Proposal PTK
Proposal PTK
PROPOSAL PTK
2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Abd. Rozak dkk, kompilasi Undang-Undang dan Peraturan Bidang Pendidikan, (Jakarta: FITK
RESS, 2010), cet. Ke-1, h. 4
komponen tersebut memegang peranan sangat penting. Hal ini dikarenakan
interaksi antara keduanya akan sangat berpengaruh pada tercapai tidaknya
tujuan pembelajaran. Untuk itu guru diharapkan dapat memilih metode dan
model pembelajaran yang sesuai dengan kondisi siswa, kelas dan lingkungan
tempat belajar, di samping itu juga harus sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar harus diketahui guru dalam
menentukan metode atau model pembelajaran karena salah satu tugas mengajar
sendiri adalah untuk membimbing dan membantu siswa dalam belajar.
Motivasi belajar siswa tidak akan tumbuh dengan sendirinya, tetapi
dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan guru. Ketika seorang
siswa kurang memperhatikan dalam proses pembelajaran kemungkinan itu
disebabkan oleh guru yang mengajar masih terus menggunakan model
pembelajaran konvensional, sehingga tidak dapat menumbuhkan daya tarik
siswa untuk mengikuti materi pelajaran yang disampaikan. Motivasi belajar
siswa ini juga akan sangat berpengaruh pada hasil belajar yang nantinya akan
dicapai.
Tugas guru adalah menyampaikan materi pelajaran kepada siswa
melalui interaksi komunikasi dalam proses belajar mengajar yang
dilakukannya dikelas. Keberhasilan guru dalam menyampaikan materi sangat
tergantung pada kelancaran interaksi antara guru dan siswanya.2 Oleh karena
itu untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan proses pembelajaran, guru
perlu memahami hal-hal yang mempengaruhi proses belajar siswa, baik yang
menghambat maupun yang mendukung. Diperlukan suatu kesadaran dari guru
untuk mengubah cara mengajar agar proses pembelajaran menjadi lebih hidup
dan menyenangkan.
Berbagai macam kendala sering sekali menghambat kelancaran proses
belajar mengajar, Berdasarkan hasil observasi dalam pelaksanaan
pembelajaran tematik di kelas X SMK AL-ISTIQOMAH NWDI Mamben Baru
pada umumnya guru banyak menggunakan metode ceramah, diskusi dan tanya
2
M. Basyiruddin Usman dan Asnawir, Media Pembelajaran, (Jakarta : Citra Utama. 2002),h.1
jawab dengan cara komunikasi dalam satu arah dimana guru lebih aktif
menyampaikan materi pelajarannya, sedangkan siswa tidak begitu
memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Metode
pembelajaran yang seperti itulah yang membuat siswa sering merasa bosan dan
membuat siswa menjadi kurang bersemangat dalam belajar, dan membuat
kesan monoton dalam penyampaian materi pelajaran dikelas.
Hasil belajar yang optimal dapat diperoleh salah satunya dengan
penggunaan modelyang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran. Pemilihan
model yang tepat dapat menciptakan suasana belajar mengajar yang lebih
efektif, sehingga hasil belajar siswa dapat lebih meningkat. Namun hasil
belajar adalah nilai yang diperoleh siswa melalui tes setelah proses
pembelajaran.3 Pada dasarnya hasil belajar yang di akibatkan karena adanya
kegiatan belajar untuk memperoleh pengetahuan dan perubahan tingkah laku
siswa kearah yang lebih baik lagi.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis ingin melihat hasil belajar
siswa dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw, Model kooperatif
tipe jigsaw ini merupakan pembelajaran di mana siswa belajar dalam kelompok
dan bertanggung jawab atas penguasaan materi belajar yang ditugaskan
kepadanya lalu mengajarkan bagian tersebut pada anggota kelompoknya. Jadi
model pembelajaran tipe jigsaw ini merupakan bagian dari pembelajaran
kooperatif yang merupakan pembelajaran kelompok dimana setiap anggota
bertanggung jawab atas penguasaan materi tertentu dan mengajarkan kepada
anggota kelompoknya setelah mempelajari dengan kelompoknya masing-
masing.
3
Sudirman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Raja Grafindo Persada 2004), h.
