K3 Gabungan
K3 Gabungan
Oleh :
Dr. YULIANI SETYANINGSIH, SKM, MKes
Hazards at workplace
DASAR
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Keselamatan dan kesehatan kerja yang baik
□ DEFINITION:
Occupational Health is the promotion and
maintenance of the highest degree of physical,
mental and social well-being of workers in all
occupations by preventing departures from health,
controlling risks and the adaptation of work to
people, and people to their jobs.
(ILO / WHO 1950)
Occupational health
• Adresses the way relationship between
work and health
• ILO/WHO: the requirements for
establishing and maintaining a safe and
healthy working environment which will
facilitate optimal physical and mental
health in relation to work
• The main emphasis is on prevention of
occupational diseases and promotion of
the worker’s health
Problem (occupational injury & diseases)
• Communicable diseases : 17 %
• Respiratory diseases : 7 %
• Mental disorders : 1 %
• Genitourinary system :9 %
• cancer : 32 %
• Circulatory diseases : 23 %
• Digestive system diseases : 1 %
• Accidents and violence : 19 %
Ilmu keselamatan dan
kesehatan kerja
Nyaris Kecelakaan
600
Sumber bahaya
10.000
The Three Basic Causes
Poor Management Safety Policy & Decisions
Personal Factors Basic Causes
Environmental Factors
Unsafe
Unsafe Act Indirect Causes Condition
ACCIDE
Unplanned release
NT
of
Energy and/or
Personal
Hazardous material Injury
Property
Damage
Prinsip dasar
Pengendalian Kecelakaan
HAZARD CONTROL
FILOSOFI K3
Menurut International Association
of Safety Professional,
Filosofi K3 dibagi menjadi 8
Filosofi yaitu :
FILOSOFI K3
Ida Wahyuni
Dasar K3 FKM UNDIP 2020
44
3. Management is responsible
Manajemen perusahaan adalah yang paling
bertanggung jawab mengenai K3.
48
Ergonomi:
Sasaran : manusia
Sifat : teknik
TUJUAN 1. Promosi dan pemeliharaan
kesehatan fisik, mental dan sosial
KESHATAN dari pekerja.
KERJA 2. Pencegahan gangguan kesehatan
ref. ILO/WHO disebabkan oleh kondisi kerja.
1995 3. Perlindungan pekerja dari resiko
faktor-faktor yang mengganggu
kesehatan.
4. Penempatan dan pemeliharaan
pekerja dalam lingkungan kerja
yang sesuai kemampuan fisik dan
psikologisnya.
5. Penyesuaian setiap orang kepada
pekerjaannya.
TUJUAN KESEHATAN KERJA
Pasal 1
Pemkes sebelum Pem. fisik lengkap
kerja meliputi
Kesegaran jasmani
Rontgen paru-paru
(bilamana mungkin)
Laboratorium rutin
Pem. lain yg dianggap
perlu
Pasal 2 (3)
Pemeriksaan Anamnese (interview) :
meliputi perlu ditanyakan tentang
Riwayat penyakit yg pernah
dialami, kondisi yg dirasakan
dan kebiasaan-kebiasaan
(merokok, minuman keras,
dsb)
Riwayat pekerjaan, berapa
lama, pernah diperiksa
Kecelakaan yg pernah
dialami
Umur
Pendidikan
Keadaan keluarga
dll
Anamnese Alergi Penyakit
(interview) Epilepsi pendengaran
khusus Kelainan Penyakit
untuk jantung pinggang
penyakit Tekanan Penyakit
darah kelainan pada
(tinggi/renda kaki
h) Hernia
TBC Hepatitis/pen
Kencing yakit hati
manis Ulkus
Asma, peptikum
bronchitis, Anemia
pneumonia Tumor
Gangguan dll
jiwa
Penyakit kulit
Pemeriksa Seperti pem. klinis u/ penyakit umum,
an klinis hanya lebih memperhatikan keumungkinan
adanya pengaruh faktor lingkungan kerja
Pemeriksaan mental : keadaan
kesadaran, sikap dan tingkah laku,
kontak mental, perhatian, inisiatif,
intelegensia dan proses berfikir
Pemeriksaan fisik (fisik diagnosis)
Pemeriksaan laboratorium, u/
membantu menegakan diagnosa
(darah, urine, faeces)
Pemeriksaan khusus (u/ menilai kondisi
kes. TK dikaitkan jenis pek. yg akan
dikerjakan
HASIL • Sehat (tidak didapat kelainan)
boleh bekerja tanpa syarat :
RIKES • boleh bekerja berat
AWAL • boleh bekerja ringan
• boleh bekerja diberbagai bagian.
