Prevalensi Infeksi Virus Hepatitis B Pada Bayi Dan Anak Yang Dilahirkan Ibu Dengan Hbsag Positif

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 6

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE

Berita Kedokteran Masyarakat Volume 33 Nomor 11


(BKM Journal of Community Medicine and Public Health) Halaman 515-520

Prevalensi infeksi virus Hepatitis B pada bayi dan


anak yang dilahirkan ibu dengan HBsAg positif
The prevalence of Hepatitis B infection in infants and children
born to HBsAg-positive mothers
1
Nasir Ahmad & Hari Kusnanto 1

Abstract
Purpose: This study aimed to examine the prevalence rate of Hepatitis B
Virus (HBV) infection in infants aged more than 9 months born to
Dikirim: 12 Juni 2017
Diterbitkan: 1 November HbsAg-positive mothers as well as the distribution of the cases in Magelang
2017
Regency for the years 2014-2016. Methods: The study used a survey
approach with total sampling. The sample of this research consisted of
infants aged more than 9 months born to HBsAG-positive mothers
diagnosed from laboratory examination (Rapid Diagnostic Test) based on
the report from the Health Office of Magelang Regency for the years 2014-
2016. The method of analysis used was descriptive. The HBsAg of the
sample was examined using HBsAg Rapid Test Cassette and confirmed using
Enzyme-Linked Fluorescence Assay (ELFA) methods at a laboratory. Results:
The prevalence rate of Hepatitis B virus infection in infants born to HBsAG-
positive mothers in Magelang Regency was 0 percent (0/61). The history of
the administration of HB0 vaccine <12 hours to respondents reached 100
percent and the history of the administration of HBIg <12 hours was 68.85
percent. The history of respondents’ caesarean delivery was 37.7 percent.
The history of therapy of respondents was by giving curcuma and Java
ginger (temulawak). The price of HBIg is relatively expensive Rp. 1,000,000 –
Rp. 4,999,999. Conclusion: This study concludes that there was no vertical
transmission with 100 percent history of the administration of HB0 vaccine.

Keywords: HBV; Hepatitis B; Incident; HBsAg

1
Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
(Email: [email protected])

