LP Kehamilan Kek

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah kurangnya asupan energi yang
berlangsung lama/kronik. Ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5
cm dinyatakan menderita KEK (Dinkes Provinsi Jateng, 2015). Terjadinya
Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil disebabkan karena adanya ketidak
seimbangan antara asupan energi dan protein, sehingga zat gizi yang dibutuhkan tidak
tercukupi. Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian Thaha dkk (2014), menyatakan
bahwa faktor penyebab terjadinya status gizi kurang pada ibu hamil adalah
pengetahuan, status gizi (konsumsi pangan), pendidikan, penyakit infeksi (tingkat
kesehatan), pekerjaan, dan status ekonomi.
Menurut World Heald Organization (WHO) Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar
500.000 jiwa per tahun.Di Indonesia sebesar 359 per 100.000 jiwa pertahun dari bulan
januari sampai september tahun 2017 Angka Kematian Ibu (AKI) meningkat jika
dibandingkan target AKI di indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per
100.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi (AKB) di dunia sebesar 10.000.000 jiwa
per tahun. Pada periode 2018, terdapat enam kasus meninggal dari 5.856 kelahiran
sementara Angka Kematian Ibu (AKI) mencapai 102 dari 100.000 dan kematian bayi 10
dari 1.000 ibu melahirkan.
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012
menunjukkan penurunan AKI yang sangat signifikan yaitu menjadi 359 kematian ibu
per 100.000 kelahiran hidup. AKI kembali menunjukan penurunan menjadi 305
kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Pada tahun 2017 jumlah
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia turun dari 4.999 per 100.000 kelahiran hidup
pada tahun 2015 menjadi 4.912 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2016 dan di
tahun 2017 sebanyak 1.712 per 100.000 kelahiran hidup. Masalah gizi yang sering
dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan anemia gizi. Menurut
Depkes RI tahun 2013, prevalensi ibu hamil KEK yaitu 24,2%. Berdasarkan data Dinas
Kesehatan Propinsi Jawa Tengah tahun 2010terdapat 13,91% ibu hamilKEK. (Depkes
RI, 2017).
Data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Selatan jumlah kematian ibu di 13
Kabupaten dan Kota di Kalsel mengalami kenaikan, pada tahun 2011 sebanyak 120
orang dan 2012 menjadi 123 orang. Pada tahun 2012 didapatkan jumlah kematian ibu
untuk Kabupaten Banjar 28 orang (22,76%), Kabupaten Hulu Sungai Utara 18 orang
(14,63%), Kota Banjarmasin 14 orang (1,38%), Kabupaten kotabaru sebanyak 13
orang (10,56%), Kabupaten Tapin sebanyak 10 orang (8,13%), pada tahun 2012 terjadi
peningkatan sebanyak 123 orang (28,45%) (Dinkes Kalimantan Selatan,2012).
Di Kota Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan, berdasarkan Rekapitulasi
tahun 2015, Jumlah ibu hamil adalah 1.131 orang. Dari jumlah ibu hamil tersebut
terdapat 103 orang ibu hamil atau (9,1%) yang mengalami kurang energi kronik (KEK).
Pada tahun 2016 Jumlah ibu hamil adalah 804 orang. Dari jumlah ibu hamil tersebut
terdapat 250 orang ibu hamil atau (31,09%) yang mengalami kurang energi kronik
(KEK) dan pada tahun 2017 Jumlah ibu hamil adalah 1.002 orang. Dari jumlah ibu
hamil tersebut terdapat 285 orang ibu hamil atau (28%) yang mengalami kurang energi
kronik (KEK).
(Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, 2017).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin 2015 di dapatkan
jumlah ibu hamil dengan KEK di puskesmas Kelayan Timur dengan jumlah 72
(12,52%) orang dengan ibu hamil yang diperiksa 404 (70,28% orang dari sasaran 575
orang ibu hamil.
Berdasarkan data yang didapatkan untuk pelayanan kehamilan di Puskesmas
Kelayan Timur pada hari senin yang berjumlah ± 15 ibu hamil yang memeriksakan
kehamilannya dan dengan melihat data kunjungan ibu hamil, penulis tertarik untuk
mengambil kasus kehamilan dengan kekurangan energi kronik (KEK) sebagai
laporan kasus di Ruang KIA / KB Puskesmas Kelayan Timur.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronik di
Puskesmas Kelayan TImur.