Pasal 3
Pemkes khusus :
Pasal 5
2
……
dst
LAPORAN HASIL PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA/KHUSUS
Jabatan/ Keterangan
Jenis Lama Diagnose
No. TK Umur Pekerjaan/ (P. mum/PAK
Kelamin tempat kerja Kerja
/Diduga PAK)
……
dst
Syarat Penunjukkan
Dokter Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja
Surat permohonan ybs kepada Dirjen
BINWASNAKER-DEPNAKERTRANS U/P. Direktur
Pengawasan Kesehatan Kerja dg dilampiri :
Surat Penunjukkan dari perusahaan
Surat Pernyataan di atas materai RP. 6000,-
Salinan Sertifikat Training Hiperkes
Salinan Ijazah Dokter
Salinan Surat Ijin Dokter (SID)
Salinan Surat Ijin Praktek (SIP)
Pas foto ukurann 3 x 4 sebanyak 3 lembar.
depan
CONTOH
depan
CONTOH
belakang
88
DASAR
KESEHATAN KERJA
Ida Wahyuni
Kuliah Dasar K3
FKM UNDIP 2020
89
Kesehatan Kerja
: adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/
kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agar
tenaga kerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-
tingginya, baik fisik, mental, maupun sosial dengan
usaha preventif dan kuratif.
90
KAPASITAS
KERJA : LINGKUNGAN
•Keterampilan KERJA
•Kesegaran •Fisik
Jasmani •Kimia
•Gizi •Biologi
•Kelamin •Fisiologi
•Usia BEBAN •Psikologi
•Ukuran Tubuh KERJA
•Motivasi • Fisik
•Mental
•Sosial
95
1. sehat
2. menderita sakit / ada kelainan.
102
UU no 1 tahun 1970
Syarat keselamatan kerja
• Mencegah & mengurangi kecelakaan
• Mencegah & mengurangi bahaya peledakan
• Memberi kesempatan/jalan selamatkan diri pada saat
kebakaran /kejadian bahaya
• Memberi pertolongan pada kecelakaan
• Memberi APD pada pekerja
• Mencegah dan mengendalikan : suhu,kelembaban,
debu,kotoran,asap,uap,gas,hembusan angin, cuaca kerja,
radiasi, suara, dan getaran.
• Mencegah & mengendalikan timbulnya PAK,
keracunan, infeksi, dan penularan
• Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
• Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
• Memelihara kesehatan, kebersihan dan ketertiban
• Memperoleh keserasian antara pekerja, alat kerja,
lingkungan, cara dan proses kerja
• Mengamankan & memperlancar pengangkutan
orang, binatang, tanaman, atau barang
• Mengamankan & memelihara segala jenis bangunan
• Mengamankan & memperlancar pekerjaan bongkar
muat dan penyimpanan barang
• Mencegah terkena aliran listrik
• Menyesuaikan & sempurnakan pengamanan pd
pekerjaan yg bhy kecelakaannya tinggi
Teori keselamatan kerja
• Definisi :
Bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah
semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya
dengan lingkungan kerja dan situasi kerja
Keselamatan kerja modern
1. Bebas dari kecelakaan/kondisi sakit, luka/kerugian
2. Pengontrolan kerugian
Kecelakaan kerja (accident)
• Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang merugikan
terhadap manusia, harta benda/kerugian terhadap proses
• Meliputi :
a. kecelakaan industri
b. kecelakaan di perjalanan ( dalam lingkup
pekerjaan)
Hampir celaka (near miss)
Kapasitas kerja
-Psikologi
- Ketrampilan
- Kesegaran jasmani &
rohani
- Status kesehatan/gizi
- usia
- Jenis kelamin
- Ukuran tubuh
UPAYA KESEHATAN KERJA
• Optimalisasi beban kerja
• Pengendalian lingkungan kerja
• Teknis (eliminasi, substitusi, isolasi, enclosing, ventilasi,
penyempurnaan proses, housekeeping)
• Administratif (pengurangan waktu kerja, rotasi)
c
NAB
NAB
Promotif:
Promotif: Preventif:
Preventif: Kuratif
Kuratif: : Rehabilitatif:
Rehabilitatif:
-Pemeriksaan
-Pemeriksaankes.kes. -Pemeriksaan
-Pemeriksaan Pengobatan
Pengobatan -Alat
-Alatbantu
bantudengar
dengar
Kerja
Kerja kes.kerja
kes.kerja - P3K
- P3K -Protese
-Protese
-Pembinaan
-Pembinaan -Imunisasi
-Imunisasi - Rawat
- Rawatjalan
jalan -Mutasi
-Mutasi
-Gerakan
-GerakanO.RO.R -APD
-APD - Rawat
- Rawatinapinap -Kompensasi
-Kompensasi
-Tdk
-Tdkmerokok
merokok -Rotasi
-Rotasi
-Gizi
-Giziseimbang
seimbang -Pengurangan
-Pengurangan
-Ergonomi
-Ergonomi waktu
waktukerja
kerja
-Pengendalian
-Pengendalian
lingk.kerja
lingk.kerja
-Higiene
-Higienesanitasi
sanitasi
Pengendalian PAK
Organisasi / Lembaga
Personel / SDM
Program / Kegiatan
ORGANISASI
Pelayanan Kesehatan Kerja
Permennaker No. 03/1982
Permennaker No. 01/1998
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERMENAKERTRANS NO. 03 /1982
TUGAS POKOK :
PROMOTIF, PREVENTIF, KURATIF,
DAN REHABILITATIF.
