Penanaman Bibit Mangrove

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Open Access

Farmers: Journal of Community Services


Vol. 04, No. 1: 11-16, Februari 2023
http://jurnal.unpad.ac.id/fjcs
https://doi.org/10.24198/fjcs.v4i1.45067
e-ISSN 2723-6994

Penanaman Bibit Mangrove di Kawasan Tanjung Cemara Kabupaten Pangandaran sebagai Upaya
Perlindungan Wilayah Pesisir

Mangrove Plantation in Tanjung Cemara Area Pangandaran District as an Effort of Coastal Protection

Rega Permana 1* dan Aulia Andhikawati 2

* Korespondensi Penulis: Abstract


Rega Permana Mangroves are productive ecosystems in coastal areas that have important
E-mail: multidimensional roles both biologically, ecologically, physically as well as socially
and economically. The condition of mangroves that are reported to be degraded makes
1)
Program Studi Perikanan Laut coastal areas more vulnerable to disasters and high waves and disrupts ecosystem
Tropis Kampus Pangandaran, Fakultas stability. This community service activity focuses on educating the public about the
Perikanan dan Ilmu Kelautan, PSDKU importance of mangrove ecosystems and also forms of concrete action to participate in
Universitas Padjadjaran, Kabupaten helping to preserve coastal areas through planting mangroves. Community service
Pangandaran activities were carried out in the Tanjung Cemara area which is located in Muara
2)
Program Studi Perikanan Laut Karang Tirta, to be precise in Cipari, Sukaresik village, Sidamulih sub-district,
Tropis Kampus Pangandaran, Fakultas Pangandaran district by inviting village representatives, representatives of the
Perikanan dan Ilmu Kelautan, PSDKU Environment and Sanitation Service (DLHK), farmer groups, local communities and
Universitas Padjadjaran, Kabupaten students. The activities were carried out in two series, namely giving material using the
Pangandaran lecture and discussion method and planting mangroves seeds. As many as 100
mangrove seedlings were successfully planted simultaneously by all participants. The
output of this activity designated to help boost the disaster and climate change
mitigation efforts, especially in the coastal areas of Pangandaran Regency.

Keywords: Coastal, Conservation, Mangrove, Pangandaran


Submitted Jan 5, 2023.
Revised Jan 26, 2023. Abstrak
Accepted Feb 1, 2023.
Mangrove merupakan ekosistem produktif di wilayah pesisir yang memiliki peran
multidimensi yang penting baik secara biologi, ekologi, fisik maupun sosial dan
ekonomi. Kondisi mangrove yang dilaporkan mengalami degradasi menyebabkan
wilayah pesisir semakin rentan terhadap bencana dan gelombang tinggi serta
mengganggu kestabilan ekosistem. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini
berfokus pada edukasi masyarakat akan pentingnya ekosistem mangrove dan juga
bentuk aksi nyata keikutsertaan dalam membantu pelestarian wilayah pesisir melalui
penanaman mangrove. Kegiatan pengabdian dilakukan di Kawasan Tanjung Cemara
yang terletak di Muara Karang Tirta, tepatnya di Dusun Cipari Desa Sukaresik
Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran dengan mengundang perwakilan desa,
perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK), kelompok tani hutan,
masyarakat setempat serta mahasiswa. Kegiatan dilakukan dalam dua rangkaian yaitu
pemberian materi dengan metode ceramah dan diskusi serta penanaman mangrove.
Sebanyak 100 buah bibit tanaman mangrove berhasil ditanam secara serentak oleh
seluruh peserta. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu upaya mitigasi bencana dan
perubahan iklim khususnya di wilayah pesisir Kabupaten Pangandaran.