2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif pada ibu hamil dengan
kekurangan energi kronik di Puskesmas Kelayan TImur.
b. Mampu mengidentifikasi data objektif pada ibu hamil dengan kekurangan energi
kronik di Puskesmas Kelayan TImur.
c. Mampu menganalisis data berdasarkan hasil pemeriksaan pada ibu hamil
dengan kekurangan energi kronik di Puskesmas Kelayan TImur.
d. Mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kekurangan
energi kronik di Puskesmas Kelayan TImur.
e. Mampu melakukan evaluasi terhadap ibu hamil dengan kekurangan energi
kronik di Puskesmas Kelayan TImur.
f. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
kekurangan energi kronik di Puskesmas Kelayan TImur.

C. Manfaat
1. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai informasi bagi instansi pendidikan dalam pengembangan
dan peningkatan mutu pendidikan di masa yang akandatang.
2. Bagi Lahan Praktik
Dapat memberikan informasi secara objektif tentang asuhan kebidanan pada ibu
hamil dengan kekurangan energi kronik sehingga dapat menjadi pedoman dalam
memberikan asuhan kebidanan.

3. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa terutama mengenai ibu
hamil dengan kekurangan energi kronik dan dapat memberikan asuhan kebidanan
pada ibu hamil dengan kekurangan energi kronik.
4. Bagi Keluarga/Pasien
Dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga tentang kehamilan dengan
kekurangan energi kronik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi. Dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik)
yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relative atau
absolut satu atau lebih zat gizi (Helena, 2013).
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah kurangnya asupan energi yang
berlangsung lama/kronik. Ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) < 23,5
cm dinyatakan menderita KEK (Dinkes Provinsi Jateng, 2015).
Kekurangan Enegi kronis adalah kekurang makanan satau asupan gezi dengan
dilihat dari ukuran lingkar lengan atsa (LILA) < 23,5 cm.

B. Etiologi
Yang mempengaruhi keperluan gizi ibu hamil diantaranya yaitu :
1. Kebiasaan dan pandangan wanita terhadap makanan
2. Status ekonomi, ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan
yang akan dikonsumsi sehari-harinya.
3. Pengetahuan zat gizi dalam makanan, pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang
ibu mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh
pada perilaku.
4. Status kesehatan. Status kesehatanseseorang kemungkinan sangat berpengaruh
terhadap nafsu makannya.
5. Aktifitas, aktifitas dan gerakan berbeda-beda.
6. Suhu lingkungan pada dasarnya duhu tubuh dipertahankan pada 36,5-37⁰C
untuk metabolisme yang optimum.
7. Berat badan, berat badan seorang ibu yang sedang hamil akan menentukan zat
makanan yang diberikan agar kehamilannya dapat berjalan dengan lancar.
8. Umur, semakin muda dan semakin tua umur seorang ibu yang sedang hamil
akan berpengaruh terhadap kebutuhan gizi yang diperlukan (Kristiyanasari,
2010).

C. Patofisiologis
Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada ibu hamil sangat
menetukan kesehatannya dan janin yang dikandungnya. Kebutuhan gizi pada masa
kehamilan berbeda dengan masa sebelum hamil, peningkatan kebutuhan gizi hamil
sebesar 15%, karena dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah,
plasenta, air ketuban dan pertumbuhan janin (Lubis, 2011).

D. Tanda dan Gejala


Menurut Supariasa (2010), tanda-tanda klinis KEK meliputi :
1. LILA kurang dari 23,5 cm.
2. Ibu menderita anemia dengan Hb ˂11 gr%
3. Lelah, letih, lesu, lemah. Lunglai
4. Bibir tampak pucat
5. Nafas pendek
6. Denyut jantung meningkat
7. Susah buang air besar
8. Nafsu makan berkurang
9. Kadang-kadang pusing
10. Mudah mengantuk

E. Komplikasi
Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama kehamilan akan menimbulkan masalah
pada ibu, janin dan proses persalinan yaitu:
1. Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara
lain : anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan
mudah terkena infeksi.
2. Terhadap persalinan
Pengaruh gizi terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan
lama, persalinan belum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
3. Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran abortus pada bayi, asfiksia intra partum, bayi lahir
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Kristiyanasari, 2010).

