Jurnal Pajak
Jurnal Pajak
Risa Mayasari*
ABSTRACT
Each company is trying to maximize the welfare of the company to make a profit as desired. For the
pursuit of maximum profit, the company made various efforts. One such effort is to save taxes through income
tax calculation pasal21 employees using such Calculation Method Net Basis Method in which the employee's tax
withholding paid by the Company and Gross Up Method which is a tax cut in which the company provides tax
allowances pph article 21 employees. The use of this method in addition to maximizing the company's profit is
also meant to motivate employees to be more productive.
This study aims to determine differences in the size of the tax burden of companies prior to the
application of methods of gross-up and after the application of the calculation methods gross up with salaries
cut by Income Tax Article 21. The research method used is descriptive quantitative method. Data collection
techniques used are secondary data is by collecting documents such as payroll and income statement.
The results showed that the magnitude of the burden of corporate tax before the application of the
method amounted to gross up Rp.608,138,257 While the magnitude of the corporate tax burden after the
application of the gross-up method for Rp.605,567,796. And there is a difference of Rp.2,570,457. It concluded
that the application of the gross-up method is very profitable enterprise because it provides efficiencies or
savings tax burden greater than without using the gross-up.
1
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 2-10 Vol. 1. No. 1
Berdasarkan tabel 1.1 tersebut, dapat diketahui organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya
bahwa penarikan pajak dapat dipaksakan. Bila utang termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha
pajak tidak dibayar, utang itu dapat ditagih dengan tetap (BUT). Perusahaan selalu menginginkan
menggunakan kekerasan, seperti surat paksa dan sita. pembayaran pajak seminimal mungkin tanpa
Oleh karena itu, pemungutan pajak harus disadari baik menyalahi peraturan perpajakan yang berlaku. Supaya
individu maupun perusahaan. Disisi lain pemerintah perencanaan pajak dapat dilakukan maka dilakukan
membutuhkan pajak untuk membangun negara namun pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan
disisi lain perusahaan menganggap bahwa pajak perpajakan, dengan maksud agar dapat diseleksi jenis
merupakan beban yang mengurangi keuntungan tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan.
perusahaan. Berkurangnya keuntungan yang Umumnya penekanan perencanaan pajak adalah untuk
disebabkan pajak, banyak dihindari oleh pelaku usaha. meminimumkan pajak terutang.
Karena dengan berkurangnya keuntungan tujuan Menurut Chairil Anwar Pohan (2011:91)
perusahaan tidak terpenuhi. Tujuan dari kebanyakan perencanaan pajak untuk PPh Pasal 21 setidaknya
perusahaan adalah memaksimumkan laba atau dapat dilakukan dengan memilih perhitungan PPh
keuntungan. Laba adalah selisih antara jumlah yang Pasal 21. Ada tiga metode yang dapat dipilih oleh
diterima dari pelanggan atas barang atau jasa yang perusahaan dalam menghitung PPh Pasal 21, yaitu:
dihasilkan dengan jumlah yang dikeluarkan untuk 1. Gross Method (PPh Pasal 21 ditanggung
membeli sumber daya alam ataupun pengeluaran olehKaryawan) Merupakan metode
lainnya dalam menghasilkan barang atau jasa tersebut pemotongan pajak dimana karyawan
(Zain, 2005). Sehingga, perusahaan akan menanggung sendiri jumlah pajak
meningkatkan pendapatan dan menekan beban penghasilannya, yang biasanya dipotong
seminimal mungkin termasuk beban pajak, yang langsung dari gaji karyawan yang
merupakan beban yang harus dibayar oleh perusahaan bersangkutan.
karena kewajiban membayar pajak tidak dapat 2. Net Method (PPh Pasal21 ditanggung
dihindari oleh wajib. oleh Perusahaan) Merupakan metode
Perencanaan Pajak bagi PPh pasal 21 yang pemotongan pajak dimana perusahaan
digunakan dalam rangka mengefisienkan beban pajak menanggung pajak karyawannya.
perusahaan salah satunya yaitu dengan menggunakan 3. Gross-Up Method (Tunjangan pajak yang
metode gross up. Menurut Hussin (2013) metode gross di gross up) Merupakan metode
up merupakan pemberian tunjangan pajak dimana pemotongan pajak dimana perusahaan
tunjangan pajak sama dengan jumlah PPh pasal 21 memberikan tunjangan pajak yang
terutang. Jika karyawan diberikan tunjangan pajak jumlahnya sama besar dengan jumlah
maka tunjangan tersebut merupakan penghasilan pajak yang akan dipotong dari karyawan.
