menghadapi pemikiran Syiah.
zam al-Mulk. Nizam al-Mulk inilah yang mem-
Kedua, menyediakan guru-guru Sunni yang
prakarsai berdirinya Madrasah (Universitas)
cukup untuk mengajarkan mazhab Sunni dan
Nizamiyah (1065 M) dan Madrasah Hanafiyah
menyebarkan ke tempat-tempat lain. Ke- tiga,
di Baghdad. Nizam al-Mulk ini adalah seorang
Membentuk kelompok pekerja Sunni untuk
yang ahli dalam berbagai disiplin ilmu, seperti
berpartisipasi dalam menjalankan pe-
ilmu agama, pemerintahan dan ilmu pasti.
merintah, memimpin kantornya, khususnya di
Pada masa Maliksyah inilah lahir ilmuan- bidang peradilan dan manajemennya.
ilmuan muslim seperti Abu Hamid al-Ghazali
Madrasah Nizamiyah merupakan lemba-
dalam bidang theology, Farid al-Din al-Aththar
ga pendidikan resmi dan pemerintah terlibat
dan Umar Kayam dalam bidang sastra dan
dalam menetapkan tujuan-tujuannya, mengg-
matematika. 15
ariskan kurikulum, memilih guru, dan mem-
1. Pendirian Madrasah Nizamiyah berikan dana yang teratur kepada madrasah.18
Motif didirikannya madrasah ini karena dua
Madrasah Nizamiyah adalah sebuah lem-
hal, pertama motif politik. Dengan adanya
baga pendidikan yang didirikan tahun 457-
madrasah ini, dinasti Saljuq bisa mengontrol
459 H/1065-1067 M (abad VI) oleh Nizam al-
semua daerah dengan mudah, karena sistem
Mulk dari dinasti Saljuk. Nizam al-Mulk adalah
yang dipakai Nizhamiyyah adalah sentralistik
pelopor berdirinya Madrasah Nizamiyah dan
dari pusat ke daerah atau dari atas ke bawah.
juga madrasah-madrasah yang lain di bawah
Motif kedua adalah agama (ideologi). Bahwa
kekuasaan Dinasti Saljuk. Madrasah Nizami-
Dinasti Buwaihi yang menganut Syi’ah ser-
yah di Baghdad merupakan madrasah yang
ta sisa-sisa aliran Mu’tazilah telah ada sebe-
pertama kali didirikan oleh Nizam al-Mulk
lum Bani saljuq berdiri, pendirian madrasah
pada bulan Dzulhijjah tahun 457 H yang diar-
Nizhamiyyah juga karena motif untuk menye-
siteki oleh Abu Said al-Shafi.16
barkan aliran Sunni dan juga untuk melawan
Madrasah Nizamiyah di Bagdad adalah Syi’ah.
madrasah yang paling terpenting dan terkenal
Madrasah Nizamiyah yang didirikan oleh
di antara madrasah-madrasah lainnya (selain
Nizam al-Mulk di Bagdad dan madrasah-ma-
madrasah di Balkh, Naisabur, Jarat, Ashfahan,
drasah lainnya dibawah kekuasaan bani Sal-
Basrah, Marw, Mausul, dan lain-lainnya).
juk sudah mempunyai sistem manajemen
Madrasah-madrasah itu dapat di samakan
17
Samsul Nizar, Sejarah Pendidikan Is- lam
15
Badri Yatim, SejarahPeradaban…, hal. 76. (Jakarta: Kencana Pranada Media), hal. 159.
16
Abd al-Majid al-Futuh, Tarikh al-Siyasi wa al- 18
Abd al-Majid al-Futuh, Tarikhal-Siyasi …, hal.
Fikri (Al-Mansur: Mathabi’ al-Wafa, 1988), hal. 186 176.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 17