DIPIMPIN DAN DIJALANKAN OLEH
DOKTER KESEHATAN KERJA
BENTUK :
Diselenggarakan sendiri
Bekerja sama
Bersama-sama perusahaan lain
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERMENAKERTRANS NO. 03 /1982
TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJA :
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
2. Penyesuaian pekerjaan thd tenaga kerja
3. Pembinaan & pengawasan Lingk Kerja
4. Pembinaan & pengawasan sanitair
5. Pembinaan & pengawasan perlengkapan utk kes. tenaga kerja
6. Pencegahan thd penyakit umum & PAK
PELAYANAN KESEHATAN KERJA
PERMENAKERTRANS NO. 03 /1982
7. P3K
8. Latihan Petugas P3K
9. Perencanaan tmp kerja, APD, gizi, &
penyelenggaraan makanan di tmp kerja
10.Rehabilitasi akibat Kec atau PAK
11.Pembinaan thd tenaga kerja yg punya
kelainan.
12.Laporan berkala
Permenaker No.01/1998
JPK – TK
Pelayanan yg lebih baik
Kewajiban Pelayanan Kesehatan
Kerja :Tetap
Personel
• Dokter:
• UU No.1/1970 pasal8
• Permenaker No.01/1976
• Permenaker No.02/1980
• Paramedis:
Permenaker No.01/1979
• Ahli K3:
Permenaker No.02/1992
• Ahli K3 Kimia:
Kepmen No.86/1999
Petugas K3 Kimia
Program / Kegiatan :
Syarat-syarat K3 (UUNo.1/70 pasal 3) yg berkaitan dgn Kesehatan
Kerja :
1. Memberikan P3K
2. Memberikan APD
3. Mencegah dan mengendalikan timbul atau menyebar luasnya suhu,
kelembaban, debu, kotoran, asap, gas, hembusan
4. Mencegah dan mengendalikan PAK
5. Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
6. Menyelenggarakan suhu dan lembab udara yang baik
7. Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
8. Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban.
9. Memperoleh keserasian antara tenaga kerja , lingkungan, cara kerja
dan proses kerjanya.
DETEKSI DINI
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Definisi
• Deteksi gangguan mekanisme homeostatik dan
kompensasi pada saat di mana perubahan-perubahan
biokimia, morfologis, dan fungsional masih dapat pulih
Pendidikan kesehatan
157
PENYAKIT AKIBAT
KERJA
Ida Wahyuni
Kuliah Dasar K3
FKM UNDIP 2020
158
PENGERTIAN
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases)
adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau
lingkungan kerja (Permennaker No. Per. 01/Men/1981)
Penyakit Akibat Kerja (PAK) (Occupational Diseases)
adalah penyakit yang diderita sebagai akibat pemajanan
terhadap faktor-faktor yang timbul dari kegiatan
pekerjaan (ILO, 1996)
Penyakit Akibat Hubungan Kerja (Work Related
Diseases) yaitu penyakit yang dicetuskan, dipermudah
atau diperberat oleh pekerjaan. Penyakit ini disebabkan
secara tidak langsung oleh pekerjaan dan biasanya
penyebabnya adalah berbagai jenis faktor.
159
PENGERTIAN
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Faktor Fisik
• Suara tinggi/bising : menyebabkan ketulian
• Temperatur/suhu tinggi : menyebabkan Hyperpireksi,
Milliaria, heat Cramp, Heat Exhaustion, Heat Stroke.