Kata Kunci: Konservasi, Mangrove, Pangandaran, Pesisir

Pendahuluan

Ekosistem mangrove merupakan salah satu ekosistem khas laut tro-


Permana dan Andhikawati (2023) FJCS 04(1): 11-16

pis yang berperan penting tidak hanya dalam lingkup tutupan mangrove pada tahun 2022, namun pada
biologi dan ekologi, namun secara fisik karena kenyataannya ekosistem mangrove telah banyak
membantu menjaga ketahanan pesisir. Secara terdegradasi bila dibandingkan 30 tahun lalu (Fitri &
biologi dan ekologi, ekosistem mangrove menjadi Anwar, 2014). Kerusakan ini sebagian besar
wilayah habitat yang penting bagi biota laut yang diakibatkan oleh alih fungsi lahan, pemanfaatan
menghabiskan sebagian atau keseluruhan fase yang tidak berkelanjutan seperti illegal logging dan
hidupnya di wilayah ini untuk tumbuh dan juga pencemaran (Eddy et al., 2017).
berkembang (nursery ground) (Julaikha & Sumiyati, Kabupaten Pangandaran yang terletak di
2017). Hal ini didukung dengan melimpahnya wilayah pesisir selatan jawa barat dilaporkan pada
kandungan organik sebagai sumber makanan yang tahun 2018 memiliki luas wilayah tutupan mangrove
bersumber dari daun mangrove yang terurai oleh sebanyak 165 hektar dan 10 hektar dalam status
bantuan mikroorganisme. Karakteristik lingkungan rehabilitasi. Sebagai wilayah Kabupaten yang masih
perairan yang berbeda dengan perairan tawar terus berkembang, pembangunan di wilayah
maupun laut juga menyebabkan wilayah ini menjadi Kabupaten Pangandaran harus diikuti dengan
unik sehingga menjadi tempat perlindungan yang perlindungan ekosistem pesisir yang berkelanjutan
baik untuk biota khususnya pada fase juvenile karena guna menjamin ketahanan pesisir bagi masyarakat
rawan terhadap predasi. Habitat mangrove yang setempat. Kegiatan penanaman mangrove menjadi
umumnya berada di pesisir ditambah dengan sistem solusi mitigasi alternatif yang dapat membantu
perakarannya yang kokoh juga menjadi pemulihan ekosistem mangrove agar dapat berfungsi
perlindungan tambahan bagi wilayah pesisir dari dengan baik (Abda, 2019; Dinilhuda et al., 2018;
gelombang tinggi, abrasi dan tsunami (Nanlohy & Herawati et al., 2022). Kegiatan penanaman
Masniar, 2020). Hasil studi mengatakan bahwa mangrove ini dilakukan di wilayah Pantai Karang
kemampuan mangrove dalam meredam energi Tirta, Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih
gelombang tsunami mencapai 50% pada kondisi Kabupaten Pangandaran dengan melibatkan warga