1
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun

PENDAHULUAN ibu. Wanita dianjurkan untuk melakukan


pemeriksaan Hepatitis lebih awal (11). Sekitar 3,9%
Hepatitis B merupakan penyakit menular serius
ibu hamil mengidap Hepatitis, dengan risiko transmisi
dan umumnya menginfeksi hati disebabkan oleh virus
maternal kurang lebih sebesar 90% anak tertular secara
Hepatitis B (HBV) yang dapat menyebabkan penyakit
vertikal dari ibu dengan HBsAg (+) selama tahun
akut maupun kronis (1-3). HBV mengancam jutaan
pertama kehidupan dan berkembang mengalami
orang di dunia dan telah menginfeksi sekitar 1,2 juta
Hepatitis B kronis (carrier). Anak-anak yang
orang di Amerika Serikat dan 2 milyar orang di dunia,
terinfeksi sebelum usia 6 tahun mengembangkan
dengan sekitar 240 juta orang mengidap Hepatitis B
infeksi kronis sebesar 30-50% (3,12). Dua puluh lima
kronik. Kebanyakan orang tidak menyadari telah
persen anak Hepatitis B carrier akan meninggal
terinfeksi. Lebih dari 686.000 orang meninggal setiap
karena penyakit hati kro- nis atau kanker hati.
tahun akibat komplikasi dari Hepatitis B, termasuk
Pencegahan penularan secara vertikal merupakan
sirosis dan kanker hati (3-6).
salah satu aspek terpenting untuk memutus rantai
HBV telah menjadi penyakit endemis di berbagai
penularan Hepattis B (6,9,13).
negara di dunia. Indonesia merupakan negara dengan
Saat ini di Kabupaten Magelang belum pernah
endemisitas Hepatitis B tinggi, tercatat Indonesia
dilakukan evaluasi setelah pemberian vaksin HB0 <12
merupakan negara terbesar kedua di South East Asian
jam saja atau dengan HBIg <12 jam. Oleh karena itu,
Region (SEAR) setelah Myanmar. Hasil Riset Kesehatan
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini
Dasar (Riskesdas) 2007 menunjukkan prevalensi
dengan tujuan mengetahui kejadian infeksi Hepatitis B
Hepatitis B sebesar 9,4%. Ini berarti 1 dari 10
pada bayi dan anak yang dilahirkan oleh ibu dengan
penduduk Indonesia pernah terinfeksi Hepatitis B. Bila
HBsAg positif serta sebaran kasusnya di Kabupaten
dikonversikan dengan jumlah penduduk Indonesia
Magelang.
maka jumlah penderita Hepatitis B mencapai 23 juta
orang. Hasil Riskesdas 2013 menyatakan jenis Hepatitis
yang banyak menginfeksi penduduk Indonesia ada- METODE
lah Hepatitis B (21,8 %). Besaran masalah tersebut
Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Magelang,
akan berdampak besar terhadap masalah kesehatan
Jawa Tengah. Penelitian yang digunakan adalah
masyarakat, produktivitas, umur harapan hidup, dan
kuantitatif dengan pendekatan survey. Sampel pene-
dampak sosial ekonomi lain (4,7-8).
litian ini adalah bayi usia lebih dari 9 bulan yang
Kasus Hepatitis B pada tahun 2010-2014 setiap dilahirkan oleh ibu dengan HBsAg positif dari peme-
tahun fluktuatif. Hal tersebut menunjukkan bahwa di riksaan laboratorium (Rapid Diagnostic Test)
Indonesia khususnya Jawa Tengah masih terdapat berdasarkan laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten
permasalahan dalam penanganan Hepatitis B. Kesu- Magelang tahun 2014-2016. Besar sampel pada pene-
litan penanganan ini antara lain disebabkan karena litian ini menggunakan total sampling. Kriteria
prevalensi Hepatitis B di Indonesia yang tinggi, sifat inklusi: Responden bertempat tinggal di Kabupaten
virus Hepatitis B yang sangat infeksius, pengetahuan Magelang, memiliki buku Kesehatan Ibu dan Anak dan
dan kepedulian masyarakat tentang Hepatitis B yang responden bersedia mengikuti penelitian diketahui
kurang (9). dari informed consent. Kriteria ekslusi: Responden
Sebagai upaya deteksi dini dan penanganan tidak berada di tempat saat penelitian berlangsung.
penderita HBV, Kabupaten Magelang melakukan peme-
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer
riksaan screening HBV menggunakan rapid test atau
dan sekunder. Data primer berupa hasil pengukuran
HBsAg stik pada ibu hamil dimulai pada tahun 2014.
yang dilakukan secara langsung meliputi identitas
Jumlah kasus HBV hasil screening di tahun 2015
responden, riwayat pemberian HBIg < 12 jam, status
meningkat 133 kasus dan di tahun 2016 (Januari-Juni)
HbsAg pada bayi serta dan koordinat subyek serta
menurun menjadi 44 kasus. Pada tahun 2016 (Januari-
data-data lain yang mendukung penelitian ini. Data
Juni) terdapat 15.639 ibu hamil, dengan ibu hamil yang
sekunder berupa data jumlah bayi usia lebih dari 9
melakukan screening sebanyak 2.225 dan 44 ibu hamil
bulan yang dilahirkan dari ibu positif HBsAg, pembe-
yang ditemukan positif (10).
rian vaksin Hepatitis B < 12 jam dan riwayat pembe-
Wanita hamil adalah kelompok yang rentan ter- rian HBIg < 12 jam.
kena virus Hepatitits B. Perhimpunan Peneliti Hati
Pengumpulan data primer menggunakan format
Indonesia (PPHI), mengatakan bahwa Hepatitis B
kuesioner untuk mendapatkan data primer berupa
ada pada anak karena virus masuk melalui jalan lahir
informasi identitas responden, riwayat pemberian
HBIg < 12 jam, status HbsAg pada bayi dan pertanyaan

