3 Laporan Atteberg's Limit

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 10

Laporan Praktikum Mekanika Tanah

Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktikum Atterberg’s Limit adalah praktikum yang pada prinsipnya mencari konsistensi
tanah pada batasan :
- Batas Cair ( Liquid Limit )
- Batas Plastis ( Plastis Limit )
- Batas Susut ( Shrinkage Limit )
Pada praktikum Atterberg’s limit ini berfungsi untuk menentukan jenis, sifat, dan klasifikasi
tanah.
1.2 Tujuan

Tujuan pembelajaran dari praktikum Atterberg’s limit dibagi menjadi dua macam yaitu
sebagai berikut :

1.2.1 Tujuan Pembelajaran Umum


Tujuan pembelajaran umum dari laporan praktikum Atterberg’s limit ini adalah sebagai berikut :
a. Pengujian Batas Cair ( Liquid Limit )
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas cair.
Batas cair adalah batas kadar air dimana suatu tanah berubah dari keadaan cair menjadi keadaan
plastis.
b. Pengujian Batas Plastis ( Plastis Limit )
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air suatu tanah pada keadaan batas plastis.
Tujuan pengujian ini untuk memperoleh besaran batas plastis tanah, yang selanjutnya digunakan
untuk menentukan jenis, sifat, dan klasifikasi tanah.
c. Pengujian Batas Susut (Shrinkage Limit )
Percobaan ini dimaksudkan untuk menentukan kadar air dari contoh tanah pada batas mengerut,
dimana sudah tidak ada lagi pengurangan volume apabila air diluapkan atau dikeringkan. Tujuan
pengujian ini untuk memperoleh besaran batas plastis tanah yang selanjutnya digunakan untuk
menentukan jenis, sifat, dan klasifikasi tanah.
1.2.2 Tujuan Pembelajaran Khusus
Tujuan pembelajaran khusus dari laporan praktikum Atterberg’s Limit ini adalah sebagai berikut:
1. Dapat menentukan nilai batas cair (LL) tanah.
2. Dapat menentukan nilai batas plastis (PL) tanah.
3. Dapat menentukan nilai susut atau kerut (SL) tanah.
4. Dapat menggunakan peralatan yang digunakan.

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 1
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Dasar Teori

Perubahan tanah dari keadaan yang satu ke keadaan yang lain sangat penting diperhatikan
sifat-sifat fisiknya. Batas kadar air tanah dari satu keadaan dikenal sebagai batas-batas
kekentalan atau konsistensi. Dengan mengetahui batas-batas konsistensi tanah maka dapat
ditentukan jenis, sifat, dan klasifikasi tanah.

Batas-batas konsistensi terdiri atas:


1. Batas Cair (Liquid Limit) = LL
Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dapat mengalir dibawah beratnya atau
kadar air tanah pada batas antara keadaan cair ke keadaan plastis.
2. Batas Plastis (Plastis Limit) = PL
Menyatakan kadar air minimum dimana tanah masih dalam keadaan plastis atau kadar air
minimum dimana tanah dapat digulung-gulung sampai diameter 3,1 mm (1/8 inchi).
3. Batas Susut (Srinkage Limit)
Menyatakan batas dimana sesudah kehilangan kadar air, selanjutnya tidak menyebabkan
penyusutan volume tanah lagi.

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 2
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Perlengkapan dan bahan

3.1.1 Batas Cair : a. Alat batas cair standar


b. Alat pembuat alur pada tanah (graving tool)
c. Air suling
d. Oven
e. Kapi/sendok dempul
f. Plat kaca 45x13x0.9 cm
g. Neraca analitis
h. Cawan 4 buah
i. Spatula
j. Botol ( tempat air suling)

3.1.2 Batas plastis : a. Plat kaca 45x13x0.9 cm


b. Spatula
c. Air suling
d. Oven
e. Kapi/sendok dempul
f. Neraca analitis
g. Cawan 4 buah
h. Botol ( tempat air suling)