karyawan yang bersangkutan dan ditambahkan pada Dengan memilih salah satu dari perhitungan
penghasilan yang diterimanya. Walaupun penghasilan diatas diharapkan dapat membantu perusahaan untuk
karyawan yang bersangkutan terlihat lebih besar meminimalkan pajak dengan cara yang legal dan
akibat penambahan tunjangan pajak namun disisi lain sesuai dengan peraturan yang berlaku dan juga
pihak perusahaan diuntungkan karena PPh pasal 21 membantu perusahaan untuk mensejahterakan
yang dapat dijadikan sebagai biaya yang dapat karyawannya dan memperoleh keuntungan yang lebih
dikurangkan, sehingga tercipta efisiensi pajak. Selain besar.
itu dengan penggunaan metode gross up karyawan Tujuan perencanaan pajak adalah merekayasa
akan merasa puas karena PPh pasal 21 ditanggung agar beban pajak dibayar serendah mungkin dengan
seluruhnya oleh perusahaan sehingga karyawan akan memanfaatkan pengecualian dalam ketentuan
merasa lebih diperhatikan dan mampu meningkatnya peraturan perundang - undangan perpajakan dan
motivasi karyawan. Perencanaan pajak (Tax Planning) pengurangan yang diperkenankan, maka secara
merupakan langkah awal dari manajemen pajak yang hakekat ekonomis adalah berusaha memaksimalkan
dilakukan oleh Perusahaan untuk meminimalkan penghasilan setelah pajak (after tax return)
beban pajak badan. Pajak Penghasilan Badan menurut (lrmadariyani,2014 ).
Mardiasmo (2008) merupakan pajak yang dikenakan Sehubungan dengan latar belakang di atas,
pada sekumpulan orang atau modal yang merupakan maka hal tersebut mendorong penulis untuk membuat
kesatuan baik yang melakukan usaha atau tidak karya tulis dalam bentuk skripsi dengan judul
melakukan usaha yang meliputi Perseroan Terbatas “ANALISIS PENERAPAN METODE GROSS UP
(PT), Perseroan Komanditer (CV), perseroan lainnya, DALAM PENGHITUNGAN PPH 21 SEBAGAI
Badan Usaha Milik Negara (BUMN), atau Badan SALAH SATU STRATEGI PERENCANAAN
Usaha Milik Daerah (BUMD), dengan nama dan PAJAK”.
dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana
pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan,
organisasi masa, organisasi sosial politik, atau
2
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 3-10 Vol. 1. No. 1
3
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 4-10 Vol. 1. No. 1
beban yang tidak dapat dikurangkan dalam beralamat di Jalan Raya Desa Tejo Km 68 Kecamatan
perhitungan PKP perusahaan”. Selain itu, pajak Mojoagung Kabupaten Jombang. Yang bidang
penghasilan ditanggung ditanggung pemberi kerja usahanya merupakan jasa pengisian dan
merupakan natura atau kenikmatan yang diterima pengangkutan.
pegawai dan bukan merupakan penghasilan bagi
karyawan yang tidak boleh dikurangkan sebagai beban Obyek Penelitian
dalam perhitungan Penghasilan kena pajak Objek dalam penelitian ini merupakan hal-hal
perusahaan. Metode gross up memungkinkan hasil yang diselidiki oleh peneliti, saat dalam kegiatan
perhitungan besarnya tunjangan pajak yang diberikan penelitian. Objek dalam penelitian adalah penerapan
sama dengan tunjangan pajak terhutang, sehingga metode gross up dalam penghitungan pph 21 sebagai
perusahaan tidak akan mengalami kesulitan dalam salah satu strategi perencanaan pajak. Melalui
perhitungan tunjangan pajak karyawan karena tidak penelitian ini data yang diperoleh akan dianalisa untuk
akn terjadi selisih antara tunjangan dengan pajak mengetahui bagaimana pengaruh yang ditimbulkan
terhutang karyawan yang harus ditanggung pemberi dengan memberikan tunjangan pajak dengan
kerja. menggunakan Metode gross up dalam perhitungan
pajak penghasilan pasal 21 kepada karyawan terhadap
Rumusan Masalah tingkat profitabilitas yang akan dialami oleh SPPBE
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan PT. Trijaya Adymix pada periode 2015.
di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah Prosedur Pengumpulan Data
1. Bagaimana penerapan metode gross up dalam Penelitian yang dimaksudkan untuk
penghitungan besarnya tunjangan pajak PPh 21 mengumpulkan data primer yang akan digunakan
perusahaan terhadap besarnya pajak terutang? untuk menjawab masalah penelitian dengan
2. Apakah terdapat perbedaan antara metode gross up menggunakan kegiatan berupa :
dengan net basis pada PT. SPPBE Trijaya a. Wawancara
Adymix-Jombang? Merupakan pengumpulan data yang diperoleh
dengan cara melakukan tanya jawab langsung
dengan nara sumber yang dianggap kompeten
METODE PENELITIAN dan akan memberikan data yang akurat dan
benar.