2
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun

lain yang mendukung penelitian ini dengan per-


Tabel 1. Distribusi karakteristik responden di
tanyaan-pertanyaan menggunakan kuesioner. Sampel
Kabupaten Magelang tahun 2014-2016
akan diperiksa HBsAg menggunakan HBsAg Rapid test
Karakteristik Persentase
Cassette. Alat ini merupakan uji immunoassay Pendidikan ibu
kromatografi cepat untuk deteksi kualitatif HBsAg Tidak sekolah 3.28
SD/Sederajat 24.59
dalam whole blood, serum atau plasma dengan SMP/Sederajat 40.98
sensitifitas >99,9% (95% CI: 97%-100%), spesifisitas SMA/Sederajat 29.51
99,3% (95% CI: 96,1%-99,1%) dan akurasi 99,6% (95% Diploma IV/Sarjana 1 1.64
Penghasilan orangtua
CI: 97,7%-99,9%) (14). Dikonfirmasi menggunakan <1.000.000 57.37
metode Enzyme-Linked Fluorescence Assay (ELFA) di 1.000.000<2.000.000 34.43
laboratorium. Metode ini kira-kira 100 kali lebih 2.000.000<3.000.000 8.20
Riwayat pemeriksaan ibu
sensitif daripada ELISA atau radioimmunoassay yang sebelum melahirkan
sesuai untuk mendeteksi rotavirus manusia (15). Positif HBsAg 95.08
Tidak diperiksa 4.92
Sebelum pelaksanaan responden mengisi informed
Terapi ibu
consent. Data sekunder dikumpulkan dengan cara Curcuma 48.94
meminta catatan laporan tentang jumlah kasus ibu Temulawak 31.91
Curcuma & Temulawak 17.02
hamil HbsAg positif dari puskesmas Dinas Kesehatan Curcuma, temulawak & 2.13
Kabupaten Magelang dan Buku Kesehatan Ibu dan Lendir keong/bekicot
Persalinan Ibu
Anak responden. Cesar 37.70
Analisis deskriptif untuk mendeskripsikan karak- Normal 62.30
Umur
teristik setiap variabel hasil penelitian berdasarkan
9-12 34.43
orang, tempat dan waktu menggunakan pendekatan 13-24 32.79
univariat dan bivariat, disajikan dalam bentuk narasi 25-36 24.59
37-48 8.20
dan distribusi frekuensi. Penelitian ini dilaksanakan
Jenis Kelamin
setelah mendapat surat keterangan kelaikan etik dari Laki-laki 54.10
Komisi Etik Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Perempuan 45.90
Mada dan izin penelitian dari Dinas Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu. Tabel 2 menunjukkan sebagian besar (68.85%)
responden memiliki riwayat diberi HBIg. Riwayat
pemberian vaksin HB0 didapatkan dari seluruh
HASIL responden. HBIg sebagian besar (61.90%) dibeli deng-
Jumlah responden atau bayi yang dilahirkan dari an harga 2.000.000-2.999.999 sedangkan persentase
ibu dengan HBsAg positif didapatkan sebanyak 61 bayi. terkecil (4.76%) dengan harga 3.000.000- 3.999.999.
Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar (40.98%)
pendidikan terakhir ibu dari responden adalah Tabel 2. Karakteristik responden berkaitan dengan
SMP/sederajat sedangkan persentase terkecil (1.64%) vaksin di Kabupaten Magelang tahun 2014-2016.
pada diploma IV/S1. Orang tua responden sebagian Karakteristik Persentase
Riwayat HBIG
besar (57.37%) memiliki penghasilan <1.000.000
Diberi 68.85
sedangkan persentase terkecil (8.20%) memiliki Tidak diberi 31.15
penghasilan 2.000.000<3.000.000. Riwayat Riwayat HB0
Diberi 100.00
pemeriksaan ibu responden sebelum melahirkan Tidak diberi 0
sebagian besar (95.08%) diperiksa HBsAg dan tetap Harga HBIg
positif. Riwayat terapi yang didapat ibu responden 1.000.000-1.999.999 19.05
2.000.000-2.999.999 61.90
sebagian besar (48.94%) adalah curcuma sedangkan 3.000.000-3.999.999 4.76
persentase terkecil (2.13%) mendapat terapi curcuma, 4.000.000-4.999.999 14.29
temulawak & lendir keong/bekicot. Riwayat persalinan Alasan tidak diberi
HBIg
ibu responden sebagian besar (62.30%) dilakukan Tidak memiliki uang 47.37
secara normal. Responden sebagian besar (34.43%) Stok kosong 42.11
Tidak diberi tahu 5.26
berada pada kelompok umur 9-12 bulan, sedangkan
Dokter tidak mau
persen- tase terkecil (8.20%) pada kelompok umur 37- memberi 5.26
48 bulan. Sebagian besar responden (54.10%) berjenis
kelamin laki-laki.