• Radiasi sinar elektromagnetik : infra merah menyebabkan
katarak, ultraviolet menyebabkan konjungtivitis,
radioaktrif/alfa/beta/gama/X menyebabkan gangguan
terhadap sel tubuh manusia.
• Tekanan udara tinggi : menyebabkan Coison Disease
• Getaran :menyebabkan Reynaud’s Disease, Gangguan
proses metabolisme.
162
2. Golongan Kimia
• Asal : bahan baku, bahan tambahan, hasil antara, hasil
samping, hasil (produk), sisa produksi atau bahan
buangan.
• Bentuk : zat padat, cair, gas, uap maupun partikel.
• Cara masuk tubuh dapat melalui saluran pernafasan,
saluran pencernaan, kulit dan mukosa
• Masuknya dapat secara akut dan secara kronis
• Efek terhadap tubuh : iritasi, alergi, korosif, Asphyxia,
keracunan sistemik, kanker, kerusakan/kelainan janin,
pneumoconiosis, efek bius (narkose), Pengaruh genetic.
163
4. Golongan Ergonomi/fisiologi
• Akibat : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja
yang salah, Kontruksi salah.
• Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, kelainan
bentuk tulang, dislokasi.
5. Golongan mental Psikologi
• Akibat : suasana kerja monoton dan tidak nyaman,
hubungan kerja kurang baik, upah kerja kurang, terpencil,
tak sesuai bakat.
• Manifestasinya berupa stres
164
2. Dermatitis Kontak
• Ada 2 jenis yaitu iritan dan allergi (tgt penyebab)
• Lokasi di kulit
165
3. Penyakit Paru
Lingkungan banyak asap, debu, bahan kimia dll
• Dapat berupa : Bronchitis kronis, emfisema, karsinoma
bronkus, fibrosis, TBC, mesetelioma, pneumonia, Sarkoidosis.
• Disebabkan oleh bahan kimia, fisis, microbiologi.
7. Penyakit Kardiovaskuler
• Disebabkan bahan kimia ditempat kerja
• Dapat berupa : jantung coroner (karbon disulfida, viscon
rayon, gliceril trinitrat, ethylene glicol dinitrat), febrilasi
ventricel (trichlorethylene).
13. Stres
• Dapat berupa : neuropsikiatrik; ansietas, depresi
(hubungan kerja kurang baik, monoton, upah kurang,
suasana kerja tidak nyaman)
• Disebabkan faktor mental psikologi
14. Infeksi
• Dapat berupa : pneumonia (legionella pada AC),
leptospirosis (leptospira pada petani), brucellosis,
antrakosis (brucella, antrak pada peternak hewan).
• Disebabkan oleh faktor biologi
170
15. Keracunan
• Dapat berupa keracunan akut (CO, Hidrogen sulfida,
hidrogen sianida), kronis (timah hitam, merkuri, pestisida).
• Disebabkan oleh bahan kimia.
• Bisa juga karena makanan
171
CARA DETEKSI
PENYAKIT AKIBAT KERJA
1. Monitoring Kesehatan Tenaga Kerja
• Riwayat penyakit
• Riwayat pekerjaan
• Pemeriksaan klinik
• Pemeriksaan laboratoris
• Pemeriksaan Rontgen
• Hubungan antara bekerja dan tidak bekerja dengan gejala
penyakit.
2. Monitoring Lingkungan Kerja
• Pemantauan personil (diukur dekat masuknya kontaminan)
• Pemantauan lingkungan kerja
• Pemantauan biologic
173
YULIANI SETYANINGSIH
Konsep Penyebab kecelakaan kerja
Sebelum Revolusi Industri :
• Kecelakaan itu terjadi karena nasib semata-mata,
sehingga pada waktu itu belum ada usaha secara
rasional yang diarahkan untuk mencegah
kecelakaan.
PENCEGAHAN KECELAKAAN
(SETIAP KECELAKAAN ADA FAKTOR PENYEBAB)
Ida Wahyuni
Kuliah Dasar K3
FKM UNDIP 2020
226
Kecelakaan Kerja
• Kecelakaan:
adalah peristiwa yang tidak diharapkan, tidak
direncanakan, dapat terjadi kapan saja dan di mana saja,
dalam rangkaian peristiwa yang terjadi karena berbagai
sebab, yang mengakibatkan kerugian fisik (luka, sakit,
atau kehilangan nyawa) terhadap seseorang, rusaknya
harta milik perusahaan, terjadinya gangguan usaha atau
setiap kombinasi dari efek tersebut.
• Kecelakaan kerja:
adalah suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak
terduga kedatangannya sehingga menimbulkan kerugian
baik waktu, harta benda, properti maupun korban jiwa
yang terjadi pada suatu proses kerja.