Jenis Penelitian dan Sumber Data b. Observasi
Penelitian Data yang digunakan dalam Merupakan penelitian secara langsung terhadap
penelitian ini adalah: objek penelitian guna memperoleh data dan
1. Data sekunder. informasi yang diperlukan.
Data sekunder adalah data yang diperoleh
secara tidak langsung, berupa keterangan yang ada Teknik Analisis Data
hubungannya dengan penelitian yang sifatnya Metode analisis data yang digunakan dalam
melengkapi dan mendukung data primer. Dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif
penelitian ini, data sekunder tersebut diperoleh dari kuantitatif. Adapun langkah-langkahnya yaitu:
observasi sumber data. Observasi ialah pengamatan 1. Mengumpulkan data – data yang dipergunakan
dan pencatatan yang sistematis terhadap gejala- dalam melakukan perencanaan pajak.
gejala yang diteliti. Observasi menjadi salah satu Contohnya, laporan perhitungan laba rugi, dan
teknik pengumpulan data apabila sesuai dengan daftar gaji karyawan.
tujuan penelitian, direncanakan dan dicatat secara 2. Menentukan Pajak Penghasilan sebelum
sistematis serta dapat dikontrol keandalannya. Data diadakannya perencanaan pajak.
sekunder berasal dari sumber yang tidak langsung 3. Melakukan analisa terhadap berbagai bentuk
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya alternatif Perencanaan Pajak yang mungkin
lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono, diterapkan oleh perusahaan.
2012:225). Data sekunder, yaitu dengan mengambil 4. Melakukan perhitungan terhadap pajak
data-data penunjang lain dengan menggunakan penghasilan setelah diadakannya perencanaan
dokumen laporan keuangan dan laporan gaji karyawan pajak.
SPPPBE PT TRIJAYA ADYMIX –JOMBANG 5. Membandingkan hasil perhitungan Pajak
Penghasilan sebelum dilakukan Perencanaan
Lokasi Penelitian Pajak dan setelahnya, apakah Perencanaan
Lokasi penelitian yang digunakan dalam Pajak yang diterapkan benar-benar mampu
mengambil obyek penelitian ini adalah SPPBE PT. meminimalisir Pajak Penghasilan Badan yang
Trijaya Adymix-Jombang, yaitu stasiun pengisian dan harus dibayarkan oleh perusahaan.
pengangkutan bulk elpiji 3 kg bersubsidi yang 6. Uji beda antara net basis dan metode gross up.
4
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 5-10 Vol. 1. No. 1
5
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 6-10 Vol. 1. No. 1
Total Pendapatan Usaha 3,493,098,407.00 melakukan penelitian tentang metode perhitungan PPh
Gross Profit 3,493,098,407.00 pasal 21 serta mengambil korelasi ke Pajak
6-0000 BEBAN Penghasilan (PPh) Badan sehingga dapat diketahui
6-1000 Beban Umum 156,729,700.00 seberapa besar perusahaan telah melakukan
6-1002 Biaya Sparepart Kendaraan 140,061,500.00 penghematan pajak yang berbasis laporan laba rugi
6-1003 Biaya Sparepart Mesin 125,859,715.00 perusahaan.
6-1004 Biaya Bahan Bakar 1,860,000.00 Tabel 4.7 PPh 21 terhutang karyawan dalam 1 tahun
6-1006 Biaya Perj Dinas 19,016,346.00 berdasarkan hasil perhitungan yang
6-1007 Biaya BBM,Transport & Tol 338,960,000.00 diterapkan Sppbe PT.Trijaya Adymix-
6-1008 Biaya alat tulis kantor 2,882,000.00 Jombang (dalam rupiah).