3
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun

Alasan responden tidak diberi HBIg sebagian


sebesar 75%, kemampuan efikasi diberi HBIg saja
besar (47.37%) karena tidak memiliki uang sedangkan
adalah 71%, sedangkan kemampuan efikasi diberi
per- sentase terkecil (5.26%) karena dokter tidak
vaksin Hepatitis B dan HBIg adalah 94% (20).
bersedia memberikan. Status infeksi HBV pada
Di beberapa daerah di China vaksinasi universal
responden seluruhnya negatif.
saja masih merupakan pengobatan yang optimal.
Gambar 1 menunjukkan sebaran ibu responden
Vaksin HB dapat ditoleransi dengan baik dan
dengan HBsAg potif di 10 Kecamatan Kabupaten Mage-
menimbulkan respons kekebalan yang baik pada bayi.
lang. Ibu responden dengan HBsAg positif paling
Estimasi efikasi vaksin Hepatitis B yaitu 50 – 90% (21).
banyak berada di kepadatan penduduk 634-1000
Pemberian vaksinasi Hepatitis B, seperti yang ada di
jiwa/km2 adalah Kecamatan Dukun (14 orang) sedang-
Gambia dan Program model di Kamerun dan Kenya.
kan paling sedikit di 1001-1500 jiwa/km 2 adalah Keca-
Pada 96% bayi, Imunisasi Hepatitis B menimbulkan
matan Bandongan (2 orang).
proteksi yang cukup tinggi. Hasil dari program
serologis sampel anak yang divaksinasi menunjukkan
bahwa vaksinasi efektif dalam mengurangi jumlah
anak yang terus terinfeksi (22). Uji klinis vaksin
Hepatitis B telah menunjukkan kemanjuran yang
protektif antara 85 - 95% dalam mencegah infeksi HBV
(23). Program vaksinasi massal berhasil mengurangi
tingkat pembawa dan prevalensi HBV (24). Vaksin saja
kemungkinan cukup untuk mencegah penularan HBV
pada neonatus HbsAg positif (19).
Riwayat persalinan ibu responden sebagian besar
(62.30%) dilakukan secara normal. Bayi yang
dilahirkan secara normal dapat terinfeksi HBV sebesar
60% (15 dari 25 bayi) sedangkan tidak ada bukti
penularan secara caesar 0% (0 dari 4 bayi) (16).
Gambar 1. Peta sebaran ibu respon dengan dengan
Terdapat tingkat infeksi HBV vertikal yang jauh lebih
HBsAg positif dan kepadatan penduduk Kabupaten
rendah pada bayi yang dilahirkan secara caesar,
Magelang tahun 2014-2016.
dibandingkan dengan kelahiran secara vagina atau
normal. Pilihan caesar untuk ibu HBeAg positif
dengan tingkat awal kelahiran DNA HBV ≥1.000.000
BAHASAN copies/mL bisa mengurangi transmisi vertikal (25).
Riwayat responden mendapatkan terapi curcuma
Pada penelitian ini penularan infeksi Hepatitis B
atau temulawak (26). Hasil penelitian Kim, Hye Jin me-
pada bayi yang dilahirkan dari ibu HBsAg positif yaitu
nunjukkan bahwa ekstrak curcuma dapat menekan
0% (0/61). Penularan vertikal dari ibu dengan HBsAg
replikasi HBV melalui peningkatan tingkat protein p53
positif sebesar 20% (1 dari 5) (16). Terdapat penelitian
dan ekstrak curcuma dapat digunakan sebagai obat
lain yang menyatakan 10% bayi yang lahir dari wanita
yang aman dan spesifik untuk pasien penyakit hati
dengan HBsAg positif terinfeksi HBV (17). Menurut
yang disebabkan oleh infeksi HBV (27). Hal ini
Jiwintarum (2016) persentase HBsAg Positif untuk
menunjukkan bahwa replikasi HBV ibu responden
penularan vertikal adalah sebanyak 1 orang (2,1%) dari
terkendali sehingga dimungkinkan daya tular ke bayi
48 orang yang diperiksa. Risiko infeksi perinatal adalah
menjadi berkurang.
5-20 % bayi yang lahir dari ibu dengan HBsAg positif
Harga HBIg yang relatif mahal 1.000.000 – 4.999.999
dan 70-90 % jika ibu HBeAg-positif (18).
sehingga 47.37% responden tidak diberi HBIg karena
Riwayat pemberian vaksin HB0 <12 jam kepada
alasan tidak memiliki uang untuk membeli vaksin
responden mencapai 100% dan riwayat pemberian
tersebut. Apalagi bila persalinan sudah dilakukan
HBIg <12 jam sebesar 68.85% dan tidak diberi HBIg
dengan cara caesar ditambah harus membeli HBIg
sebesar 31.15%. Tingkat transmisi HBV perinatal
maka kemungkinan pasien akan merasa keberatan
adalah 0,0% (0/132) untuk neonatus yang diimunisasi
dalam hal biaya.
dengan vaksin Hepatitis B saja dan 0,1% (1/752) untuk
pasien dengan vaksin Hepatitis B ditambah HBIg (19).
Kemampuan efikasi pemberian vaksin Hepatitis B saja

