138 320 1 PB
138 320 1 PB
Andy Prihatmoko
Jurusan Sistem Informasi, STMIK Insan Pembangunan
Jl. Raya Serang Km. 10 Bitung, Curug, Tangerang 15810
[email protected]
Abstract
PT. Pertamina Patra Niaga as one of the subsidiaries of PT. Pertamina (Persero) has been using Enterprise
Resource Planning (ERP) system products with SAP (Systems, Applications and Products in Data Processing)
since 2010. The full life cycle implementation of SAP took a long time and produced back logs. In 2014 the SAP
was enhanced to be MySAP appropriate with its business development. Therefore, PT. Pertamina Patra Niaga
should understand the critical success factors for the implementation of enhanced MySAP. This study aimed to
examine the critical success factors in ERP implementation at PT. Pertamina Patra Niaga. The use of factor
variables based on the results of previous studies that found direct influences of Top Management Support,
Effective Project Management, Business Process Reengineering, Education and Training, Vendor Support and
Organization Culture on the success of ERP implementation. The research tool was questionnaires distributed to
the parties that had an interest in ERP implementation. The analytical method was chosen by Structural
Equation Modeling (SEM) which with AMOS (Analysis of Moment Structure) software. The results of this study
indicate that the Top Management Support, Effective Project Management, Business Process Reengineering and
Education and Training have positive and significant impact on the success of the ERP system implementation at
PT. Pertamina Patra Niaga.
Keywords : Critical Success Factor, CSF, Enterprise Resource Planning, ERP, ERP implementation
karena membutuhkan dukungan vendor dan bahwa implementasi ERP tidak dapat
pendidikan dan pelatihan yang seharusnya diselesaikan tepat waktu dan beresiko
didukung oleh PT. Elnusa SAP. mengalami kegagalan. Namun jika sekali sistem
Pada tahun 2012 PT. Pertamina Patra ERP ini berhasil diterapkan maka manfaat
Niaga memindahkan kantor pusatnya di Wisma penting dapat diperoleh. Menurut
Tugu, Kuningan – Jakarta Selatan. Oleh karena Martin(1998)dalam Winahyu (2005)
sejak 2011 PT. Patra Niaga berubah menjadi menjelaskan bahwa implementasi ERP
PT. Pertamina Patra Niaga maka sistem ERP mengalami keterlambatan sekitar 90% dan
yang digunakan berubah ke sistem ERP milik tingkat keberhasilannya hanya sekitar 33%.
PT. Pertamina (Persero) yang menggunakan Dengan latar belakang tersebut, maka
MySAP. penelitian ini dilakukan untuk menguji
Perubahan sistem ERP tidaklah terlalu pengaruh faktor-faktor penentu keberhasilan
drastis karena masih satu produk. Namun dalam implementasi Enhancement MySAP di
proses implementasinya tetap membutuhkan PT. Pertamina Patra Niaga.
dukungan manajemen puncak dengan
kebijakannya untuk mendukung penggunaan II. KAJIAN PUSTAKA DAN
MySAP sebagai kelanjutan dari SAP R/3 yang PENGEMBANGAN HIPOTESIS
digunakan sebelumnya. A. Sistem
Pada tahun 2014 terjadi perubahan struktur
organisasi dan pengembangan bisnis Menurut Steven dalam Baridwan (1991) sistem
perusahaan di PT. Pertamina Patra Niaga. adalah suatu kesatuan (entity) yang terdiri dari
Tuntutan perubahan tersebut perlu dilakukan bagian-bagian (disebut sub sistem) yang saling
Enhancement MySAP sehingga sistem ERP berkaitan dengan tujuan untuk mencapai tujuan-
mengikuti proses bisnis yang berubah tersebut. tujuan tertentu.