6-1009 Biaya Copy,Cetak,pos,materai 3,603,840.00
6-1011 Biaya Konsumsi 24,534,500.00
NO JABATAN STATUS PPH 21
6-1013 Biaya perawatan gedung 145,174,000.00 1 K.a Operasional TK/0 390,200
6-1014 PBB 16,898,180.00 2 K.a Teknik TK/0 356,000
6-1015 Biaya Perlengkapan Kantor 20,701,715.00
3 K.a K3LL TK/0 321,800
6-1016 Biaya Perlengkapan Lapangan 277,883,495.00
6-1017 Biaya Rek Listrik & Telepon 172,052,504.00 4 K.a QC TK/0 287,600
6-1019 Biaya Pajak & Retribusi 8,987,028.00 5 K.a Keuangan TK/0 253,400
6-1021 Biaya Perijinan 402,450,000.00
6 K.a administrasi TK/0 219,200
6-1027 Sumbangan & Representasi 17,221,700.00
6-1028 Biaya Keamanan 2,200,000.00 7 K.a Personalia TK/0 202,100
6-1029 Biaya Lain-lain 44,112,000.00 8 K.a Keamanan TK/0 185,000
6-1030 Biaya Perbaikan Peralatan 1,370,000.00 9 Pengawas 1 TK/0 116,600
6-1031 Biaya Sal-cup 104,800,000.00
6-1032 Biaya Rubber Seal 33,000,000.00 10 Pengawas 2 TK/0 116,600
6-1035 Biaya Tera Timbangan 6,500,000.00 Jumlah 2,448,500
6-1036 Pembelelian peralatan mekanik 232,500.00
Biaya Gaji Karyawan 781,814,099.00 Pada diatas menunjukan sampel perhitungan
-Biaya Asuransi 15,300,000.00 PPh 21 yang ditanggung oleh karyawan selama 1
-Employment Expenses 16,800,000.00 tahun per 31 Desember 2015. Dalam sampel tersebut
Total BEBAN 2,881,004,822.00 juga diperhitungkan pemberian Tunjangan Hari Raya
Operating Profit 612,093,585.00 (THR). Berikut contoh perhitungan PPh 21 yang
ditanggung karyawan atau menggunakan metode net
PENDAPATAN NON basis kurun waktu 1 tahun dengan sampel K.a
8-0000
OPERASIONAL Operasioanal dan Pengawas 1 dengan status TK/0 dan
Jasa Giro (bunga) 3,065,600.00 belum memiliki NPWP.Berdasarkan sampel
TOTAL PENDAPATAN NON
OPERASIONAL
3,065,600.00 perhitungan PPh Pasal 21 yang diterapkan perusahaan
kepada jabatan K.a Operasional dan Pengawas 1,
9-0000 BEBAN NON OPERASIONAL
terlihat jumlah penghasilan karyawan Sppbe
9-1000 Administrasi Bank 265,000.00
PT.Trijaya Adymix-Jombanguntuk K.a Operasional
Pajak Bunga 613,121.00
pengahasilan netto selama 1 tahun adalah sebesar Rp.
TOTAL BEBAN NON 42,503,328 dan jumlah pajak penghasilannya adalah
878,121.00 sebesar Rp. 390,200. Sedangkan untuk jumlah
OPERASIONAL
penghasilan netto Pengawas 1selama 1 tahun adalah
Net Profit (Loss) 614,281,064.00 sebesar Rp. 37,943,328dan jumlah pajak
penghasilannya adalah sebesar Rp. 116,600.Setelah
Berdasarkan laporan laba rugi Sppbe perhitungan jumlah gaji Netto yang akan di terima
PT.Trijaya Adymix-Jombang Per 31 Desember 2015, karyawan pihak perusahaanSppbe PT.Trijaya
perusahaan diharapkan dapat melakukan kebijakan- Adymix-Jombang melakukan perhitungan
kebijakan yang kiranya diperlukan untuk memperoleh pemotongan PPh 21 dan selanjutnya menanggung PPh
laba yang lebih maksimal di tahun yang akan datang. 21 karyawan (Net Basis) secara utuh. Dengan
Salah satunya adalah dengan melakukan perencanaan demikian, gaji yang di berikan kepada karyawanSppbe
pajak terutang, yakni melaksanakan kewajiban PT.Trijaya Adymix-Jombangdi kurangi dengan
perpajakan dengan baik dan benar tanpa melupakan jumlah PPh 21 terutang. Dalam hal ini perusahaan
aspek ekonomis perusahaan dalam mencari laba. tidak lagi mengeluarkan biaya tambahan untuk
Dalam bab ini membahas tentang Perencanaan pajak menanggung pajak karyawan.