Kecelakaan Kerja
1. Kecelakaan Industri
Kecelakaan yang terjadi ditempat kerja karena ada
potensi bahaya yang tidak terkendali.
2. Kecelakaan didalam perjalanan
Kecelakaan yang terjadi diluar tempat kerja dalam
kaitannya dengan hubungan kerja.
Biaya-biaya Kecelakaan
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
• Pengobatan/ Perawatan
• Gaji (Biaya Diasuransikan)
$1
• Kerusakan gangguan
• Kerusakan peralatan dan perkakas
• Kerusakan produk dan material
• Terlambat dan ganguan produksi
$5 HINGGA $50 • Biaya legal hukum
• Pengeluaran biaya untuk penyediaan
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI fasilitas dan peralatan gawat darurat
(BIAYA YANG TAK • Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) • Waktu untuk penyelidikan
TENAGA
KERJA
KESEHATAN KESELAMATAN
BAHAN ALAT
LINGKUNGAN
235
2) Sebab Utama
Sebab utama merupakan faktor dan persyaratan K3 yang
belum dilaksanakan secara benar (substandards).
Sebab utama meliputi :
Faktor manusia atau unsafe actions
Faktor Lingkungan atau Unsafe Condition
Interaksi Manusia-Mesin dan Sarana Pendukung
Kerja yang Tidak Sesuai atau Unsafe Man-Machine
Interaction
238
KAJIAN RISIKO
PENGENDALIAN
KOMUNIKASI RESIKO
MONITORING KINERJA
Identifikasi Bahaya di Tempat Kerja
Usaha untuk mengetahui, mengenal dan
memperkirakan adanya bahaya pada suatu sistem
(peralatan, unit kerja, prosedur).
Perlunya identifikasi bahaya:
Merupakan alat pemeriksa bahwa pengendalian bahaya
telah diterapkan dengan baik
Laporan identifikasi bahaya akan memberikan landasan
dalam pengembangan Standard Operating Procedure
(SOP)
Kegunaan Identifikasi Bahaya
• Mengetahui bahaya-bahaya yang ada di tempat kerja
• Mengetahui potensi bahaya dan akibatnya
• Menunjukkan bahaya-bahaya tertentu telah diberikan
perlindungan
• Untuk analisis lebih lanjut
Tindakan Pengendalian Bahaya
1. Eliminasi Bahaya
2. Subsitusi
3. Reduksi (Pengurangan tingkat bahaya)
4. Redesain
5. Pemisahan / Isolasi
6. Administratif
7. Penyediaan Alat Keselamatan
8. Penyediaan Alat Peringatan
9. Penyediaan Prosedur Keselamatan
10. Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)
245
Oleh : Yuliani Setyaningsih
Berasal dari kata yunani :
Ergon : kerja
Nomos : peraturan
BATASAN :
Ilmu yang penerapannya mengupayakan kenyamanan kerja
secara optimal melalui penserasian pekerjaan dan lingkungan
kerja dengan manusia
Karena :
Beban kerja berlebih
Beban tambahan ( kondisi lingkungan yang tidak penuhi
syarat)
Mesin yang tidak sesuai dengan kemampuan manusia
• SASARAN
Seluruh naker dengan tujuan mencapai tingkat produksi
tinggi/maksimal memalui pedayagunaan manusia secara
optimal
• RUANG LINGKUP
1. Faktor manusia dalam ergonomi
2. Pembebanan kerja fisik
3. antropometri tenaga kerja
4. sikap kerja dan alat kerja
5. psikologi kerja
6. pengendalian lingkungan kerja
7. pengorganisasian kerja
8. peningkatan efisiensi kerja
Bila penerapan terabaikan :
Kelelahan & penurunan daya kerja
Pekerjaan kurang menarik &
membosankan
Kecelakaan kerja dan Penyakit
Akibat kerja
1. Faktor manusia dalam ergonomi
Faktor manusia sebagai suatu sumber daya
- Ind butuh byk tenaga manusia
Manusia sebagai information processor, dng adanya
mesin manusia mjd operator shg perlu ketrampilan untuk
mengurangi kebosanan
Manusia sebagai bagian dari suatu sistem
Sistem manusia-mesin
Sistem manusia - mesin
Nyaman & sesuai efisiensi kerja
Perlu : perencanaan awal melihat kelebihan
dan keterbatasan manusia
Misal :
1. Informasi harus komunikatif
2. Tombol & alat pengendali baik
3. Standar pengukuran antropometri sesuai dengan pekerjaan
2. Pembebanan kerja fisik