Perubahan ini perlu didukung oleh manajemen
proyek yang efektif, rekayasa proses bisnis B. Teknologi Informasi
(business process reengineering) dan budaya
organisasi demi tercapainya kesuksesan Menurut Martin et al. (2005)
implementasi Enhancement MySAP. mendefinisikan teknologi informasi merupakan
Menurut Buckhout et al. (1999) kombinasi teknologi komputer yang terdiri dari
implementasi sistem ERP sangat mahal dan perangkat keras (hardware) dan perangkat
biasanya merupakan suatu proyek besar, lunak (software) untuk mengolah dan
kompleks, melibatkan banyak orang dan menyimpan informasi dengan teknologi
sumber daya lain dalam jumlah yang besar. komunikasi untuk melakukan penyaluran
Namun implementasi sistem ERP dengan informasi. Teknologi komunikasi digunakan
MySAP di PT. Pertamina Patra Niaga tidaklah sebagai alat penyaluran informasinya
membutuhkan biaya yang mahal, kecuali biaya sedangkan informasinya diolah dan disimpan
user ID MySAP. Pengunaan software MySAP dalam komputer.
merupakan mandatory (bersifat wajib) bagi
seluruh anak perusahaan PT. Pertamina C. Sistem Informasi
(Persero). Oleh karena itu vendor konsultan dan
pendidikan dan pelatihan sepenuhnya didukung Menurut Laudon et al. (2000) dalam Radityo et
oleh Corporate Shared Services (CSS) PT. al. (2007) sistem informasi merupakan
Pertamina (Persero) melalui Downstream seperangkat komponen yang saling
Business Demand, Integrated Change berhubungan yang mempunyai fungsi
Management dan Shared Processing mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan
Center. mendistribusikan informasi untuk mendukung
Berdasarkan pengalaman PT. Pertamina pembuatan kepuasan dan pengawasan dalam
Patra Niaga dalam implementasi SAP R/3 pada organisasi.
tahun 2010 yang memakan waktu cukup lama
dan menghasilkan back logs, ini membuktikan D. Sistem Informasi Manajemen
2
JURNAL IPSIKOM Vol. 7 NO. 1 Juni 2019 ISSN : 2338-4093
Sistem ERP adalah sistem informasi yang Penggunaan sistem ERP adalah keharusan bagi
mengintegrasikan semua fungsi perusahaan. user atau sering disebut sebagai penggunaan
Sistem ERP menyediakan layanan untuk semua yang bersifat mandatory. Keengganan atau
departemen dalam suatu organisasi. Sistem penolakan user untuk mengadopsi atau
ERP memberikan perusahaan dengan menggunakan sistem baru (sistem ERP) adalah
kapasitasnya untuk merencanakan dan salah satu alasan kegagalan implementasi yang
mengelola sumber daya berdasarkan harus diperhatikan perusahaan (Barker et al.,
pendekatan terpadu (Turban et al., 2005). 2003; Krasner, 2000; Scott et al, 2002; Umble
Beberapa penulis dalam bidang sistem et al., 2002; Wah, 2000 dalam Nah et al, 2004).
informasi juga menyebut sistem ini dengan
Enterprise Information Systems (Davenport, Kesulitan yang dialami perusahaan dalam
1998; Turban et al., 2005). implementasi sistem ERP adalah mengetahui
cara implementasi yang efektif, terutama
Sistem ERP telah menjadi solusi TI yang paling pada efektifitas tim proyek yang akan
penting, sangat dibutuhkan oleh perusahaan mengerjakan proyek implementasi. Dalam
agar dapat berfungsi sebagai unit bisnis yang implementasinya, sistem ERP terdapat dua tipe
terintegrasi dan terkoordinasi, didukung oleh pengguna yaitu key user dan end user. Key user
struktur TI yang unik. Saat ini, jelas bahwa dipilih dari departemen yang terkait pada
solusi sistem ERP perlu beberapa perbaikan operasinya, biasanya selalu berhubungan
untuk mendukung lebih baik sesuai dengan dengan business process dan memiliki
kebutuhan perusahaan. Banyak peneliti di pengetahuan lebih di area kerjanya, dan
bidang SI membuat penelitian dalam bidang umumnya adalah manajer departemen (Taylor
sistem ERP yang menjelaskan karakteristik et al., 1995 dalam Wijayanto, 2013).
pentingnya mereka mengintegrasikan
informasi, departemen, fungsi, dan proses di Pertimbangan yang perlu diperhatikan
dalam perusahaan (Klaus et al, 2000; Parr et al, sehubungan dengan timbulnya permasalahan
dalam implementasi sistem ERP, yaitu:
3
JURNAL IPSIKOM Vol. 7 NO. 1 Juni 2019 ISSN : 2338-4093
analisa yang dibutuhkan. Manfaat net benefit merupakan anggota resmi tim proyek, tetapi
merupakan penjelas yang terakurat dari dapat memainkan peranan utama dalam
keberhasilan akhir suatu variabel. perubahan.