F. Penatalaksanaan
Pengukuran LILA adalah cara untuk mengetahui resiko KEK pada wanita usia
subur adalah :
1. Makanan cukup dengan pedoman gizi seimbang.
2. Pengukuran LILA
3. Hidup sehat dengan cara makan-makanan yang bergizi.
4. Memeriksa kehamilan kepetugas kesehatan (ANC) teratur (Supariasa, dkk,
2012).
Menurut Waryana (2010), penatalaksanaan ibu hamil dengan KEK adalah
1. Peningkatan suplemen tablet Fe pada ibu hamil dengan memperbaiki sistem
distribusi dan monitoring secara terintegrasi dengan program lainnya seperti
pelayanan ibu hamil dll.
2. Rutin memeriksa kehamilannya minimal 4 kali selama hamil untuk mendapatkan
pelayanan secara maksimal.
3. Pengaturan konsumsi makanan
Penambahan kebutuhan untuk memperbaiki jaringan tubuh dengan
menkonsumsi gizi seimbang. Bahan makanan yang terdapat dalam tiap
kelompok bahan makanan sebagai sumber energi atau tenaga yaitu : padi-
padian, tepung, umbi-umbian, sagu,pisang. Sumber pengatur yaitu sayur-sayuran
dan buah-buahan. Sumber zat pembangun yaitu ikan, daging, telur, susu,
kacanh-kacangan, dan hasil olahannya seperti tahu, tempe, dan oncom.
4. Istirahat yang cukup.
5. pengukuran LILA.

BAB III
TINJAUAN KASUS

Tempat Praktik : Di Ruang KIA dan KB di Puskesmas Kelayan Timur


Hari/Tanggal : Senin, 09 Maret 2020
Pukul : 09.30 WITA
A. Data Subjektif
1. Identitas
Istri Suami
Nama Ny. R Tn. E
Umur 19 Tahun 21 Tahun
Agama Islam Islam
Suku/ Banjar/Indonesia Banjar/Indonesia
Bangsa
Pendidikan SMA SMA
Pekerjaan Swasta Swasta
Alamat Jl. T Jl. T

2. Keluhan utama
Ibu Mengatakan Mulas
3. Riwayat Perkawinan
Kawin 1 kali, kawin pertama kali umur 18 tahun, dengan suami sekarang sudah 1 tahun.

4. Riwayat Haid
a. Menarche umur : 12 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Teratur/tidak : Teratur
d. Lamanya : 5-7 hari
e. Banyaknya : 2-3 kali ganti pembalut/hari
f. Dismenorhoe : Tidak ada
g. HPHT : 16-01-2020
h. Taksiran Partus : 23-10-2020
i. Usia Kehamilan : 7 minggu

5. Riwayat Obstetri
G1P0A0

Kehamilan Persalinan Bayi


Cara Tempat
Pe Penyuli
Thn Peny / BB PB Se Keadaan Ket
UK UK nyu t Nifas
ulit Penolo (gr) (cm) ks lahir
lit
ng
- - - - - - - - - - -
6. Riwayat Keluarga Berencana
Ibu mengatakan setelah menikah ibu tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi KB
jenis apapun.

7. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat kesehatan ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti asma, DM,
jantung, dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan penyakit menular lainnya.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak pernah menderita penyakit keturunan seperti
asma, DM, jantung dan penyakit menular seperti TBC, hepatitis, dan penyakit
menular lainnya.
8. Keadaan Kehamilan Sekarang
a. Selama hamil ibu periksa di : Ibu belum pernah periksa
b. Mulai periksa sejak usia kehamilan : Ibu belum pernah periksa
c. Frekuensi periksa kehamilan

d. TT I : - TT II : -
e. Minum jamu : Tidak pernah

9. Pola Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
Sebelum hamil Saat hamil

Jenis yang Nasi,lauk,sayur dan Nasi, lauk, sayur, air putih


dikonsumsi air putih dan susu

Frekuensi 3x sehari 1 - 2 sehari


1
Porsi makan 1-2 piring /2 - 1 piring

Pantangan Tidak ada Tidak ada

Masalah Tidak ada Tidak ada

b. Eliminasi
BAB
Sebelum hamil Saat hamil

Frekuensi 1 x sehari 1 x sehari

Konsistensi Lembek Lembek

Warna Kekuningan Kekuningan

Masalah Tidak ada Tidak ada

BAK

Sebelum hamil Saat hamil

Frekuensi 3-4 x sehari 4 -5 x sehari


Warna Jernih Jernih

Bau Khas urine Khas urine

Masalah Tidak ada Tidak ada

c. Personal Hygiene
Sebelum hamil Saat hamil

Frekuensi Mandi 2 x sehari 2 x sehari

Frekuensi gosok 2x sehari 2x sehari


gigi

Frekeunsi ganti Sesuai Sesuai


pakaian kebutuhan kebutuhan

d. Aktifitas
Sebelum hamil Saat hamil
Ibu biasa mengerjakan Ibu biasa mengerjakan pekerjaan
pekerjaan rumah tangga rumah tangga seperti mencuci,
seperti mencuci, menyapu menyapu dan memasak namum
dan memasak. ibu sedikit cepat lelah.