3.3.1.3 Batas susut : a. Bak tempat mengaduk tanah


b. Plat kaca yang dilengkapi tiga paku
c. Air suling
d. Oven
e. Air raksa
f. Neraca analitis
g. Cawan 4 buah
h. Botol ( tempat air suling)

Bahan :

Ketiga macam tes diatas menggunakan tanah oven yang sudah ditumbuk dengan penumbuk
porcelain dan telah lolos saringan no. 40 (0.425mm)

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 3
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

3.1.1 Langkah Kerja


Batas Cair
1. Siapkan contoh tanah yang telah lolos dari saringan no. 40 sebanyak 200 gr.
2. Campur tanah dengan air suling sedikit demi sedikit hingga homogen (bercampur
rata).
3. Ambil sebagian tanah yang sudah homogeny dan letakkan diatas mangkok alat uji
batas cair (cassagrande).
4. Ratakan permukaan hingga benar-benar sejajar dengan dasar alat.
5. Buat alur dengan membagi 2 bagian dalam mangkok itu, dengan menggunakan
graving tool.
6. Kemudian putar alat sampai mangkok naik turun hingga contoh tanah
bersinggungan, dan catat jumlah putaran alat pada saat bersinggungan.
7. Ulangi percobaan pada nomor 3 dan 5 sebanyak empat kali dengan campuran yang
lebih banyak kadar airnya.

Batas Susut
1. Ambil tanah yang lolos saringan no. 40 sebanyak 200 gr, tambahkan air sampai
merata. Kemudian kita cetak ke dalam mangkok shrinkage limit yang sudah
ditimbang dan sudah diolesi vaselin tipis untuk menghindarkan gaya adhesi antara
tanah dengan mangkok SL.
2. Getarkan mangkok yang telah terisi tanah dengan cara mengetuk-ngetuk pada
lantai sampai diperoleh kondisi campuran yang bisa dikatakan “fully saturated” .
3. Ratakan permukaan dengan penggaris, dan bersihkan tanah yang menempel pada
mangkok
4. Sesudah di oven, timbang berat keringnya untuk menentukan kadar airnya.
5. Keluarkan dan masukkan tanah kering tersebut kedalam mangkok lain yang telah
diisi air raksa yang telah diletakkan di atttas mangkok peluberan.
6. Contoh tanah tersebut kita tekan dengan plat kaca berpaku sampai plat kaca
tersebut rata, sehingga air raksa tumpah dan ditampung dalalm mangkok
peluberan.
7. Air raksa yang tumpah tersebut kita timbang beratnya. Berat air raksa yang tumpah
ini dibagi dengan berat jenis air raksa (18.6) merupakan volume contoh tanah
kering (Vd).
8. Ulangi percobaan ini minimal dua kali sebagai control dari percobaan yang
pertama.

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 4
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

Batas Plastis
1. Letakkan contoh tanah yang lolos ayakan pasir no.40 secukupnya diatas plat kaca.
Kemudian tambahkan air sampai homogen
2. Setelah campuran dirasa telah homogen buatlah bola-bola tanah seberat 8 gr.
3. Setelah itu bola-bola tanah itu digelintir diatas plat kaca. Sampai memanjang dan
memiliki diameter ± 3mm.
4. Timbang gelintiran tanah tersebut, catat beratnya kemudian masukkan oven.
5. Setelah di-oven timbang lagi untuk menentukan selisih kadar airnya.