Duchessi et al. (1989) dalam Yingjie (2005) Menurut Yingjie (2005) manajemen proyek
menyimpulkan bahwa komitmen dari merupakan aplikasi dari pengetahuan, keahlian,
manajemen puncak dan pelatihan yang cukup keterampilan dan teknik untuk merancang
merupakan faktor-faktor penentu keberhasilan aktivitas proyek sesuai dengan kebutuhan
yang penting dalam implementasi sistem ERP. proyek. Manajemen proyek terpenuhi melalui
Komitmen dari manajemen puncak harus penggunaan proses seperti inisialisasi,
ditekankan pada seluruh bagian dalam suatu perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan
organisasi. Dukungan dari manajemen puncak akhir suatu proyek.
merupakan faktor kritis pada kelangsungan
hidup proyek. Menurut Zhang et al. (2002) dan Sum et al.
(1997) dalam Winahyu (2005), ada beberapa
Peran manajemen puncak dalam implementasi hal penting yang merupakan bagian dari
sistem ERP meliputi pengembangan dan manajemen proyek, yaitu :
pemahaman tentang kemampuan dan 1. Memiliki suatu perencanaan implementasi
keterbatasan sistem ERP, menetapkan tujuan secara formal.
yang wajar untuk sistem ERP, menunjukkan Perencanaan formal dalam implementasi
komitmen yang kuat untuk pengenalan proyek digambarkan sebagai aktivitas-
keberhasilan sistem ERP dan aktivitas proyek, komitmen personil dan
mengkomunikasikan strategi TI perusahaan dukungan promosi organisatoris melalui
kepada seluruh karyawan (McKersie et al., pengaturan proses implementasi.
1991 dalam Yingjie, 2005). 2. Menetapkan suatu batasan waktu yang
realistis.
Manajemen senior harus terlibat, termasuk Penetapan suatu batasan waktu yang realistis
orang yang diperlukan dan tepat waktu untuk sangat penting karena jika jadwal waktu
menyelesaikan dan mengalokasikan sumber penyelesaian target tidak realistik, terlalu
daya berharga untuk upaya pelaksanaan. Visi pendek/singkat, akan timbul tekanan untuk
organisasi dan peran sistem serta struktur baru dapat mengakhiri implementasi dengan
bersama harus dikomunikasikan antara manajer cepat sehingga akan mengakibatkan
dan karyawan. Kebijakan yang dibuat oleh implementasi akan diselesaikan secara
manajer akan datang dengan sistem baru di terburu-buru. Sebaliknya, jika waktu untuk
perusahaan. Dalam kasus konflik, mediasi yang implementasi terlalu panjang, orang akan
tepat akan didasarkan pada standar (Brown et cenderung merasa tidak sabar atau bosan.
al., 1999 dalam Yingjie, 2005). 3. Melaksanakan pertemuan secara berkala
Dua jenis peran dukungan manajemen puncak untuk monitor status proyek.
telah dikaitkan dengan sistem pelaksanaan Pertemuan tersebut seharusnya masing-
proyek (Martin et al., 1999 dalam Yingjie, masing anggota tim akan melaporkan
2005) yaitu sponsor proyek dan peran project kemajuan dan permasalahan yang ada. Hal
champion. ini dilakukan untuk mengevaluasi kemajuan
implementasi ERP.
Sponsor proyek dalam hal ini bertanggung 4. Menetapkan seorang pimpinan proyek yang
jawab untuk dukungan anggaran dan berpengalaman.
memastikan bahwa perwakilan bisnis utama Pemilihan pimpinan proyek yang
memainkan peranan dalam tim proyek. Project berpengalaman merupakan hal yang penting
champion mungkin atau tidak mungkin untuk keberhasilan proyek.
5
JURNAL IPSIKOM Vol. 7 NO. 1 Juni 2019 ISSN : 2338-4093
M. Pengaruh Dukungan Vendor terhadap dibangun oleh tujuh karakteristik sebagai sari
Keberhasilan Implementasi ERP (essence) dari budaya organisasi. Tujuh
karakteristik tersebut adalah :
Akkermans et al., (2002) dalam Fardipour 1. Inovasi dan pengambilan risiko (Innovation
(2011) menjelaskan dukungan vendor and risk taking).
memegang peranan penting dalam 2. Perhatian yang rinci (Attention to detail).
mengimplementasikan sistem ERP. Vendor 3. Orientasi hasil (Outcome orientation).