e. Tidur dan Istirahat


Sebelum hamil Saat hamil
Siang hari 1-2 jam 1-2 jam
Malam hari 7 -8 jam 6-7 jam
Masalah Tidak ada Tidak ada

f. Pola Seksual
Tidak ditanyakan

10. Data psikososial dan Spiritual


a. Tanggapan ibu terhadap keadaan kehamilannya : Baik
b. Tanggapan keluarga terhadap kehamilannya : Senang
c. Ketaatan ibu dalam beribadah : Shalat 5 waktu
d. Pemecahan masalah dari ibu : Suami
e. Pengetahuan ibu terhadap kehamilannya : Orang tua dan
Bidan
f. Budaya yang dipercayai selama kehamilannya : Mandi 7 bulan
g. Lingkungan yang berpengaruh
- Ibu tinggal bersama : Suami
- Hewan peliharaan : Tidak ada
h. Hubungan sosial ibu dengan keluarga : Baik
i. Jumlah penghasilan : Mencukupi
j. Penentu pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami
k. Yang menanggung biaya ANC dan persalinan : Suami

B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Berat badan
Sebelum hamil : 36 kg
Sekarang : 36 kg
d. Tinggi badan : 151 cm
e. LILA : 20,5 cm
f. Tanda vital
TD : 110/80 mmHg Nadi : 88 x/menit
Suhu : 36,8 °C Respirasi : 24 x/menit

2. Pemeriksaan khusus
a. Inspeksi
Kepala : Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak rontok, tidak berketombe.
Muka : Muka tampak simetris, tidak tampak pucat dan tidak bengkak.
Mata : Mata tampak simetris, konjungtiva tidak pucat, sklera tidak kuning
Telinga : Tampak simetris, tidak ada pengeluaran serumen
Hidung : Tampak simetris, tidak ada pergerakan cuping hidung, tidak ada
secret.
Mulut : Bibir tidak tampak pucat, tidak ada caries gigi.
Leher : Tidak tampak pembesaran vena jugularis dan pembengkakan
kelenjar tiroid.
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada saat inspirasi dan
ekspirasi.
Payudara : Tampak simetris antara kiri dan kanan, putting susu menonjol.
Abdomen : Tidak tampak adanya bekas luka oprasi, Pembesaran perut sesuai
dengan usia kehamilan
Genetalia : Tidak tampak varises, ada pengeluaran lendir bercampur darah.
Tungkai : Tidak nampak adanya oedem dan varises.

b. Palpasi
Muka : Tidak teraba nyeri tekan.
Leher : Tidak teraba pembesaran kelenjar tiroid dan vena Jugularis.
Payudara : Tidak teraba benjolan yang abnormal, tidak ada nyeri tekan, puting
susu menonjol, tidak ada pengeluaran kolostrum.
Tungkai : Tidak ada nyeri tekan, tidak ada oedem dan varises

Abdomen
Leopold I :
Leopold II : Tidak dilakukan
Leopold III : Tidak dilakukan
Leopold IV : Tidak dilakukan
TFU : Tidak dilakukan
TBJ : Tidak dilakukan
HIS : Tidak dilakukan

c. Auskultasi
Tidak dilakukan

d. Pemeriksaan panggul luar


Tidak dilakukan

e. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaaan laboratorium 09 Maret 2019
HB : 13 gr/d
Golongan Darah :O
Albumin :-
Reduksi :-
HIV :-
HBSAG :-

C.Analisis Data
1. Masalah : Tidak ada
2. Kebutuhan : KIE sesuai kebutuhan ibu hamilan dengan kekurangan energi kronik

C. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa keadaan umum ibu baik yaitu TD : 110/80
mmHg, Pernapasan : 24 kali/menit, Nadi : 88 kali/menit, Suhu : 36,8 oC, Pemeriksaan
laboratorium : HB:13 gr%, Alb: (-), Red: (-), HIV: (-), HbsAg: (-) UK : 7 minggu, dan
taksiran partus : 23-10-2020, tetapi persalinan bisa maju atau mundur dari perkiraan.
“Ibu mengetahui hasil pemeriksaan”
2. Menjelaskan pada ibu bahwa ibu hamil yang mengalami kasus kekurangan energi
kronik yaitu kurangnya ukuran lingkar lengan atas kurang dari 23,5. kalau tidak
diperhatikan bisa menyebabkan bayinya juga kecil jadi untuk menghindari semuanya
itu ibu harus memenuhi gizi yang cukup dengan memakan sayur-sayuran, ikan, daging
dan buah-buahan serta konsumsi susu ibu hamil.
“Ibu mengerti dengan penjelasan dan saran yang diberikan.”
3. Menganjurkan ibu untuk konsul keruang gizi karena LILA ibu kurang dari 23,5,
“ ibu bersedia konsultasi keruang gizi”
4. Menjelaskan pada ibu tentang kebutuhan selama hamil trimester I :
a. Nutrisi
Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang seperti : nasi,lauk pauk, sayur -
sayuran hijau, buah, perbanyak minum air putih sebanyak 6-8 gelas perhari,
disertai juga dengan minum susu khusus ibu hamil.
b. Istirahat
ibu untuk istirahat yang cukup, misal siang hari 1-2 jam, malam hari 7-8 jam.
c. Eliminasi
d. BAB : Menganjurkan ibu untuk makan sayur - sayuran hijau agar terhindar dari
konstipasi atau susah BAB.
e. BAK : Memberitahu ibu untuk mengurangi minum air putih malam hari karena akan
membuat ibu sering BAK dan itu dapat mengganggu istirahat ibu.