Nuraini H. A. Manan

yang cukup baik. Dengan sistem sentralis- dan adminstrasi di samping lembaga untuk
tik, semua kurikulum, metode pembelajaran, mengajarkan syari’ah dalam rangka mengem-
sistem belajar, pengangkatan guru dan semua bangkan ajaran sunni. Madrasah Nizamiyah
keperluan madrasah diatur oleh Pusat. Para diterima oleh masyarakat karena sesuai den-
pelajar Madrasah Nizhamiyyah diberikan gan lingkungan dan keyakinannya dilihat dari
berbagai fasilitas dan kemudahan, terlebih segi sosial keagamaan, hal ini disebabkan oleh
bagi mereka yang berprestasi. Aliran beasiswa beberapa faktor antara lain :
sangat besar dari pemerintah siap menjamin
a. Ajaran yang diberikan di Madrasah Ni-
kesejahteraannya. Diantara fasilitas yang dise-
zamiyah adalah ajaran sunni, sesuai
diakan di Nizhamiyyah adalah perpustakaan
dengan ajaran yang dianut oleh seba-
yang menyediakan buku sebanyak 6000 jud-
gian besar masyarakat pada saat itu.
ul Para guru (Syekh)pun mendapat perhatian
b. Madarasah Nizamiyah diajar oleh ula-
khusus. Di Madrasah Nizamiyah ini muncul
ma yang terkemuka.
sejumlah ulama besar, di antaranya:19 Imam
c. Madrasah ini memfokuskan pada aja-
al-Haramain al-Juwaini, Imam al-Ghazali,
ran fiqh yang dianggap sesuai dengan
Imam Fakhr al-razi (ahli tafsir), Zamakhsyari,
kebutuhan masyarakat umumnya da-
dan juga Imam al-Qusyairi. Dalam bidang ilmu
lam rangka hidup dan kehidupan yang
eksaskta, muncul sejumlah ulama. Di antara
sesuai dengan ajaran dan kehidupan
mereka adalah Umar ibn Khayam (ahli as-
mereka.
tronomi dan ilmu pasti), Ali Yahya al-Haslah
(ahli ilmu kedokteran), Abu Hasan al-Mukhtar
(ahli ilmu kedokteran), Muhammad Ali al-Sa- Jatuhnya Bagdad
marqandi (ahli ilmu kedokteran).
Kehancuran Daulah Abbasiyah sudah
2. Pengaruh Madrasah Nizamiyah terlihat pada masa-masa awal. Ada bebera-
pa faktor yang melatar belakangi kehancuran
Madrasah Nizamiyah telah banyak mem- Daulah Abbasiyah yaitu faktor internal seperti
berikan pengaruh terhadap masyarakat, baik perebutan kekuasaan, munculnya dinasti-di-
bidang politik, ekonomi maupun bidang so- nasti kecil yang memerdekakan diri, kemero-
sial keagamaan. Nizam al-Mulk sebagai peja- sotan dalam bidang ekonomi serta munculnya
bat pemerintah memiliki andil besar dalam aliran-aliran sesat dan fanatisme keagamaan.
pendirian dan penyebaran madrasah, kedudu- Di samping faktor internal tersebut, faktor ek-
kan dan kepentingannya dalam pemerintah sternal juga tidak kalah penting dalam mewu-
merupakan sesuatu yang sangat menentukan. judkan kehancuran Daulah Abbasiyah seperti
Dalam batas ini madrasah merupakan kebi- perang salib dan serangan dari tentara Mongol
jakan religio-politik penguasa. Dalam bidang yang meluluhlantakkan Baghdad.
ekonomi madrasah Nizhamiyah memang di-
maksudkan untuk mempersiapkan pegawai Sebagai awal penghancuran Baghdad dan
pemerintah, khususnya dilapangan hukum Khilafah Islam, orang-orang Mongolia men-
guasai negeri-negeri Asia Tengah Khurasan
Jaih Mubarak, Sejarah…, hal. 96
19

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 18


Dinasti Saljuk dalam Sejarah Peradaban Islam

dan Persia dan juga menguasai Asia kecil. Pada jumlahnya berlipat-lipat dibandingkan pasu-
bulan September 1257 M, Hulaku mengirim- kan muslim tak tertahankan lagi menerobos
kan ultimatum kepada khalifah agar menyer- kota Bagdad. Ratusan ribu jiwa, laki-laki, per-
ah dan mendesak agar tembok kota sebelah empuan, anak-anak, orang tua habis dibunuh.
luar diruntuhkan. Tetapi khalifah tetap eng- Atas perintah Hulaku, ratusan ribu manuskrip
gan memberikan jawaban. Maka pada Janu- buku karya ulama Islam yang tersimpan rapi
ari 1258 M, pasukan Hulaku bergerak untuk di rak perpustakaan-perpustakaan dibuang
menghancurkan tembok ibukota. Sementara ke sungai Dajlah. Manuskrip-manuskrip yang
itu Khalifah al-Mu’tashim langsung menyerah merupakan akumulasi peradaban Islam-Ar-
dan berangkat ke base camp pasukan mongo- ab terdahulu hilang tanpa ampun. Kelompok
lia. Setelah itu para pemimpin dan fuqaha juga keilmuan, universitas, masjid-masjid tak ada
keluar, sepuluh hari kemudian mereka semua lagi, hilang ditelan bumi. Bagdad pun menja-
dibunuh. Hulaku mengizinkan pasukannya di kota mati. Dengan jatuhnya Baghdad ke
untuk melakukan apa saja di Bagdad. Mere- tangan tentara Mongol maka kondisi tersebut
ka menghancurkan kota, dan membakarnya. dianggap sebagai akhir kekuasaan Daulah Ab-
Pembunuhan berlangsung selama 40 hari den- basiyah.
gan jumlah korban sekitar dua juta orang.