ERP melakukan desain dan mengembangkan 4. Orientasi pada manusia (People orientation).
aplikasi ERP dan diharapkan memiliki 5. Orientasi tim (Team orientation).
pengetahuan penuh tentang membangun sistem 6. Keagresifan (Aggressiveness).
dan konfigurasi. (Koh et al, 2004 dalam 7. Stabilitas (Stability).
Fardipour, 2011).
Konsistensi dukungan vendor dan O. Kerangka Pemikiran
hubungan vendor dengan customer tidak hanya
diperlukan untuk keberhasilan implementasi Berdasarkan telaah teoritis yang dilakukan
sistem ERP (Loh et al., 2004; Markus et al. sebelumnya, selanjutnya dibentuk sebuah
2000 dalam Fardipour, 2011) tetapi juga hal model penelitian. Model penelitian ini nantinya
penting lainnya memastikan masa waktu diharapkan akan dapat menjadi panduan bagi
dukungan teknis yang panjang, pemeliharaan penyelesaian masalah yang diajukan pada
dan update yang tepat waktu, responsif dan tulisan ini. Model pada penelitian yang
handal (Somers et al., 2001; Remus, 2007; merupakan kerangka penelitian teoritis ini
Wang et al., 2008 dalam Fardipour, 2011). menggambarkan pengaruh antara faktor-faktor
Lebih lanjut, vendor melakukan transfer penentu keberhasilan dan keberhasilan
pengetahuan (knowledge) mengenai ERP implementasi sistem ERP. Model Zhang et al.
kepada perusahaan (Willcocks, 2007; Wang et (2003) dan Yingjie (2005) untuk faktor-faktor
al., 2008 dalam Fardipour, 2011). Dengan penentu keberhasilan implementasi sistem ERP
demikian dukungan vendor yang konsisten dan dijelaskan pada Gambar 1.
berkelanjutan sangat penting baik dalam proyek
maupun fase implementasi sistem ERP (Somers
et al., 2001 dalam Fardipour, 2011).
Kualitas layanan dukungan vendor dapat
mempengaruhi proyek ERP baik secara positif
maupun negatif. (Markus et al., 2000 dalam
Fardipour, 2011). Oleh karena itu, tidak hanya
vendor ERP dianggap paling penting dalam
proyek ERP (Loh et al., 2004; Shiong et al.,
2006 dalam Fardipour, 2011) tapi juga
dukungan vendor diakui sebagai salah satu
faktor penentu keberhasilan dalam siklus hidup
proyek ERP.
Berdasarkan uraian dan kerangka pemikiran Sampel adalah bagian dari suatu populasi
teoritis tersebut di atas maka kesimpulan yang menjadi obyek penelitian yang
hipotesis yang diambil adalah sebagai berikut : sesungguhnya (Koentjaraningrat, 1997).
Hipotesis 1 : Dukungan manajemen puncak Menurut Ferdinand (2000), jumlah sampel
berpengaruh positif dan tergantung pada jumlah indikator yang
signifikan terhadap keberhasilan digunakan dalam seluruh variabel laten. Kriteria
implementasi ERP. jumlah sampel yang representatif adalah 5
Hipotesis 2 : Manajemen proyek yang efektif sampai 10 kali jumlah parameter yang
berpengaruh positif dan digunakan (Hair et al., 2006).
signifikan terhadap keberhasilan Mengutip pendapat Arikunto (2006),
implementasi ERP. apabila populasi kurang dari 100 orang, maka
Hipotesis 3 : Business process reengineering diambil keseluruhannya, sehingga penelitiannya
berpengaruh positif dan merupakan penelitian populasi. Namun apabila
signifikan terhadap keberhasilan jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka
implementasi ERP. sampel diambil sebesar 10-15% atau 20-25%
Hipotesis 4 : Penyelenggaraan pendidikan dan atau lebih.