(Tax Planning) penghasilan PPh pasal 21 dengan
6
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 7-10 Vol. 1. No. 1
Tabel 4.10 PPh 21 terhutang karyawan dalam 1 tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (3) huruf d
berdasarkan hasil perhitungan metode yaitu berbunyi sebagai berikut.
gross up Sppbe PT.Trijaya Adymix- Yang dikecualikan dari objek pajak adalah:
Jombang (dalam rupiah). penggantian atau imbalan sehubungan dengan
NO JABATAN STATUS PPH 21 pekerjaan atau jasa yang diterima atau diperoleh
dalam bentuk natura dan/atau kenikmatan dari Wajib
1 K.a Operasional TK/0 413,785
Pajak atau Pemerintah, kecuali yang diberikan oleh
2 K.a Teknik TK/0 377,518 bukan Wajib Pajak, Wajib Pajak yang dikenakan pajak
3 K.a K3LL TK/0 341,251 secara final atau Wajib Pajak yang menggunakan
4 K.a QC TK/0 304,984 norma penghitungan khusus (deemedprofit)
sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 K.a Keuangan TK/0 268,717 15. Dan Pasal 9 ayat (1) huruf e yang berbunyi yaitu
6 K.a administrasi TK/0 232,449 Untuk menentukan besarnya Penghasilan Kena Pajak
7 K.a Personalia TK/0 214,316 bagi Wajib Pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap
tidak boleh dikurangkan: penggantian atau imbalan
8 K.a Keamanan TK/0 196,182
sehubungan dengan pekerjaan atau jasayang diberikan
9 Pengawas 1 TK/0 123,610 dalam bentuk natura dan kenikmatan, kecuali
10 Pengawas 2 TK/0 123,610 penyediaan makanan dan minuman bagi seluruh
Jumlah 2,596,422 pegawai serta di daerah tertentu dan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan yang diatur
Berdasarakan perhitungan PPh Pasal 21 penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
menggunakan metode gross up kepada jabatan K.a kenikmatan dengan atau berdasarkan Peraturan
Operasional dan Pengawas 1 diatas, terlihat jumlah Menteri Keuangan. Dan juga diatur dalam Kep. Dirjen
penghasilan karyawan Sppbe PT. Trijaya Adymix- Pajak No. 31/PJ./2009 Pasal 8 ayat 2 menegaskan
Jombang untuk K.a Operasional pengahasilan netto bahwa Pajak Penghasilan yang ditanggung oleh
selama 1 tahun adalah sebesar Rp. 42,896,424dan pemberi kerja, termasuk yang ditanggung oleh
jumlah pajak penghasilannya adalah sebesar Rp. pemerintah, merupakan penerimaan dalam bentuk
413,785. Sedangkan untuk jumlah penghasilan netto kenikmatan. Sehingga secara fiskal tidak dapat
Pengawas 1selama 1 tahun adalah sebesar Rp. dibebankan dan secara komersial dapat dibebankan.
38,060,793dan jumlah pajak penghasilannya adalah Perencanaan pajak yang akan dilakukan Sppbe
sebesar Rp. 123,648. Dalam metode gross up Sppbe PT. Trijaya Adymix-Jombang adalah dengan bentuk
PT. Trijaya Adymix-Jombang melakukan pemotongan memberikan tunjangan dalam bentuk tunjangan pajak
pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak yang tentunya sangat menguntungkan dari sisi
yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak karyawannya. Bagi perusahaan dari segi komersial
penghasilan pasal 21 yang terutang. Tunjangan Pajak dengan menerapkan PPh pasal 21 secara gross up akan
tersebut dapat diakui sebagai biaya yang ditanggung terlihat memberatkan perusahaan karena
perusahaan, yang mana biaya pajak yang ditambahkan bertambahnya penghasilan karyawan akibat dari
dapat mengurangi laba perusahaan dan pajak badan pemberian tunjangan pajak tersebut sehingga terlihat
yang ditanggung perusahaan lebih kecil. seperti suatu pemborosan. Namun secara fiskal akan
Pada metode ini perusahaan harus sangat diuntungkan karena PPh pasal 21 tersebut dapat
menambahkan pengeluaran sebesar Rp. 2,596.421 dijadikan sebagai biaya pengurangan dari penghasilan
untuk pembayaran pajak. Berdasarkan hasil dari kena pajak sehingga laba sebelum pajaknya menjadi
penelitian ini menunjukan bahwa perencanaan pajak lebih kecil yaitu turun sebesar dan selanjutnya beban
dengan metode gross up memberikan nilai yang positif pajakpun akan menjadi lebih kecil. Bahkan penurunan
yaitu dengan memberikan keuntungan bagi karyawan, beban pajak perusahaan lebih besar dari kenaikan PPh
perusahaan dan negara. Bagi karyawan Sppbe PT. pasal 21, sehingga terjadi terjadi efisiensi atau
Trijaya Adymix-Jombang sangat diuntungkan karena penghematan beban pajak lebih besar. Selanjutnya
dengan penerapan metode gross up memberikan bagi negara juga tidak dirugikan karena dengan
penerimaan penghasilan yang lebih besar. Tidak ada penerapan metode gross up pajak yang disetor
lagi PPh pasal 21 yang terutang yang harus dipotong perusahaan menjadi lebih besar dari yang sebelumnya.