tutupam mangrove 0.2 km dan kerapatan pohon 3 sekitar, mahasiswa, kelompok tani, perwakilan
pohon setiap 10 m2 dan diameter pohon 0.15 m kantor cabang Dinas Kehutanan Wilayah VII, serta
(Harada et al., 2002). pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan
Secara sosial dan ekonomi, ekosistem (DLHK) Kabupaten Pangandaran, dengan tujuan
mangrove juga memiliki peranan yang cukup edukasi akan pentingnya ekosistem mangrove serta
penting (Kurniawati & Pangaribowo, 2017; Sofian et sebagai bentuk aksi nyata upaya perlindungan
al., 2012). Beberapa komoditas perikanan bernilai wilayah pesisir di Kabupaten Pangandaran.
ekonomis seperti kepiting bakau, kerang, rajungan Keikutsertaan mahasiswa menjadi salah satu model
tumbuh di habitat ini dan menjadi sumber kegiatan problem solved learning yang juga ikut
pendapatan bagi masyarakat setempat (Efriyeldi et mendukung skema Merdeka Belajar Kampus
al., 2012; Munthe & Dimenta, 2022; Oktamalia et Merdeka (MBKM).
al., 2018). Selain itu wilayah ekosistem mangrove
berpotensi untuk dikembangkan melalui kegiatan
ekowisata berkelanjutan yang memberdayakan Materi dan Metode Pelaksanaan
masyarakat sekitar (Sambu et al., 2018). Estimasi
valuasi ekonomi mangrove di wilayah selatan Jawa Kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Barat dapat mencapai Rp.7.511.518.456 secara total. dilaksanakan pada tanggal 22 Oktober 2022 di
Sementara total valuasi ekonomi untuk kegiatan wilayah wisata Tanjung Cemara yang terletak di
pariwisata berkelanjutan, termasuk ekowisata muara Karang Tirta, tepatnya di Dusun Cipari Desa
mangrove, diperkirakan setara dengan Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten
Rp.3.558.263.040.000 (Gumilar & Ruswandi, Pangandaran. Lokasi ini dijadikan wilayah
2012). Hal ini tentu merupakan perhitungan apabila pengabdian karena merupakan wilayah yang
kondisi mangrove dalam keadaan baik dan strategis dimana letaknya berada di lintasan
pengelolaannya dilakukan secara optimal. Tutupan greenbelt Kabupaten Pangandaran serta rencana
wilayah mangrove tertinggi di dunia berada di pengembangannya sebagai daerah ekowisata.
wilayah Indonesia, mencapai kurang lebih 22.6% Khalayak sasaran kegiatan ini antara lain adalah
total luas wilayah mangrove dunia. Meskipun masyarakat sekitar serta mahasiswa program studi
dilaporkan terdapat peningkatan luas wilayah perikanan laut tropis Program Studi Diluar Kampus
Permana dan Andhikawati (2023) FJCS 04(1): 11-16