4
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun

SIMPULAN PUSTAKA
Angka kejadian infeksi HBV pada bayi usia lebih 1. Health Protection Surveillance Centre. Guidelines
for the Emergency Management of Injuries.
dari 9 bulan yang dilahirkan oleh ibu dengan HBsAg
Ireland: Health Protection Surveillance Centre;
positif di Kabupaten Magelang tahun 2014-2016 2012.
menunjukkan tidak ada penularan atau 0%. Persentase 2. CDC. Hepatitis B Information; 2016. Available at:
riwayat pemberian vaksin HB0 <12 jam kepada http://www.cdc.gov/Hepatitis/hbv/ [Accessed
Oktober 1, 2016].
responden mencapai 100% dan riwayat pemberian 3. WHO. Hepatitis B; 2016. Available at:
HBIg <12 jam mencapai 68.85%. Pemberian vaksin http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs204/
HB0 tanpa HBIg saat ini sementara tidak ada masalah en/ [Accessed Oktober 1, 2016].
4. Infodatin. Situasi dan Analisis Hepatitis. Jakarta:
untuk populasi ini. Sebagai saran pemberian HBIg
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2014.
memang sebaiknya secara kebijakan untuk sekarang 5. CDC. Hepatitis B. Atlanta: Centers for Disease
masih belum perlu. Selain itu, harga HBIg juga mahal. Control and Prevention; 2010.
6. WHO. Hepatitis B. World Health Organization;
2002.
7. Litbangkes. Riset Kesehatan Dasar 2007. Jakarta:
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2007.
8. Litbangkes. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta:
Abstrak Kementrian Kesehatan Republik Indonesia; 2013.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk 9. Kemenkes RI. Pedoman Pengendalian Hepatitis
mengetahui angka kejadian infeksi HBV pada bayi Virus. Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia; 2012.
usia lebih dari
10. Dinkes Kabupaten Magelang. Laporan Kesehatan
9 bulan yang dilahirkan oleh ibu dengan HBsAg Ibu 2016. Kota Mungkid: Dinas Kesehatan
positif serta sebaran kasus di Kabupaten Magelang Kabupaten Magelang; 2016.
tahun 2014-2016. Metode: Penelitian survei ini 11. Kemenkes RI. Kemenkes RI Lakukan Pengendalian
Penyakit Hepatitis di Indonesia; 2013. Available at:
menggunakan total sampling. Sampel penelitian ini http://www.depkes.go.id/ [Accessed Oktober 1,
adalah bayi usia lebih dari 9 bulan yang dilahirkan 2016].
oleh ibu dengan HBsAg positif dari pemeriksaan 12. Varney H, Kriebs JM, Gegor CL. Buku ajar asuhan
kebidanan. Jakarta: Egc. 2007:245-9.
laboratorium (Rapid Diagnostic Test) berdasarkan
13. IDAI SI. Jadwal imunisasi rekomendasi IDAI. Sari
laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang Pediatri. 2000 Jun;2(1):43-7.
tahun 2014-2016. Analisis menggunakan analisis 14. Biotest. Rightsign HBsAg Rapid test Cassette.
deskriptif. Sampel akan diperiksa HBsAg meng- Hangzhou: Hangzhou Biotest Co; 2015.
15. Yolken RH, Stopa PJ. Enzyme-linked fluorescence
gunakan HBsAg Rapid test Cassette dan dikonfirmasi
assay: Ultrasensitive solid-phase assay for
menggunakan metode Enzyme-Linked Fluorescence detection of human rotavirus. Journal of clinical
Assay (ELFA) di laboratorium. Hasil: Angka microbiology. 1979 Sep 1;10(3):317-21.
kejadian infeksi Hepatitis B pada bayi yang 16. Dwivedi M, Misra SP, Misra V, Pandey A, Pant S,
Singh R, Verma M. Seroprevalence of hepatitis B
dilahirkan dari ibu HBsAg positif di Kabupaten infection during pregnancy and risk of perinatal
Magelang yaitu 0% (0/61). Riwayat pemberian transmission. Indian Journal of Gastroenterology.
vaksin HB0 <12 jam kepada responden mencapai 2011 Mar 1;30(2):66.
17. American College of Obstetricians and
100% dan riwayat pemberian HBIg <12 jam sebesar Gynecologists. ACOG Practice Bulletin No. 86: Viral
68.85%. Riwayat persalinan ibu responden secara Hepatitis in pregnancy. Obstetrics and gynecology.
caesar 37.7%. Riwayat terapi responden diberi 2007;110(4), 941.
18. Shepard CW, Simard EP, Finelli L, Fiore AE, Bell
curcuma dan temulawak. Harga HBIg yang relatif
BP. Hepatitis B virus infection: epidemiology and
mahal sebesar Rp. 1.000.000 – Rp. 4.999.999. vaccination. Epidemiologic reviews. 2006 Jun
Simpulan: Tidak ada penularan secara vertikal 5;28(1):112-25.
dengan 100% riwayat pemberian vaksin HB0. 19. Lu Y, Liang XF, Wang FZ, Yan L, Li RC, Li YP, Zhu
FC, Zhai XJ, Li J, Zhuang H. Hepatitis B vaccine
Pemberian HBIg memang sebaiknya secara alone may be enough for preventing hepatitis B
kebijakan untuk sekarang masih belum perlu. virus transmission in neonates of HBsAg
(+)/HBeAg (−) mothers. Vaccine. 2017 Jan
3;35(1):40-5.
Kata kunci: HBV; Hepatitis B; kejadian infeksi; 20. Beasley RP, George CY, Roan CH, Hwang LY, Lan
HBsAg CC, Huang FY, Chen CL. Prevention of
perinatally transmitted hepatitis B virus infections
with hepatitis B immune globulin and hepatitis B
vaccine. The Lancet. 1983 Nov 12;322
(8359):1099-102.