dari penghasilan tiap bulannya karena sudah diberikan Berikut akan diperlihatkan perbedaan pajak
perusahaan dalam bentuk tunjangan pajak. Disamping penghasilan pasal 21 sebelum perencanaan pajak dan
itu, tingkat selisih pajak yang dibayar menghasilkan sesudah perencanaan pajak di Sppbe PT. Trijaya
take home pay yang lebih besar.Hal ini disebabkan Adymix-Jombang.
karena Pajak Penghasilan Pasal 21 yang ditanggung
oleh perusahaan termasuk sebagai bentuk kenikmatan,
7
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 8-10 Vol. 1. No. 1
Tabel 4.13 Perbandingan PPh 21 sebelum Tabel 4.14 Laporan Laba Rugi sebelum perencanaan
perencanaan pajak dan sesudah perencanaan pajak SPPBE PT. Trijaya Adymix-
pajak. Jombang.
Take Home Take Home
No Jabatan No Uraian Metode net basic
Paynet basis Pay gross up
1 K.a Operasional 44,382,356 44,772,556 1 pendapatan usaha 3,493,098,407
2 K.a Teknik 43,816,556 44,172,556 2 total beban 2,881,004,822
3 K.a K3LL 43,250,756 43,572,556 3 laba kotor 612,093,585
pendapatan non
4 K.a QC 42,684,956 42,972,556 4 3,065,600
operasional
5 K.a Keuangan 42,119,156 42,372,556
5 beban non operasional 878,121
6 K.a administrasi 41,553,356 41,772,556 laba bersih sebelum
7 K.a Personalia 41,270,456 41,472,556 6 614,281,064
pajak
8 K.a Keamanan 40,987,556 41,172,556 7 laba bersih setelah pajak 608,138,253
9 Pengawas 1 39,855,956 39,972,556
Dalam hal perhitungan Pajak Penghasilan
10 Pengawas 2 39,855,956 39,972,556
(PPh) Badan, SPPBE PT.Trijaya Adymix-Jombang
Jumlah 419,777,062 422,225,560 menggunakan tarif sebagai berikut:
PPh Badan
Dari tabel diatas dianalisis bahwa sebelum 1%x Net Profit Loss
perencanaan pajak PPh 21 atau dengan menggunakan 1%x 614.281.064
net basis sebagai contoh karyawan K.a Operasional 6.142.810
harus membayar pajak sebesar Rp.390.000 dan gaji Jadi Pajak Penghasilan Badan SPPBE
yang dibawah pulang sebesar Rp. 44.382.256, PT.Trijaya Adymix-Jombang sebesar Rp.6.142.810.
sedangkan untuk karyawan Pengawas 1 harus Oleh karena Pajak Penghasilan 21 karyawan tidak
membayar pajak sebesar Rp.116.600 dan gaji yang menjadi tanggungan perusahaan maka tidak
dibawah pulang sebesar Rp. 39.855.956. Terihat dimasukan sebagai tambahan koreksi positif dalam
setelah perencanaan pajak menggunakan metode gross perhitungan PPh Badan.
up dengan memberikan tunjangan pajak, meskipun Untuk memperjelas perbedaan sesudah adanya
pajak penghasilan yang harus dibayar oleh karyawan penerapan perencanaan pajak dalam usaha
naik. Penghasilan yang dibawah pulang oleh karyawan meminimalkan pengeluaran pajak perusahaan maka
K.a Operasional naik sebesar Rp. 390.000 sehingga dibawah ini terdapat laporan laba rugi sesudah
jumlah yang dibawah pulang sebesar Rp. 44.772.556. perencanaan pajak yang digunakan oleh SPPBE
UntukPenghasilan yang dibawah pulang oleh PT.Trijaya Adymix-Jombang.