Utama (PSDKU) Universitas Padjadjaran (Unpad). kegiatan pengabdian ini dilaksanakan masih dalam
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kantor cabang kondisi pandemic, seluruh peserta maupun tamu
Dinas Kehutanan Wilayah VII yang merupakan undangan telah dipastikan bebas dari COVID-19
bagian dari Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, dan diwajibkan menunjukan kartu vaksinasi
perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan minimal dua dosis. Penggunaan masker tidak
Kebersihan (DLHK) Kabupaten Pangandaran, diwajibkan karena lokasi penyelenggaraan kegiatan
kelompok tani hutan peduli pesisir karangtirta, yang dilakukan di ruang terbuka.
perwakilan Desa Sidamulih serta organisasi
himpunan mahasiswa perikanan Unpad. Edukasi dan
penanaman mangrove ini diharapkan dapat Hasil dan Pembahasan
memberikan pemahaman terutama pada warga
sekitar akan pentingnya ekosistem mangrove secara Tinjauan Umum Kawasan Tanjung Cemara
berkelanjutan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini Kegiatan pengabdian masyarakat kali ini
dilaksanakan dalam dua rangkaian utama yaitu dilaksanakan di wilayah Tanjung Cemara Dusun
pematerian oleh perwakilan kantor cabang Dinas Cipari Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih
Kehutanan Wilayah VII yang kemudian diikuti Kabupaten Pangandaran. Kawasan Tanjung Cemara
dengan penanaman mangrove secara serentak oleh memiliki luas sekitar 22 hektar dengan akses masuk
seluruh peserta kegiatan. Pematerian dilakukan saat ini masih melalui kawasan Pantai Batu Hiu,
secara non-formal bertempat di salah satu saung di tepatnya sekitar 1 km dari kawasan parkir timur
Tanjung Cemara yang dijadikan lokasi utama Pantai Batu Hiu. Kawasan wisata Tanjung Cemara
Pengabdian Kepada Masyarakat pada kesempatan baru dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir
kali ini. Pemberian materi menggunakan metode oleh masyarakat sekitar dan juga kelompok tani
ceramah dan diskusi dengan topik utama yaitu hutan peduli pesisir karangtirta yang telah aktif
pentingnya ekosistem mangrove bagi masyarakat dalam upaya konservasi hutan, termasuk hutan
dan lingkungan. Metode ini dipilih karena bakau atau mangrove, sejak puluhan tahun lalu.
efektifitasnya yang telah banyak dilaporkan pada Potensi ekonomi yang dihasilkan dari
kegiatan pengabdian kepada masyarakat (Kurniawan pengembangan pariwisata berkonsep ekologi di
et al., 2017; Sukesi et al., 2020). Kegiatan kawasan Tanjung Cemara diperkirakan akan sangat
selanjutnya yaitu penanaman mangrove secara tinggi. Letak strategis Tanjung Cemara yang berada
serentak dimulai dengan demonstrasi tata cara pada wilayah greenbelt Kabupaten Pangandaran dan
penanaman mangrove yang baik. Evaluasi merupakan jalur pesisir yang akan terhubung ke
pelaksanaan kegiatan baik pemberian materi dan Pantai Batu Hiu hingga Bojongsalawe menjadikan
penanaman mangrove dilakukan diakhir kegiatan prospek ekonominya semakin tinggi. Selain itu
dengan memberikan beberapa pertanyaan secara kawasn Tanjung Cemara yang ditumbuhi oleh tidak
acak pada para peserta untuk melihat pemahaman hanya pohon mangrove tapi juga vegetasi lain seperti
peserta akan materi yang telah diberikan. pinus dan juga cemara laut, membuat suasana di
kawasan ini cenderung sejuk meskipun berada di
Bibit mangrove yang digunakan sejumlah 100 bibit wilayah pesisir yang umumnya panas. Wisatawan
dan didapatkan dari unit persemaian mangrove yang biasanya datang untuk berpikinik atau sekedar
berlokasi di Nusawiru Kecamatan Cijulang dan menghabiskan waktu menikmati suasana sejuk di
dikelola oleh Dinas Lingkungan Hidup dan kawasan yang ditumbuhi vegetasi – vegetasi pesisir
Kebersihan Kabupaten Pangandaran. Beberapa ini ditemani dengan pemandangan Muara Karang
material digunakan untuk menunjang proses Tirta dan pantai yang indah. Masyarakat sekitar
penanaman mangrove diantaranya tali rapia, diberdayakan untuk mengelola kawasan ini mulai
gunting, tangkai kayu serta polybag sebagai tempat dari system ticketing hingga penyediaan kebutuhan
penyimpanan bibit mangrove yang akan ditanam. seperti sewa tikar dan saung (gazebo).
Tenaga medis yang dilengkapi ambulance juga Penanaman mangrove di kawasan Tanjung
disiapkan pada kegiatan pengabdian kepada Cemara mulai dilakukan beberapa tahun yang lalu.
masyarakat ini sebagai bentuk antisipasi apabila Awalnya kawasan ini merupakan daerah dimana
terjadi hal diluar prediksi serta memberikan para peternak menggembala hewan-hewan
keamanan dan kenyamanan pada peserta. Karena ternaknya. Kini kawasan ini mulai diberdayakan
Permana dan Andhikawati (2023) FJCS 04(1): 11-16