21
penjelasan secara lisan dan runtut pada saat presentasi, serta melatih keberanian
mengungkapkan permasalahan yang telah dibagikan oleh guru dalam setiap
kelompok. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
maka penulis ingin melakukan penelitianlebih lanjut tentang “PENGARUH
METODE KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL
BELAJAR SISWA PADA MATERI SUMBER HUKUM ISLAM KELAS
X SMK AL-ISTIQOMAH NWDI MAMBEN BARU”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1) Merangsang motivasi belajar siswa sehingga meningkatkan
hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran
Pendidikan agama islam dan budi pekerti
2) Melatih siswa untuk berfikir kritis, sistematis dan ilmiah.
b. Manfaat bagi guru
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
4
Agus Suprijono, Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM , (Yogyakarta : Pustaka
Pelajara, cetakan keenam, 2010),h.54
Menurut Trianto “pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bernaung
dalam teori konstruktivis”. Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa
siswa akan mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika
mereka saling berdiskusi dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja
dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah yang
kompleks. Jadi, hakikat sosial dan penggunaan kelompok sejawat
menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif tipe jigsaw.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka model pembelajaran yang
memungkinkan kerja sama antar sesama siswa dalam kelompoknya
guna memahami suatu materi dan siswa bertanggung jawab tidak hanya
dirinya sendiri melainkan setiap anggota kelompok untuk menguasai
materi yang diberikan.
d. Keterampilan bekerjasama
5
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana
Prenada Media Group, 2007)h.242-243
c. Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang
ditugaskan.
d. Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari
bagian/subbab yang sama bertemu dalam kelompok baru
(kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka.
e. Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota
kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar
teman satu tim mereka tentang subbab yang mereka
kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan
sungguh-sungguh.
f. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi.
g. Guru memberi evaluasi.
h. Penutup.
a) Pengertian Al-Qur’an
B. Kerangka Berpikir
7
Moh. Rifai, Fiqih Islam Lengkap, (Semarang: PT Karya Toha Putra, 2014), h. 10
Dalam pendidikan keberhasilan belajar siswa merupakan hal yang
sangan penting. Selain dari hasil belajar, dari segi proses belajar juga
merupakan hal yang sangat penting. Hal ini terkait dengan motivasi dan hasil
belajar siswa terhadap mata pelajaran sosiologi. Pada kondisi awal sebelum
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, pembelajaran Pendidikan
agama islam dan budi pekerti SMK AL-ISTIQOMAH NWDI Mamben Baru
masih didominasi oleh pembelajaran konvensional yaitu dengan metode
ceramah. Dengan penggunaan metode konvensional yang berkepanjangan ini,
menyebabkan siswa merasa cepat bosan dan akhirnya berdampak pada
rendahnya motivasi dan hasil belajar Sosiologi siswa. Jika dibiarkan hal ini
akan berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang maksimal dan siswa
terkesan menjadi pasif, karena selama proses pembelajaran kurang terjadi
interaksi antara guru dengan siswa maupun antar siswa.
8
Sugiyono,Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif,Kualitatif,dan R&D. (Bandung : Alfabeta,
2010),h.96
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada :
1) Siklus pertama pada 25 november 2022
2) Siklus kedua pada 28 november 2022
C. Subjek Penelitian dan Kolaborator Penelitian
1. Observasi
2. Wawancara
Tujuan wawancara adalah untuk menyajikan konstruksi saat
sekarang dalam suatu konteks mengenai tanggapan atau persepsi,
tingkat dan bentuk keterlibatan dan sebagainya. Di dalam praktek
penelitian ini ada dua jenis alat bantu wawancara yaitu pedoman
wawancara dan daftar pertanyaan. Pedoman 56 wawancara hanya
memberikan secara garis besar pokok permasalahan, sedangkan daftar
pertanyaan lebih terinci dari segala hal yang dikehendaki dalam
penelitian.
3. Dokumentasi
Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data tentang motivasi
dan hasil belajar siswa yang diperoleh selam berlangsungnya penelitian
tindakan kelas. Hasil belajar diperoleh dari pemberian evaluasi pada akhir
siklus sedangkan motivasi belajar siswa diperoleh dari hasil wawancara dengan
guru dan siswa serta pemberian angket motivasi belajar. Teknik analisis ini
mengacu pada model analisis yang dikembangkan oleh Miles dan Huberman
dalam Iskandar (2009) yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data
penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Reduksi data
2. Penyajian data
3. Penarikan kesimpulan