pelatihan berpengaruh positif dan Menurut Purwoastuti et al. (2014)
signifikan terhadap keberhasilan nonprobability sampling merupakan teknik
implementasi ERP. pengambilan sampel yang tidak memberi
Hipotesis 5 : Dukungan yang diberikan pihak peluang atau kesempatan sama bagi setiap
vendor berpengaruh positif dan unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Berdasarkan hal tersebut maka
8
JURNAL IPSIKOM Vol. 7 NO. 1 Juni 2019 ISSN : 2338-4093
pengambilan sampel untuk penelitian ini uraian yang jelas (Sugiyono, 2009). Data yang
dengan teknik sampling purposive yang berarti diperoleh bersifat memberikan keterangan dan
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan penjelasan dari hasil koefisien dan dapat
atau kriteria-kriteria tertentu. Kriteria tersebut digunakan sebagai pedoman untuk memberikan
adalah pihak-pihak yang memiliki kepentingan saran.
dalam implementasi Enhancement MySAP Analisis kuantitatif merupakan suatu
yaitu : pengukuran yang dapat dihitung atau
1. Manajemen dan pekerja PT. Pertamina Patra pengukuran yang melibatkan jumlah satuan
Niaga yang menggunakan MySAP sebagai tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka.
rutinitas pekerjaan. Metoda analisis yang dipilih adalah Structural
2. Tim inti proyek implementasi MySAP PT. Equation Modelling (SEM) dari software
Pertamina Patra Niaga dan PT. Pertamina AMOS 22 yang digunakan untuk menguji H1
(Persero). hingga H6. Model kausal AMOS menunjukkan
3. Tim MySAP Champion di semua region PT. pengukuran dan masalah yang struktural dan
Pertamina Patra Niaga yang bertanggung digunakan untuk menganalisa dan menguji
jawab atas Go Live dan Roll Out model hipotesis.
Enhancement MySAP. Langkah-langkah dalam membuat
4. Tim Information and Communication pemodelan yang lengkap dengan menggunakan
Technology (ICT) PT. Pertamina Patra analisis SEM meliputi tujuh langkah sebagai
Niaga. berikut :
1. Pengembangan Model Teoritis
Dalam proses implementasi 2. Pengembangan Diagram Alur (Path
Enhancement MySAP, PT. Pertamina Patra Diagram)
Niaga harus berhubungan langsung dengan PT. 3. Konversi Path Diagram Penelitian dalam
Pertamina (Persero) karena status PT. Persamaan
Pertamina Patra Niaga sebagai anak perusahaan 4. Pemilihan Matrik Input dan Teknik Estimasi
PT. Pertamina (Persero) dan server fisik Model
MySAP berada di Kantor Pusat PT. Pertamina 5. Kemungkinan Munculnya Masalah
(Persero). Sesuai Standard Operating Indentifikasi
Procedure (SOP) internal, Information and 6. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit
Communication Technology (ICT) PT. 7. Interpretasi dan Modifikasi Model
Pertamina Patra Niaga harus mengajukan
permohonan kepada Corporate Shared Services HASIL DAN PEMBAHASAN
(CSS) PT. Pertamina (Persero) melalui
Downstream Business Demand untuk Keseluruhan responden yang menjawab
melakukan implementasi Enhancement MySAP kuesioner sebanyak 327. Responden ini
di lingkungan PT. Pertamina Patra Niaga merupakan responden ahli dengan
sehingga dalam pelaksanaannya PT. Pertamina menggunakan metode nonprobability sampling
(Persero) menugaskan para pekerja terkait dan sampling purposive sehingga kuesioner
implementasi untuk terlibat, memberi dukungan dibagikan kepada pihak-pihak yang terkait
penuh dan menyukseskan Enhancement dengan implementasi. Kuesioner disebar
MySAP PT. Pertamina Patra Niaga. melalui mailing list yang mana responden
diharuskan mengklik link kuesioner dan submit
B. Analisis Data isian yang telah dilengkapi.
Dengan menggunakan analisis full model
Analisis kualitatif digunakan untuk SEM yang meliputi tujuh langkah, maka
membahas dan menerangkan hasil penelitian didapatkan hasil pengolahan data untuk uji
tentang berbagai gejala atau kasus yang dapat signifikansi antar variabel sesuai Tabel 1.
diuraikan dengan menggunakan keterangan-
keterangan yang tidak dapat diukur dengan Tabel 1 : Uji Signifikansi Antar Variabel
angka-angka tetapi memerlukan penjabaran
9
JURNAL IPSIKOM Vol. 7 NO. 1 Juni 2019 ISSN : 2338-4093
menunjukkan bahwa pelatihan yang responsif dan handal. Salah satu yang
memadai kepada key users dapat diteruskan dimungkinkan adalah pemilihan vendor
(transfer knowledge) kepada end users yang kurang tepat.