menjadi kawasan wisata dan kegiatan penanaman lapangan dan tim tenaga pendidik yaitu dosen
mangrove rutin dilakukan di daerah ini. Kegiatan – menambahkan basis ilmu fundamental yang dapat
kegiatan besar seperti peringatan ulang tahun menjelaskan fenomena yang terjadi secara ilmiah.
kabupaten pangandaran pernah diadakan di Kawasan
Tanjung Cemara dengan menanam kurang lebih
3000 bibit vegetasi pesisir yang terdiri dari 2500
bibit mangrove dan 500 bibit cemara laut.
Kesempatan – kesempatan lain dengan berbagai
kepentingan juga melakukan kegiatan serupa di
wilayah kawasan Tanjung Cemara ini. Kegiatan
penanaman mangrove sebagai bentuk pengabdian
kepada masyarakat ini turut serta menambah upaya
tercapainya tutupan kawasan greenbelt Kabupaten
Pangandaran yang lebih luas dan padat.

Pemberian Materi Ekosistem Mangrove

Rangkaian kegiatan pengabdian kepada


masyarakat kali ini dimulai dengan sambutan yang Gambar 1. Dokumentasi Kegiatan Pengabdian Kepada
Masyarakat; Penyampaian Materi (A), Penyerahan Bibit
diberikan oleh perwakilan kantor Desa Sidamulih,
Mangrove secara Simbolik (B) Pelaksanaan Penanaman
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Mangrove (C dan D)
Pangandaran, kelompok tani hutan peduli pesisir
karangtirta serta perwakilan tenaga pendidik Unpad Penanaman Mangrove
secara berurutan. Acara kemudian dilanjutkan
dengan pemberian material oleh perwakilan kantor Bibit mangrove yang digunakan pada
cabang Dinas Kehutanan Wilayah VII mengenai kegiatan penanaman mangrove kali ini merupakan
ekosistem mangrove beserta manfaat dan fungsinya. hasil persemaian yang dilakukan oleh Dinas
Dalam penyampaiannya, pemateri juga menjelaskan Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten
sejarah pendirian kawasan wisata Tanjung Cemara Pangandaran. Sejumlah 100 buah bibit telah
serta perjalanan penanaman mangrove yang telah disiapkan dan dikemas dalam polybag sebagai
dilalui. Kendala serta hambatan baik secara teknis wadah penyangga bibit. Sebelum kegiatan
maupun administratif juga dipaparkan oleh pemateri. penanaman dilakukan pemateri melakukan
Suasana pemaparan materi yang dilakukan dengan demonstrasi tata cara melakukan penanaman
non-formal, membangun suasana keakraban dan mangrove yang benar mulai dari pemilihan lokasi,
kekeluargaan antara peserta dan pemateri sehingga kedalaman penanaman dan juga pentingnya
penyampaian materi menjadi lebih interaktif penggunaan penyangga kayu sebagai penyokong
(Gambar 1A). bibit yang akan tumbuh. Kegiatan dilanjutkan
Sesi Tanya jawab kemudian dilakukan untuk dengan penyerahan bibit secara simbolik kepada tim
membuka kesempatan diskusi bagi para peserta dan kegiatan pengabdian yang menandakan dimulainya
pemateri. Antusiasme peserta dapat terlihat dari kegiatan penanaman (Gambar 1B).
banyaknya peserta yang ingin bertanya dan Peserta diarahkan untuk berbaris secara
berdiskusi lebih lanjut mengenai ekosistem berjajar dengan jarak antar peserta sekita 30-50 cm.
mangrove dan konservasinya. Secara sinergi baik Setelah seluruh peserta siap dan berada diposisinya
pemateri, kelompok tani hutan peduli pesisir masing-masing, kegiatan penanaman dilakukan
karangtirta maupun tenaga pendidik menjadi secara serentak (Gambar 1C dan 1D). Selama
narasumber yang saling melengkapi. Keterwakilan kegiatan penanaman pemateri dan tim tenaga
materi yang disampaikan dapat terlihat melalui peran pendidik secara aktif memantau dan juga
pemateri dari kantor cabang Dinas Kehutanan menjelaskan bagaimana penanaman mangrove yang
Wilayah VII serta kelompok tani hutan peduli pesisir benar. Kelompok tani hutan peduli pesisir
karangtirta yang memberikan pengalaman empiris karangtirta juga secara interaktif menceritakan
atas apa yang pernah dilalui selama berkegiatan di pengalamannya secara teknis kepada para peserta.
Permana dan Andhikawati (2023) FJCS 04(1): 11-16