karyawan Pengawas 1naik sebesar Rp. 116.600
sehingga jumlah yang dibawah pulang sebesar Rp. Tabel 4.15 Laporan Laba Rugi sesudah perencanaan
39.972.556. pajak SPPBE PT.Trijaya Adymix-
Dari penerapan ke-dua metode alternatif Jombang
perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 terhadap Metode gross
Laporan Laba Rugi Sppbe PT. Trijaya Adymix- No Uraian
up
Jombang diperoleh, kesimpulan bahwa alternatif yang 1 pendapatan usaha 3,493,098,407
palingsesuai bagi Sppbe PT. Trijaya Adymix-Jombang
yaitu dengan memberikan tunjangan pajak dengan 2 total beban 2,883,601,243
melakukan metode Gross Up. 3 laba kotor 609,497,164
Untuk memperjelas perbedaan sebelum dan 4 pendapatan non operasional 3,065,600
sesudah adanya penerapan perencanaan pajak dalam
5 beban non operasional 878,121
usaha meminimalkan pengeluaran pajak perusahaan
maka dibawah ini terdapat laporan laba rugi sebelum 6 laba bersih sebelum pajak 611,684,643
perencanaan pajak yang digunakan oleh SPPBE PT. 7 laba bersih setelah pajak 605,567,796
Trijaya Adymix-Jombang.
Pada perhitungan akhir laba perusahaan
tersebut, terlihat bahwa penerapan perencanaan pajak
melalui perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21
menggunakan metode Gross Up perhitungan pajak
penghasilan ditanggung perusahaan dengan
memberikan tunjangan pajak serta pajak penghasilan
8
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 9-10 Vol. 1. No. 1
dengan cara perhitungan gaji dengan metode gross up perusahaan dengan memberikan tunjangan
akan lebih besar. pajak.
Berdasarkan data yang didapatkan, dapat di 3. Pajak penghasilan dengan cara perhitungan
analisis bahwa, SPPBE PT. Trijaya Adymix Jombang gaji gross up akan lebih besar dibandingkan
menerapkan metode penghitungan Pajak Penghasilan dengan pajak penghasilan yang dihitung
karyawan dengan menggunakan metode net dengan cara gaji net basis.
basisdalam hal ini penulis akan memberikan strategi 4. Total gaji yang harus dibayar perusahaan akan
perencanaan pajak menggunakan metode gross up. lebih besar dengan menggunakan perhitungan
Penulis akan menghitung gaji yang harus dibayar gaji gross up dibandingkan dengan gaji net
dengan menggunakan perhitungan metode gross up basis.
tanpa mengurangi gaji yang dibawa pulang (Take
Home Pay). Dalam penghitungan ini perusahaan akan Dari penelitian tersebut, maka penulis dapat
menghitung pajak dari gaji pokok yang ditambah menyimpulkan sementara bahwasanya hasil
pajak penghasilanya terlebih dahulu kemudian perhitungan dengan menggunakan Metode gross up
ditambah dengan tunjangan setelah diketahui total gaji menyebabkan bertambahnya jumlah pada Take Home
ditambah tunjangan kemudian perusahaan akan Pay karyawan yang sebelum perencanaan Metode
memotong pajak penghasilan yang harus dibayar oleh gross up jumlah secara komulatif sebesar Rp.
karyawan. Dengan kata lain pajak penghasilan 781.814.099 pada laporan laba rugi,dan setelah
menjadi tanggungan karyawan. perencanaan pajak bertambah sebesar Rp.
Berdasarkan laporan laba rugi yang telihat 784.410.520. Terjadi selisih Rp.
sebelum perencanaan pajak atau dengan menggunakan 2.596.421,bertambahnya ini karena ada penambahan
metode net basis dan sesudah perencanaan pajak pada jumlah bruto dari karyawan yang mendapatkan
dengan menggunakan metode gross up terlihat gaji diatas PTKP.
perbandingan laba seperti tabel dibawah ini:
KESIMPULAN
Tabel 4.16 Selisih Laporan Laba Rugi antara metode Berdasarkan analisis masalah sebagaimana
net basic dengan metode gross up . yang terdapat pada hasil dan pembahasan penelitian
Metode net Metode gross yang terdapat pada BAB IV yang dihubungkan dengan
No Uraian Selisih
basis up tinjauan pustaka , undang-undang, serta peraturan
pendapatan
1 3,493,098,407 3,493,098,407 - perpajakan yang terkait dapat disimpulkan sebagai
usaha
berikut:
2 total beban 2,881,004,822 2,883,601,243 2,596,421
1. Penerapan metode gross up ternyata
3 laba kotor 612,093,585 609,497,164 2,596,421 mengakibatkan adanya perbedaan dalam
pendapatan menghasilkan beban yang dapat dikurangkan
4 non 3,065,600 3,065,600 -
dalam perhitungan penghasilan kena pajak
operasional
beban non perusahaan dibandingkan dengan tanpa Metode
5 878,121 878,121 - gross up. Besarnya beban yang dapat dikurangkan
operasional
laba bersih dalam perhitungan penghasilan kena pajak
6 sebelum 614,281,064 611,684,643 2,596,421 perusahaan yang dihasilkan dari penerapan
pajak
Metode gross up lebih besar dibandingkan dengan
laba bersih
7 setelah 608,138,253 605,567,796 2,570,457 tanpa Metode gross up , maka dengan sendirinya
pajak penghasilan kena pajak perusahaan akan semakin
kecil yang menyebabkan PPh pasal 21 perusahaan
Adapun perbedaan-perbedaan tersebut antara akan semakin besar. Dengan demikian besarnya
lain : laba setelah pajak akan semakin kecil. Hal
1. Jika dilihat dari Take Home Pay karyawan tersebut memperlihatkan bahwa Metode gross up
maka perhitungan dengan gaji gross up akan merupakan alternatif yang lebih baik dalam
lebih besar dibandding dengan gaji net basic menghitung besarnya tunjangan pajak PPh pasal
karena tunjangan pajak penghasilan pada 21 karyawan karena kemampuanya menghasilkan
perhitungan gaji gross up langsung beban yang dapat dikurangkan dalam perhitungan
ditambahkan ke gaji bruto. penghasilan kena pajak perusahaan.