sehingga semua karyawan dapat memahami 6. Budaya Organisasi
proses bisnis yang baru dan teknis Budaya organisasi juga tidak memberikan
penggunaannya. pengaruh positif dan tidak signifikan
2. Manajemen Proyek yang Efektif terhadap keberhasilan implementasi sistem
Bagian-bagian yang mengalami masalah ERP. Hal ini menunjukkan bahwa
perubahan proses bisnis dan metodologi perusahaan belum siap mengadopsi
yang digunakannya tertuang dalam ruang kemampuan sistem ERP ke dalam semua
lingkup dan perencanaan implementasi proses bisnisnya.
proyek. Penetapan jadwal penyelesaian yang
realistis dan sesuai dengan ruang lingkup Implikasi manajerial dalam penelitian ini
proyek yang dipimpin oleh seorang yang ditunjukkan dalam enam skenario sebagai
berpengalaman memberikan pengaruh berikut :
positif dan signifikan pada urutan kedua 1. Pengadaan pendidikan dan pelatihan untuk
terhadap keberhasilan implementasi sistem karyawan akan lebih efektif dilakukan di
ERP. luar kantor (tidak harus ke luar kota). Ketika
3. Business Process Reengineering pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
Rekayasa ulang proses bisnis memberikan diadakan di kantor maka para karyawan
pengaruh positif dan signifikan dalam masih fokus dalam pekerjaan rutinitas
keberhasilan implementasi sistem ERP. mereka. Tenaga pengajar yang berkualitas
Perubahan proses bisnis yang memerlukan dan berpengalaman dapat membantu dalam
rekayasa ulang sesuai dengan sasaran dan proses pemahaman bagi para karyawan
tujuan perusahaan, visi dan misi serta target dalam perubahan proses bisnis yang terjadi.
dan tujuan yang harus dicapai perusahaan 2. Batasan waktu proses implementasi sistem
dalam kurun waktu tertentu. Perusahaan ERP lebih realistis namun mendukung target
dengan kemampuan untuk rekayasa ulang perusahaan yang telah ditetapkan. Jadwal
dan mengukur dampak biaya atau modal penyelesaian proyek memperhatikan
bahkan resiko selama perubahan proses keahlian para tim dan kesiapan semua pihak
bisnis. Komunikasi yang baik antar yang terkait.
departemen dan dengan karyawan tentang 3. Keterlibatan dan sikap pro aktif fungsi
rekayasa ulang proses bisnis untuk terkait dalam rekayasa ulang proses bisnis
meminimalisir resiko yang akan terjadi. ikut membantu kelancaran proses
4. Dukungan Manajemen Puncak implementasi sistem ERP. Komunikasi
Manajemen puncak dalam mendukung menjadi hal yang sangat penting dalam
implementasi sistem ERP memberikan kelancaran proses tersebut.
pengaruh positif dan signifikan. Project 4. Keterlibatan manajemen puncak level
champion yang dipimpin oleh seseorang direksi yang masuk dalam Project
dalam manajemen puncak ikut andil dalam Champion akan mempermudah proses
keberhasilan implementasi tersebut. dalam implementasi sistem ERP. Kebijakan
Manajemen puncak menyediakan segala yang dibuatnya sangat dibutuhkan dalam
sumber daya meliputi dana, karyawan dan rangka mendukung proses Go Live dan Roll
alat-alat yang diperlukan demi kelancaran out implementasi sistem ERP ke seluruh
proses implementasi. fungsi. Dukungan non-teknis dari
5. Dukungan Vendor manajemen puncak ini sangat penting bagi
Dukungan vendor tidak memberikan tim implementasi.
pengaruh positif dan tidak signifikan 5. Faktor pemilihan vendor yang kurang tepat
terhadap keberhasilan implementasi sistem atau ruang lingkup pekerjaan yang tidak
ERP. Ada beberapa hal yang menyebabkan tertuang dalam kerangka acuan kerja
dukungan vendor yang kurang konsisten, sehingga vendor menuntut biaya tambahan
11
JURNAL IPSIKOM Vol. 7 NO. 1 Juni 2019 ISSN : 2338-4093
sesuai urutan faktor yang paling kritis dan 2. Berdasarkan hasil penelitian dengan variabel
penting adalah pendidikan dan pelatihan, dukungan vendor yang tidak berpengaruh
manajemen proyek yang efektif, business langsung terhadap keberhasilan
process reengineering dan dukungan implementasi ERP, PT. Pertamina Patra
manajemen puncak. Oleh karena ada dua Niaga agar dapat mengevaluasi proses
faktor yaitu dukungan vendor dan budaya pemilihan dan pengadaan vendor yang tepat
organisasi yang tidak berpengaruh positif sehingga vendor dapat memberikan
dan tidak signifikan serta koefisien dukungan yang handal dan responsif. Begitu
determinasi 0,090, maka implementasi ERP pula dengan budaya organisasi, PT.