Kegiatan penanaman ini dilakukan selama kurang skema Hibah PPM PSDKU Tahun 2022. Kami
lebih 30 menit karena jumlah bibit yang tidak terlalu ucapkan terima kasih juga kepada tim Waste Free
banyak dan juga jumlah peserta yang mencukupi Pangandaran Initiative (WFPI) sebagai anggota
sehingga setiap peserta mendapatkan satu buah bibit lapangan yang membantu kegiatan pemetaan limbah
mangrove. Sebelum acara diakhiri, evaluasi akan pengolahan di Pangandaran.
kegiatan dilakukan secara singkat dan non-formal
dengan memberikan pertanyaan acak pada peserta.
Setelah itu acara ditutup secara singkat dengan
beberapa ucapan kesan dan pesan dari pemateri dan Ucapan Terimakasih
perwakilan peserta.
Mangrove umumnya tumbuh selama Penulis mengucapkan terima kasih kepada
beberapa tahun dan keberhasilannya sangat Koordinator Daerah Badan Eksekutif Mahasiswa
dipengaruhi oleh kondisi cuaca dan lingkungan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad dan
(Alwidakdo et al., 2014; Wantasen, 2013). Koordinator Daerah Himpunan Mahasiswa
Mangrove yang ditanam ini turut serta membantu Perikanan program studi Perikanan Laut Tropis
program pemerintah kabupaten pangandaran dalam Unpad atas bantuannya selama kegiatan pengabdian
penghijauan pesisir, terutama greenbelt, dan kepada masyarakat ini berlangsung.
pengembangan ekowisata. Selain itu diharapkan
mangrove yang ditanam dapat membantu ketahanan
pesisir wilayah pangandaran dari gelombang tinggi, Daftar Pustaka
abrasi dan tsunami. Menurut hasil penelitian citra Abda, M. K. (2019). Mitigasi Bencana terhadap
satelit, tutupan greenbelt di Kabupaten Pangandaran Abrasi Pantai di Kuala Leugekecamatan
telah menurun 40% dari tahun 1999-2003 akibat Aceh Timur. Jurnal Samudra Geografi, 2(1),
kegiatan penebangan liar dan alih fungsi lahan 1-4.
namun pasca tsunami 2006 telah mengalami Alwidakdo, A., Azham, Z., & Kamarubayana, L.
kenaikan signifikan sekitar 68% (Putra et al., 2015). (2014). Studi pertumbuhan mangrove pada
Pentingnya monitoring dan penjagaan pasca kegiatan rehabilitasi hutan mangrove di desa
penanaman mangrove juga ditekankan oleh Tanjung Limau kecamatan Muara Badak
pemateri. Mangrove yang ditanam akan dipantau kabupaten Kutai Kartanegara. Agrifor:
pertumbuhannya secara berkala oleh perwakilan Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan, 13(1),
mahasiswa dibantu dengan asistensi dari kelompok 11-18.
tani hutan peduli pesisir karangtirta. Dinilhuda, A., Akbar, A. A., & Jumiati, J. (2018).
Peran ekosistem mangrove bagi mitigasi
pemanasan global. Jurnal TEKNIK-SIPIL,
Kesimpulan
18(2).
Kegiatan Pemetaan Kegiatan Industri Eddy, S., Iskandar, I., Ridho, M. R., & Mulyana, A.
Perikanan di Kabupaten Pangandaran Beserta (2017). Dampak aktivitas antropogenik
Pemanfaatan Limbah yang Dihasilkannya telah terhadap degradasi hutan mangrove di
berhasil dilaksanakan di Kecamatan Cijulang, Indonesia.
Kabupaten Pangandaran. Terdapat 3 Pokhlasar yang Efriyeldi, E., Bengen, D. G., Affandi, R., & Prartono,
memproduksi ikan asin, abon dan nugget berbahan T. (2012). Karakteristik biologi populasi
dasar ikan. Rata-rata volume produksi limbah yang kerang sepetang (Pharella acutidens) di
dihasilkan dari keseluruhan pokhlasar sebesar 20 ekosistem mangrove Dumai, Riau. Berkala
kg/bulan. Limbah yang dihasilkan masih tergolong Perikanan Terubuk, 40(1).
rendah. Fitri, R. Y., & Anwar, K. (2014). Kebijakan
pemerintah terhadap pelestarian hutan
mangrove di kecamatan tebing tinggi
Ucapan Terimakasih kabupaten bengkalis. Jurnal Online
Mahasiswa (JOM) Bidang Ilmu Sosial dan
Ucapan terima kasih ditujukan kepada Universitas Ilmu Politik, 1(2), 1-15.
Padjadjaran atas pendanaan hibah kegiatan ini pada
Permana dan Andhikawati (2023) FJCS 04(1): 11-16