f. Personal Hygiene
Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan dirinya terutama genitalia ibu agar
terhindar dari bakteri misal saat BAB / BAK membersihkan daerah genitalia dari
depan kebelakang, mengganti pakaian jika sudah merasa tidak nyaman lagi.
“ ibu mengerti dan paham tentang kebutunh kehamilannya”
5. Menganjurkan pada ibu untuk makan sedikit namun sering dan jangan makan –
makanan yang berlemak dan pedas untuk menghindari terjadinya mual .
“ibu mengerti dan akan melakukannya”
6. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan, yaitu :
a. Perdarahan yang banyak dari kemaluan
b. Bengkak pada muka tangan dan kaki disertai sakit kepala
c. Demam atau panas tinggi
d. Air ketuban keluar sebelum waktunya
e. Penglihatan kabur atau berkunang –kunang
f. Nyeri hebat dibagian perut
g. Bayi dalam kandungan gerakanya berkurang atau tidak bergerak
h. Muntah terus dan tidak mau makan
“ Ibu mengerti dan bersedia untuk mengerjakan anjuran dan pemberitahuan yang
diberikan “
7. Memberikan ibu terapi obat
a. Asam Folat, dosis 1x1 untuk pertumbuhan otak janin .
b. B6 , 1x1 ,untuk mengurangi mual jika ibu ada merasa mual.
c. B Complex, 1x1 ,untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi dan gizi selama
kehamilan. Obat tersebut diminum dengan air putih jangan meminum dengan
mengunakan teh karena dapat menghambat proses penyerapan dan pembentukan
kalsium dalam tubuh.
“ibu mengerti dan bersedia meminum obat Asam Folat, B Complex dan B6 yang
diberikan”

8. Menjelaskan tentang program P4K (program perencanaan dan pencegahan komplikasi


) meliputi :
a. Nama ibu : Ny. R
b. Taksiran persalinan : 23 – 10 - 2020
c. Tempat penolong : BPM
d. Pendamping persalinan : Suami
e. Penolong persalinan : Bidan
f. Calon pendonor darah : Keluarga
g. Transportasi : Roda dua
“ Ibu mengerti dan bersedia untuk mengerjakan anjuran dan pemberitahuan yang
diberikan “
9. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi yaitu 09 april 2020
atau jika ibu mengalami keluhan.
“Ibu bersedia melakukan kunjungan ulang”
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddin, Abdul B 2002, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal,
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiharjo, Jakarta.

Mochtar, Rustam 1998, Sinopsi Obstetri, EGC, Jakarta.

http://one.indoskripsi.com/node/9081,dilihat pada 16 April 2010

Prawirohardjo, Sarwono 2009, Ilmu Kebidanan Cetakan ke 2, edk 4, Bina Pustaka, Jakarta.

Anik & Yulianingsih 2009, Asuhan kegawatdaruratan dalam Kebidanan, Trans Info Media,
Jakarta.

Doengoes, Marilynn E 2001, Rencana Perawatan Maternal/Bayi : Pedoman untuk


Perencanaan dan Dokumentasi Perawatan Klien, edk 2, EGC, Jakarta.
LAPORAN PENDAHULUAN
BUMIL KEK

Disusun Oleh :

NUR HALISAH
NIM : 2023030028

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YAHYA BIMA


2023

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pendahuluan

KEHAMILAN DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) YAHYA BIMA

Laporan ini telah diperiksa dan disetujui


pada: Hari/tanggal :

Mahasiswa

NUR HALISAH
NIM : 2023030028

Pembimbing Intitusi, Pembimbing Lahan

(……………………….)
(…………………………….)

You might also like