di PT. Pertamina Patra Niaga dapat Pertamina Patra Niaga perlu keberanian
disimpulkan dengan tingkat keberhasilan mengambil resiko dan memberikan
yang sangat rendah (9%). perhatian yang rinci terhadap implementasi
ERP.
Adapun saran yang diajukan sesuai dengan
penelitian yang telah dilakukan adalah :
1. Perlunya menambahkan variabel integrated DAFTAR PUSTAKA
change management pada penelitian
selanjutnya karena perubahan struktur dan Arikunto (2006). Prosedur Penelitian Suatu
budaya organisasi secara luas meliputi Pendekatan Praktik.Jakarta: Penerbit PT.
orang, budaya dan perubahan organisasi. Rineka Cipta.
Patut diduga variabel ini akan berkaitan
dengan variabel budaya organisasi. Baridwan, Zaki (2002). Sistem Akuntansi:
Penambahan variabel ini akan menjadi Penyusunan Prosedur dan Metode.
penelitian exploratory bagi peneliti Yogyakarta: BPFE.
selanjutnya.
2. Perlunya menambah indikator setiap Bingi, M.K. Sharma P., and Godla, J.K.
variabel yang didukung dengan teori yang (1999).Critical Issues Affecting an ERP
ada sehingga hasil penelitian memiliki Implementation. Information Systems
model yang akan semakin lebih fit untuk Management, Summer, pp. 7-14.
dapat diuji di organisasi atau perusahan
lainnya. Brady, J.A., Monk, E.F. and Wagner, B.J.
(2001). Concepts in Enterprise Resource
Adapun rekomendasi yang diajukan sesuai Planning. Canada: Course Technology
dengan penelitian yang telah dilakukan adalah : Thomson Learning.
1. Dari faktor-faktor penentu keberhasilan hasil
penelitian ini PT. Pertamina Patra Niaga Buckhout, S., Frey, E. and J., N. J. (1999).
dapat mengukur dan mengevaluasi Making ERP Succeed: Turning Fear Into
implementasi ERP sehingga pada Promise. Strategy & Business, vol. Second
implementasi enhancementMySAP Quarter, no. 15, July, pp. 60-72. Booz
berikutnya, khususnya Allen and Hamilton.
perubahan/penambahan proses bisnis untuk
varian produk bahan bakar khusus (BBK) Cooper, David R. dan Emory, C. William
Pertalite, dapat mengantisipasi kendala yang (1996). Metode Penelitian Bisnis Jilid 1.
mungkin akan menjadi penghambat proses Jakarta: Erlangga
implementasi ERP. Implementasi ERP di
beberapa organisasi atau perusahaan Davenport, T. (1998).Putting the enterprise into
biasanya memakan waktu yang lama dan the enterprise system. Harvard Business
biaya yang besar sehingga perusahaan harus Review, July-August, 121-131.
memiliki strategi yang tepat agar didapat
tingkat keberhasilan yang tinggi. Fardipour, Forough (2011).Factors that
influence the quality of vendor support
13
JURNAL IPSIKOM Vol. 7 NO. 1 Juni 2019 ISSN : 2338-4093
Nah, Fiona Fui-Hoon and Lee-Shang Lau, Zhang, Liang, Matthew K.O. Lee, Zhe Zhang
Janiet (2006). Critical factors for and Probir Banerjee (2003). Critical
successful implementation of enterprise Success Factors of Enterprise Resource
systems. Journal of Computer Information Planning Systems : Implementation
Systems, Special Issue Success in China. In Proceedings of The
36th Hawaii International Conference on
Purwoastuti, TH. Endang dan Wilyani, System Sciences.
Elisabeth Siwi (2014). Metodologi
Penelitian.Yogyakarta:Pustakabarupress.