Gumilar, I., & Ruswandi, A. (2012). Valuasi berbasis ekologi dan ekonomi. Penerbit Inti
Ekonomi Kekayaan Sumberdaya Kelautan Mediatama.
Jawa Barat Selatan Economic Valuation of Sofian, A., Harahab, N., & Marsoedi, M. (2012).
Marine Resources In Southern West Java. Kondisi Dan Manfaat Langsung Ekosistem
Harada, K., Latief, H., & Imamura, F. (2002). Effect Hutan Mangrove Desa Penunggul
on reducing tsunami by the green belt and Kecamatan Nguling Kabupaten Pasuruan.
coastal permeable structure. International El-Hayah, 2(2).
workshop on tsunami risk and its reduction in Sukesi, T. W., Maurizka, I. R., Pratiwi, R. D., Kahar,
the Asia-Pacific. ITB, M. V., Sari, D. A. P., Indriani, N. S., & Santi,
Herawati, H., Sahidin, A., Nurruhwati, I., Hamdani, S. (2020). Peningkatan pengetahuan rumah
H., Aprliniani, I. M., & Dewanti, L. P. sehat dengan metode ceramah dan leaflet di
(2022). Penyuluhan Pentingnya Green Belt Dusun Modalan. Jurnal Pemberdayaan:
dan Penanaman Mangrove di Muara Publikasi Hasil Pengabdian kepada
Gembong Kabupaten Bekasi. Farmers: Masyarakat, 4(2), 183-190.
Journal of Community Services, 3(1), 36-40. Wantasen, A. S. (2013). Kondisi kualitas perairan
Julaikha, S., & Sumiyati, L. (2017). Nilai ekologis dan substrat dasar sebagai faktor pendukung
ekosistem hutan mangrove. Jurnal Biologi aktivitas pertumbuhan mangrove di pantai
Tropis. pesisir Desa Basaan I, Kabupaten Minahasa
Kurniawan, A., Gamelia, E., & Sistiarani, C. (2017). Tenggara. Jurnal Ilmiah Platax, 1(4), 204-209.
Efektivitas pelatihan metode ceramah dan
diskusi kader kesehatan untuk meningkatkan
pengetahuan tentang kesehatan ibu dan anak
di Puskesmas I Baturraden. Kesmas
Indonesia, 9(1), 23-33.
Kurniawati, N. D., & Pangaribowo, E. H. (2017).
Valuasi ekonomi ekosistem mangrove di
desa karangsong, indramayu. Jurnal Bumi
Indonesia, 6(2).
Munthe, T., & Dimenta, R. H. (2022). Biologi
Reproduksi Rajungan (Portunus pelagicus)
di Ekosistem Mangrove Kabupaten
Labuhanbatu. Bioscientist: Jurnal Ilmiah
Biologi, 10(1), 182-192.
Nanlohy, L. H., & Masniar, M. (2020). Manfaat
Ekosistem Mangrove Dalam Meningkatkan
Kualitas Lingkungan Masyarakat Pesisir.
Abdimas: Papua Journal of Community
Service, 2(1), 1-4.
Oktamalia, O., Apriyanto, E., & Hartono, D. (2018).
Potensi Kepiting Bakau (Scylla Spp) Pada
Ekosistem Mangrove di Kota Bengkulu.
Naturalis: Jurnal Penelitian Pengelolaan
Sumber Daya Alam dan Lingkungan, 7(1), 1-
9.
Putra, A., Husrin, S., & Kelvin, J. (2015).
Identifikasi Perubahan Luasan Greenbelt Di
Kabupaten Pangandaran-Jawa Barat
Menggunakan Citra Landsat. Jurnal
Akuatika, 6(1).
Sambu, A. H., Pi, S., Sribianti, I., Chadijah, A., & Pi,
S. (2018). Model pengelolaan mangrove

You might also like