5
Berita Kedokteran Masyarakat, Volume 33 No. 11 Tahun

21. Kang, G., Ma, F., Chen, H., Yang, Y., Guo, S., Wang, program in Taiwan. Journal of Clinical Virology.
Z., ... & Zhang, L. Efficacy of antigen dosage on the 2011 Sep 1;52(1):11-6.
Hepatitis B vaccine response in infants born to 25. Pan CQ, Zou HB, Chen Y, Zhang X, Zhang H, Li J,
Hepatitis B-uninfected and Hepatitis B-infected
Duan Z. Cesarean section reduces perinatal
mothers. Vaccine. 2015; 33(33), 4093-4099.
transmission of hepatitis B virus infection from
22. Kiire, C. F. The epidemiology and prophylaxis of hepatitis B surface antigen–positive women to
Hepatitis B in sub-Saharan Africa: a view from their infants. Clinical Gastroenterology and
tropical and subtropical Africa. Gut. 1996;38(Suppl Hepatology. 2013 Oct 1;11(10):1349-55.
2), S5-12. 26. Infopom. Gerakan Nasional Minum Temulawak.
23. Yeoh EK, Chang WK, Ip P, Chan KH, Chan E, Fung Jakarta: BPOM RI; 2005.
C. Efficacy and safety of recombinant hepatitis B
27. Kim HJ, Yoo HS, Kim JC, Park CS, Choi MS, Kim M,
vaccine in infants born to HBsAg-positive mothers.
Choi H, Min JS, Kim YS, Yoon SW, Ahn JK.
Journal of Infection. 1986 Jul 1;13:15-8.
Antiviral effect of Curcuma longa Linn extract
24. Chen SM, Kung CM, Yang WJ, Wang HL. Efficacy of against hepatitis B virus replication. Journal of
the nationwide hepatitis B infant vaccination ethnopharmacology. 2009 Jul 15;124(2):189-96.

You might also like