Perlu juga disebutkan disini peran busuk


Kesimpulan
yang dimainkan oleh seorang Syi’i Rafidhah yai- tu
Ibn al-Qami, menteri al-Mu’tashim, yang Dinasti Saljuk merupakan kelom-
bekerjasama dengan orang-orang Mongolia pok bangsa Turki yang berasal dari suku
dan membantu pekerjaan-pekerjaan mere- Ghuzz. Dinasti Saljuk dinisbatkan kepada ne-
ka.20 Dia merupakan orang kepercayaan khal- nek moyang mereka yang bernama Saljuk ibn
ifah, tapi sayang kepercayaan itu disalahgu- Tuqaq (Dukak). Negeri asal mereka terletak
nakan. Dia berniat ingin menggusur Abbasiah di kawasan utara laut Kaspia dan laut Aral
dari pentas kekuasaan dan mendirikan negara dan mereka memeluk agama Islam pada akh-
Syiah. Niat ini timbul karena adanya konflik ir abad ke 4 H/10M dan lebih kepada mazhab
fanatisme bermazhab antara kaum sunni kota sunni. Perkembangan Dinasti Saljuk dibantu
Bashrah dengan penduduk Kurkhi yang men- oleh situasi politik di wilayah Transoksania.
ganut Syiah Rofidhah. Pada saat itu terjadi persaingan politik antara
dinasti Samaniyah dengan dinasti Khaniyyah,
Atas peristiwa ini khalifah dan seluruh
dalam persaingan ini Saljuk cenderung
umat Islam harus menderita dan tercabik-cabik
untuk membantu dinasti Samaniyah.
harga dirinya. Petaka ini adalah awal kemun-
Ketika dinasti Samaniyah dikalahkan oleh
duran peradaban umat Islam setelah mengala-
dinasti Ghaznawiyah, Saljuk menyatakan
mi masa keemasan berabad-abad. Pada hari itu
memerdekakan diri. Thugrul memproklamir-
dengan segala keganasan pasukan Tatar yang
kan berdirinya dinasti Saljuk. Pada tahun 432
20
Ahmad al-Usairy, al-Tarikh al-islami, Terj. H/1040 M dinasti ini mendapat pengakuan
Samson Rahman, (Jakarta: Akbar, 2003), hal. 259.

ADABIYA, Volume 20 No. 2 Agustus 2018 19


Nuraini H. A. Manan

dari khalifah Abbasiyah di Baghdad. Disaat Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, (Ja-
kepemimpinan Thugrul Bek inilah, pada ta- karta: RajaGrafindo Persada, 1997).
hun 1055 M dinasti Saljuk memasuki Baghdad Yunus, Mahmud, Sejarah Pendidikan Islam,
menggantikan dinasti Buwaihi. Sebelumnya (Jakarta: PT. Hidakarya Agung, 1990).
Thugrul berhasil merebut daerah Marwa dan Abu Su’ud, Islamologi, (Jakarta:PT. Rineka
Naisabur dari kekuasaan Ghaznawi, Balkh, Cip- ta, 2003)., cet.I.
Jurjan, Tabaristan, Khawarizm, Ray dan Isfa- Ahmad al-Usyairy, at-Tarikh al-Islami, Terj.
han. Pada tahun ini juga Thugrul Bek mendap- Samson Rahman, (Jakarta: Akbar,
at gelar dari khalifah Abbasiyah dengan Rukh 2003).
al-Daulah Yamin Amir al-Muminin. Meskipun Ahmad Amin, Dhuha al-Islam, Jil. I, (Kairo:
Bagdad dapat dikuasai, namun tidak dijadikan La- jnah al-Ta’lifwa al-Nasyr)
pusat pemerintahan. Thugrul Bek memilih Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, (Jakar-
kota Naisabur dan kemudian kota Ray sebagai ta: PT. Raja Grafindo: 2006).
pusat pemerintahan. Dinasti-dinasti ini sebel-
Philip K. Hitti, History of the Arabs, Terj. R.
umnya memisahkan diri, setelah ditaklukkan Cecep Lukman Yasin, (Jakarta:
dinasti Saljuk kembali mengakui kedudukan Seram- bi, 2008).
Bagdad. Bahkan mereka menjalin keutuhan
Sir William Muir, The Caliphat, (New
dan keamanan Abbasiyah. York: AMS Inc, 1975).
W. Montgomery Watt, Kejayaan Islam: Kajian
Daftar Pustaka Kritis Orientalis, alih bahasa oleh
Hartono Hadikusumo (Yogyakarta: PT.
Tiara Wa- cana Yogya, 1990).

Al-Futuh, Abd al-Majid, Tarikh al-Siyasi wa al-Fikri, Yusuf al-Isy, Tarikh ‘Ashy al-Khilafah al-Abbasi-
(Al- Mansur: Mathabi’ al-Wafa, 1988). yyah, Terj. Arif Munandar, (Jakarta
Pusta- ka Al-Kautsar, 2007).
Al-Usairy, Ahmad, al-Tarikh al-Islami, Terj. Samson
rahman, (Jakarta: Akbar, 2003).
Boswort, C. E, Dinasti-Dinasti Islam, (Band- ung:
Mizan, 1980).
Mahayudin, Sejarah Islam, (Kuala Lumpur: Fajar
Bakti, 1993).
Mubarak, Jaih, Sejarah Peradaban Islam, (Bandung:
Pustaka Bani Quraisy, 2004).
Mughni, Syafiq A., Sejarah Kebudayaan Islam di Kawasan
Turki, (Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1997).
Nizar, Samsul, Sejarah Pendidikan Islam, (Ja- karta:
Kencana Pranada Media).

You might also like