Tabel Koreksi Temperatur

KOREKSI TEMPERATUR UNTUK MENGHITUNG Gs DENGAN PICNOMETER

Satuan 1/10 derajat

Derajat 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

20 1,00198 1,00199 1,00201 1,00203 1,00205 1,00206 1,00208 1,0021 1,00212 1,00214
21 1,00216 1,00218 1,0022 1,00222 1,00224 1,00226 1,00228 1,0023 1,00232 1,00234
22 1,00236 1,00238 1,0024 1,00242 1,00242 1,00246 1,00248 1,0025 1,00252 1,00254
23 1,00256 1,00258 1,0026 1,00263 1,00265 1,00267 1,00269 1,00271 1,00274 1,00276
24 1,00278 1,0028 1,00282 1,00284 1,00287 1,00289 1,00291 1,00294 1,00296 1,00298
25 1,00301 1,00303 1,00305 1,00307 1,0031 1,00312 1,00314 1,00317 1,00319 1,00322
26 1,00324 1,00326 1,00329 1,00331 1,00334 1,00336 1,00338 1,00341 1,00343 1,00346
27 1,00349 1,00351 1,00353 1,00356 1,00358 1,00361 1,00364 1,00365 1,00368 1,00371
28 1,00374 1,00376 1,00379 1,00382 1,00384 1,00387 1,0039 1,00392 1,00395 1,00398
29 1,004 1,00403 1,00406 1,00408 1,00411 1,00414 1,00416 1,00419 1,00422 1,00425
30 1,00428 1,0043 1,00433 1,00436 1,00439 1,00442 1,00445 1,00448 1,0045 1,00453
31 1,00456 1,00459 1,00462 1,00464 1,00467 1,0047 1,00473 1,00476 1,00479 1,00482
32 1,00485 1,00488 1,00491 1,00494 1,00497 1,005 1,005 1,00506 1,00509 1,00512
33 1,00515 1,00518 1,00521 1,00524 1,00527 1,0053 1,00533 1,00536 1,00539 1,00542
34 1,00546 1,00549 1,00552 1,00555 1,00558 1,00562 1,00565 1,00568 1,00571 1,00574
35 1,00577                  
                     

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 5
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

BAB IV
ANALISIS DATA

1. Menentukan batas cair (LL)

Wc =

No. Cawan I6 M.01 AA P24


(w1) Berat cawan (gr) 9,134 7,165 9,606 7,225
(w2) Berat cawan+tanah 38,180 40,155 26,864 25,685
basah (gr)
(w3) Berat cawan+tanah 24,164 23,645 17,893 15,811
kering (gr)
(Ww) Berat air 14,016 16,51 8,971 9,874
Jumlah pukulan 40 25 20 9
(Wc) Batas cair (%) 93,25 69,35 62,69 59,03

2. Menentukan batas plastis (PL)

PL = 100%

No. Cawan P6
(W1)Berat cawan (gr) 46,55
(W2) Berat cawan+tanah basah 50,71
(gr)
(W3)Berat cawan+tanah kering 49,37
(gr)
(Ww)Berat Air (gr) 1,34
Berat Tanah Kering (Ws) 2,82
Batas plastis (%) 47,52

Batas plastis = 100% = 47,52 %

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 6
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

3. Menentukan batas susut (SL)

No. Cawan Logam 178,4 210,47


(W1) Berat cawan logam (gr) 10,124
(W2)Berat cawan+tanah basah (gr) 30,989
(W5)Berat Hg yang luber (gr) 182,1
(W3)Berat cawan+tanah kering (gr) 20,634
(W4) Berat Hg (gr) 269,6
(SL) Batas susut (%) 44,39

W1 = 100% = 98,52%

= 100% = 54,13%

SL = Wi (%) – Δ W (%)

= 98,52 – 54,13

= 44,39

3.4.2 Grafik Percobaan Atterberg’s Limit

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 7
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

Grafik 3.4a Atterberg’s Limit

Liquid Limit (LL) = 81,815 %


Plastic Limit (PL) = 40,43 %
Plasticity index PI = 41,385 %
PI = LL – PL
= 81,815 % - 40,43 %
= 41,385 %

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 8
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

Gambar 3.4b Grafik Index Plastic

( PI = 41,385 % dan LL > 50 ) Menurut diagram plastisitas, sample tanah


pada percobaan “Atterberg’s Limit” termasuk jenis Lanau inroganik – pemampatan
tinggi, dan lempung organik.

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 9
Laporan Praktikum Mekanika Tanah
Kelompok I Kelas Bangunan Transportasi 2011

3.4 KESIMPULAN
Dari hasil percobaan Atterberg’s limit tersebut dapat disimpulkan bahwa sample
tanah yang dipakai termasuk jenis termasuk jenis Lanau inorganik – pemampatan tinggi,
dan lempung organik.

JURUSAN DIPLOMA III TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA Page 10

You might also like