2. Untuk komponen pajak penghasilan dapat
dilihat perbedaanya dimana pada perhitungan 2. Dengan penggunaan Metode Gross Up perusahaan
gaji net basic karyawan akan menanggung akan memuaskan dan meningkatkan motivasi
biayapajaknya sendiri dipotong dari gaji karyawandengan memberikan tunjangan pajak
brutonya. Sementara pada perhitungan gaji PPh pasal 21 bagi karyawan. Karyawan akan
gross up pajak penghasilan ditanggung menerima tunjangan pajak tanpa dikurangi dan di
potong PPh 21 karena sudah di tanggung
perusahaan dalam bentuk tunjangan pajak sebesar
9
Al-Anwar, Maret 2017, hlm. 10-10 Vol. 1. No. 1
Rp. 413.785 untuk K.a Operasional dan sebesar menteri keuangan tentang penyesuaian
Rp. 123.610 untuk Pengawas 1. Selain itu beban besarnya penghasilan tidak kena pajak.
pajak yang akan di tanggung perusahaan tidak
Sinon, 2014. penerapan akuntansi untuk pajak
akan di koreksi Fiskal karena Beban PPh 21
tersebut telah di biayakan karena sifatnya
penghasilan ( pph ) pasal 21 pada pt. bank
Deductable Expenses.Di bandingkan Metode Net, mandiri (persero) tbk cabang dotulolong
Perhitungan dengan menggunakan Metode Gross lasut. Emba. Volume 2 No 1: 353-469.
up lebih memberikankeuntungan bagi kedua pihak Suandy, Erly. 2011. Perencanaan pajak. Edisi 6:.
baik Karyawan maupun pihak Perusahaan. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
3. Dari perbandingan perhitungan Pajak Penghasilan Undang-Undang No. 16 tahun 2009 tetang “
(PPh) Pasal 21 dengan menggunakan Metode Net,
Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan
dengan Metode Gross-up yang paling efisien
Pada Pasal 1 Ayat 1”.
adalah dengan metode gross-up atau pemberian
tunjangan sebesar pajak terutangnya, dari Undang – Undang No. 36 Tahun 2008 tentang
perbandingan ketiga perhitungan yang dilakukan, “perubahan keempat atas undang-undang
metode gross-up atau pemberian tunjangan nomor 7 tahun 1983 tentang pajak
sebesar pajak terutangnya menghasilkan efisiensi penghasilan”.
terhadap Pajak Penghasilan (PPh) Badan sebesar Vridag, 2015. Analisis perbandingan penggunaan
Rp.2,570,457. metode net basic dan metode gross up dalam
perhitungan pajak penghasilan pasal 21 ( pph
pasal 21) berupa gaji dan tunjangan karyawan
DAFTAR PUSTAKA
PT.Remonia Satori Tepas Manado. Jurnal
EMBA 306Vol.3 No.4 Desember 2015, Hal.
Dasboard penerimaan pajak Direktorat Jenderal 306-314
Pajak .” Realisasi Penerimaan Pajak Hingga 31
Agustus 2015./ melalui Zain, Mohammad. 2007. Manajemen Perpajakan.
http://www.pajak.go.id/content/realisasi- Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat
penerimaan-pajak-31-agustus-2015 (Di akses
pada tanggal 7November 2016 Pukul 17.00)
Hussin, 2013. analisis perbandingan perhitungan pajak
penghasilan pasal 21 metode gross, net, dan
gross up dan dampaknya terhadap beban
pajak penghasilan badan koperasi satya
ardhia mandiri (kosami). Jurnal.UIN. Jakarta.
10